• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSIAPAN RUANG MUAT PADA KAPAL KM. KIRANA I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERSIAPAN RUANG MUAT PADA KAPAL KM. KIRANA I"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

i

KARYA ILMIAH TERAPAN

PERSIAPAN RUANG MUAT PADA KAPAL KM.

KIRANA I

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Pelayaran

ENNUR FAJAR PRATAMA N I T: 03 15 070 1 41

AHLI NAUTIKA TINGKAT III PROGRAM DIPLOMA III

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2019

(2)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ENNUR FAJAR PRATAMA

Nomor Induk Taruna : 03.15.070.1.41/N Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul:

PERSIAPAN RUANG MUAT PADA KM. KIRANA I

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan diatas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

Surabaya,... 2019 Penulis,

Ennur Fajar Pratama

(3)

v

PERSETUJUAN SEMINAR KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : PERSIAPAN RUANG MUAT PADA KM. KIRANA I Nama Taruna : ENNUR FAJAR PRATAMA

NIT : 03.15.070.1.41/N Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan SURABAYA, Februari 2019

Manyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Anak Agung Isti Sri Wahyuni, S.Si.T.

Penata Tk. I (III/d) NIP. 19781217 200502 2 001

Elly Kusumawati, S.H., M.H Penata Tk. I (III/d) NIP. 19811112 200502 2 001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Nautika

Capt. Damoyanto Purba, M.Pd Penata (III/c)

NIP. 19730919 201012 1 001

(4)

iv

PENGESAHAN

KARYA ILMIAH TERAPAN

PERSIAPAN RUANG MUAT PADA KM. KIRANA I

Disusun Oleh :

ENNUR FAJAR PRATAMA NIT. 03.15.070.1.41/N

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah Terapan Politeknik Pelayaran Surabaya

Pada Tanggal, …..Mei 2019

Menyetujui :

Penguji I Penguji II Penguji III

Capt. Heru Susanto, M.M.

Pembina (IV/a)

NIP. 19711003 200502 1 001

A.A Isti Sri Wahyuni, S.Si.T.

Penata Tk. I (III/d) NIP. 19781217 200502 2 001

Elly Kusumawati, S.H., M.H Penata Tk. I (III/d) NIP. 19811112 200502 2 001 Mengetahui:

Ketua Jurusan Nautika

Capt. Damoyanto Purba, M.Pd Penata (III/c)

NIP. 19730919 201012 1 001

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT oleh karena limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Ilmiah Terapan ini dengan judul: “PERSIAPAN RUANG MUAT PADA KAPAL KM. KIRANA I ”.

Karya Ilmiah Terapan (KIT) merupakan salah satu persyaratan baku Taruna untuk menyelesaikan studi program DIPLOMA III dan wajib diselesaikan pada periode yang di tetapkan. KIT merupakan proses penyajian keadaan tertentu yang dialami Taruna pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PRALA) ketika berada di atas kapal.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi bahasa, susunan kalimat, maupun cara penulisan serta pembahasan materi akibat keterbatasan penulis dalam penguasaan materi, waktu dan data-data yang diperoleh.

Untuk itu penulis senantiasa menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini. Penulisan karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai pihak, olehnya itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada kedua orang tua dan saudara tercinta serta senior–senior yang selalu memberi dukungan baik moril maupun material serta kepada:

1. Bapak Capt. Heru Susanto MM. selaku Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya.

2. Capt. Damoyanto Purba, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Nautika.

(6)

iii

3. Ibu Anak Agung Istri Sri Wahyuni, S.Si.T selaku pembimbing I dan Ibu Elly Kusumawati, S.H., M.H. selaku pembimbing II

4. Para dosen di POLTEKPEL Surabaya pada umumnya dan para dosen jurusan Nautika pada khususnya yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat.

5. Rekan-rekan taruna/i dan pihak yang membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Terima kasih kepada beliau dan semua pihak yang telah membantu, semoga semua amal dan jasa baik mereka mendapat imbalan dari Allah SWT.

Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan didalam penulisan karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan bagi penulis serta berguna bagi pembaca.

Surabaya, Februari 2019

Ennur Fajar Pratama

(7)

vii ABSTRAK

Ennur Fajar Pratama, 2019, “Persiapan Ruang Muat Pada Kapal KM.

