• Tidak ada hasil yang ditemukan

optimalisasi kinerja aparatur sipil negara terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "optimalisasi kinerja aparatur sipil negara terhadap"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMALISASI KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA TERHADAP SISTEM SHIFT KERJA SEBAGAI DAMPAK DARI PANDEMI COVID-19

DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MALANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik (S-1)

Oleh:

Siti Nur Azizah NPM. 217.01.09.1114

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2021

(2)

3

(3)

RINGKASAN

Siti Nur Azizah, 2021, Optimalisasi Kinerja Aparatuur Sipil Negara Terhadap Pelaksanaan Sistem Shift Sebagai Dampak Pandemi COVID-19 di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang. Dr. Nurul Umi Ati, M.AP, selaku Dosen Pembimbing I. Retno Wulan Sekarsari S.AP., M.AP, M.Pol.Sc selaku Dosen Pembimbing II.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan dampak pandemi COVID-19 terhadap sektor ketenagakerjaan, upaya mitigasi kesiapan tempat kerja, adaptasi perubahan pola hidup baru New Normal, pelaksanaan sistem shift kerja di sektor publik. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu mengetahui kinerja ASN terhadap pelaksanaan sistem shift kerja, upaya optimalisasi kinerja ASN terhadap pelaksanaan system shift kerja, dan faktor penghambat dalam upaya optimalisasi kinerja ASN terhadap pelaksanaan system shift kerja.

Adapun jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang dimana metode ini menggambarkan objek sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan dan data yang dipaparkan secara sistematis yaitu fakta-fakta yang ada dilapangan. Sementara itu, penelitian ini dilihat dari Teori Stoner dan Sutrisno (2010:184) Indikator Peningkatan Kinerja pegawai, Astuti dan Dharmadiaksa (2014) definisi kinerja, Robbins (2006:260) indikator pengukuran kinerja, PP No.

30 Th. 2019 tentang prinsip penilaian kinerja, Poerdwawadarminta dalam Ali (2014) Teori optimalisasi, Stoner dan Sutrisno (2010:184) upaya peningkatan kinerja pegawai, Mahmudi (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.

Dengan Fokus penelitian Pengukuran dan Penilaian Kinerja,upaya optimalisasi kinerja terhadap pelaksanaan sistem shift kerja, serta faktor penghambat upaya optimalisasi. Pengumpulan data menggunakan teknik Wawancara, Obversasi dan Dokumentasi. Lalu dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif model Miles dan Hubermen.

Hasil penelitian dalam penulisan ini, proses pegukuran dan penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara terhadap pelaksanaan sistem shift kerja secara kuantitas dilakukan melalui sistem e-kinerja dan secara kualitas dilakukan melalui pejabat atasan satu tingkat yang mempunyai hak dan wewenang untuk memberikan penilaian terhadap bawahannya. Selain itu, tunjangan kinerja, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, dukungan dari atasan serta reward atau pujian merupakan upaya optimalisasi kinerja yang dilakukan Dinas Kependuudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang terhadap pelaksanaan sistem shift kerja sebagai dampak pandemi COVID-19. Hal ini dapat dibuktikan dengan terpenuhinya empat (4) cara untuk meningkatkan kinerja pegawai, antara lain deskriminasi, penghargaan, pengembangan dan komunikasi.

Kata kunci: Optimalisasi, Kinerja, Aparatur Sipil Negara, COVID-19

(4)

SUMMARY

Siti Nur Azizah, 2021, Optimizing the Performance of the State Civil Apparatus on the Implementation of the Shift System as the Impact of the COVID-19 Pandemic at the Department of Population and Civil Registration of Malang City. Dr. Nurul Umi Ati, M.AP, as Supervisor I. Retno Wulan Sekarsari S.AP., M.AP, M.Pol.Sc as Supervisor II.

