• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PENERAPAN METODE AL-QOSIMI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN HAFALAN SISWA DI SDIT TAHFIDZHUL QUR’AN AN-NUR KOTA BENGKULU

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "TINJAUAN PENERAPAN METODE AL-QOSIMI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN HAFALAN SISWA DI SDIT TAHFIDZHUL QUR’AN AN-NUR KOTA BENGKULU "

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasih Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Apa faktor pendukung dan penghambat penerapan metode Al-Qosimi dalam menghafal Al-Qur'an di SDIT Tahfizhul Qur'an An-Nur.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Program tahfidzhul Qur'an di SDIT Tahfidzhul Qur'an An-Nur menggunakan metode al-Qosimi.

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Pengertian Menghafal Al-Qur‟ann

Seperti namanya, Al-Qur'an juga berarti kumpulan huruf dan kata dalam satu ucapan yang rapi. Muhammad Abdullah dalam bukunya, Kaifa Tahfadhul Qur'an sebagaimana dikutip Achmad Yaman Syamsudin, mendefinisikan Al Qur'an sebagai berikut.

Metode Al -Qosimi

Secara umumnya, menghafaz al-Quran ditakrifkan sebagai proses memasukkan ayat-ayat al-Quran, huruf demi huruf, ke dalam hati untuk dikekalkan sepanjang hayat. Kaedah Al-Qosimi ialah kaedah menghafaz al-Quran dengan melakukan sekurang-kurangnya 40 bacaan ayat-ayat yang hendak dihafaz.

Sejarah Metode Al-Qosimi

Sehingga beliau memiliki prinsip utama dalam menghafal Al Quran yaitu Asmuni (asal suci), Asmaba (asal mau baca), YPB dan YPM (utamanya berani dan utama mau), dan MMUSBOB atau MMUSUB (metode hafalan untuk orang sebodoh-bodohnya atau semua umur bisa) Dalam menghafal Al-Qur'an dengan metode Al-Qosimi ada tiga tahap yaitu tahap I membaca. Moto metode Al-Qosimin adalah mencetak huffazhil Qur'an (penghafal Al-Qur'an) sebanyak-banyaknya.

Penerapan Metode Al-Qosimi

Tujuan dan Fungsi Metode Al-Qosimi

Prinsip Dasar Metode Al-Qosimi

Adapun jumlah pembelajaran pribadi taḥfidẓ Al-Qur'an di SDIT Tahfidzhul Qur'an An-Nur.

Hafal Nomor Halanan Al-Qur‟an

Kunci Bacaan Bagus

Ketika membaca al-Quran, terdapat beberapa hukum tajwid yang menjadi kunci kepada bacaan yang baik yang dinamakan KBB. Beberapa hukum tersebut sering diulang dalam Al-Qur'an, oleh karena itu para pembaca atau penghafal Al-Qur'an akan diteliti dalam menerapkan hukum-hukum tersebut. Dalam hukum nun sukun atau tanwin terdapat tiga hukum tajwid yang termasuk dalam kategori KBB iaitu idgham bighunnah, iqlab dan ikhfa haqiqi.

Manakala dalam mim sukun terdapat dua lagi hukum tajwid iaitu idgham mimi dan ikhfa syafawi. Menegaskan bahawa Allah berjanji akan memudahkan umat Islam mempelajari Al-Quran, baik dari segi membaca, menghafal, memahami dan menghafalnya. Ukuran Hafazan yang Baik telah dijalankan di negara Uzbekistan. Ukuran Hafazan yang Baik ialah bacaan ayat atau muka surat yang dihafal. , dari awal proses hafazan hingga hafazan ayat atau muka surat yang dihafaz, ulangan bacaan lebih kurang 350 hingga 500 kali. Petunjuk langkah hafazan yang baik termasuklah 19. 1) Boleh menghafaz dengan lancar tanpa persediaan atau sekadar melihat mushaf sebentar kemudian boleh membacanya atau menghafaznya.

Target Hafalan

Sistem pembelajaran taḥfidẓ Al-Qur'an dengan metode Al-Qosimi menurut Abu huri Al-Qosimi hendaknya memperhatikan waktu, tujuan, materi dan kelompok halaqoh. Waktu pembelajaran taḥfidẓ Al-Qur'an dengan metode Al-Qosimi dilakukan pada waktu Subuh, Ashar dan Maghrib. Menurut Abu Huri Al Qosimi, sebelum seseorang menghafal Al-Qur'an harus melakukan persiapan sebagai berikut25.

