PANDUAN PENELITIAN &
PENULISAN SKRIPSI PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
SURAT KEPUTUSAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Pedoman Penulisan Skripsi untuk Program Studi Farmasi Klinis, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Bali Internasional.
Pedoman ini disusun dengan tujuan untuk memberikan panduan yang jelas dan terstruktur bagi mahasiswa dalam menyusun skripsi, yang merupakan salah satu syarat kelulusan di Program Studi Farmasi Klinis. Skripsi merupakan karya ilmiah yang mencerminkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian yang relevan dengan bidang farmasi klinis, serta berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penerapan farmasi klinis di masyarakat. Dalam pedoman ini, kami telah mencakup berbagai aspek penting dalam penulisan skripsi, mulai dari tata cara penyusunan, struktur skripsi, hingga panduan teknis penulisan dan tata bahasa yang sesuai dengan standar akademik yang berlaku di Universitas Bali Internasional. Kami berharap pedoman ini dapat memudahkan mahasiswa dalam memahami dan menerapkan langkah-langkah yang tepat dalam penulisan skripsi.
Kami menyadari bahwa penyusunan pedoman ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat terbuka terhadap saran dan masukan yang konstruktif dari berbagai pihak untuk penyempurnaan di masa mendatang. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan pedoman ini, terutama kepada dosen, staf akademik, dan mahasiswa Program Studi Farmasi Klinis yang telah memberikan masukan berharga. Semoga pedoman ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dengan baik dan sesuai dengan harapan.
Denpasar, 23 Agustus 2024
Tim Panitia Skripsi Prodi Farmasi Klinis
DAFTAR ISI
JENIS PENELITIAN 1
LINGKUP PENELITIAN BIDANG KEFARMASIAN 4
SISTEMATIKA PENULISAN NASKAH PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI 9
BAGIAN AWAL 9
BAGIAN INTI 10
BAB I 10
BAB II 12
BAB III 13
BAB IV 14
BAGIAN AKHIR 21
SISTEMATIKA PENULISAN NASKAH SKRIPSI 24
BAGIAN AWAL 24
BAGIAN INTI 26
BAB I 26
BAB II 26
BAB III 26
BAB IV 26
BAB V 26
BAB VI 27
BAB VII 27
BAGIAN AKHIR 28
SISTEMATIKA PENULISAN NASKAH LITERATUR REVIEW UNTUK SKRIPSI 29
BAGIAN AWAL 29
BAGIAN INTI 31
BAB I 31
BAB II 33
BAB III 33
BAB IV 35
BAB V 35
BAB VI 36
BAGIAN AKHIR 36
TATA CARA PENULISAN 37
CONTOH LAMPIRAN 42
1 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria, termasuk tujuan, metode, dan pendekatan yang digunakan. Berikut adalah beberapa jenis penelitian yang umum:
1. Berdasarkan Tujuan Penelitian
1.1 Penelitian Dasar (Fundamental): Bertujuan untuk menambah pengetahuan dasar tentang fenomena atau prinsip-prinsip ilmiah tanpa memperhatikan aplikasi praktis langsung.
Contoh: Studi tentang struktur molekul atau mekanisme biologis.
1.2 Penelitian Terapan: Fokus pada penerapan pengetahuan dasar untuk memecahkan masalah praktis atau mengembangkan teknologi baru. Contoh: Pengembangan obat baru untuk pengobatan penyakit tertentu.
2. Berdasarkan Metode Penelitian
2.1 Penelitian Kualitatif: Menggunakan pendekatan non-numerik untuk memahami fenomena, pengalaman, atau pandangan subjektif. Metode yang sering digunakan termasuk wawancara mendalam, fokus grup, dan analisis teks. Contoh: Studi tentang pengalaman pasien dengan terapi baru.
2.2 Penelitian Kuantitatif: Menggunakan data numerik dan analisis statistik untuk mengukur variabel dan menguji hipotesis. Metode yang umum termasuk survei, eksperimen, dan analisis data besar. Contoh: Uji klinis untuk mengevaluasi efektivitas obat.
2.3 Penelitian Campuran (Mixed Methods): Menggabungkan elemen penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang fenomena yang diteliti. Contoh: Studi yang memadukan survei dengan wawancara untuk menilai kepuasan pasien terhadap layanan farmasi.
3. Berdasarkan Desain Penelitian
3.1 Penelitian Eksperimental: Melibatkan manipulasi variabel independen untuk mengamati efeknya terhadap variabel dependen, biasanya dilakukan dalam setting yang terkontrol.
Contoh: Uji klinis fase III untuk menilai efektivitas obat.
Jenis Desain Penelitian Eksperimental
Desain penelitian eksperimental mencakup beberapa pendekatan yang berbeda untuk menguji hipotesis dengan cara yang sistematis. Desain Pre-Post Test (Before-After Study) adalah salah satu yang paling sederhana, di mana variabel dependen diukur sebelum dan setelah intervensi pada kelompok yang sama. Meskipun desain ini memungkinkan
2 penilaian perubahan langsung, kekurangan utamanya adalah tidak adanya kelompok kontrol, sehingga sulit untuk menentukan apakah perubahan disebabkan oleh intervensi atau faktor lain.
• Randomized Controlled Trial (RCT) merupakan jenis desain eksperimental yang lebih robust, di mana peserta dibagi secara acak ke dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Ini adalah metode yang efektif untuk mengurangi bias dan memberikan hasil yang valid, namun sering kali memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih besar serta dapat menjadi sulit untuk diimplementasikan dalam beberapa konteks.
• Desain Faktor I (Factorial Design) menguji efek dari dua atau lebih variabel independen secara bersamaan serta interaksi di antara mereka. Desain ini memungkinkan evaluasi efek interaksi antara variabel, meskipun analisis dan interpretasinya bisa menjadi kompleks. Ini sangat berguna ketika peneliti ingin mengetahui bagaimana kombinasi dari beberapa faktor mempengaruhi hasil.
• Desain Crossover melibatkan peserta yang menerima perlakuan dalam urutan yang berbeda, dengan periode washout di antara perlakuan untuk menghilangkan efek dari perlakuan sebelumnya. Setiap peserta bertindak sebagai kontrol untuk dirinya sendiri, yang mengurangi variabilitas dan meningkatkan efisiensi, tetapi desain ini tidak cocok untuk intervensi dengan efek jangka panjang atau yang sulit dihilangkan sepenuhnya.
• Desain Split-Plot digunakan dalam situasi di mana ada beberapa variabel independen yang diuji dalam struktur yang terpisah. Desain ini berguna untuk mengatasi variasi signifikan dalam beberapa faktor, meskipun kompleksitas dalam desain dan analisis bisa menjadi tantangan. Dengan memilih jenis desain eksperimental yang sesuai, peneliti dapat mengevaluasi efek intervensi dengan cara yang terstruktur dan menyeluruh.
