PAPER NAME
5287-18947-1-PB.pdf
WORD COUNT
2575 Words
CHARACTER COUNT
15507 Characters
PAGE COUNT
9 Pages
FILE SIZE
227.0KB
SUBMISSION DATE
Feb 8, 2023 1:24 PM GMT+7
REPORT DATE
Feb 8, 2023 1:25 PM GMT+7
27% Overall Similarity
The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
27% Publications database Crossref database Crossref Posted Content database
Excluded from Similarity Report
Internet database Bibliographic material
Cited material
Summary
476
(Studi Kasus Pada Agroindustri Kerupuk Lepit di Desa Darmacaang Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis)
PROFITABILITY AND LABOR ABSORPTION IN LEPIT CRACKERS AGROINDUSTRY
(Case Study on Lepit Crackers Agroindustry at Darmacaang Village Cikoneng District Ciamis Regency)
NURI ANTINI1*, IWAN SETIAWAN2, AGUS YUNIAWAN ISYANTO1
1Fakultas Pertanian Universitas Galuh
2Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran
*E-mail: [email protected] ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C pada agroindustri kerupuk lepit, (2) Besarnya rentabilitas pada agroindustri kerupuk lepit, dan (3) Penyerapan tenaga kerja pada agroindustri kerupuk lepit di Desa Darmacaang Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis.Penelitian dilakukan dengan menggunakan studi kasus pada agroindustri kerupuk lepit di Desa Darmacaang. Sampel penelitian sebanyak 10 agroindustri yang diambil secara sensus.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Biaya yang dikeluarkan pada agroindustri kerupuk lepit di Desa Darmacaang sebesar Rp 1.301.351,64, penerimaan Rp 2.843.750,00, pendapatan Rp 1.542.398,36, dan R/C 2,22, (2) Rentabilitas pada agroindustri kerupuk lepit sebesar 1,22%, dan (3) Penyerapan tenaga kerja pada agroindustri kerupuk lepit sebesar 0,02%.
Kata kunci: Agroindustri kerupuk lepit, analisis finansial, rentabilitas, penyerapan tenaga kerja.
ABSTRACT
This study aims to determine: (1) The amount of cost, revenue, profit and R/C in the lepit cracker agroindustry, (2) The amount of rentability of the lepit cracker agroindustry, and (3) Labor absorption in the lepit cracker agroindustry in Darmacaang Village, District Cikoneng, Ciamis Regency. The research was conducted using a case study on the lepit cracker agroindustry in Darmacaang Village.
The research sample was 10 agroindustries which were taken by census. The results showed: (1) Costs incurred in the lepit cracker agroindustry in Darmacaang Village were IDR 1,301,351.64, revenues were IDR 2,843,750.64, profit was IDR 1,522,398.36, and R/C was 2.22. 2) rentability in the lepit cracker agroindustry was 1.22%, and (3) Labor absorption in the lepit cracker agroindustry was 0.02%.
Keywords: Lepit cracker agroindustry, financial analysis, profitability, labor absorption
23
25
477 PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja di sektor pertanian, dan produk nasional berasal dari pertanian. Program pertanian diarahkan untuk dapat memberikan pelayanan yang prima kepada petani, sehingga dapat menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan pertanian (Rahim dan Hastuti, 2007).
Agroindustri merupakan penggerak utama perkembangan sektor pertanian, terlebih masa yang akan datang posisi pertanian merupakan sektor andalan dalam pembangunan nasional sehingga peranan agroindustri akan semakin besar.
Agroindustri sebagai salah satu subsistem agribisnis yang strategis, dimana dari pengembangan dan pengolahan dapat meningkatkan penghasilan melalui pemanfaatan dan pengembangan pengolahan. Agroindustri dapat dipandang sebagai langkah awal menuju industrialisasi dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatakan kapasitas hasil pertanian (Suprapto, 2008).