Jika seseorang belajar taḥfidẓ Al-Qur'an dengan metode Al Qosimi, niatnya hanya Allah Ta'ala yang mengingatnya. Kegiatan terakhir dalam pembelajaran taḥfidẓ Al-Quran dengan metode Al-Qosimi diakhiri dengan salam dan doa kafaratul majlis. Pembelajaran taḥfidẓ Al-Qur'an dengan metode Al-Qosimi sebagai suatu proses dengan tujuan memerlukan evaluasi.

Bagi yang mengikuti program khusus menghafal Al-Qur'an, semua kemampuan dan kemampuannya bisa dioptimalkan. Menurut Zaki Zamani dan Syukron, hambatan dalam menghafal Al-Qur'an adalah sebagai berikut.

Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan manajemen dakwah di Pondok Pesantren Tahfidzhul Qur'an Al-Iman Makassar yang dikhususkan untuk MTs. Perbedaan penelitian di atas adalah peneliti menggunakan Aplikasi Manajemen Dakwah di pondok pesantren Tahfizhul Qur'an. Muhamed Iskandar (Thesis 2015) berjudul “Penerapan Metode Al-Qsimi dalam Menghafal Al Quran di Asrama Islam Beitul.

40 Astrid Rosalina, Penerapan Kepemimpinan Dakwah di Pesantren Tahfidzhul Qur'an Al-Imam Ashim Makassar, (Disertasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, 2016). Qur'an Garut), Menunjukkan proses menghafal Al-Qur'an dalam proses talaqqi dan muroja'ah. Kesamaan penelitian di atas adalah penerapan metode Al-Qosimi dalam menghafal Al-Qur'an. Perbedaan penelitian di atas adalah peneliti menggunakan data kuantitatif.

Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian penelitian terdahulu, dengan dorongan yang kuat, penulis melakukan penelitian yang berbeda dengan peneliti sebelumnya berupa tesis tentang kajian penerapan metode Al-Qosimi dalam meningkatkan kemampuan menghafal siswa di SDIT Tahfidzhul Qur’an An - Nur.41. Serta menggunakan Al-Qur'an nomor ganjil dibuka dan nomor genap Al-Qur'an tertutup untuk memudahkan menghafal nomor ayat dan halaman Al-Qur'an. Maka dalam hal ini Hafalan Al-Qur'an dengan Metode Al-Qosimi secara skematis adalah sebagai berikut.

Berdasarkan grafik di atas maka fokus penelitian ini adalah pada sistem pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran seperti; kegiatan sholat pembukaan, talaqqi, 'arad bi jami'ah, 'arad bi nafsi, muroja'ah privat, muroja'ah bersama teman, muroja'ah bersama guru, muroja'ah I, muroja'ah 2 dan muroja'ah tingkat tinggi , dan kegiatan doa penutup serta evaluasi pembelajaran seperti evaluasi harian, mingguan, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Sehingga ketika belajar Taḥfidẓ Al-Qur’an dengan metode Al Qosimi, siswa dapat mencapai kualitas hafalan yang ditentukan oleh SDIT Tahfidzhul Qur’an An-Nur siswa menghafal juz dengan tartil, menghafal nomor ayat dan nomor halaman surat, serta dapat menerapkan Nada Pembelajaran Taḥfidẓ Al-Qur'an dengan Metode Al Qosimi. Metode Al-Qosimi merupakan metode praktis menghafal Al-Qur'an, khususnya diterapkan di SDIT Tahfidzhul Qur'an An-Nur. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu data yang disajikan berupa kata-kata verbal, bukan angka.

Setting Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dan mengacu pada penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. bahasa, dalam konteks alami tertentu dan menggunakan metode alami yang berbeda. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang status gejala yang ada, yaitu tentang keadaan gejala dalam hubungannya dengan apa adanya pada saat penelitian. SDIT Tahfidzhul Qur'an An-Nur merupakan sekolah yang program taḥfidẓ Al-Qur'annya menggunakan metode Al-Qosimi dalam pembelajarannya.

SDIT Tahfidzhul Qur'an An-Nur merancang dan mengembangkan metode Al Qosimi agar dapat diterapkan pada program taḥfidẓ Al-Qur'an. SDIT Tahfidzhul Qur'an An-Nur belum pernah dijadikan sebagai tempat penelitian pengajaran taḥfidẓ dengan metode Al Qosimi.

