• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF SISWA SMA MEMILIH BIMBEL EXIS SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPEROLEH PEMBELAJARAN TAMBAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MOTIF SISWA SMA MEMILIH BIMBEL EXIS SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPEROLEH PEMBELAJARAN TAMBAHAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

MOTIF SISWA SMA MEMILIH BIMBEL EXIS SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPEROLEH PEMBELAJARAN

TAMBAHAN

Syahrani1, Buchari Nurdin2, Sri Rahayu2. 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Nofrirani1@gmail.com

___ ABSTRACT

The research used qualitative approach of descriptive type. Data were collected through observation, interview and document analysis. Data analysis used descriptive method where the data from the site were systtematically arranged and presented descriptively, so that it can give a clear existing problem. The informants were 16 people where 12 of them were students and 4 of them were old people. To solve the problem, the researcher used the phenomenology by Alfred Schutz about the motives. The result shows that the motives of students selecting the Courses as the facility to get the additional learning covering two components. They are motives and expectations. Student’s motives to select the course are because the grades on the school are low, ineffective of private learning, invited by the friends, and supports from the families. The students expectation are to improve their grades, knowledge and friends as well.

Keywords: Motives, Expectations, Course

PENDAHULUAN

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang menerima dan bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat rohani dan jasmani, kepribadian yang mantap, mandiri serta tanggung jawab kepada masyarakat dan negara, mengcerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan sumber daya manusia

(SDM) adalah salah satu tujuan pembangunan nasional, pendidikan di artikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta di tuntut untuk meningkatkan kualitas manusia yang lebih tinggi, guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan pendidikan (Emma,1997:1).

Dalam UUD No.20 Tahun 2003, pasal 1 ayat 1 tentang sistem pendidikan nasional dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha dasar dan

(2)

2 terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang di perlukan dirinya dalam masyarakat, bangsa dan negara (UUD, 1945:23-24).

Manfaat anak mengikuti bimbingan belajar adalah anak menjadi lebih fokus terhadap mata pelajaran, anak memiliki kesempatan untuk mengulang materi pelajaran yang sulit dipecahkan. Ada dua jenis bimbingan belajar yaitu, bimbingan belajar melalui lembaga bimbingan belajar dan bimbingan belajar melalui les privat ( Sukardi,2008:56).

Metode pembelajaran yang di terapkan di lembaga bimbingan belajar adalah klasikal dengan batasan jumlah anak didik serta materi yang telah di siapkan oleh lembaga yang bersangkutan.Lembaga bimbingan belajar menjanjikan kualitas pembelajaran dan target out put, serta janji pelayanan dengan metode pembelajaran yang up to date.Metode pembelajaran yang diberikan lebih

menjanjikan bagaimana siswa dapat belajar lebih efektif, cerdas dan penerapan strategi belajar cepat, di mana metode tersebut tidak di

dapatkan siswa di

sekolah.Pembelajaran di dukung dengan fasilitas yang lengkap yang meransang siswa belajar lebih asyik. Cara-cara seperti ini adalah teknik menjual bimbingan belajar yang sudah biasa dilakukan untuk menarik para siswa ( Aulia,2011:2).

Bimbingan belajar (bimbel) Exis terletak di jl. Gajah mada, kp. Olo, Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat. Bimbingan belajar Exis berdiri sejak tahun 2004, dengan mata pelajaran matematika, fisika, kimia, biologi, dan bahasa inggris. Jumlah siswa SMA yang mengikuti bimbingan belajar di Exis dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.

