• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PROSES BONGKAR MUAT DIKAPAL KONTAINER MV. TANTO FAJAR 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "OPTIMALISASI PROSES BONGKAR MUAT DIKAPAL KONTAINER MV. TANTO FAJAR 1"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Namun banyak kasus kapal jenis peti kemas mengalami keterlambatan dan keterlambatan dalam kegiatan bongkar muat. Permasalahan yang diteliti peneliti seperti keterbatasan yang terjadi pada saat bongkar muat dan upaya apa yang dapat dilakukan dengan menggunakan alat bongkar muat untuk memperbaiki proses bongkar muat. Dari permasalahan yang diperoleh maka peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk lebih memahami batasan-batasan yang sering dilakukan pada saat proses bongkar muat dan untuk memahami upaya-upaya yang harus dilakukan dalam menggunakan peralatan bongkar muat agar tidak terjadi kesalahan dan keterlambatan. selama bongkar/muat. kargo dapat ditangani dengan mudah dan cepat.

Banyaknya kasus dikapal taruna besiktas process bongkar muat, seperti macetnya crane dan rupakan wire crane membuat taruna persimikan dan menchari hasil dari pasangan tersebut. However, many cases on container vessels experience delays and slowness in loading and unloading. The problems that have been observed by researchers, such as the limitations that occur during loading and unloading, and what efforts can be made in the use of loading and unloading equipment to improve the process of loading and unloading.

Based on the problems obtained, the researchers have carried out this study in order to better understand the limitations that are often made during the process of loading and unloading efforts that must be made in the use of loading and unloading tools, so errors and delays in loading / unloading can be handled easily and quickly. The number of cases of ships sent by cadets related to the process of loading and unloading, such as overloading of cranes and damage to wire cranes, prompted cadets to research and find the results of these problems.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penulisan

Susunan peti kemas dibagi menjadi 2 bagian yaitu pemuatan di dalam palka (in the hold) dan di geladak (on deck) kapal serta penggunaan boom kapal dan land crane dalam melakukan proses bongkar muat. Baik tidaknya kapal ditentukan oleh kondisi operasional kapal pada saat melaksanakan kegiatan pelayaran dan pada saat melaksanakan kegiatan operasional bongkar muat serta pengaturan administrasi di pelabuhan asal dan tujuan kegiatan. Bongkar muat di kapal tergantung pada muatan, ketersediaan muatan, jenis muatan yang diangkut, prasarana dan sarana untuk melakukan kegiatan bongkar muat, faktor daya dalam arti prestasi kerja yang dipertanyakan, pengorganisasian sistem kerja. dan perlengkapan kerja, serta jumlah jam kerja efektif per hari di pelabuhan, belum lagi faktor non teknis seperti perbekalan, administrasi atau izin navigasi yang berkaitan dengan pelabuhan.

Untuk menunjang kegiatan bongkar muat peti kemas, perlu dilengkapi dengan peralatan bongkar muat yang memadai baik di atas kapal maupun di pelabuhan bongkar. Secara umum permasalahan yang sering terjadi pada crane bongkar muat, misalnya saja teknik perawatan yang tidak dilakukan secara efisien dan berkala. Setiap orang yang harus melakukan bongkar muat peti kemas harus memahami aturan-aturan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja bongkar muat menurut undang-undang no.

Untuk menunjang keselamatan diri sendiri dan orang lain pada saat melakukan pekerjaan yang mempunyai resiko kecelakaan yang tinggi, seperti bongkar muat container. Terjadi kerusakan pada wire crane kapal yang hendak melakukan proses bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas Luwuk. Akibat kerusakan pada crane tersebut, waktu bongkar muat yang seharusnya selesai dalam 3 hari menjadi tertunda menjadi 4 hari kerja.

Berangkat dari latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka penulis tertarik untuk mempelajari kegunaan suatu alat bongkar muat mekanis yaitu crane hoist atau biasa disebut. Mengetahui upaya apa saja yang akan dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan peralatan bongkar muat peti kemas di kapal. Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang optimalisasi proses bongkar muat untuk meningkatkan keselamatan kerja dan efisiensi waktu kerja.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan dapat dijadikan data bagi perusahaan yang bersangkutan mengenai penggunaan peralatan bongkar muat serta memaksimalkan kinerja sumber daya manusia dalam menjalankan tugas operasional bongkar muat peti kemas.