Kirana I”.,Nautika Program Diploma III POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA. Dibimbing oleh Anak Agung Istri Sri Wahyuni, S.Si.T dan Elly Kusumawati, S.H., M.H.

Kapal Ro-Ro mengangkut muatan yang berjenis kendaraan bermotor dan sejumlah penumpang dalam badan kapal. Dikarenakan memuat muatan yang berlainan jenis akan menimbulkan resiko korban jiwa dan kerusakan pada kendaraan bermotor . Sebagai contoh. bahaya yang serius seperti penumpang terjepit, terlindas atau tertimpa muatan dari truck. Selain itu tumpahan minyak pelumas mesin pada kendaraan bermotor juga memiliki potensi menjadi penyebab terlukanya penumpang atau ABK karena tergelincir minyak. Kegiatan pemuatan kapal harus mempersiapkan kondisi ruang muat yang sesuai dengan muatan yang akan dimuat, untuk mengetahui bagaimana proses persiapan bongkar muat dan kendala apa yang dihadapi oleh kru kapal ketika pelaksanaan bongkar muat.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui fakta persiapan ruang muat dalam memuat muatan yang berlainan jenis.

Hasil penelitian ini ditemukan bahwa persiapan ruang muat diatas kapal KM. Kirana I kurang optimal, sehingga dapat menyebabkan kerusakan muatan di dalam geladak kendaraan pada kapal KM. Kirana I.

Kata kunci : pemuatan, ruang muat, persiapan, persiapan ruang muat, bongkar muat, muatan, proses muat

(8)

viii ABSTRACT

Ennur Fajar Pratama, 2019, "Space Preparation for Loading on MV.

Kirana I "., Nautika Diploma III Polytechnic Program in Surabaya. Guided by Anak Agung Istri Sri Wahyuni, S.Si.T and Elly Kusumawati, S.H., M.H.

Ro-Ro ships carry cargo that is of type motorized vehicles and a number of passengers on the ship's body. Because loading different types of cargo will pose a risk of casualties and damage to motorized vehicles. As an example.

serious hazards such as passengers being pinched, crushed or overloaded by trucks. Besides the engine oil spill on motorized vehicles also has the potential to be the cause of injury to passengers or crew because of oil slipping. Ship loading activities must prepare the loading space conditions in accordance with the cargo to be loaded, to find out how the loading and unloading preparation process and the obstacles faced by the crew when carrying out loading and unloading.

This research uses descriptive qualitative research method which aims to find out the fact that the preparation of cargo space in loading different types of cargo.

The results of this study found that the preparation of the loading space on board the MV. Kirana I is not optimal, so it can cause load damage on the vehicle deck on MV. Kirana I.

Keywords: loading, loading space, preparation, loading room preparation, loading and unloading, cargo, loading process

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii-iii PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

PERSETUJUAN SEMINAR ... v

HALAMAN PENGESAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix-x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3-4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 5-8 B. Kerangka Pemikiran ... 10

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Kualitatif Deskriptif ... 11

B. Lokasi Penelitian ... 11

C. Jenis dan Sumber Data ... 12

D. Teknik Pengumpulan Data ... 13

E. Teknik Analisi Data ... 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum ... 16

B. Hasil Penelitian ... 17

1. Penyajian Data ... 17

2. Analisis Data ... 19

C. Pembahasan ... 20

(10)

x

x BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ... 25 B. Saran-saran ... 25 DAFTAR PUSTAKA

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Transportasi laut yaitu suatu sistem pemindahan manusia atau barang yang beroperasi di laut dengan menggunakan alat sebagai kendaraan dengan bantuan tenaga manusia atau mesin. Ada banyak contoh transportasi laut. Seperti, perahu, kapal, sampan, banana boat, getek, dan lain sebagainya. Terdapat macam-macam jenis kapal di belahan dunia manapun. Salah satunya adalah kapal Ro-Ro.

Kapal Ro-Ro adalah kapal yang bisa memuat kendaraan yang berjalan masuk kedalam kapal dengan penggeraknya sendiri dan bisa keluar dengan sendiri juga sehingga disebut sebagai kapal roll on – roll off disingkat Ro-Ro, untuk itu kapal dilengkapi dengan pintu rampa yang dihubungkan dengan moveable bridge atau dermaga apung ke dermaga.

