• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTULEN RAPAT/MINUTES OF MEETING KOMITE BOMP/BOMP ADVISORY COMMITTEE MEETING

N/A
N/A
Siska Siregar

Academic year: 2023

Membagikan "NOTULEN RAPAT/MINUTES OF MEETING KOMITE BOMP/BOMP ADVISORY COMMITTEE MEETING"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

NOTULEN RAPAT/MINUTES OF MEETING

KOMITE BOMP/BOMP ADVISORY COMMITTEE MEETING Anggota Komite/Committee Member :

1. Johannes Sagala (Ketua/chairman)

2. Tami Putri: Ahli Biodiversity Offset/ Expert Biodiversity Offset

3. Dony Saputra dan Tawanli Simanullang: Perwakilan SRI/ Representative SRI 4. Dr. Wanda Kuswanda: Ahli Orangutan/ Expert of Orangutan

5. Anas Yulfan: Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan/ Representative of Forest Dept.

6. Fatihulbar: Perwakilan Dinas Kehutanan/ Representative of Forest Dept

7. Muda Hutabarat: Perwakilan BKSDA Sumut / Head of BKSDA section of North Sumatra 8. Nasir Siregar: Perwakilan BKSDA Sumut / Representative of BKSDA North Sumatra

9. Lely Khairani: Pengawas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup/Representative District Government, Environmental Dept.

10.Safrida: Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup /Representative District Government, Environmental Dept.

11.Marganti Ritonga: Kepala Desa Bulu Mario/ Head of Village Bulu Mario

12.Candra Nainggolan : Kepala Desa Aek Batang Paya/ Head of Village Aek Batang Paya

13.Abdul Jalil Ritonga : Perwakilan Desa Aek Batang Paya/ Representative Aek Batang Paya Village 14.Irwan Hutasuhut : Kepala Desa Marsada/ Head of Village Marsada

15.Tua Halomoan Siregar: Perwakilan Marsada/ Representative Marsada Village 16.Posma Siagian: Kepala Desa Batu Satail/ Head of Village Batu Satail

17.Novriana Sihombing: Perwakilan ibu PKK Desa Aek Batang Paya/Representatives of the PKK of Aek Batang Paya Village

18.Lely dayana: Perwakilan ibu PKK Desa Bulu Mario/ Representatives of the PKK of Bulu Mario Village

Tanggal Rapat/Date of meeting : 20 September 2022

Tempat Meeting/Venue of Meeting : Gues House Sipirok/ Gues House Sipirok

CATATAN RAPAT/MEETING NOTES:

(2)

N o

Topik Diskusi/Discussion Item Tanggapan/Actions 1 Lely dayana: Perwakilan ibu PKK Desa

Bulu Mario/Representatives of the PKK of Bulu Mario Village

- Program SRI sudah sangat membantu dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, namun masyarakat mengharapkan bantuan berupa pupuk.

- SRI akan mempertimbangkan terkait pemberian jenis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2 Novriana Sihombing: Perwakilan ibu PKK Desa Aek Batang Paya/ Representatives of the PKK of Aek Batang Paya Village

- Masyarakat mengharapkan bantuan berupa pupuk kimia untuk memancing pertumbuhan kopi dengan cepat di awal pertumbuhannya, selanjutnya dapat digunakan pupuk organic.

- Panen durian secara musiman sangat diharapkan hasilnya oleh masyarakat.

Dalam waktu dekat musim panen durian akan berlangsung. Bagaimana tanggapan para peserta agar tidak terjadi konflik antara masyarakat dan Orangutan di musim panen Durian ini (antara Oktober-Desember)

- Dipertimbangkan untuk pengajuan penggunaan pupuk kimia karena akan bertolak belakang dengan perbaikan lingkungan.

- Penggunaan pupuk organik yang sesuai memberikan hasil yang maksimal dan bahkan lebih baik dari pada penggunaan pupuk kimia.

Akan dilakukan uji kandungan dalam pupuk organik yang akan digunakan. Dalam hal ini SRI akan menstandarisasi terlebih dahulu mengenai SOP pembuatan dan pengaplikasian serta dosis pupuk organik kemudian akan disosialisasikan dan dilakukan pelatihan pada masyarakat.

- SRI sudah mempersiapkan tim gerak cepat yang akan mengawal musim panen durian.

Poster-poster yang memuat contact person yang bisa dihubungi terkait tindakan pencegahan ataupun mitigasi konflik telah disebar di kalangan masyarakat. SRI akan membantu menghalau Orangutan yang berpotensi merugikan di kebun masyarakat.