This research is motivated by the problems of the impact of the COVID-19 pandemic on the employment sector, efforts to mitigate workplace readiness, adapting to changes in the New Normal lifestyle, implementing the work shift system in the public sector. The formulation of the problem from this research is knowing the performance of ASN on the implementation of the work shift system, efforts to optimize ASN performance on the implementation of the work shift system, and inhibiting factors in efforts to optimize ASN performance on the implementation of the work shift system.

The type of this research is qualitative with a descriptive approach where this method describes the object in accordance with the existing conditions in the field and the data is presented systematically, namely the facts in the field.

Meanwhile, this research is seen from the theory of Stoner and Sutrisno (2010:

184) Indicators of Employee Performance Improvement, Astuti and Dharmadiaksa (2014) definition of performance, Robbins (2006: 260) performance measurement indicators, PP no. 30 Th. 2019 on the principle of performance appraisal, Poerdwawadarminta in Ali (2014) Optimization theory, Stoner and Sutrisno (2010: 184) efforts to improve employee performance, Mahmudi (2010) factors that affect performance. With the focus of research on Performance Measurement and Assessment, efforts to optimize performance on the implementation of the work shift system, as well as inhibiting factors for optimization efforts. Collecting data using interview, observation and documentation techniques. Then it was analyzed using a qualitative descriptive method using the Miles and Hubermen model.

The results of the research in this paper, the process of measuring and evaluating the performance of the State Civil Apparatus on the implementation of the work shift system in quantity is carried out through the e-performance system and in quality is carried out through one level superior official who has the right and authority to provide an assessment of his subordinates. In addition, performance allowances, work health and safety guarantees, support from superiors and rewards or praise are efforts to optimize the performance of the Malang City Population and Civil Registration Office on the implementation of the work shift system as a result of the COVID-19 pandemic. This can be proven by the fulfillment of four (4) ways to improve employee performance, including discrimination, appreciation, development and communication..

Keywords: Optimization, Performance, State Civil Apparatus, COVID-19

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Corona Virus Disease 2019 atau yang lebih dikenal dengan COVID-19 merupakan suatu penyakit yang baru ditemukan pada tahun 2019 di provinsi Wuhan, China. COVID-19 merupakan bagian dari keluarga virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020). Orang-orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami penyakit pernapasan mulai dari kategori ringan hingga berat dan dapat menular. Namun penyakit ini dapat berkembang ke arah yang lebih serius terutama untuk golongan orang tua dan orang-orang yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti kardiovaskular, diabetes, pernapasan kronis, dan kanker (World Health Organization, 2020).

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) termasuk darurat global karena telah berkembang pesat dan telah dilaporkan hampir diseluruh dunia. Penularan yang sangat cepat dari virus ini membuat World Health Organization (WHO) menetapkan COVID-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020 (World Health Organization, 2020).

Seperti yang dilansir dari situs resmi who.indonesia.com “Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru ini yang ditemukan dapat menyebabkan penyakit Covid-19. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan

(6)

penyakit yang diebabkannya initidak dikenl sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok China pada bulan Desember 2019. Covid-19 ini sekaraang menjai sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara diseluruh dunia.

Negara Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara di dunia yang juga terkena dampak dari COVID-19. Pandemi ini telah menimbulkan keresahan dan ketakutan bagi seluruh masyarakat Indonesia karena dapat menular dengan mudah melalui hubungan kontak langsung dengan penderita COVID-19. Akibatnya menyebabkan pengaruh dan perubahan yang besar pada berbagai bidang kehidupan diantaranya bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi dan ketenagakerjaan.

Banyak kebiasaan baru yang harus dilakukan oleh setiap orang agar terhindar dari penyebaran virus ini, salah satunya adalah menghindari kerumunan dengan menjaga jarak (social distancing) dengan orang lain, selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga kebersihan serta memakai masker ditempat-tempat umum.

Hal ini tentu membawa dampak dan pengaruh besar terhadap setiap kegiatan manusia. Dengan adanya pandemi COVID-19 ini maka setiap aparatur Pemerintah dituntut untuk melakukan berbagai upaya untuk melakukan pembatasan aktivitas demi pencegahan dan pengurangan resiko penyebaran COVID-19, disamping itu juga dituntut untuk tetap dapat menjalankan tugas pemerintahan dengan baik. Pembatasan aktivitas sangat berpengaruh pada aktivitas sosial yang kemudian berimbas pada perekonomian. Kemudian kinerja ekonomi yang melemah ini juga turut berdampak pada situasi dan ketenagakerjaan di Indonesia.

