• Tidak ada hasil yang ditemukan

non racikan

N/A
N/A
Ajeng Afriliana

Academic year: 2025

Membagikan "non racikan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

NON RACIKAN Resep 1

Persyaratan Administratif Kriteria pemeriksaan Check

list Keterangan

Nama dokter Dr. maulida amalia rizki

SIP - Tidak ada

Alamat dokter - Tidak ada

Tanggal penulisan resep 11 04 2025 Tanda tangan/Paraf

penulisan resep

- Tidak ada

Nama pasien Rumini

Alamat pasien Jl. wr supratmanrt/rw 10/11

Umur pasien 72 thn 3bln 21 hr

Berat badan pasien - Tidak ada

Jenis kelamin pasien - Tidak ada Nama obat, potensi, dosis,

jumlah yang diminta

Na asetylsistein kapsul 200 mg 3x1 prn 10 kaps Klorferinamin maleat 4 mg 2x1 6 tab

Parasetamol 500 mg 3x1 prn 10 tab Cara pemakaian yang jelas Na asetylsistein kapsul 200 mg 3x1 prn

Klorferinamin maleat 4 mg 2x1 Parasetamol 500 mg 3x1 prn

(2)

Kesesuaian Farmasetik Kriteria Pemeriksaan Check

list Keterangan

Bentuk sediaan Kapsul dan tablet

Dosis obat Na asetylsistein kapsul 3x1 prn

Klorferinamin maleat 4 mg 2x1 6 tab Parasetamol 500 mg 3x1

Potensi obat Na asetylsistein kapsul 200 mg Klorferinamin maleat 4 mg Parasetamol 500 mg

Stabilitas obat stabil

Inkompaktibilitas - Tidak ada

Cara dan lama pemakaian - Tidak ada Persyaratan Klinik

Na asetyl sistein Klorferinamin maleat Parasetamol Komposisi Na asetyl sistein Klorferinamin maleat Parasetamol

Golongan Obat bebas Obat bebas Obat bebas

Indikasi Batuk Alergi Panas, demam,nyeri

Dosis 200 mg 4 mg 500 mg

Cara

pemberian Per oral Per oral Per oral

Mekanisme

kerja NAC bekerja dengan cara memecah ikatan disulfida (-S-S-) yang menghubungkan rantai glikoprotein musin dalam lendir (mukus) saluran napas

Chlorpheniramine maleate (CTM) bekerja sebagai antihistamin dengan cara

menghambat reseptor H1 secara kompetitif, mencegah histamin endogen mengikat reseptor tersebut di sel- sel efektor

paracetamol menghambat sintesis

prostaglandin di otak dan cairan serebrospinal, sehingga

menurunkan suhu tubuh saat demam (efek antipiretik) dan mengurangi rasa nyeri (efek analgesik) dengan cara memblokir sinyal rasa sakit yang dikirim ke otak

Efek samping obat

mual ringan sakit perut muntah

Mual, muntah, sakit perut Sakit kepala Ruam kulit, gatal-gatal Reaksi alergi berat:

pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau

mual ringan sakit perut muntah

(3)

tenggorokan, sulit bernapas Kerusakan hati dan ginjal pada overdosis atau penggunaan jangka panjang dosis tinggi Kontraindikasi Hipersensitif. Gangguan

hati berat atau penyakit hati aktif

Asma akut. Glaukoma sudut tertutup.

Obstruksi leher kandung kemih.

Hipertrofi prostat.

Tukak lambung stenosis.

Hipersensitif.

Pasien dengan diabetes atau sedang diet rendah kalori.

Interaksi obat Tidak ada Duplikasi Tidak ada

Kesesuaian Dosis Nama Obat Dosis Pada

Resep

Dosis Literatur Kesimpulan Na asetylsistein

kapsul

200 mg Dewasa dan anak

>6 tahun:

Kapsul, sirop kering, atau granul: 200 mg, 2–3 kali sehari Tablet

effervescent: 600 mg, sekali sehari Anak usia 2–6 tahun: 100 mg, 2–4 kali sehari

sesuai

Klorferinamin maleat

4 mg Dewasa:

Tablet oral 4 mg:

1 tablet secara oral setiap 4 hingga 6 jam Dosis

maksimum: 6 tablet per 24 jam Tablet lepas lambat 12 mg: 1 tablet setiap 12 jam

Dosis

maksimum: 2

sesuai

(4)

tablet per 24 jam Sirup 2 mg/5 mL: 10 mL secara oral setiap 4 hingga 6 jam Dosis

maksimum: 6 dosis per 24 jam Anak:

