• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI TAMBAH LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "NILAI TAMBAH LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Serambi Journal of Agricultural Technology, Vol. 5 No.1 Hal 64 - 69 2023 | 64

VALUE ADDITION OF LIQUID WASTE FROM THE TOFU INDUSTRY INTO LIQUID ORGANIC FERTILIZER

Chairuni AR 1)*, T Makmur 2)

1 Program Studi Teknik Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Serambi Mekkah

2 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

*email: chairuni@serambimekkah.ac.id

Article Info Article history:

Received:

07-06- 2023

Received in revised:

08-06-2023 Accepted:

10-06-2023

Abstract

This study aims to analyze the value-added of liquid waste from the tofu industry processed into organic liquid fertilizer economically.

Liquid waste from the tofu industry serves as a potential source for producing organic liquid fertilizer, which has benefits for agriculture and the environment. The research methodology involves identifying the waste source, analyzing waste quality, determining management costs, and estimating revenue from fertilizer sales. The case study considers waste management costs of Rp 5,000,000 per month and revenue from fertilizer sales of Rp 10,000,000 per month. The findings indicate that utilizing liquid waste from the tofu industry to produce organic liquid fertilizer yields a net profit of Rp 5,000,000 per month. Therefore, the utilization of liquid waste from the tofu industry demonstrates significant economic value-added.

Additionally, this process has the potential to mitigate environmental impacts by transforming waste into value-added products. In conclusion, the utilization of liquid waste from the tofu industry as organic liquid fertilizer provides both economic and environmental benefits and holds promising market potential in the organic liquid fertilizer industry.

Keywords: value-added, organic liquid fertilizer, liquid waste from tofu

NILAI TAMBAH LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah limbah cair industri tahu yang diolah menjadi pupuk cair organik secara ekonomis. Limbah cair industri tahu menjadi sumber potensial untuk memproduksi pupuk cair organik yang memiliki manfaat bagi pertanian dan lingkungan. Metode penelitian melibatkan identifikasi sumber limbah, analisis kualitas limbah, penentuan biaya pengelolaan, dan pendapatan dari penjualan pupuk cair. Studi kasus ini menggunakan biaya pengelolaan limbah sebesar Rp 5.000.000 per bulan dan pendapatan dari penjualan pupuk cair sebesar Rp 10.000.000 per bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah cair industri tahu menjadi pupuk cair organik menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 5.000.000 per bulan. Dengan demikian, pemanfaatan limbah cair industri tahu memiliki nilai tambah ekonomis yang signifikan.

Selain itu, proses ini juga memiliki potensi untuk mengurangi dampak lingkungan dengan mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah. Kesimpulannya, pemanfaatan limbah cair industri tahu sebagai pupuk cair organik memberikan manfaat ekonomis dan lingkungan yang positif, serta memiliki potensi pasar yang menjanjikan dalam industri pupuk organik cair.

(2)

Serambi Journal of Agricultural Technology, Vol. 5 No. 1 Hal 64 - 69 2023 | 65 Kata Kunci: nilai tambah, pupuk organik cair, limbah cair tahu

PENDAHULUAN

Industri tahu merupakan salah satu industri pengolahan pangan yang menghasilkan limbah cair (Aliyenah dkk., 2015). Limbah cair ini umumnya terdiri dari air sisa pencucian kedelai dan bahan organik lainnya. Jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh industri tahu cukup signifikan dan jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, pengelolaan limbah cair dari industri tahu menjadi penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan (Martini, dkk., 020)).

Di sisi lain, pertanian modern menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pupuk yang aman dan berkelanjutan. Pupuk kimia sintetis yang umumnya digunakan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia(Nohong, 2010). Oleh karena itu, pengembangan pupuk organik menjadi suatu alternatif yang penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan.

Tujuan penelitan yaitu mengolah limbah cair dari industri tahu menjadi pupuk cair organik yang memiliki nilai tambah, menganalisis komposisi nutrisi dan senyawa aktif dalam pupuk cair organik yang dihasilkan dan mengevaluasi efektivitas penggunaan pupuk cair organik dari limbah cair industri tahu dalam meningkatkan produktivitas tanaman patogen yang tepat.

