• Tidak ada hasil yang ditemukan

No Ruang Jumlah Unit Kapasitas Luas 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "No Ruang Jumlah Unit Kapasitas Luas 1"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Salma Alitya Wahyu Susilo | Halaman 64 BAB V

PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN APARTMENT dan RENTAL OFFICE

5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang

Tabel 5. 1 Tabel Program Ruang Zona Publik

No Ruang Jumlah

Unit

Kapasitas

Luas

1 Lobby Rental Office 1 20 orang ±48 m2

2 Lobby Apartment 4 35 orang ±268 m2

3 Receptionist 1 3 orang ±5,77 m2

4 Mushola 1 40 orang ±90 m2

5 ATM Center 5 5 Orang ±15m2

Sirkulasi 40% ±170,708m2 Total Luas Zona Publik ±597,478m2 (Sumber:Analisa)

Tabel 5. 2 Tabel Program Ruang Zona Semi-Publik

No Ruang Jumlah

Unit Kapasitas Luas

1 Ruang tunggu Office 1 6 orang ±9 m2

2

Meeting Room

2 3 2

6 orang (3.1mx 5.1m) 10 orang (3.5mx6.5m) 20 orang (5mx7.5m)

±174,87m2

3 Ruang Serbaguna 1 200 orang ±521.25m2

4 Loading/Unloading 1 5 Orang ±10m2

5 Gym Center 1 50 Orang ±300,38m2

6 Swimming Pool 1 ±312,5m2

7 Retail 4 60 Orang ±360m2

Sirkulasi 40% ±675,2m2 Total Luas Zona Semi-Publik ±2.363,2m2 (Sumber:Analisa)

(2)

Salma Alitya Wahyu Susilo | Halaman 65 Tabel 5. 3 Tabel Program Ruang Zona Private

No Ruang Jumlah

Unit Kapasitas Luas

1 Unit Apartment 255 398 Orang ±13.880m2

2 Unit Rental Office 7 160 Orang ±1000 m2

3 Ruang Manager 1 12-3 Orang ±20m2

4 Ruang Wakil Manager 1 2 Orang ±10m2

5 Ruang Sekretaris 1 1 Orang ±6m2

6 Ruang Staff 1 30 Orang ±120m2

7 Ruang Bag. Teknik 1 3 Orang ±6m2

8 Ruang Bag. Administrasi 1 3 Orang ±15m2

9 Ruang Bag. Pemasaran 1 3 Orang ±15m2

10 Ruang Bag. Keuangan 1 3 Orang ±15m2

11 Gudang 1 1 Unit ±20m2

12 Ruang Arsip 1 4 Orang ±9 m2

13 R. Fotocopy 4 2 Orang ±24,8m2

14 Ruang Informasi 1 2 Orang ±6m2

Sirkulasi 40% ±6.058.72m2 Total Luas Zona Private ±21,205.52m2

Tabel 5. 4 Tabel Program Ruang Zona Service

No Ruang Jumlah

Unit Kapasitas Luas

1 Lavatory 5

20 Pria (10m2) 25 Wanita

(15m2)

±125m2

2 R. Genset 1 1 unit ±50m2

3 R. Pompa 1 1 unit ±9m2

4 R. CCTV 3 1 unit ±6m2

5 Ground Reservoir 1 1 unit ±8m2

6 R. Trafo 1 1 unit ±15m2

7 Tempat Sampah Sementara 1 1 unit ±9m2

8 Janitor 1 1 unit ±10,5m2

9 Ruang Panel 1 1 unit ±7m2

10 STP 1 1unit/ lantai ±50m2

11 Ruang AHU 4 4 unit ±57.6m2

12 Pos Jaga 1 1 unit ±4.5m2

(3)

Salma Alitya Wahyu Susilo | Halaman 66

13 Ruang Sirkulasi Lift 10 10 orang

15 orang

±34,4m2

±10,2m2

14 Ruang Sirkulasi Tangga Darurat 4 - ±150 m2

Sirkulasi 30% ±163,86m2 Total Luas Zona Semi-Publik ±710,06m2

Tabel 5. 5 Tabel Program Ruang Zona Parkir

No Ruang Jumlah

Unit Kapasitas Luas

1 Parkir Pengelola 45 13 Mobil

31 Motor ±237m2

2 Parkir Apartement 275 250 Mobil

25 Motor ±2.914,5m2

3 Parkir Rental Office 160 160Mobil

100 Motor ±1.026m2

4 Parkir Retail & Tamu 35 10 Mobil

25 Motor ±187,5m2

Sirkulasi 60% ±2.6192 Total Luas Zona Semi-Publik ±6.984m2 (Sumber:Analisa)

Besaran Ruang Total = 597,478m2+ 2.363,2m2 +21,205.52m2+ 710,06m2 +6.984m2

= ±27.494,96m2

= ±28.000m2

5.1.2 Data Tapak Terpilih

Data yang digunakan untuk menghitung luasan tapak ini berasal dari beberapa sumber yaitu, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang tahun 2011.