3 Marganti Ritonga: Kepala Desa Bulu Mario/ Head of Village Bulu Mario

- Program BOMP sebagian besar sudah diterima di masyarakat, namun masyarakat mudah terprovokasi dengan isu-isu yang berkembang dalam masyarakat itu sendiri, seperti kopi tidak akan bisa tumbuh dibawah tegakan dan keraguan tentang sumber serta kualitas bibit kopi yang digunakan. Hal tersebut menyebabkan terhambatnya penanaman kopi karena antusias masyarakat berkurang.

- Sebaiknya dapat dibentuk kelompok- kelompok masyarakat dan rutin

-

Sistem budidaya kopi di bawah tegakan sudah sangat luas dikembangkan di Indonesia secara khusus di Pulau Jawa dimana Masyarakat di kawasan ini memanfaatkan lahan bawah tegakan hutan Perhutani dengan tanaman pertanian dan tanaman perkebunan (kopi, cegkeh, coklat, pisang dan lain-lain), tanpa menebang pohon disekitarnya. Dan saat ini SRI sedang mempraktekkan juga di lokasi sekitar Nursery penanaman kopi tanpa banyak menebang tegakan pohon.

-

Terkait sumber benih yang disediakan

(3)

melakukan diskusi terkait dengan praktek pengelolaan kebun agroforestry berbasis kopi, sehingga mudah untuk memantau perkembangannya.

- Imbauan pemberitahuan bahwa program ini tidak merebut kepemilikan lahan dari masyarakat dapat dilakukan dan disebar di kalangan masyarakat.

- Peningkatan ekonomi masyarakat melalui agroforestry berbasis kopi harus terlebih dahulu diutamakan agar dapat mengurangi potensi terjadinya konflik masyarakat dengan Orangutan.

Disarankan juga untuk penambahan jenis tanaman holtikultura.

oleh SRI merupakan Benih bersertifikat yang dikeluarkan oleh Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan (BBPPTP) dengan Varietas Kopi Sigarar Utang.

-

Sudah melakukan pembentukan kelompok petani kopi dan dilakukan pertemuan rutin 2 kali sebulan dalam satu desa. Namun kedepan akan ditingkatkan.

- Spanduk berisikan pemberitahuan bahwa program ini tidak merebut kepemilikan lahan dari masyarakat telah dilakukan di Desa Aek Batang Paya. Selanjutnya juga akan dilakukan di Desa Bulu Mario, Marsada dan Batu Satail.

-

Dorongan dalam menanam kopi terus dilakukan bahkan bagi masyarakat yang belum menanam kopi sementara bibit sudah didistribusikan. Ada tim SRI siap membantu menanam di kebun Masyarakat secara bersam-sama. Selanjutnya pasca penanaman dilakukan kroscek lapangn untuk mengetahui pertumbuhan tanaman kopi serta memberikan masukan ke petani dalam mengatasi masalah kopi di lapangan.

4 Abdul Jalil Ritonga : Perwakilan Desa Aek Batang Paya/ Representative Aek Batang Paya Village

- Masih adanya kekhawatiran masyarakat terkait peralihan pengusaan lahan koridor.

- Sebagian masyarakat masih menolak untuk menanam di lahannya yang berada di koridor, bahkan ada masyarakat yang sudah mempersiapkan modal untuk melakukan pembersihan lahan disekitar pohon durian miliknya agar Orangutan tidak mendekati pohon durian tersebut. Hal ini berkaitan dengan berkurangnya pendapatan masyarakat di musim panen durian karena buah durian dirusak oleh Orangutan.

- Spanduk berisikan pemberitahuan bahwa program ini tidak merebut kepemilikan lahan.

Dalam Komite sebelumnya sudah dinyatakan oleh pemerintah melalui Dinas Kehutanan Sumut dengan tegas tidak ada pengalihan lahan dalam program BOMP apalagi sebagian besar lokasi program berada di APL.

- Saat ini sedang diinventarisir dan sebelumnya sudah berkordinasi ke kepala Desa supaya menemui pemilik lahan. Salah satu yang kami ketahui melakukan tindakan penebangan disekitar pohon Durianya adalah Bapak Alpa, namun saat kita memberikan penjelasan akhirnya beliau sudah memperbolehkan lahannya untuk kegiatan pengayaan koridor.