Manfaat Produksi Pupuk Organik Cair yaitu meningkatkan kesuburan tanah.

Pupuk organik cair mengandung nutrisi yang mudah diserap oleh tanaman. Dengan menggunakan pupuk organik cair, tanah dapat diperkaya dengan nutrisi yang

diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang sehat. Selain itu juga meningkatkan produktivitas tanaman. Pupuk organik cair dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman (Sunartaty, R., Nurman, S., 2021). Nutrisi yang terkandung dalam pupuk organik cair membantu tanaman dalam memperoleh kebutuhan nutrisi yang seimbang, meningkatkan perkembangan akar, pertumbuhan tanaman, dan hasil panen.

Pupuk organik cair bersifat ramah lingkungan. Produksi pupuk organik cair dari limbah cair industri tahu membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan mengolah limbah cair menjadi pupuk organik (Pagoray, H., dkk., 2021).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Serambi Mekkah, selama satu bulan dimulai dari bulan Januari hingga Februari 2023.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental untuk mengoptimalkan pengolahan limbah cair industri tahu menjadi pupuk cair organik yang memiliki nilai tambah. Selain itu, penelitian ini juga melibatkan uji lapangan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan pupuk cair organik dalam meningkatkan produktivitas tanaman.

Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan dan persiapan limbah cair industri tahu:

(3)

Serambi Journal of Agricultural Technology, Vol. 5 No. 1 Hal 64 - 69 2023 | 66 - Mengumpulkan sampel limbah cair

dari pabrik tahu

- Menganalisis karakteristik limbah cair yaitu kandungan nutrisi.

2. Pengolahan limbah cair menjadi pupuk cair organik:

- Menentukan formula dan komposisi bahan tambahan yang optimal untuk mengubah limbah cair menjadi pupuk cair organik.

3. Menghitung nilai tambah.

Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis menggunakan metode statistik yang sesuai. Analisis statistik yang dapat dilakukan yaitu uji ANOVA.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanfaatan limbah cair tahu

Produksi Pupuk Organik: Limbah cair industri tahu yang mengandung nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium dapat diolah menjadi pupuk organik. Pupuk organik memiliki nilai jual yang tinggi di pasar pertanian, karena dapat meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas pertumbuhan tanaman. Industri tahu dapat memproses limbah cair menjadi pupuk organik melalui proses fermentasi atau dekomposisi. Dengan memanfaatkan limbah cair menjadi pupuk organik, industri tahu dapat menghasilkan pendapatan tambahan dari penjualan pupuk organik kepada petani atau pasar pertanian.

Produksi pupuk organik cair dari limbah cair industri tahu adalah salah satu cara pemanfaatan yang bernilai tambah secara ekonomi. Berikut ini penjelasan lebih rinci tentang produksi pupuk organik cair dan manfaatnya:

a. Pengolahan Limbah Cair: Langkah pertama dalam produksi pupuk organik cair adalah pengolahan limbah

cair dari industri tahu. Limbah cair harus melewati proses pengolahan seperti penyaringan, penghilangan bahan berbahaya, dan pengurangan kadar air. Hal ini dapat dilakukan melalui proses seperti pengendapan, filtrasi, dan pengomposan untuk memastikan limbah cair menjadi lebih stabil dan aman untuk digunakan sebagai pupuk.

b. Penambahan Bahan Pendukung:

Selama pengolahan limbah cair, bahan pendukung dapat ditambahkan untuk meningkatkan kualitas dan nilai nutrisi pupuk organik cair. Bahan pendukung yang umum digunakan meliputi bahan activator. Dalam penelitian ini bahan activator yang digunakan adalah EM4 pupuk organik cair.

c. Fermentasi dan Pematangan: Setelah limbah cair dan bahan pendukung dicampurkan, proses fermentasi dimulai. Fermentasi adalah proses di mana mikroorganisme seperti bakteri dan jamur menguraikan bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dan mudah diserap oleh tanaman.