TINJAUAN PUSTAKA

Review Penelitian Sebelumnya

Landasan Teori 1. Definisi

Cara kerja mekanisme pengangkatan pada tower crane adalah: motor penggerak menggerakkan atau memutar drum penggulung tali baja, yang kemudian menarik atau meregangkan tali baja. Meskipun disarankan untuk menggunakan isyarat tangan untuk semua lift, dalam situasi ini seseorang yang memberi isyarat pasti akan dipanggil. Sebagai mata dan telinga suatu daerah khusus atau bangau, orang yang memberi isyarat memikul tanggung jawab yang besar.

Orang yang memberi isyarat akan mengomunikasikan pemberhentian darurat dengan cara merentangkan kedua tangannya secara horizontal ke badan dengan telapak tangan menghadap ke bawah, dari posisi ini ia akan mengayunkan tangannya ke depan dan ke belakang. Untuk menghentikan atau menghentikan suatu tindakan, orang yang memberi isyarat akan mengulurkan salah satu tangannya dan menghadap ke bawah; mereka kemudian akan mulai mengayunkan lengan yang terulur ke depan dan ke belakang. Sinyal boom akan memberi tahu operator derek mengenai manuver apa yang harus mereka lakukan dengan boom. i) Naikkan boom.

Untuk menaikkan boom, orang yang memberi isyarat akan merentangkan tangannya secara horizontal di samping tubuhnya dan mengacungkan jempol dengan tangan tertutup. Untuk menurunkan boom, pemberi sinyal akan merentangkan lengannya secara horizontal dan membuat isyarat jempol ke bawah dengan kepalan tangan tertutup. Untuk mengayunkan boom, pemberi sinyal akan mengulurkan tangannya secara horizontal, menggunakan jari telunjuknya untuk menunjukkan arah ayunan boom.

Untuk memperpanjang boom, orang yang memberi isyarat meletakkan tangannya di depan pinggang dan mengarahkan ibu jarinya ke luar dengan sisa jari mengepal. Sinyal beban menentukan apa yang harus dilakukan operator terhadap beban setelah diangkat oleh crane. i) Mengangkat beban. Untuk mengangkat beban, petugas sinyal merentangkan tangannya secara vertikal ke arah langit-langit, mengarahkannya dengan jari telunjuknya, dan membuat lingkaran kecil dengan tangan dan jari telunjuknya.

Untuk menurunkan beban, petugas sinyal mengulurkan tangannya secara horizontal dengan jari telunjuk mengarah ke tanah. Bergerak perlahan. Untuk memperlambat kecepatan tindakan, orang yang memberi isyarat meletakkan tangannya di atas tangan yang memberi isyarat untuk melakukan tindakan. Beban kerja dan volume pekerjaan merupakan konsekuensi logis dari berbagai fungsi yang harus dijalankan.

Gambar 2.1 Contoh penataan muatan pada kapal kontainer
Gambar 2.1 Contoh penataan muatan pada kapal kontainer

Kerangka Berpikir

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, yang tertuang dalam rumusan masalah dan tersirat dalam kerangka, maka akan dicari pemecahan masalah tersebut, yang akan dibahas pada bab selanjutnya, agar proses bongkar muat dapat berjalan dengan lancar. ISM Code menjelaskan pentingnya pemeliharaan kapal dan perlengkapannya. Oleh karena itu, kapal dan perlengkapannya harus selalu dijaga dalam kondisi baik. Sebagai seorang yang bekerja di kapal, Anda harus bisa menjalankannya sesuai dengan peraturan dengan selalu melakukan pengujian secara berkala terhadap setiap peralatannya.

Perusahaan pelayaran diharapkan mengembangkan prosedur yang memastikan bahwa kapal dipelihara sesuai dengan persyaratan peraturan klasifikasi terkait dan persyaratan tambahan yang ditetapkan oleh perusahaan pelayaran. Penjelasan kerangka penelitian kontingen awal yang pada awalnya belum selesai melakukan review peralatan bongkar muat dan belum termotivasi untuk bekerja. Maka dilakukan tindakan berupa petugas yang bertugas membawa instruksi terkait sistem kerja di kapal, sehingga tercipta kinerja yang baik, efisien dan maksimal.

