CARA DAN SISTEM CARA DAN SISTEM
PEMUNGUTAN PAJAK, TARIF PEMUNGUTAN PAJAK, TARIF
PAJAK, FUNGSI PAJAK PAJAK, FUNGSI PAJAK
Dosen Pengampu:
Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si.
Disusun Oleh :
Putri Juliani (C0E023016)
LATAR LATAR
BELAKANG BELAKANG
Pajak adalah salah satu sumber pendapatan terbesar negara. Pajak sendiri memiliki peran yang sangat penting bagi suatu negara, seperti untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran negara, meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara meningkatkan pelayanan publik dan lain sebagainya.
Pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara untuk pembangunan. Jika banyak wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajibannya untuk membayar pajak, maka kegiatan negara akan terhambat.
PAGE 02
2.1 CARA DAN SISTEM PEMUNGUTAN 2.1 CARA DAN SISTEM PEMUNGUTAN
PAJAK PAJAK
Sistem pemungutan pajak adalah suatu mekanisme yang digunakan untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak kepada negara. Dengan kata lain bisa dikatakan sebagai metode untuk mengelola utang pajak yang bersangkutan supaya bisa masuk ke kas negara.Berikut penjelasan sistem tersebut beserta ciri-cirinya:
1. Full Self Assesment System
Adalah sistem pemungutan pajak dimana wajib pajak menentukan sendiri jumlah pajak terhutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. Fiskus bersifat pasif (kecuali wajib pajak menyalahi peraturan yang berlaku). Wajib pajak diberi kepercayaan untuk:
PAGE 04
PAGE 03
- Menghitung sendiri pajak terhutang
- Membayar sendiri jumlah pajak terhutang
- Melaporkan sendiri jumlah pajak terhutang Ciri-cirinya:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus.
2) Wajib Pajak bersifat pasif.
3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.
2. Official Assesment System
Adalah sistem pemungutan pajak dimana wewenang untuk menentukan besarnya pajak ada pada pemungut pajak (fiskus). Wajib pajak bersifat pasif, hutang pajak timbul setelah adanya SKP (Surat Ketetapan Pajak) dari fiskus.
Ciri-cirinya:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak sendiri.
2) Wajib pajak aktif mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang.
3) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi
3. Withholding System
Adalah sistem pemugutan pajak dimana wewenang untuk menentukan besarnya pajak diserahkan kepada pihak ketiga yang ditentukan atau yang ditunjuk oleh negara. Pihak ketiga disini misalnya bendaharawan gaji. Contoh pajak yang dipungut dengan sistem ini adalah PPh pasal 21, 22, 23, 26 dan 4 ayat 2.
Ciri-cirinya:
wewenang memotong atau memungut pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, yaitu pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.
PAGE 05
2.2 TARIF PAJAK 2.2 TARIF PAJAK
Tarif pajak merupakan sebuah dasar pengenaan pajak terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya. Tarif pajak ini biasanya berupa persentase (%). Dasar Pengenaan Pajak (DPP) merupakan nilai berapa uang yang dijadikan untuk menghitung pajak yang terutang
PAGE 06
MACAM-MACAM MACAM-MACAM
TARIF PAJAK TARIF PAJAK
1.Tarif Sebanding/Proporsional
Tarif proporsional adalah tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya tetap terhadap berapa pun dasar pengenaan pajaknya. Makin besar dasar pengenaan pajak, makin besar pula jumlah pajak yang terutang dengan kenaikan secara
proporsional atau sebanding.
2.Tarif Tetap
Tarif tetap adalah tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapa pun jumlah yang dikenai pajak, sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.
PAGE 07
3.Tarif Progresif
Tarif progresif adalah tarif berupa presentase tertentu yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.
4. Tarif Degresif
Tarif berupa persentase tertentu yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.
PAGE 08
2.3 FUNGSI PAJAK 2.3 FUNGSI PAJAK
PAGE 09
Pajak adalah kontribusi yang bersifat wajib kepada negara dan juga tidak mendapat imbalan langsung serta digunakan untuk keperluan publik.
Berikut adalah fungsi pajak yang menjadi alasan pemerintah memungut pajak:
1.Fungsi Anggaran (Budgetair)
Fungsi ini menjadikan pajak sebagai pendapatan negara. Digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran untuk pembangunan negara,
pengeluaran yang berkaitan dengan proses pemerintahan, seperti biaya operasional, belanja barang, belanja pegawai, dll.
2.Fungsi Mengatur (Regulered)
Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
PAGE 11
3.Fungsi Stabilitas
Dalam suatu keadaan perekonomian ada fenomena kenaikan harga yang meningkat terus menerus dalam jangka watu tertentu atau dikenal sebagai inflasi.
4.Fungsi Redistribusi
Anggaran Fungsi perpajakan sebagai redistribusi anggaran adalah untuk mewujudkan cita-cita pembangunan negara.
KESIMPULAN KESIMPULAN
Sistem pemungutan pajak mekanisme yang bisa dikatakan sebagai metode untuk mengelola utang pajak yang bersangkutan supaya bisa masuk ke kas negara. Di Indonesia mempunyai 3 (tiga) sistem pemungutan pajak yaitu Full Self Assesment System, Official Self Assesment System, Withholding System. Tarif pajak merupakan sebuah dasar pengenaan pajak terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya. Tarif pajak dapat berupa angka atau persentase tertentu.
PAGE 12