i
BENI SETIAWAN, Nim 508121021 Pengembangan Multemedia Interaktif Mata Pelajaran
Sistem Bahan Bakar diesel pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Harapan Stabat, 2013
Studi ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media pelajaran interaktif yang layak digunakan, mudah dipelajari siswa dan dapat dipakai untuk pelajaran individual, (2) untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran interaktif yang dikembangkan pada Mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel.
Jenis penelitian ini adalahpengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Brod and Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick and Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Model ini meliputi enam tahapan yakni: studi literatur, perencanaan atau disain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir. Subyek uji coba tersiri dari dua ahli materi sistem bahan bakar diesel, satu ahli desain pembelajaran, satu ahli media pembelajaran. Tiga siswa untuk uji coba perorangan, sembilan siswa untuk uji coba kelompok kecil dan 32 siswa untuk uji coba lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
ii
melimpahkan rahmad dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian ini yang berjudul.” Pengembangan Multimedia Interaktif Mata
Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Harapan Stabat Tahun Ajaran 2013/2014 ”
Penulisan proposal penelitian ini bertujuan untuk menambah salah satu syarat
mutlak memperoleh gelar Sarjana Kependidikan bagi mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari banyak kekurangan baik dari segi isi, susunan maupun tata
bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Walaupun demikian besar harapan penulis agar hasil
studi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya.
Selama perkuliahan sampai dengan tersusunnya proposal penelitian ini,
penulis banyak sekali menerima dukungan moril, materi dan spiritual yang tidak
ternilai harganya. Melalui tulisan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar
– besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.
3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
UNIMED.
iii
6. Bapak Drs. Selamet Riadi selaku ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin.
7. Bapak Dr, R. Mursid M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang telah
memberikan bimbingan dan saran selama penyusunan skripsi ini.
8. Bapak Nur Basuki M.Pd Yang telah banyak memberikan masukan, saran dalam
penulisan skripsi ini.
9. Teristimewa kepada keluargaku terutama kepada kedua orang tuaku Siswadi dan
Alm. Saidatul Hanim Siregar yang telah memberikan kasih sayangnya serta
dukungan baik moril maupun materil selama perkuliahan hingga selesai.
10.Terkasih buat Mayang Sari yang telah banyak memberi semangat dan dukungan
kepada penulis.
11.Teman–teman FT stambuk 2008 yang telah memberikan semangat dan
dukungannya selama ini, teristimewa kepada Bagus, Henry Iskandar, Ilham atut,
Hamdi, Arisandi, Akmal, Riza, Aisyah, Mandrak iboy, Anggun, yang telah
menemani penulis selama perkuliahan sampai dengan penyusunan skripsi, dan
kepada tim mekanik yang berada di Sardana Indar Berlian Motor Sumut serta
teman – teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Penulis juga berharap semoga
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, Mei 2013
iv DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penlitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
A. Kerangka Teoritis ... 11
1. Pembelajaran ... 11
2. Multimedia Interaktif ... 23
3. Pembelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel ... 35
4. Prosedur Pengembangan Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel ... 36
B. Kerangka Berfikir ... 39
C. Hipotesis ... 41
BAB III METODE PENILITIAN ... 42
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 42
v
C. Metode Penelitian ... 42
D. Tahap Uji Coba Produk ... 46
E. Subjek Uji Coba ... 46
F. Pelaksanaan Uji Coba ... 47
G. Jenis Data ... 48
H. Instrumen Pengumpulan Data ... 49
I. Teknik Analisi Data ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 56
1. Deskripsi Produk Awal ... 56
2. Deskripsi Data Hasil uji Coba ... 61
a. Data Hasil uji Coba Tahap I; Validasi Ahli Materi, Ahli Desain Pembelajaran dan Ahli Media. ... 61
b. Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan ... 74
c. Data Hasil Uji Coba Tahap III Uji Coba Kelompok Kecil ... 77
d. Data Hasil Uji Coba Tahap IV Uji Coba Lapangan... 80
3. Analisis Data ... 82
a. Analisis I; Analisis Data Hasil Evaluasi Produk Awal ... 82
b. Analisis II; Analisi Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan ... 88
c. Analisis III; Analisis Data hasil Uji Coba Tahap III Uji Coba kelompok kecil ... 89
d. Analisis IV; Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap IV Uji Coba Lapangan ... 88
4. Revisi Produk ... 89
a. Revisi Pertama ... 89
b. Revisi kedua ... 91
c. Revisi ketiga ... 92
vi
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... ... 93
A. Kesimpulan ... 93
B. Implikasi ... 95
C. Saran ... 97
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel3.1: Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Materi Pembelajaran.