Kapal Roro selain digunakan untuk angkutan truk juga digunakan untuk mengangkut mobil penumpang, sepeda motor serta penumpang jalan kaki.

Angkutan ini merupakan pilihan populer antara Jawa dengan Sumatera di Merak - Bakauheni, antara Jawa dengan Madura dan antara Jawa dengan Bali.

Kapal Ro-Ro mengangkut muatan yang berjenis kendaraan bermotor dan sejumlah penumpang dalam badan kapal. Dikarenakan memuat muatan yang berlainan jenis akan menimbulkan resiko korban jiwa dan kerusakan pada kendaraan bermotor . Sebagai contoh. bahaya yang serius seperti penumpang terjepit, terlindas atau tertimpa muatan dari truck. Selain itu tumpahan minyak pelumas mesin pada kendaraan bermotor juga memiliki potensi menjadi penyebab

(12)

2

terlukanya penumpang atau ABK karena tergelincir minyak tersebut. Beberapa laporan telah menekankan bahwa penyebab terjadinya kerusakan muatan yang terjadi ketika proses loading karena cardeck tidak dicuci dengan optimal dan langsung dimuat. Dan bahaya lainnya seperti penyebab kerusakan muatan pada kapal KM. Kirana I pada tahun 2017 pada pelayaran Semarang – Sampit mendapati kerusakan muatan yang ditimbulkan oleh kelalaian seorang ABK yang mana masalah dengan muatan rusak karena ABK kelelahan sehingga persiapan ruang muat kurang optimal dan mengabaikan keselamatan kru kapal dan muatan. Pada kasus tersebut sebuah mobil mengalami kerusakan karena tergelincir dan mengakibatkan mobil tersebut menabrak dinding kapal bagian kanan. Jenis permasalahan yang nampak adalah “permasalahan pada crew yang kurang memperhatikan keselamatan dalam ruang muat dalam rangka persiapan memuat muatan dalam kapal Ro-Ro”.

Dengan adanya hambatan-hambatan tersebut di atas yang sering dihadapi awak kapal Ro-Ro sehingga penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah ini,dengan judul : "Persiapan Ruang Muat Pada Kapal KM. Kirana I”

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat diambil beberapa perumusan masalah yang kiranya menjadi pertanyaan dan membutuhkan jawaban, yang akan dibahas pada pembahasan bab-bab selanjutnya dalam Karya Ilmiah Terapan ini. Adapun perumusan masalah itu sendiri, antara lain:

1. Bagaimana persiapan ruang muat yang dilaksanakan diatas kapal KM.

Kirana I?

(13)

3

2. Kendala apa yang dihadapi oleh crew saat pelaksanaan persiapan ruang muat diatas kapal KM. Kirana I?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pembahasan karya ilmiah terapan ini adalah:

a. Untuk mengetahui persiapan ruang muat yang dilakukan diatas kapal KM. Kirana I.

b. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi crew kapal pada saat persiapan ruang muat di kapal KM. Kirana I.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Secara Teoritis

Untuk dapat menerapkan teori yang diperoleh serta menambah pengetahuan dan wawasan tentang pelaksanaan pengoptimalan persiapan ruang muat.

b. Manfaat Secara Praktis 1. Bagi Crew Kapal

Penelitian ini berguna sebagai masukan dan menambah pengetahuan tentang persiapan ruang muat diatas kapal ro-ro yang diterapkan pada perusahaan yang bersangkutan.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini berguna sebagai bahan masukan untuk menunjang operasional armada kapal perusahaan dan keselamatan muatan, crew kapal, dan penumpang pada kapal ro-ro.

(14)

4

3. Bagi Lembaga Pendidikan

Bersama ini penulis ingin berpartisipasi dalam meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya mempersiapkan ruang muat dalam rangka pelaksanaan memuat muatan yang berlainan jenis.

4. Bagi Masyarakat

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang manajemen dan sumbangan untuk dijadikan tambahan pembendaharaan kepustakaan bagi Politeknik Pelayaran Surabaya.

(15)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Persiapan Ruang Muat

Menurut Spencer (2011:1), persiapan ruang muat bukan hanya masalah menyapu, membersihkan, atau mencuci bagian bawah palka.

Ada juga sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan, dan apabila gagal untuk mematuhi prosedur yang baik akan dapat menjadi penyebab yang mendasari klaim utama.

