• Tidak ada hasil yang ditemukan

dan nilai tukar rupiah terhadap barga saham - IBS Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "dan nilai tukar rupiah terhadap barga saham - IBS Repository"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

PT. Energi Mega Persada Periode 1 Januari 2007- 31 Mei 2008)

Oleh

MOCHAMMAD HASMI 200412035

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Seb~gian Syarat-~yarat

Dalam Mencapai Gelar SarJana ~konomt Program Studi Akuntanst

SEKOLAH TJNGGIILMU EKONOMI INDONESIA BANKING SCHOOL

JAKARTA 2008

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(2)

PENGARUH PERGERAKAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DI INDONESIA

(Studi Komparatif pada PT. Medea Energi Intemasional dan Pr. Energi Mega Persada Periode 1 Januari 2007-31 Mei 2008)

SKRIPSI

Diterima dan Disetujui untuk Diujikan 2008

Nama Mahasiswa : Mochammad Hasmi

NPM : 200412035

Program/ Jurusan : Sarjana/ Akuntansi

Jakarta, 6 Agustus 2008

Pembimbing Utama Skripsi Pembimbing Pendamping Skripsi

Taufiq Hidayat, SE, MBankFin. ,Ak

(3)

NPM

Judul Skripsi

: 200412035

PENGARUH PERGERAKAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA DAN NILAI TOKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DI INDONESIA (Studi Komparatif pada PT. Medco Energi Intemasional dan PT. Energi Mega Persada Periode 1 Januari 2007- 31 Mei 2008)

Tanggal Ujian Komprehensif/ Skripsi: 12 Agustus 2008 Penguji

Ketua : Antyo Pracoyo, M .Si

Anggota : 1. Taufiq Hidayat, SE. ,MBankFin. ,Ak 2. Ahmad Setiawan Nuraya, MBA

Menyatakan bahwa mahasiswa dimaksud di atas telah mengikuti ujian komprehensif dan dinyatakan LULUS ujian.

Penguji, Ketua

Antyo Pracoyo, V 1.Si

Anggota II

Taufiq Hidayat, SE,MBankFin. ,Ak Ahmad Setiawan Nuraya, MBA

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(4)

Assalamu 'alaikum wr wb .

Pertama penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Selain itu, atas perkenan-Nya juga, berbagai rintangan yang penulis hadapi semenjak proses awal penulisan ini sampai akhir penyajian penulisan ini dapat diselesaikan dengan baik. Serta shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW.

Skripsi yang betjudul "PENGARUH PERGERAKAN BARGA MINYAK MENTAH DUNIA DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK Dl INDONESIA (Studi Komparatif pada PT. Medco Energi lnternasional dan PT. Energi Mega Persada Periode 1 Januari 2007-31 Mei 2008)"

disusun dalam rangka memenuhi persyaratan akademis untuk mencapai gelar kesarjanaan Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School (STIE IBS) , Jakarta.

Sebagai manusia yang merasa tidak lepas dari kekurangan maupun kelemahan dalam penyusunan skripsi, hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar - besarnya kepada:

1 . Bapak Taufiq Hidayat, SE,MbankFin. ,Ak selaku dosen pembimbing

utama dan Bapak Gunawan, SE,MM selaku dosen pembimbing

pendamping skripsi yang dengan penuh kesabaran telah banyak

memberikan banyak memberikan masukan, bimbingan dan motivasi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

(5)

Indonesia Banking School atas berbagai ilmu dan pengalaman berharga yang telah diberikan kepada penulis.

4. Keluarga tercinta, khususnya kedua orangtua dan adik - adik penulis.

5. Tim penguji skripsi, Bapak Antyo Pracoyo, M.Si dan Bapak Ahmad Setiawan Nuraya, MBA yang telah memberikan banyak kritik dan saran agar tersempumanya skripsi ini.

6. Para dosen STIE Indonesia Banking School, terutama kepada Bapak Erric Wijaya, ME dan Bapak Fadjar Putra Anoraga, MM atas pembelajaran dan berbagai infonnasi yang berkaitan dengan skripsi.

7. Bagian administrasi dan keuangan STIE Indonesia Banking School, Bapak Dede, Bapak Yusuf, Bapak Arief, Ibu Rumdiyahayu, Ibu Dina, lbu Ika, Bapak Untung, Bapak Awang dan Bapak Yanto yang senantiasa bersedia memberikan bantuan terbaik bagi para civitas akademika.

8. Indra Aditya Kusuma dan Efan Marlindo selalru rekan se-daerah penulis yang selalu dalam kebersamaan baik dalam suka maupun duka. Sukses selalu sahabatlru!.

9. Ikhsan Yudha Nugraha dan Anda Darusman selaku rekan dalam bermain musik yang selalu memberikan wama lain dalam menempuh perkuliahan di kampus.

lO.Rekan - rekan sepetjuangan skripsi dan akan menempuh skripsi pada semester- semester berikutnya yang telah banyak memberikan inspirasi dan pengalaman, mengajarkan tentang berbagai hal, menciptakan kebersamaan yang penuh canda dan tawa baik di dalam maupun di luar kampus.

ii

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(6)

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan yang telah diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis selama ini. Semoga Allah SWT membalas jasa - jasa dan kebaikan dengan pahala yang berlimpah. Amin.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempumaan dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun serta berguna bagi masa datang sangat penulis harapkan dari para pembaca.

Semoga amal baik dan bantuan ikhlas yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Akhimya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak - pihak yang membutuhkan, terutama untuk almamaterku tercinta, STIE IBS!.

Wassalamu 'alaikum wr wb.

Jakarta, Agustus 2008

PenuUs

iii

(7)

This research examined the effect of macro variables which consist of crude oil price and exchange rate on stock price. The samples of the study are oil and gas firms listed in Indonesia Stock Exchange for period 1 January 2007 - 31 Mei 2008 with weekly data. They are PT. Energi Mega Persada,tbk and PT . Medco Energi Internasional,tbk. Data is collected from Indonesia Stock Exchange, Bank Indonesia website, and Bloomberg website.

The variables are stock price of oil and gas firms as dependent variable , and crude oil price and exchange rate as independent variables.

To examine this effect, researcher used multiple regression models with 95% level of confidence to see the contribution form each independent variable influenced stock price with t-test and every independent variable influenced stock price with F-test. SPSS 16.0 for windows and EViews 5.1 softwares were used to process the data.

The conclusion of this study proved the theory that crude oil price and exchange rate effected the fluctuation of stock price of oil and gas firms in partial and simultaneous both.

Keywords: crude oil price , exchange rate and stock price

Vl

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(8)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama NPM Jurusan

: Mochammad Hasmi : 200412035

: Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skrip si yang t elah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keaslianny a . Apabila ternyata di kemudian hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain maka s a y a berse dia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia m e nenma sanksi berdasarkan peraturan tata tertib STIE IBS .

Demikian pernyataan ini say a buat dalam keada an s a d ar.