3.2 Penelitian Observasional: Mengamati fenomena tanpa melakukan intervensi atau manipulasi. Jenis ini meliputi studi kohort, studi kasus-kontrol, dan studi potong lintang.
Contoh: Studi epidemiologi tentang prevalensi penyakit di populasi tertentu.
3 3.3 Penelitian Deskriptif: Fokus pada mendeskripsikan karakteristik atau fenomena tanpa mencoba untuk menentukan hubungan sebab-akibat. Contoh: Survei tentang pola penggunaan obat di komunitas.
4. Berdasarkan Sumber Data
4.1 Penelitian Primer: Mengumpulkan data langsung dari sumbernya, seperti melalui survei, wawancara, atau eksperimen. Contoh: Survei kepuasan pasien di rumah sakit.
4.2 Penelitian Sekunder: Menggunakan data yang telah dikumpulkan oleh penelitian sebelumnya atau sumber lain, seperti data statistik atau literatur. Contoh: Meta-analisis yang menggabungkan hasil dari berbagai studi klinis.
5. Berdasarkan Pendekatan
5.1 Penelitian Fenomenologis: Mengkaji pengalaman subjektif dan makna yang diberikan individu terhadap fenomena tertentu. Contoh: Penelitian tentang bagaimana pasien mengatasi efek samping terapi kanker.
5.2 Penelitian Historis: Menganalisis kejadian atau fenomena di masa lalu untuk memahami perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Contoh: Studi tentang evolusi kebijakan kesehatan dalam satu dekade terakhir.
5.3 Penelitian Etnografi: Mengkaji budaya, kebiasaan, dan pola sosial kelompok atau komunitas tertentu melalui observasi dan partisipasi langsung. Contoh: Penelitian tentang praktik farmasi di komunitas tertentu.
4 LINGKUP PENELITIAN BIDANG KEFARMASIAN
A. Penelitian klinis di bidang kefarmasian
Penelitian pada pasien di bidang kefarmasian berfokus pada evaluasi efektivitas, keamanan, dan manfaat terapi farmakologis dalam konteks pasien yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan bahwa obat atau terapi yang dikembangkan tidak hanya efektif secara teori, tetapi juga memberikan manfaat klinis yang nyata dan dapat diterima oleh pasien. Penelitian pada pasien di bidang kefarmasian dilakukan dengan memperhatikan prinsip etika dan regulasi yang ketat untuk melindungi keselamatan dan hak-hak pasien. Data yang diperoleh dari penelitian ini membantu dalam pengembangan pedoman terapi, pembuatan keputusan klinis, dan peningkatan praktik farmasi secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa jenis penelitian yang umum dilakukan pada pasien di bidang kefarmasian:
1. Uji Klinik: Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan obat baru pada pasien. Uji klinik biasanya dibagi menjadi beberapa fase, mulai dari uji keamanan awal pada fase I hingga uji efektivitas pada fase III, dan studi pasca-pemasaran pada fase IV.
2. Studi Observasional: Penelitian ini melibatkan pengamatan pasien dalam kondisi nyata tanpa intervensi langsung. Tujuannya adalah untuk memahami pola penggunaan obat, efektivitas terapi dalam praktek sehari-hari, dan efek samping yang mungkin terjadi.
3. Studi Intervensi: Penelitian ini melibatkan intervensi terapeutik untuk mengevaluasi efeknya pada pasien. Contohnya termasuk studi tentang pengaruh dosis obat tertentu terhadap hasil klinis atau studi yang membandingkan dua terapi berbeda pada kelompok pasien.
4. Studi Farmakoepidemiologi: Fokus pada analisis data besar mengenai penggunaan obat dalam populasi untuk menilai hubungan antara penggunaan obat dan hasil kesehatan. Ini dapat mencakup studi tentang frekuensi efek samping atau efektivitas terapi dalam berbagai kelompok pasien.
5. Studi Farmakogenomik: Meneliti bagaimana variasi genetik pasien mempengaruhi respons terhadap obat. Ini membantu dalam penyesuaian dosis dan pemilihan terapi yang lebih tepat untuk pasien individu.
5 6. Penelitian Kualitas Hidup: Evaluasi bagaimana terapi mempengaruhi kualitas hidup
pasien, termasuk aspek fisik, emosional, dan sosial dari kesehatan mereka.
B. Penelitian komunitas di bidang kefarmasian
Penelitian komunitas di bidang kefarmasian berfokus pada evaluasi dan pengembangan praktik farmasi dalam konteks masyarakat atau populasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan obat, manajemen terapi, dan intervensi berbasis komunitas. Penelitian komunitas di bidang kefarmasian dilakukan dengan melibatkan masyarakat secara aktif dan memperhatikan kebutuhan serta konteks lokal. Hasil penelitian ini memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan praktik farmasi, mengembangkan program intervensi yang efektif, dan mengoptimalkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa jenis penelitian komunitas di bidang kefarmasian:
1. Studi Penggunaan Obat di Komunitas: Penelitian ini mengamati pola penggunaan obat di masyarakat, termasuk prevalensi penggunaan, kepatuhan terhadap terapi, dan pengetahuan pasien tentang obat yang mereka konsumsi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi masalah terkait penggunaan obat dan merancang intervensi untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan.
2. Evaluasi Program Terapi: Penelitian ini menilai efektivitas program terapi atau intervensi farmasi yang diterapkan di komunitas, seperti program pengelolaan penyakit kronis, pendidikan kesehatan, atau layanan farmasi berbasis klinik. Evaluasi ini membantu menentukan keberhasilan program dan area yang memerlukan perbaikan.
3. Penelitian Kesehatan Masyarakat: Fokus pada pengaruh faktor-faktor lingkungan, sosial, atau ekonomi terhadap kesehatan komunitas dan penggunaan obat. Misalnya, studi tentang bagaimana akses terhadap layanan farmasi mempengaruhi pengelolaan penyakit di daerah terpencil atau miskin.
4. Studi Implementasi Kebijakan: Menganalisis bagaimana kebijakan farmasi diterapkan dalam komunitas dan dampaknya terhadap praktik farmasi serta kesehatan masyarakat. Ini dapat mencakup evaluasi kebijakan pengobatan atau regulasi yang mempengaruhi akses dan penggunaan obat.
6 5. Program Pendidikan dan Penyuluhan: Penelitian ini mengevaluasi efektivitas program pendidikan dan penyuluhan yang dilakukan oleh apoteker atau tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan masyarakat.
6. Studi Keterlibatan Komunitas: Mengkaji bagaimana keterlibatan komunitas dalam keputusan kesehatan, seperti partisipasi dalam program skrining atau pengelolaan terapi, mempengaruhi hasil kesehatan dan kepuasan pasien.
