Peran dan Fungsi Masjid Dalam Kesehatan Mental Gen Z di Nusa Tenggara Barat
Agus Kurnia, S.S., M.Ag
12Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Mataram
1Baiq Adelia Dwi Savitri (F1D02310006) [email protected]
2Alya Dwi Pangesti (F1D02310104) alya.dwipangesti21@gmail
.com
Abstract
Penelitian ini menjelaskan peran penting masjid dalam menjaga kesehatan mental generasi Z di era digital.
Generasi Z menghadapi perubahan sosial dan teknologi yang mempengaruhi kesehatan mental mereka.
Masjid, sebagai pusat agama dan komunitas, dapat memberikan dukungan sosial, nilai agama, dan pemberdayaan spiritual yang bermanfaat. Penelitian ini berfokus pada Nusa Tenggara Barat, wilayah dengan tradisi budaya dan agama yang kuat, sambil mempertimbangkan dampak transformasi sosial dan teknologi.
Melalui tinjauan literatur, kami mendalami peran masjid dalam kesehatan mental generasi Z, mengeksplorasi budaya lokal, norma sosial, serta tantangan dan peluang dalam masyarakat yang semakin terhubung digital.
Hasil penelitian diharapkan memberikan panduan bagi pemerintah daerah, komunitas masjid, dan organisasi terkait dalam mengembangkan program, intervensi, dan kebijakan kesehatan mental yang spesifik untuk generasi Z di Nusa Tenggara Barat. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi peran masjid, penelitian ini berkontribusi pada upaya berkelanjutan meningkatkan kesehatan mental generasi Z di masa depan.
Keywords: Masjid, kesehatan mental, generasi Z, Nusa Tenggara Barat, penelitian literatur.
PENDAHULUAN
Kesehatan mental semakin penting dan kompleks di era digital yang terus berkembang.
Khususnya, generasi Z—yang terdiri dari orang- orang yang lahir antara tahun 1997 dan 2012—
memiliki masalah yang berbeda dengan menjaga kesehatan mental mereka. Perubahan sosial yang signifikan, seperti kemajuan teknologi dan perubahan budaya, telah mengubah cara generasi Z berinteraksi, belajar, dan mengembangkan identitas mereka, yang semuanya berdampak pada kesehatan mental mereka.
Institusi keagamaan seperti masjid dapat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental generasi Z di tengah perubahan sosial dan kemajuan teknologi ini. Masjid tidak hanya tempat ibadah tetapi juga tempat di mana orang dapat menemukan empati, nilai agama, dan komunitas. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa dukungan sosial, pemberdayaan spiritual, dan koneksi dengan komunitas agama dapat menguntungkan kesehatan mental seseorang.
Studi ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana masjid di Nusa Tenggara Barat berperan dalam menjaga dan meningkatkan
kesehatan mental generasi Z. Untuk lokasi penelitian ini, Nusa Tenggara Barat dipilih karena memiliki sejarah yang kaya akan tradisi budaya dan keagamaan yang kuat. Tetapi dampak transformasi sosial dan teknologi di wilayah ini tidak dapat diabaikan juga.
Penelitian ini akan mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber akademik yang relevan; jenis data yang akan dikumpulkan termasuk buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, dan artikel-artikel terkait tentang peran masjid dalam kesehatan mental Generasi Z. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai aspek peran masjid dalam kesehatan mental Generasi Z.
Penelitian ini juga akan melihat budaya lokal, norma sosial, dan tantangan dan peluang yang terkait dengan masyarakat yang semakin
terhubung secara digital di Nusa Tenggara Barat.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak yang terlibat, termasuk pemerintah daerah, komunitas masjid, dan organisasi yang terlibat dalam perawatan kesehatan mental generasi Z. Dengan memahami peran masjid dalam menjaga kesehatan mental
generasi Z, dapat dikembangkan program, intervensi, dan kebijakan khusus untuk meningkatkan kesehatan mental generasi Z di Nusa Tenggara Barat.
Dengan menggali lebih dalam tentang faktor- faktor yang mempengaruhi peran masjid dalam kesehatan mental generasi Z, serta tantangan dan
METODE
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikumpulkan dari literatur dan sumber akademik yang relevan dengan topik penelitian melalui pencarian mendalam dan analisis kritis dokumen. Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini termasuk buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah, dan artikel yang membahas peran dan fungsi masjid dalam kesehatan mental generasi Z.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masjid memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental generasi Z di Nusa Tenggara Barat. Masjid pertama-tama berfungsi sebagai tempat untuk generasi Z untuk bersantai dalam lingkungan yang tenang dan spiritual, yang dapat membantu mereka mengurangi stres, kecemasan, dan tekanan mental. Kedua, mereka dapat membangun ikatan sosial yang kuat dengan orang lain melalui kegiatan sosialisasi yang mereka lakukan di masjid, yang memberikan dukungan sosial yang penting untuk meningkatkan kesehatan mental mereka. Terakhir, masjid juga berperan dalam memberikan bimbingan moral dan etis melalui ajara.
Agama dan meditasi membantu Generasi Z menemukan makna dan tujuan hidup. Ini juga meningkatkan optimisme, kesejahteraan emosional, dan ketahanan mental.
Pembahasan
Pembahasan menjadi aspek terpenting dari keseluruhan bagian penelitian dan selayaknya diberi ruang paling besar.
Pembahasan berisi pemaknaan hasil penelitian yang telah diuraikan. Apa makna analisis data yang telah dihasilkan pada bagian hasil? Bagian pembahasan ini merupakan bagian terpenting dari artikel sehingga author sehingga penulis diminta memberikan pembahasan yang lengkap dan jelas.
Pembahasan harus menunjukkan kebaruan dan temuan signifikan dari penelitian yang dilakukan. Pembahasan dilakukan dengan (1) menafsirkan temuan- temuan penelitian, (2) mengintegrasikan temuan dalam struktur ilmu pengetahuan, (3) menungkap temuan-temuan baru (teori baru atau modifikasi teori yang sudah ada), dan (4) penjelasan implikasi temuan secara teori dan praktis.
Gunakan hasil penelitian terbaru dari jurnal bereputasi untuk membahas temuan penelitian. Panjang paparan hasil penelitian dan pembahasan antara 50—60 % total panjang artikel. Bagian pembahasan ditulis dengan Time New Roman 11
Jika naskah menyertakan gambar, gambar diberi nomor sesuai urutan penyajian (Gambar.1, dst.). Judul gambar diletakkan di
bawah gambar dengan posisi tengah (center justified) seperti contoh berikut.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan berisi rangkuman singkat atas hasil penelitian dan pembahasan.
Simpulan adalah temuan penelitian yang berupa jawaban atas pertanyaan peneitian atau tujuan penelitian. Hasil penelitian memberikan saran/kontribusi terhadap aplikasi dan/atau pengembangan ilmu.
Simpulan dan saran dipaparkan dalam bentuk paragraf, antara 5—10% total panjang naskah.
[Times New Roman, 11, normal].
DAFTAR PUSTAKA
Memuat sumber-sumber yang dirujuk dan minimal 80% berupa pustaka terbitan 5 tahun terakhir. Daftar rujukan ditulis sesuai dengan American Psychological Association (APA) Fifth edition. Semua sumber yang tercantum dalam daftar pustaka harus ada dalam naskah artikel. Penulisan naskah dan situasi yang diacu dalam naskah ini disarankan menggunakan aplikasi referensi (reference manager) seperti Mendeley, Zotero, Reffwork, Endnote dan lain-lain.
[Times New Roman, 11, normal].