(7)

Pemerintah berusaha untuk selalu memberikan upaya yang inovatif dengan mencari solusi terbaik dalam penanganan COVID-19 terhadap sektor ketenagakerjaan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemberlakuan sistem kerja WFH (Work From Home) berdasarkan adanya Peraturan Pemerintah No.21 tahun 2020 yang mengatur tentang PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dalam rangka percepatan penanganan COVID-19. Namun, dalam hal ini tidak mungkin selamanya dilakukan pembatasan, perekonomian dan pemerintahan harus tetap berjalan. Oleh karena itu kebijakan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2020 tersebut akhirnya diganti dengan adanya kebijakan tatanan kedupan baru atau yang biasa disebut dengan (New Normal). Hal ini sesuai dengan adanya aturan tentang Perlindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor M/3/HK.04/III/2020 tentang implementasi New Normal Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di tempat kerja Perkantoran dan industri dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemi ini.

Pasca pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 telah menyatakan bahwa PSBB dilakukan salah satunya dengan meliburkan tempat kerja. Namun, dunia kerja tidak mungkin selamanya dilakukan pembatasan, roda perekonomian harus tetap berjalan. Dengan kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, perlu dilakukan upaya mitigasi dan kesiapan tempat kerja seoptimal mungkin sehingga dapat beradaptasi melalui perubahan pola

(8)

hidup pada situasi COVID-19 atau new normal. oleh karena itu Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto Menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di tempat kerja Perkantoran dan Industri dalam mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.

Namun, hal ini sangat berdampak terhadap optimalisasi kinerja para pelaku kebijakan tersebut, yaitu para aktor pemerintahan. Diantaranya adalah Aparatur Sipil Negara yang mempunyai peran besar menentukan jalannya roda pemerintahan.

Aparatur Sipil Negara yang memiliki sifat profesionalisme tentu sangat dibutuhkan dalam kondisi dan situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini guna membantu melancarkan jalannya penyelenggaraan roda pemerintahan, pelaksanaan pembangunan maupun pembinaan kemasyarakatan. Di sisi lain, masyarakat dan para pemangku kepentingan lain yang membutuhkan pelayanan dari pemerintah saat ini menuntut untuk tetap mendapatkan pelayanan yang prima.

Seperti yang dilansir dari situs resmi detik.com, “dinyatakan bahwa aktivitas perkantoran dan aktivitas di komunitas warga, saat ini menjadi salah satu klaster yang paling rawan penyebaran Covid-19. Terutama sejumlah perkantoran yang sudah memberlakukan kondisi mendekati normal, diharapkan untuk tetap mentaati pembagian sistem shift kerja. Oleh karena itu, pemerintah tetap menekankan seluruh perkantoran untuk mentaati pemberlakuan pembagian kerja dua shift dengan pembatasan jumlah orang yang berada di kantor dalam waktu yang sama.”

Oleh karena itu, pemerintah dituntut untuk terus melakukan perubahan- perubahan yang menyeluruh dan maksimal sebagai akibat dari pandemi COVID-19 ini atas pelayanan publik yang sudah menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Selain itu

(9)

pemerintah juga harus dapat membentuk langkah-langkah inovatif untuk mengoptimalkan kinerja para aparatur sipil negara. Hal ini disebabkan karena rendahnya kinerja Aparatur Sipil Negara dalam memberikan pelayanan sering mejadi sorotan masyarakat. Kinerja didefinisikan sebagai gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi organisasi (Suparjo, 2017). Tingkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan sektor publik sering dijadikan sebagai indikator kinerja sektor publik tersebut.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Selain itu Dinas Kependudukan juga mempunyai tugas untuk melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bantul, 2020). Dengan kedudukan dan tugas pokok tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kegiatan yang dilakukan tidak akan terlepas dari hubungan kontak secara langsung dengan orang lain dan menyebabkan kerumunan orang.

