• Tidak ada hasil yang ditemukan

PABRIK KELAPA SAWIT PTPN IV ADOLINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PABRIK KELAPA SAWIT PTPN IV ADOLINA "

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Analisa Kehilangan Crude Palm Oil (CPO) Dan Inti Kernel Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Untuk Penanganan Rendemen Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN IVAdolina. The analysis of crude palm oil (CPO) and kernel kernel loss by statistical process control (SPC) method to increase the yield - oil extraction rate at the palm oil factory PTPN IV Adolina”. Perkebunan Nusantara IV unit Adolina, it is a company that deals with palm oil processing becomes semi-finished raw materials, ie.

In the production process, the palm oil factory PTPN IV unit Adolina tries to optimize the products and improve the quality of the products. Corresponding to the loss of CPO and Kernel core occurred when the production process, palm oil factory PTPN IV unit Adolina is very minimize loss as little as possible of CPO and Kernel core occurred. Analisa Kehilangan Crude Palm Oil (CPO) Dan Inti Kernel Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Untuk Penanganan Rendemen Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN IVAdolina”.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Permasalahan
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Pembatasan Masalah
  • Asumsi asumsi yang digunakan

Perkebunan Nusantara IV Unit Adolina merupakan perusahaan pengolahan kelapa sawit milik negara yang mengolah minyak sawit menjadi minyak sawit mentah CPO (crude palm oil) dan PK (palm kernel oil). Pabrik Kelapa Sawit Unit Usaha Adolina didirikan pada tahun 1926 oleh pemerintah Belanda dengan nama “NV Cultuur Maatschappij Onderneming (NV CMO)” dan bergerak dalam bidang budidaya tembakau. Pada tahun 1938, budidaya tembakau diubah menjadi kelapa sawit dan karet dengan nama “NV Serdang Cultuur Maatschappij (SCM)”.

Salah satu upaya yang dilakukan setiap perusahaan pengolahan kelapa sawit adalah dengan mengurangi kehilangan (losses) minyak dan kernel yang berarti hilangnya minyak dan kernel di beberapa stasiun pengolahan produksi di PKS akibat bahan baku (TBS) yang kurang optimal. , peralatan/mesin, metode kerja dan operator dalam proses produksi di PKS. Faktor-faktor tersebut berdampak besar terhadap proses produksi di PKS sehingga mengakibatkan hilangnya minyak CPO dan kernel pada saat pengolahan kelapa sawit. Perkebunan Nusantara dilaksanakan dengan sistem produksi yang umum digunakan oleh pabrik kelapa sawit lainnya dan didukung oleh sumber daya manusia.

Namun masih terdapat permasalahan dalam pengendalian proses produksi yaitu kehilangan atau kehilangan minyak sawit dan inti sawit yang tidak dapat diperoleh kembali. Unit Perkebunan Nusantara IV Adoina mempunyai beberapa CPO dan core oil loss station yang sudah tidak dapat dipulihkan lagi yaitu hutan kosong dan ampas tebu. Apa saja kerugian CPO dan inti kernel yang terjadi pada proses produksi khususnya pada 7 stasiun yang teridentifikasi di PKS PT.

Mengetahui seberapa besar kerugian CPO dan Kernel Core yang terjadi pada proses produksi khususnya di 7 stasiun yang ditetapkan di PT PKS. Hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk menyelesaikan masalah hilangnya CPO dan minyak inti sawit.

LANDASAN TEORI

Sistem Produksi

  • Ruang Lingkup Perencanaan dan Pengendaian Produksi
  • Proses Perencanaan Produksi
  • Pendekatan Sistem
  • Fungsi Perencanaan dan Pengendalian Produksi
  • Tingkat-tingkat Pengendalian Produksi
  • Pengertian Kualitas
  • Pengertian Pengendalian Kualitas

Kegiatan yang terjadi dalam proses produksi yang meliputi perubahan bentuk, tempat dan waktu penggunaan hasil produksi. Proses produksi merupakan interaksi antara bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja serta mesin dan peralatan yang digunakan. Pemanfaatan/pengelolaan faktor atau sumber daya produksi harus didasarkan pada peluang yang ada.

