PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
Konsep Optimalisasi Proses dan Hasil Pembelajaran Al-
Konsep Proses Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits
Belajar adalah proses di mana perilaku dihasilkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman. 14 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 20, “Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar”. 15 Pembelajaran adalah setiap usaha yang sistematis dan sadar dari pihak pendidik untuk menciptakan kondisi bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar. 16. Faktor internal yang dialami dan dihayati oleh siswa yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah sebagai berikut. Pengolahan bahan pelajaran merupakan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan isi dan cara memperoleh pengajaran, sehingga menjadi bermakna bagi siswa.
Penyimpanan hasil belajar adalah kemampuan untuk menyimpan isi pesan dan cara mengambil kembali pesan f) Menggali hasil belajar yang tersimpan. Menjelajahi hasil belajar yang tersimpan adalah proses mengaktifkan pesan yang diterima. g) Kemampuan mencapai atau mendemonstrasikan hasil belajar.
Konsep Pembinaan Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits
Siswa di sekolah membentuk lingkungan sosial yang dikenal dengan lingkungan sosial siswa. e) Kurikulum sekolah. Kurikulum yang diterapkan di sekolah adalah kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah, atau kurikulum yang disahkan oleh yayasan pendidikan. Pengertian pelatihan yang dirumuskan terlebih dahulu, tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan kualitas, sikap dan dorongan (motivasi) bagi masyarakat pengguna.
Tujuan pembinaan adalah untuk meningkatkan semangat dan kebanggaan pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar. Unsur perangkat yang dianggap mendukung keberhasilan tujuan pembinaan adalah program pembinaan, staf pembinaan, sistem manajemen, serta sarana dan prasarana.
Konsep Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits
Menurut dr. Subhi As-Salih adalah Alquran firman Allah SWT, mukjizat yang diturunkan kepada Nabi. 29. Ayatullah Muhammad Baqir Sadr, Paradigma dan Tren Historis dalam Al Quran, (Jakarta: Shandra Press, 2010), hal.7. Tujuan pembelajaran Al-Qur'an Hadits adalah pernyataan khusus yang dinyatakan dalam tingkah laku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
Pembelajaran Al-Qur'an Hadits adalah penyampaian ilmu atau keterampilan membaca oleh seorang guru kepada siswa agar siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang Al-Qur'an. Strategi pembelajaran Al-Qur'an Hadits merupakan rangkaian rencana pembelajaran yang disiapkan oleh guru dalam membimbing, melatih anak membaca Al-Qur'an dengan baik, efektif dan. Guru atau pelatih perlu mengetahui alokasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran dan waktu yang digunakan pelatih untuk menyampaikan informasi pembelajaran. f. Metode pembelajaran Al-Qur'an Hadits.
Secara umum metode berarti jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan Jenis-jenis metode pembelajaran Al-Qur'an Hadits adalah sebagai berikut. Dapat disimpulkan bahwa metode drill adalah kegiatan membaca Al-Qur’an secara berulang-ulang. 43. Menggunakan hukum membaca nonne dead atau tanwin dan mim mati dalam Al-Qur'an dengan baik dan benar. Langkah-langkah metode drill pembelajaran Al-Qur'an Hadits adalah sebagai berikut.
Mata pelajaran Al-Qur'an Hadits di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran Al-Qur'an Hadits merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang masuk dalam kurikulum 2013 (K-13). Silabus Al-Qur'an Hadits Kelas X Madrasah Aliyah Tahun 2013 menjadi acuan dalam menyusun RPP dan mengembangkan penilaian hasil belajar.
Silabus Al-Qur'an Hadis Kelas X Madrasah Aliyah Kurikulum 2013 memuat komponen dasar yang meliputi materi. Pengembangan Silabus Al-Qur'an Hadits Kelas X Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok oleh guru, atau dikoordinir oleh dinas pendidikan setempat.
