• Tidak ada hasil yang ditemukan

pandangan ekonomi islam terhadap praktik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pandangan ekonomi islam terhadap praktik"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana praktik pembayaran utang dan piutang sembako dengan buruh di Desa Pulau Panggung Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat. Bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap praktik pembayaran utang sembako bagi pekerja di Desa Pulau Panggung Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan hukum islam khususnya bidang muamelah yang berkaitan dengan hutang dan piutang dalam kaitannya dengan bagaimana amalan membayar hutang dan piutang yang merupakan makanan pokok dengan bekerja untuk semuanya. masyarakat khususnya di Desa Pulau Panggung, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat. Kami berharap hasil penelitian yang penulis lakukan dapat menjadi acuan dan acuan bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan ketentuan dalam menjalankan amalan muamallah sesuai dengan syariat dan hukum Islam, karena saat ini sudah banyak terdapat masih banyak masyarakat yang tidak mengamalkan muamalah sesuai syariat dan syariat.Islam.

Penelitian Terdahulu

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa praktik pembayaran uang beras di Desa Durian Sebatang Kecamatan Kedurang tidak sesuai dengan sistem kreditur dan debitur dalam perekonomian syariah, karena adanya keharusan menambah jumlah utang. . Tesis penelitian yang dilakukan oleh Safrudin (2018), berjudul: “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Pembayaran Hutang Piutang Dengan Cara “Mengolah Sawah” Di Desa Pohkonyal Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi.” Namun sistem hutang dan piutang sudah menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan seseorang, baik primer maupun sekunder, seperti yang juga dilakukan oleh masyarakat Desa Pohkonyal Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi khususnya Bapak Samroji dan Bapak Wiji.

Dalam praktek hutang piutang di Desa Pohkonyal Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi dapat disimpulkan bahwa akad yang terjadi di Desa Pohkonyal Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi tidak sesuai dengan syariat Islam, karena dalam pelaksanaannya Hutang dan Piutang kondisi hutang dan piutang tidak terpenuhi. Dalam transaksi utang piutang dan utang piutang yang terjadi di Desa Pohkonyal Kecamatan Pangkur tidak sesuai dengan syariat Islam karena mengandung unsur yang mengarah pada riba yaitu pemanfaatan sawah secara berlebihan dan melebihi utang yang sebenarnya. Selain itu, dalam praktik utang piutang di Desa Pohkonyal, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, wanprestasi terjadi karena hak pengelolaan sawah seluas ¼ hektar tidak pernah dikembalikan, padahal hasil 1 tahun 4 bulan dianggap cukup. .

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Praktik pembayaran utang sembako bagi pekerja di Desa Pulau Panggung, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat sudah dilakukan sejak lama. Namun bagi warga Desa Pulau Panggung, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, hal tersebut tidak menghilangkan sisi baik dalam membayar utang sembako. Praktek pembayaran utang sembako melalui buruh merupakan kegiatan muamalah yang sudah lama dilakukan oleh masyarakat Desa Pulau Panggung, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa praktik pembayaran utang sembako yang dilakukan pekerja di Desa Pulau Panggung Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat merupakan praktik muamalah yang adil sesuai dengan prinsip ekonomi Islam. Oleh karena itu, undang-undang tentang penundaan pembayaran hutang sembako yang dibayar dengan tenaga kerja di Desa Pulau Panggung, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat adalah diperbolehkan. Praktek pembayaran utang sembako pada pekerja di Desa Pulau Panggung, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, sesuai dengan sila pertama ekonomi Islam, tauhid.

Sistematika Penulisan

KAJIAN TEORI

Akad

Utang Piutang (Al-Qardh)

Dasar Hukum Al-Qur’an

Dasar Hukum Hadits

Dasar Hukum Ijma

Dasar Hukum Qiyas

Dasar Hukum Undang-Undang

Ketentuan Fatwa MUI

Etika Bagi yang Berutang

Ekonomi Islam

Al-Qur’an

As-Sunnah

Ijma

Qiyas

Kerangka Konseptual

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Kondisi Geografis

Secara administratif Pulau Panggung terdiri dari 4 (empat) dusun dengan batas wilayah sebagai berikut: 1.