Sistem Penyampaian Pembelajaran dan Kualitas Strategi Pembelajaran ... 50
Tabel 3.2: Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Desain Informasi, Desain Interaksi, dan Desain Presentasi ... 51
Tabel 3.3: Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran dan Kualitas Teknis/Tampilan ... 52
Tabel 3. 4: Kriteria Penilaian ... 53
Tablel4.1: Data Analisis Kebutuhan ... 57
Tabel 4.2: Skor Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas Materi Pembelajaran ... 62
Tabel4.3: Skor Penilaian Ahli Materi Teantang Kualitas Strategi Pembelajaran ... 62
Tabel4.4: Skor Penilaian Ahli Materi Tentang Sistem Penyampaian ... 63
Tabel4.5: Tingkat Kecendrungan Panilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas Materi Pembelajaran ... 64
Tabel4.6: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas Strategi Pembelajaran ... 64
Tabel4.7: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Sistem Penyampaian Pembelajaran ... 64
Tabel4.8: Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran ... 65
Tabel4.9: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desaian Pembelajaran tentang Aspek Kualitas ... 66
Tabel4.10: Skor Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Desain Pembelajaran Tentanag Aspek Kualitas Desain Informasi ... 67
viii
Tabel4.12: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli
Desain Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Presentase ... 68
Tabel4.13: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran
Terhadap Kualitas Desain Pembelajaran ... 69
Tabel4.14: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran
Terhadap Kualitas Desain Informasi ... 69
Tabel4.15: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran
Terhadap Kualitas Desain Interaksi ... 69
Tabel4.16: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran
Terhadap Kualitas Desain Interaksi ... 70
Tabel4.17: Ikhtiar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif
Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Oleh Ahli Desain
Pembelajaran ... 70
Tabel4.18: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Media
Pada Aspek Pemograman ... 71
Tabel4.19: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Media
Pada Aspek Kualitas Teknis ... 72
Tabel4.20: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Media Pembelajaran
Terhadap Kualitas Pemograman ... 73
Tabel4.21: Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Media Pembelajaran
Terhadap Kualitas Teknik ... 73
Tabel4.22: Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif
Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Oleh Ahli Media
ix
Tabel 4.23: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran
Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Coba Perorangan Tentang
Materi Pembelajaran ... 74
Tabel4.24: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran
Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Coba Perorangan Tentang
Aspek Kualitas ... 75
Tabel4.25: Tingkat Kecendrunganb Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi
Pembelajaran Media Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan
Bakar Diesel Pada Uji Coba Perorangan ... 76
Tabel4.26: Tingkat Kecendrunganb Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi
Pembelajaran Media Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan
Bakar Diesel Pada Uji Coba Perorangan ... 76
Tabel4.27: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran
Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Kelompok Kecil Tentang
Aspek Kualitas Materi Pembelajaran ... 77
Tabel4.28: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran
Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Kelompok Kecil Tentang
Aspek Kualitas Teknik atau Tampilan ... 78
Tabel4.29: Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi
Pembelajaran Media Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan
Bakar Diesel Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 78
Tabel4.30: Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi
Pembelajaran Media Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan
x
Tabel4.31: Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif
Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Coba
Kelompok Kecil ... 79
Tabel4.32: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran
Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Coba Lapangn Tentang
Aspek Kualitas Materi Pembelajaran ... 80
Tabel4.33: Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran
Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Coba Lapangan Tentang
