• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF SISWA MAN 2 PADANG MEMILIH LES PRIVATE SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPEROLEH PEMBELAJARAN TAMBAHAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MOTIF SISWA MAN 2 PADANG MEMILIH LES PRIVATE SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPEROLEH PEMBELAJARAN TAMBAHAN "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIF SISWA MAN 2 PADANG MEMILIH LES PRIVATE SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPEROLEH PEMBELAJARAN TAMBAHAN

ARTIKEL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

Oleh:

BRAMA JOLINANDA 12070255

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

Motif Siswa MAN 2 Padang Memilih Les Privat Sebagai Sarana Untuk Memperoleh Pembelajaran Tambahan

Oleh

Brama Jolinanda1, Dr.Maihasni,M.Si2, Mira Yanti,M.Pd3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Email: chiebonk@gmail.com

ABSTRAK

Keberadaan bimbingan belajar saat ini sangat berkembang, bimbingan belajar berupakan alternatif proses pendidikan yang memberikan peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk mengembangkan diri. Ada banyak tempat bimbingan belajar yang bagus, seperti lembaga bimbingan belajar yang memberikan berbagai tawaran menjanjikan kepada siswa. Namun les privat juga menjadi salah satu pilihan siswa dan orang tua siswa dalam memenuhi kebutuhan bimbingan belajar, walaupun les privat tidak memberikan tawaran khusus seperti yang diberikan lembaga bimbingan belajar. Oleh karena itu yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah apa motit siswa memilih les privat? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan motif siswa memilih les privat sebagai saran untuk memperoleh pelajaran tambahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawamcara mendalam. Analisis data menggunakan metode deskriptif yaitu data yang diperoleh dilapangan disusun secara sistematis dan disajikan secara deskriptif, sehingga dapat memberikan gambaran tentang masalah yang ada. Jumlah informan pada penelitian ini 13 orang. Untuk melihat masalah ini, Peneliti berpedoman pada teori fenomenologi yang dikemukan oleh Alfred Schutz tentang motif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa, motif siswa MAN 2 Padang memilih les privat meliputi dua faktor, yaitu (1) Faktor motif sebab,dimana siswa memilih les privat dikarenakan nilai siswa di sekolah yang rendah dan ketidakefektifan les di bimbel (2) Faktor motif akibat, dimana siswa memilih les privat dikarenakan adanya dorongan dari keluar dan diajak oleh teman.

Kata kunci: Motif, Bimbingan Belajar, Les privat

1Mahasiswa program studi sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2Pembimbing I, ketua program studi pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

3Pembimbing II, staf pengajar program studi pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat rohani dan jasmani, kepribadian yang mantap, mandiri serta tanggung jawab kepada masyarakat dan negara. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu tujuan pembangunan nasional. Salah satu upaya yang bias dilakukan adalah dengan melalui pendidikan. Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi, huna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan (Zain, 1997:1).

UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan menyebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan non formal.

Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan mendidik siswanya agar kemampuan kognitif, afektif, psikomotornya dapat berkembang secara seimbang.

Pendidikan non formal meliputi pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan dan pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemajuan peserta didik (Tirtarahardja dan Sulo, 2008:164).

Saat ini siswa dituntut untuk belajar semaksimal mungkin demi menjalani sistem pendidikan yang ada pada kurikulum saat.

Tidak jarang banyak siswa yang mengeluh karena ketika mereka belajar seperti dikejar target untuk melahap semua materi pelajaran yang ada. Begitu banyak mata pelajaran yang harus dipelajari membuat siswa merasa tidak cukup waktu untuk belajar dengan maksimal di sekolah mereka, padahal waktu belajar yang mereka dapat di sekolah cukup panjang (Beky, 2014:1).

Selain belajar di sekolah, siswa perlu mengulang pelajarannya di luar sekolah atau di rumah. Kenyataannya, tidak sedikit orang tua siswa yang kesulitan mendampingi anaknya belajar di rumah karena aktivitasnya yang sibuk, atau pelajaran anaknya belum tentu dipahami orang tuanya. Karena itu banyak dari siswa- siswa tersebut yang memperlengkapi dirinya dengan pembelajaran tambahan di luar jam sekolah (Josua, 2014:1).

