• Tidak ada hasil yang ditemukan

The problem in this study is what are the images contained in the collegtion of Wind Blood poems by Adri Sandra

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "The problem in this study is what are the images contained in the collegtion of Wind Blood poems by Adri Sandra"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI DARAH ANGIN KARYA ADRI SANDRA

Siska Satia Putri1, Aruna Laila2, Wahyudi Rahmat2

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

Poetry is created through the compression of ideas, with the language of choice and has the implicit meaning of words and verses of poetry, thus giving the reader an idea. The images of imagination in poetry are called images. Imagery in poetry have an important role for poets and readers to establish commicative understanding of poetry. The problem in this study is what are the images contained in the collegtion of Wind Blood poems by Adri Sandra. The purpose of this study is to desribe the types of images contained in a collection of Wind Blood poems by Adri Sandra. The method used in this descriptive method of analysis. The data in this study are the lines of poetry that describes the imagery contained in the a collection of Wind Blood poems by Adri Sandra the results of this study found there are six types of Wind Blood poems by Adri Sandra the dominant imagery used in Adri Sandra’s collection of Wind Blood Poems is the visual imagery, auditory imagery, kinaesthetic imageri, and tactile imagery. All these images provide a clear picture of the Adri Sandra poems that discuss the events in society and the natural phenomena that occur.

Keywords: Poetry, Imagery, Literature PENDAHULUAN

Puisi merupakan salah satu karya sastra yang bisa dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan perasaan, ide dan pola pandang seorang penyair dalam berkarya.

Puisi diciptakan penyair untuk memberikan gambaran yang jelas, untuk menimbulkan suasana yang khusus, untuk membuat lebih hidup gambaran dalam pikiran yang melibatkan penginderaan agar menarik perhatian, penyair juga menggunakan gambaran-gambaran angan (pikiran) dalam menulis puisi. Gambaran-gambaran angan

dalam puisi disebut dengan citraan (imagery). Citraan mampu memberikan pemahaman yang komunikatif terhadap pembaca mengenai apa yang dimaksud oleh penyair, sehingga citraan menarik untuk diteliti. Salah satu sastrawan yang banyak memanfaatkan citraan dalam menulis puisi adalah Adri Sandra. Puisi-puisi Adri Sandra membahas tentang alam dan kejadian- kejadian di masyarakat yang mampu memberikan pengaruh terhadap pemikiran pembacanya melalui citraan-citraan yang

(2)

terdapat dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra. Rencana pemecahan masalah penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra, dengan tujuan untuk menemukan citraan apa sajakah yang digunakan oleh Adri Sandra di dalam puisinya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup terhadap pengertian puisi, unsur-unsur puisi dan jenis-jenis citraan. Menurut Hasanuddin WS (2002:5) puisi merupakan peryataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan. Artinya perasaan dan pikiran penyair yang masih abstrak dikongretkan lewat intuisi melalui kata-kata yang dilakukan dengan prinsip seefisien dan seefektif mungkin.

Selain itu, puisi terdiri atas unsur- unsur yang membentuknya, yaitu unsur fisik dan unsur batin. Waluyo (1987:72-101) menyatakan bahwa puisi terdiri dari dua unsur yang membentunya yaitu unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik puisi terdiri dari enam unsur, yaitu diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif (majas), versifikasi, dan tipografi. Sedangkan unsur batin puisi

terdiri dari empat unsur yaitu tema (sense), perasaan penyair (feeling), nada atau sikap penyair terhadap pembaca (tone), dan amanat (itention).

Citraan yang terdapat dalam puisi terdiri dari enam jenis citraan. Menurut Hasanuddin WS (2002:110-129) citraan adalah setiap gambaran-gambaran pikiran dan bahasa yang menggambarkan gambaran angan. Citraan bermacam jenisnya, yaitu citraan penglihatan (visual imagery), citraan pendengaran (auditory imagery), citraan penciuman (smeel imagery), citraan rasaan (taste imagery), citraan rabaan (tactile imagery), dan citraan gerak (kinaesthetic imagery).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Menurut Ibnu dkk (2003:8) penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Sedangkan, Menurut Ratna (2004:53) metode analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Analisis yang dilakukan tidak semata-mata menguraikan, melainkan juga memberikan pemahaman juga penjelasan

(3)

secukupnya. Penggunaan metode deskriptif analisis pada penelitian ini adalah untuk menggambarkan (mendeskripsikan) data mengenai citraan dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra.

Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli sampai Agustus 2017. Adapun yang menjadi target atau sasaran dalam penelitian ini adalah citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra. Subjek penelitian ini adalah kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra. Data penelitian ini adalah larik-larik puisi yang menggambarkan citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut. (1) membaca kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra dengan pemahaman yang mendalam, (2) menandai dan mencatat hal yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti berupa citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra, (3) menginventarisasikan data yang berhubungan dengan citraan, dan (4) mengklasifikasikan data sesuai dengan format inventarisasi data.

Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu format inventarisasi data. Teknik analisis data dalam

penelitian ini dilakukan dengan langkah- langkah, (1) mendeskripsikan data citraan yang terdapat dalam teks kumpulan puisi

Darah Angin karya Adri Sandra (2) mengelompokkan data unsur citraan yang

terdapat dalam kumpulan puisi Darah Angin Karya Adri Sandra, (3) menganalisis unsur citraan dalam kumpulan puisi Darah Angin Karya Adri Sandra, (4) menginterpretasikan unsur citraan dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra, (5) menyimpulkan hasil analisis dan interpretasinya, (6) menulis hasil laporan.

Dalam penelitian ini teknik pengabsahan data yang digunakan adalah uraian rinci. Moleong (2012:237) menyatakan bahwa teknik uraian rinci menuntut peneliti melaporkan hasil penelitiaanya sehingga uraian rinci itu dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks peneliti dan mengacu kepada fokus penelitian dimana uraiannya harus mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca agar dapat memahami temuan- temuan yang diperoleh. Teknik pengabsahan data ini dilakukan dengan pembuktian yang diambil langsung dari kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra. Bagian yang diambil adalah berupa kata, frasa, ungkapan

(4)

dan kalimat yang digunakan pengarang dalam kumpulan puisi tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil analisis citraan terhadap 60 puisi dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra ditemukan enam citraan, yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan penciuman, citraan rasaan, citraan rabaan dan citraan gerak.

1. Citraan penglihatan, yaitu citraan yang menggunakan indera penglihatan. citraan penglihatan ditemukan pada 42 puisi dengan jumlah citraan penglihatan sebanyak 194 data, puisi-puisi tersebut seperti: Dongeng Daun-Daun, Dalam Mata Ikan, Di Paruh Burung, Tangis yang Sama, Awan Jauh, Dansa Angin, Menunggu Kabut, Pohon Salju, Pembaca Peta, Kisah Sunyi, Darah Angin, Daratan Akhir, Rumah Sakit, Rotasi Embun, Lembah-lembah di Bumi, Di Lain Musim, Kaca, Lagu Pemetik Teh, Mulut Laut, Ruang Gaib, Gerak Sunyi, Si Pemakam, Tentang Kau yang Tergusur, Peta Kusut, Si Bisu, Jarak Itu Semakin Jauh, Petaka, Mata yang Ditumpangkan, Ia, Angin Itu, Laut Kapalku, Hantu, Gema, Jurang, Tanah Api, Memandang Bayang-bayang, Bersama: Suratman Markasan, Hepta, Ai Ti, Pencari

Jembatan, Jarak, Pulau Sunyi, Berjalan dalam Batu, bagi:Gus tf dan Orang yang Sama, Harmonika, dan Negeri Datuk Djabok.

2. Citraan pendengaran, yaitu citraan yang ditimbulkan oleh indera pendengar, citraan ini dapat memberikan ransangan kepada telinga, sehingga seolah-olah dapat mendengar sesuatu yang diungkapkan melalui citraan tersebut.