Oleh sebab itu, akibatnya banyak kebijakan-kebijakan baru yang dibuat oleh pemerintah Kota Malang dengan pembentukan kebijakan tentang ketenagakerjaan melalui Surat Edaran Walikota Malang No.8 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan/atau Penanganan COVID-19 melalui sistem kerja WFH (Work From Home) yaitu seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) melaksanakan kerja dari rumah. Namun,

(10)

dengan segala pertimbangan kemudian pemerintah mencabut surat edaran tersebut dan menggantinya dengan Surat Edaran Walikota Malang No. 18 Tahun 2020 tentang Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19 Bagi Aparatur Sipil Negara dan Karyawan/Karyawati BUMD.

Bukan tidak mungkin, bahkan sebuah kewajiban bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang yang terletak di Perkantoran Terpadu Gedung A, Jl. Mayjen Sungkono, Arjowinangun, Kec. Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, untuk turut andil dalam setiap pelaksanaan kebijakan yang dibuat oleh Bupati atau Walikota melalui Sekretaris Daerah. Oleh karena itu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang menerapkan kebijakan Sistem Sift Kerja sesuai dengan Surat Edaran Walikota Malang No.18 Tahun 2020 tentang Tatanan Normal Baru Produktif dan aman. Hal ini dilakukan bertujuan untuk proses pembiasaan kehidupan dengan tatanan normal baru yang produktif pada kondisi pandemi atas berakhirnya pemberlakuan sistem WFH.

Maka dari itu berikut beberapa hal yang menjadi urgensi bagi peneliti untuk mengangkat topik ini, antara lain :

1. Dengan adanya penerbitan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di tempat kerja Perkantoran dan Industri dalam mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi pasca pemberlakuan Peraturaan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

(11)

2. Dengan adanya pencabutan Surat Walikota Malang No.8 tentang Pencegahan dan/atau Penanganan COVID-19 melalui sistem kerja WFH (Work From Home), dan menggantinya dengan Surat Walikota Malang No.18 Tahun 2020 tentang Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19 Bagi Aparatur Sipil Negara dan Karyawan/Karyawati BUMD Kota Malang. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang turut andil dan menerapkan sistem shift kerja kepada Aparatur Sipil Negara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang.

3. Adanya fenomena Pandemi COVID-19 ini mempengaruhi segala aspek aktifitas sosial masyarakat. Pasca pemberlakuan Peraturaan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 telah menyatakan bahwa PSBB dilakukan salah satunya dengan meliburkan tempat kerja. Namun, dunia kerja tidak mungkin selamanya dilakukan pembatasan, namun roda perekonomian harus tetap berjalan. Dengan kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, perlu dilakukan upaya mitigasi dan kesiapan tempat kerja seoptimal mungkin sehingga dapat beradaptasi melalui perubahan pola hidup pada situasi COVID-19 atau new normal.

4. Peran seluruh Aparatur Sipil Negara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang yang sangat besar untuk terlibat dalam melaksanakan Sistem Shift Kerja dengan kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

Hal ini dapat berdampak pada optimalisasi kinerja Aparatur Sipil Negara sebagai dampak adanya COVID-19 di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(12)

Kota Malang. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana upaya optimalisasi kinerja aparatur sipil negara terhadap sistem shift kerja sebagai dampak dari wabah pandemi COVID- 19 yang mencakup faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaannya di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang. Oleh karena itu, berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan, penulis tertaris untuk melakukan penelitian terkait

“OPTIMALISASI KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA TERHADAP SISTEM SHIFT KERJA SEBAGAI DAMPAK DARI WABAH PANDEMI COVID-19 DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MALANG”

(13)

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas, maka peneliti merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja Aparatur Sipil Negara di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang terhadap pelaksanaan sistem shift kerja sebagai dampak Pandemi COVID-19?