Pe nulis,

Mochammad Hasmi

(9)

KATA PENGANTAR ... .i

HALAlVIAN PERSEMBAHA N .... ... ... v

ABSTRAK ... ·

··· Vl

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ... ... . ... vii

DAFTAR lSI ... .. .. ... ... .. .. ... ... . ... ... viii

DAFTAR TABEL . ... ... .. ... ... ... ... .. . .. ... .. . .. ... x

DAFTAR GAMBAR ... .. ... .. .. ... .. ... ... ... ... ... ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... .... ... ... ... .... .... .. .. .. ... .. ... . ... 1

1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN ... .. .. ... ... ... . ... 1

1 .2. IDENTIFIKASI MASALAH .. .... ... . ... ... ... . ... 6

1 .3. PEMBATASAN MASALAH ... .. .. ... . ... ... 7

1.4 . PERUMUSAN MASALAH ... . .... . .... ... . ... . ... . ... 7

1.5. KONTRIBUSI a t au lVIANFAAT PENELITIAN ... 8

1. 6. SISTEMATIKA PENULISAN ... 9

BAB II LA NDASAN PEMIKIRAN TEORITIS .... ... 10

2. 1. TINJAUAN PUS TAKA ... ... ... ... ... 10

2. 1 .1. Pasar M od al ... ... 10

2.1.2. Instrumen Sa.llam ... 12

2.1.3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 12

2.1.4. Penelitian Sebelumnya yang Relevan ... 20

2.2. KERANGKA PEMIKIRAN ... 34

2.3. HIPOTESIS ... 36

Vlll

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(10)

3 .3 . TEKNIK PENGOLAHAN DATA .. ... ... . ... .40

3.4. MODEL PENELITIAN .. ... ... ... ... ... ... 41

3.5 . TEKNIK PENGUJIAN HIPOTESI S .. .. ... ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN ... .. ... .49

4. 1. GAM BARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 49

4.1.1 . Sarnpel Perusahaan ... ... .. ... .... .... ... ... .. .... ... .. ... 49

4.1.2 . Definisi Minyak Mentah dan Perke mbangan Ha r ga Minyak Mentah. 50 4.1.3. Defmisi dan Perkembangan Nilai Tukar Mat a Uang As ing ... 52

4.2. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .... .... ... . .. ... ... 53

4.2.1. Analisa Deskriptif ... ... ... .. ... ... .... .... .. ... ... ... 53

4.2.2. Uji Asumsi Klasik ... .... ... ... .... .... ... .. ... 55

4.2 .3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .. ... .. ... 60

4.2.4. Hasil Pengujian Hipotesis .. .... ... ... ... .. ... ... .. ... .. ... .. ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . .. .... . .. .. ... .. ... ... ... ... ... 72

5 1 KESIMPULAN . . . ... .... ... ... .... ... ... .. . ... ... ... ... ... . ... 72

5 . 1.1. Ringkasan dari Bab- Bab Se belumnya .. ... .. ... 72

5.1.2 . Jawaban atas Pe rumus an Ma s al ah ... .. ... 73

,.. 2 SARAN ... . ... ... 7 4

~.

. .. ... ... .... .. ... .. . .. 5 .2. 1. Saran untuk Pe n 1sahaan .. ... 74

5.2 .2. S aran untuk In vestor ... 75

5.2.3. Saran untu k Peneliti berikutnya ... 75

Daftar Pustaka

Riwayat Hidup Penyusun Skripsi

Oaftar La mpiran

(11)

Tabel 2. 1. Klasifikasi Industri di Bursa E fek Indon esia ... 11 Tabel 2 .2. Produksi, Konsumsi , Eks por, Impor Min yak Mentah Indon esia per Tahun ... ... .. .. . ... .. . .. .. . .. ... .... .... ... ... .... ... ... 18 Tabel 4.1. Daftar Nama Perusahaan- Perusahaan yan g terdaftar d i BEl

periode 1 Januari 2007 sampai d engan 31 Mei 2 00 8 ... 4 9 Tabel 4.2. Statistik Deskriptif Harga Saham PT. Medco Ene rgi

Intemasional Tb1< ... ... . ... .. .. .. .. .. ... . ... 54 Tabel 4.3. Statistik Deskriptif Harga Saham PT. Medc o Ener gi

Internasional Tbk ... ... .. ... .... .. ... .... ... 55 Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Multikolinearitas ... ... .... .. ... ... .... ... .. .. .. . 5 6 Tabel 4.5. White Heteroslcedasticity Test (ENERGI) .. ... .. ... 5 7 Tabel 4.6. White Heteroslcedasticity Test (lVIEDCO) ... ... .... .... ... .. ... ... 58 Tabel 4 . 7. Breusch-Godfrey Serial Correlatio n Llvi Tes t (E NERGI) ... 5 9 Tabel 4.8. Breusch-Godfrey Serial Correla tion LJIII Tes t (E NERGI) ... .. .... 5 9 Tabel 4 . 9. Hasil Perhitungan Pengujian Secara Par sial .... . ... .... .. ... . 64 Tabel4.10. Total Produksi dan Pe njualan Miny ak Mentah ... 65 Tab el 4.11. Hasil Perhitun gan P engujian Se cara Simultan ... ... . .... .. .. 69

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(12)

Gambar 1. 1 . Pe r ger akan Harga Spot Minyak Mentah Dunia (NYMEX)

Tahun 2 00 3 - akhir rYiei 2008 ... ... .. 3

G ambar 2. 1. Pertumbuhan Pe rekonomian Dunia Tahun 1980-2007 .. 15

Gambar 2 .2. P e rtumbuhan Per ekonomian Indonesia Tahun 2001 - 2007 .. ... . .. ... . ... . ... .... .. ... 16

Gambar 2 .3. Industrial Lif e Cycle Model .... ... .. ... ... ... .. 17

Gambar 2.4. Analisis Kekuatan P ersaingan .. ... . ... ... ... 19

Garnbar 2.5. Kerangka Pemikiran ... ... ... ... ... . ... ... 34

Garnbar 2.6. Hubungan antara Varia b e l . .... .. ... .... .. ... . .. ... 36

Garnbar 4 . 1. Pergerakan Harga Spot NYMEX Min yak Mentah Dunia ... 51

Garnbar 4.2 . Pergerakan Nilai Tuk ar US Dollar per Rupiah ... . ... 53

Garnbar 4 .3. Pe rgerakan Harga S aham PT. Ene r gi l\llega Persada Tbk ... 54

Gambar 4.4. Pergerakan Harga S aham PT. Medco Energi Inte rnasi on al Tbk .. . .... ... . ... .. ... ... . ... . ... . . 55

G am bar 4 . 5 Treatm ent EViews menghilangkan Heteroskedastisitas ... 58

(13)

BABI

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar sehingga terdapat banyak tempat yang berpotensi untuk ditambang. Hasil - hasil tambang yang telah dieksplorasi oleh beberapa perusahaan pertambangan di Indonesia berupa minyak dan gas bumi, batu - bara, batu - batuan dan logam serta mineral lainnya. Sumber minyak pertama kali ditemukan di Indonesia berawal pada tahun 1884 di daerah Jawa Barat; Telaga Said dan Lapangan Tunggal, Sumatera Utara (1885); Lapangan Minyak Kruka, J awa Timur (1887); Kampung Min yak, Sumatera Selatan (1896); Sum pal, Palembang Tengah (1887), Perlak, Aceh (1900); Ledok, perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur (1901) (Tuto, 2006).

Walaupun sumber minyak di Indonesia memiliki jumlah yang banyak, tetapi perusahaan - perusahaan tambang dalam melakukan eksplorasi minyak mentah tidaklah mudah. Dari sisi internal, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, diantaranya perusahaan - perusahaan pertambangan minyak membutuhkan modal dan biaya tinggi. Selain itu, pengembangan proyek diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga dapat digolongkan sebagai investasi jangka panjang. Karyawan perusahaan yang bekerja juga memiliki risiko tinggi jika be kerja di daerah terpencil. Dari si si eksternal, jika dilihat dari proses

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

1

(14)

birokrasi yang berl a ku d' 1 d

1

n onesta sangat suht dan nantmya . . . akan menghambat bagi pengembangan industri pertambangan minyak di Indonesia pada umumnya (Purnawan, 2006).