Jumlah Siswa SMA Bimbingan Belajar Exis PadangTahun 2016-2017

No. Kelas Jumlah 1. X SMA 59 Orang 2. XI SMA 100 Orang Jumlah 159 Orang

(3)

3

Sumber: Bimbingan Belajar Exis Padang

Prestasi dari siswa tersebut akan terlihat apabila siswa telah mengikuti bimbingan belajar minimal dua semester. Prestasi tersebut akan diketahui meningkat atau tidaknya setelah siswa mengikuti ujian semester. Prestasi seorang siswa ada yang mengalami peningkatan setelah belajar di bimbingan belajar dan tidak menutup kemungkinan terdapat juga siswa yang tidak mengalami peningkatan prestasi sekalipun dia telah lama bergabung di bimbingan belajar. Banyak hal yang dapat mempengaruhi peningkat atau tidaknya prestasi seorang siswa, karena tidak selamanya yang bergabung di bimbingan belajar akan mengalami peningkatan prestasi di sekolah. Untuk melihat jumlah siswa yang telah dua semester mengikuti bimbingan belajar di Exis Padang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.

Jumlah Siswa yang Telah Dua Semester Mengikuti Bimbingan Belajar di Exis Padang pada tahun 2016-2017

No. Kelas Jumlah 1. X SMA 5 Orang

2. XI SMA 7 Orang Jumlah 12 Orang Sumber: Bimbingan Belajar Exis Padang

Ditengahmaraknya pelajar mengikuti pelajaran tambahan di lembaga-lembaga pendidikan yang favorit.Bimbingan belajar juga menjadi salah satu pilihan siswa dan orang tua dalam memenuhi kebutuhan bimbingan belajar.

Bedasarkan uraian di atas menimbulkan pertanyaan, yang menjadi pertanyaan peneliti adalah apa motif yang melatarbelakangi siswa memilih bimbel sebagai sarana untuk memperoleh pembelajaran tambahan dan apa yang diharapkan siswa untuk mengikuti bimbingan belajar sebagai sarana pembelajaran tambahan. Jawabannya, akan dilakukan penelitian yang mendalam dan hasilnya akan ditulis dalam bentuk skripsi dengan judul “Motif Siswa SMA Memilih Bimbel Exis Sebagai Sarana Untuk Memperoleh Pembelajaran Tambahan”.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa motif yang

(4)

4 memilih bimbel Exis sebagai sarana pembelajaran tambahan?

2. Apa harapan siswa SMA dengan memilih bimbel Exis sebagai sarana pembelajaran tambahan ?

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mendeskripsikan motif yang melatar belakang siswa SMA memilih bimbel Exis sebagai sarana pembelajaran tambahan.

2. Untuk mendeskripsikan apa yang diharapkan siswa SMA dari memilih bimbel Exis sebagai sarana pembelajaran tambahan.

METODOLOGI PENELITIAN Penelitianini menggunakan pendekatan kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor (1975:5). Pendekatan penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2004:3). Pendekatan ini dipilih karena lebih mampu menemukan defenisi situasi

dan gejala sosial dari subyek, perilaku, motif-motif subyek, perasaan dan emosi orang yang diamati, yang merupakan situasi defenisi subyek yang diteliti. Maka subyek akan dapat diteliti secara langsung. Selain itu, pendekatan ini dapat meningkatkan pemahaman peneliti terhadap cara subyek memandang dan menginterpretasikan kehidupanya, karena itu berhubungan dengan subyek dan dunianya sendiri bukan dalam dunia yang tidak wajar yang diciptakan oleh peneliti (Moleong, 2004:3).

Untuk menunjang dan memahami masalah ini lebih mendalam, maka digunakan tipe penelitian deskriptif.Tipe penelitian deskriptifmerupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitiaan deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptifberusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan kusus terhadap peristiwa tersebut (Noor,

(5)

5 2011:34-35).Di mana penelitian ini mendeskripsikan mengenai motif siswa memilih bimbel sebagai alternatif belajar tambahan. Dengan pendekatan dan tipe penelitian di atas akan dapat menggambarkan secara mendalam tentang motif siswa memilih bimbel sebagai belajar tambahan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, siswa SMA bimbingan belajar exis mempunyai motif-motif tertentu kenapa mereka memilih bimbingan belajar Exis sebagai sarana untuk memperoleh pembelajaran tambahan. Berikut motif 12 informan dan 4 orang tua yang di dapat dalam penelitian ini:

A. Motif Siswa

Suatu tindakan yang diarahkan pada pengalaman masa lalu seseorang.Motif seorang individu dalam melakukan sesuatu didasarkan pada pengalaman-pengalaman yang ada pada dirinya. Dilihat dari motif yang melatarbelakangi siswa SMA memilih bimbingan belajar untuk memperoleh pembelajaran tambahan sebagai berikut:

1. Nilai Pelajaran Di Sekolah Yang Rendah

Alasan siswa memilih bimbingan belajar disebabkan oleh pengalamannya sebelum mengikuti kegiatan bimbingan belajar.Sebelum mengikuti bimbingan belajar, informan sering mendapatkan nilai di

bawah KKM.Berdasarkan

pengalaman tersebut informan memilih bimbingan belajar untuk memperbaiki nilai pelajaran di sekolah demi memenuhi KKM yang sudah ditentukan.

Sistem pendidikan saat ini yang sangat berorientasi pada nilai akhir, turut pula mempengaruhi tindakan para informan sebagai seorang siswa.Bimbel ditempuh informan demi tercapainya tujuan memperbaiki nilai-nilai yang rendah sebelumnya.Bimbel dengan metodenya yang lebih intim dan mendalam, menjadi salah satu aspek kelebihannya.Hal ini menyebabkan informan dapat menyerap materi pelajaran relatif lebih efesien. Selanjutnya hal ini berujung pada kemampuan siswa atau informan yang mengikuti bimbel lebih baik dalam mengerjakan tugas ataupun

(6)

6 menghadapi ujian sekolah. Maka oleh karena itu, nilai siswa yang rendah menjadi latar belakang alasan yang dominan diantara informan.

Banyak siswa yang ingin belajar karena ingin memperoleh nilai yang memuaskan.Untuk itu, siswa harus belajar dengan sangat giat.Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi pendorong yang kuat untuk belajar.Dengan mengetahui hasil belajar, siswa terdorong untuk lebih giat belajar. Apabila hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa akan berusaha untuk mempertahankan atau meningkatkan intensitas belajarnya untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik di kemudian hari. Sedangkan prestasi yang rendah menjadikan siswa giat guna memperbaiki nilainya.Untuk mendapatkan hal tersebut siswa memilih untuk mengikuti program pembelajaran tambahan.

2. Ketidakefektifan Belajar di Les Privat

Alasan siswa balajar di bimbel agar tidak terlalu tegang. Di bimbel informan bisa menambah teman dan bertukar pikiran dengan teman yang lain. Untuk mengetahui hasil belajar

di bimbel diadakan ujian seperti di sekolah, disana bisa melihat hasil belajar yang diperoleh anak selama mengikuti bimbel.Dari segi biaya les privar juga tidak efektik, karena di les privat biaya yang harus dikeluarkan lebih mahal dibandingkan dengan biaya di bimbel.

Dalam meningkatkan prestasi siswa kita harus bekerja keras. Dengan banyaknya kerja sama dari beberapa pihak maka akan memudahkan dalam melakukan proses pemberian pelajaran kepada siswa. Pemberian bahan pelajaran pun tidak boleh sembarangan diberikan.Harus sesuai dengan kurikulum dan standar pendidikan yang sedang berlalu.Karena hal ini sangat berpengaruh terhadap sukses atau tidaknya siswa dalam mencapai sebuah prestasi dalam belajar.

Upaya untuk meningkatkan keefektifan belajar sangat dibutuhkan. Cara yang dilakukan haruslah cara yang benar. Dengan keefektifan belajar yang baik maka prestasi akan bisa didapatkan. Maka itu dibutuhkan kehati-hatian yang bagus untuk bisa menyukseskan keefektifan pembelajaran dengan prestasi yang

(7)

7 akan dicapai oleh siswa. Keefektifan dalam belajar bisa ditambahkan dengan memberikan bimbingan belajar, yaitu dengan bimbingan belajar di lembaga dan bimbingan belajar bimbel.

Namun hal ini diiringi dengan terlalu tegangnya siswa dalam belajar karena di les privat satu guru satu siswa, sedangkan di bimbel bisa lima sampai tujuh orang. Maka siswa bisa berbagi dengan teman yang lain dan bahkan bisa bertukar pikiran dengan teman yang bahkan beda sekolah, hal ini lah yang menambah wawasan siswa. Di les privat siswa tidak ada pemberian soal-soal bahkan ujiannya, sedangkan di bimbel siswa diberi soal-soal dan juga mengikuti ujuian seperti halnya di sekolah.Dari hasil ujian tersebut bisa melihat hasil belajar siswa selama mengikuti bimbel.

3. Adanya Dorongan Dari Keluarga

Ditemukan bahwa dorongan dari keluarga sangat mempengaruhi tindakan siswa dalam memilih tempat untuk memperoleh pelajaran tambahan.Sikap orang tua yang ingin anaknya berprestasi mengikuti anaknya ke bimbel sebagai sarana

untuk memperoleh pelajaran tambahan.

Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarganya.Bagi pasangan suami dan istri atau anggota keluarga yang dewasa, keluarga berfungsi menstabilisasikan kehidupan mereka, yaitu memenuhi kebutuhan kasih sayang, dan sosio-ekonomi.Bagi anak-anak keluarga memberikan perawatan

fisikk dan kebutuhan

emosional.Seiring dengan itu keluarga juga memberikan pengarahan perkembangan kepribadian.Sistem keluarga merupakan konteks belajar yang utama bagi suatu perilaku, pikiran dan perasaan dari seorang individu.Orang tua merupakan “guru” yang utama karena orang tua menginterpretasikan dunia dan masyarakat bagi anak-anak.

Dalam hal ini perhatian dan kasih sayang dari orang tu terhadap seorang anak dalam sebuah keluarga memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan pembentukan kepribadiaan anak. Seorang anak akan merasakan kenyamanan dan kebahagiaan apabila mendapatkan perhatian yang cukup dari

(8)

8 keluarganya. Namaun sebaliknya jika kurangnya perhatian dari orang tua maka anak akan mencoba mencari sesuatu yang baru di luar lingkungan keluarganya yang bisa memberikan kebahagiaan dan kenyamanan baginya.

Selain itu salah satu fungsi keluarga yang sangat mempengaruhi bagaimana seorang anak dalam lingkungan sosialnya adalah fungsi kontrol.Fungsi kontrol merupakan satu pembentukan batasan seorang anak dalam pergaulan sosialnya.Tak jarang fungsi ini malah menjadikan suatu bentuk dominasi kekuasaan orang tua terhadap anak yang mengarah kepada pemaksaan kehendak orang tua. Dengan demikian apa yang mestinya dilakukan seorang anak dalam kontek ini adalah siswa merupakan suatu keinginan atau tujuan orang tua.

4. Diajak Oleh Teman

Temuan dilapangan

menemukan bahwa tindakan siswa dalam memilih bimbel sebagai sarana untuk memperoleh pelajaran

tambahan diajak oleh

teman.Berdasarkan informasi dari temannya mengenai bimbel membuat

siswa tertarik untuk mengikuti bimbel sebagai sarana untuk memperoleh pelajaran tambahan.

Pergaulan merupakan kebutuhan dasar manusia, bergaul adalah suatu dorongan atau keinginan untuk bergabung dengan orang lain. Sebagai bagian dari makhluk sosial remaja lebih suka berkumpul-kumpul dengan remaja lain yang juga sebaya dengannya untuk saling berbagi pengalaman. Kecenderungan bersama dengan teman-teman untuk bermain berpengaruh bagi prilaku remaja.