Peluang-peluang yang terbuka bagi perusahaan dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi harus ditemukan kemudian ditentukan dan dipilih peluang mana yang dapat diraih dan peluang mana yang dapat dicapai. Strategi dapat diartikan sebagai upaya untuk memprioritaskan satu atau beberapa peluang yang terbuka dan kemudian menentukan arah penggunaan faktor-faktor produksi untuk tujuan tertentu. Selanjutnya analisis internal terhadap faktor-faktor produksi akan memberikan rumusan mengenai kekuatan dan kelemahan yang ada.

Oleh karena itu, strategi pemanfaatan faktor produksi harus ditentukan untuk menangkap peluang yang ada dengan kekuatan, kelemahan dan tekanan yang dialami. Dalam kasus sistem tertutup, artinya interaksi antara faktor-faktor yang terjadi tidak dipengaruhi oleh unsur luar dan hanya terdiri dari faktor-faktor di dalam sistem. Sedangkan terbuka artinya interaksi antara faktor-faktor yang terjadi di sana dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur dari luar atau dari sistem lain.

Input-input tersebut akan masuk ke dalam proses dan akan terjadi interaksi antar faktor-faktor produksi tersebut. Penerapan fungsi-fungsi tersebut tentunya akan berkaitan dengan pengaturan interaksi antar faktor input dalam proses produksi dan dalam proses pengambilan keputusan di sektor manufaktur.

Pendekatan Pengendalian Kualitas

  • Pendekatan Bahan Baku
  • Pendekatan Proses Produksi
  • Pendekatan Produk Akhir

Pada suatu perusahaan, baik buruknya kualitas bahan baku pada umumnya mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kualitas produk akhir, bahkan pada beberapa jenis perusahaan pengaruhnya terhadap kualitas bahan baku yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Sungguh menakjubkan bahwa kualitas produk akhir hampir seluruhnya ditentukan oleh bahan baku yang digunakan. Bagi beberapa perusahaan yang menghasilkan suatu produk, karakteristik bahan baku akan menjadi hal yang sangat penting dalam perusahaan tersebut. Dalam pendekatan bahan baku, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan agar kualitas bahan baku yang diterima dapat tetap terjaga.

Pemilihan sumber bahan baku dapat dilakukan dengan melihat pengalaman hubungan perusahaan di masa lalu atau dengan melakukan evaluasi terhadap perusahaan pemasok bahan dengan menggunakan daftar pertanyaan atau dapat diteliti lebih lanjut dengan melakukan penelitian kualitas perusahaan pemasok. . Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai kegiatan pemeriksaan bahan baku di gudang perusahaan antara lain rencana pemeriksaan, pemeriksaan dasar, pemeriksaan sampel bahan, catatan pemeriksaan, dan penyimpanan gudang. Artinya pada perusahaan ini walaupun bahan baku yang digunakan untuk proses produksinya bukan bahan baku yang berkualitas, namun jika proses produksinya dilakukan dengan sebaik-baiknya maka akan diperoleh produk yang berkualitas.

Pengendalian mutu terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses produksi yang disesuaikan dengan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. Pada saat pemeriksaan dilakukan, seberapa sering pemeriksaan proses produksi dilakukan umumnya akan ditentukan pada tahap ini. Apabila terjadi kesalahan dalam proses produksi, maka kesalahan tersebut segera diperbaiki agar tidak mengakibatkan kerugian yang lebih besar atau barang dalam proses dikeluarkan dari proses produksi dan diperlukan sebagai produk cacat.

Tahapan ini merupakan pemeriksaan akhir terhadap produk dalam proses produksi sebelum ditempatkan di gudang barang jadi atau dikirim ke pasar melalui distributor produk perusahaan. Ketika dihadapkan pada masalah kerusakan produk, perusahaan harus mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas produk akhir dan kelangsungan hidupnya.

Rendemen Minyak dan Inti Kelapa Sawit (OER/KER)

Kemudian dilakukan analisa terhadap berbagai kelemahan dan kekurangan produk perusahaan, sehingga kualitas produk pada proses selanjutnya dapat lebih bertanggung jawab. Hasil: Persentase hasil minyak kelapa atau inti sawit (%) CPO/Kernel: Jumlah CPO atau Kernel yang dihasilkan (kg). Areal panen yang tidak dipanen seluruhnya mengakibatkan pergeseran fraksi buah ke tingkat yang lebih rendah, misalnya dari fraksi 3 ke fraksi 5 3.