Keberadaan bimbingan belajar saat ini sangat berkembang. Bimbingan belajar merupakan alternatif proses pendidikan yang memberikan peluang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengembangkan diri, mengingat adanya demonstrasi dalam peyelenggaraan pendidikan harus mendorong pemberdayaan masyarakat dengan memperluar partisipasi masyarakat dalam pendidikan yang meliputi peran serta perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan pengendalian mutu pelayanan pendidikan (UU Sikdiknas No.20 Tahun 2003, Pasal 54 Ayat 1). Sebab pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga (UU RI, 2003:37).

Ada banyak tempat bimbingan belajar yang bagus di Indonesia. Ada pun manfaat anak mengikuti bimbingan belajar adalah anak menjadi lebih fokus terhadap mata pelajaran, anak memiliki kesempatan untuk mengulang materi pelajaran agar lebih dipahami, serta anak mampu memecahkan materi pelajaran yang sulit di pecahkan . ada dua jenis bimbingan belajar yaitu, bimbingan belajar melalui lembaga bimbingan belajarr dan bimbingan belajar melalui les privat (Sukardi, 2008:56).

Metode pembelajaran yang diterapkan di lembaga bimbingan belajar adalah klasikal dengan batasan jumlah anak didik serta materi yang telah disiapkan oleh lembaga yang bersangkutan. Lembaga bimbingan belajar menjanjikan kualitas pembelajaran dan target out put, serta janji pelayanan dengan metode pembelajaran yang up to date. Metode pembelajaran yang diberikan lebih menjanjikan bagaimana siswa dapat belajar lebih efektif, cerdas dan penerapan strategi belajar cepat, dimana

(5)

metode tersebut tidak di dapatkan siswa di sekolah. Bukan itu saja, ada paket pendampingan belajar siswa dengan memberi pelayanan konseling dan pemecahan masalah siswa. Pembelajaran didukung dengan fasilitas lengkap yang merangsang siswa belajar lebih asyik. Serta program eksklusif dengan jaminan 100%

uang kembali jika tidak diterima di PTN.

Cara-cara seperti ini adalah teknik menjual bimbingan belajar yang sudah biasa dilakukan untuk menarik para siswa sekolah (Aulia, 2011:2).

Selain dari lembaga bimbingan belajar, les privat juga dapat membantu siswa dalam rangka pemenuhan kebutuhan akan kemampuan pengembangan potensi dalam proses pembelajaran. Materi dalam pembelajaran diberikan tergantung pada kebutuhan anak. Namun dari segi biaya les privat lebih mahal dari pada mengikuti lembaga bimbingan belajar. Dahulu les privat merupakan kebutuhan yang dapat dibilang barang mewah, akan tetapi saat ini sudah banyak yang menggunakan les privat.

Hal ini dapat terlihat dari siswa-siswi yang memanggil guru privat, bukan hanya orang kaya saja tetapi orang menengah kebawah pun ada. Keberadaan les privat menjadi suatu wadah perbaikan sistem, mutu dan fasilitas di Indonesia, diutamakan guna mencapai pendidikan yang diharapkan. Les privat dibutuhkan dengan maksud dan tujuan yang tepat, yaitu juga untuk membantu siswa dalam meningkatkan ilmu pendidikan (Beky, 2014:1). Ditengah maraknya pelajar mengikuti pelajaran tambahan di lembaga- lembaga pendidikan yang favorit. Namun les privat juga menjadi salah satu pilihan siswa dan orang tua siswa dalam memenuhi kebutuhan bimbingan belajar, walaupun les privat tidak memberikan tawaran khusus seperti yang diberikan lembaga bimbingan belajar. maka menimbulkan pertanyaan penelitian, yang menjadi pertanyaan peliti adalah apa motif siswa memilih les privat sebagai sarana untuk memperoleh pembelajaran tambahan.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini mulai dilakukan sejak bulan Maret 2016. Tempat penelitian ini, di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitataif yang berusaha mengungkapkan dan memahami relitas yang ada di lapangan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

Tipe penelitian ini adalah deskriptif, yang menggambarkan secara mendalam, faktual dan akurat tentang latar pengamatan, tindakan dan pembicaraan, Pemilihan informan dilakukan secara purposive samplingdengan jumlah informan 13 orang.

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah , wawancara mendalam , yang mencari data secara kompleks. Model analisis data penelitian ini adalah analisis dari Milles dan Heberman.