5 Irwan Hutasuhut : Kepala Desa Marsada/

Head of Village Marsada

- Sipirok melekat dengan Tanah Adat, sesuai

dengan pembagian tanah wilayah pada - SRI dalam hal ini telah mengadakan pertemuan dan melakukan diskusi dengan

(4)

tahun 2009 masyarakat akan menebang sekitar 100 ha lahan. Namun hal tersebut tidak terjadi, pendekatan Adat bisa jadi alternatif untuk mendekati masyarakat.

tokoh adat yang dipercaya di setiap desa. Namun hal tersebut ternyata

kurang maksimal karena tidak

tersampaikannya maksud dan tujuan program ini secara jelas kepada lapisan masyarakat secara menyeluruh. Namun demikian tindakan yang SRI lakukan adalah selain berkordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintahan Desa juga melakukan pendekatan secara individual.

6 Nasir Siregar: Perwakilan BKSDA Sumut / Representative of BKSDA North Sumatra

- Dilakukannya translokasi Orangutan Dari Batang Toru Blok Barat (lokasi BOA) ke Batang Toru Blok Timur merupakan keputusan mendasar BBKSDA Sumut karena adanya ancaman dari Masyarakat, ancaman Hariamau dan Anjing karena Orangutan telah terisolasi dan turun ke tanah, disamping itu lokasi tersebut terkepung dengan lokasi penebangan.

Akibatnya akan sangat berbahaya bagi Orangutan karena berpotensi menjadi mangsa Harimau Sumatera.

- Sebaiknya dalam pertemuan komite selanjutnya agar melibatkan masyarakat yang terkena dampak langsung dengan konflik Orangutan.

- Isu bahwa akan adanya pembukaan lahan seluas 1.000 Ha oleh PT. SSS harus menjadi catatan penting. Karena hal ini sangat berkaitan dengan keberadaan Orangutan di koridor. Dikonfirmasi di lapangan bahwa tim PT. SSS saat ini sedang melakukan survey lahan terkait pembentukan kebun plasma.

- Disarankan, SRI jangan hanya berfokus terhadap Orangutan saja. Banyak juga terdapat satwa-satwa yang dilindungi di area BOA seperti Rangkong (Rhinoplax virgil), Kambing Hutan (Capricornis sumatraensis), Harimau (Phantera tigris sumatare) dan lain sebaginya.

- Koordinasi antar SRI, SOL dan BKSDA akan diperkuat dengan kelengkapan data di lapangan. Selanjutnya SRI akan mendiskusikan dengan BKSDA terkait pemecahan masalah terhadap mitigasi konflik Orangutan yang ada di masyarakat.

- Dalam pertemuan komite selanjutnya SRI akan mengundang masyarakat yang terdampak langsung terhadap konflik Orangutan.

- Informasi dari Kepala Desa Bulu Mario bahwa PT. SSS tidak pernah ada komunikasi sebelumnya dengan pihak pemerintahan desa.

Belum ada transaksi jual beli lahan oleh PT. SSS dengan masyarakat desa. Pihak desa tidak bertujuan untuk menjual atau mengalihkan lahan kepada PT. SSS. Informasi lainnya bahwa pada tahun 2021 petugas perpajakan dari Padangsidimpuan datang ke Desa Bulu Mario untuk membawa tagihan pajak a.n PT SSS, namun dikonfirmasi oleh pihak Desa bahwa PT. SSS tidak pernah melakukan kegiatan apapun di desa.

SRI akan menggali informasi mengenai kepastian berjalannya PT. SSS pada lokasi BOA. Laporan mengani informasi tersebut akan diselesaikan pada Bulan Oktober.

- Selain Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) program ini juga akan melakukan monitoring terhadap beberapa satwa yang dilindungi lainnya. Dalam perjalan edukasi terhadap masyarakat, SRI juga mencantumkan jenis-jenis satwa penting yang harus dilindungi.

7 Posma Siagian: Kepala Desa Batu Satail/

(5)

Head of Village Batu Satail

- SRI harus mengawasi proses pembagian bibit dan pasca distribusi bibit sehingga bibit yang dibagikan benar-benar terkontrol dengan baik. Hal ini menghindari terjadinya transaksi jual beli bibit disekitar masyarakat sehingga dapat menurunkan antusias yang lain untuk menanam kopi.

- SRI mengharapkan partisipasi pemerintah desa dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat program pemberian Bibit bertujuan untuk peningkatan ekonomi masyarakat Desa 3 tahun mendatang.