Personil Desa

Keadaan Penduduk

Sumber: Data Kantor Desa Pulau Panggung Tahun 2020 Dari tabel di atas, jumlah penduduk Desa Pulau Panggung berjumlah 1.017 jiwa, namun penduduk Desa Pulau Panggung lebih banyak berjenis kelamin perempuan dibandingkan laki-laki. Sumber : Data dari Kantor Kepala Desa Pulau Panggung Dari tabel diatas terlihat jumlah penduduk Desa Pulau Panggung dari desa ke desa yang jumlah penduduknya sangat banyak yaitu di Desa II berjumlah 327 jiwa. , Peta 87 KK, sedangkan di Desa I sebanyak 231 jiwa, KK 66 jiwa, Desa III 184 jiwa, KK 48 jiwa dan Dusun IV 275 jiwa dengan 75 KK.51. Dari tabel diatas, wilayah Desa Pulau Panggung mempunyai dua jenis lahan pertanian yaitu perkebunan kopi dan persawahan, namun lahan pertanian yang paling banyak terdapat di Desa Pulau Panggung adalah perkebunan kopi dengan luas total 350 Ha.52.

Desa Pulau Panggung memiliki tingkat pendidikan yang belum dapat dikategorikan baik karena sebagian besar masyarakatnya telah tamat SD sederajat, SMP dan SMA, serta ada pula yang menyelesaikan pendidikan tinggi di luar kota atau di tempat lain. provinsi. Dilihat dari penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan di Desa Pulau Panggung tergolong rendah, dengan pendidikan yang lebih tinggi seperti sarjana atau ijazah sekolah menengah atas (SMA). Rata-rata masyarakat Desa Pulau Panggung berpendidikan SD dan SMA, dan masih terdapat masyarakat Desa Pulau Panggung yang tidak bersekolah.53.

Dari banyaknya tempat ibadah yang ada, terlihat bahwa masyarakat Desa Pulau Panggung dikenal sebagai daerah yang sangat taat beragama. Masyarakat desa Pulau Panggung aktif dalam kegiatan keagamaan dan masih memegang teguh adat istiadatnya yang terlihat dengan adanya arisan. Praktek membayar hutang sembako dengan tenaga kerja tidak termasuk dalam transaksi muamelah yang dilarang oleh Islam.

Selain itu, praktik pembayaran hutang sembako melalui tenaga kerja juga dapat membantu muqtaridh (debitur) dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya, sehingga kesejahteraan muqtaridh (debitur) dapat meningkat. Data menunjukkan bahwa seluruh masyarakat di Desa Pulau Panggung yang melakukan praktik pembayaran utang sembako dibayar oleh pekerja Muslim. Selain kelima prinsip di atas, asas persaudaraan atau kekeluargaan juga menjadi tolak ukur dalam praktik pembayaran utang sembako yang dilakukan pekerja di Desa Pulau Panggung, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat.

Kesejahteraan akhirat dicapai dengan menerapkan empat prinsip di atas, serta prinsip persaudaraan dan gotong royong yang menjadi landasan dalam praktik pembayaran utang sembako oleh para pekerja di Desa Pulau Panggung, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat.

Tabel 3.4. Data Lahan Petani
Tabel 3.4. Data Lahan Petani

Struktur Perekonomian Desa

Pendidikan

Agama

Hal ini diketahui dari wawancara dengan narasumber yang mengatakan bahwa praktik tersebut sudah ada sejak pertama kali ia tinggal di desa tersebut, karena ia merupakan pendatang dari desa lain. Hal ini juga telah diterima oleh muqridhi (pemberi pinjaman) Ny. Yaida dalam wawancara pada tanggal 20 Februari 2021. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu. Saya mengenal Asnuni sebagai kreditur berdasarkan pengalaman narasumber sebagai kreditur. .

Hal ini pula yang menjadi dasar praktek pembayaran hutang sembako oleh pekerja berdasarkan hasil wawancara dengan muqridh (debitur) yaitu Ibu Dasmi Diarti dan Bapak. pekerja. Hal inilah yang menjadi kendala dalam praktik pembayaran hutang sembako, hal ini diketahui dari hasil wawancara dengan muqridh (debitur) dan muqtaridh (debitur). Hal ini diketahui karena tidak ada perbedaan harga antara pemberi pinjaman dan peminjam.

Hal tersebut dijelaskan secara rinci dalam wawancara bersama dengan Ibu Wati selaku pemberi pinjaman sebagai berikut. Hal ini juga diakui oleh Ibu Iza Anggrayani sebagai peminjam bahwa tidak ada perbedaan harga sama sekali seperti yang dijelaskannya pada wawancara berikut ini. Dari temuan penelitian ditemukan bahwa tidak ada unsur pungutan atau riba dalam praktik pembayaran utang sembako yang dilakukan pekerja.