Konsep Matrikulasi
Ujian masuk merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan, biasanya dilakukan pada perguruan tinggi seperti sarjana, magister dan doktor. Ujian masuk sendiri biasanya berisi mata kuliah ringan yang tujuan utamanya adalah untuk menyegarkan kembali ingatan siswa pada suatu bidang ilmu tertentu. Tujuan diselenggarakannya ujian masuk antara lain memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyamakan ilmunya setelah diterima di program studi yang dipilih.
Tujuan wisuda adalah untuk menyamakan kompetensi siswa dari sekolah yang berbeda, khususnya siswa dari daerah sekitar, memperdalam, dan mempererat silaturahmi antar teman sekelas. Kami berharap dengan terselenggaranya program matrikulasi ini, mahasiswa akan lebih memahami ilmu dasar dari jurusan yang dipilih. Matura sendiri biasanya berisi mata pelajaran yang mudah, yang tujuan utamanya adalah untuk menyegarkan ingatan siswa pada suatu bidang ilmu tertentu dan memiliki tujuan yang sama.
Kasdi Haryanto. 2015. Bimbingan matrikulasi,. https://de.slideshere.net/mobile/kasdi/2panduan-matriculation-lampiran-lengkap, diakses Sabtu. 57. Untuk menyamakan persepsi dan juga pemahaman siswa tentang suatu bidang atau disiplin ilmu 57. Seseorang yang kuat dalam komitmen, dia akan berjuang sekuat tenaga, tidak mudah menyerah untuk mewujudkan keinginan atau harapannya.
Orang yang berkarakter adalah orang yang tahu bagaimana bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan, tidak menyalahkan orang lain atau lingkungan, berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab. Tinjau pelajaran yang dipelajari di sekolah menengah atau perdalam pelajaran yang telah diterima siswa. Kecakapan hidup adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi dan mengatasi masalah dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.
Kajian Penelitian Terdahulu
Kemiripan judul skripsi Tamrin dengan penulis membahas kedua pelajaran Al-Qur'an Hadits di Madrasah Alyah Negeri 1 Bengkulu, sedangkan perbedaan judul naskah Tamrin dengan penulis yang berbeda. Disertasi Tamrin membahas “Upaya Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Al-Qur’an Hadits, sedangkan disertasi penulis membahas “Optimalisasi Proses Pembelajaran Al-Qur’an Hadits. Penelitian ini pernah diteliti oleh Sobri A Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2003 dalam bentuk tesis berjudul “Strategi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Di Madrasah Alyah Negeri Model Jambi”.
Kemiripan judul skripsi Sobri A dengan penulis membahas tentang ajaran hadis Al-Qur'an, sedangkan judul skripsi Sobri A berbeda dengan penulis yang berbeda. Bedanya, judul skripsi Sobri A membahas “Strategi Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mengajar Hadits Al-Qur'an di Madrasah Alyah Negeri Model Jambi”, sedangkan judul skripsi penulis membahas “Proses Optimalisasi Pembelajaran Al-Hadits Al-Qur' an di Madrasah Alyah Negeri 1 Kota Bengkulu.Penelitian ini diteliti oleh Beta Patria Malinda Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Kota Bengkulu pada tahun 2018 dalam bentuk tesis yang berjudul “Profesionalisme Guru Hadits Al-Qur’an Pasca Sertifikasi di Madrasah Alyah Negeri 1 Model Kota Bengkulu”.
Kemiripan judul skripsi Beta Patria Malinda dengan kedua penulis yang membahas Al-Qur'an hadits di MAN 1 Kota Bengkulu, sedangkan judul skripsi Beta Patria Malinda terdapat perbedaan dengan penulis yang berbeda. Bedanya, judul skripsi Beta Patria Malinda berkaitan dengan “Profesionalisme Guru Hadits Al-Qur'an Pasca Sertifikasi di Madrasah Alyah Negeri 1 Kota Bengkulu”, sedangkan judul skripsi penulis adalah “Optimalisasi Al-Qur'an”. Proses Pembelajaran Hadits .” Berdasarkan kajian yang telah dilakukan terhadap kajian-kajian di atas, tidak ditemukan penelitian yang identik dengan yang diteliti pada judul penelitian ini.