KLB: 1,8 KDB: 60%

GSB: 10m

Perhitungan Luasan Tapak

=

= 15,500 m2

(4)

Salma Alitya Wahyu Susilo | Halaman 67 Desain dalam bentuk kawasan, maka membutuhkan lahan yang lebih luas untuk sirkulasi dan massa bangunan, maka luas tapak dikali 40% untuk sirkulasi. Menjadi 21.700m2

Luas Lantai Dasar = Luas Lahan x KDB

= 21.700 m2 x 0,6

= 13.020m2 Ketinggian Bangunan maks = 10 Lantai

 Untuk mempermudah penerapan konsep bangunan hijau pada perencanaan dan perancangan Apartment dan Rental Office, maka ketinggian bangunan diperendah menjadi maksimal 8 lantai

Gambar 5. 1 Peta Wilayah Cakupan KKOP Bandara Ahmad Yani (Sumber:Jurnal Geodesi Undip)

(5)

Salma Alitya Wahyu Susilo | Halaman 68 Gambar 5. 2 Tapak Terpilih (google.com/maps)

 Dimensi Tapak = 133m2 x 160m2

= 21.280m2

 Batas Tapak

a. Sisi Utara : Lahan Kosong b. Sisi Timur : Jalan warga

c. Sisi Barat Daya: Dealer Suzuki cabang BSB City

d. Sisi Barat : Jalan Raya Semarang-Boja, Kedungpane, Kec. Mijen, Kota Semarang

(6)

Salma Alitya Wahyu Susilo | Halaman 69 Gambar 5. 3 Batas-Batas Tapak (Sumber: Dokumen Pribadi)

 Potensi Tapak

Terdapat bebebrapa potensi yang dimiliki tapak pada kawasan BSB City ini yaitu:

a. Letak strategis karena berada di jalan utama Semarang-Boja menjadi salah satu keunggulan tapak ini.

b. Terletak di kawasan elit BSB City yang pada beberapa tahun yang akan datang menjadi pusat kota kedua di Kota Semarang. Hal ini akan menyebabkan tingginya nilai jual pada lokasi tersebut.

Gambar 5. 4 Commercial Area (Sumber: bsbcity.com)

(7)

Salma Alitya Wahyu Susilo | Halaman 70 c. Lokasi dekat degan pusat pembelanjaan, penddikan, perkantoran dan perumahan.

Gambar 5. 5 Office Area (Sumber: bsbcity.com)

Gambar 5. 6 Housing Area (Sumber:

bsbcity.com)

Gambar 5. 7 Supermall BSB City (Sumber:

bsbcity.com)

Gambar 5. 8 Universitas Soegijapranata Semarang (Sumber: bsbcity.com)

Gambar 5. 9 Sport Club (Sumber: bsbcity.com) Gambar 5. 10 Industrial Park (Sumber:

bsbcity.com)

d. Mendapatkan view pegunungan pada sisi tenggara

(8)

Salma Alitya Wahyu Susilo | Halaman 71 Gambar 5. 11 View Gunung pada Sisi Tenggara Tapak (Sumber: Dokumen Pribadi)

5.2 Program Dasar Perancangan 5.2.1 Aspek Kinerja

 Sistem Pencahayaan

Pencahayaan alami dilakukan dengan memperbanyak bukaan menggunakaan kaca low-e, rooster. Sedangkan untuk pencahayaan buatan ruangan di dalam gedung menggunakan lampu LED philips yang bersifat hemat energi.

Pencahayaan alami

 Sistem Penghawaan

Penghawaan alami menggunakan ventilasi yang cukup serta dilakukan dengan penggunaan rooster. Sedangkan penghawaaan buatan menggunakan AC split untuk unit hunian apartment, sedangkan rental office dan ruang penunjang menggunakan AC Central.

 Sistem Jaringan Air

Air bersih pada kawasan BSB City dikelola oleh Instralasi Air Bersih BSB City dan air hujan.

Sistem jaringan air bersih yang akan digunakan adalah down feed dan up feed system.

sedangkan sistem pembuangan air kotor mengguakan sistem terpisah

 Sistem Jaringan Listrik

Jaringan listrik utama berasal dari PLN . Genset dgunakan sebagai sumber listrik cadangan.

