Ketiga tujuan pendidikan Islam ini berkaitan dengan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam QS. Sebagai rujukan dan konstruktif dalam pengembangan keilmuan di Indonesia khususnya pengembangan keilmuan pendidikan Islam yang juga memuat konsep nilai-nilai sosial yang terkandung dalam QS.
Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
Menyumbangkan pemikiran positif sebagai upaya membantu memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam QS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan sosial dapat diturunkan dari nilai-nilai pendidikan sosial dalam QS.
Metode Penelitian
Data Dan Sumber Data a. Data Penelitian
Pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang sistematis dan baku untuk memperoleh data yang diperlukan.9 Karena bersifat penelitian kepustakaan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data kepustakaan, yaitu melalui pengumpulan bahan pustaka. Analisis data adalah analisis data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan alat metodologi tertentu.
Sistematika Pembahasan
Hakikat dan Makna Nilai Sosial
Selain itu, nilai-nilai sosial juga berperan sebagai penentu akhir seseorang dalam memenuhi peran sosialnya. Misalnya ketika menghadapi konflik, keputusan biasanya diambil berdasarkan pertimbangan nilai-nilai sosial yang lebih tinggi.Nilai-nilai sosial juga berperan sebagai alat solidaritas antar anggota kelompok masyarakat.
Ciri-ciri Nilai Sosial
Bentuk-bentuk Nilai Sosial
Dengan demikian, wajar jika Allah memerintahkan agar sebagian kecil dari harta titipan seseorang dibelanjakan untuk kepentingan orang lain. Pendidikan tentang nilai-nilai menjamin anak tumbuh menjadi individu yang tahu sopan santun, mempunyai selera dan mampu menghargai diri sendiri dan orang lain.
Pendidikan Islam
Hal ini disebabkan karena pendidikan Islam berperan dalam pengembangan manusia seutuhnya (kaffah) dan seimbang (tawazun), baik dari segi jasmani maupun rohani. Menurut Ahmadi, pendidikan Islam merupakan upaya untuk mengembangkan fitrah manusia dan sumber daya manusia yang ada. Munir Musyi mengatakan bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah manusia yang sempurna (al-Insan al-Kamil).32.
Pandangan sebagaimana dikutip oleh Ahmad Zayadi (2006:56) menyatakan bahwa tujuan pendidikan hendaknya mencakup empat aspek, yaitu: (1) tujuan jasmani, (2) tujuan spiritual dan keagamaan, (3) tujuan intelektual, dan (4) tujuan sosial. 33 Menurut Hasan Langroll, tujuan pendidikan Islam hendaknya memenuhi tiga fungsi utama agama, yaitu: (1) fungsi spiritual, yang berkaitan dengan aqidah dan keimanan. Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mengembangkan manusia muslim yang sehat, kuat jasmani (Jasmniyyah) dan mempunyai keterampilan yang tinggi. Harmoni seperti inilah yang menjadi ciri pertama yang ingin dicari dalam tujuan pendidikan Islam.
Sebaliknya, upaya tersebut harus dilandasi oleh nilai-nilai normatif-absolut, seperti pendidikan Islam, yang menjadi pedoman kemampuan dasar untuk tumbuh dan berkembang. Bentuk konkritnya adalah rumusan tujuan pendidikan Islam, yaitu menjadikan manusia bertaqwa kepada Allah dan menumbuhkembangkan rasa kemanusiaan terhadap sesamanya.39. Tujuan khusus merupakan spesialisasi atau operasionalisasi tujuan tertinggi atau akhir dan tujuan umum pendidikan Islam.
Asbabun Nuzul Ayat 11
Surat Al-Hujurat adalah surat agung yang berisi rangkaian aqidah penting dan fakta syariah serta hakikat kewujudan dan kemanusiaan. Dalam hal ini, Al-Hujurat merupakan salah satu surat yang di dalamnya beliau meneliti pembinaan masyarakat. Ammar, Shuhaib, Bilal, Khabab, Ibnu Fuhairah, Salman Al-Farisi dan Salim, bekas hamba Abu Huzaifa sebelum yang lain.