Tablet oral 4 mg:

12 tahun ke atas:

1 tablet secara oral setiap 4 hingga 6 jam 6 hingga di bawah 12 tahun:

setengah tablet secara oral setiap 4 hingga 6 jam Dosis

maksimum: 6 dosis per 24 jam Tablet lepas lambat 12 mg:

12 tahun ke atas:

1 tablet setiap 12 jam

Dosis

maksimum: 2 tablet per 24 jam Sirup 2 mg/5 mL:

12 tahun ke atas:

10 mL secara oral setiap 4 hingga 6 jam 6 hingga di bawah 12 tahun:

5 mL secara oral setiap 4 hingga 6 jam

Dosis

maksimum: 6 dosis per 24 jam

Parasetamol 500 mg Dewasa:

Pelepasan segera:

sesuai

(5)

325 mg hingga 1 g secara oral setiap 4 hingga 6 jam

Interval Dosis Minimum: setiap 4 jam

Dosis Tunggal Maksimum: 1000 mg

Dosis

Maksimum: 4000 mg per 24 jam Pelepasan Diperpanjang:

1300 mg secara oral setiap 8 jam Dosis

maksimum: 3900 mg per 24 jam Anak:

Pelepasan segera:

325 mg hingga 1 g secara oral setiap 4 hingga 6 jam

Interval Dosis Minimum: setiap 4 jam

Dosis Tunggal Maksimum: 1000 mg

Dosis

Maksimum: 4000 mg per 24 jam

Resep 2

(6)

Persyaratan Administratif Kriteria pemeriksaan Check

list Keterangan

Nama dokter Dr. Mega Yunita

SIP - Tidak ada

Alamat dokter - Tidak ada

Tanggal penulisan resep 11 04 2025 Tanda tangan/Paraf

penulisan resep

- Tidak ada

Nama pasien Istikhomah

Alamat pasien Jl. wr supratman tr/rw 02/12

Umur pasien 34 thn 11 bln 11 hari

Berat badan pasien -

Jenis kelamin pasien - Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta

Tablet tambah darah komb Vitamin B kompleks Kalsium laktat Cara pemakaian yang jelas

Kesesuaian Farmasetik Kriteria Pemeriksaan Check

list Keterangan

Bentuk sediaan tablet

Dosis obat Tablet tambah darah komb 1x1

(7)

Vitamin B kompleks 1x1 Kalsium laktat 1x1

Potensi obat Tablet tambah darah komb

Vitamin B kompleks Kalsium laktat

Stabilitas obat stabil

Inkompaktibilitas - Tidak ada

Cara dan lama pemakaian - Tidak ada Persyaratan Klinik Tablet tambah darah

komb

Vitamin B kompleks Kalsium laktat Komposisi Ferrous sulfate

Folllic acid

Vitamin Kalsium laktat

Golongan Obat bebas Obat bebas Obat bebas

Indikasi Vitamin Vitamin Vitamin

Dosis 1x1 1x1 1x1

Cara

pemberian Per oral Per oral Per oral

Mekanisme kerja

bekerja dengan menyediakan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan

hemoglobin (Hb)

vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12 masing-masing berkontribusi dalam reaksi metabolik yang berbeda, seperti pembentukan neurotransmitter, sintesis DNA, dan metabolisme energi

 Kalsium laktat akan berdisosiasi menjadi ion kalsium dan ion laktat di dalam tubuh.

Ion kalsium ini kemudian diserap dan digunakan untuk berbagai fungsi salah satunya pembentukan tulang dan gigi pada janin

Efek samping obat

Alergi seperti ruam;

gatal-gatal; gatal; kulit merah, bengkak, melepuh, atau mengelupas dengan atau tanpa demam;

mengi; sesak di dada atau tenggorokan;

kesulitan bernapas, menelan, atau

berbicara; suara serak yang tidak biasa; atau pembengkakan pada mulut, wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Tinja berwarna hitam, seperti tar, atau berdarah.

Alergi seperti ruam;

gatal-gatal; gatal; kulit merah, bengkak, melepuh, atau mengelupas dengan atau tanpa demam;

mengi; sesak di dada atau tenggorokan;

kesulitan bernapas, menelan, atau

berbicara; suara serak yang tidak biasa; atau pembengkakan pada

Alergi seperti ruam;

gatal-gatal; gatal;

kulit merah, bengkak, melepuh, atau

mengelupas dengan atau tanpa demam;

mengi; sesak di dada atau tenggorokan;

kesulitan bernapas, menelan, atau

berbicara; suara serak yang tidak biasa; atau pembengkakan pada

(8)

Demam.

Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap zat besi atau komponen obat.

Hemokromatosis, yaitu kelebihan penumpukan zat besi dalam tubuh.

Anemia hemolitik, di mana sel darah merah hancur lebih cepat dari pembentukannya.

Hemosiderosis, penumpukan zat besi berlebihan di jaringan tubuh. Ulkus peptikum aktif (luka pada

lambung atau usus).

Pasien dengan penyakit ginjal berat yang mengonsumsi vitamin B kompleks tanpa pengawasan dokter.

Ibu hamil dan ibu menyusui yang mengonsumsi vitamin B kompleks tanpa rekomendasi dokter.

Penderita radang lambung atau gastritis atrofi, serta kondisi medis tertentu seperti penyakit Leber dan hipokalemia (jumlah kalium rendah dalam darah

Hiperkalsemia (kadar kalsium darah yang tinggi) dan

hiperkalsiuria (kadar kalsium urine yang tinggi), karena dapat memperburuk kondisi ini. Penyakit ginjal berat atau gangguan fungsi ginjal, termasuk riwayat batu ginjal, karena ginjal berperan penting dalam pengolahan kalsium dan risiko pembentukan batu ginjal meningkat Interaksi obat Tidak ada

Duplikasi Tidak ada

Kesesuaian Dosis Nama Obat Dosis Pada

Resep

Dosis Literatur Kesimpulan Tablet tambah

darah komb 1x1 sesuai

Vitamin B

kompleks 1x1 sesuai

Kalsium laktat 1x1 sesuai

Resep 3

(9)

Persyaratan Administratif Kriteria pemeriksaan Check

list Keterangan

Nama dokter Dr. Maulida amalia rizki

SIP - Tidak ada

Alamat dokter - Tidak ada

Tanggal penulisan resep 11 04 2025 Tanda tangan/Paraf

penulisan resep

- Tidak ada

Nama pasien

Alamat pasien Jl. wologito utara tr/rw 01/6

Umur pasien 49 thn 9 bln 5 hari

Berat badan pasien -

Jenis kelamin pasien - Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta

Parasetamol 500 mg 3x1 10 tab Metil prednisolone 4 mg 2x1 6 tab Antasida tablet 3x1 10 tab

Asam askorbat 50 mg 1x1 5 tab Cara pemakaian yang jelas Telan tiap 8 jam

Telan tiap 12 jam Telan tiap 8 jam Telan tiap/ 24 jam Kesesuaian Farmasetik

(10)

Kriteria Pemeriksaan Check

list Keterangan

Bentuk sediaan Tablet

Dosis obat Parasetamol 500 mg 3x1

Metil prednisolone 4 mg 2x1 6 Antasida tablet 3x1 10 tab Asam askorbat 50 mg

Potensi obat Parasetamol 500 mg

Metil prednisolone 4 mg Antasida tablet 3x1 10 tab Asam askorbat 50 mg

Stabilitas obat stabil

Inkompaktibilitas - Tidak ada

Cara dan lama pemakaian - Tidak ada Persyaratan Klinik Parasetamol Metil

prednisolone

Antasida tablet Asam askorbat Komposisi Paracetamol Metil

prednisolone

Alumunium hydroxide Magnesium hydroxide

Asam askorbat

Golongan Obat bebas Obat bebas Obat bebas Obat bebas

Indikasi Panas, demam,nyeri

Radang Asam Lambung Vitamin

Dosis 3x1 2x1 3x1 3x1

Cara pemberian

Per oral Per oral Per oral Per oral

Mekanisme kerja

paracetamol menghambat sintesis prostaglandin di otak dan cairan

serebrospinal, sehingga menurunkan suhu tubuh saat demam (efek antipiretik) dan

mengurangi rasa nyeri (efek analgesik) dengan cara memblokir

glukokortikoid mengikat dan mengaktivasi reseptor glukokortikoid intraseluler di inti sel, kemudian kompleks ini mengikat promoter DNA untuk menekan transkripsi protein

proinflamasi dan meningkatkan ekspresi protein antiinflamasi

aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida bersifat basa sehingga dapat mengikat dan mengurangi keasaman asam lambung (HCl), sehingga pH lambung meningkat menjadi lebih netral (sekitar pH 3-4)

mekanisme utama sebagai donor elektron yang

menetralkan radikal bebas dan reactive oxygen species (ROS) dalam tubuh

(11)

sinyal rasa sakit yang dikirim ke otak Efek samping obat

mual ringan sakit perut muntah

tinja berwarna hitam dan berlendir kebutaan perut kembung muntah berdarah penglihatan kabur

seperti ruam;

gatal-gatal; gatal;

kulit merah, bengkak, melepuh, atau terkelupas dengan atau tanpa demam;

mengi

gatal-gatal, sulit bernafas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Kontraindikasi Hipersensitif.