Berdasarkan definisi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa persiapan ruang muat harus dilakukan sesuai SOP yang berlaku diatas kapal. Dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sesuai tugas masing- masing dalam pelaksanaan persiapan ruang muat

2. Pengertian Palka/Ruang Muat

Palka/Ruang Muat adalah ruangan di bawah geladak yang berguna untuk menyimpan muatan kapal. Geladak atau deck merupakan lapisan yang menhubungkan bagian atas kapal. Geladak di topangoleh balok geladak. Barang muatan harus dapat tersimpan dengan baik, supaya tidak rusak dan tidak busuk. Oleh karena itu ruang palka harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu. Diantaranya :

a. Ruang palka harus kedap air, maksudnya barang-barang yang ada di dalam ruang palka harus dapat terjamin tidak kemasukan air

(16)

6

b. Ruang palka tidak mudah terpengaruh panas dari luar sehingga jika ada es yang berada di ruang palka tidak mudah mencair atau suhu yang rendah di dalam palka tidak berubah naik.

Sebelum kapal menerima muatan, ruang muat/palka, telah siap untuk dimuati. Kesiapan ruang muat untuk menerima muatan ditandai dengan suatu surat pernyataan yang dibuat oleh nakhoda bila kapal di charter yang di kenal dengan notice of readiness. Persiapan ruang muat

meliputi dua hal yaitu pembersihan ruang muat dan pengecekan ruang muat.

a. Permbersihan Ruang Muat

1. Mengeluarkan sisa-sisa muatan dan berkas-berkas muatan terlebih dahulu.

2. Menyapu bersih kotoran dan debu-debu yang melekat.

3. Mengumpulkan sisa-sisa muatan terdahulu untuk dibuang ke darat.

4. Ruangan yang telah disapu bersih, kemudian dicuci dengan air tawar.

5. Air cucian yang tertampung dalam got-got dikuras dan dikeringkan.

6. Menjalankan ventilasi ruang muat agar ruang muat cepat kering.

(17)

7

b. Pemeriksaan Ruang Muat

Pemeriksaan ruang muat dilakukan oleh mualim satu dan jika perlu seorang surveyor. Bagian-bagian yang diperiksa menggunakan daftar periksa (checklist) yang berisikan keterangan bagian yang diperiksa apakah dalam kondisi baik, cukup, sedang, buruk, berfungsi, tidak berfungsi, tidak ada, dan lain-lain.

3. Pengertian Car Deck (Geladak Kendaraan)

Car Deck(Geladak kendaraan) meruapak suatu geladak pada kapal

yang berguna menampung muatan berupa kendaraan, biasanya terdapat pada kapal ferry. Car deck adalah komponen struktur konstruksi yang fital karena perannya yang tidak hanya menampung muatan kendaraan namun juga menopang dek diatasnya.

4. Prinsip Pemuatan

Menurut Capt.Istopo Master Marine (1999:1), ada 5 ( lima ) prinsip memuat yaitu :

a. Melindungi kapal, b. Melindungi muatan,

c. Melindungi anak buah kapal,

d. Menjaga agar proses bongkar muat dilakasakan secara teratur dan sistematis,

e. Memenuhi ruang muat sepenuh mungkin.

(18)

8

Sudah merupakan prinsip memuat bahwa bongkar muat harus cepat dan sistematis. Ini artinya bahwa Proses pembersihan ruang muat mutlak harus dilaksanakan agar proses bongkar muat menjadi lebih nyaman.

5. SOPEP (Shipboard Oil Pollution Emergency Plan)

SOPEP merupakan rencana darurat pencemaran minyak diatas kapal dan sesuai marpol 73/78 persyaratan ini diatur di annex I, semua kapal dengan GT diatas 400 harus memiliki rencana penanggulangan minyak sesuai dengan norma-norma dan pedoman yang ditetapkan oleh Organisasi Maritim Internasional dibawah MEPC ( Komite Perlindungan Lingkungan Laut). Kotak SOPEP biasanya berwarna merah dan terlihat tulisan SOPEP dan didalamnya berisikan alat-alat yang digunakan untuk mencegah tumpahan minyak diatas kapal agar tidak menyebar dan mencemari laut. Berikut merupakan isi dari kotak SOPEP :

a. Serbuk gergaji, digunakan untuk menyerap tumpahan atau tetesan oli atau pada permukaan/lantai kapal

b. Ember, digunakan untuk menampung tumpahan oli atau minyak yang tertumpah dilantai kapal dalam jumlah lumayan banyak

c. Chemical oil spill dispersant (COSD), digunakan untuk mengikat atau menetralisir tumpahan oli atau minyak yang ada di permukaan laut

d. Kain/Majun atau lap, digunakan untuk membersihkan tetesan oli atau minyak yang ada pada lantai kapal.