 Sistem Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampahmenggunakan shaft sampah hal ini untuk mempermudah pengumpulan sampah pada bangunan. Shaft sampah dibedakan menjadi 2 yaitu sampah organik dan anorganik.

 Sistem Pencegah Kebakaran

Menggunakan fire alarm untuk mendeteksi asap di dalam bangunan. Untuk fire protection menggunakan sprinkler, fire extinguisher, dan hydrant boxcabinet.

 Sistem Komunikasi

Sistem komunikasi internal menggunakan intercom, sedangkan sistem komunikasi external mengunakan telepon PABX, internet, dan faximile.

 Sistem Penangkal Petir

Sistem penangkal petir yang akan digunakan adalah emisi early streamer . Prinsip konduktor ini adalah secara buatan menghasilkan arus ke atas lebih awal sebelum sambaran petir terjadi. Sistem ini melindungi zona yang tersebar di area yang lebih luas, sehingga memastikan perlindungan bangunan besar.

(9)

Salma Alitya Wahyu Susilo | Halaman 72

 Sistem keamanan

Sistem keamanan pada bangunan didukung dengan penggunaan access control, menerapkan One-Gate System Private Lift, pantauan petugas security dan pengawasan CCTV.

 Sistem Transportasi Vertikal

Sistem transportasi yang digunakan adalah liift dan tangga. Lift digunakan untuk menunjang kepraktisan transportasi vertikal bangunan tinggi. Sedangkan tangga digunakan sebagai transportasi vertikal yang bersifat darurat.

5.2.2 Aspek Teknis

 Sistem Stuktur dan Konstruksi

 Menggunakan pondasi Pondasi Bor/Bored Pile

 Sistem rangka kaku (rigid frame system) dengan bahan beton bertulang

 Mengunakan kombinasi struktur atap beton bertulang dengan penutup atap berupa green roof

 Sistem Modul

 Modul vertikal mini.mum 3.5 m, dan beberapa ruangan menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan

 Modul horizontal minimum 3m menyesuaikan dengan kebutuhan ruang masing-masing fungsi.

5.2.3 Aspek Visual Arsitektural

Untuk penerapan konsep “Bangunan Hijau” dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan alam sebagai sumber energi dan pengoptimalan desain agar sistem fisik tetap berjalan. Penerapan konsep ini akan menimbulkan keselarasan bangunan dengan kawasan BSB City yang memiliki konsep

“harmony with nature”. Konsep bangunan tersebut akan dipadukan dengan penerapan konsep modern pada bangunan untuk menimbulkan kesan mewah agar menjadi daya tarik masyarakat.

Penerapan visual arsitektural antara lain:

1. Menerapkan green roof untuk memperluas bidang infiltran, serta menimbulkan kesan asri pada visual bangunan

2. Menggunakan Kaca low e glass. Pemilihan kaca ini dilakukan agar sinar matahari tidak sepenuhnya masuk ke dalam bangunan sehingga daoat menghemat energi di dalam bangunan.

3. Menggunakan Panel GRC untuk eksterior bangunan yang kemungkinan besar akan menggunakan secondary skin degan pola. Material ini memiliki beban yang ringan sehingga tidak terlalu berpengaruh pada struktural bangunan, memiliki tingkat kepadatan tinggi sehingga dapat meredam suara, serta tahan api.

4. Menggunakan softmaterial ramah lingkungan untuk menghindari kebisingan antar unit 5. Memanfaatkan shading sebagai naungan, light shelf sebagai bidang pemantul sekaligus

penyerap sinar UV serta kisi-kisi.

6. Penciptaan massa bangunan yang tidak kaku seperti penggunaan bentuk lengkung untuk menciptakan kesan fleksible pada bangunan

7. Bentuk bangunan tidak berupa massa yang padat di satu sisi

8. Penataan landskap pada bangunan ini dimaksimalkan pada lahan hijau yang akan difungsikan sebagai ruang terbuka hijau. Selain itu ruang terbuka hijau ini akan dilengkapi

(10)

Salma Alitya Wahyu Susilo | Halaman 73 dengan sitting group ,serta jogging track sebagai sarana olahraga pada ruang penunjang outdoor pada bangunan.

Referensi

Dokumen terkait

Tại Hội nghị quốc tế về di sản văn hoá phi vật thể năm 2002, UNESCO đã thống nhất định nghĩa về cộng đồng như sau: “Cộng đồng là những người tự ý thức về sự gắn bó lẫn nhau, điều này

Contoh perhitungan jumlah kotak seperti pada gambar berikut: Tahap tersebut baru menghitung jumlah kotak, untuk menghitung luas maka menggunakan rumus berikut: L =Jumlah Kotak × Luas