Setelah melakukan penelitian, penulis menemukan adanya persamaan dan perbedaan hukum Islam dan hukum positif mengenai hak/kewajiban para pihak dan jaminan sosial. Dapat diajukan kembali ke Fakultas Syariat dan Hukum Jurusan Madzhab Perbandingan dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam. Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ag., selaku Ketua Jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga yang dengan ikhlas memberikan segala ilmunya kepada penulis.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Peranan pekerjaan dalam pembangunan nasional semakin meningkat, disertai dengan berbagai tantangan dan risiko yang dihadapi. Oleh karena itu, pekerja harus diberikan perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraannya sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas nasional. Dalam berbagai tulisan di bidang ketenagakerjaan, sering kita jumpai pepatah yang mengatakan “karyawan adalah tulang punggung perusahaan”.
Menyadari betapa pentingnya pekerja/karyawan bagi perusahaan dan masyarakat, maka perlu dipikirkan sedemikian rupa agar para pekerja dapat menjaga keselamatan dirinya dalam melakukan pekerjaannya. Ketenangan dan kesehatan pekerja/buruh juga perlu dijaga, memberikan perhatian yang sebesar-besarnya terhadap apa yang ditemuinya di tempat kerja sehingga menjamin kewaspadaan dalam melaksanakan pekerjaan. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, peralatan kerja, material dan proses manajemen, dasar-dasar tempat kerja dan.
Oleh karena itu, peraturan keamanan kerja atau keselamatan kerja merupakan upaya untuk melindungi pekerja dari bahaya yang timbul akibat pekerjaan dan menciptakan kondisi kerja yang aman bagi pekerja.4 Semua orang yang mempekerjakan orang lain dengan membayar upah wajib melaksanakan ketentuan ketenagakerjaan. Kaitannya kesehatan dan keselamatan kerja dengan Islam sama halnya dengan mengingatkan manusia untuk selalu berperilaku (berpikir dan bertindak) yang aman dan sehat ketika bekerja di tempat kerja (di kantor, di pabrik, di tambang, dan dimanapun kita bekerja) . . Keselamatan kerja dalam Islam merupakan upaya yang dilakukan manusia (pengendalian diri), untuk menghindari bahaya pada saat bekerja.
Untuk itu penulis ingin menulis disertasi mengenai masalah ini dengan judul “Keselamatan Kerja, Studi Banding Antara Hukum Islam dan Hukum Positif.”
Rumusan Masalah
Telaah Pustaka
Perlindungan ekonomi, yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan dengan upaya memberikan penghasilan yang cukup kepada pekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya dan keluarganya, termasuk dalam hal pekerja tersebut tidak dapat bekerja karena suatu hal yang di luar kemauannya. Perlindungan teknis, yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan dengan upaya melindungi pekerja dari bahaya kecelakaan yang mungkin disebabkan oleh pesawat terbang atau peralatan kerja lainnya atau oleh bahan yang diolah atau diolah oleh perusahaan. Penjelasan mengenai perlindungan keselamatan kerja juga terdapat dalam buku Hukum Ketenagakerjaan: Hukum Ketenagakerjaan di Bidang Hubungan Ketenagakerjaan karya Zaeni Asyhadie yang menjelaskan ruang lingkup kajian ketenagakerjaan, yang juga membahas tentang konsep perlindungan ketenagakerjaan.
Asri Wijayanti melalui bukunya yang berjudul UU Ketenagakerjaan Pasca Reformasi yang juga membahas tentang perlindungan tenaga kerja secara komprehensif seperti jaminan sosial bagi pekerja, ruang lingkup jaminan sosial dan manajemen jaminan sosial 9 PK, Suma'mur dalam bukunya yang berjudul Keamanan dalam bekerja dan pencegahan kecelakaan memberikan sebuah penjelasan yang jelas dan lebih memadai mengenai upaya keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan kerja. Afzalur-Rahman dalam bukunya yang berjudul Doktrin Ekonomi Islam jilid 4 yang diterjemahkan oleh Soeroyo dan Nantangin dengan gamblang menjelaskan tentang jaminan. Dari sudut pandang teoritis, hukum Islam menyikapi permasalahan perlindungan keselamatan kerja melalui ayat-ayat Al-Qur'an, kitab fiqih dan kitab-kitab lainnya.