Alternatif untuk mengatasi masalah permodalan yang terbatas dari perusahaan - perusahaan pertambangan adalah melalui pasar modal. Pasar modal mempunyai peran strategis sebagai salah satu sumber pendanaan bagi dunia usaha. Pasar modal juga merupakan tempat investasi untuk masyarakat bermodal besar, kecil dan menengah. Dengan kata lain, pasar modal sebagai sarana untuk mempertemukan pihak yang kekurangan dana, yang disebut emiten dan pihak yang memiliki dana berlebihan dan melakukan investasi dalam pasar modal, atau dikenal dengan istilah investor, baik perseorangan maupun institusi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah mendapatkan keuntungan berupa capital gain untuk investor jangka pendek, dividend untuk investor jangka panjang dan juga perasaan aman akan investasinya. Perasaan aman ini diantaranya memperoleh informasi yang jelas, wajar dan tepat waktu sebagai dasar dalam keputusan investasinya (Anoraga

& Pakarti, 2006).

Harga saham suatu perusahaan mencerminkan interaksi antara investor

dengan perusahaan dalam suatu pasar modal. Selain itu, harga saham ini juga

mencerminkan kemakmuran pemilik perusahaan (para pemegang saham) bagi

perusahaan yang telah go public (Husnan, 1983 : 38). Perkembangan harga saham

di pasar modal merupakan suatu indikator yang penting untuk mempelajari

tingkah laku pasar, yaitu investor. Harga saham perusahaan di pasar modal

(15)

dipengaruhi oleh faktor - faktor tertentu, yaitu faktor mikro dan faktor makro (Usman 1998 : 178). Faktor mikro adalah faktor yang langsung berkaitan dengan opersional perusahaan, seperti faktor produksi dan pemasaran, tingkat profitabilitas dan kebijakan manajemen perusahaan, sedangkan faktor makro adalah faktor yang berkaitan dengan variabel makroekonomi dan dapat membuat pengaruh bagi perusahaan tersebut, seperti GDP, tingkat inflasi, tingkat pengangguran, tingkat suku bunga, isu politik, nilai tukar, money supply, global perspective, yaitu harga minyak mentah dunia seperti yang terlihat pada gambar

1.1 di bawah ini.

Gambar 1.1. Pergerakan Barga Spot Minyak Mentah Dunia (NYMEX) Tahun 2003 - akhir Mei 2008

140

120

100

! .8 ...

80

* ~

60

40

20

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber: www.bloomberg.com (diolah), 25 Juli 2008

Harga minyak telah mendapat sorotan dan menjadi isu yang penting bagi masyarakat, pemerintah, serta para pelaku usaha dikarenakan peningkatan harga yang sering terjadi dan saat ini merupakan sumber energi terbesar yang digunakan dunia (Pumawan, 2006). Para investor yang menginvestasikan dananya dalam

k h erusahaan pertambangan minyak akan merasakan dampak positif bentu sa amP

h · yak yang terus meningkat sampai level US $ 132,19/barrel pada

karena arga mtn .

akhir Mei 2008.

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(16)

Dalam pene t tan tm, penulis mencoba mengambil beberapa faktor makro, 1·1· · · yaitu nilai tukar dan harga minyak mentah dunia yang dapat mempengaruhi harga saham, khususnya harga saham perusahaan minyak.

Studi yang telah dilakukan secara empiris untuk melihat hubungan antara harga saham perusahaan dengan nilai tukar. Penelitian yang dilakukan Adler dan Dumas (1984) melakukan penelitian dan menemukan bahwa perusahaan - perusahaan yang keseluruhan operasinya ada di tingkat internasional dan juga domestik dapat dipengaruhi oleh nilai tukar, jika harga input dan output perusahaan tersebut dipengaruhi oleh pergerakan mata uang. Muhammad dan Rasheed (2002) melakukan penelitian mengenai nilai tukar yang dapat mempengaruhi nilai saham akibat dari future cash flow perusahaan akan berubah seiring dengan pergerakan nilai tukar. Pengaruh yang terjadi bisa dalam bentuk . hubungan yang positif atau negatif.

Penelitian yang dilakukan oleh Adler dan Dumas (1984) dan Muhammad dan Rasheed (2002) didukung oleh Yurel dan Kurt (2003), dengan melakukan penelitian pada 152 perusahaan yang tercatat pada Istanbul Stock Exchange.

Dalam kesimpulannya dijelaskan bahwa 86 exporter companies, 16 perusahaan (18.6%) dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar secara signifikan, sedangkan 66 non - exporter companies, hanya dua perusahaan (3%) yang secara signifikan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar.

Penelitian mengenai global perspective, yaitu pergerakan harga minyak

men tab dunia yang dilakukan oleh Click (200 1) pada sembilan harga sa ham oil

stock companies di Eropa dan Amerika dengan menggunakan metode kointegrasi

(17)

ditemukan bahwa dari sembilan harga saham perusahaan minyak dan gas yang diteliti, tujuh perusahaan minyak dan gas dipengaruhi oleh harga minyak mentah dunia, karena ketujuh perusahaan tersebut bergerak pada kegiatan usaha hulu, sedangkan dua perusahaan minyak dan gas tidak dipengaruhi, karena kedua perusahaan tersebut bergerak pada kegiatan usaha hilir.

Penelitian Click (2001) didukung oleh Lanza dan Manera (2003) yang meneliti tentang hubungan jangka panjang antara stock market index, exchange rate dan harga minyak mentah terhadap harga saham beberapa perusahaan minyak, diantaranya Bp dan Shell (Inggris), Chevron-Texaco (US), Eni (ltalia), Exxon-Mobil (Amerika), Royal Dutch (Belanda), Total-Fina-Elf (Perancis).

Penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan rasio antara future dan spot price dari harga minyak mentah diikuti dengan peningkatan pada market value perusahaan dan jika transaksi mata uang dalam pasar minyak menggunakan US Dollar, maka harga saham dari non- US companies akan menurun jika US Dollar mengalami apresiasi relatif terhadap mata uang dalam negeri.

J elas terlihat bahwa dari penelitian - penelitian yang telah dilakukan di atas dapat disimpulkan bahwa pergerakan harga minyak mentah dunia dan nilai tukar mempunyai peran yang strategis bagi suatu perusahaan, khususnya perusahaan yang dalam aktivitas produksi dan operasinya bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi dan banyak menggunakan mata uang asing.

Oleh karena mempunyai peran yang strategis dalam suatu perusahaan, maka tentunya hal ini akan menjadi salah satu alasan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasinya. Perilaku keputusan investasi dari seorang investor dalam

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(18)

suatu pasar modal akan tercermin dari pergerakan harga saham masing - masing perusahaan pertambangan pada pasar modal tersebu t.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk

menge tahui sejauh mana pengaruh variabel - variabel berupa harga minyak mentah dan nilai tukar US Dollar terhadap rupiah berpengaruh terhadap harga saham - saham perusahaan pertambangan minyak di Indonesia, maka dalam penelitian ini diberi judul " PENGARUH P ERGERAKAN HARGA MINY AK MENTAH DUNIA DAN NIIAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DI INDONESIA

(Studi Komparatif pada PT. Medco Energi Internasional d an PT. Energi Mega Persada Periode 1 Januari 2007-31 Mei 2008)."

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah - masalah penelitian yang akan dibahas oleh penulis berdasarkan fenomena yang terjadi saat ini dan berbagai penelitian terdahulu yang mendukung dalam penelitian penulis adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh pergerakan harga minyak mentah dunia terhadap harga saham perusahaan pertambangan min yak dan gas bumi di Indonesia.

2. Mengetahui pengaruh nilai tukar US Dollar per rupiah terhadap harga saham perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.

3. Mengetahui pengaruh secara bersama - sama harga min yak mentah dunia dan

nilai tukar US Dollar per rupiah terhadap harga saham perusahaan

pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.

(19)

1.3. PEMBATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan penelitian agar permasalahan tidak meluas, maka pembahasannya dibatasi pada:

1. Harga saham perusahaan pertambangan minyak, harga minyak mentah dunia dan nilai tukar US Dollar per rupiah yang menjadi bahan penelitian ini berupa data mingguan dengan peri ode pengambilan data awal J anuari 2007 sampai dengan akhir Mei 2008.