SPC (Statistical Process Control)

  • Pengertian Statistical Process Control (SPC)
  • Tujuan Statistical Process Control (SPC)
  • Alat Ukur Statistical Process Control (SPC)
  • Uji Kecukupan Data
  • Uji Distribusi Normal
  • Uji Distribusi Chi-kuadrat ( 𝑿 𝟐 = chi-square)
  • Peta Kendali Untuk Data Variabel
  • Metode Analisis Data

Peta kendali adalah teknik pengendalian proses online yang umum digunakan untuk menyelidiki dengan cepat terjadinya penyebab atau proses yang tidak terduga sehingga proses dapat diselidiki dan tindakan diambil sebelum terlalu banyak unit yang tidak sesuai dihasilkan. Di luar kendali adalah keadaan ketika sifat produk tidak sesuai dengan spesifikasi perusahaan atau keinginan pelanggan dan posisinya pada peta kendali berada di luar batas kendali. Uji kecukupan data digunakan untuk mengetahui apakah jumlah sampel data yang diambil cukup untuk suatu penarikan kesimpulan atau proses pengolahan data.

Sedangkan uji keseragaman data bertujuan untuk memastikan bahwa populasi data sampel yang digunakan mempunyai nilai mean keseimbangan normal pada tingkat kepercayaan/signifikansi tertentu. Misalnya, rata-rata yang u diperkirakan k-g-1), dimana k = jumlah kelas interval dan g = jumlah parameter yang akan diestimasi. Biasanya, bagan kendali ini merupakan prosedur pengendalian yang lebih efisien dan memberikan informasi tentang lebih banyak proses.

Pengendalian rata-rata proses atau tingkat kualitas rata-rata biasanya dilakukan dengan peta kendali rata-rata atau peta kendali X. Bagan ini menggambarkan variasi harga rata-rata (rata-rata) dari data yang dikelompokkan dalam suatu kelompok. BKA = batas kendali atas BKB = batas kendali bawah 𝑋̅ = nilai rata-rata data 𝜎 = simpangan baku x = data pengamatan.

Metode analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian hingga sampai pada suatu kesimpulan. Melihat kerangka teori, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Deskripsi Perusahaan
  • Jenis Penelitian
  • Tempat Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Kerangka Berpikir
  • Metode Penelitan
    • Data Primer
  • Saran

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Operator, Bahan Baku (TBS), Cara Kerja dan Mesin. Hilangnya CPO dan kernel core di 7 stasiun yaitu hutan kosong, ampas press, kacang-kacangan, lumpur akhir, fiber cyclone, LTDS, clay bath. Oleh karena itu, kerugian CPO dan kernel diselidiki dengan metode SPC untuk meningkatkan hasil OER dan KER.

Pada tahap ini dilakukan wawancara dan analisa laboratorium mengenai permasalahan yang sering dijumpai pada proses produksi. Data primer terdiri dari data hasil analisis Tab CPO dan Kernel, data hasil produksi CPO dan Kernel serta data olahan TBS per hari. Dari hasil analisa laboratorium dapat diketahui data kerugian dan hasil proses produksi CPO dan Kernel.

Data sekunder menyediakan literatur terkait dan data pendukung mengenai kerugian pada proses produksi kelapa sawit. Data yang dikumpulkan dari hasil analisis laboratorium dan wawancara dapat dikelola dengan menggunakan metode Statistical Process Control. Untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini diperlukan suatu metode pengumpulan data agar data yang dikumpulkan akurat dan benar.

Besarnya peningkatan CPO dan core yield pada saat tidak ada kerugian (zero loss) adalah rendemen CPO meningkat sebesar 1,62% dan rendemen inti meningkat sebesar 0,39%. Dengan membandingkan kerugian standar dan kerugian yang dihitung, efisiensi CPO meningkat sebesar 0,07% dan efisiensi inti meningkat sebesar 0,054%.

DAFTAR PUSTAKA

Analisis kehilangan minyak pada proses pengolahan CPO (Crude Palm Oil) dengan Metode Saintek's SPC (Statistical Process Control) Vol 2, No.1, pp.15-23.

Referensi

Dokumen terkait

Selain produksi minyak kelapa sawit yang tinggi, produk samping atau limbah pabrik kelapa sawit juga tinggi. Secara umum limbah dari pabrik kelapa sawit terdiri atas tiga macam

GLAAD just released its annual analysis of LGBT [Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender] characters on television and declared that “this season’s line-up marks a critical step forward