Untuk mendukung penyusunan skripsi ini, penulis hanya menemukan satu skripsi yang membahas tentang perlindungan keselamatan kerja, yaitu skripsi yang disusun oleh Shofiyatul Amanah dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Tentang Hak Jaminan Keselamatan Kerja Pegawai PG”. Penelitian yang dilakukan oleh Shofiyatul Amanah ini membahas tentang perlindungan hak keselamatan kerja dengan menggunakan metode lapangan dan sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitis.12. Berbeda dengan tesis yang akan ditulis penulis, tesis yang disusun Shofiyatul Amanah ini memfokuskan penelitiannya hanya pada hak jaminan keselamatan kerja dan tidak membahas konsep keselamatan kerja secara keseluruhan.
Sementara itu, disertasi yang akan penulis tulis tidak hanya membahas persoalan jaminan hak atas keselamatan kerja saja, namun mencoba membahas konsep keselamatan kerja secara keseluruhan menurut hukum Islam dan hukum ketenagakerjaan kemudian membandingkannya dengan menggunakan kedua sumber hukum tersebut. .
Kerangka Teoretik
Menurut Mangkunegara, keselamatan kerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan keselamatan atau keamanan dari penderitaan, bahaya atau kerugian di tempat kerja. Berdasarkan hal tersebut, Simanjutak memberikan definisi keselamatan kerja, yaitu keadaan tanpa risiko kecelakaan atau dengan risiko yang relatif rendah di bawah nilai yang sangat rendah. Berbeda dengan jenis keselamatan kerja lainnya yang umumnya ditekankan hanya untuk kepentingan pekerja/pegawai, keselamatan kerja tidak hanya memberikan perlindungan kepada pekerja/pegawai saja, namun juga kepada pengusaha dan pemerintah.
Bagi pekerja/pekerja, dengan adanya perlindungan keselamatan kerja akan menciptakan suasana kerja yang tenteram sehingga pekerja/pekerja dapat memusatkan perhatiannya pada pekerjaannya semaksimal mungkin tanpa adanya rasa khawatir akan terjadinya kecelakaan kerja. Dasar pembahasan permasalahan keselamatan kerja sampai saat ini adalah Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Namun sebagian besar peraturan pelaksanaan undang-undang ini belum ada sehingga beberapa peraturan warisan Hindia Belanda masih dijadikan pedoman penerapan keselamatan kerja di perusahaan.
Ketiga hal tersebut merupakan hakikat hak-hak dasar buruh yang harus diperhatikan oleh penguasa (pemerintah) dan pengusaha (pemilik modal) guna menciptakan situasi iklim usaha yang seimbang dan kondusif. Jaminan keamanan kerja harus diutamakan karena merupakan tanggung jawab pengusaha untuk memenuhi hak pekerja untuk mengatasi risiko akibat hilangnya sebagian atau seluruh penghasilannya akibat kecelakaan. Perlindungan keselamatan kerja dapat dilakukan baik melalui pemberian pembinaan, kompensasi maupun dengan meningkatkan pengakuan terhadap hak asasi manusia, perlindungan fisik dan sosial ekonomi melalui norma-norma yang berlaku di perusahaan18.
Di satu sisi, pekerja mendapatkan upah yang layak tanpa melanggar hak-hak hukum majikannya.
Metode Penelitian
Sebaliknya, pengusaha tidak boleh sewenang-wenang terhadap kelompok pekerja dengan menghilangkan sebagian hak hukum mereka dari hubungan kerja.22. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengambil sumber data dari hukum Islam dan hukum positif yaitu. Hal ini diperoleh dari sumber asli yang memuat segala informasi yang berkaitan dengan penelitian ini dengan informasi sebagai berikut: dari hukum positif Indonesia, penulis mengambil informasi dari Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (PER-01/MEN/1985), Peraturan Perusahaan (berdasarkan instruksi Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Pekerja No. INS.8/ DP/1980), Peraturan Pemerintah, UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dan UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Sedangkan dari hukum Islam, sumber datanya diambil dari Al-Qur'an dan tafsirnya, kitab-kitab fiqh dan ushul fiqh. Artinya, yang diperoleh dari sumber-sumber yang memuat segala keterangan yang berkaitan dengan penelitian ini dari hukum positif adalah pendapat-pendapat para ahli yang dikumpulkan dalam satu buku, seperti kamus hukum, buku hukum. Analisis yang digunakan adalah analisis deduktif, yaitu analisis terhadap literatur umum, yang kemudian diolah hingga memperoleh kesimpulan khusus.