2. Harga minyak mentah dunia dan nilai tukar US Dollar per rupiah sebagai variabel bebas dan harga saham perusahaan pertambangan minyak sebagai variabel terikat.

1.4. PERUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan uraian identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka dalam penelitian ini rumusan masalah yang diajukan oleh penulis meliputi:

1. Apakah pergerakan harga minyak mentah dunia mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia?

2. Apakah nilai tukar US Dollar per rupiah mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan min yak dan gas bumi di Indonesia?

3. Apakah pergerakan harga minyak mentah dunia dan nilai tukar US Dollar per rupiah secara bersama - sama (simultan) mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia?

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(20)

1.3. PEMBATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan penelitian agar permasalahan tidak meluas, maka pembahasannya dibatasi pada:

1. Harga saham perusahaan pertambangan minyak, harga minyak mentah dunia dan nilai tukar US Dollar per rupiah yang menjadi bahan penelitian ini berupa data mingguan dengan peri ode pengambilan data awal J anuari 2007 sampai dengan akhir Mei 2008.

2. Harga minyak mentah dunia dan nilai tukar US Dollar per rupiah sebagai variabel bebas dan harga saham perusahaan pertambangan minyak sebagai variabel terikat.

1.4. PERUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan uraian identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka dalam penelitian ini rumusan masalah yang diajukan oleh penulis meliputi:

1. Apakah pergerakan harga minyak mentah dunia mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia?

2. Apakah nilai tukar US Dollar per rupiah mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan min yak dan gas bumi di Indonesia?

3. Apakah pergerakan harga minyak mentah dunia dan nilai tukar US Dollar per

rupiah secara bersama - sama (simultan) mempunyai pengaruh terhadap

harga saham perusahaan pertambangan min yak dan gas bumi di Indonesia?

(21)

1.5. KONTRIBUSI atau MANFAAT PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan akan memberikan berbagai rna cam kontribusi baik bagi penulis, perusahaan dan investor.

1. Bagi Penulis

Penelitian ini berguna sebagai suatu pembelajaran kemampuan dalam menganalisa suatu peristiwa dan merupakan suatu sumbangan pikiran untuk melakukan penelitian berikutnya yang lebih baik.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini akan membantu pihak perusahaan atau unit bisnis bahwa ada beberapa faktor terutama variabel makro yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, khususnya harga saham perusahaan pertambangan minyak, sehingga perusahaan dapat mempertimbangkan dalam rangka pembagian dividen kepada pemegang saham, pembayaran hutang kepada kreditur dan atau pembayaran pajak kepada pemerintah.

3. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada investor maupun calon investor untuk mengambil keputusan dalam menanamkan modalnya atau berinvestasi di saham perusahaan pertambangan minyak yang listing di BEl dengan memperhatikan beberapa variabel makro, seperti yang akan dibahas dalam penelitian ini, berupa pergerakan harga minyak mentah dunia dan nilai tukar US Dollar per rupiah. Keputusan investasi yang dimaksud oleh penulis adalah apakah investor akan membeli, menjual atau menahan saham yang dimiliki.

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(22)

1.6. SISTEMA TIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis terdiri dari lima bab, diantaranya:

BABI : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, kontribusi atau manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BABII : LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang landasan teori atau kepustakaan dan penelitian relevan mengenai keterkaitan antara pergerakan harga minyak mentab dan nilai tukar terbadap harga sabam perusabaan pertambangan minyak dan gas bumi.

BABIII : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang obyek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, model penelitian yang digunakan dan teknik pengujian bipotesis.

BABIV : HASIL PENELITIAN

Bab ini akan menganalisis data yang diperoleb dari basil penggunaan alat analisis dan membahas hasil penelitian tersebut dikaitkan dengan teori atau keputustakaan yang telab diuraikan dan penelitian - penelitian sebelumnya.

BAB V : K.ESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari basil penelitian yang telah

dilaksanakan dan juga berisi saran - saran untuk penelitian berikutnya.

(23)

2.1. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1. Pasar Modal

Definisi pasar modal menurut UU Pasar Modal No.8 tahun 1995, yaitu

"Suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek".

Sementara itu, menurut Usman, Riphat dan Ika (1997) secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai:

"Perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun), baik dalam bentuk modal sendiri (stocks), obligasi (bonds), warrants, reksa dana dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain - lain, baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta (private sectors)".

Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi strategis, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi dan penambahan modal kerja. Selain itu, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen - instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(24)

reksa dana dan berbagai instrumen derivatif lainnya. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya .

sesuat dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing - masing instrumen.

Dalam rangka memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat, pasar modal Indonesia atau lebih dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEl) mengelompokkan semua saham yang tercatat di BEl ke dalam sembilan sektor yang didasarkan pada klasifikasi industri, seperti yang terlihat pada tabel 2.1 berikut ini:

Tabel2.1. Klasifikasi Industri di Bursa Efek Indonesia Sektor t:!'aha l>cfinisi balta

.J~ni'-

Stktor

Suh-Sektor lndw.tri

lndust.ri

Selctor Utama lndustri yang Sektor pertanian Palawija/ tanaman pangan

menghasilkan Perkebunan

bahan - bahan baku Peternakan

Perikanan

Sektor Pertambangan batu bara

pertambangan Pertambangan minyak dan gas bumi Pertambangan logam dan minerallainnya Pertambangan batu - batuan

Selctor Kedua Industri yang Sektor industri Keramik, porselen dan kaca bergerak dalam dasar dan kimia Kimia

bidang pengolahan Logam dan sejenisnya

atau manufaktur Plastik dan kemasan

Pakanternak

Kayu dan pengolahannya Pulp dan kertas

Sektor aneka Otomotif dan komponennya industri Tekstil dan garmen

Alas kaki Kabel Elektronika

Sektor industri Makanan dan minuman barang konsumsi Rokok

Farmasi

Kosmetik dan barang keperluan rumah tangga Peralatan rumah tangga

Sektor Ketiga Industri yang Sektor properti dan

Properti dan real estate bergerak dalam real estate

Kostruksi bangunan bidangjasa

Sektor infrastruktur, Jalan tol, pelabuhan, bandara dan sejenisnya utilitas dan Telekomunikasi

transportasi Transportasi

Konstruksi non bangunan Sektor keuangan Bank

Lembaga pembiayaan Perusahaan efek Asuransi

Sektor perdagangan, Perdagangan besar barang konsumsi jasa dan investasi Perdagangan eceran

Restoran, hotel dan parawisata Advertising, printing dan media Jasa komputer dan perangkatnya Perusahaan investasi

.co.id diolah

),

sumber. www.rdx 5 Juli 2008

(25)

2.1.2. Instrumen Saham

Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan dan dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal investor (perseorangan atau badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas yang memiliki kekurangan dana. Investor yang menyertakan dananya tersebut, memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Saham merupakan instrumen investasi yang dipilih oleh para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Pada dasamya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan mernbeli atau merniliki saharn, yaitu pembagian dividen, yaitu pernbagian keuntungan yang diberikan perusahaan yang berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan;

dan capital gain, yaitu merupakan selisih antara harga beli dan harga jual dari aktivitas perdagangan saham 1 .

2.1.3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Dalam aktivitas perdagangan saham sehari - hari, harga saham mengalami fluktuasi berupa kenaikan rnaupun penurunan. Harga saham terbentuk karena adanya permintaan (demand) dan penawaran (supply) atas saham tersebut.

Permintaan dan penawaran atas saham terjadi karena disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut, seperti kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak dan faktor yang bersifat makro

1

http://www.id.x.eo.id/MainMenu!Education

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(26)

seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor - faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik dan faktor lainnya (Syahrir, 1995 dan Usman et al, 1997).