Aspek Kualitas Teknik atau Tampilan ... 81
Tabel4.34: Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi
Pembelajaran Media Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan
Bakar Diesel Pada Uji Coba Lapangan ... 81
Tabel4.35: Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi
Pembelajaran Media Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan
Bakar Diesel Pada Uji Coba Lapangan ... 82
Tabel4.36: Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran
Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Oleh
Ahli Materi ... 83
Tabel4.37: Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran
Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Oleh
Ahli Media ... 85
Tabel4.38: Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran
Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Pada
xi
Tabel 4.39: Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran
Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Pada
Uji Coba Kelompok Kecil ... 88
Tabel 4.40: Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel Pada Uji Coba Lapangan ... 88
Tabel4.41: Data Hasil Revisi Pada Topik Oleh Ahli Materi ... 90
Tabel4.42: Data Hasil Revisi Oleh Ahli Materi ... 90
Tabel4.43: Data Hasil Revisi Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 91
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Posisi Media Dalam Sistem Pembelajaran ... 18
Gambar 2.2.: Skema Proses Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran ... 37
Gambar 2.3 : Kerangka Berfikir Penelitian ... 40
Gambar 3.1 : Bagan Prosedur Pengembangan Multimedia Interaktif ... 45
Gambar 4.1 : Tahap Uji Coba Produk Pengembangan ... 60
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3. Angket Ahli Materi
Lampiran 4 Angket Ahli Disain Pembelajaran
Lampiran 5 Angkat Ahli Media Pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam
pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan berbagai
terobosan baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan
pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan. Untuk meningkatkan proses
pembelajaran, maka guru dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih
inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik di dalam belajar
mandiri maupun didalam pempelajaran di kelas. Pendidikan memilki peranan
penting guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Bagi manusia,
pendidikan berfungsi sebagai sarana dan fasilitas yang memudahkan, mampu
mengarahkan, mengembangkan dan membimbing ke arah kehidupan yang lebih
baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.
Sekolah Menegah Kejuruan adalah salah satu jenis lembaga pendidikan
formal yang menjadi salah satu alternatif sekolah lanjutan selain Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) bagi peserta didik yang ingin
mendapat keahlian dalam suatu bidang tertentu. Sekolah Menegah Kejuruan
dibangun atau didirikan untuk menciptakan lulusan agar siap kerja sesuai dengan
minat dan bakatnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Peraturan Pemerintah No.
29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah Bab I Ayat 1 Pasal 3, bahwa
mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis
pekerjaan tertentu” (Kurikulum SMK:2006). Berdasarkan pernyataan tersebut
jelas bahwa sekolah menengah kejuruan memfokuskan pada suau program
keahlian atau program pendidikan tertentu.
Pembaharuan sistem pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan, relevansi pendidikan, dan perubahan kurikulum mutlak diperlukan
agar perkembangan pendidikan dapat mengikuti perkembangan jaman. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang berorientasi pada
serangkaian pengalaman belajar yang harus dicapai oleh peserta didik. Pada
kurikulum KTSP peserta didik diharapakan mampu mengembangkan potensi
dalam dirinya untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan lingkungan.
Mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel adalah salah satu materi yang
terdapat dalam kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Harapan
Stabat yang didalamnya terdapat kompetensi dasar yaitu Memelihara Sistem
Bahan Bakar Diesel.. Dalam dunia industri otomotif Memlihara Sistem Bahan
Bakar Diesel merupakan satu rangkaian yang rutin diperiksa kondisinya untuk
menjaga performa mesin tetap didalam kondisi yang optimal. Mata pelajaran ini
menjadi penting untuk dipelajari dikarenakan Memelihara Sistem Bahan Bakar
Diesel merupakan bekal utama siswa untuk dapat masuk dalam dunia industri
-industriotomotif.
