• Tidak ada hasil yang ditemukan

Objek penelitian ini adalah upaya peningkatan mutu pelayanan nikah pada KUA Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Objek penelitian ini adalah upaya peningkatan mutu pelayanan nikah pada KUA Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Data primer merupakan data yang diperoleh atau data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumbernya 26 Guna mencari dan mencari informasi secara langsung tentang upaya peningkatan kualitas pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar maka peneliti melakukan wawancara dengan kepala KUA sebagai informan untuk mendapatkan data primer. Menurut Suharsimi Arikunto, sumber data adalah subjek darimana data itu diperoleh. 28 Penulis menggunakan informasi dari kepala KUA di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar tentang layanan perkawinan, serta literatur yang ada pada subjek, untuk mengumpulkan data penelitian. Wawancara, yaitu penulis melakukan wawancara atau tanya jawab langsung dengan informan untuk mengetahui lebih jauh upaya peningkatan standar pelayanan perkawinan yang diberikan oleh KUA di Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.

Sejarah Berdirinya Kantor Urusan Agama Kecamatan Gambut Pada masa Kesultanan Mataram pada abad ke-19, Indonesia sudah memiliki lembaga Penghuluan, pada saat itu diangkat seseorang yang diberi kewenangan di bidang kepenghuluan. Terbitan KMA No. 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi KUA Kecamatan merupakan pengembangan dari Perda sebelumnya yang cukup mendapat perhatian. Keberadaan KUA kecamatan sebagai lembaga pemerintahan dapat diakui dengan alasan bahwa undang-undang memiliki kekuatan hukum dan KUA berkedudukan sebagai struktur pemerintahan di tingkat kecamatan.

Untuk melayani visi dan misi CUA dengan sebaik-baiknya, visi dan misi CUA harus ditetapkan. Visi dan misi Kementerian Agama kabupaten atau kota harus dituangkan dalam pernyataan visi dan misi tersebut di atas. Unit kerja utama Kementerian Agama, Biro Urusan Agama (KUA) bertanggung jawab untuk melaksanakan sejumlah tugas pemerintahan yang berkaitan dengan agama, khususnya Islam.

Departemen Agama Republik Indonesia didirikan pada tanggal 3 Januari 1946, dan Kantor Urusan Agama yang lebih dikenal dengan KUA didirikan sepuluh bulan kemudian pada tanggal 21 November 1946.

Penyajian Data

Setelah pihak KUA kabupaten Gambut melakukan upaya di bidang administrasi perkawinan, berdasarkan data yang diperoleh dalam wawancara, penulis mendapat informasi bahwa pelayanan perkawinan di KUA kabupaten Gambut mengalami peningkatan karena adanya upaya-upaya yang dilakukan. Informasi pelayanan perkawinan pada KUA Kecamatan Gambut terletak pada posisi strategis yang mudah dijangkau oleh masyarakat yaitu ruang tunggu KUA Kecamatan Gambut. Tidak hanya informasi tentang akad nikah, informasi tentang tata tertib wali nikah sebagai syarat dalam akad nikah di KUA Kecamatan Gambut juga disajikan secara jelas dan menggunakan desain yang menarik.

Informasi mekanisme pelayanan perkawinan juga telah diberikan oleh pihak KUA Gambut berupa peta penjelasan yang disusun secara rapi dan sistematis untuk memudahkan masyarakat memperoleh pelayanan perkawinan dari KUA di Kecamatan Gambut. Tata cara pelayanan perkawinan mengenai jangka waktu pelaksanaan dan tarif pelayanan di KUA kabupaten Gambut juga tersedia dalam bentuk papan informasi. Sementara KUA Kabupaten Gambut telah memberikan informasi layanan perkawinan yang jelas dan lengkap, Bagian Kepegawaian KUA Gambut juga berupaya memberikan informasi secara lisan atau langsung apabila masyarakat belum memahami alur layanan perkawinan pada KUA Kecamatan Gambut.

Berdasarkan data yang diperoleh penulis, tenaga kerja KUA kecamatan Gambut berjumlah 7 orang yang terbagi dalam tiga divisi. Tidak hanya SDM KUA yang turut andil dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut, kepala KUA sebagai pimpinan juga telah melakukan upaya tersendiri untuk meningkatkan kualitas pelayanan di KUA Kecamatan Gambut. beberapa CUA lainnya. Dengan dilakukannya kegiatan tersebut, kepala KUA sebagai pimpinan dapat melakukan evaluasi dan mencontoh pelayanan perkawinan pada beberapa KUA yang lebih maju sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan perkawinan pada KUA di Kecamatan Gambut.

Dengan terjalinnya komunikasi yang baik antar anggota KUA dan menyelesaikan segala permasalahan melalui musyawarah, ketua KUA berharap dapat memberikan dampak positif terhadap tawaran nikah di KUA Kecamatan Gambut. Faktor pendukung dan penghambat dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan perkawinan di Kua Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Wawancara juga dilakukan mengenai faktor penghambat dan pendukung pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut.

Dari 7 SDM KUA di Kabupaten Gambut, hanya satu orang yang terlatih menggunakan layanan SIMKAH dalam layanan pernikahan. Dengan demikian, kualitas SDM KUA juga dapat menjadi faktor penghambat kualitas layanan perkawinan di KUA di Kecamatan Gambut. Data pendukung yang diperoleh penulis mendukung pernyataan Pengelola KUA Kecamatan Gambut bahwa hanya satu orang staf yang mampu mengelola SIMKAH di KUA Kecamatan Gambut.

Dalam hal pelayanan perkawinan, penulis juga menggali informasi sarana dan prasarana yang ada di KUA Kecamatan Gambut. Fasilitas tersebut didapatkan oleh seluruh SDM yang ada di KUA Kecamatan Gambut, hanya sedikit SDM yang memilikinya.

Pembahasan

Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Nikah Pada KUA Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar

Yang tersedia di KUA Kecamatan Gambut hanya sebatas informasi pelayanan, prosedur mekanisme pelayanan, biaya, lama pelayanan perkawinan yang ditempatkan secara strategis di Kantor Urusan Agama Kecamatan Gambut. Sebagaimana data yang diperoleh menunjukkan bahwa KUA Kecamatan Gambut hanya menyediakan papan informasi tentang pelayanan perkawinan di kantor. Hal ini juga akan menjadi salah satu faktor penghambat pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut karena akan ada hambatan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan.

Komponen yang juga dipenuhi oleh Kantor Urusan Agama di Kecamatan Gambut adalah kotak pengaduan masyarakat terhadap pengguna layanan sebagai evaluasi kinerja layanan perkawinan. Pengawasan eksternal oleh masyarakat yang diwujudkan melalui kotak pengaduan merupakan salah satu upaya KUA Kecamatan Gambut untuk meningkatkan pelayanan perkawinan. Masukan yang diberikan oleh masyarakat akan menjadi evaluasi bagi KUA Kecamatan Gambut untuk meningkatkan kualitas pelayanan perkawinan.

Meskipun belum tersedia layanan pengaduan elektronik di KUA Kecamatan Gambut, namun saya yakin ketersediaan kotak pengaduan juga menjadi salah satu faktor pendukung peningkatan pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut. Dengan memberikan pelayanan pengaduan, maka masyarakat berpartisipasi sebagai penerima pelayanan publik dan menjadi faktor pendukung pelayanan hukum di KUA Kecamatan Gambut melalui kontribusinya dalam bentuk pelayanan pengaduan. Mekanisme Pelayanan Pengaduan Masyarakat yang cukup baik merupakan upaya KUA Kecamatan Gambut untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Namun demikian, penulis berpendapat bahwa pelayanan evaluasi kinerja pelayanan publik yang ada di KUA Kecamatan Gambut masih kurang optimal. Penguatan kualitas tenaga KUA di Kabupaten Gambut melalui pelatihan. Salah satu upaya KUA Kecamatan Gambut untuk meningkatkan kualitas pelayanan adalah dengan meningkatkan kualitas SDM KUA Kecamatan Gambut.