Gambar 2.14 Kerangka Penelitian
Gambar 2.14 Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Jenis Data dan Sumber Data
  • Pemilihan Informan
  • Teknik Analisis Data
    • Reduksi data
    • Tampilan data
    • Pengambilan keputusan dan verifikasi

Penelitian ini akan dilaksanakan di kapal Tanto Fajar 1 sesuai dengan susunan Latihan Angkatan Laut (Prala) yang akan dilaksanakan oleh penulis sendiri pada bulan V. dan VI. semester atau dalam 12 bulan mulai tanggal 8 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2019. Diharapkan hal ini dapat diatur setelah penulis mendapatkan kapal pada saat melakukan Praktek Laut, karena tempat (kapal) itulah yang menjadi tempat dilaksanakannya Praktek Laut. praktek penulis sebagai lokasi penelitian, tidak ditentukan dalam pelaksanaannya. dari penelitian ini. Menurut Arikunt, sumber data adalah benda, benda, atau orang dimana peneliti mengamati, membaca, atau mempertanyakan data.

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan nakhoda, first mate, second mate, third mate, juru mudi, mandor, awak kapal di negara tempat praktek pelayaran peneliti serta penanggung jawab pengangkutan dari pelabuhan dan pekerja yang berada langsung di lokasi pencarian. . Data sekunder merupakan data tambahan yang diperoleh dari dokumentasi atau literatur yang berkaitan dengan penelitian, seperti buku pengelolaan konten dan informasi terkait dari Internet. Data yang diberikan merupakan penjelasan kejadian-kejadian mulai dari lokasi bongkar muat peti kemas seperti kapal penelitian yang melakukan pelayaran praktek menuju lokasi bongkar muat atau sebaliknya yang dialami secara langsung atau dapat dikatakan tercapainya suatu keputusan. berdasarkan fakta yang diterima dari negara itu.

Lebih lanjut menurut Sugiyono (2005:50), sampel dalam penelitian kualitatif tidak disebut responden melainkan informan kunci, narasumber, partisipan, teman atau guru dalam penelitian. Sugiyono (2005:54) menyatakan bahwa penentuan informan kunci dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat peneliti mulai memasuki lapangan penelitian dalam artian kapal penelitian melakukan praktek berlayar dan pada saat penelitian yaitu pemilihan orang-orang tertentu yang menjadi informan. dianggap memberikan data-data yang diperlukan dan selanjutnya berdasarkan data atau informasi kunci tersebut pihak lain diharapkan dapat memberikan data yang lebih lengkap, sehingga informan dalam penelitian ini adalah seluruh awak kapal yang meliputi nakhoda, mate pertama 2nd mate, 3rd mate, juru mudi, mandor dan awak kapal serta penanggung jawab bongkar muat yang berwenang di pelabuhan serta pekerja bongkar muat dan pemuatan peti kemas. Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian ilmiah karena analisis data akan memberikan arah dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Nazir, 2011:405).

Menurut Miles dan Huberman (dalam Mustaji, 2009:45), tahap reduksi adalah proses pemilihan informasi yang relevan dan tepat untuk disajikan dari informasi yang telah terkumpul begitu banyak dan kompleks. Usman dan Akbar (2000:87) menambahkan bahwa data yang direduksi memberikan gambaran pengamatan yang lebih tajam dan memudahkan peneliti untuk mencarinya kapan saja jika diperlukan. Dengan demikian peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalam tumpukan data (Usman dan Akbar, 2000:87).

Menurut Miles dan Huberman (dalam Mustaji, pada tahap ini peneliti selalu menguji kebenaran makna apa pun yang muncul dari data.

Gambar

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya
Gambar 2.2 Contoh Penataan Kontainer Pada Kontainer Yard  2.  Teori
Gambar 2.1 Contoh penataan muatan pada kapal kontainer
Gambar 2.3 Crane Kapal Dan Penataan Muatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adorno recounts these experiences in the assertion that they are largely fragmentary, just as one’s experience of music feels largely indefinite.. There are some melodies without