- SRI terus melakukan pendataan dan pendampingan masyarakat sebagai kontrol dalam pengelolaan kebun Agroforestry berbasis kopi mulai dari proses menanam dan perawatan hingga kopi tersebut dapat menghasilkan. Melalui kegiatan klinik lapangan dan sekolah lapang.

Johannes Sagala (Ketua/chairman)

- Berkaitan dengan konflik dan translokasi Orangutan membutuhkan banyak masukan dari berbagai stake holder terutaman expert Orangutan. Bagaimana kondisi ini dapat terjadi, sedangkan Orangutan sudah ada sejak lama di desa tersebut.

- SRI harus melakukan akurasi dan penguatan data terkait dengan perkiraan jumlah Orangutan yang berada di sekitar koridor.

- Translokasi Orangutan Tapanuli dari lokasi BOA merupakan kewenangan Pemerintah dalam hal ini BBKSDA, melihat tingkat ancaman yang sudah mereka anggap dalam kondisi darurat. Namun demikian SRI terus berkordinasi dan berusaha menyakinkan masyarakat sehingga dapat meminimalisis tingkat konflik serta ancaman OU dari binatang buas lainnya. Maka diharapkan OU yang berada sekitar BOA dapat

dipertahankan.

- SRI akan berkordinasi dengan BBKSDA dan stake holder lainnya untuk mendapatkan jumlah invidu yang ada di lokasi BOA.

Menurut Dr Wanda Kuswanda

individu OU tidak bisa diprediki secara pasti. Tapi bisa diperkirakan 3- 5 individu

. -

8 Wanda Kuswanda: Ahli Orangutan/Expert of Orangutan

- Bentuk koridor yang tercantum di BOMP terdapat perbedaan dengan koridor yang dicanangkan. Sebaiknya menggunakan lokasi koridor yang telah direvisi dan terupdate tahun 2021. Hal ini berkaitan dengan luasan dan fungsi koridor itu sendiri.

- Memindahkan Orangutan dari satu wilayah

- Konsep program BOMP merupakan perbaikan secara lansekap. Meskipun bentuk koridor sedikit berbeda dengan yang dicanangkan, namun area sekitar koridor yaitu merupakan Biodiversity offset Area (BOA) tetap menjadi perhatian dalam perbaikan lansekap.

- SRI akan berkoordinasi dan memberikan data yang konkrit di lapangan sehingga dapat

(6)

ke wilayah lain merupakan langkah terakhir jika tidak ditemukan solusi lainnya. Namun yang diharapkan adalah Orangutan tetap berada di wilayah desa tanpa menimbulkan konflik dengan masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dengan membangun komitmen terhadap masyarakat sampai pada tingkat perorangan/ individu yang menekankan bahwa adanya kompensasi bibit kopi dan MPTS adalah hanya karena adanya Orangutan di lokasi desa tersebut.

Sehingga masyarakat juga harus melindungi Orangutan.

- Dalam melaksanakan pengayaan koridor ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Direkomendasikan agar menanam jenis tanaman buah yang menjadi pakan Orangutan namun tidak manfaatkan oleh masyarakat, 2.

Pembentukan kebun agroforestry dapat dilakukan diluar koridor, dan 3. Belum diketahui tanaman barrier, yaitu jenis tanaman yang tidak disukai Orangutan, sehingga sulit untuk mengaplikasikannya di Batasan koridor terluar, tujuannya adalah agar Orangutan tidak memasuki kebun masyarakat yang berada diluar koridor.

- Menghindari penanaman buah yang dimanfaatkan oleh masyarakat dapat dilakukan dengan penekatan kompensasi.

Jika ada beberapa masyarakat yang tidak memiliki lahan kompensasi lain, makan diberikan jenis kompensasi yang berbeda contoh: alat sadap aren.

- Monitoring dapat dilakukan dengan pendekatan habitat dan spesies. Habitat berkaitan dengan kapasitas daya dukung habitat dan spesies berkaitan dengan wilayah jelajah satwa. Jika monitoring dilakukan dalam jangka panjang maka harus melakukan pemodelan kesesuaian habitat, hal ini berkaitan dengan peletakan lokasi sampel. Orang yang merancang dan melakukan analisis monitoring sebaiknya adalah orang yang sama, karena setiap ahli memiliki pendekatan berbeda.

- Pemanfaatan NTFP tidak selalu berkaitan

memberikan solusi yang lebih populis terhadap konflik Orangutan tersebut.