Lingkungan pergaulan merupakan sesuatu yang sifatnya eksternal dari lingkungan keluarga. Karena proses sosialisasi bukan saja terjadi ditengah-tengah lingkungan keluarga, namun proses penyesiauan diri terhadap nilai-nialai atau sesuatu yang dianggap baik atau buruk akan diterima seseorang pada proses sosialisasi ditengah-tengah masyarakat.

Lingkungan pergaulan memberikan ssuatu yang bermakna bagi remaja dalam mengembangkan dan memperkokoh kepribadian yang diperoleh dari lingkungan keluarga. Dari pergaulan tersebut akan didapat

(9)

9 hal-hal positif yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian dirinya. Namun ada juga kemungkinan dalam pergaulan tersebut justru membawa remaja ke dalam perbuatan-perbuatan yanag bersifat negatif dan menyimpang dalam masyarakat, yang disebabkan karena adanya kecenderungan untuk menjalankan pola yang ada dalam suatu kelompok bermain.

Dalam hal ini alasan atau motif siswa memilih bimbel sebagai sarana untuk memperoleh belajar tambahan tidak terlepas dari pengaruh teman-temannya dalam kelompok bermain.Dorongan atau ajakan dari seorang teman sangat kuat mempengaruhi tindakannya.

Dari keseluruhan motif yang melatarbelakangi siswa memilih bimbel untuk memperoleh pembelajaran tambahan sesuai dengan teori fenomenologi mengungkapkan bahwa motif timbul karena suatu tindakan yang diarahkan pada

pengalaman masa lalu

seseorang.Dalam hal ini, keikut sertaan informan dalam kegiatan bimbel adalah untuk mendapatkan keuntungan atas tindakan yang

dilakukannnya. Dari pengalaman masa lalu setiap informan menganggap dengan mengikuti kegiatan bimbel akan membantu dalam meningkatkan nilai pelajaran, menambah ilmu dan menambah teman. Tindakan-tindakan tersebut berdasarkan dari pengalaman masa lalu informan yang mengarahkannya dalam melakukan tindakan.

Hal ini berbeda dengan pendapat Sardirman (2011:86-87) yang mengatakan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu cita-cita atau aspirasi siswa.

Namun pada kenyataannya siswa melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman masa lalunya.Seperti nilai pelajaran yang rendah untuk

memperbaiki nilainya,

ketidakefektifan les privat, adanya dorongan dari keluarga dan ajakan dari teman bukan karena cita-cita dan aspirasi siswa.

Selain motif untuk memilih bimbel sebagai sarana untuk memperoleh pembelajaran tambahan siswa juga memiliki harapan dalam memilih bimbel sebagai sarana untuk memperoleh pembelajaran tambahan, yaitu:

(10)

10 B. Harapan Siswa Dalam Mengikuti

Bimbel

Harapan siswa mengikuti bimbel adalah keinginan atau mengharapkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan oleh siswa. Setiap siswa memiliki harapan yang tidak jauh berbeda satu sama lainnya yaitu untuk meningkatkan nilai, menambah ilmu dan menambah teman. Hal ini yang diharapkan siswa dalam mengikuti bimbel tersebut.

1. Meningkatkan Nilai

Hasil penelitian membuktikan bahwa meningkatkan nilai merupakan tujuan setiap siswa dalam belajar.Belajar yang giat untuk memperoleh hasil yang bagus selalu di lakukan siswa yang menginginkan nilai yang bagus pula.Oleh karena itu siswa tidak merasa cukup hanya belajar di sekolah saja. Siswa memilih bimbel untuk tempat belajar kedua setelah di sekolah, dengan tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan nilai.

2. Menambah Ilmu dan Menambah Teman

Dari beberapa keterangan informan didapatkan bahwa siswa memilih bimbel untuk menambah ilmu dan menambah teman.Sistem

pendidikan saat ini yang sangat berorientasi pada ilmu, turut pula mempengaruhi tindakan para informan sebagai seorang siswa.Bimbel ditempuh informan demi tercapainya nilai yang baik dan mendapatkan ilmu juga menambah teman.