C. Penelitian laboratorium bidang kefarmasian
Penelitian laboratorium di bidang farmasi berfokus pada studi ilmiah yang dilakukan di lingkungan laboratorium untuk memahami, mengembangkan, dan mengoptimalkan obat serta terapi farmakologis. Penelitian ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan obat hingga evaluasi mekanisme kerja dan keamanan. Penelitian laboratorium di bidang farmasi dilakukan dengan menggunakan teknologi dan metode ilmiah canggih untuk memastikan bahwa obat yang dikembangkan aman, efektif, dan berkualitas tinggi. Hasil dari penelitian ini menjadi dasar untuk uji klinis dan produksi obat, serta berkontribusi pada inovasi dan perbaikan terapi farmakologis.
Berikut adalah beberapa jenis penelitian laboratorium di bidang farmasi:
1. Pengembangan Obat: Penelitian ini melibatkan sintesis dan pengujian senyawa baru untuk menemukan kandidat obat potensial. Proses ini mencakup desain molekul, sintesis kimia, dan uji aktivitas biologis untuk menentukan efektivitas awal dari senyawa tersebut.
2. Penelitian Farmakokinetik: Mengkaji bagaimana obat diserap, didistribusikan, dimetabolisme, dan diekskresikan oleh tubuh. Penelitian ini penting untuk menentukan dosis yang tepat dan frekuensi pemberian obat.
3. Penelitian Farmakodinamik: Fokus pada efek obat pada tubuh, termasuk mekanisme aksi obat, interaksi obat dengan reseptor, dan respons biologis yang dihasilkan. Penelitian ini membantu memahami bagaimana obat mempengaruhi sistem biologis pada tingkat seluler atau molekuler.
4. Studi Stabilitas: Menguji stabilitas fisik dan kimia obat dalam berbagai kondisi penyimpanan. Penelitian ini memastikan bahwa obat tetap efektif dan aman selama masa simpan dan sebelum digunakan.
7 5. Formulasi Obat: Penelitian ini mencakup pengembangan dan optimalisasi bentuk sediaan obat, seperti tablet, kapsul, atau larutan. Fokusnya adalah pada desain formulasi yang efektif dan stabil, serta metode untuk meningkatkan bioavailabilitas obat.
6. Uji Keamanan dan Toksikologi: Mengidentifikasi potensi efek samping dan toksisitas obat melalui berbagai uji laboratorium, termasuk uji in vitro (di luar tubuh) dan uji in vivo (dalam tubuh). Penelitian ini penting untuk memastikan keamanan obat sebelum digunakan pada manusia.
7. Penelitian Bioteknologi: Mengembangkan dan mengevaluasi obat berbasis bioteknologi, seperti antibodi monoklonal, vaksin, atau terapi gen. Penelitian ini melibatkan teknik biologi molekuler dan seluler untuk merancang dan memproduksi obat yang kompleks.
D. Penelitian manajemen kefarmasian
Penelitian manajemen kefarmasian berfokus pada studi dan pengembangan sistem serta praktik yang berkaitan dengan pengelolaan obat dan layanan farmasi di berbagai setting, seperti rumah sakit, apotek, dan klinik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas layanan farmasi melalui analisis dan perbaikan proses manajerial. Penelitian manajemen kefarmasian dilakukan untuk mengidentifikasi best practices, mengoptimalkan proses, dan meningkatkan kualitas layanan farmasi. Hasil penelitian ini berkontribusi pada perbaikan sistem manajemen, pengembangan kebijakan, dan peningkatan keseluruhan layanan kesehatan. Berikut adalah beberapa jenis penelitian dalam manajemen kefarmasian:
1. Evaluasi Sistem Manajemen Obat: Menilai efektivitas sistem yang ada untuk pengadaan, distribusi, dan penyimpanan obat. Penelitian ini dapat mencakup audit sistem inventaris, pemantauan kepatuhan terhadap prosedur, dan identifikasi area untuk perbaikan.
2. Pengembangan Proses Operasional: Fokus pada perancangan dan optimalisasi proses kerja di apotek atau unit farmasi, seperti sistem pemesanan obat, proses verifikasi resep, atau alur kerja distribusi obat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan.
3. Penilaian Kinerja Apoteker: Menganalisis kinerja apoteker dalam berbagai aspek, seperti keterampilan klinis, komunikasi dengan pasien, dan kontribusi terhadap tim kesehatan.
Penelitian ini dapat membantu dalam pengembangan program pelatihan dan evaluasi kinerja.
8 4. Studi Kepuasan Pasien: Mengukur kepuasan pasien terhadap layanan farmasi, termasuk aksesibilitas, kualitas interaksi dengan apoteker, dan efektivitas komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pasien dan hasil kesehatan.
5. Pengelolaan Risiko dan Keselamatan: Mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan penggunaan obat, seperti kesalahan pemberian obat, efek samping, atau interaksi obat. Penelitian ini berfokus pada pengembangan strategi untuk meningkatkan keselamatan pasien.
6. Implementasi Teknologi: Mengevaluasi penggunaan teknologi dalam manajemen kefarmasian, seperti sistem informasi farmasi, perangkat lunak manajemen resep, dan otomatisasi proses. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi.
7. Analisis Biaya dan Efektivitas: Menilai biaya terkait dengan pengelolaan obat dan layanan farmasi serta efektivitas biaya dari berbagai intervensi atau program. Penelitian ini membantu dalam pengambilan keputusan terkait anggaran dan alokasi sumber daya.
.
9 SISTEMATIKA PENULISAN NASKAH PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI
A. BAGIAN AWAL
1. Halaman Sampul Depan
Halaman ini memuat hal-hal berikut berturut-turut: usulan penelitian skripsi, judul, lambang, Universitas Bali Internasional, nama peserta, program studi Diploma atau S1, nama lembaga dan tahun usulan skripsi diujikan. Halaman ini menggunakan kertas bufallow warna sesuai dengan warna program studi untuk skripsi. Adapun format halaman sampul depan adalah sebagai berikut:
1.1 Judul penelitian dibuat singkat, jelas, tidak bermakna ganda dan terkait dengan usulan penelitian.
1.2 Maksud usulan penelitian: usulan penelitian untuk Skripsi (S1) atau D-IV.
1.3 Lambang Universitas Bali Internasional berbentuk bundar dan berwarna.
1.4 Nama mahasiwa ditulis lengkap, tidak boleh disingkat, tanpa gelar kesarjanaan.
Pada sampul depan, dibawah nama tidak dicantumkan nomor induk mahasiswa (NIM).
Contoh: Lampiran 1 2. Halaman Sampul Dalam
Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi terdapat nama tambahan program studi yang bersangkutan sebelum nama lembaga Program studi di Universitas Bali Internasional. Halaman ini menggunakan kertas putih sesuai dengan ketentuan Program studi pada Universitas Bali Internasional. Pada sampul dalam dibawah nama ditulis NIM.