Faktor- faktor mikro secara umum meliputi:

a. Dividen dan tingkat keuntungan yang dinilai layak oleh pemodal. Apabila tingkat keuntungan yang dinilai layak oleh pemodal dan dividen meningkat, maka akan mendorong naiknya harga pasar saham tersebut.

b. Kemampuan emiten untuk menghasilkan laba merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi harga pasar saham yang sedang diperdagangkan di pasar modal. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga pasar saham akan mengalami peningkatan.

c. Pertumbuhan penjualan perusahaan, prospek pemasaran basil produksi juga dapat mempengaruhi harga pasar saham di pasar modal.

Faktor - faktor makro secara umum memiliki peranan terhadap perubahan harga saham. Faktor- faktor makro yang dimaksud adalah faktor- faktor yang menitik beratkan pada kondisi makro ekonomi dan menganalisa sektor - sektor industri mana saja yang terpengaruh atau tidak oleh kondisi makro ekonomi.

Langkah berikutnya melakukan analisa lanjutan terhadap sektor - sektor industri

mana yang memiliki kinerja yang baik dan langkah terakhir memilih saham

perusahaan mana yang memiliki kinerja terbaik dalam sektor tersebut. Pendekatan

seperti ini dikenal dengan istilah top - down approach yang dijelaskan oleh Jones

(2007).

(27)

Analisa kondisi makro adalah analisa terhadap kebijakan - kebijakan pemerintah yang berlaku maupun kondisi perekonomian secara makro. Ukuran utama yang merupakan kunci keberhasilan suatu negara dalam perekonomian lain adalah pertumbuhan GDP yang meningkat. Pengertian GOP (Gross Domestic Product) menurut Mankiw (2001) adalah

"Nilai pasar dari semua barang jadi dan jasa yang diproduksi di suatu negara selama kurun waktu tertentu ".

Komponen - komponen GOP terdiri dari penjumlahan konsumsi, investasi, pembelian pemerintah dan ekspor neto. GOP yang meningkat atau menurun akan berpengaruh langsung terhadap kinerj a perusahaan, karena output yang dihasilkan dari perusahaan merupakan bagian dari GDP dan selanjutnya berpengaruh terhadap pergerakan saham perusahaan. Faktor ekonomi makro lainnya yang dapat dijadikan preferensi bagi investor dalam berinvestasi melalui pasar saham berdasarkan teori yang dipaparkan oleh Jones (2007) adalah business cycle 2 , money supply, tingkat inflasi, tingkat suku bung a dan kondisi global perspective, seperti lonjakan harga minyak mentah dunia.

Bodie, Kane dan Marcus (2007) menambahkan faktor makro lainnya, diantaranya ekonomi dunia (global economy), yang meliputi pertumbuhan ekonomi dunia, faktor isu politik dan nilai tukar; defisit anggaran pemerintah; dan sentimen pasar.

2

Business cycle merupakan pola pergerakan perekonomian yang dialami oleh suatu negara dimana pola tersebut berupa ekspansi, booming, kontraksi, atau rcscsi.

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(28)

Perekonomian dunia pada tahun 2007 berdasarkan sumber dari Laporan Perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang melemah dibandingkan dengan tahun 2006. Hal tersebut disebabkan oleh melambatnya ekspansi ekonomi negara maju, terutama Amerika Serikat (AS) yang mengalami krisis subprime mortgage. Namun, melambatnya laju pertumbuhan negara maju tersebut dapat diimbangi oleh tetap tumbuh tingginya perekonomian negara berkembang.

Gambar 2.1 di bawah ini menunjukkan pertumbuhan perekonomian dunia dari tahun 1980-2007.

Gambar 2.1. Pertumbuhan Perekonomian Dunia Tahun 1980-2007

~

~~

5.0 J;

,.

~!I

--·

~: 11 -

.

:

11

iii!C· "P-1 •a rrs

•oe: - .

~)ellS I

Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2007

Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2007 menunjukkan

peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2006, setelah menurun

menjadi 5,5% (yoy) pada tahun 2006, pertumbuhan ekonomi meningkat

signifikan pada tahun 2007 hingga mencapai 6,3 % (yoy) (lihat gambar 2.2). Hal

tersebut disebabkan oleh sejumlah permasalahan yang bersumber dari sisi global

maupun domestik. Dampak lonjakan harga minyak dan krisis subprime mortgage

(29)

di AS dapat diminimalkan sehi ngga sta b'l' 1 Itas mlat tukar ruptah, mflas1 · · · · · d an e d fi · tstt fiskal tetap terjaga, sedangkan dari sisi dalam negeri, terciptanya stabilitas ekonomi makro dan perbaikan daya beli masyarakat merupakan faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007.

Gambar 2.2. Pertumbuhan Perekonomian Indonesia Tahun 2001-2007 I ;;~, 'f:!f

I S - - -- - - -

---

:

---

..

- -

I 6 --

5 - .

I .t

2

U j

II

~ ; 1 I · · '

I I II 1\' I I ll tJ I N II N I II II I\' I I II tJ I II II ri 1 II It 1'."

:n.:'

n~ ~::13 ::tJt A~

:c:b · :rr .. r Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2007

Setelah menganalisa kondisi ekonomi makro suatu negara, analisa selanjutnya dilakukan terhadap kondisi sektor - sektor industri yang terdapat di negara tersebut. Analisa industrial adalah analisa untuk mengetahui kondisi dari suatu industri dan selanjutnya bagaimana dampaknya bagi keuntungan perusahaan. Analisa industri terdiri atas tiga tahap, yaitu :

1. Industrial Life Cycle Model adalah siklus dari masing - masing industri dimana terdiri dari tahap pertumbuhan (pioneering stage), ekspansi (expansion stage) , maturity stage dan penurunan (declining stage). Para investor akan berminat untuk menginvestasikan dananya kepada industri dalam tahap ekspansi, karena pada tahap ini industri dalam keadaan yang lebih stabil dan kokoh sehingga potcnsi profit margin tinggi dan risiko yang

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(30)

ditimbulkan dapat d. · · 1. . . . tmtntma tstr. Industrial Life Cycle Model dapat dthhat pada gambar 2.3 di bawah ini:

Gamb ar 2.3. Industrial Life Cycle Model

Sales

Rapid and Stable increasing growth growth

Pioneering Expansion stage stage

Slowing growth

Maturity stage

Minimal or negative growth

Declining stage

Sumber: Bodie et a1 (2007). Essentials of Investments 6th Edition. Hal: 377

Kondisi industri pertambangan di Indonesia tahun 2007, khususnya pertambangan minyak menurut Hilmi Panigoro (Direktur Utama PT. Medea Energi Internasional, tbk), telah berada dalam kondisi mature, artinya tingkat produksi minyak mentah telah menurun, karena sumber minyak di Indonesia rata - rata telah berumur di atas 15 tahun, sehingga perusahaan - perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia harus menemukan sumber minyak barn.