Proses fermentasi ini memerlukan waktu tertentu dan membutuhkan pengaturan suhu dan kelembaban yang tepat. Selama proses fermentasi, pupuk organik cair harus diaduk secara berkala untuk memastikan hasil fermentasi yang merata.

d. Penyaringan dan Penyimpanan:

Setelah proses fermentasi selesai, pupuk organik cair harus disaring untuk memisahkan bahan-bahan kasar yang tidak terurai sepenuhnya. Proses penyaringan ini bertujuan untuk mendapatkan pupuk organik cair yang homogen dan siap digunakan.

Selanjutnya, pupuk organik cair disimpan dalam wadah tertutup untuk

(4)

Serambi Journal of Agricultural Technology, Vol. 5 No. 1 Hal 64 - 69 2023 | 67 mencegah kerusakan dan menjaga

kualitasnya.

Nilai tambah limbah cair industri tahu menjadi pupuk organik cair

Nilai tambah secara ekonomi

Dalam konteks ekonomi, nilai tambah juga dapat merujuk pada selisih antara harga jual suatu produk atau layanan dengan biaya produksi atau biaya pengeluaran yang terlibat dalam menghasilkan produk atau layanan tersebut. Jika nilai tambahnya positif, berarti pendapatan yang diperoleh melebihi biaya produksi, sehingga menghasilkan keuntungan bagi produsen.

Perhitungan nilai tambah limbah cair industri tahu secara ekonomi dengan asumsi nilai jual pupuk cair sebesar Rp 10.000 per liter. Dalam penelitian ini volume limbah cair sebesar 1.000 liter per bulan dan biaya pengelolaan limbah cair sebesar Rp 5.000.000,- per bulan.

 Volume Limbah Cair: 1000 liter/bulan

 Biaya Pengelolaan Limbah Cair: Rp 5.000.000/bulan

 Harga Jual Pupuk Cair: Rp 10.000/liter

 Pendapatan dari penjualan pupuk cair adalah sebagai berikut:

Volume pupuk cair yang dihasilkan: 1000 liter/bulan

Pendapatan dari penjualan pupuk cair:

1000 liter x Rp 10.000 = Rp 10.000.000,-

Keuntungan bersih:

 Pendapatan dari penjualan pupuk cair:

Rp 10.000.000,-

 Biaya pengelolaan limbah cair: Rp 5.000.000,-

 Keuntungan bersih: Rp 10.000.000 - Rp 5.000.000 = Rp 5.000.000,-

Industri tahu memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp 5.000.000,- setiap bulan setelah mengeluarkan biaya pengelolaan limbah cair sebesar Rp 5.000.000,-. Dengan demikian, industri tahu mencapai nilai tambah yang ekonomis dengan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi daripada biaya pengelolaan limbah cair.

Nilai tambah kandungan nutrisi

Unsur karbon berperan penting pada tanaman yaitu sebagai pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik. Selain itu karbon juga diperlukan oleh mikroorganisme sebagai sumber energi. Hasil pengujian kadar C Organik dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Hasil Analisa Kadar C-Organik (%) pupuk cair

Konsentrasi EM-4 (E)

Lama fermentasi (L) L1 = 10

hari

L2 = 20 hari

L3 = 30 hari E1 = 5 mL 17,50% 18,0% 9,21%

E2 = 10 mL 18,30% 20,35% 8,56%

E3 = 15 mL 15% 19,0% 7,89%

Sumber : Data Primer (2023)

Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan bahan nutrisi yang kaya akan kandungan asam amino yang berasal dari limbah cair tahu sehingga kandungan C- organik dalam pupuk organik cair mengalami peningkatan. Pada hari ke 30 Kandungan C-Organik menurun karena aktivitas mikroorganisme dipengaruhi oleh lamanya waktu fermentasi. Apabila waktu fermentasi semakin lama mikroorganisme yang semakin berkurang dan kandungan C- Organik yang terkandung di dalam pupuk cair mengalami penguapan.