HASIL PENELITIAN

5.1 Motif Sebab (Because Motive)

Apapun yang dimaksud dengan motif sebab (because motif) adalah suatu tindakan yang diarahkan pada pengalaman masa lalu seseorang. Motif seorang individu dalam melakukan sesuatu didasarkan pada pengalam-pengalaman yang ada pada dirinya. Dilihat dari motif sebab (because motif) yang menjadi motif siswa MAN 2 Padang memilih les privat sebagai berikut:

5.1.1 Nilai Pelajaran di Sekolah Yang Rendah

Motif siswa lebih memilih les privat disebabkan nilai siswa yang rendah di sekolah. Sistem pendidikan saat ini yang sangat berorientasi pada nilai akhir, turut pula mempengaruhi tindakan para informan sebagai seorang siswa. Les privat ditempuh informan demi tercapainya tujuan memperbaiki nilai-nilai yang rendah sebelumnya. Les privat dengan metodenya yang lebih intim dan mendalam, menjadi salah satu aspek kelebihannya. Hal ini menyebabkan informan dapat menyerap materi pelajaran relatif lebih efisien.

Selanjutnya hal ini berujung pada kemampuan siswa atau informan yang mengikuti les privat lebih baik dalam mengerjakan tugas ataupun menghadapi ujian sekolah. Maka oleh karena itu, nilai siswa yang rendah menjadi latar belakang alasan yang dominan diantara informan.

(6)

5.1.2 Ketidakefektifan Les di Bimbel Informan menjatuhkan pilihan kepada les privat disebabkan pola belajar dan mengajar di les privat bersifat lebih focus. Kegiatan les privat yang dilakukan di rumah membuat informan lebih mudah berkonsentrasi pada saat belajar. Informan pun kemudian merasa tidak ada beban untuk mengajukan pertanyaan apabila ada hal-hal yang tidak mereka pahami terkait materi pelajaran. Begitu juga dalam segi waktu, dan energi. Siswa dapat beristirahat setelah pulang sekolah, tidak terburu-buru harus mengikuti jadwal les di tempat bimbel karena guru privat yang datang ke rumah.

Berbeda dengan saat informan mengikuti les di tempat bimbel sebelumnya, dimana suasana belajar yang diikuti banyak siswa membuat konsentrasi belajar menjadi terganggu. Dari segi waktu, dan energi, les bimbel juga tidak efektif. hal ini karena jadwal les tempat bimbel yang sehabis pulang sekolah membuat siswa tidak dapat beristirahat sepulang sekolah. Serta untuk les di tempat bimbel tentunya siswa akan mengeluarkan ongkos untuk menuju ke tempat bimbel.

Orangtua siswa juga menjelaskan bahwa adanya ketidakefektifan bimbel.

Ketidakefektifan bimbel dapat dilihat dengan adanya kesulitan orangtua dalam mengontrol anak-anak mereka, ditambah lagi jika les di tempat bimbel orangtua siswa sulit untuk berdiskusi dengan guru les mengenai sejauh mana perkembangan anak mereka setelah mengikuti les bimbel.

Berbeda dengan les privat, orang tua siswa lebih mudah dalam mengontrol anak-anak mereka, karena kegiatan les privat dilakukan di rumah. Orangtua juga dapat langsung berdiskusi dengan guru privat mengenai perkembangan anak mereka dalam mengikuti les privat.

5.2 Motif Akibat (In Order Motive) Motif ini timbul karena adanya nilai-nilai tertentu terhadap tindakan sekarang untuk jangkauan masa yang akan datang. Jadi dalam memilih les privat setiap siswa MAN 2 Padang memiliki alasan- alasan untuk mencapai nilai-nilai tertentu atau keinginan-keinginan tertentu yang hendak dicapai dimasa yang akan datang.

5.2.1 Adanya Dorongan Dari Keluarga Fungsi keluarga yang sangat mempengaruhi bagaimana seorang anak dalam lingkungan sosialnya adalahh fungsi kontrol. Fungsi kontrol merupakan satu pembentuk batasan seorang anak dalam pergaulan sosialnya. Tak jarang fungsi ini malah menjadikan suatu bentuk dominasi kekuasaan orang tua terhadap anak yang mengarah kepada pemaksaan kehendak orang tua. Dengan demikian apa yang mestinya dilakukan seorang anak dalam kontek ini adalah siswa merupakan suatu keinginan atau tujuan orang tua.

Dorongan dari keluarga sangat mempengaruhi tindakan siswa dalam memilih tempat untuk memperoleh belajar tambahan. Sikap orang tua yang takut akan kesehatan anak mereka dan sulitnya mengawasi anak mereka jika les di tempat bimbel menjadi alasan siswa MAN 2 padang memilih les privat sebagai sarana untuk memperoleh belajar tambahan.