2. Bagaimana upaya optimalisasi kinerja Aparatur Sipil Negara di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Malang terhadap pelaksanaan sistem shift kerja sebagai dampak Pandemi COVID-19?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat upaya optimalisasi kinerja Aparatur Sipil Negara di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang terhadap pelaksamaan sistem shift kerja sebagai dampak dari Pandemi COVID-19?

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah sebagai pusat perhatian yang dimaksud untuk membatasi suatu permasalahan yang diteliti agar tidak terjadi pembinasaan dalam mempresepsikan dan mengkaji masalah yang diteliti. Penetapan fokus penelitian dilakukan agar peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang data yang akan diperoleh. Menurut Moleong (2011:152), penentuan fokus penelitian memiliki dua tujuan. Pertama, penetapan fokus penelitian dalam membatasi studi, dalam hal ini akan membatasi bidang inkuiri. Kedua, penetapan fokus berfungsi untuk memenuhi

(14)

kriteria inklusif-eksklusif fakta masuk-keluar suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan.

Dalam hal ini, peneliti akan memfokuskan penelitian sesuai dengan tema yang sudah diambil, dengan fokus sebagai berikut :

1. Kinerja Aparatur Sipil Negara terhadap pelaksanaan sistem shift kerja sebagai dampak pandemi COVID-19 di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang melalui :

a. Pengukuran Kinerja b. Penilaian Kinerja

2. Upaya Optimalisasi kinerja Aparatur Sipil Negara di Dinas Keendudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang terhadap pelaksanaan sistem Shift kerja sebagai dampak dari pandemi COVID-19 melalui :

a. Reward atau penghargaan b. Dukungan dari atasan c. Tunjangan kinerja

d. Peningkatan pelayanan, sosialisasi dan inovasi

3. Faktor pendukung dan penghambat upaya optimalisasi kinerja Aparatur Sipil Negara di Dinas Keendudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang terhadap pelaksanaan sistem Shift kerja sebagai dampak dari pandemi COVID-19, yaitu :

(15)

a. Faktor Pendukung

 SDM yang memadai

 Motivasi kerja

 Sarana dan Prasarana b. Faktor Penghambat

 SDM kurang memdai

 Faktor sistem yang tidak lancar D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka pemelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana kinerja Aparatur Sipil Negara di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang dalam pemberlakuan sistem shift kerja sebagai dampak dari wabah pandemi COVID-19

2. Untuk mengetahui bagaimana upaya optimalisasi kinerja Aparatur Sipil Negara di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Malang terhadap pemberlakuan sistem shift kerja sebagai dampak dari wabah pandemi COVID-19

3. Untuk mendeskripsikan mengenai hal-hal yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam upaya optimalisasi kinerja Aparatur Sipil Negara terhada sistem shift kerja sebagai dampak dari wabah pandemi COVID-19.

(16)

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberrikan banyak manfaat, diantaranya :

1. Manfaat Akademis

a. Bagi mahasiswa, dapat digunakan sebagai salah satu referensi dan pertimbangan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang sejenis.

b. Dapat menambah pengetahuan tentang upaya optimalisasi kinerja Aparatur Sipil Negara sebagai dampak dari wabah pandemi COVID-19 c. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta

pemahaman dalam upaya optimalisasi kinerja Aparatur Sipil Negara sebagai dampak pandemi COVID-19

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan optimalisasi kinerja Aparatur Sipil Negara sebagai dampak dari wabah pandemi COVID-19

b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan evaluasi dan masukan bagi para pemangku kebijakan yaitu Walikota Kota Malang agar dapat meningkatkan optimalisasi kinerja Aparatur Sipil Negara sebagai dampak dari wabah pandemi COVID-19.

