• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nisrina Nafisa Salsabila V8122070 Makalah Ergonomi

N/A
N/A
nisrina nafisa

Academic year: 2023

Membagikan "Nisrina Nafisa Salsabila V8122070 Makalah Ergonomi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM ERGONOMI

MAKALAH ERGONOMI

Disusun oleh:

Nisrina Nafisa Salsabila V8122070

Kelas C

PROGRAM STUDI D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2023

(2)

A. Pengertian Menurut Ahli 1. Iftikar Z. Sutalaksana

Buku berjudul Taata Cara Kerja (2006) yang ditulis Iftikar Z. Sutalaksana menyatakan bahwa ergonomi adalah salah satu cabang ilmu sistematis yang memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja.

2. The International Eergonomics Association (2000)

Ergonomi adalah disiplin ilmu yang urgen untuk diperhatikan karena berkaitan dengan interaksi antara manusia dan elemen lain dalam sebuah sistem serta profesi yang membutuhkan pengaplikasian dari teori, prinsip, data, dan metode. Hal ini dirancang untuk mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan seluruh kinerja dari sebuah sistem.

3. National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH)

Ergonomi artinya suatu penerapan ilmu pengetahuan yang menitikberatkan pada rancangan fasilitas, peralatan, perkakas sesuai dengan anatomi, fisiologi, biomekanik, persepsi, dan sikap serta kebiasaan dari pekerja.

4. Occupational Safety and Health Administration (OSHA)

Ergonomi dalam sudut pandang Occupational Safety and Health Administration (OSHA) tahun 2010 merupakan sebuah praktik dalam mendesain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai dengan kapasitas pekerja. Tujuannya untuk mencegah cidera yang mungkin terjadi pada pekerja.

5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Sehingga dapat dijabarkan lebih luas bahwa ergonomi adalah penyesuaian tugas pekerja dengan kondisi tubuh mereka dengan tujuan untuk meminimalisasi stress yang akan dihadapi.

6. Menurut Sutalaksana (1979)

Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman dan nyaman.

7. Menurut Suma'mur (2009)

(3)

Ergonomi adalah penerapan ilmu-ilmu biologis tentang manusia bersama- sama dengan ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya, yang manfaat dari padanya diukur dengan efisiensi dan kesejahteraan kerja.

8. Menurut Tarwaka (2004)

Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik.

B. Tujuan Ergonomi

Tujuan ergonomi secara umum adalah untuk menciptakan lingkungan kerja atau produk yang dapat mendukung kenyamanan, efisiensi, kesehatan, dan produktivitas individu yang menggunakannya. Beberapa tujuan khusus ergonomi adalah:

1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.

2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah produktif.

3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek teknis, ekonomis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.

4. Kenyamanan: Ergonomi bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja atau produk yang nyaman bagi pengguna. Ini melibatkan perhatian terhadap posisi tubuh, tekanan fisik, dan ketidaknyamanan yang dapat timbul saat bekerja atau menggunakan produk.

5. Kesehatan dan Keselamatan: Ergonomi membantu mengurangi risiko cedera kerja dan masalah kesehatan yang terkait dengan bekerja dalam posisi yang tidak ergonomis. Ini mencakup pencegahan cedera seperti cedera tulang belakang, cedera pergelangan tangan, dan gangguan muskuloskeletal lainnya.

6. Efisiensi: Ergonomi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja dengan mengoptimalkan aliran kerja dan menghilangkan tugas-tugas yang tidak

(4)

perlu atau yang bisa diotomatisasi. Hal ini dapat mengurangi kelelahan dan waktu yang terbuang.

7. Kualitas Produk: Dalam desain produk, ergonomi membantu menciptakan produk yang mudah digunakan, intuitif, dan efektif. Ini meningkatkan kepuasan pengguna dan mengurangi kemungkinan kesalahan pengguna.

8. Kualitas Hidup: Ergonomi berperan dalam meningkatkan kualitas hidup individu dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan kenyamanan. Ini dapat mencakup perbaikan dalam desain rumah, peralatan rumah tangga, dan fasilitas umum.

C. Fungsi

Berikut beberapa fungsi ergonomi yang penting:

1. Kegunaan (Utility)

Prinsip kegunaan memiliki arti bahwa setiap produk yang dihasilkan memiliki manfaat bagi seseorang dalam menunjang kegiatan atau kebutuhan secara maksimal tanpa mengalami kesulitan atau kendala dalam penggunaannya.