Citraan pendengaran yang terdapat dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra, terdapat pada 43 puisi dengan jumlah data 154 data citraan pendengaran, berikut judul-judul puisi yang terdapat citraan pendengaran yaitu, Dongeng Daun-Daun, Dalam Mata Ikan, Di Paruh Burung, Tangis yang Sama, Awan Jauh, Dansa Angin, Menunggu Kabut, Pohon Salju, Pembaca Peta, Kisah Sunyi, Darah Angin, Daratan Akhir, Rumah Sakit, Rotasi Embun, Lembah-lembah di Bumi, Di Lain Musim, Kaca, Lagu Pemetik Teh, Mulut Laut, Ruang Gaib, Gerak Sunyi, Semedi Langit, Si Pemakan, Tentang Kau yang Tergusur, Peta Kusut, Si Bisu, Jarak Itu Semakin Jauh, Petaka, Mata yang Ditumpangkan, Ia, Angin Itu, Hantu, Tunggul, Gema, Jurang, Tanah Api, Memandang Bayang-bayang, Bersama:

(5)

Suratman Markasan, Hepta, Ai Ti, Pencari Jembatan, Jarak, Pulau Sunyi, , Berjalan dalam Batu, bagi:Gus tf dan Orang yang Sama, Harmonika, dan Negeri Datuk Djabok.

3. Citraan penciuman, yaitu citraan yang berhubungan dengan indera pencium (hidung). Kata-kata yang mengandung menggambarkan seolah-olah objek yang dibicarakan memiliki bau, seperti harum, amis, busuk, dan lain-lain. Citraan penciuman yang terdapat dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra, terdapat pada 9 puisi dengan jumlah data 11 citraan penciuman yang terdapat pada judul-judul berikut. Dansa Angin, Lembah-lembah di Bumi, Di Pohon Angin, Si Pemakan, Tentang Kau yang Tergusur, Jurang, Pencari Jembatan, Ular, dan Harmonika.

4. Citraan rasaan, yaitu citraan yang melibatkan indera perasa (lidah). Melalui citraan ini memberikan ransangat terhadap indera pencecapan, seperti rasa asam, manis, pahit, dan lain-lain. Citraan rasaan yang terdapat dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra adalah pada 6 buah puisi dengan jumlah data 8 buah citraan rasaan yang terdapat pada judul-judul sebagai berikut. Dalam Mata Ikan, Tangis yang Sama, Gerak

Sunyi, Si Pemakan, Laut Kapalku, dan Pencari Jembatan.

5. Citraan rabaan, yaitu citraan yang memberikan ransangan pada kulit, seperti rasa panas, dingin pedih, dan lain- lain. Citraan rabaan terdapat pada 40 buah puisi dengan jumlah data sebanyak 66 data citraan rabaan yang terdapat pada puisi-puisi yang berjudul, Dongeng Daun-Daun, Di Paruh Burung, Awan Jauh, Menunggu Kabut, Pohon Salju, Pembaca Peta, Darah Angin, Daratan Akhir, Rumah Sakit, Lembah-lembah di Bumi, Kaca, Lagu Pemetik Teh, Ruang Gaib, Gerak Sunyi, Di Pohon Angin, Maut yang Kau Tunggu, Semedi Langit, Si Pemakan, Tentang Kau yang Tergusur, Peta Kusut, Si Bisu, Jarak Itu Semakin Jauh, Petaka, Mata yang Ditumpangkan, Ia, Angin Itu, Danau Sipin, Mummi, Hantu, Tunggul, Tanah Api, Kabar Kaba, Memandang Bayang- bayang, Bersama: Suratman Markasan, Hepta, Ai Ti, Pencari Jembatan, Pulau Sunyi, Telun Berasap, Berjalan dalam Batu, bagi:Gus tf dan Orang yang Sama, Harmonika, Mata Ketam, dan Negeri Datuk Djabok.

