• Tidak ada hasil yang ditemukan

pandangan tokoh agama terhadap implementasi akad

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pandangan tokoh agama terhadap implementasi akad"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Bagaimana penerapan sistem bagi hasil pengelolaan peternakan sapi diantara koperasi dan warga di Dusun Baremayung. Bagaimana tanggapan tokoh agama terhadap penerapan sistem bagi hasil peternakan sapi antara koperasi dan warga di Dusun Baremayung Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah.

Latar Belakang

Kerjasama pelaksanaan bagi hasil pengelolaan peternakan sapi antara Kprasi Bersama Ikhtiar dan warga di Dusun Baremayung Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Bagaimana penerapan sistem bagi hasil pengelolaan peternakan sapi antara Koprasi Bareng Ikhtiar dengan warga di Dusun Baremayung Desa Pengadang Kecematan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Bagaimana reaksi tokoh agama terhadap penerapan sistem bagi hasil ternak antara Koperasi Bareng Ikhtiar dengan warga di Dusun Baremayung Desa Pengadang Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah.

Untuk mengetahui tanggapan tokoh agama terhadap penerapan sistem bagi hasil ternak antara Koperasi Bareng Ikhtiar dengan warga di Dusun Baremayung Desa Pengadang Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah. Sistem bagi hasil ternak dilakukan oleh masyarakat desa Baremayung untuk waktu yang tidak ditentukan, tidak ada batasan dalam kerjasama produksi ternak ini. Dalam pembagian keuntungan produksi ternak antara koperasi dan peternak dibagi sesuai kesepakatan atau kesepakatan kedua belah pihak.

PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PENGELOLAAN SAPI ANTARA KOPRAS BARENG IKHTIAR DENGAN WARGA DESA BAREMAY. Dengan demikian, kerjasama yang dilakukan koperasi Bareng Ikhtiar dengan warga dusun Baremayung dapat memberikan keuntungan antara kedua belah pihak, dimana sistemnya menggunakan sistem bagi hasil yang dihitung dengan iuran. Sistem bagi hasil ternak dilakukan oleh koperasi dan peternak di dusun Baremayung untuk waktu yang tidak ditentukan, dan tidak ada pembatasan produksi ternak dalam kerjasama ini.

Bagaimana pandangan para pemuka agama tentang praktek kerjasama hasil ternak antara koperasi dan warga.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana sistem bagi hasil pengelolaan ternak antara Koprasi Bareng Ikhtiar dengan warga di Dusun Baremayung Desa Pengadang Kecematan Praya Kabupaten Lombok Tengah.

Manfaat

10Ratna Sari Dewi, “Pandangan tokoh agama tentang praktik kesepakatan bagi hasil sapi di Desa Bulung Kulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negri Kudus, 2019). Kajian hukum Islam terkait penerapan bagi hasil ternak studi kasus di Desa Sumber Agung Kecamatan Sumberejo Kabupaten. Hal ini dilakukan karena sifat alaminya yang memerlukan fakta untuk mendapatkan informasi dan data yang sesuai dengan keadaan lapangan mengenai praktek koperasi produksi ternak antara koperasi dengan warga di Dusun Baremayung.

Konsep bagi hasil diterapkan di Dusun Baremayung, setelah ada hasil pemeliharaan (ia melahirkan), maka hasilnya dibagi sesuai dengan kontribusinya. Dengan demikian, para penggembala terus memelihara sapi-sapinya sampai pemilik sapi memutuskan untuk menghentikan kontrak pembibitan sapi. Ada dua pihak yang berpartisipasi dalam pelaksanaan kerjasama peternakan sapi, yaitu peternak sapi (masyarakat) dan koperasi.

Konsep bagi hasil yang diterapkan di desa Baremayung adalah ketika ada hasil pemeliharaan (sudah memiliki anak), maka hasilnya dibagi sesuai dengan iuran. Ada dua pendapat atau pandangan dari para pemuka agama mengenai kerjasama produksi ternak, yaitu. Menurut Ustad Sahir selaku tokoh agama di desa Pengadang yang tidak membenarkan adanya kesepakatan bagi hasil antara koperasi dengan warga mengatakan hal tersebut.