Pasien dengan diabetes atau sedang diet rendah kalori.

Infeksi jamur sistemik yang aktif.

Hipersensitivitas terhadap

kortikosteroid.

Tidak dianjurkan pada pasien dengan infeksi virus, bakteri, atau parasit yang belum terkontrol.

Hati-hati pada pasien dengan diabetes, hipertensi, osteoporosis, dan gangguan mental

Hipersensitivitas terhadap

komponen antasida.

Pasien dengan gangguan ginjal berat, terutama yang berisiko mengalami akumulasi aluminium atau magnesium.

Pasien dengan hiperkalsemia (jika antasida mengandung kalsium).

Hipersensitivitas terhadap

vitamin C.

Pasien dengan riwayat batu ginjal oksalat, karena dosis tinggi vitamin C dapat

meningkatkan risiko

pembentukan batu ginjal.

Hati-hati pada pasien dengan gangguan ginjal berat.

Interaksi obat Terdapat interaksi minor antara metilprednisolone dengan antasida tablet yaitu Antasida dan agen dengan efek penetral asam dapat mengganggu penyerapan oral deksametason, prednisolon, prednison, dan kortikosteroid oral lainnya .

Duplikasi Tidak ada

Kesesuaian Dosis Nama Obat Dosis Pada

Resep

Dosis Literatur Kesimpulan

Paracetamol sesuai

Metyl

prednisolone sesuai

Antasida sesuai

Asam askorbat

(12)

Resep 4

(13)

Persyaratan Administratif Kriteria pemeriksaan Check

list Keterangan

Nama dokter Dr. maulida amalia rizki

SIP - Tidak ada

Alamat dokter - Tidak ada

Tanggal penulisan resep 12 04 2025 Tanda tangan/Paraf

penulisan resep

- Tidak ada

Nama pasien Kusripah

Alamat pasien Jl. lebdosari III/30 rt/rw 2/5

Umur pasien 57 thn 3 bln 10 hr

Berat badan pasien - Tidak ada

Jenis kelamin pasien - Tidak ada Nama obat, potensi, dosis,

jumlah yang diminta

Glimepiride tablet 2 mg 1x1 10 tab Natrium diklofenak 50 mg 2x 1 6 tab

Cara pemakaian yang jelas Glimepiride telan tiap 24 jam pagi sebelum makan Natrium diklofenak teln tiap 12 jam sesudah makan

Kesesuaian Farmasetik Kriteria Pemeriksaan Check

list Keterangan

Bentuk sediaan tablet

Dosis obat Glimepiride tablet 2 mg 1x1 10 tab Natrium diklofenak 50 mg 2x 1 6 tab Potensi obat Glimepiride tablet 2 mg 1x1 10 tab

Natrium diklofenak 50 mg 2x 1 6 tab

Stabilitas obat stabil

(14)

Inkompaktibilitas - Tidak ada Cara dan lama pemakaian - Tidak ada

Persyaratan Klinik

Glimepiride Natrium diklofenak

Komposisi Glimepiride Natrium diklofenak

Golongan Obat bebas Obat bebas

Indikasi Gula darah Antiinflamasi

Dosis 2 mg 50 mg

Cara

pemberian Per oral Per oral

Mekanisme

kerja menstimulasi pelepasan insulin dari sel beta pankreas melalui pengikatan dan penutupan kanal KATP, yang meningkatkan konsentrasi insulin plasma dan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2

menghambat enzim siklooksigenase (COX), baik isoform COX-1 maupun COX-2.

Efek samping obat

kekurangan atau kehilangan kekuatan, kesulitan menelan, pusing, detak jantung cepat

lambung asam, sendawa gusi berdarah,

darah dalam urin atau tinja,

tinja berdarah atau hitam Kontraindikasi Ulserasi gastrointestinal (peradangan pada

usus besar), perforasi, atau perdarahan, proktitis atau peradangan (dubur).

Penggunaan OAINS, antiplatelet, antikoagulan lainnya secara bersamaan.

Gangguan pada hati atau ginjal berat.

Interaksi obat Tidak ada Duplikasi Tidak ada

Kesesuaian Dosis Nama Obat Dosis Pada

Resep

Dosis Literatur Kesimpulan sesuai

sesuai sesuai

(15)
(16)

RACIKAN

(17)
(18)
(19)

Referensi

Dokumen terkait