(17)

1 BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan oleh penulis tentang Optimalisasi Kinerja Aparatur Sipil Negara Terhadap Sistem Shift Kerja Sebagai Dampak Dari Pandemi Covid-19 Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Malang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kinerja Aparatur Sipil Negara di Dinas Kependdukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang terhadap pelaksanaan sistem shift kerja telah terlaksana dengan baik, hal ini dapat dibuktikan dengan terpenuhinya enam (6) indikator pengukuran kinerja antara lain kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian dan komitmen kerja. Dalam pelaksanaannya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang menggunakan sistem e- kinerja untuk dapat memudahkan dalam melakukan pengukuran dan penilaian kinerja pegawai. Jadi e-kinerja ini adalah aplikasi yang berfungsi untuk mengetahui kinerja ASN terkait dengan realisasi dan capaian kinerja pegawai sesuai dengan target yang telah ditentukan.

2. Kinerja Aparatur Sipil Negara terhadap pelaksanaan sistem shift kerja sebagai dampak pandemi COVID-19 di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang sudah dapat berjalan optimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan terpenuhinya empat (4) cara untuk meningkatkan kinerja pegawai, antara lain deskriminasi, penghargaan, pengembangan dan komunikasi. Dalam Pelaksanaannya bentuk deskriminasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang yaitu dengan pemberian tunjangan kerja yang sudah dilakukan secara objektif melalui sistem e-kinerja.Sedangkan Penghargaan atau reward di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang diberikan kepada ASN dalam bentuk kesempatan karir atau kesempatan peningkatan kompetensi misalnya disertakan atau diajukan dalam berbagai bentuk program pengembangan SDM misalnya diklat dan bimtek. Upaya

(18)

2 selanjutnya yaitu pengembangan, bentuk pengembangan yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan pelayanan, sosialisasi dan inovasi. Upaya yang terakhir yakni komunikasi, yang sangat menjadi prioritas yaitu dengan mengadakan koordinasi seluruh pegawai mulai dari bawahan sampai tingkat pimpinan atas sebagai upaya untuk dapat mengetahui kekurangan dan masalah apa saja yang sedang dihadapi para pegawai serta memberikan solusi bagaimana cara mengatasinya dan untuk memastikannya seorang Kepala Dinas perlu berkomunikasi secara intens dengan para pegawainya.

3. Terkait faktor pendukung dan penghambat dalam upaya optimalisasi kinerja ASN terhadap pelaksanaan sistem shift di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang adalah :

a. Faktor Pendukung upaya optimalisasi kinerja ASN terhadap pelaksanaan sistem shift adalah SDM dengan skill yang memadai, kareana sangat berperan dan berpengaruh besar terhadap keberlangsungan kinerja. Selain itu, sarana dan prasarana yang memadai, yaitu sarana dan prasarana yang lengkap pasti akan menjadi pendukung yang utama karena jika hanya bermodal SDM yang memadai tanpa sarana dan prasaran yang lengkap tentu itu juga bisa menjadi penghambat, hal itu juga berlaku sebaliknya.

b. Faktor Penghambat upaya optimalisasi kinerja ASN terhadap pelaksanaan sistem shift adalah SDM yang kurang memadai atau SDM yang tidak mau meningkatkan kometensinya terutama dalam bidang IT atau bisa dikatakan tidak berkinerja. Selain factor SDM, factor system juga merupakan salah satu factor penghambat dalam pelaksanaan sistem shift kerja karena sistem yang tidak lancar akan sangat mengganggu bahkan sangat merugikan, bukan hanya merugikan masyarakat tetapi para pegawai juga dirugikan.

(19)

3 B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas dalam upaya optimalisasi kinerja ASN di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang harus dilakukan dengan sebaik dan seoptimal mungkin. Berikut beberapa saran yang peneliti dapat berikan :

a. Memberikan pelatihan soft skill terkait peningkatan kompetensi terutama dalam bidang IT, hal dilakukan karena akan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan kinerja pegawai, karena kinerja pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Malang tidak akan jauh dengan komputer atau IT

b. Mencari inovasi terkait peningkatan kualitas pelayanan, agar kinerja yang diberikan dapat dilakukan secara maksimal dan mempermudah akses yang diberikan oleh para ASN kepada masyarakat terutama selama masa Pandemi COVID-19 ini.