Misalnya prinsip ergonomis yaitu kemeja yang dikancingkan agar lebih mudah dipasang dan dilepas.

2. Keamanan (Safety)

Prinsip keamanan berarti setiap produk memiliki fungsi yang bermanfaat tanpa membahayakan keselamatan atau kehilangan penggunanya. Misalnya saku baju diberi penutup dan kancing agar benda yang dimasukkan tidak mudah jatuh.

3. Kenyamanan (Comfortability)

Prinsip kenyamanan artinya produk yang dihasilkan mempunyai tujuan yang konsisten atau tidak mengganggu aktivitas dan juga diupayakan untuk menunjang aktivitas seseorang. Misalnya kain yang dipilih dari serat yang lembut, sejuk dan bisa menyerap keringat.

4. Keluwesan (Flexibility)

Berarti ergonomi dapat digunakan untuk berbagai kondisi atau fungsi. Misalnya kemeja diberi saku agar bisa menyimpan barang-barang kecil.

5. Kekuatan (Durability)

Prinsip kekuatan artinya harus awet dan tahan lama serta tidak mudah rusak saat digunakan. Misalnya adalah bahan pakaian yang tahan lama dan dijahit dengan kuat.

(5)

D. Klasifikasi

1. Ekonomi kerja

Hal ini berarti bahwa ergonomis adalah sifat dari sebuah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dengan pekerjaan yang dilakukan.

Penerapan ergonomis di tempat kerja bertujuan agar saat bekerja, pekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, dan selamat. Sehingga produktivitas dalam bekerja meningkat. Dalam mencapai ergonomi kerja maka perlu adanya kerja sama yang baik diantara semua pihak terkait.

a. Posisi kerja.

Posisi kerja terdiri ata posisi duduk dan berdiri. Pada posisi duduk, diusahakan posisi kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi tubuh harus stabil selama bekerja. Bekerja dengan layar komputer, maka bekerjalah dengan posisi badan yang tegak ke depan.

b. Proses Kerja

Pada saat bekerja, proses bekerja sangat memengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja. Apa saja yang diperlukan pekerja dalam bekerja akan dijangkau. Hal ini seharusnya pekerja sudah diberi edukasi terkait ergonomis kerja. Ada beberapa ergonomis kerja pada saat proses kerja yang harus dilakukan, diantaranya:

• Mengurangi gerak atau aktivitas yang tidak perlu

• Menggunakan sepatu yang nyaman untuk bekerja

• Meregangkan otot setelah bekerja beberapa waktu, dll c. Tata letak tempat kerja

Tata letak tempat kerja erat kaitannya dengan proses kerja. Tata letak atau display tempat kerja harus terlihat dengan jelas pada saat melakukan aktivitas kerja. Perlu juga diberikan simbol internasional guna memudahkan pekerja untuk bekerja.

d. Mengangkat beban

Tidak dipungkiri bahwa proses bekerja erat kaitannya dengan mengangkat beban. Cara mengangkat beban pun bermacam-macam. Ada yang yang dengan kepala, bahu, tangan, punggung dan lainnya.

Beban berat yang dibawa jika berlebihan dapat menimbulkan cidera tulang atau punggung. Untuk itu, ILO sudah menentukan aturan berat beban maksimal yang

(6)

diangkat. Misalnya laki-laki dewasa mengangkat 40 kg, sedangkan laki-laki usia 16 – 18 tahun sekitar 15 – 20 kg. Untuk wanita dewasa beban yang dibawa sekitar 15 -20 kg.

2. Ergonomi tata ruang kantor

Ergonomi tata ruang kantor adalah peraturan yang mengatur tentang kebutuhan ruang dan penggunaannya secara terperinci dari ruang tersebut. Fungsinya untuk menyiapkan susunan praktis dari faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja. Sehingga penyusunan tata ruang kantor harus berdasarkan aktivitas pekerjaan kantor.

Hal ini akan bermanfaat dalam produktivitas kerja. Ada beberapa manfaat dari ergonomi tata ruang kantor yaitu

a. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai b. Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada

c. Memberikan kesan yang positif terhadap Perusahaan

d. Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif dan efisien.