Penelitian yang penting dan perlu dikembangkan lebih lanjut adalah penelitian yang dilakukan oleh Tamrin berjudul Upaya Minat Siswa Dalam Mempelajari Hadits Al-Qur'an. Oleh karena itu, kajian utama yang harus diambil adalah bagaimana proses belajar siswa. Dengan mengetahui prosesnya, maka dapat dikembangkan strategi yang dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Hadits Al-Quran.
Kerangka Berfikir
METODE PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setting Penelitian
Informan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Hal ini terjadi pada saat peneliti kebetulan menemui informan di tempat-tempat umum, seperti: saat siswa sedang istirahat, saat siswa sedang sholat berjamaah, dan lain sebagainya. Dalam proses observasi, peneliti hanya mengamati segala hal yang berkaitan dengan perilaku siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits, bukan konsep abstrak yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Peneliti menginginkan konsep-konsep yang berkembang pada siswa yang mempelajari Al-Qur'an Hadits.
Peneliti melihat secara langsung proses belajar mengajar informan selama di kelas: Dengan memainkan peran tersebut, peneliti dapat melihat langsung bagaimana perilaku informan di dalam kelas. Hal ini dilakukan pada saat informan sedang belajar di kelas, tanpa sepengetahuan informan peneliti mencoba mengamati kegiatan informan di luar kelas, dan segera setelah pembelajaran biasanya para siswa berkumpul di teras sekolah atau di masjid. Jika informan sedang membicarakan tentang pelajaran Hadis Al-Qur'an yang baru saja selesai diikutinya, peneliti berusaha merekamnya tanpa sepengetahuan informan.
Instrumen Pengumpulan Data
Teknik Keabsahan Data
Ahmad, Juwita, Aldi selaku siswa kelas X agama di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu juga mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan guru hadits Al-Qur'an. Materi yang diberikan kepada siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu sama dengan yang diungkapkan oleh guru hadits Al-Qur'an dan berbeda dengan yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah.” 82. Yusra sebagai guru hadits Al -Guru Al-Qur'an dan matrikulasi Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu mengatakan.
Hal senada diungkapkan Jusra selaku guru Al Quran Hadits di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu. Jusra selaku guru Al-Qur'an Hadits kelas X di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu juga mengatakan hal yang sama seperti yang diungkapkan wakasek. Guru Hadits Al-Qur'an di Kelas X Agama pada Wajib Belajar di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu sebenarnya hanya 1 orang guru.”93.
Guru mata pelajaran Al-Qur'an Hadits Kelas X Agama pada Wajib Belajar di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu hanya 1 orang.”94. Yusra yang mengajar mata pelajaran Al-Qur'an Hadits sekaligus tim matrikulasi di Madrasah aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu juga mengatakan. Yusra selaku guru mata pelajaran Al-Qur'an Hadits sekaligus guru matrikulasi di Madrasah aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu juga mengatakan.
Jusra selaku guru hadist Al-Qur'an sekaligus guru matrikulasi di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu juga mengatakan. Jusra sebagai guru Hadits Al-Qur'an di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu berbeda dengan pendapat wakil kepala sekolah, ujarnya. Jusra selaku guru mata pelajaran Hadits Al-Qur'an di kelas X Agama melalui program matrikulasi di Madresah Aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu berbeda dengan pendapat wakasek, ungkapnya.
Yusra selaku guru Al-Qur'an Hadits dan tim pengajar ujian masuk di Madrasah aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu mengatakan. Ahmad, juwita dan aldi selaku siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bengkulu berbeda pendapat, kata wakil direktur sekaligus guru hadits Al-Qur'an tersebut.
Teknik Analisa Data