(20)

1 DAFTAR PUSTAKA

KARYA TULIS/JURNAL

Budi S, Septian. 2020. Pengaruh Perubahan Waktu Gilir Kerja Sebagai Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus : Pt. Nusa Halmahera Mineral, Maluku Utara). Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial.

Tersedia pada: http://dinastirev.org/JMPIS

IARC Monographs. 2010. Shift Work. World Health Organization International agency for Research on Cancer, vol. 98, No.8: 563-764.

Occupational Safety and Health Branch. 2008. Guide on Shift Work.

http://www.labour.gov.hk/eng/public/oh/ShiftWork.pdf . pp.1(April 2014) Suparjo. 2017. Optimalisasi Kinerja Aparatur Sipil Nasional Melalui Kreativitas,

Kecerdasan Emosional, dan Keemimpinan Transformasional Studi pada Aparatur Sipil Nasional Pemerintah Kabuapaten/Kota di Jawa Tengah.

Prosding Seminar Nasional & Call for papers 2017. Fakultas Ekonomi &

Bisnis Universitas 17 Agustus 1945

Suparjo, dkk. 2018. Optimalisasi Kinerja Melalui Kualitas Kehidupan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, Dan Kepuasan Kerja (Studi pada Aparatur Sipil Negara Sekretariat Daerah Kabupaten Jepara). Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang. Vol. 7, No. 1.

Setiawati, Budi. 2020. Optimalisasi Kinerja Pelayanan Di Sektor Publik Berbasis Pelaku (Individu). Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Publik dan Bisnis. Tersedia pada: http://jurnal-stiatabalong.ac.id/index.php/PubBis Winarti, dkk. 2018. Analisis Pengaruh Waktu Shift Terhadap

Produktivitas Karyawan Pada Spbu Pt. Bhakti 64.741.03 Pertamina Jl. Pakunegara No. 17 Pangkalan Bun. Jurnal Magenta, Vol. 7, No.1, September 2018

SKRIPSI

Kurniawan, Fathoni. 2017. Peran Motivasi Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai (Studi Kasus di Dinas Kesehatan Kota Malang). Skripsi:

Universitas islam Malang.

Sri Ramayuli. (2004). Hubungan Faktor Individu dan Shift Kerja Dengan Produktivitas Tenaga Kerja Wanita Pada Bagian Pengepakan di PT.

(21)

2 INDOFOOD Sukses Makmur Tbk. Cabang Medan Tahun 2004. Skripsi.

FKM-USU. Medan.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANG

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020) Novel Coronavirus. Tersedia pada: https://www.kemkes.go.id/ (Diakses: 11 Agustus 2020).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 86 ayat (1) tentang Ketengakerjaan

Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor M/3/HK.04/III/2020 tentang Perlindungan Pekerja/Buruh dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19

Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di tempat kerja Perkantoran dan Industri pada masa Pandemi.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau dikenal dengan ASN

BUKU

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaann. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Luthans, F. 2005. Organizational Behavior. New York: McGraw-hill.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.

PT.Remaja Rosdakarya. Bandung.

Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.

Moleong. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

Musanef. 1993. Manajemen Kepekerjaan di Indonesia. Jakarta: Gunung Agung.

Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Kencana: Jakarta

(22)

3 WEBSITE

World Health Organization. 2020. Coronavirus. tersedia pada:

https://www.who.int/healthtopics/coronavirus#tab=tab_1 (Diakses: 11 Agustus 2020).

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul. 2020. Tersedia pada: https://disdukcapil.bantulkab.go.id/hal/profil (Diakses:

Detik.com. tersedia pada : https://news.detik.com/berita/d-5158293/pemprov-dki- ubah-waktu-jeda-shift-kerja-asn-jadi-35-

jam?_ga=2.255911755.174970698.1616770517-677429012.1585483558 (Diakses pada Kamis, 03 Sep 2020 14:53 WIB)

Referensi

Dokumen terkait

Encarnacion Head Gentlemen: In compliance with your reportorial requirements, we are pleased to submit the list of stockholders as of August 6, 2012 who are entitled to vote at the