Contoh: Lampiran 2 3. Halaman Persetujuan
Halaman ini memuat judul, kalimat ”Usulan Penelitian untuk Skripsi atau Karya Akhir Ini Telah Disetujui pada Tanggal ...”. nama lengkap dan tanda tangan para pembimbing dengan tinta biru.
Contoh: Lampiran 4 4. Kata Pengantar
10 Berisi ucapan syukur dan terimakasih kepada semua pihak yang dianggap berjasa dalam proses penyusunan skripsi. Kata pengantar maksimal sebanyak 2 halaman.
5. Halaman Daftar Isi
Daftar ini memuat semua bagian dalam usulan penelitian Skripsi atau Karya Akhir, termasuk urutan bab , subbab dan anak subbab dengan nomor halamannya.
6. Halaman Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman.
7. Halaman Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman.
8. Halaman Daftar Singkatan atau Tanda
Daftar singkatan atau memuat singkatan atau tanda-tanda yang digunakan naskah yang disusun secara alfabetik.
9. Halaman Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urutan lampiran, judul lampiran, dan nomor halamnnya.
B. BAGIAN INTI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah penelitian, latar belakang memegang peran penting karena memberikan konteks yang mendalam mengenai topik yang dipilih. Latar belakang penelitian berfungsi untuk menjelaskan masalah atau fenomena yang menjadi fokus penelitian, memberikan alasan mengapa topik tersebut penting untuk diteliti, dan bagaimana relevansinya terhadap individu, masyarakat, atau bidang ilmu tertentu. Pada bagian ini, biasanya disertakan pula tinjauan singkat tentang penelitian sebelumnya yang terkait, yang bertujuan untuk menunjukkan apa yang sudah diketahui dan apa yang masih menjadi pertanyaan atau perdebatan di kalangan ilmuwan.
Selain itu, latar belakang juga harus mampu mengidentifikasi kesenjangan atau kekurangan dalam penelitian sebelumnya yang akan coba diisi oleh penelitian ini. Dengan demikian, penelitian Anda akan memiliki kontribusi yang jelas dalam mengisi kekosongan pengetahuan tersebut. Latar belakang penelitian yang baik juga akan mencakup
11 pernyataan tujuan penelitian yang umum, yang menggambarkan apa yang ingin dicapai atau ditemukan. Jika relevan, bagian ini juga dapat menyertakan justifikasi metodologi yang digunakan, untuk menunjukkan bahwa pendekatan atau metode yang dipilih adalah yang paling sesuai dalam menjawab pertanyaan penelitian. Dengan menyusun latar belakang penelitian yang komprehensif, Anda dapat membantu pembaca memahami mengapa penelitian ini penting dan bagaimana penelitian tersebut berkontribusi terhadap pemahaman yang lebih baik mengenai topik yang dipilih.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah elemen penting dalam sebuah penelitian yang menggambarkan fokus utama dari apa yang akan diteliti. Rumusan ini berfungsi untuk memperjelas arah penelitian dengan menyatakan secara spesifik pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab melalui penelitian tersebut. Agar efektif, rumusan masalah harus jelas, terfokus, dan dapat diteliti, sehingga mampu memberikan panduan yang tepat bagi proses penelitian. Dalam menyusun rumusan masalah, penting untuk memastikan bahwa masalah yang diangkat spesifik, dapat diukur atau diobservasi, relevan dengan tujuan penelitian, dan realistis untuk diteliti dalam kerangka waktu serta sumber daya yang tersedia.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah pernyataan yang menggambarkan apa yang ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan penelitian biasanya diambil langsung dari rumusan masalah dan memberikan gambaran jelas mengenai hasil yang diharapkan. Tujuan ini berfungsi sebagai panduan dalam proses penelitian dan memberikan arah yang jelas tentang apa yang peneliti harapkan untuk dijawab atau ditemukan. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas.
Tujuan penelitian dapat disusun dalam bentuk tujuan umum, yang kemudian dijabarkan ke dalam tujuan khusus.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang disajikan menjelaskan dampak positif atau kontribusi yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut. Manfaat ini bisa bersifat teoritis maupun praktis, dan ditujukan untuk berbagai pihak, seperti peneliti lain, praktisi, pembuat kebijakan, atau masyarakat luas. Bagian ini penting karena menunjukkan nilai dan relevansi penelitian di luar tujuan akademis semata. Dalam penyusunan manfaat penelitan dijabarkan terkait Manfaat Teoritis: Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur dan teori yang
12 sudah ada dengan memberikan wawasan baru atau memperdalam pemahaman terhadap suatu fenomena. Misalnya, penelitian ini dapat membantu memperjelas hubungan antara penggunaan media sosial dan prestasi akademik, yang belum banyak dibahas dalam penelitian sebelumnya. Serta Manfaat Praktis: Penelitian ini dapat memberikan rekomendasi yang berguna bagi para praktisi atau pihak-pihak terkait. Sebagai contoh, hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam memilih produk ramah lingkungan dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.
BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI
Perbedaan antara Kajian Pustaka dan Landasan Teori terletak pada fokus dan tujuannya:
a. Kajian Pustaka:
Fokus: Tinjauan terhadap penelitian-penelitian sebelumnya atau literatur yang relevan dengan topik penelitian.
Tujuan: Mengidentifikasi celah penelitian, menghindari duplikasi, dan menunjukkan apa yang sudah diketahui dalam bidang tersebut. Kajian pustaka juga memberikan gambaran tentang tren dan perkembangan terbaru terkait topik.
Sifat: Lebih deskriptif dan membahas secara luas berbagai penelitian yang pernah dilakukan, serta bagaimana penelitian tersebut berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
b. Landasan Teori:
Fokus: Teori-teori, konsep, atau model yang menjadi dasar ilmiah penelitian.
Tujuan: Memberikan kerangka teoritis yang jelas untuk membantu peneliti memahami dan menganalisis data. Landasan teori membantu mengarahkan penelitian, menjustifikasi metodologi yang digunakan, serta mendukung hipotesis.
Sifat: Lebih analitis dan spesifik, mengarah pada pemahaman mendalam tentang teori yang digunakan untuk mendukung analisis atau interpretasi hasil penelitian.
Kajian pustaka adalah bagian penting dalam penelitian yang mengulas teori-teori, konsep- konsep, dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik yang sedang diteliti.
Bagian ini berfungsi untuk memberikan dasar teoritis bagi penelitian, menunjukkan kesenjangan pengetahuan yang ada, serta membantu merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang lebih terfokus. Kajian pustaka biasanya mencakup beberapa komponen utama,
13 yaitu tinjauan teoritis, tinjauan penelitian sebelumnya, analisis kritis, dan pengembangan hipotesis atau pertanyaan penelitian. Tinjauan teoritis mencakup teori-teori dan konsep- konsep kunci yang relevan dengan topik penelitian, sementara tinjauan penelitian sebelumnya mengulas hasil-hasil penelitian yang sudah ada, serta mengidentifikasi temuan penting, metode yang digunakan, dan kesenjangan atau kelemahan dalam penelitian tersebut.