Dan ada pula yang meriwayatkan bahawa ayat ini diturunkan tentang Shafiyah bin Huyai bin Akhtab RA. Dia datang kepada Rasulullah SAW dan berkata; “Sesungguhnya wanita-wanita itu berkata kepadaku: “Wahai wanita Yahudi, puteri orang Yahudi.” Maka Rasulullah SAW berkata kepadanya: “Bukankah kamu telah mengatakan ayahku Harun, bapa saudaraku Musa dan suamiku Muhammad.” Menurut Qatadah. dan Ikrimah daripada Abu Jubairah bin Dhahak dia berkata bahawa ayat ini diturunkan tentang Bani Salamah.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud bahawa ayat ini diturunkan berkaitan dengan Abu Hind, yang pekerjaan hariannya adalah penggali kubur. Perkaitan kandungan dan kandungan kelima-lima ayat tersebut ialah, ayat 10 menjelaskan bahawa orang yang beriman sebenarnya adalah bersaudara seperti hubungan persaudaraan antara orang yang mempunyai latar belakang yang sama kerana kedua-duanya berpegang kepada unsur iman yang kekal abadi. Dalam ayat 12, Allah Taala memberi amaran kepada orang yang beriman supaya menjauhkan diri daripada prasangka terhadap saudara seagama, menyalahkan orang lain, dan mengumpat.
Lafadz dan Terjemah
Di dalamnya terkandung hal-hal yang diperingatkan Allah SWT kepada orang-orang mukmin agar menjauhi hal-hal yang dapat merusak tali persaudaraan di antara mereka, antara lain: mengolok-olok orang lain, mengolok-olok diri sendiri, dan menjelek-jelekkan orang lain. Sedangkan ayat 13 menjelaskan bahwa Dia menciptakan manusia dari berbagai bangsa dan suku agar mereka dapat saling mengenal dan saling membantu dalam kehidupan bermasyarakat. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membiarkan sekelompok orang mempermalukan kelompok yang lain, mungkin yang mereka tertawakan itu lebih baik dari mereka.
Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah sebagian besar prasangka (kecurigaan), karena sebagian di antaranya adalah dosa. Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
Arti Mufrodat
Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah sebagian besar prasangka (prasangka), karena sebagian di antaranya adalah dosa. dan jangan mencari keburukan pada manusia dan jangan menggunjing satu sama lain. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengetahui. Hal ini juga dilakukan dengan meniru perkataan atau tindakan atau dengan menggunakan gerak tubuh atau menertawakan perkataan orang yang diejek jika dia salah mengartikan perkataannya sebagai perbuatan atau penampilan yang buruk.49. Bahasa tersebut awalnya hanya digunakan untuk laki-laki, karena ayat di atas juga khusus menyebutkan perempuan.
Namun ayat di atas menekankan penggunaan kata ًسس) perempuan (karena ejekan dan gosip lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. 50.
زملتاو
Nilai Love (Kasih Sayang)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memperolok-olokkan kaum yang lain, karena boleh jadi mereka (orang yang memperolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (orang-orang yang memperolok-olokkan), dan janganlah wanita (mengolok-olok) perempuan lain, karena boleh jadi perempuan. (yang mengolok-olok) lebih baik daripada wanita (yang mengolok-olok). (Al-Hujurat/49: 11). Kerana hati nuraninya lebih jujur dan hatinya lebih suci daripada orang yang tidak demikian sifatnya. 68. Dan barangkali orang yang kita lihat lalai atau melakukan dosa ternyata Allah swt. dia mengetahui sifat terpuji dalam hatinya, maka dia berdoa kerananya. 70.
Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah sebagian besar prasangka, sebagian di antaranya memang dosa.” 74. Namun prasangka buruk diharamkan hanya terhadap orang-orang yang dianggap menutup-nutupi. dosa, seperti orang yang masuk rumah pelacuran dan berteman dengan penyanyi cabul, tidak dilarang memendam prasangka buruk terhadapnya.76.