Salah satu dari agroindustri yang berkembang di Desa Darmacaang adalah agroindustri kerupuk lepit yang sekaligus merupakan andalan bagi Kecamatan Cikoneng karena merupakan satu-satunya kecamatan penghasil kerupuk lepit di Kabupaten Ciamis. Di Desa Darmacaang terdapat 21 usaha kerupuk lepit. Namun dari 21 pengrajin kerupuk lepit di Desa Darmacaang hanya terdapat 1 pengrajin kerupuk lepit yang sudah memiliki izin usaha, dan hanya 10 pengusaha yang berjalan karena dalam menjalankan usaha kerupuk lepit tersebut banyak menghadapi berbagai kendala, diantaranya yaitu permodalan yang terbatas, tenaga kerja yang sedikit, dan tidak mempunyai label produk sehingga menghambat dalam kemajuan usaha tersebut. 10 pengusaha kerupuk lepit yang masih berjalan di Desa Darmacaang tersebut memerlukan bahan baku berupa tepung tapioka sebanyak 650 kilogram dalam satu kali proses produksi, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 65 orang. Untuk mengetahui keberhasilan usaha agroindustri kerupuk lepit di Desa Darmacaang maka perlu dilakukan analisis rentabilitasnya karena dengan mengetahui nilai rentabilitas suatu usaha maka dapat diketahui kemampuan agroindustri tersebut untuk menghasilkan laba dari modal yang digunakan.
3 7
11
30 38
478 Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat penyerapan tenaga kerja pada agroindustri kerupuk lepit di Desa Darmacaang perlu dilakukan analisis penyerapan tenaga kerja.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:
1. Berapa besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C pada agroindustri kerupuk lepit ?
2. Berapa besarnya nilai rentabilitas usaha pada agroindustri kerupuk lepit
?
3. Berapa besarnya penyerapan tenaga kerja pada agroindustri kerupuk lepit ?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C pada agroindustri kerupuk lepit.
2. Besarnya nilai rentabilitas usaha pada agroindustri kerupuk lepit.
3. Besarnya penyerapan tenaga kerja pada agroindustri kerupuk lepit.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode studi kasus, dengan
mengambil kasus pada Agroindustri Kerupuk Lepit di Desa Darmacaang Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis, Desa Darmacaang merupakan satu-satunya desa yang memproduksi kerupuk lepit.
Menurut Nazir (2009), studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.
Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok, keluarga, maupun masyarakat.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan perajin kerupuk lepit dan dibantu dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disiapkan sebelumnya. Menurut Soekartawi, dkk (2011), wawancara ini merupakan cara yang paling sederhana dalam memperoleh data.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari hasil studi literatur serta dari instansi yang terkait dengan penelitian yang dilakukan
Teknik Penarikan Sampel
Tempat penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan Desa Darmacaang
4
9
9 10
12
15
16
22
34
36
39
479 Kecamatan Cikoneng merupakan satu- satunya agroindustri yang memproduksi kerupuk lepit.
Terdapat 10 agroindustri kerupuk lepit yang masih berjalan di Desa Darmacaang Kecamatan Cikoneng, dan seluruhnya diambil sebagai sampel penelitian atau dilaksanakan sensus.
Menurut Sugiyono (2008), sensus adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Rancangan Analisis Data 1. Analisis Biaya
Menurut Soekartawi (2003), besarnya biaya total (Total cost) diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya tetap total (Total Fixed cost/TFC) dengan biaya variabel total (Total Variable Cost/TVC) dengan rumus:
TC = FC + VC Keterangan:
TC = Total Cost (biaya total) TFC =Fixed Cost (biayatetap total) TVC = Variable Cost (biayavariabel total)
2. Analisis Penerimaan
Menurut Soekartawi (2003), penerimaan total (Total Revenue/TR) adalah perkalian antara harga jual (Py) dan jumlah produksi (Y), dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
TR = Py . Y Keterangan:
TR = Total Revenue (penerimaan total) Py = Harga Produk (Rp/Kg)
Y = Jumlah produksi (Kg) 3. Analisis Pendapatan
Menurut Soekartawi (2003), pendapatan adalah selisih penerimaan total (Total Revenue/TR) dengan biaya total (Total cost/TC), dan dinyatakan dengan rumus:
Pd = TR – TC Keterangan:
Pd = Pendapatan (Rp)
TR = Total Revenue (penerimaan total) (Rp)
TC = Total Cost (biaya total) (Rp) 4. Analisis R/C
Untuk mengetahui kelayakan usaha kerupuk lepit dapat digunakan analisis imbangan penerimaan dengan biaya, menurut Suratiyah (2006) dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
R/C = Penerimaan total Biaya Total
Dengan ketentuan sebagai berikut:
- Apabila R/C > 1, maka usaha tersebut menguntungkan.