Berdasarkan pengamatan selama Praktek Pengalaman Lapangan dan
observasi yang dilakukan pada peserta didik kelas XI di SMK Harapan Stabat
nampak para siswa kurang termotivasi dan kurang bersemangat dalam mengikuti
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel masih
tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yangmenunjukkan
dalam tiga kelas bahwa hampir 26% dari siswa kelas XI tidak mampu mencapai
nilai ketuntasan belajar minimal 75. Suatu kelas disebut tuntas belajar apabila
dikelas tersebut terdapat minimal 85% siswa yang mencapai nilai sesuai kriteria
ketuntasan. Sedangkan dari hasil persentase didapat bahwa hanya 74% saja siswa
yang mampu mencapai nilai sesuai dengan kriteria. Alasan ini menguatkan
mengapa penelitian ini di lakukan di SMK Harapan Stabat. Berdasarkan observasi
di SMK Harapan Stabat proses belajar mengajar pada mata pelajaran Sistem
Bahan Bakar Diesel masih sepenuhnya dengan bimbingan guru, misalnya : guru
menjelaskan tahap demi tahap proses Sistem Bahan Bakar Diesel, bila tidak
dibimbinng oleh guru siswa sering kali tidak melakukan semua tahapan proses
yang dibutuhkan atau salah dalam mememlihara sistem bahan bakar diesel,
kecuali bagi mereka yang dapat dengan cepat memahami.
Metode pembelajaran konvensional yang diterapkan guru dalam proses
belajar mengajar tidak mampu menarik perhatian siswa, dengan metode ini guru
cenderung tidak melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Media bantu
yang digunakan guru selama pembelajaran hanya berbatas padaa text book atau
power point dan tidak mampu menarik perhatian siswa. Sedangkan untuk
pembelajaran produktif sendiri media yang layak dan memenuhi untuk dapat
menghantarkan materi adalah yang mengandung unsur gerak sehingga proses
belajar dapat diperhatikan dengan baik. Kurangnya motivasi dan perhatian siswa
serta rendahnya prestasi belajar tersebut menunjukkan bahwa terjadi hambatan
seharusnya diterima oleh siswa. Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
yang dipelajari merupakan persiapan mengikuti mata diklat berikutnya.
Keberhasilan peserta didik menempuh setiap bidang mata pelajaran merupakan
bekal mewujudkan keahlian yang dimilikinya. Pemahaman akan kompetensi
sistem bahan bakar diesel menjadi hal yang perlu diperhatikan guna tercapai
keberhasilan tujuan pembelajaran, tidak hanya pada hasil belajar saja. Tujuan
pembelajaran pada dasarnya adalah kemampuan peserta didik memahami isi,
maksud dan pesan yang diberikan oleh mata pelajaran tersebut.
Jelas dikatakan di atas bahwa kesiapan perangkat pembelajaran baik
pembelajaran adaptif maupun produktif harus benar-benar dilakukan oleh guru
sehingga peserta didik akan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dalam proses belajar dibantu oleh seorang guru, tugas guru ialah
membantu, membimbing dan memfasilitasi peserta didik untuk mencapai
tujuannya. Dalam mencapai tujuannya tersebut guru menggunakan metedologi
pengajaran dalam melakukan interaksinya dengan siswa agar bahan pengajaran
sampai kepada siswa, sehingga siswa mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata
lain, untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar guru dapat
menggunakan model atau metode pembelajaran dan media bantu, media bantu
dapat berupa model, buku teks, film transparansi, kaset video, media berbasis
komputer dan lainnya.
Di dalam proses belajar mengajar agar pembelajaran efektif maka
diperlukan suatu media yang sesuai dengan karakter peserta didik, mata pelajaran
yang disampaikan, suasana dan prasarana penunjang. Dengan perangkat
belajar dengan baik. Untuk itu pada kompetensi sistem bahan bakar diesel
diperlukan pembelajaran yang menarik dan memudahkan peserta didik untuk
memahami proses sistem bahan bakar diesel.
Media pembelajaran adalah saluran atau perantara yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau materi ajar. Media sangat diperlukan dalam
pembelajaran sebagai alat penyampaian informasi dan pesan dari guru kepada
siswa. Pembelajaran yang baik dan berlangsung lancar memerlukan media
pembelajaran yang baik dan sesuai dengan kondisi kelas. Pada mata pelajaran
sistem bahan bakar diesel merupakan pembelajaran produktif atau praktik
sehingga membutuhkan media yang mengandung unsur gerak. Oleh karena itu,
pembelajaran Multimedia Interaktif merupakan salah satu media yang sesuai
untuk menampilkan tahap-tahap dalam proses sistem bahan bakar diesel yang
disesuaikan dengan materi pembelajaraan secara detail dan terperinci.