Berbicara di belakang adalah membicarakan keburukan orang lain di belakang mereka, padahal keburukan itu sebenarnya tentang orang yang digosipkan. Pada ayat di atas, Allah SWT mengibaratkan orang yang melakukan ghibah dengan orang yang memakan daging saudaranya yang beragama Islam yang telah meninggal. Oleh karena itu, segala upaya menyakiti hati orang yang digosipkan dan memanaskan hatinya serta memecah belah jamaah.
Nilai Responsibility (Tanggung Jawab)
Perkara-perkara besar inilah yang menambah kekuatan hubungan dalam masyarakat, seperti yang disebutkan di atas 83. Sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan ialah yang ingin bertaubat, menghentikan segala kesalahan dan menggantikannya dengan amal soleh. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang murni.
Mudah-mudahan Rabb-mu menutupi kesalahanmu dan memasukkanmu ke surga yang mengalirkan sungai-sungai, pada hari Allah tidak mempermalukan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersamanya. Jadi, dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa taubat merupakan solusi yang Allah SWT ajarkan kepada hamba-hamba-Nya yang terlanjur melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan Allah SWT, seperti mengejek, mencaci-maki, menjelek-jelekkan, mencela, berprasangka buruk, memata-matai orang lain dan gosip. Sebab jika mereka tidak bertobat, maka merekalah yang menjadi akibat berada di antara orang-orang berdosa.
Nilai Life Harmony (Keserasian Hidup)
مكسف ا اوزملتا )
Hal ini serupa dengan yang terjadi di kalangan ulama dan akademisi yang seperti telah disebutkan sebelumnya, mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai tujuan pendidikan Islam, sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam pada dasarnya bersifat menjelaskan. Al-Hujurat/49: 11-13 dengan tujuan pendidikan Islam berdasarkan nilai-nilai cinta kasih, tanggung jawab dan keselarasan hidup akan dianalisis dan diuraikan pada bab selanjutnya. Kaitannya dengan tujuan pendidikan Islam adalah tujuan pendidikan Islam tidak terfokus pada satu aspek diri manusia saja.
Hal ini terlihat dan penting dalam salah satu tujuan pendidikan Islam, yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membentuk rasa kasih sayang yang mendalam. Sebagaimana terlihat pada salah satu tujuan pendidikan Islam yang digagas oleh Ramajulis, salah satu tujuan pendidikan Islam adalah tujuan sosial. Tujuan pendidikan suatu masyarakat selalu dibangun berdasarkan falsafah masyarakatnya masing-masing, atau dengan kata lain tujuan pendidikan Islam dibangun atas dasar nilai-nilai etika normatif yaitu Al-Qur’an dan hadis yang dikonsultasikan dengan realitas disekitarnya atau masyarakat. 90.
Pendidikan suatu masyarakat selalu dibangun atas falsafah masyarakat tersebut, atau dengan kata lain tujuan pendidikan Islam dibangun atas dasar nilai-nilai etika normatif yaitu Al-Quran dan hadis yang dikonsultasikan dengan realitas disekitarnya. atau masyarakat. Sebagaimana terkandung dalam salah satu tujuan pendidikan Islam, yaitu selalu menjaga hubungan dengan masyarakat dan mempunyai tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana dalam pendidikan Islam juga disebutkan bahwa salah satu tujuan pendidikan Islam adalah menghubungkan masyarakat dengan aturan-aturan yang disepakati, dimana setiap orang berhak untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan seimbang.
PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian di atas, maka untuk menambah wawasan nilai-nilai pendidikan sosial agar mampu mengaktualisasikannya dengan baik dan benar agar tidak terjadi disintegrasi sosial, sebaiknya dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hal tersebut, seperti seperti seminar pendidikan, diskusi bersama (musyawarah) dll. Dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari agar dapat terwujud kehidupan dalam masyarakat yang penuh cinta kasih, tanggung jawab dan kerukunan.