- Apabila R/C = 1, maka usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi.
- Apabila R/C < 1, maka usaha tersebut merugikan.
2
2
2
5 6
10
13 19
42
480 5. Rentabilitas
Rentabilitas dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Adiwicaksana, 2010):
R= 𝐿
𝑀X 100 % Dimana:
R = Rentabilitas suatu perusahaan yang menunjukan perbandingan antara laba dengan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba (%).
L = jumlah laba yang diperoleh pada periode tertentu (Rp).
M = Modal dari seluruh biaya yang digunakan untuk menghasilkan laba (Rp).
6. Penyerapan tenaga kerja
Analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat penyerapan tenaga kerja dalam agroindustri kerupuk lepit menggunakan rumus (Daniel, 2004)
sebagai berikut:
Penyerapan tenaga kerja
=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 x 100 %
Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tahapan persiapan, yaitu survei pendahuluan, penulisan usulan dan seminar usulan penelitian direncanakan pada bulan Maret 2020.
2. Tahapan pengumpulan data dari lapangan, yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder direncanakan
pada bulan Maret 2020.
3. Tahapan pengolahan dan analisis data, penyusunan serta penulisan laporan penelitian direncanakan pada bulan April 2020 sampai dengan selesai.
4. Tahap penyusunan dan penulisan skripsi dilaksnakan pada bulan Agustus sampai dengan selesai.
HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas Pengrajin
1. Umur
Umur pengrajin berkisar antara 30 tahun sampai 65 tahun, dengan demikian seluruh responden berusia produktif. Hal ini sejalan dengan pendapat Anjayani dan Heryanto (2009) yang menyatakann bahwa penduduk usia produktif adalah yang berusia 15-64 tahun.
2. Pendidikan
Tingkat pendidikan perajin sebagian besar adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 5 pengrajin, SMP (Sekolah Menengah Pertama) sebanyak 2 pengrajin, dan SD (Sekolah Dasar) sebanyak 3 pengrajin
3. Pengalaman Berusaha
Berdasarkan hasil penelitian, pengalaman usaha kerupuk lepit yang dimiliki oleh pengrajin sangat bervariasi.
Pengalaman pengrajin dalam
21
29
33 44
481 mengusahakan agroindustri kerupuk lepit berkisar antara 5-12 tahun.
4. Tanggungan Keluarga Pengrajin
Berdasarkan hasil penelitian, tanggungan keluarga kurang dari 2 orang yaitu sebanyak 2 orang atau 20 persen.
Sedangkan yang memiliki tanggungan keluarga lebih dari 2 orang hanyak sebanyak 8 orang atau 80 persen.
Tabel 1. Data perajin kerupuk lepit berdasarkan penyediaan bahan baku dan pengunaan tenaga kerja
No Nama Perajin
Bahan Baku(Kg)
Tenaga Kerja(Orang)
1 Koko 100 10
2 Jejen 50 5
3 Musa 50 5
4 Ujang Bahtiar
50 5
5 Yana 50 5
6 Ujang Deni 100 10
7 Awat 100 10
8 Hilman 50 5
9 Romli 50 5
10 Mumu 50 5
Jumlah 650 65
Sumber: Desa Darmacaang, 2020
1. Analisis Biaya
Biaya total yang dihitung dari awal dalam penelitian ini yang meliputi biaya tetap ditambah dengan biaya variabel.
Dalam hal ini, hasil dari perhitungan menunjukan bahwa rata-rata besarnya biaya tetap yang dikeluarkan oleh pengrajin kerupuk lepit yaitu Rp.33.160,82 dalam satu kali proses produksi, ditambah dengan biaya variabel dengan rata-rata Rp.