Selain itu, kajian pustaka juga harus mencakup analisis kritis terhadap literatur yang ada, di mana peneliti mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari penelitian sebelumnya serta bagaimana hal itu akan mempengaruhi penelitian yang sedang dilakukan. Berdasarkan kajian pustaka, peneliti kemudian dapat merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang lebih spesifik, yang akan menjadi panduan dalam penelitian selanjutnya. Pada akhirnya, peneliti juga dapat menyusun kerangka teoretis yang menghubungkan konsep-konsep utama dan menunjukkan bagaimana mereka saling berinteraksi dalam konteks penelitian. Secara keseluruhan, kajian pustaka yang baik tidak hanya merangkum penelitian yang ada, tetapi juga mengkritisi dan mengintegrasikannya ke dalam konteks penelitian yang sedang dilakukan, sehingga memberikan arah yang jelas dan dasar yang kuat bagi penelitian.
Landasan Teori merupakan fondasi ilmiah yang mendasari penelitian. Bagian ini berisi teori-teori atau konsep-konsep utama yang relevan dengan topik penelitian, yang menjadi acuan dalam melakukan analisis. Fungsi dari landasan teori adalah untuk menjelaskan hubungan antara teori yang ada dengan fenomena yang sedang diteliti. Selain itu, landasan teori menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk interpretasi data penelitian serta membantu dalam mengarahkan hipotesis atau tujuan penelitian. Dengan landasan teori yang kuat, penelitian dapat memiliki arah yang jelas dan didukung oleh teori-teori yang relevan serta teruji. Landasan Teori adalah kumpulan konsep, prinsip, dan teori yang digunakan sebagai dasar ilmiah untuk mendukung penelitian. Teori-teori ini membantu peneliti dalam memahami fenomena yang diteliti serta memberikan panduan untuk analisis data. Pemilihan landasan teori bergantung pada topik penelitian dan pendekatan metodologis yang digunakan.
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah representasi konseptual yang menunjukkan hubungan antara variabel-variabel atau konsep-konsep dalam penelitian. Ini berfungsi untuk menjelaskan
14 bagaimana elemen-elemen yang berbeda saling terkait dan mendukung tujuan penelitian.
Dalam kerangka berpikir, peneliti mengidentifikasi variabel utama, menggambarkan hubungan antarvariabel, dan mendasarkan hubungan tersebut pada teori yang relevan.
Kerangka berpikir sering divisualisasikan dalam bentuk diagram untuk mempermudah pemahaman, serta membantu merumuskan hipotesis, memilih metode penelitian, dan menginterpretasikan hasil dengan lebih akurat.
3.2 Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah alat visual yang menggambarkan hubungan antara berbagai konsep atau variabel dalam penelitian. Fungsinya adalah untuk memetakan bagaimana konsep-konsep utama saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Biasanya divisualisasikan dalam bentuk diagram, kerangka konsep membantu peneliti memahami struktur penelitian dan mengorganisir ide-ide dengan lebih sistematis. Dengan kerangka konsep yang jelas, peneliti dapat merumuskan hipotesis, menentukan metode penelitian, dan menganalisis data dengan lebih terarah.
3.3 Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah pernyataan yang meramalkan hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian. Hipotesis berfungsi sebagai asumsi awal yang harus diuji melalui pengumpulan dan analisis data. Biasanya, hipotesis dirumuskan berdasarkan teori atau tinjauan pustaka dan harus spesifik, dapat diuji, dan relevan dengan tujuan penelitian. Hasil dari uji hipotesis akan menentukan apakah asumsi tersebut diterima atau ditolak, serta memberikan wawasan yang lebih dalam tentang topik yang diteliti.
BAB IV METODE PENELITIAN
A. PENELITIAN KLINIS BIDANG FARMASI 4.1 Rancangan penelitian
Menjelaskan struktur umum dari penelitian (misalnya, eksperimental atau non eksperimental campuran), tujuan, dan metode umum yang akan digunakan.
Rancangan ini menentukan bagaimana penelitian akan dilakukan dari awal hingga akhir.
4.2 Jenis Penelitian
15 Menyebutkan jenis penelitian yang digunakan, seperti kuantitatif, kualitatif atau campuran. Jenis penelitian ini akan mempengaruhi metodologi dan teknik analisis data.
4.3 Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Menjelaskan kapan data akan dikumpulkan, misalnya, pada satu titik waktu tertentu (cross-sectional) atau selama periode waktu tertentu (longitudinal).
4.4 Metode Pengumpulan Data
Menguraikan teknik spesifik yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti survei, wawancara, observasi, atau penggunaan alat pengukur.
4.5 Populasi Penelitian
Menjelaskan kelompok besar yang menjadi fokus penelitian, seperti pasien dengan kondisi tertentu, kelompok usia tertentu, atau anggota komunitas dengan karakteristik spesifik.
4.6 Prosedur Sampel dan Sampel Penelitian
a. Prosedur sampel: Menjelaskan bagaimana sampel akan dipilih (berupa penentuan kriteria inklusi dan eksklusi) dari populasi, termasuk metode sampling yang digunakan.
b. Sampel penelitian: Menguraikan jumlah sampel yang diperlukan dan kriteria inklusi serta eksklusi untuk pemilihan peserta.
4.7 Definisi Operasional
Menjelaskan definisi dan cara pengukuran variabel-variabel utama dalam penelitian.
Hal ini termasuk cara variabel akan diukur dan indikator spesifik yang digunakan.
4.8 Instrumen Penelitian dan cara penelitian
a. Instrumen penelitian: Menjelaskan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti kuesioner, panduan wawancara, atau perangkat pengukur. Dalam hal ini disertai uji validitas dan reliabilitas, bila kuesioner tersebut belum merupakan kuesioner baku untuk data kuantitatif), pedoman wawancara mendalam/FGD b. Cara penelitian: Menjelaskan metode spesifik untuk menerapkan instrumen
dalam penelitian, termasuk prosedur pelaksanaan hingga memperoleh data penelitian untuk menjawab hipotesis.
4.9 Teknik pengolahan dan analisis data
16 a. Teknik pengolahan data: Mengungkapkan teknik yang digunakan dalam analisis data disertai alasan penggunaan cara analisis tersebut untuk menjawab masalah dan mencapai tujuan penelitian. Teknik pengolahan data mulai dari editing, koding, tabulating dan deskripsi data.
b. Analisis data: Menyebutkan metode statistik atau analitis yang akan digunakan untuk menganalisis data, seperti analisis deskriptif, uji hipotesis, atau analisis regresi, disesuaikan dengan penelitian.