6. Citraan gerak yaitu citraan yang memberi gambaran benda yang sebenarnya diam digambarkan seperti bergerak. Citraan

(6)

gerak yang terdapat dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra, yaitu terdapat pada 40 puisi dengan jumlah data 100 citraan gerak yang terdapat pada judul-judul berikut.

Dongeng Daun-Daun, Di Paruh Burung, Tangis yang Sama, Awan Jauh, Dansa Angin, Menunggu Kabut, Pohon Salju, Pembaca Peta, Kisah Sunyi, Daratan Akhir, Rumah Sakit, Rotasi Embun, Lembah-lembah di Bumi, Di Lain Musim, Kaca, Lagu Pemetik Teh, Mulut Laut, Ruang Gaib, Gerak Sunyi, Rumah Angan, Peta Kusut, Si Bisu, Rotasi Mimpi, Jarak Itu Semakin Jauh, Petaka, Mata yang Ditumpangkan, Ia, Angin Itu, Laut Kapalku, Hantu, Tunggul, Gema, Jurang, Tanah Api, Kabar Kaba, Memandang Bayang-bayang, Bersama:

Suratman Markasan, Hepta, Ai Ti, Pencari Jembatan, Ular, Jarak, Kulkas, Hanya Kulit, Harmonika, dan Negeri Datuk Djabok.

Citraan yang paling dominan digunakan dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra adalah citraan penglihatan. Citraan penglihatan merupakan bayangan angan penyair yang memberikan ransangan terhadap indera penglihatan (mata) pembaca. Citraan penglihatan dalam kumpulan puisi Darah Angin ditemukan

disetiap puisi-puisi yang ada, namun yang membahas tentang kehidupan masyarakat dan fenomena-fenomena alam yang sering terjadi hanya ada pada puisi-puisi tertentu.

Citraan penglihatan yang digunakan mampu memberikan daya saran kepada pembaca untuk membayangkan hal yang digambarkan oleh Adri Sandra.

Selain itu, penelitian ini dapat menjadi implementasi dalam bidang pendidikan khususnya pada pembelajaran apresiasi puisi di sekolah. Sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum KTSP di SMA kelas X semester II, Standar Kompetensi (SK) 14 (mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi) dengan Komponen Dasar 14.1 membahas puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, dan pikiran, dan imajinasi melalui diskusi.

Kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra bisa dijadikan sebagai objek dalam menganalisis citraan, karena dalam puisi ini membahas tentang kehidupan yang sangat dekat dengan siswa yaitu membahas alam dan sosial yang terjadi di masyarakat, sehingga mempermudah dalam pembelajaran. Oleh karena itu, jika siswa diberikan objek pembahasan yang dekat dengannya maka siswa akan lebih bersemangat dalam pembelajaran, karena merasa terlibat langsung dalam proses

(7)

pembelajaran. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pedoman dalam pembelajaran apresiasi puisi, yaitu untuk memberikan contoh bagaimana cara menganalisis citraan yang terdapat dalam puisi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis citraan yang dilakukan pada kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra, dapat disimpulkan bahwa pada puisi tersebut banyak menggunakan citraan penglihatan, citraan gerak, citraan pendengaran, dan citraan rabaan. Citraan penciuman dan citraan rasaan juga terdapat dalam kumpulan puisi Darah Angin karya Adri Sandra, namun tidak sebanyak citraan yang lainnya. Selain itu, sebagian besa puisi-puisi dalam kumpulan puisi Darah Angin menceritakan tentang kehidupan masyarakat dan bentuk protes dan kekecewaan yang diungkapkan oleh Adri Sandra tentang kejadian-kejadian yang terjadi di masyarakat dan fenomena- fenomena alam.

DAFTAR PUSTAKA

Hasanuddin WS. 2002. Membaca dan Menilai Sajak. Bandung: Angkasa Bandung.

Ibnu, Suhadi dkk. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ratna, Nyoman Khuta. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Waluyo, Herman J. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa dengan berdirinya IDTNPNSRI pada 9 Agustus 2016, maka dipandang perlu melakukan konsolidasi organsiasi sampai tingkat daerah dan komisariat guna memantapkan