Pendekatan secara individual kepada masyarakat yang terdampak secara langsung terhadap konflik Orangutan telah dilakukan oleh SRI. Bersama denga masyarakat, SRI akan bersinergi untuk meminimalisir terjadinya konflik Orangutan pada musim durian. SRI juga telah memberikan bantuan lainnya berupa penjagaan kebun, dan pemasangan seng plat di beberapa pohon durian untuk menghindari kedatangan Orangutan.

- Sampai saat ini penanaman jenis pohon penghasil buah yang disukai Orangutan namun juga dimanfaatkan oleh masyarakat masih dilakukan di area koridor. Namun konsep yang dibangun pada masyarakat adalah sistem berbagi karena telah diperbanyak jenis tersebut di lahan masyarakat. Hal ini berkaitan dengan lokasi pengayaan yang merupakan lahan APL, sehingga tidak bisa terhindar dengan permintaan masyarakat yang merupakan pemegang hak seutuhnya atas kepemilikan lahan.

- Menghindari penanaman buah yang dimanfaatkan oleh masyarkat akan dilakukan secara perlahan dengan pendekatan humanis.

Akan dipertimbangkan untuk memberikan jenis kompensasi yang sesuai terhadap masyarakat yang tidak memiliki lahan selain di koridor.

- Dalam melaksanakan analisis monitoring SRI sedang berkomunikasi dengan orang orang sudah pernah bekerjasama dalam kegiatan SOL di Onsite.

-

Berdasarkan Dokumen

Long-Term

(7)

dengan logging seperti jenis kayu manis.

Namun pemanfaatan NTFP dapat dikaitkan dengan peningkatan ekonomi masyarakat dari sumber lainnya. Contohnya jika kopi memberikan hasil yang cukup untuk masyarakat maka pemanfaatan NTFP akan menurun dan sebaliknya.

Biodiversity Monitoring Plan (LTBMP)

NTFP menjadi indikator monitoring jangka panjang namun terdapat program khusus pemanfaatan NTFP artinya semakin kecil pemanfaat NTFP justru lebih bagus. Hal ini dikhawatirkan akan terjadi kontradiksi dengan program pemerintah yang menyarankan pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu itu bisa membantu

pendapatan masyarakat dipinggir hutan sesuai kearifan local disuatu daerah.

9 Anas Yulfan: Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan/ Representative of Forest Dept

- Pemerintahan desa telah diberi kewenangan khusus sehingga setiap desa dapat membuat perdes khusus perlindungan satwa. Keempat desa dapat bersatu untuk membuat perdes bersama- sama.

- Diharapkan adanya tambahan informasi di plank imbauan tentang sanki pembukaan lahan berdasarkan UU yang berlaku.

Jangan hanya terfokus terhadap satwa yang dilindungi, dapat juga disampaikan informasi mengenai larangan pembukaan lahan secara instan. Diharapkan adanya penambahan jumlah plank imbauan.

- Adanya potensi jenis tumbuhan dan satwa liar namun belum dimanfaatkan oleh masyarakat. SRI dapat melakukan pendataan tersebut kemudian bisa disosialisasikan kepada masyarakat agar dapat dimanfaatkan.

- Area koridor yang merupalan APL dan diklaim kepemilikan oleh masyarakat belum memiliki surat yang sah. SRI dapat mendorong masyarakat untuk mengurus surat kepemilikan lahan yang sah. Hal ini menjadi antisipasi adanya permasalahan klain hak milik tanah kedepannya.

- Menjadi catatan penting bagi SRI, dan akan dikomunikasikan dengan Kepala Desa di sekitar BOA.

- Menjadi catatan bagi SRI untuk menambah jumlah plank imbauan dan mencantumkan juga informasi yang memuat larangan pembukaan lahan secara instan.

- SRI sudah menyampaikan kepada Masyarakat potensi penambahan penghasilan dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dari hutan berupa Rotan (Calamus axillaris), Buah Jernang (Daemonorops draco Blume); Rotan Manau (Calamus manan Miquel), Kemenyan (Styrax Sp) dan Porang (Amorphophallus muelleri), Namun kebiasaan masyarakat masih lebih fokus ke jenis Aren untuk pengambilan nira dan Kolangkaling.

- Dalam program BOMP ini lebih memilih pendekatan keberpihakan kepada masyarakat sehingga tindakan tersebut tidak menjadi pilihan utama, karena konsep pelaksanaan program dilakukan melalui CCA dengan melibatkan Hatobangon yang memandang pentingnya keputusan peran-peran tokoh adat di desa.