(19)

9

e. Sapu, digunakan untuk membersihkan serbuk gergaji yang berserakan di lantai kapal

f. Pasir, memiliki fungsi yg sama seperti serbuk gergaji. Tetapi lebih ampuh menyerap tumpahan oli pada kapal di banding serbuk gergaji.

(20)

10

B. Kerangka Berpikir

1. Bagan Kerangka Pemikiran

Persiapan Ruang Muat Diatas Kapal KM. Kirana I

Analisa :

1. Persiapan ruang muat kurang optimal karena crew diatas kapal rata-rata kelelahan.

2. Crew kurang memperhatikan keadaan cardeck atau geladak kendaraan diatas kapal

Metode pengumpulan data :

1. Melakukan observasi atau pengamatan secara langsung di lapangan dimana penulis melaksanakan praktek laut.

2. Wawancara kepada narasumber diatas kapal.

Rumusan masalah :

1. Bagaimana persiapan ruang muat yang dilaksanakan diatas kapal?

2. Kendala apa yang dihadapi oleh crew saat pelaksanaan persiapan ruang muat?

Kesimpulan :

1. Mualim jaga harus ikut berperan mengawasi kegiatan persiapan ruang muat dan melakukan pengamatan didalam geladak kendaraan.

2. Menekan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada saat proses persiapan ruang muat.

(21)

11

BAB III

METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Badgan dan Taylor (Moleong, 2002:3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Pendekatan ini dipilih berdasarkan dua alasan. Pertama, permasalahan yang dikaji dalam penelitian tentang pelaksanaan optimalisasi persiapan ruang muat ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan kontektual. Kedua, pemilihan ini berdasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar belakang alamiahnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, untuk menggambarkan dan menguraikan objek yang teliti. Adapun yang dimaksud dengan deskriptif, menurut Moleong (2002:6) disini adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, dengan menggunakan metode ini diharapkan peneliti dapat mendapatkan informasi tentang pelaksanaan optimalisasi persiapan ruang muat.

B. LOKASI PENELITIAN 1. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan ketika penulis melaksanakan Praktek Laut (Prala) dari tanggal 4 September 2017 sampai dengan 10 September 2018.

2. Tempat penelitian

(22)

12

Penulis mengadakan penelitian pada saat praktek berlayar di atas kapal KM. Kirana I.

C. JENIS DAN SUMBER DATA 1. Jenis Data

Dalam Karya Ilmiah Terapan ini data yang digunakan adalah data kualitatif. Menurut Bungin (2011: 339), data Kualitatif adalah data yang memberikan kejelasan makna tentang fakta, obyek, atau kasus yang sedang dilakukan. Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek penelitian, jenis muatan yang dimuat kapal dan Standar Operasional Prosedur pelaksanaan memuat diatas kapal.

2. Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subyek darimana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu:

a. Data Primer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli atau pertama melalui narasumber yang tepat dan dijadikan responden dalam penelitian. Penelitian ini mendapatkan data primer ini melalui wawancara langsung ke responden bagaimana pelaksanaan tugas jaga oleh mualim jaga saat diatas kapal. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah Nakhoda, Mualim I dan juga crew deck kapal. Selain itu observasi dilakukan dengan mengamati ke tangki dan alat alat yang membantu pemuatan diatas kapal.

(23)

13

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga peneliti tinggal mencari dan mengumpulkan informasi-informasi yang sudah tersedia. Data ini diperoleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa dat-data yang nyata sesuai dilokasi, karena dikapal sudah tersedia data-data yang ada, seperti contohnya data tentang kecelakaan apa saja yang pernah terjadi dikapal selama pelaksanaan memuat, catatan waktu pelaksanaan memuat yang telah dilaksanakan diatas kapal

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penyusunan proposal ini adalah data yang merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui pengamatan langsung di lapangan. Dari sumber-sumber ini diperoleh data damn informasi melalui:

1. Observasi

Menurut Sarwono, J.(2006:224), observasi adalah pencatatan secara sistematik kejadian – kejadian, perilaku, obyek – obyek yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.