Ratna Sari Dewi, “Pandangan tokoh agama terhadap praktik kesepakatan bagi hasil sapi di desa Bulung Kulon kecamatan Jekulo kabupaten Kudus”, (Skripsi, Lembaga Agama Islam Negri Kudus, 2019).

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

TELAAH PUSTAKA

Penelitian ini dilakukan oleh Ratna Sari Dewi dengan judul “Pandangan Tokoh Agama Terhadap Praktek Kesepakatan Bagi Hasil Sapi Di Desa Bulung Kulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus”. Penelitian yang dilakukan oleh Eliyana “Penerapan Akad Musyarakah Dalam Pelaksanaan Bagi Hasil Oleh Peternak Sapi Di Desa Nambarejo Kota Gajah Lampung Tengah”. 11. Penelitian Tria Kusumawardani “Tinjauan Hukum Islam Tentang Bagi Hasil Pada Koperasi Sapi-Studi Kasus Di Pekon Margodadi Dusun Sumber Agung Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus”. 12.

11 Eliyana, “Pelaksanaan akad Musyarakah dalam pelaksanaan bagi hasil oleh peternak sapi di desa Nambarejo, Kota Gajah, Lampung Tengah”, (Institut Islam Negeri Metro, 2017). Penelitian Khosim Maulida “Penggunaan Prinsip Bagi Hasil Usaha Ternak Untuk Meningkatkan Pendapatan Dengan Sistem Rowling Di Desa Darmasari Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur” 13. 13 Khosim Maulida “Penggunaan Prinsip Bagi Hasil Usaha Ternak Untuk Meningkatkan Pendapatan Secara Berkala di Desa Darmasari Kecamatan Sikur Lombok Timur”, (Universitas Islam Negeri Mataram, 2020).

KERANGKA TEORI

  • Pengertian MudharabahMusytarakah
  • Dasar Hukum MudharabahMusytarakah
  • Rukun Mudharabah Musytarakah
  • Syarat-syarat sah Mudharabah
  • Macam-macam Mudharabah

Mazhab Hambali mendefinisikan mudharabah sebagai penyerahan suatu benda atau sejenisnya dalam jumlah yang jelas dan pasti kepada orang yang mengerjakannya. Pemilik modal memberi wewenang kepada pengelola untuk menggabungkan modalnya menjadi satu, termasuk modal pengelola, dan memberi wewenang kepada pemilik modal untuk menarik kembali seluruh atau sebagian modalnya dengan syarat-syarat tertentu. Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara pemilik modal dengan pengelola modal untuk melakukan kegiatan usaha, keuntungan dibagi atas dasar nisbah bagi hasil yang disepakati kedua belah pihak, sedangkan jika terjadi kerugian maka ditanggung sendiri. oleh pemilik modal, kecuali disebabkan oleh kesalahan, kelalaian, dan pelanggaran dari pihak pengelola aset. 16.

Maksudnya: "Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] berkata, telah memberitahu kami [Bisyr bin Thabit Al Bazzar] berkata, telah memberitahu kami [Nashr bin Al Qasim] daripada ['Abdurrahman bin Dawud] daripada [Salih bin Shuhaib. ] daripada [Bapanya] beliau berkata, "Bagi mereka yang membuat akad untuk melakukan tasharruf, kontrak anak kecil, orang gila dan orang yang diampuni akan dibatalkan. Modal mesti diketahui dengan jelas supaya dapat membezakan antara modal yang hendak dijual beli. dan keuntungan atau keuntungan daripada perdagangan untuk dikongsi antara kedua-dua pihak mengikut perjanjian yang telah dipersetujui.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan Peneliti
  • Kehadiran Peneliti
  • Sumber Data
  • Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Validitas Data

Dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk membuktikan bahwa data yang diperoleh dari sumber dan dari wawancara atau observasi adalah benar. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mendeskripsikan data yang terkumpul dari data yang diperoleh dari informan dan observasi. Analisis data adalah proses mencari dan mengumpulkan data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengkategorikan data, mendeskripsikannya dalam satuan-satuan, mensintesa, menyusunnya menjadi pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari dan menarik kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Penyajian informasi yang diperoleh di lapangan berupa data tertulis dan lisan serta langkah-langkah yang dapat diselidiki Data tersebut dapat didiskusikan dan diinterpretasikan sehingga data tersebut dapat menggambarkan hal-hal yang sebenarnya dengan menggunakan kerangka teori yang berkaitan dengan pokok bahasan . hal dalam penelitian ini. Memperluas pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, mewawancarai kembali sumber data yang ditemui atau yang baru. Yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang ditemukan peneliti.

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Bagian Awal

Triangulasi Uji kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari sumber yang berbeda dengan cara yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Triangulasi sumber digunakan untuk mengecek keabsahan data, membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen dengan menggunakan data sumber informasi yang berbeda sebagai bahan pertimbangan. Dalam hal ini peneliti membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi, dan juga membandingkan hasil wawancara dengan wawancara lainnya.

Bagian Isi

15 . Dengan adanya narasumber akan terbentuk rapport, semakin dikenal semakin terbuka, sehingga tidak ada lagi informasi yang disembunyikan.

Bagian Akhir

Pelaku Koperasi Peternakan Sapi di Dusun Baremayung Yang dimaksud dengan pelaku dalam sistem mudharabah di Dusun Baremayung adalah koperasi dan warga yang membagi hasil peternakan sapi, dimana koperasi berperan sebagai penyedia modal berupa anak sapi, yang kemudian disalurkan kepada warga yang bekerja sama dengan koperasi (peternak). ). Sehingga peternak atau peternak sapi tetap memelihara sapinya sampai salah satu pihak memutuskan untuk mengakhiri perjanjian bagi hasil ternak tersebut. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan Ustad Herjan, sistem bagi hasil di desa Baremayung dari segi hukum qiradh fasid atau rusak.

Meski demikian, Ustad Herjan tidak menampik adanya praktik bagi hasil dengan hewan ternak yang tidak diperbolehkan dalam syariat Islam, dan masih dilakukan oleh warga Dusun Baremayung. Sebab, kontrak bagi hasil seperti itu sudah turun temurun dan sudah menjadi kebiasaan warga di Dusun Baremayung sejak lama. Menurut saya, bagi hasil sapi boleh-boleh saja karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat Baremayung atau Desa Pengadang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ustad Sukri berpendapat bahwa hukum perjanjian bagi hasil ternak yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Dusun Baremayung atau Desa Pengadang diperbolehkan, karena dalam pembagian hasil ternak produksi perjanjian dalam Islam. termasuk sewa. Dari pembahasan yang telah peneliti uraikan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan dari praktik kesepakatan bagi hasil ternak antara koperasi dengan warga di Dusun Baremayung, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, sebagai berikut. Hal ini dikarenakan dalam perjanjian bagi hasil ternak yang mengatur tentang keuntungan yang diperoleh dari keuntungan berupa penjualan ternak dimana sebelumnya ternak yang dipelihara oleh peternak berumur sekitar 5 bulan, kemudian dipelihara dan dipelihara sampai lahir dan Kemudian. terjual.

Mana-mana lembu yang dipelihara oleh penternak tidak pasti sama ada dia akan beranak atau tidak, mati atau hidup, maka penternak akan dirugikan jika lembu itu tidak beranak atau mati kerana upah yang diperoleh oleh penternak daripada menjual anak lembu melebihi hukum perjanjian. bagi hasil penternakan yang menjadi adat masyarakat di Kampung Baremayung atau Kampung Pengadang tidak mengapa kerana dalam perjanjian berkongsi pendapatan.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, Pandangan terhadap pernikahan pernikahan usia dini dalam perspektif tokoh agama di Desa Cibuyur yaitu 3 tokoh agama mengatakan tidak boleh atau tidak