1.234.190,81 dalam satu kali proses produksi. Untuk lebih jelasnya mengenai
perhitungan biaya usaha kerupuk lepit dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Rata-rata Biaya
pada Agroindustri Kerupuk Lepit
Jenis Biaya Jumlah (Rp) (%) Biaya Tetap
a. PBB 2.357,50 0,19
b. Penyusutan alat 30.761,92 2,43 c. Bunga modal tetap 41,40 0,00 Biaya Tetap Total 33.160,82 2,62 Biaya Variabel
a. Tepung tapioca
750.000,0 0
59,1 8 b. Tepung terigu
257.000,0 0
20,2 8 c. Penyedap rasa 18.000,00 1,42
d. Garam 10.400,00 0,82
e. Pengembang
makanan 34.500,00 2,72
f. Air kelapa 6.750,00 0,53 g. Kayu bakar 28.000,00 1,72
h. Listrik 6.000,00 0,49
i. Tenaga kerja
156.000,0 0
12,3 1 j. Bunga modal
variable 1.540,81 0,12
Biaya Variabel Total
1.234.190 ,81
97,3 8 Biaya Total
1.301.351 ,64
100, 00
Sumber: Analisis Data Primer, 2020
Analisis Penerimaan
Penerimaan merupakan hasil dari perkalian antara harga jual per kerupuk dengan banyaknya produksi kerpuk yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian harga jual kerupuk pada saat penelitian di daerah yaitu sebesar Rp. 250,- per kerupuk, sedangkan produksi rata-rata sebanyak 11.375 buah kerupuk, sehingga dapat rata- rata penerimaan sebesar Rp. 2.843.750 dalam satu kali proses produksi.
24 8
26
27
31 32 35
37
41
482 Analisis Pendapatan
Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya total yang sudah dikeluarkan. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata biaya total dalam satu kali proses produksi adalah sebanyak Rp.
1.301.351,64 dengan rata-rata penerimaannya sebesar Rp. 2.843.750,00 sehingga diperoleh rata-rata pendapatannya yaitu sebesar Rp.
1.542.398,36 dalam satu kali proses produksi.
Analisis R/C
R/C (Revenue Cost Ratio) merupakan penilaian kelayakan terhadap usaha agroindustri kerupuk lepit yang dilakukan (layak atau tidak layak). Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata penerimaan total sebesar Rp. 2.843.750,00 dan rata-rata biaya total sebesar Rp.
1.301.351,64. Rata-rata R/C sebesar 2,22 artinya setiap pengeluaran biaya sebesar Rp. 1,00 maka pengrajin kerupuk lepit akan mendapat penerimaan sebesar Rp.
2,22 sehingga pengrajin kerupuk lepit memperoleh keuntungan sebesar Rp. 2,22.
Maka usaha kerupuk lepit di Desa Darmacaang Kecamatan Cikoneng layak untuk dijalankan.
2. Analisis Rentabilitas
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pendapatan atau keuntungan yang diperoleh dari hasil agroindustri kerupuk lepit per satu kali proses produksi sebesar Rp 1.576.398,36;dan besarnya modal yang digunakan sebesar Rp 1.267.351,64.
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dihitung nilai rentabilitas agroindustri kerupuk lepit di Desa Darmacaang sebagai berikut:
R= 𝑀𝐿
× 100%
R=1.576.351,64
1.267.351,64
× 100%
=1,22%
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai rentabilitas agroindustri kerupuk lepit yaitu 1,22 persen. Nilai rentabilitas sebesar 1,22% ini lebih besar dari pada tingkat suku bunga per proses produksi sebesar 0,125%, sehingga agroindustri kerupuk lepit tersebut layak untuk diusahakan.
3. Penyerapan Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang terlibat dalam agroindustri kerupuk lepitdi Desa Darmacaang ini berjumlah 65 orang, produksi menghabiskan waktu selama tujuh hari. Tenaga kerja yang terlibat bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Desa Darmacaang yang berada pada usia produktif dapat diketahui tingkat
8
8 13
14 18
18
20 28
40
483 penyerapan tenaga kerja pada agroindustri kerupuk lepit yaitu 0,02 persen menurut perhitungan penyerapan tenaga kerja angka tersebut diperoleh dari jumlah tenaga kerja yang diserap 65 orang dan memproduksi selama tujuh hari, dengan penduduk usia kerja di Desa Darmacaang 2.638 orang dikalikan dengan 100 persen. Walaupun persentasinya kecil namunn perusahaan tersebut telah mampu memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di Desa Darmacaang Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Biaya yang dikeluarkan pada agroindustri kerupuk lepit di Desa Darmacaang sebesar Rp 1.301.351,64 penerimaan Rp 2.843.750,00 pendapatan Rp 1.542.398,36, dan R/C 2,22.