Motif yang melatar belakangi keinginan orangtua menyuruh anaknya belajar les privat, yaitu karena kelebihan les privat yang memudahkan orangtua untuk terus memantau pola belajar dan perkembangannya anaknya. Selain itu orangtua memiliki pandangan baik terhadap anak maupun guru privat itu sendiri akan sama-sama lebih fokus dan terperinci dalam kegiatan belajar mengajarnya. Lebih lanjut, guru privat dianggap lebih bisa diajak berdiskusi langsung ketimbang guru di tempat-tempat bimbel untuk mengetahui perkembangan anak dalam belajar.

5.2.2 Diajak Oleh Teman

Pergaulan merupakan kebutuhan dasar manusia, bergaul adalah suatu dorongan atau keinginan untuk bergabung dengan orang lain. Sebagai bagian dari makhluk sosial, remaja lebih suka berkumpul-kumpul dengan remaja lain yang juga sebaya dengannya untuk saling berbagi pengalaman. Kecendrungan bersama dengan teman-teman untuk bermain berpengaruh bagi prilaku remaja.motif siswa memilih les privat sebagai sarana untuk memperoleh belajar tambahan tidak terlepas dari pengaruh teman-temannya dalam kelompok

(7)

bermain. Dorongan atau ajakan dari seorang teman sangat kuat mempengaruhi tindakannya.

Tindakan siswa dalam memilih les privat sebagai sarana untuk memperoleh belajar tambahan diajak oleh teman.

Berdasarkan informasi dari temannya mengenai kelebihan dari les privat, dan perubahan nilai yang didapatkan oleh teman yang mengikuti les privat menjadikan siswa untuk memutuskan ikut memilih les privat sebagai sarana untuk memperoleh belajar tambahan.

KESIMPULAN

Dalam penelitian ini terdapat dua alasan yang mendorong siswa MAN 2 Padang memilih les privat sebagai sarana belajar tambahan. Alasan itu dapat dilihat dari dua faktor pendorong yaitu faktor because motif (motif sebab) dan in order motif (motif akibat).

Faktor pendorong yang menjadi because motif siswa MAN 2 Padang memilih les privat adalah karena adanya pengalaman masa lalu atau sebelumnya yang mendorong mereka untuk memilih les privat, yaitu:

1. Nilai Pelajaran di Sekolah Yang Rendah

2. Ketidakefektifan Les di Bimbel Sedangkan yang menjadi in order motif Siswa MAN 2 Padang adalah adanya faktor-faktor yang mendorong mereka untuk memilih les privat karena adanya nilai-nilai tertentu terhadap tindakan sekarang untuk jangkauan masa yang akan datang seperti:

1. Adanya Dorongan Dari Keluarga 2. Diajak Oleh Teman

SARAN 1. Orang tua

orang tua seharusnya membantu dan membimbing anaknya dalam hal belajar supaya mendapatkan prestasi belajar yang membanggakan.

2. Sekolah

siswa mempunyai permasalahan dalam belajarnya, maka pihak sekolah harus membantu mencari jalan pemecahan.

3. Siswa

Berusaha dalam hal belajar supaya mendapatkan prestasi yang dapat membanggakan orangtua, maupun sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Tirtahardja, Umar dan Sulo, La. 2008.

Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Citra

Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:

PT. Rineka Cipta

Miles, Matthew B. dan Huberman, A.

Michael.1992. Analisis Data Kualitatif. (terj). Jakarta: UI-Press.

Moleong, J Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Oemar Hamalik. 1990. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Ritzer, George. 2003. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa

UUD 1945, Hasil Amandemen ke-IV Tahun 2002, Surakarta, Al-Hikma

UU RI No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika

Walgito, Bimo. 1985. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah.

Yogyakarta: Andi Offset.

Aulia, (2011), Les Privat atau Bimbingan Belajar.

http://edukasi.kompas.com/ diakses 3 Oktober 2015

(8)

Josua, (2014). Manfaat Les Privat Bagi Anak.

http://www.kesekolah.com/artikel- dan-berita/pendidikan/manfaat-les- privat-bagi-anak.html/ diakses 15 Juli 2015

Beky, (2014), Kebutuhan Les.

http://master21privat.com/kebutuha n-les-privat.html/ diakses 15 Juli 2015

Referensi

Dokumen terkait