3. Ergonomi kognitif

Ergonomi kognitif merupakan cabang ilmu ergonomi yang membahas tentang mental manusia dalam bekerja. Menurut Asosiasi Internasional Ergonomi, ergonomi kognitif adalah cabang dari ilmu ergonomi yang berkaitan dengan proses mental manusia. Proses mental didalamnya adalah ingatan, reaksi, dan persepsi terhadap pemakaian sistem dalam sebuah pekerjaan.

4. Ergonomi Perkantoran

Standar keselamatan dan kesehatan kerja perkantoran telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dengan PMK nomor 48 Tahun 2016. Di dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa di dalam perkantoran wajib menerapkan standar K3 dengan menerapkan keselamatan kerja, kesehatan kerja, kesehatan lingkungan kerja dan ergonomi perkantoran.

Ergonomi perkantoran sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini merupakan salah satu potensi bahwa dan risik yang mampu mengancam keselamatan dan kesehatan pekerja. Bahaya yang ditimbulkan bermacam-macam. Mulai dari bahaya pekerjaan, peralatan, hingga lingkungan atau tempat kerja.

Untuk itu, perlu adanya ergonomis perkantoran untuk meminimalisasi bahaya kerja yang mungkin dapat ditimbulkan dari aktivitas kerja atau faktor lainnya yang bisa mengakibatkan kecelakaan atau cidera kerja.

(7)

Agar terwujudnya keselamatan dan kesehatan bagi pekerja, maka perlu ada standar ergonomi perkantoran. Berikut beberapa standar ergonomi perkantoran yang harus dipenuhi.

1. Luar tempat kerja yang ergonomis 2. Ergonomis tata letak peralatan kantor 3. Ergonomis tempat duduk

4. Ergonomis meja kerja

5. Ergonomis postur tubuh saat bekerja 6. Istirahat saat bekerja

5. Ergonomi fisik

Ergonomi fisik berkaitan dengan anatomi tubuh manusia. Selain itu juga mengenai tentang antropometri karakteristik fisiologi dan biomekanika yang berhubungan dengan aktivitas fisik manusia pada saat kerja.

Dalam ergonomi perkantora sudah dijelaskan bahwa desain ruang, tata letak peralatan, tempat duduk dan faktor lain mempengaruhi produktivitas pekerja. Hal ini berkaitan dengan ergonomis fisik.

Dalam karakteristik ergonomi fisik, perlu adanya desain tempat kerja yang sesuai dengan dimensi dan pergerakan tubuh. Hal ini tentu disesuaikan dengan kelompok umur, etnis, dan jenis kelamin. Sehingga hal pertama yang perlu dilakukan adalah pengukuran antropometri dan biomekanika.

Dalam ergonomi fisik ini, topik yang relevan untuk dibahas yaitu hal-hal yang berkaitan dengan fisik manusia seperti postur kerja, pemindahan material, gerakan berulang-ulang, tata letak tempat kerja, dan keselamatan kesehatan pekerja.

Tujuan adanya ergonomi kognitif adalah membantu pekerja untuk menghindari beban kognitif yang tidak perlu di tempat kerja. Selain itu, ergonomi kognitif juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Daftar Pustaka

Atin. 2015. Masalah ergonomi ditempat kerja. (Online). (http://atin- kuliahku.blogspot.co.id/2012/05/makalah-masalah-ergonomi-di-

tempat.html?m=1, diakses tanggal 03 September 2015)

(8)

Kumpulan Pengertian. 2020. Pengertian Ergonomi Menurut Para Ahli. (Online).

(https://www.kumpulanpengertian.com/2020/10/pengertian-ergonomi-menurut- para-ahli.html , diakses tanggal 19 September 2023.)

Mangapan, Tobi. 2015. Pengenalan Ergonomi dan Faal Kerja. (Online), (file:///E:/ergonomi/FKM%20UNHAS%202013%28REMPS%29%20%20makala h%20k3%20ergonomi%20dan%20faal%20kerja.htm, diakses tanggal 03 September 2015)

Suma’mur. 1987. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV. Haji Masagung,.

Sutalaksana. 2010. Pengertian ergonomi. (Online).

(http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-ergonomi.html, diakses tanggal 11 September 2015)

Referensi

Dokumen terkait

hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik Ergonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya