TUGAS KELOMPOK “A”
Modul 1.1.a.5.
Presenter:
DEDY SUBAGYO
Moderator :
LEDY SETIAWAN
Anggota :
KUNI NAILAL . M ENY SUYANTI
OCTAVIA CIPTA . F
ANIS FATUL . A
Materi Diskusi
Kekuatan Konteks Sosio –kultural di Tulungagung Yang sejalan
dengan pemikiran KHD?
Bagaimana Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuai dengan nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu dan anggota masyarakat?
Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD
yang menebalkan laku murid di kelas
atau sekolah sesuai konteks local social
budaya di Tulungagung?
Kekuatan Konteks Sosio Kultural
Kontekstual Pemikiran KHD Dengan Nilai-nilai Luhur
Kearifan Lokal
Sepakati Satu Kekuatan Pemikiran KHD Yang Menebalkan Laku Murid Di
Kelas/Sekolah
a. Adab dan Sopan Santun /Perilaku b. Pembiasaan positif religious
c. Gotong Royong
d. Menghargai adat Budaya dan Kebersamaan
a. Pendidikan Budi Pekerti b. Tuntunan pendidikan
a. Budi pekerti
1 2 3
Hasil Diskusi Kelompok A
Implementasi Di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat
a. Adab dan Sopan Santun /Perilaku
B. Pembiasaan Positif Religius
• Sholat Dhuha
• Yasin Tahlil
• Jumat berkah dan Infaq
• Sholat berjamaah
• Remaja Masjid
C. Gotong Royong
• Kerja kelompok
• Kerja bakti
• Sayan
• Penerapan 5 S
• Menerapkan 2T 1 M
• Sopan Terhadap orang yang lebih tua
1. Kekuatan Konteks Sosio Kultural
Implementasi Di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat
a. Pendidikan Budi Pekerti
B. Tuntunan Pendidikan
• Penanaman Adab dan etika budaya ketimuran yang ada di tulungagung (Menunduk saat menyapa dan berjalan di depan orang yang lebih tua, berbicara dengan yang lebih tua menggunakan Bahasa jawa inggil /halus
• Memperkenalkan dan mempelajari sejarah seni reog kendang
2. Kontekstual Pemikiran KHD Dengan Nilai-nilai Luhur Kearifan Lokal
Budi Pekerti
• Kemampuan menguasai diri yang menjadikan nilai-nilai hidup manusia yang sungguh-sungguh dilaksanakan, bukan sekedar kebiasaan
3. Sepakati Satu Kekuatan Pemikiran KHD Yang Menebalkan Laku Murid di Kelas /Sekolah
• Konteks social kultural di jaman sekarang dianggap kuno oleh anak-
anak jaman sekarang, sulit untuk menanamkan karakter anak dengan
nilai-nilai luhur kearifan budaya sehinnga akan lebih kuat apabila bukan
sekedar terpaksa atau oleh karena adanya aturan, tapi dilakukan dengan
kesadaran yang merupakan tujuan dari Budi Pekerti
HASIL DISKUSI KELOMPOK A
P er tany aan
Kita biasanya melakukan pembiasaan dari referensi yang lama sedangkan kita mendidik untuk digunakan dalam
jangka waktu 20 tahun mendatang. Apakah relevan pembiasaan yang kita laksanakan saat ini untuk kebutuhan
20 tahun mendatang?
Seberapa besar kontribusi kearifan lokal bisa membangun karakter siswa yang saat ini menurun?
Jawaban
Dalam referensi yang digunakan tentunya juga akan relevan untuk 20 tahun mendatang. Hal ini dikarenakan
sebuah gagasan yang berlandaskan sejarah serta sumber yang diambil dari kitab maupun Al Qur’an.
Selain itu, kita juga mempergunakan IPTEK yang tentun penggunaanya akan tetap upgrade sesuai dengan
zaman.
Kerarifan lokal sangat penting dibangun karena mencadi salah satu dasar utama dalam membangun karakter
siswa. Salah satu cara yang bisa digunakan yakni dengan menyibukkan kedalam hal yang positif