Harapan ini timbul karena adanya nilai-nilai tertentu terhadap tindakan sekarang untuk jangkauan masa yang akan datang. Jadi dalam memilih bimbel setiap siswa SMA memiliki harapan-harapan untuk mencapai nilai-nilai tertentu atau keinginan-keinginan tertentu yang hendak dicapai dimasa yang akan datang.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sadirman (2011:85) fungsi motivasi belajar untuk menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.Dengan demikian motivasi dapaat memberikan arahan dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

Sesuai dengan kenyataannya siswa memiliki harapan dalam mengikuti bimbel sebagai sarana untuk memperoleh pembelajaran

(11)

11 tambahan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya dengan menentukan arahnya.

KESIMPULAN

Dalam penelitian ini terdapat dua alasan yang mendorong siswa SMA memilih bimbel Exis sebagai sarana belajar tambahan. Alasan itu dapat dilihat dari motif siswa mengikuti bimbel dan harapan siswa mengikuti bimbel, yaitu:

Motif yang melatarbelakangi siswa memilih bimbel sebagai sarana untuk memperoleh pembelajaran tambahan terdiri dari empat motif, yaitu:

1. Nilai Pelajaran di Sekolah Yang Rendah

2. Ketidakektifan di Les Privat 3. Adanya Dorongan Dari

Keluarga

4. Diajak Oleh Teman

dalam menigkatkan nilai pelajarannya.

Harapan yang dinginkan siswa dalam mengikuti bimbel sebagai sarana untuk memperoleh pembelajaran tambahan terdiri dari dua harapan yaitu:

1. Meningkatkan Nilai

2. Menambah Ilmu dan Menambah Teman

DAFTAR PUSTAKA

Emma ,Zain. 1997. Rangkuman ilmu mendidik. Jakarta : Mutiara Sumber Media.

Marsudi, Saring. 2003. Layanan Bimbingan Konseling Di Sekolah. Surakarta

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Moleong, J Lexy. 2004. Metodologi penelitian Kualitatif.

Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program

Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

UU RI No.20 Tahun 2003.Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. Aulia, (2016).Info

Kursus.www.infokursus.net/d atakursus/ diakses 5 Januari 2017

Josua, (2014). Manfaat Bimbel Bagi Anak.

http://www.kesekolah.com/ar

(12)

tikel-dan-12

berita/pendidikan/manfaat-bimbel-bagi-anak.html/ diakses 5 Januari 2017

Referensi

Dokumen terkait

Karena akses keluar masuk Kampus Terpadu Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta bersinggungan langsung dengan ruas jalan Bima maka perlu dilakukan

Sedangkan menurut data yang di himpun dokumen RISPAM Kabupaten Gresik 2015-2030, belum tercatat sumber air baku alternatif di wilayah tersebut, dan didapatkan

Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Loyalitas Dan Kepuasan Sebagai Variabel Moderating Pada PT.. Ayu

Berdasarkan filosopi penjualan tersebut, maka perusahaan baik prinsipal maupun distributor harus bisa memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja selling-in

Kalajengking mempunyai ritual perkawinan yang kompleks, jantan menggunakan pedipalpinya mencengkeram pedipalpi betina. Jantan kemudian membimbing betina melakukan

Kedua , pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada dasarnya sama dengan pondok pesantren tersebut diatas tetapi para santrinya

16 Tidak adanya perbedaan status kebersihan mulut antara kelompok pemakai dan bukan pemakai alat ortodonti cekat pada penelitian ini kemungkinan disebabkan oleh

Dari hasil penelitian ini dapatlah diketahui bahwa Tumbuhan Balaka bukanlah tumbuhan yang hanya dapat hidup di halaman candi di Padang Lawas, tetapi juga ditemukan