Jika dianalisa berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber mengenai pelaksanaan kontrak, sumber tersebut mengatakan bahwa keterlibatan saksi tidak diperlukan karena sifatnya yang jujur ​​dan saling percaya satu sama lain. Keterbukaan dalam mencatat atau menulis akad menjadi bukti bahwa Empat Sifat Nabi dimiliki dan ditiru oleh masyarakat pelaku: praktik pembayaran hutang sembako melalui tenaga kerja. e) Prinsip kesejahteraan (return). Dalam amalan ini, tidak hanya muqtaridh (debitur) yang mendapat bantuan, namun muqridh (debitur) juga mendapat bantuan. Praktek keharusan membayar hutang sembako diawali dari ketidakmampuan muqtaridh (debitur) dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, sehingga ia memutuskan untuk berhutang agar kebutuhan pokoknya tetap dapat terpenuhi.

Kondisi keuangan yang minim membuat utang sembako tidak mungkin dibayar dengan uang.

Tabel 4.1. Profil Informan
Tabel 4.1. Profil Informan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

  • Praktik Utang Sembako Dibayar Tenaga

Dimana kedua belah pihak sudah dianggap dewasa, berakal sehat, mumayiz, dan mempunyai hak yang sah atas obyek yang diperjanjikan. Ekonomi syariah dibangun atas dasar agama Islam, oleh karena itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari agama Islam. Prinsip tauhid merupakan landasan dalam setiap bentuk aktivitas kehidupan manusia. 410) menyatakan bahwa tauhid menggiring manusia dalam kegiatan ekonomi meyakini bahwa apapun kekayaan yang dimiliki seseorang adalah kepunyaan Allah.

Perbedaannya tidak ada satu sen pun, sehingga dapat disimpulkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan dengan praktik tersebut. Peran utamanya adalah memastikan perekonomian berfungsi sesuai dengan hukum syariah, dan memastikan tidak terjadi pelanggaran hak asasi manusia. Kabupaten Lahat berdasarkan peraturan pemerintah yaitu Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UUKPKPU) dan Fatwa DSN MUI No.

Maka dengan keterbatasan tersebut dan kemampuan muqridh (debitur), timbullah rasa saling membantu antara kedua belah pihak. Penundaan pembayaran utang adalah suatu jangka waktu yang diperkenankan undang-undang melalui keputusan hakim dagang, yang dalam jangka waktu itu kreditur dan debitur menyepakati cara-cara pembayaran utangnya dengan memberikan rencana pembayaran seluruh atau sebagian utangnya. Tujuan pemberian PKPU kepada debitur adalah agar debitur yang berada dalam keadaan insolvensi (kemampuan membayar) mempunyai kesempatan untuk mengajukan rencana perdamaian, baik berupa penawaran pembayaran seluruh atau sebagian utangnya atau pelaksanaannya. kewajibannya atas utang-utangnya, agar debitur tidak dinyatakan pailit.

Undang-undang secara tegas menyatakan bahwa selama PKPU masih ada, debitur tidak dapat mengajukan permohonan pailit. Hukum menunda pembayaran suatu utang adalah haram apabila yang berhutang mampu membayar utangnya dan tidak mempunyai alasan berdasarkan agama setelah yang menjamin utang itu menuntutnya atau telah jatuh tempo. Undang-undang tentang penundaan pembayaran utang diperbolehkan apabila debitur benar-benar tidak mampu membayar utangnya atau mampu membayarnya, namun tetap tidak dapat membayarnya, misalnya uang yang dimilikinya belum ada di tangannya atau karena alasan lain yang dibenarkan oleh agama.

Dalam penyusunan skripsi ini diharapkan kedua belah pihak yaitu pihak yang berhutang dan pihak yang memberi hutang tetap menjalankan amalan tersebut dengan prinsip saling tolong menolong, dan rasa saling membutuhkan. agar ikatan persaudaraan antar masyarakat tetap terjalin dengan baik.

Gambar  3.  Ibu  Mita  (42)  Muqtaridh
Gambar 3. Ibu Mita (42) Muqtaridh

Gambar

Tabel 3.1. Perangkat Desa Pulau Panggung
Tabel 3.4. Data Lahan Petani
Tabel 3.6. Tingkat Pendidikan  No  Tingkat Pendidikan  Jumlah Jiwa
Tabel 4.1. Profil Informan
+6

Referensi

Dokumen terkait

also describe that women favour online methods for advertising and recruitment for weight manage- ment trials.13 Athletes equally prefer the internet and dieti- tians as their nutrition