Berkenaan dengan unsur-unsur yang terdapat dalam pembelajaran guna
mendukung proses belajar, maka dibutuhkan suatu alat bantu atau media belajar
sebagai sarana pendukung, selain tranformasi belajar secara konvensional atau
tatap muka (ceramah) di dalam kelas. Penggunaan alat bantu atau media
pembelajaran merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dan sudah merupakan
suatu integrasi terhadap metode belajar yang dipakai. Alat bantu belajar termasuk
salah satu unsur dinamis dalam belajar. Kedudukan alat bantu memiliki peranan
yang penting karena dapat membantu proses belajar siswa. Penggunaan alat bantu,
bahan belajar yang abstrak bisa dikongkritkan dan membuat suasana belajar yang
tidak menarik menjadi menarik. Banyak alat bantu atau media belajar diciptakan
bantu yang benar-benar baik agar proses belajar menjadi efektif, menarik dan
interaktif serta menyenangkan merupakan suatu permasalahan yang perlu dicari
solusinya. Alat bantu atau media untuk belajar mandiri pada era kemajuan
teknologi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Hal ini dibutuhkan untuk
menciptakan kualitas manusia yang tidak hanya bergantung melalui transfer ilmu
secara verbal, baik yang dilakukan oleh sekolah maupun perguruan tinggi ataupun
lembaga pendidikan nonformal pada saat ini.
Alat bantu atau media pembelajaran dibuat dan dapat digunakan sesuai
dengan subyek dan urgensi dari mata pelajaran. Subyek mata pelajaran yang
cenderung bersifat hafalan atau teoritis dalam pentransferannya mungkin cukup
hanya dengan memakai buku panduan. Lain halnya dengan pembelajaran yang
cenderung ke arah aplikatif atau praktek yang membutuhkan informasi tambahan.
Dalam pelajaran praktek, dalam memvisualkan suatu bahan ajar terkadang
mengalami hambatan yang disebabkan oleh keterbatasan peralatan, alat, bahan,
biaya dan sebagainya di mana proses penyampaian informasi atau transfer ilmu
tidak cukup hanya dengan penyampaian secara verbal (ceramah).
Kaitannya dengan guru, terkadang guru sebagai penyampai informasi
kepada siswa kurang bisa menciptakan suasana belajar yang menarik dan
kondusif. Dengan pemakaian sistem Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk
pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel ini juga diharapkan dapat membantu disaat
guru tidak bisa hadir untuk menyampaikan materi di dalam kelas seperti biasanya.
Multimedia Interaktif ini dapat mengurangi suasana yang statis dan dapat
menciptakan proses pembelajaran yang efektif, menarik, interaktif dan
penggunaan alat bantu pembelajaran yang beragam akan dapat menciptakan
variasi belajar sehingga tidak menimbulkan kebosanan terhadap siswa. Berkaitan
dengan dibutuhkannya alat bantu atau media pembelajaran dalam usaha
menciptakan proses belajar yang menyenangkan, menarik, interaktif dan efektif,
maka penulis melakukan penelitian dibidang pendidikan berupa Multimedia
Interaktif Untuk Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel bagi Siswa. Sebagai
perbandingan, bahwa di negara-negara maju ilmu komputer sudah memasuki
segala bidang kegiatan yang dilakukan masyarakat baik dalam bidang bisnis,
pengobatan, militer, pendidikan dan sebagainya. Bagi bangsa Indonesia komputer
bukan suatu hal yang baru, terkadang orang menafsirkan untuk berinteraksi
dengan komputer memerlukan IQ yang tinggi dan harus ahli dalam matematika.
Semua anggapan itu tidak benar, memang banyak komputer digunakan orang
untuk pemecahan persoalan matematika yang cukup rumit, tetapi janganlah
dilupakan bahwa komputer itu bukanlah semata-mata diciptakan untuk
memecahkan persoalan matematika saja.
Banyak masalah lain yang bisa dikerjakan dengan bantuan komputer,
seperti pendidikan misalnya. Penggunaan komputer sebagai alat bantu pendidikan
dewasa ini sangat memungkinkan mengingat komputer bukan merupakan suatu
hal yang baru dalam dunia pendidikan.
Manfaat Pembelajaran Multimedia Interaktif ini diharapkan akan
memotivasi siswa untuk belajar mandiri, kreatif, efektif dan efisien. Selain itu
dengan adanya Pembelajaran Multimedia Interaktif ini, diharapkan dapat
mengurangi kejenuhan siswa karena selama ini proses pembelajaran yang
Bertolak dari latar belakang tersebut diatas dapat dirumuskan dalam
bentuk penulisan skripsi dengan judul “Pengembangan Multimedia Interaktif Sistem Bahan Bakar Diesel Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Siswa Kelas XI SMK Harapan Stabat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas terdapat beberapa masalah yang
muncul dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
1) Kurangnya perhatian dan konsentrasi peserta didik dalam mengikuti
proses belajar mengajar pada mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel.
Data rerata yang didapat menunjukkan 9 siswa (25%) tidak mencapai
kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan.
2) Penggunaan media pembelajaran yang masih berbatas pada modul dan
power point sehingga peserta didik kurang aktif. Kurang aktifnya peserta
didik ini dikarenakan modul dan power point tidak mampu menampilkan
gambar tiga dimensi yang dapat memperjelas sebuah proses
pembealajaran. Maka dibutuhkan Media Pembelajaran Multimedia
Interaktif pada mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Diesel.
3) Di SMK Harapan Stabat belum terdapat media pembelajaran yang dapat
menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Sistem
Bahan Bakar Diesel. Media pembelajaran berupa Multimedia Interaktif
dapat memvisualisasikan teori maupun praktik dalam Memelihara Sistem
Bahan Bakar Diesel sehingga baik apabila diterapkan dalam proses
C. Batasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah didapat konsep
media yang sesuai dengan kebutuhan serta mudah dalam proses penggunaannya
yaitu dengan menggunakan Multimedia Intraktif. Berdasarkan hal tersebut maka
permasalahan hanya dibatasi pada masalah pembuatan dan kelayakan media
pembelajaran untuk kompetensi Sistem Bahan Bakar Diesel. Penelitian dan
pengembangan media ini dibatasi pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan SMK Harapa Stabat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan Multimedia Interaktif pada pembelajaran
Sistem Bahan Bakar Diesel di SMK Harapan Stabat?
2. Bagaimana kelayakan Media Interaktif untuk pelajaran Sistem Bahan
Bakar Diesel dilihat dari hasil pengujian pada peserta didik?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah :
1. Membuat pengembangan Multimedia Interaktif untuk pelajaran Sistem
Bahan Bakar Diesel dengan menggunakan media pembelajaran yang layak
untuk diterapkan sebagai media pembelajaran (berfungsi sebagaimana
mestinya) sebagai sumber belajar.
2. Mengetahui kelayakan Media Interaktif pembelajaran untuk mata
layak untuk diterapkan sebagai media pembelajaran (berfungsi
sebagaimana mestinya) sebagai sumber belajar.
F. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat mempermudah siswa
dalam menyerap pelajaran khusunya Sistem Bahan Bakar Diesel dan
memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
tentang penggunaan media.
2. Secara Praktis
a) Meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar karena
kemudahan yang didapat dalam mempelajari materi mata pelajaran
Sistem Bahan Bakar Diesel untuk siswa SMK Harapan Stabat.
b) Sebagai alat bantu mengajar mata pelajaran Sistem Bahan Bakar
Diesel di SMK Harapan Stabat.
c) Merangsang kreativitas guru dalam mengembangkan Multimedia
pembelajaran.
3. Bagi peneliti
a) Mengetahui bagaimana prosedur pengembangan Multimedia
Interaktif, pembelajaran Sistem bahan Bakar Diesel.
b) Dapat menjadi media mengajar bagi peneliti apabila kelak menjadi
A.Simpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian
pengembangan media pembelajaran interaktif yang dikemukakan sebelumnya
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Hasil validasi dari ahli materi terhadap media pembelajaran interaktif pada
mata Pelajaran sistem bahan bakar diesel yang dikembangkan
menunjukkan bahwa; (1) kualitas materi pembelajaran dinilai sangat baik
dengan persentase rata-rata sebesar 95,00%, (2) kualitas strategi
pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar
94,00%, (3) kualitas sistem pembelajaran dinilai sangat baik dengan
persentase rata-rata sebesar 92,50%. Dengan demikian media
pembelajaran interaktif pada mata pelajaran sistem bahan bakar diesel
yang dikembangkan dengan menggunakan beberapa program dan
macromedia Flash Professional 8.0 secara keseluruhan termasuk dalam
kategori “Sangat Baik”.
2) Hasil validitas dari ahli desain pembelajaran terhadap media pembelajaran
interaktif pada mata pelajaran bahan bakar diesel yang dikembangkan
dengan menggunakan beberapa program dan macromedia Flash
Profesional 8.0 menunjukkan bahwa: (1) kualitas desain pembelajaran
dinilai sangat baik dengan persentase rata-rata 87,50%, (2) kualitas desain
informasi dinilai sangat baik dengan presentase rata-rata sebesar 87,50%,
disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran
bahan bakar diesel yang dikembangakan termasuk dalam kriteria sangat
baik sehingga dapat diterima dan layak digunakan dalam proses
pembelajaran.
3) Hasil validitas dari ahli media pembelajaran terhadap media pembelajaran
interaktif pada mata pelajaran bahan bakar diesel yang dikembengkan
dengan beberapa program dan macromedia Flash Profesional 8.0
menunjukkan bahwa: (1) program dinilai sangat baik dengan presentase
rata-rata sebesar 93,33%, (2) kualitas teknis/tampilandinilai sangat baik
dengan presentase rata-rata sebesar 92,70%. Dengan demikian media
pembelajaran interaktif yang dikembangkan secara keseluruhan termasuk
dalam kriteria sangat baik.
4) Menurut tanggapan siswa SMK Harapan Stabat pada uji coba perorangan
dinyatakan bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan
dengan beberapa dan macromedia Flash Profesional 8.0 termasuk kategori
sangat baik dimana aspek materi pembelajaran dinilai dengan persentase
rata-rata sebesar 93,39% dan kualitas teknik tampilan sebesar 89,52%
5) Menurut tanggapan siswa SMK Harapan Stabat pada uji coba kelompok
kecil dinyatakan bahwa media pembelajaran interktif yang dikembangkan
dengan beberapa program dan macromedia Flash Profesional 8.0 termasuk
6) Menurut tanggapan siswa SMK Harapan Stabat pada uji coba lapangan
dinyatakan bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan
dengan beberapa program dan macromedia Flash Profesional 8.0 termasuk
kategori sangat baik dimana aspek materi pembelajaran dinilai dengan
presentase rata-rata 97,58% dan kualitas teknis tampilan sebesar 97,95%
7) Media pembelajaran yang dikembangkan peneliti layak digunakan sebagai
media pembelajaran sistem bahan bakar diesel untuk siswa SMK Harapan
Stabat karena memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari nilai median
skala likert.