2) Rentabilitas pada agroindustri kerupuk lepit per proses produksi sebesar 1,22 persen yang lebih besar dari pada tingkat suku bunga sebesar 0,125%, sehingga agroindustri kerupuk lepit di Desa Darmacaang tersebut layak untuk diusahakan.
3) Penyerapan tenaga kerja pada agroindustri kerupuk lepit sebesar 0,02% yang menunjukkan bahwa agroindustri kerupuk lepit di Desa Darmacaang menyerap tenaga kerja usia produktif di desa tersebut sebesar 0,02%.
Saran
Berdasarkan atas kesimpulan penelitian, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:
1) Agroindustri kerupuk lepit perlu mencari alternatif sumber pembelian bahan baku (tepung tapioka dan tepung terigu) agar memperoleh harga bahan baku yang lebih rendah dalam upaya menekan biaya produksi.
2) Agroindustri kerupuk lepit perlu meningkatkan skala produksi sehingga terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja dalam upaya mengurangi pengangguran, meningkatkan daya beli, dan mengurangi tingkat kemiskinan di desa tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Adiwicaksana, T. 2010. Rentabilitas Ekonomi dan Modal Sendiri. jakarta.
Anjayani dan Haryanto, 2009. Geografi.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. jakarta
17
20
484 Daniel, M. 2004. Pengantar Ekonomi
Pertanian. Bumi Akses. Jakarta.
Desa Darmacaang, 2020. Data Perajin Kerupuk Lepit. Darmacaang.
Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bogor.
Ghalia Indonesia.
Rahim, A. dan Hastuti, R. 2007.
Ekonometrika Pertanian. Jakarta:
Penebar Swadya.
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
--- 2011. Ilmu usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan
Petani Kecil. Jakarta: Universitas Indonesia
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.
Suprapto. 2008. Karakteristik, Penerapan dan Pengembangan Agroindustri Hasil Pertanian di Indonesia.
Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usahatani.
Jakarta: Penebar Swadaya.
--- 2015. Ilmu Usahatani.
Jakarta: Penebar Swadaya
27% Overall Similarity
Top sources found in the following databases:
27% Publications database Crossref database Crossref Posted Content database
TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be displayed.
1
Dr. Ir. Rusmiyati, MP. Rus. "ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KE... 3%
Crossref
2
Nova Anika, Endo Pebri Dani Putra. "ANALISIS PENDAPATAN USAHAT... 2%
Crossref
3
. Fibrasia, . Sriyoto, Nyayu Neti Arianti. "ANALISIS KEUNTUNGAN USA...
Crossref
1%
4
Suharyon Suharyon. "PROSES KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN TEK...
Crossref
1%
5
Dewi Kurniati. "ECONOMIC ANALYSIS OF AGRIBUSINESS PAPAYA HA...
<1%
Crossref
6
Imam Sutrisno, Nila Prasetiaswati, Febria Cahya Indriani, Joko Restuon...
<1%
Crossref
7
Maharani Alamanda Mananohas, Maria D. Bobanto, Ferdy Ferdy. "Hubu...
<1%
Crossref
8
Oktovianus Tani'i, Simon Juan Kune. "Analisis Pendapatan Usahatani S...
<1%
Crossref
9
Rahmad Yulianto, Mohamad Nasirudin, Septian Ragil Anandita. "Analisi...
<1%
Crossref
Sources overview
10
Haryati La Kamisi. "Analisis usaha dan nilai tambah agroindustri kerup...
<1%
Crossref
11
M. Rendi Aridhayandi. "OPTIMALISASI PERAN PEMERINTAH DAERAH ...
<1%
Crossref
12
Haryati Lakamisi. "Strategi pemasaran telur ayam di UD Satwa Tani Ko...
<1%
Crossref
13
Farid Asrofunni’am, Rossi Prabowo, Hilmi Arija Fachriyan, Dewi Hastuti...