(5)

Serambi Journal of Agricultural Technology, Vol. 5 No. 1 Hal 64 - 69 2023 | 68 Grafik 1. Konsentrasi EM-4 dan Lama

Fermentasi Terhadap Kadar C Organik Pupuk Cair

KESIMPULAN

Pemanfaatan limbah cair industri tahu dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam produksi pupuk cair organik. Hal ini membuka peluang untuk mengurangi dampak lingkungan dari limbah cair dan mengubahnya menjadi produk bernilai tambah.

1. Potensi Ekonomi: Penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah cair industri tahu menjadi pupuk cair organik memiliki potensi ekonomi yang positif. Dengan menghitung biaya pengelolaan limbah dan pendapatan dari penjualan pupuk cair, didapatkan keuntungan bersih yang menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah cair dapat menghasilkan nilai tambah ekonomis.

2. Kontribusi Lingkungan: Mengubah limbah cair industri tahu menjadi pupuk cair organik dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan.

Dengan memanfaatkan limbah sebagai sumber nutrisi yang berguna untuk

tanaman, kita dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berpotensi mencemari lingkungan.

3. Keberlanjutan: Pemanfaatan limbah cair menjadi pupuk cair organik juga mendukung prinsip keberlanjutan dalam industri tahu. Dengan

mengurangi limbah dan

memanfaatkannya secara efektif, industri tahu dapat memperoleh manfaat tambahan, mengurangi biaya pengelolaan limbah, dan memperbaiki citra lingkungan.

.

DAFTAR RUJUKAN

Aliyenah A, Napoleon A, Yudono B. (2015).

Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Pupuk Cair Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea Reptans Poir). J Penelit Sains , 17(3):168429.

Martini S, Yuliwati E, Kharismadewi D.

(2020). Pembuatan Teknologi Pengolahan Limbah Cair Industri. J Distilasi. 5(2):26.

Nohong.(2010). Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai Bahan Penyerap Logam Krom, Kadmiun dan Besi Dalam Air Lindi TPA. J Pembelajaran Sains. 6(2):257–

69.

Sunartaty R, Nurman S. (2021). Peningkatan Nilai Tambah Limbah Padat Menjadi Tepung Ampas Tahu pada Industriahu di Desa Lamteumen Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh. Abditani.

4(1):47–50.

Pagoray H, Sulistyawati S, Fitriyani F.(2021).

Limbah Cair Industri Tahu dan Dampaknya Terhadap Kualitas Air dan Biota Perairan. J Pertan Terpadu.

9(1):53–65.

Samsudin W, Selomo M, Natsir MF.(2018).

Pengolahan limbah cair industri tahu

(6)

Serambi Journal of Agricultural Technology, Vol. 5 No. 1 Hal 64 - 69 2023 | 69 menjadi pupuk organik cair dengan

penambahan effektive

mikroorganisme-4 (EM-4). J Nas Ilmu Kesehat. 2018;1(2):1–14.

Saenab S, Henie M, Al I, Rohman F, Arifin AN.(2018). Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Sebagai Pupuk Organik Cair (POC) Guna Mendukung Program Lorong Garden (Longgar) Kota Makassar. Pros Semin Nas Megabiodiversitas Indones, 4:31–8.

Sutrisno A, Ratnasari E, Fitrihidajati H.

(2003). Fermentasi Limbah Cair Tahu Menggunakan EM4 sebagai Alternatif Nutrisi Hidroponik dan Aplikasinya pada Sawi Hijau (Brassica juncea var . Tosakan) . Lentera Bio, 4(1):56–63.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan yaitu kosentrasi dan interval pemberian pupuk organik cair limbah tahu untuk produksi tanaman pare (Momordhica charantia L)

Limbah serai wangi yang tidak diolah kembali ini dapat diproses menjadi bahan dasar proses fermentasi untuk membuat pupuk organik cair, hal ini merupakan metode