B.Implikasi
Upaya meningkatkan proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa mata
pelajaran bahan bakar diesel, Guru memberikan pengalaman belajar yang lebih
bermakna pada siswa, salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah melalui
menggunakan media pembelajaran khusus media pembelaran interaktif yang telah
dikemas dalam bentuk CD didukung dengan sarana dan prasaran yang disediakan
di sekolah. Kerja sama yang baik dengan ,melibatkan guru sebagai prasarana
eduktif, siswa sebagai pembelajar, administrasi, pegawai sebagai pelayan dan
penyedia fasilitasi, secara tidak memiliki peran, fungsi dan tugas yang berbeda
dengan tujuan yang sama yakni upaya bagaimana meningkatkan proses belajar
mengajar dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil
dibanding media pembelajran dengan media pembelajaran buku teks yang selama
ini di gunakan guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang di
maksud adalah sebagai berikut: (1) media pembelajaran interaktif berbasis mata
pelajaran sistem bahan bakar diesel akan memudahkan dalam proses
pembelajaran , dimana media pembelajaran interaktif ini dilengkapi dengan
gambar, gambar animasi dan video tutorial yang nyata sehingga mempermudah
dan meningkatkan daya hayal siswa dalam proses belajar khususnya materi
Sistem Bahan Bakar Diesel, (2) media pembelajaran interaktif ini sangat
memberikan sumbangan positif dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses
pembelajaran bagi Guru dimana media pembelajaran interaktif ini memberikan
kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran sehingga dampak pada efektif
proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan
demikian media pembelajaran interaktif dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
guru penyampaian materi pelajaran sistem bahan bakar diesel dan pelajaran lain
dengan pertimbangan di mana siswa memiliki karakteristik dalam proses
pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya pula, (3) penerapan media
pembelajaran interaktif memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan
pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga siswa dapat
memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila penerapan media pembelajaran
interktif secara maksimal pula, (4) dengan menggunakan media pembelajran
interaktif berbasis komputer siswa siswa diberi kesempatan untuk
dengan melihat gambar animasi dan video yang telah disediakan, sehigga siswa
dapat belajar dengan lebih efektif. (5) dari hasil penilaian menunjukan bahwa
hasil belajara mata pelajaran sistem bahan bakar diesel siswa yang dibelajarkan
menggunakan media pembelajaran interaktif dengan siswa yang diajarkan tanpa
menggunakan media interaktif terdapat perbedaan.
C.Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta
inplikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
a. Media pembelajaran interaktif berbasis komputer pada mata pelajaran sistem
bahan bakar diesel memerlukan adanya komputer sehingga hendaknya
komputer yang ada di laboratorium komputer di SMK Harapan Stabat di
tambah sesuai jumlah siswa di kelas.
b. Media pembelajaran interaktif ini adalah alat untuk membantu proses
penyampaian pembelajaran khususnya untuk materi sistem bahan bakar diesel
maka dari itu keberadaan guru sangat diperlukan sebagai fasilitator dan
mahasiswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran mata pelajaran
sistem bahan bakar diesel.
c. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran mata pelajaran sistem
bahan bakar diesel masih dilakukan dengan cara konvensional dengan
menggunakan media pembelajaran buku teks, maka disarankan agar media
d. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka
diperlukan pengembangan yang terdiri dari ahli pengembangan kurikulum,
ahli bidang studi dan ahli materi yg profesional, ahli media, didukung dana,
sarana dan waktu yang tersedia, dan kemampuan sarana prasarana dalam
produksi media yang memadai.
e. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana penelitian, sehingga masih
banyak beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu
kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
Astra Internasional Tbk,. (2000). Basic Mechanic Training I. Jakarta : Toyota Astra Motor.
Ahmad Rohani. H.M dan Abu Ahmadi. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Alessi, S.M. & Trollip, S.R. 2001. Multimedia for learning: methods and development. 3nd ed. USA: Pearson Education.
Arif S Sadiman. 2003. Media Pendidikan. Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Azhar Arsyad. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati, Mudjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Dick, W. danCary, L. (2005). The systematic design of instruction. United States of America: Scott Foresman and Company.
Ginanjar Anton.2010, “Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif Mata
Kuliah Pemindah Tanah MekanikProgram Pendidikan Teknik Sipil/
Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ibrahim R dan Nana Syaodih. 1993. Perencanaan Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Kebijakan Dan Inovasi Pendidikan Badan Penelitian Dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo
_________. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
_________. 1989. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Cipta.
Soetomo. 2003. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar.Surabaya: Usaha Nasional
Sugiyono . 2009. Metode Penelitian Tindakan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.
Suryo Subroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta : PT. Rieneka Cipta.
Sadiman, Arif dkk. (1986). Media pendidikan, pengertian, pengembangan dan pemanfaatan. Jakarta : Pustekkom Dikbud.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991. Kamus Besar bahasa Indonesia edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Pusat Penelitian.
Winarno Surakhmad. (1996). Pengantar Interaksi Mengajar_Belajar (Dasar dan Teknik Metodologi Mengajar). Bandung: Tarsito.
Wingkel, W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Prasetyo, Sigit. 2007. Pengembangan Pembelajaran Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Yang Berkualitas. Semarang: UNNES.
Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.