4.10 Jadwal Penelitian
Menyediakan timeline rinci untuk setiap fase penelitian, mulai dari persiapan, pengumpulan data, hingga analisis dan pelaporan hasil.
B. Penelitian Komunitas Bidang Farmasi 4.1 Rancangan penelitian
Menjelaskan struktur umum dari penelitian (misalnya, eksperimental atau non eksperimental campuran), tujuan, dan metode umum yang akan digunakan.
Rancangan ini menentukan bagaimana penelitian akan dilakukan dari awal hingga akhir.
4.2 Jenis Penelitian
Menyebutkan jenis penelitian yang digunakan, seperti kuantitatif, kualitatif atau campuran. Jenis penelitian ini akan mempengaruhi metodologi dan teknik analisis data.
4.3 Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Menjelaskan kapan data akan dikumpulkan, misalnya, pada satu titik waktu tertentu (cross-sectional) atau selama periode waktu tertentu (longitudinal).
4.4 Metode Pengumpulan Data
Menguraikan teknik spesifik yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti survei, wawancara, observasi, atau penggunaan alat pengukur.
4.5 Populasi Penelitian
Menjelaskan kelompok besar yang menjadi fokus penelitian, seperti pasien dengan kondisi tertentu, kelompok usia tertentu, atau anggota komunitas dengan karakteristik spesifik.
17 4.6 Prosedur Sampel dan Sampel Penelitian
a. Prosedur sampel: Menjelaskan bagaimana sampel akan dipilih (berupa penentuan kriteria inklusi dan eksklusi) dari populasi, termasuk metode sampling yang digunakan.
b. Sampel penelitian: Menguraikan jumlah sampel yang diperlukan dan kriteria inklusi serta eksklusi untuk pemilihan peserta.
4.7 Definisi Operasional
Menjelaskan definisi dan cara pengukuran variabel-variabel utama dalam penelitian.
Hal ini termasuk cara variabel akan diukur dan indikator spesifik yang digunakan.
4.8 Instrumen Penelitian dan cara penelitian
a. Instrumen penelitian: Menjelaskan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti kuesioner, panduan wawancara, atau perangkat pengukur. Dalam hal ini disertai uji validitas dan reliabilitas, bila kuesioner tersebut belum merupakan kuesioner baku untuk data kuantitatif), pedoman wawancara mendalam/FGD b. Cara penelitian: Menjelaskan metode spesifik untuk menerapkan instrumen
dalam penelitian, termasuk prosedur pelaksanaan hingga memperoleh data penelitian untuk menjawab hipotesis.
4.9 Teknik pengolahan dan analisis data
a. Teknik pengolahan data: Mengungkapkan teknik yang digunakan dalam analisis data disertai alasan penggunaan cara analisis tersebut untuk menjawab masalah dan mencapai tujuan penelitian. Teknik pengolahan data mulai dari editing, koding, tabulating dan deskripsi data.
b. Analisis data: Menyebutkan metode statistik atau analitis yang akan digunakan untuk menganalisis data, seperti analisis deskriptif, uji hipotesis, atau analisis regresi, disesuaikan dengan penelitian.
4.10 Jadwal Penelitian
Menyediakan timeline rinci untuk setiap fase penelitian, mulai dari persiapan, pengumpulan data, hingga analisis dan pelaporan hasil.
C. PENELITIAN LABORATORIUM BIDANG FARMASI 4.1 Rancangan penelitian
18 Menjelaskan struktur umum dari penelitian, termasuk jenis penelitian (misalnya, eksperimental, deskriptif), tujuan, dan metode umum yang akan digunakan.
Rancangan ini menentukan bagaimana penelitian akan dilakukan dari awal hingga akhir.
4.2 Jenis Penelitian
Desain penelitian eksperimental mencakup beberapa pendekatan utama. Pre-Post Test mengukur perubahan sebelum dan setelah intervensi pada kelompok yang sama tanpa kelompok kontrol. Randomized Controlled Trial (RCT) membagi peserta secara acak ke kelompok eksperimen dan kontrol untuk hasil yang lebih valid. Desain Faktor I mengevaluasi efek dari beberapa variabel secara bersamaan. Desain Crossover melibatkan peserta yang menerima berbagai perlakuan bergantian, dengan periode washout di antara perlakuan. Desain Split-Plot menguji beberapa variabel independen dalam struktur terpisah.
4.3 Lokasi Penelitian dan Waktu Pengumpulan Data
a. Lokasi penelitian: Merujuk dimana laboratorium yang digunakan dalam tahapan pengambilan data. Dapat menggunakan laboratorium di institusi lain dengan menjelaskan data apa yang diambil di laboratorium tersebut.
b. Waktu pengumpulan data: Menjelaskan kapan data akan dikumpulkan, misalnya, pada satu titik waktu tertentu (cross-sectional) atau selama periode waktu tertentu (longitudinal).
4.4 Metode Pengumpulan Data
a. Alat dan bahan: Diuraikan terkait peralatan teknis laboratorium (seperti alat gelas atau alat penunjang lain) yang digunakan dalam penelitian. Bahan yang akan digunakan baik bahan kimia sebagai pelarut atau reagen atau bahan penunjang lainnya lengkap dengan konsentrasinya. Alat dan Bahan yang digunakan perlu mencantumkan merk.
b. Instrumen pengukuran: Diuraikan terkait nama alat ukur (telah dikalibrasi dan divalidasi) yang akan digunakan dalam pengambilan data, lengkap dengan tipe alat dan merk. Apabila tersedia, dapat melampirkan sertifikat kalibrasi alat 4.5 Sampel Penelitian
19 Sampel penelitian laboratorium adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk dianalisis dalam eksperimen atau studi untuk mewakili keseluruhan kelompok atau fenomena yang sedang diteliti. Jenis sampel bervariasi, seperti sampel biologis yang mencakup sel, jaringan, atau cairan tubuh; sampel kimia yang terdiri dari senyawa, bahan baku, atau produk akhir; dan sampel fisik seperti tanah, bahan bangunan, atau logam. Pemilihan sampel dapat dilakukan dengan berbagai metode, termasuk sampling acak untuk mengurangi bias, sampling berlapis untuk mewakili subkelompok tertentu, atau sampling bertujuan berdasarkan karakteristik relevan.
Ukuran sampel juga penting dan dapat bervariasi, mulai dari ukuran kecil untuk studi awal atau eksperimen eksploratif, hingga ukuran besar untuk mendapatkan data yang lebih representatif.