Subyek dan Informan Penelitian

Untuk mendapatkan data dasar program dan aplikasi kaedah Al-Qosimi untuk mempelajari taḥfidẓ Al-Quran. Ditujukan kepada Ustad Rahmat Hidayat, S.Pd selaku pembina kediaman yang bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan program taḥfidẓ Al-Qur'an yang cemerlang. Penyelidikan ini bertujuan Musyrif taḥfidẓ untuk mendapatkan data bagaimana sistem, pelaksanaan dan penilaian kaedah Al-Qosimi dalam menghafaz al-Quran.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam rangka kajian penerapan metode Al-Qosimi untuk meningkatkan kemampuan menghafal siswa dalam menghafal Al-Qur’an, penulis menggunakan teknik observasi, metode wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik observasi dilakukan untuk mengamati sistem, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran taḥfidẓ Al-Quran dengan metode Al-Qosimi di SDIT Tahfidzhul Qur'an An-Nur. Adapun yang peneliti gunakan sebagai informasi dalam hal ini pimpinan sekolah, guru Tahfidz dan siswa SDIT Tahfidzhul Qur’an An-Nur serta informasi lainnya yang terus berkembang secara terarah dan bola salju.46 3.

Dari pengertian di atas, metode dokumentasi berarti suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen atau catatan, baik berupa buku, majalah, dokumen, peraturan, risalah rapat, catatan harian, dan sebagainya. Teknik ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data profil sekolah, gambaran umum sekolah seperti letak geografis, struktur organisasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kebijakan program taḥfidẓ Al-Qur'an di SDIT Tahfidzhul Qur'an An-nur memperoleh . Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri atau instrumen manusia. Selain alat manusia, peneliti juga membutuhkan alat pendukung untuk memandu peneliti dalam mencari data yang akan dibutuhkan.

Teknik Keabsahan Data................................... ....................................... 51 51

Jika hasil pengujian memberikan data yang berbeda, pengujian dilakukan beberapa kali untuk mengetahui reliabilitas data. Proses analisis data akan dimulai dengan penelaahan terhadap semua data yang tersedia dari berbagai sumber, yang berasal dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Jika dalam penelitian kualitatif terdapat data yang bersifat kuantitatif yaitu berupa angka-angka, sebaiknya dipisahkan dari kata-kata dalam konteksnya agar tidak mengurangi maknanya.

Teknik ini digunakan untuk menyeleksi data kasar pada bidang yang dibutuhkan dan data yang akan dibuang tentang metode Al-Qosimi menghafal Al-Qur'an di SDIT Tahfidzhul Qur'an An-Nur. Penyajian data adalah penyajian data yang telah direduksi yang berkaitan dengan objek penelitian atau permasalahan dalam skripsi ini sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Tampilan data adalah penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, phi chard, piktogram dan sejenisnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Metode Al-Qosimi sangat cocok diterapkan di SDIT Tahfidzhul Qur'an An-Nur karena kemampuan siswa yang berbeda-beda. Efektifitas dan Keberhasilan Penerapan Metode Al-Qosimi dalam Pembelajaran Tahfidzul Qur'an SDIT Tahfidzhul Qur'an An-Nur. Faktor penghambat dan faktor pendukung penerapan metode Al-Qosimi dalam pembelajaran Tahfizhul Quran di SDIT Tahfidzhul.

Faktor Pendukung Penerapan Metode Al-Qosimi dalam Pembelajaran Tahfizhul Qur'an di SDIT Tahfizhul Qur'an An-Nur. Faktor penghambat penerapan metode Al-Qosimi dalam pembelajaran Tahfidz Al-Qur'an di SDIT Tahfidzhul Qur'an An-Nur. Faktor penghambat dan faktor pendukung penerapan metode Al-Qosimi dalam pembelajaran Tahfizhul Qur'an di SDIT Tahfizhul.

Gambar

Tabel 4.2  Data Guru
Tabel 4.3  Data Siswa

Referensi

Dokumen terkait

\ Dalam menafsirkan Al-Qur‟an dan memahaminya dengan sempurna, bahkan untuk menterjemahkannya diperlukan ilmu-ilmu Al- Qur‟an karena dengan ilmu-ilmu Al-Qur‟an