Pemanfaatan polivinilpirolidon (PVP) sebagai bahan pengikat pada formulasi tablet ekstrak daun sirih (Piper betle L.). 34; Pemberian obat kronoterapi untuk peningkatan tekanan darah di pagi hari: sistem pemberian yang dapat diprogram", Journal of Controlled Release, 20090605.
JURNAL FARMASI UDAYANA
Naskah yang diserahkan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan direview terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel belum pernah diterbitkan atau akan diterbitkan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau jurnal lain. media publikasi. Semua penulis harus menghindari konflik kepentingan yang melibatkan pendanaan atau hubungan dengan orang atau badan lain setidaknya selama tiga tahun sebelum mengirimkan artikel ke jurnal yang dapat secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi penelitian yang bersangkutan. Contoh hal yang dapat menimbulkan konflik kepentingan antara lain karyawan, konsultan, kepemilikan material, royalti, permohonan pendaftaran/paten, hibah, atau sumber pendanaan lainnya.
Artikel yang dikirimkan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah diterbitkan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian skripsi), tidak boleh diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan dari seluruh penulis yang tercantum pada artikel yang bersangkutan dan telah secara tegas mendapat persetujuan dari tempat penulis melakukan penelitian, dan apabila diterima, artikel tersebut belum pernah diterbitkan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lain untuk menghindari plagiarisme. Semua penulis harus berpartisipasi dalam penelitian dan/atau persiapan naskah, sehingga fungsi masing-masing penulis harus ditentukan. Semua penulis harus mempunyai peran penting dalam setiap tahapan penyerahan artikel, yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau analisis atau interpretasi data, (2) perbaikan naskah, (3) persetujuan draf akhir. untuk dipublikasikan.
Hal yang dilakukan antara lain: mengajukan permohonan penambahan, pengurangan atau perubahan kepenulisan kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh penulis koresponden yang tercantum pada naskah yang diserahkan dan memuat: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambah, dikurangi atau diubah komposisinya (b) konfirmasi tertulis (email, faks, surat) dari semua penulis yang menyetujui perubahan tersebut di atas. Metode yang umum digunakan hanya menampilkan sumber perpustakaan, hanya modifikasi yang relevan yang perlu dijelaskan. Kesimpulan utama penelitian sebaiknya disajikan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri dalam topik utama kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil.
Apabila alamat penulis berbeda dengan lokasi pencarian semula, maka alamat terakhir atau tetap penulis sebagai catatan kaki nama penulis. Untuk memenuhi syarat abstrak ini, disarankan untuk tidak mencantumkan tinjauan pustaka, namun bila benar-benar diperlukan wajib mencantumkan nama penulis dan tahun. Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian tersendiri di akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari mencantumkan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki pada judul atau bagian artikel lainnya.
Buatlah rincian tentang orang-orang yang berkontribusi dalam penelitian (penerjemah, juru ketik atau pembaca dan sebagainya). Naskah yang telah diperbaiki akan dikembalikan dalam bentuk pdf kepada penulis terkait (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduhnya untuk penggunaan pribadi. Perubahan signifikan pada artikel yang diterima untuk diterbitkan di jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit.
Koreksi artikel sangat penting dilakukan dalam satu kali komunikasi, sehingga mewaspadai hal-hal yang perlu diperbaiki sebelum mengirimkannya kembali ke editor jurnal. Penulis menerima artikel dalam bentuk terbitan jurnal, beserta sampul jurnal.
Penggunaan Polivinill Pirolidon (PVP) Sebagai Bahan Pengikat Pada Formulasi Tablet Ekstrak Daun Sirih ( Piper betle L.)
Menurut Bhalerao dkk (2013), eugenol merupakan salah satu kandungan utama daun sirih dan juga telah terbukti memiliki efek antiinflamasi pada berbagai model hewan penelitian dengan berbagai agen inflamasi. Menurut penelitian Pin dkk (2010), ekstraksi daun sirih dengan metode sokhletasi paling efektif dengan pelarut etanol untuk mengekstraksi senyawa eugenol dengan nilai recovery sebesar 23,47%. Dimana hasil uji toksisitas menunjukkan nilai LD50 ditunjukkan setelah pemberian ekstrak etanol daun sirih dengan dosis 300 mg/kg pada hewan coba pada kelinci percobaan (Hajare et al., 2011).
Pemikiran inilah yang melatarbelakangi digunakannya ekstrak daun sirih sebagai bahan alami yang dapat dimanfaatkan Salah satu sediaan farmasi yang mempunyai dosis yang tepat dan praktis adalah tablet. Bentuk sediaan farmasi ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu mudah dikonsumsi, praktis, dosis tepat, dapat menutupi rasa pahit daun sirih dan kestabilannya. disimpan di gudang. Bahan aktif daun sirih adalah 3-metoksi-4-hidroksiallylbenzene yang merupakan senyawa tahan panas yang diperoleh dari eugenol dengan titik didih 254°C. Berdasarkan sifat tersebut, tablet dapat dibuat dengan metode granulasi basah pada suhu rendah. suhu 40-60°C.
Ambil 3 kg daun sirih yang sudah berwarna hijau seluruhnya, lalu cuci dengan air bersih sesedikit mungkin, lalu diteteskan. Bahan pengikat PVP yang telah diubah menjadi slime dimasukkan ke dalam mortar, kemudian massa butiran dikerjakan hingga diperoleh butiran yang baik, yang ditandai dengan massa butiran terkompresi, kemudian pecah tanpa kehilangan massa. Evaluasi granul yang dilakukan adalah uji kadar air, uji distribusi ukuran partikel, uji laju alir, uji sudut istirahat, uji densitas curah dan uji kompresibilitas.
Uji kadar air ini dilakukan untuk mengetahui kadar air pada butiran yang dibuat setelah dikeringkan. Butir yang lebih tersebar pada ukuran tertentu berarti kualitas butir (keseragaman ukuran partikel) cukup baik sebagai bahan baku pencetakan tablet (Lachman et al., 2008). Hal ini kemungkinan terjadi karena proses granulasi dilakukan dengan menggunakan ayakan 20 mesh, sehingga granul yang terbentuk didominasi pada kisaran ukuran 425-850 µm.
Namun butiran yang terbentuk tidak merata, dalam artian ukuran partikelnya baik bila tidak dominan pada satu ukuran saja. Hasil pengujian seluruh formula menunjukkan indeks kompresibilitas butiran yang diuji memenuhi syarat yaitu kurang dari 20%. Pada pengujian ini diperoleh hasil sediaan berbentuk bulat cembung dan mempunyai bau aromatik khas ekstrak daun sirih, hal ini sesuai dengan gambaran simplisia daun sirih yaitu berbau aromatik.
Hasil uji waktu hancur tablet menunjukkan tablet anti alergi daun sirih memerlukan waktu 25 menit 02 detik (Formula 1), 26 menit 33 detik (Formula 2) dan 28 menit 12 detik (Formula 3) hingga hancur sempurna. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, bahan pengikat PVP menghasilkan formula tablet ekstrak sirih yang optimal yaitu formula dengan konsentrasi PVP 1%, pada konsentrasi tersebut menghasilkan granul yang terstandarisasi dan mempunyai waktu hancur paling kecil.