4.6 Prosedur Sampel
Preparasi sampel melibatkan langkah-langkah untuk menyiapkan sampel sebelum analisis laboratorium. Proses ini dimulai dengan pengambilan sampel menggunakan teknik yang bersih dan steril. Sampel kemudian diproses melalui pembersihan, penghancuran, atau ekstraksi sesuai kebutuhan. Pengenceran dilakukan untuk mencapai konsentrasi yang sesuai, dan sampel diberi label untuk identifikasi.
Penyimpanan harus dilakukan dalam kondisi yang tepat untuk menjaga integritas sampel. Standarisasi dan kontrol kualitas memastikan konsistensi dalam preparasi.
Langkah-langkah ini penting untuk memastikan hasil analisis yang akurat dan dapat diandalkan.
4.7 Definisi Operasional
Menjelaskan definisi dan cara pengukuran variabel-variabel utama dalam penelitian.
Hal ini termasuk cara variabel akan diukur dan indikator spesifik yang digunakan.
4.8 Prosedur penelitian
Menjelaskan metode spesifik untuk menerapkan instrumen dalam penelitian, termasuk prosedur pelaksanaan hingga memperoleh data penelitian untuk menjawab hipotesis. Alur prosedur penelitian dibuat dengan cara skematis dengan bagan secara sistematis menjelaskan tiap langkah penelitian dari persiapan sampel hingga memperoleh data. Contoh alur penelitian ditampilkan pada lampiran 10
4.9 Teknik pengolahan dan analisis data
20 a. Teknik pengolahan data: Mengungkapkan teknik yang digunakan dalam analisis data disertai alasan penggunaan cara analisis tersebut untuk menjawab masalah dan mencapai tujuan penelitian. Teknik pengolahan data mulai dari editing, koding, tabulating dan deskripsi data.
b. Analisis data: Menyebutkan metode statistik atau analitis yang akan digunakan untuk menganalisis data, seperti analisis deskriptif, uji hipotesis, atau analisis regresi, disesuaikan dengan penelitian.
4.10 Jadwal Penelitian
Menyediakan timeline rinci untuk setiap fase penelitian, mulai dari persiapan, pengumpulan data, hingga analisis dan pelaporan hasil.
D. PENELITIAN MANAJEMEN KEFARMASIAN 4.1 Rancangan penelitian
Menjelaskan struktur umum dari penelitian (misalnya, eksperimental atau non eksperimental campuran), tujuan, dan metode umum yang akan digunakan.
Rancangan ini menentukan bagaimana penelitian akan dilakukan dari awal hingga akhir.
4.2 Jenis Penelitian
Menyebutkan jenis penelitian yang digunakan, seperti kuantitatif, kualitatif atau campuran. Jenis penelitian ini akan mempengaruhi metodologi dan teknik analisis data.
4.3 Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Menjelaskan kapan data akan dikumpulkan, misalnya, pada satu titik waktu tertentu (cross-sectional) atau selama periode waktu tertentu (longitudinal).
4.4 Metode Pengumpulan Data
Menguraikan teknik spesifik yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti survei, wawancara, observasi, atau penggunaan alat pengukur.
4.5 Populasi Penelitian
Menjelaskan kelompok besar yang menjadi fokus penelitian, seperti pasien dengan kondisi tertentu, kelompok usia tertentu, atau anggota komunitas dengan karakteristik spesifik.
21 4.6 Prosedur Sampel dan Sampel Penelitian
a. Prosedur sampel: Menjelaskan bagaimana sampel akan dipilih (berupa penentuan kriteria inklusi dan eksklusi) dari populasi, termasuk metode sampling yang digunakan.
b. Sampel penelitian: Menguraikan jumlah sampel yang diperlukan dan kriteria inklusi serta eksklusi untuk pemilihan peserta.
4.7 Definisi Operasional
Menjelaskan definisi dan cara pengukuran variabel-variabel utama dalam penelitian.
Hal ini termasuk cara variabel akan diukur dan indikator spesifik yang digunakan.
4.8 Instrumen Penelitian dan cara penelitian
a. Instrumen penelitian: Menjelaskan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti kuesioner, panduan wawancara, atau perangkat pengukur. Dalam hal ini disertai uji validitas dan reliabilitas, bila kuesioner tersebut belum merupakan kuesioner baku untuk data kuantitatif), pedoman wawancara mendalam/FGD b. Cara penelitian: Menjelaskan metode spesifik untuk menerapkan instrumen
dalam penelitian, termasuk prosedur pelaksanaan hingga memperoleh data penelitian untuk menjawab hipotesis.
4.9 Teknik pengolahan dan analisis data
a. Teknik pengolahan data: Mengungkapkan teknik yang digunakan dalam analisis data disertai alasan penggunaan cara analisis tersebut untuk menjawab masalah dan mencapai tujuan penelitian. Teknik pengolahan data mulai dari editing, koding, tabulating dan deskripsi data.
b. Analisis data: Menyebutkan metode statistik atau analitis yang akan digunakan untuk menganalisis data, seperti analisis deskriptif, uji hipotesis, atau analisis regresi, disesuaikan dengan penelitian.
4.10 Jadwal Penelitian
Menyediakan timeline rinci untuk setiap fase penelitian, mulai dari persiapan, pengumpulan data, hingga analisis dan pelaporan hasil.
C. BAGIAN AKHIR 1. Daftar Pustaka
22 Daftar pustaka adalah daftar referensi atau sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian atau penulisan karya ilmiah. Daftar ini memberikan kredit kepada penulis asli dan memungkinkan pembaca untuk melacak sumber informasi yang digunakan.
Berikut adalah panduan umum untuk menyusun daftar pustaka dalam format Havard yang merupakan gaya penulisan referensi yang digunakan.
• Buku: Penulis Last Name, First Initial(s). (Year) Title of Book. Place of Publication:
Publisher.
- Contoh: Smith, J. (2020) Understanding Clinical Research. London: Academic Press.
• Artikel Jurnal: Penulis Last Name, First Initial(s). (Year) 'Title of Article', Title of Journal, Volume number (Issue number), Page numbers.
- Contoh: Brown, L. S. and Green, M. T. (2021) 'Efficacy of new therapies in cancer treatment', Journal of Clinical Oncology, 39(7), pp. 123-134.
• Sumber Internet: Penulis Last Name, First Initial(s). (Year) Title of Webpage.
Available at: URL (Accessed: Day Month Year).
- Contoh: Johnson, R. (2023) Advances in pharmacogenomics. Available at:
https://www.pharmatechonline.com/advances-in-pharmacogenomics (Accessed: 15 August 2024).
• Artikel Surat Kabar: Penulis Last Name, First Initial(s). (Year) 'Title of Article', Title of Newspaper, Day and Month, Page numbers.
- Contoh: Williams, R. (2022) 'New trends in cancer treatment', The Times, 12 June, p. 4.
• Disertasi atau Tesis: Penulis Last Name, First Initial(s). (Year) Title of Thesis/Dissertation. Degree type thesis, Institution.