Penulis juga menggunakan analisis komparatif, yaitu cara memperoleh data dengan cara membandingkan dua objek atau lebih kemudian mencari data mana yang lebih kuat atau untuk mencapai kompromi. Disini penulis mencoba membandingkan jaminan sosial bagi pekerja serta hak dan kewajiban para pihak dari masing-masing dua sumber hukum tersebut. Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan hukum normatif, yaitu pendekatan masalah dengan melihat dan membahas suatu permasalahan dengan penekanan pada aspek-aspek yang berkaitan dengan hukum positif Indonesia, serta melihat dan membahas suatu permasalahan yang menitikberatkan pada aspek hukum Islam dan juga pendekatan hukum normatif. . pelaksanaan peraturan - peraturan hukum ada pada diri kita.
Dalam hukum Islam dan hukum positif, penulis akan membahas dua pembahasan yang sedang diselidiki untuk mencapai kompromi yang kuat.
Sistematika Pembahasan
Pada bab keempat terdapat perbandingan, dan pada bagian ini akan dijelaskan persamaan dan perbedaan keselamatan kerja ditinjau dari hak dan kewajiban para pihak serta jaminan sosial pekerja menurut hukum Islam dan positif. Pembahasan ini sangat diperlukan agar kita bisa membandingkan kedua undang-undang tersebut dan menciptakan kompromi yang lebih jelas.
PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran
- Ibnu Rusyd
- Ibnu Qudamah
- Syamsul Anwar
- Data Pribadi
- Riwayat Pendidikan
- Pengalaman Organisasi
Orang yang berhutang untuk jalan Allah dan orang yang dalam perjalanan, sebagai ketetapan yang difardhukan Allah. Adapun orang-orang yang belajar darinya dan meriwayatkan darinya, mereka adalah sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Abul Hajaj dalam Tahdzibnya berdasarkan abjadnya, termasuk Ibrahin bin Tahman, seorang ulama Khurasan, Abyadh bin Al-Aghar bin A. Ayahnya adalah seorang hakim dan neneknya dikenali dengan nama Ibnu Rushyd -Nenek- (ad- Djadd) ialah ketua hakim di Cordova.
Pada mulanya Ibnu Rusyd mendapat kedudukan yang baik dari khalifah Abu Yusuf al-Mansur (masa pemerintahannya 1184-1194 M), sehingga pada saat itu Ibnu Rusyd menjadi raja segala pemikiran, tidak ada pikiran kecuali dirinya sendiri, dan tidak ada kata-kata kecuali pemikirannya. kata-kata. .dia berkata. Setelah beberapa tokoh berhasil meyakinkan al-Mansur bahwa Ibnu Rusyd bersih dari fitnah dan tuduhan, ia dibebaskan. Ibnu Rusyd lahir di Cordoba, bahasa barat memanggilnya Averroes, bernama lengkap Abdul Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Ibnu Rusyd.
Ibn Rusyd adalah seorang ahli hukum, aritmatika, kedokteran dan filsuf terbesar dalam sejarah Islam dimana ia belajar di bawah bimbingan Ibnu Zuhr, Ibnu Thufail dan Abu Ja'far Harun dari Truxillo. Muqtashid, Tafsir Urjuza (menguraikan ilmu kedokteran dan ilmu kalam), sedangkan di bidang musik Ibnu Rusyd menulis buku berjudul “De Anima Aristoteles” (Komentar De Animo karya Aristoteles). Ibnu Rusyd berhasil menerjemahkan kitab-kitab Aristoteles (384-322 SM) sehingga mendapat julukan asy-Syarih (komentator), berkat Ibnu Rusyd dunia bisa menikmati karya-karya Aristoteles.
Ibn Rushd, seorang yang bijak dan progresif, dituduh sebagai seorang Yahudi kerana pemikirannya, maka dia dibuang ke Lucena dan beberapa karyanya dimusnahkan. Doktrin Averroisme dapat mempengaruhi orang Yahudi dan Kristian, baik di Barat mahupun di Timur, kerana ia mempengaruhi Maimonides, Voltiare dan Jean Jacques Rousseau. Maka boleh dikatakan Eropah terhutang budi kepada Ibn Rushd. Beliau dikebumikan di kaki Gunung Qasiun di Shalihiya, di lereng di atas Jami' Al-Hanabilah (Masjid Besar Pengikut Mazhab Imam Ahmad Bin Hanbal).