(8)

10 Lely Khairani: Pengawas Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup/

Representative District Government, Environmental Dept

- Peningkatan kegiatan sosialisasi sampai ke lapisan masyarakat paling bawah, serta adanya variasi dalam pemberian kompensasi kepada masyarakat, karena kebutuhan setiap rumah tangga berbeda- beda.

- Semua NGO yang beraktivitas di Kabupaten Tapanuli Selatan dianjurkan agar selalu berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Tapanuli Selatan.

- SRI dapat mengikutsertakan Dinas Lingkungan Hidup dalam berbagai aktivitas seperti scool visit. Karena Dinas Lingkungan Hidup juga memiliki banyak program yang selaras dengan program SRI.

Dinas Lingkungan Hidup dapat mengajukan desa menjadi desa proklim (Program Kampung Iklim).

- Pendekatan kompensasi yang dipilih selaras dengan

pengimbangan keanekaragaman hayati yang dirancang untuk mengurangi kehilangan dan menambah kekayaan keanekaragaman hayati. untuk mencapai target No-Net Loss/Net

Gain. Maka bentuk kompensasi lebih

kepada perbaikan lansekap seperti Kopi dan tanaman MPTS lainnya.

- SRI dan Dinas Lingkungan Hidup Tapsel bekerjasama memberikan bibit Alpokat ke desa-desa Binaannya di Kecamatan Marancar, Angkola Muaratais, Angkola Selatan dan Batangtoru dan hal ini terus terjalin hingga kegiatan-kegitan lainnya masa mendatang. Disarankan agar mengutaman desa yang terdapat Orangutan untuk menjadi target Program Kampung Iklim

11 Tami Putri: Ahli Biodiversity Offset/Expert Biodiversity Offset

- Dibutuhkan strategi secara khusus untuk mendapatkan komitmen masyarakat secara menyeluruh.

- Segera dilakukan konfirmasi atas isu adanya ancaman material seperti pembukaan lahan oleh PT. SSS dan segera dilaporkan kepada ADB bagaimana kondisinya saat ini.

- Pengumpulan data monitoring dan implementasi Offset harus dilakukan dengan baik.

- Penyusunan monitoring jangka panjang harus melibatkan BKSDA dan Expert.

Desain survey harus memastikan metode yang sama yang akan digunakan terus

- Melakukan pendekatan berdasarkan kebutuhan individu namun selaras dengan tujuan program. Perlu memikirkan program program jangka pendek dalam meningkatkan ekonomi seperti kombinasi kopi dengan tanaman holtikultura.

- SRI akan melakukan penggalian

informasi terkait kepemilikan lahan oleh PT. SSS dan pemanfaatannya masa mendatang.

- Sudah dilakukan pengumpulan data secara sistematis dengan format yang sudah disepakati.

- Tujuan monitoring jangka panjang untuk memastikan tercapainya target net gain.

Tidak diharusnya melibatkan stakeholder namun harus melibatkan ahli (habitat dan

(9)

menerus.

- Data mengenai perkiraan jumlah Orangutan 3-5 individu yang diperoleh melaui expert harus bisa dipastikan bagaimana cara monitoring jangka panjangnya untuk menjaga Orangutan yang ada saat ini.

spesies)

- SRI melakukan patroli rutin di Kawasan BOA, untuk memonitor keberadaan Individu Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) yang masih ada dan sekaligus meminimalisir laju deforestasi.

- Percepatan perbaikan habitat harus menjadi skala prioritas untuk keberlangsungan OU yang masih tertinggal.

- Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kompensasi tanaman kopi dan MPTS demi perbaikan lansekap masa mendatang.

- Tanggap terhap informasi keberadaan Orangutan.

- Pendekatan dengan masyarakat ke skala lebih kecil untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat desa terhadap konservasi OU yang sudah tinggal sedikit.

- Melakukan koordinasi intensif dengan berbagai stakeholder.

Appendix 1. Meeting Dokumentation

Appendix 2. Meeting Attendance

Referensi

Dokumen terkait

4 ©All rights reserved May 2023 Monthly Cement Dispatches Saudi Cement Sector | April 2023 Yamama Cement and Saudi Cement recorded the highest market share in April-23, of 11.8% and

1.5 Scope of the Study This research only focuses on discussing the contents of how Donald Trump represent Iran and The United States in his speech, which taken from YouTube video