Menurut data yang diperoleh penulis, SDM KUA di Kecamatan Gambut telah beberapa kali mendapatkan pelatihan pelayanan publik khususnya pelayanan matrimonial berbasis web. Upaya penyelenggaraan pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut tidak hanya dari segi sumber daya manusia, KUA Kecamatan Gambut juga berupaya dalam kinerja sistem dan metode pelayanan publik khususnya pelayanan perkawinan. Upaya KUA di Kabupaten Gambut untuk meningkatkan kinerja sistem pelayanan perkawinan dibuktikan dengan bukti dari data lapangan yang menunjukkan bahwa KUA di Kabupaten Gambut telah melaksanakan SIMKAH sejak tahun 2019.

Sistem Informasi Pengurusan Perkawinan (SIMKAH) menjadi garda terdepan dalam pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut. Dengan diterapkannya SIMKAH di KUA Kecamatan Gambut sebagai bentuk optimalisasi kinerja sistem dan metode kepegawaian, SIMKAH menjadikan pelayanan publik khususnya pelayanan perkawinan berjalan dengan baik.

Faktor Pendukung Dan Penghambat Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Nikah Pada KUA Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar

Sumber daya atau fasilitas pelayanan publik merupakan faktor penunjang pelayanan publik di KUA kecamatan Gambut. Data yang diperoleh penulis menunjukkan bahwa sarana dan prasarana pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut sudah tersedia walaupun belum sepenuhnya terpenuhi. Sarana dan prasarana KUA Kecamatan Gambut sudah memenuhi standar minimal pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut melalui data lapangan yang penulis temukan bahwa KUA Kecamatan Gambut telah memberikan pelayanan perkawinan melalui SIMKAH dengan berbagai sarana dan prasarana yang tersedia seperti komputer, printer dan layanan internet yang memadai.

Ketersediaan Tenaga Pelayanan Perkawinan KUA Kecamatan Gambut Kinerja pelayanan publik ditentukan oleh kualitas tenaga yang tersedia. Sehingga sumber daya manusia yang cukup akan menjadi faktor pendukung dalam peningkatan kualitas pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut. Minimnya SDM di Biro Urusan Agama Kecamatan Gambut khususnya yang melayani administrasi perkawinan menjadi salah satu faktor penghambat peningkatan pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut.

Artinya belum ada SDM di KUA Kecamatan Gambut yang khusus melayani administrasi di bidang pelayanan perkawinan. Sumber daya manusia yang berusia lanjut merupakan salah satu faktor penghambat peningkatan pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut. Sumber daya manusia di KUA Kecamatan Gambut kurang menyadari tanggung jawab yang menjadi tanggung jawabnya.

Berdasarkan data yang diperoleh penulis, kepala KUA di kabupaten Gambut menyatakan bahwa SDM KUA di kabupaten Gambut kurang tertarik untuk mendalami sistem pelayanan perkawinan melalui aplikasi SIMKAH. Namun pengaruh yang dimiliki oleh kepala KUA tidak akan mempengaruhi SDM yang bersangkutan apabila SDM KUA di Kecamatan Gambut tidak menyadari tanggung jawabnya sebagai PNS khususnya PNS. Informasi yang diperoleh dari petugas KUA menunjukkan bahwa hanya ada 1 orang petugas di KUA Kecamatan Gambut yang dapat mengoperasikan aplikasi SIMKAH.

Jumlah tenaga administrasi di KUA Kecamatan Gambut ada 7 orang namun kualitas SDM KUA di Kecamatan Gambut sebenarnya kurang memadai. Sumber daya manusia di KUA kecamatan di kabupaten Gambut kurang berkualitas karena faktor usia yang tinggi. Hal ini secara langsung akan berdampak pada pelayanan perkawinan di KUA Kecamatan Gambut yaitu mekanisme kerja tidak berjalan dengan baik karena sistem, prosedur dan cara kerja yang ada kurang memadai.

Referensi

Dokumen terkait

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara bebas terstruktur, yaitu