Observasi atau mengadakan pengamatan secara langsung di lapangan dimana penulis melaksanakan prektek laut. Di dalam suatu penelitian, selain menggunakan metode pokok digunakan juga metode pelengkap yang saling mengisi atau melengkapi.

Observasi adalah metode pelengkap, teknik observasi digunakan dengan maksud untuk mendapatkan atau mengumpulkan data

(24)

14

secara langsung mengenai gejala-gejala tertentu dengan melakukan pengamatan serta mencatat data yang berkaitan dengan pokok masalah yang diteliti. Observasi yang penulis lakukan adalah dengan mengadakan pengamatan langsung sewaktu penulis akan melaksanakan praktek laut, mengamati cara-cara prosedur darurat terkhusus pada prinsip penggunaan alat-alat memuat yang dilkukan oleh seluruh awak kapal, setelah itu oleh para Perwira jaga akan melakukan pengecekan prinsip dan tindakan yang harus diambil saat terjadi situasi berbahaya dalam pemuatan, bila terdapat kesalahan. Disamping itu observasi adalan pengumpulan data secara langsung dan sangat penting dalam penelitian deskriptif.

2. Wawancara

Menurut Sarwono, J. (2006:224), wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga mendapatkan data atau informasi dari objek. Dalam metode wawancara, data-data dan informasi yang diperoleh adalah bersumber dari seseorang ahli ataupun yang berkompeten dalam suatu masalah ataupun pihak-pihak yang bersangkutan dengan materi yang disusun oleh penulis.

Metode wawancara juga termasuk pemilihan informan yang nantinya akan memberikan informasi terkait data yang diperoleh dalam penelitian.

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Proses analisis data merupakan proses memilih dari beberapa sumber maupun permasalahan yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

Dikatakan oleh Tesch (Creswell:1994) tidak ada satu jalan yang benar, oleh

(25)

15

sebab itu metaphor dan analogi sangat sesuai untuk membuka atau mengajukan dan menjawab pertanyaan yang diperlukan.

Pada penulisan Karya Ilmiah Terapan ini, digunakan metode pendekatan dengan menggambarkan secara keseluruhan permasalahan ketika pelaksanaan memuat diatas kapal dengan cara membaca, mencatat dan mengumpulkan bahan bahan tertentu yang berhubungan dengan penelitian baik berupa buku, artikel, maupun karya ilmiah lainnya btermasuk majalah dan buletin. dan mendalam, menunjukkan ciri naturalistik yang penuh nilai otentik.

Dari data-data yang telah terkumpul maka penulis mengadakan wawancara terhadap informan dikapal yaitu Mualim I mengenai bagaimana pelaksanaan memuat diatas kapal sesuai prosedur agar tidak terjadi kecelakan kerja dan menimbulkan kerugian bagi pemilik kapal maupun pemilik muatan. Proses terakhir dari penyusunan ialah menarik kesimpulan dengan cara mengecek atau memverifikasi data pada prosedur pelaksanaan kegiatan memuat diatas kapal untuk kelancaran operasional.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Annex I. (2004) Safety Of Life At Sea (SOLAS). Consolidated Edition. Fourth Edition International Maritime Organization

Bungin. (2011). Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Predana Media.

Creswell, J. W. (1994) Research Design Qualitative And Quantitative Aproaches.

Sage Publications. London.

http://www.standard-club.com, Crish Spencer. Standard Cargo, 08 Desember 2014.

Istopo, C. (1999). Kapal Dan Muatannya. Ancol, Jakarta: C.A.A.I.P/P.L.A.P.

Lexy J, M. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Made Of Safe Working Practice For Merchant Seamen.

Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Referensi

Dokumen terkait

UTAUT Questionnaire Items Construct Code Question Performance Expectancy PE01 - The SIPENDOL application is very useful as an outpatient online registration system PE02 - I feel

Intervensi Pada intervensi telah dilakukan penyusunan rencana tindakan pada periode nifas selama 6 jam hingga hari ke-42 post partum yaitu jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, jelaskan