Tingkat produksi, konsumsi, ekspor dan impor minyak Indonesia akan

dijelaskan pada tabel2.2 di bawah ini:

(31)

(barrel)

Tahun

--

2008 (Ma re

t)

2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000

Tabel 2 .2 . Produkai, Konsums i , Eks por, Impor Minyak Mentah Indonesia per Tahun

Produksi konsumsi Ekspor 84,822,501.00 76,714,500.00 29,623,200.00 347,466,708.00 321,302,814.00 127,134,792.00 359,289,337.00 349,845,435.00 114,147,764.31 385,497,959.00 357,493,997.00 156,766,006.00 400,486,234.00 375,494,636.00 180,234,938.00 415,814,157.00 373, 190,759.00 211,195,794.52 455,738,915.00 358,806,832.00 216,901,729 .00 489,849,297 .00 375,668,315.00 239,947,960.00 517,415,696 .00 383,955,955.00 225,840,000.00

Sumber: http:/ /www.esd m.go.id, 10 J u li 2008

Impor 23,224,200.00 110,448,506.36 113,545,934.13 120,159,324.81 148,489,589.13 1291761,738.00 121,269,175.75 118,361,896.69 79,206,903 .00

2. Sector Rotation Anal ysis berkaitan dengan seberapa besar pengaruh industri terhadap business cycl e perekonomian yang sedang terjadi. Industri tersebut dikl asifikasikan menjadi tiga, yaitu defensive industries

3,

cyclical industries

4

dan interest - sensitive industries

5

Bodie et al (2007) menj elaskan pada keaadaan overheated economy (boom ing), ketika terjadi infl asi, tingkat suku bunga yang tinggi dan tekanan harga yang terjadi pada barang komo ditas, maka sektor industri yang tepat sebagai tempat berinvestasi adalah sektor pertambangan. Pada keadaan kontraksi dan resesi, sektor industri yang tepat untuk berinvestasi adalah defensive industries, sedangkan pada saat keadaan ekonomi mengalami ekspansi, maka cyclical industries dan industri perbankan jika volume kredit

3

Defensiv e industries adalah industri yang me~iliki p engaruh keci~ jika ek onomi dalam keadaan resesi, seperti industri makanan dan minuman dan industn obat - obatan serta Jasa kesehatan

4

Cyclical industries adalah industri yang sangat berpengaruh . terhad. ap keadaan ekonomi , baik dalam k d b · atau resesi, seperti industri pertambangan, aneka mdustn dan scktor transportasi

ea aan oommg 'J 'k' · · c · h

' l ·

1 ·

e t 'ndttstrt 'es adalah industri yang mem1 1

1

sensttl ttas ter adap pcrubahan tingkat suku nterest - senst tv

b · · d t · keuangan dan perbankan dan industri real estate.

unga, sepertl m us n

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(32)

tinggi dan default risk yang rendah merupakan tempat yang tepat bagi investor untuk menanamkan dananya.

3. Qualitative Analysis digunakan oleh investor dalam rangka mengetahui beberapa karakteristik dari industri dan dapat memperkirakan prospek industri di masa depan. Aspek - aspek kualitatif terdiri atas performa historis industri, yaitu investor menggunakan informasi terdahulu mengenai industri yang akan didanai; faktor persaingan yang dihadapi oleh industri dengan menggunakan analisa Michael Porter seperti yang terlihat di gambar 2.4;

kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap industri; dan perubahan struktural industri.

Gambar 2.4. Analisis Kekuatan Persaingan

Substitutes

Threat of new entrants

lr

Industry competito rs Bargaining power

C1:> Bargaining power of buyers r

I 1 of suppliers .. ....- B uyers 1

S uppliers J

~

I

Rivalry amo ng existing firms

~

Threat of

substitute products or service

Potential en trants

2007) Investments: Analysis and Management, 'JVt Editton (hal. 386)

Sumber: Jones, Charles P { ·

(33)

Di sisi sektoral negara Indonesia pada tahun 2007, seluruh sektor tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2006. Sektor - sektor yang tumbuh signifikan adalah sektor transportasi dan komunikasi, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor pertambangan minyak dan gas, sektor bangunan, sektor keuangan, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sementara itu, sektor industri, perdagangan dan transpotasi masih merupakan sektor penopang utama pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun 2007.

Langkah terakhir yang dilakukan setelah menganalisa makroekonomi dan sektor industri adalah analisa perusahaan. Analisa perusahaan dikenal juga dengan analisa mikro, meliputi analisa kondisi perusahaan secara keseluruhan, baik analisa produk perusahaan dan pemasarannya, analisa pertumbuhan earning dan kinerja manajemen. Untuk mengetahui kesehatan keuangan perusahaan yang direfleksikan melaui earning dilakukan dengan mempelajari laporan keuangan, yang terdiri dari neraca, laba - rugi, aliran kas, perubahan ekuitas, catatan atas Iaporan keuangan dan rasio - rasio keuangan perusahaan. Setelah mempelajari laporan keuangan dengan cermat, para investor dapat mengambil keputusan untuk menginvestasikan dananya atau tidak pada perusahaan tersebut.

2.1.4. Penelitian Sebelumnya yang Relevan

Kajian teori tentang top - down approach yang telah dipaparkan oleh Jones (2007) dan Bodie et al (2007) akan didukung oleh beberapa penelitian yang relevan, yaitu mengenai hubungan nilai tukar dan harga n1inyak mentah dunia

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(34)

terhadap harga saham teruta rna arga saham perusahaan petambangan mmyak dan h . gas seperti yang akan diuraikan di bawah . . lnl.

Pengaruh dari exposure nilai tukar terhadap nilai saham yang dijelaskan oleh Adler dan Dumas (1984 ), bahwa perusahaan yang melakukan ekspor ke pasar luar negeri memungkinkan mendapatkan keuntungan dari dari depresiasi mata uang lokal, karena produknya menjadi lebih murah untuk konsumen luar negeri. Dengan kata lain, perusahaan percaya bahwa produk - produk perantara yang diimpor terlihat lebih menguntungkan mereka karena konsekuensi bertambahnya biaya produksi. Bahkan perusahaan- perusahaan yang melakukan perdagangan intemasional secara tidak langsung dipengaruhi oleh persaingan luar negen.

Muhammad dan Rasheed (2002) menjelaskan bagaimana nilai tukar

mempengaruhi nilai saham akibat dari future cash flow dari perusahaan akan

berubah seiring dengan pergerakan nilai tukar. Pengaruh yang terjadi bisa dalam

bentuk hubungan yang positif atau negatif. Hubungan negatif menjelaskan bahwa

jika terjadi depresiasi mata uang domestik akan mempengaruhi perusahaan yang

menggunakan input produksi dari luar negeri dalam jumlah besar, karena

harganya menjadi lebih mahal. Selanjutnya, input produksi akan meningkatkan

biaya produksi perusahaan. Sejalan dengan biaya produksi tinggi, maka harga jual

juga ditingkatkan, tetapi dibalik itu konsumen memiliki daya beli yang rendah,

sehingga akan menyebabkan profitabilitas perusahaan menurun dan pada akhimya

tercermin melalui harga saham yang ikut menurun pula.

(35)

Hubungan post.tt'f t · d' ·

erJa t apabtla depresiasi mata uang domestik, perusahaan dalarn negeri (lokal) berusaha lebih kompetitif untuk mengekspor barang ke luar negeri, karena nilai barang dalam negeri menjadi lebih murah untuk konsumen luar negeri akibat apresiasi mata uang asing dan akhirnya meningkatkan profitabilitas kemudian tercermin pada meningkatnya harga saham.

Dalam penelitiannya, Muhammad dan Rasheed (2002) menganalisa apakah terdapat hubungan jangka pendek maupun jangka panjang antara harga saham dan nilai tukar mata uang di beberapa negara Asia Selatan. Teknik yang digunakan adalah kointegrasi, Vector Error Correction Model (VECM) dan juga Granger Causality Test. Penelitian ini menggunakan data bulanan dari periode Januari 1994 sampai Desember 2000. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk kasus di Pakistan dan India, tidak terdapat hubungan jangka pendek maupun jangka panjang antara harga saham dan nilai tukar mata uang, sedangkan untuk negara Bangladesh dan Srilanka tidak terdapat hubungan jangka pendek antara harga saham dan nilai tukar mata uang.

Dasar teori yang dipaparkan oleh Muhammad dan Rasheed (2002) didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Yurel dan Kurt (2003). Yurel dan Kurt melakukan penelitian pada 152 perusahaan yang tercatat pada Istanbul Stock Exchange . Periode yang ditunjuk dalam penelitian dari Januari 2000 sampai dengan Oktober 2002 (data bulanan). Dari basil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa 86 exporter companies, 16 perusahaan (18.6 %) dipengaruhi oleh pergerakan exchange rate secara signifikan. Sedangkan 66 non - exporter

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(36)

companies, hanya dua perusahaan (3%) yang secara signifikan dipengaruhi oleh pergerakan exchange rate.

Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Setiawan (2001) mengenai analisa pergerakan IHSG dan hubungan dengan suku bunga dan kurs dengan periode pengambilan data Juli 1997 sampai dengan Juli 2000 dan dibagi menjadi empat periode dengan tujuan untuk melihat konsistensi yang muncul di setiap periode serta untuk melihat apakah ada hal yang unik atau menarik yang terjadi pada periode itu. Metode analisis yang digunakan adalah metode statistik time series, yaitu model ARIMA (Auto Regressive Integrated Moving Average) yang dikembangkan oleh George Box dan Gwilyme Jewkins dan metode mixed regression karena adanya penggunaan dua variabel independen secara bersamaan.

Dari basil penelitiannya, diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Keempat model yang mewakili empat periode yang berbeda, temyata tidak ada satu variabel pun yang secara konsisten berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG. Setiap peri ode mempunyai pengaruh yang berbeda - bed a.

2. Adjusted R- Squared seluruh model memberikan angka yang sangat kecil,

yaitu kurang dari 10%. Kecilnya adjusted R -Squared merupakan salah satu

fakta yang mengindikasikan masih banyaknya informasi relevan lain yang

belum terukur atau belum dimasukkan dalam model penilaian pergerakan

IHSG.

(37)

3. Variabel kurs US Doll d d . . ar pa a ua penode permodelan, yaitu juli 1999- Juh 2000 dan Juli 1997 - Juli 1998 ternyata signifikan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG Hal in· d · 1 apa tartl an bahwa US Dollar masth dtpandang t d. ·k . . investor sebagai alternatif investasi terbaik di samping investasi normal di pasar modal.

Asmila (2001) menguji hubungan antara nilai tukar dan harga saham selama periode April 1998 sampai dengan Oktober 2000 dengan menggunakan data harian. Penelitian ini menggunakan pendekatan Error Correction Model (ECM) yang mana dapat menjelaskan hubungan dinamis jangka pendek maupun jangka panjang. Dua permasalahan dalam penelitian Asmila (2001), pertama apakah perubahan nilai tukar mata uang domestik terhadap US Dollar memiliki efek yang terbalik (negative effect) dengan indeks harga saham baik jangka pendek mupun jangka panjang di empat negara di Asia, yaitu Indonesia, Thailand, Filipina dan Singapura. Kedua, apakah perubahan indeks harga saham akan membawa efek terbalik (negative effect) pada nilai kurs jangka pendek dan jangka panjang. Kemudian dari dua permasalahan tersebut mana yang leading terhadapnya.

Hasil penelitian yang dilakukan Asmila (2001) menunjukkan bahwa perubahan nilai tukar empat negara sampel penelitian memiliki efek jangka panjang yang tidak searah dengan indeks harga saham. Artinya, depresiasi mata uang akan membawa efek pada penurunan indeks harga saham. Sedangkan untuk jangka pendek, terdapat hubungan yang tidak searah juga bagi Thailand dan Singapura dan bagi Filipina memiliki hubungan searah (positit). Bagi Indonesia,

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(38)

ternyata uji F joint hypoth · .

ests menunJukkan tidak signifikan adanya pengaruh (causality) jangka pendek t b . .

a as peru ahan mlat tukar terhadap indeks harga saham.

Untuk jangka panjang perub h ' a an tn e s harga saham terhadap ntlat tukar ttga · d k . . . negara, yaitu Indonesia, Thailand dan Singapura menunjukkan tidak signifikan, sedangkan Filipina menunjukkan pengaruh yang searah (positif). Secara umum, dapat disimpulkan bahwa nilai tukar leading terhadap indeks harga saham. Hal ini dapat dipahami, bahwa dengan melihat dua faktor, pertama size pasar valas jauh lebih besar dibandingkan pasar saham (proxy nilai perdagangan) dan yang kedua, penentu pricing di pasar valas lebih bersifat internasional sedangkan pasar saham bersifat domestik.

Penelitian yang dilakukan oleh Sidabutar (2002) yang meneliti adanya efek asimetris dari pengaruh nilai tukar IDRIUSD melalui siklus apresiasi - depresiasi nilai tukar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan GARCH (1.1) yang menghasilkan estimasi parameter conditional mean dan estimasi parameter conditional variance. Penelitian ini dilakukan pada periode 1996 sampai dengan 2001 terhadap imbal hasil IHSG dan imbal hasil sembilan indeks harga saham sektoral industri, yaitu pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, industri barang konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan serta perdagangan dan jasa.

Hasil penelitian mengindikasikan adanya efek asimetris yang cukup signifikan dengan tingkat keyakinan 95 % pada IHSG dan sektor industri

· tt . 1 ·nfrastruktur serta perdagangan dan jasa. Pengaruh nilai tukar

pertantan, proper ,

(39)

dimaksudkan ketika ter1·ad· d 1 . .

eprestast mata uang domestik, harga saham akan ikut turun juga, sedangkan yang terjadi pada sektor industri infrastruktur berakibat sebaliknya yaitu ketika te ' rJa · d 1 · d eprestast · · mata uang domestik, harga saham dt · bursa akan naik atau yang disebut berkorelasi negatif.

Secara umum, altematif untuk menghindari risiko pada saat apresiasi atau

depresiasi IDR!USD adalah dengan melakukan hedging, namun karena di Indonesia fasilitas hedging tersebut belum ada pasamya, maka altematif yang dilakukan adalah keluar dari pasar (cut off).

Kajian teori mengenai pengaruh harga minyak mentah dunia terhadap harga saham beberapa perusahaan pertambangan minyak dikembangkan dengan menggunakan pendekatan berdasarkan fokus dari aktivitas perusahaan pertambangan minyak, apakah merupakan perusahaan bergerak pada bidang upstream activities

6

atau downstream activities

7

Jika kegiatan operasi perusahaan berfokus pada upstream, maka peningkatan harga minyak sebagai output dari perusahaan akan menyebabkan kenaik~n pendapatannya, sehingga akan menyebabkan laba yang meningkat pula dan diikuti kenaikan harga sahamnya, sedangkan untuk perusahaan yang berfokus pada aktivitas downstream, dengan meningkatnya harga minyak mentah dinilai kurang begitu berarti jika penjualan dari produk minyak olahan lebih rendah daripada biaya produksi yang terjadi, dalam hal ini adalah minyak mentah (Click, 2001).

6 rr .

1.

tau da 'sebut kegiatan usaha hulu yaitu pcrusahaan pcrtambangan yang memiliki upstream acttvt tes a

aktivitas sepcrti eksplorasi dan produksi . . . .

7

D . .

1.

berkaitan dengan kegiatan haltr, ynng tcrdara ntas pengolahan, pengangkutan

ownstream acllvt tes ,

. · terhadap hasil tambang

peny1mpanan dan pcrmagaaan

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(40)

Teori ini dibuktika n o e 1 h ct· tck (2001) melalui penelitiannya dengan menambahkan keterkaitan ·1 · t k

nt at u ar mata uang asing terhadap sembilan oil stock companies di Eropa dan Am ·k S en a. em b.l 1 an otl stock companzes . . terdtn atas enam ..

perusahaan Amerika (Amaco, ARCO, Chevron, Exxon, Mobil dan Texaco) dan tiga perusahaan Eropa (BP, Royal Dutch dan Shell). Teknik yang digunakan adalah kointegrasi dan data merupakan data bulanan dari tahun 1979 sampai dengan 1999.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian Click (2001) adalah tujuh dari sembilan perusahaan minyak dan gas yang diteliti menunjukkan bahwa harga minyak memiliki pengaruh penting bagi ketujuh perusahaan tersebut. Tiga perusahaan Eropa akan mengalami penurunan harga saham, rata - rata sebesar 0.604%, ketika harga minyak mengalami peningkatan 1%, untuk perusahaan Amerika, dua perusahaan, yaitu ARCO dan Exxon mengalami penurunan harga saham sebesar 0.374% ketika harga min yak meningkat 1% dan bagi perusahaan Amerika lainnya, yaitu Amaco dan Chevron, peningkatan harga minyak menyebabkan peningkatan harga saham sebesar 0.553%, sedangkan untuk Mobil dan Texaco, harga sahamnya tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi pada harga minyak.