<1%
Crossref
14
Muh. Ali, Emy Kernalis, Adlaida Malik. "ANALISIS PEMBENIHAN IKAN ...
<1%
Crossref
15
Nur Hasanah, Dayang Berliana, Fitriani Fitriani. "Analisis Keuntungan ...
<1%
Crossref
16
Hidayati Hidayati, Syaiful Azhar, Isyaturriyadhah Isyaturriyadhah. "ANA...
<1%
Crossref
17
Risyat Alberth Far-Far. "Pemanfaatan sumber informasi usaha tani ole...
<1%
Crossref
18
Sabaruddin Sabaruddin. "Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keri...
<1%
Crossref
19
Uki Yonda Asepta, Sekar Harumi Putri Maruno. "ANALISIS PENGARUH ...
<1%
Crossref
20
Ruth Dameria Haloho, Chaula Lutfia Saragih. "Analisis Kelayakan Usah...
<1%
Crossref
21
Aswar Aswar, Muhammad Yunus Kasim, Vitayanti Fattah. "PENGARUH ...
<1%
Crossref
Sources overview
22
Chintya Syomi Palohon, Leonardus Ricky Rengkung, Paulus Adrian Pan...
<1%
Crossref
23
Dian Wahyuni B., Nasri Bachtiar, Elfindri Elfindri. "Tenaga Kerja Produk...
<1%
Crossref
24
Nurmina Nurmina, Muliha Halim, Muh Ilham. "ANALISIS USAHA BATU ...
<1%
Crossref
25
Yuhardina Putri, Haris Susanto, Mashadi Mashadi. "ANALISIS USAHA ...
<1%
Crossref
26
Deisi ., Wongkar, Agnes Estephina Loho, Theodora M. Katiandagho. "A...
<1%
Crossref
27
Edi Silamat, . Yuwana, M. Zulkarnain Yuliarso. "ANALISIS PRODUKTIVI...
<1%
Crossref
28
Marsianus Falo, Simon Juan Kune, Adeline Norawati Hutapea, Origene...
<1%
Crossref
29
Rohmaul Listyana, Yudi Hartono. "Persepsi Dan Sikap Masyarakat Terh...
<1%
Crossref
30
Yeni Marlina, Putri Suci Asriani, Bambang Sumantri. "ANALISIS AGRIBI...
<1%
Crossref
31
Clerensia L. Tololiu, Grace A.J. Rumagit, Joachim N.K. Dumais. "ANALI...
<1%
Crossref
32
Erny Erny, Dafina Howara, Muh Fahruddin, Dian Safitri. "Analisis Penda...
<1%
Crossref
33
Firdaus Firdaus, Adri Adri. "Analisis Usahatani Dan Keunggulan VUB In...
<1%
Crossref
Sources overview
34
Oktavianus ., Katiandagho, Gene H. M Kapantouw, Caroline B. D. Pakas...
<1%
Crossref
35
Ria Harmayani, Ni Made Andry Kartika, M. Nur Aditya. "DAMPAK COVI...
<1%
Crossref
36
Safira Puspa Nusa, Dwi Haryono, Yuliana Saleh. "PENDAPATAN USAH...
<1%
Crossref
37
Siti Masithoh, Ita Novita, Derina Astuti Widara. "Analisis Pendapatan U...
<1%
Crossref
38
Yuni Apriliani, Asep Saepul Alam, R Selfi Nendris Sulistiawan. "PENGA...
<1%
Crossref
39
Sony Putra, Rabiatul Adawiyah, Achdiansyah Soelaiman. "ANALISIS PE...
<1%
Crossref
40
. Reswita. "KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN DI KELURA...
<1%
Crossref
41
Agnes Monica Siahaan, Melsje Yellie Memah, Audrey Julia Maria Maw...
<1%
Crossref
42
Asep Saepul Alam, Muh Heri Khoerudin. "ANALISIS USAHATANI DAN ...
<1%
Crossref
43
Nina Lisanty, Eko Yuliarsha Sidhi, Agustia Dwi Pamujiati. "THE PROFIL...
<1%
Crossref
44
Puji Arita Lestari, Dwi Haryono, Ktut Murniati. "PENDAPATAN DAN NIL...
<1%
Crossref
Sources overview