Efek yang berbeda - beda akan kenaikan harga minyak terhadap harga

saham masing _ masing perusahaan disebabkan oleh perbedaan dari fokus

aktivitas yang dilakukan oleh masing - masing perusahaan. Bagi perusahaan yang

berfokus pada upstream activities akan_ mengalami keuntungan jika harga min yak

(41)

kegiatan downstream k

a an mengalami kerugian jika harga minyak mengalami peningkatan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Click (2001) juga diperoleh kesimpulan bahwa lima dari enam perusahaan minyak Amerika (kecuali Mobil) terpengaruh oleh kurs, dimana apresiasi US Dollar diikuti oleh penurunan nilai saham kelima perusahaan, rata -rata sebesar 0.750%. Untuk perusahaan Eropa, pengaruh yang muncul dari perubahan nilai kurs US Dollar terhadap masing- masing perusahaan berbeda - beda, dimana untuk BP, ketika US Dollar terapresiasi nilai saham BP mengalami peningkatan sebesar 0.758%, sedangkan untuk Shell mengalami penurunan sebesar 0.873% dan untuk Royal Dutch, apresiasi US Dollar tidak berpengaruh terhadap nilai saham Royal Dutch.

Pengaruh yang berbeda - beda terhadap nilai tukar disebabkan oleh perusahaan - perusahaan Eropa memiliki kemampuan untuk mengambil keuntungan ketika Dollar terapresiasi dengan cara meningkatkan ekspor minyak ke Amerika atau negara non- Eropa, karena produk minyak akan menjadi lebih murah untuk konsumen luar negeri. Sebaliknya, terhadap perusahaan Amerika, karena harus bersaing dengan perusahaan Eropa, maka harga output yang dihasilkan hams diturunkan, sehingga laba yang diciptakan akan lebih rendah dari sebelumnya dan pada akhirnya ikut menurunkan harga saham, karena investor kurang tertarik untuk membeli saham tersebut.

Click (2001) menjelaskan lebih lanjut bahwa pengaruh dari perubahan kurs terhadap perusahaan pertambangan minyak tergantung pada seberapa besar respon dari pendapatan dan biaya perusahaan dan juga aktiva dan pasiva

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(42)

perusahaan. Ilustrasi yang diJ. elaskan oleh Clt.ck

dimana ketika terdapat dua kelompok perusahaan - perus h

a aan pertambangan minyak Amerika dan Eropa, dalam konteksnya adalah perusah aan - perusahaan Amenka menJuallebth banyak · · · dan memiliki aktiva lebih banyak kt. a tva d. Am 1 enka dan perusahaan - · perusahaan Eropa menjual lebih banyak dan memiliki aktiva Iebih banyak di Eropa. Maka, apresiasi US Dollar tidak akan memilki efek yang terlalu berarti terhadap pendapatan dan aktiva perusahaan Amerika, tetapi dampak bagi perusahaan Eropa adalah sebaliknya, yaitu akan mengurangi pendapatan dan aktiva perusahaan Eropa. Dari sisi biaya, perusahaan - perusahaan Amerika akan memiliki lebih banyak biaya dan hutang dalam US Dollar, sedangkan perusahaan - perusahaan Eropa akan memiliki lebih banyak biaya dan hutang dalam mata uang Eropa.

Setelah analisa pendapatan dan biaya serta aktiva dan hutang digabungkan, maka didapat kesimpulan bahwa apresiasi US Dollar memiliki efek yang kecil terhadap perusahaan - perusahaan Amerika, sedangkan untuk perusahaan - perusahaan Eropa akan mengurangi Dollar based profitability yang berarti pula mengurangi Dollar firm value.

Model dari persaingan an tara perusahaan - perusahaan Amerika dan Eropa tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Jika perusahaan - perusahaan Eropa mampu untuk mengambil keuntungan melalui kegiatan ekspor, karena konsumen di Arnerika dan luar Eropa akan merasa tertarik untuk membeli output perusahaan E k h Ya menJ· adi murah sehingga efek dari apresiasi US Dollar

ropa arena argan '

b d d .k · sedangkan untuk perusahaan Amerika, mereka berusaha

terse ut apat 1 urangt,

(43)

lebih rendah dari sebelumnya d kh'

' pa a a trnya akan mengurangi nilai sahamnya.

Oleh karena itu, skenario yang k' . .

memung mkan btla US Dollar terapresiasi yattu akan mengurangi nilai saham perusa aan pertambangan mtnyak Amenka dan h · · untuk perusahaan Eropa memiliki dua kemungkinan, yaitu nilai sahamnya dapat mengalami peningkatan atau sebaliknya mengalami penurunan.

Penelitian Click (2001) didukung oleh Lanza dan Manera (2003), dimana penelitiannya mereka menganalisa mengenai hubungan jangka panjang antara stock market index, exchange rate dan harga minyak mentah terhadap harga saham beberapa perusahaan minyak, diantaranya Bp dan Shell (Inggris), Chevron- Texaco (US), Eni (Italia), Exxon-Mobil (Amerika), Royal Dutch (Belanda), Total- Fina-Elf (Perancis). Periode penelitian dari 23 Januari 1998 sampai dengan 4 April 2003 dan menggunakan data mingguan. Penelitian ini difokuskan pada long - run determinants dan market value masing - masing perusahaan. Metode yang digunakan adalah multivariate cointegration techniques dan Vector Error Correction Model (VECM). Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan rasio antara future dan spot price dari harga minyak mentah, diikuti dengan peningkatan pada market value perusahaan. Terutama, kondisi berlaku bagi perusahaan yang memfokuskan bidang usahanya pada upstream activities (Chevron, Exxon, Mobil dan Eni).

Pengaruh Pergerakan Harga..., Mochammad Hasmi, Ak.-IBS, 2008

(44)

lebih rendah dari sebelumnya , pa d a a kh' unya akan mengurangi nilai sahamnya.

Oleh karena itu skenario yan ' g memung mkan bda k' · US Dollar terapres1as1 · · yattu · akan mengurangi nilai saham perusa aan pertambangan mmyak Amenka h · · dan untuk perusahaan Eropa memiliki dua kemungkinan, yaitu nilai sahamnya dapat mengalami peningkatan atau sebaliknya mengalami penurunan.

Penelitian Click (2001) didukung oleh Lanza dan Manera (2003), dimana penelitiannya mereka menganalisa mengenai hubungan jangka panjang antara stock market index, exchange rate dan harga minyak mentah terhadap harga

saham beberapa perusahaan min yak, diantaranya Bp dan Shell (Inggris ), Chevron- Texaco (US), Eni (Italia), Exxon-Mobil (Amerika), Royal Dutch (Belanda), Total- Fina-Elf (Perancis). Periode penelitian dari 23 Januari 1998 sampai dengan 4 April 2003 dan menggunakan data mingguan. Penelitian ini difokuskan pada long - run determinants dan market value masing - masing perusahaan. Metode yang digunakan adalah multivariate cointegration techniques dan Vector Error Correction Model (VECM). Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan rasio antara future dan spot price dari harga minyak mentah,

diikuti dengan peningkatan pada market value perusahaan. Terutama, kondisi

berlaku bagi perusahaan yang memfokuskan bidang usahanya pada upstream

activities (Chevron, Exxon, Mobil dan Eni).

Referensi

Dokumen terkait