- Contoh: Taylor, A. (2019) Exploring new methodologies in drug development. PhD thesis, University of Oxford.
• Laporan: Author or Organization (Year) Title of Report. Report number (if applicable). Place of Publication: Publisher.
- Contoh: World Health Organization (2021) Global report on cancer. Geneva:
WHO.
2. Lampiran
23 Lampiran proposal penelitian adalah bagian tambahan yang menyertai proposal penelitian dan berisi informasi atau dokumen yang mendukung proposal tersebut.
Lampiran ini biasanya termasuk data tambahan, formulir, instrumen penelitian, atau materi lain yang relevan untuk memberikan gambaran lebih lengkap tentang penelitian.
24 SISTEMATIKA PENULISAN NASKAH SKRIPSI
A. BAGIAN AWAL
Bagian awal skripsi berisikan komponen-komponen seperti dibawah ini.
1. Halaman Sampul Depan
Halaman ini memuat hal-hal berikut berturut-turut: skripsi, judul, lambang, Universitas Bali Internasional, nama peserta, program studi Diploma atau S1, nama lembaga dan tahun usulan skripsi diujikan. Halaman ini menggunakan kertas bufallow warna sesuai dengan warna program studi untuk skripsi. Adapun format halaman sampul depan adalah sebagai berikut:
a. Judul penelitian dibuat singkat, jelas, tidak bermakna ganda dan terkait dengan usulan penelitian.
b. Maksud skripsi: untuk Skripsi (S1) atau DIV.
c. Lambang Universitas Bali Internasional berbentuk bundar dan berwarna.
d. Nama mahasiwa ditulis lengkap, tidak boleh disingkat, tanpa gelar kesarjanaan. Pada sampul depan, dibawah nama tidak dicantumkan nomor induk mahasiswa (NIM).
Contoh: Lampiran 1 2. Halaman Sampul Dalam
Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi terdapat nama tambahan program studi yang bersangkutan sebelum nama lembaga Program studi di Universitas Bali Internasional. Halaman ini menggunakan kertas putih sesuai dengan ketentuan Program studi pada Universitas Bali Internasional. Pada sampul dalam dibawah nama ditulis NIM.
Contoh: Lampiran 2
3. Halaman Persyaratan Gelar
Halaman ini memuat berturut-turut judul skripsi atau karya akhir, ungkapan “Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Program Studi ... pada Universitas Bali Internasional “ nama dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), Program Studi..., Universitas Bali Internasional, tahun sarjana diujikan.
Contoh: Lampiran 3
25 4. Halaman Persetujuan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan dengan tinta biru para pembimbing diketahui oleh Ketua Program studi.
Contoh: Lampiran 4
5. Halaman Penetapan Penguji
Halaman ini memuat nama seluruh penguji dan ditanda tangani dengan tinta biru, tanggal pada halaman ini adalah tanggal pelaksanaan.
Contoh: Lampiran 5 6. Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan dengan tinta biru Kaprodi dan penguji diketahui oleh Dekan.
Contoh: Lampiran 6 7. Halaman Kata Pengantar
Halaman ini memuat pernyataan terima kasih peserta program DIV dan S1 kepada mereka yang telah membantu dalam melakukan penelitian dan dalam penyusunan naskah, bantuan keuangan dari pihak tertentu yang dianggap penting dan berperan dalam penyelesaian Skripsi.
Contoh: Lampiran 7 8. Halaman Abstrak
a. Abstrak, pada skripsi atau karya akhir adalah abstrak naratif (non-struktural). Abstrak maksimum 300 kata, diketik dengan jarak 1 spasi. Abstrak disertai dengan judul skripsi yang persis sama dengan judul pada halaman kulit depan.
b. Abstrak dibuat ringkas dan padat dengan paragraf pertama mengandung latar belakang dan tujuan penelitian, paragraf kedua mengandung metode penelitian, paragraf ketiga mengandung hasil dan pembahasan dan paragraf keempat mengandung simpulan dan saran.
c. Pada akhir abstrak di buat kata kunci (key word), sekurang-kurangnya tiga kata.
d. Abstrak dibuat dalam bahasa indonesia dan bahasa Inggris yang baik dan benar.
9. Ringkasan
Dalam menyusun ringkasan berisi Pendahuluan (1-2 paragraf) berupa latar belakang, tujuan, dan permasalahan yang diteliti. Metode (1 paragraf) berupa penjelasan singkat
26 mengenai metode penelitian yang digunakan. Hasil penelitian (2-3 paragraf) berupa poin- poin penting dari hasil penelitian. Kesimpulan dan saran (1-2 paragraf) berupa kesimpulan utama dari penelitian dan rekomendasi untuk penelitian atau aplikasi lebih lanjut.
Ringkasan dibuat maksimal 2 halaman.
10. Halaman Daftar Isi
Daftar isi memuat semua bagian dalam usulan penelitian, skripsi, termasuk urutan bab, subbab, dan anak subbab dengan nomor halamannya.
11. Halaman daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman.
12. Halaman Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman.
13. Halaman Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah
Daftar ini memuat arti lambang, singkatan dan istilah yang digunakan dalam skripsi.
14. Halaman daftar Lampiran
Daftar ini memuat seluruh dokumen lampiran digunakan dalam skripsi.
B. BAGIAN INTI
BAB I PENDAHULUAN
Sama dengan proposal, namun dapat disesuaikan kembali setelah melakukan penelitian BAB II KAJIAN PUSTAKA
Sama dengan proposal, namun dapat disesuaikan kembali setelah melakukan penelitian BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN Sama dengan proposal, namun dapat disesuaikan kembali setelah melakukan penelitian BAB IV METODE PENLITIAN
Sama dengan proposal, namun dapat disesuaikan kembali setelah melakukan penelitian BAB V HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian adalah bagian dari skripsi atau karya ilmiah yang menyajikan temuan-temuan dari penelitian yang telah dilakukan. Bagian ini berisi data dan informasi yang diperoleh melalui berbagai metode penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif, serta analisis dari data tersebut. Hasil penelitian harus disajikan secara objektif dan sistematis, serta didukung dengan bukti yang cukup.
27 Bagian ini memuat data penetlitian yang relevan dengan tujuan dan hipotesisnya.
Penyajian data hasil penelitian dapat berupa narasi, tabel, grafik, bagan, gambar, foto atau bentuk penyajian data yang lain. Hindari pengulangan (redundancy), misalnya data yang telah diuraikan secara narasi, dibuatkan lagi tampilkan dalam bentuk grafik atau tabel.
Plihlah hanya satu bentuk tampilan yang paling tepat untuk data tersebut. Penyajian data dibuat secara sistematik dan efisien sehingga memberikan kejelasan optimal bagi para pembaca. Tata cara penyajian tabel, grafik, gambar, bagan, dan foto harus sesuai dengan ketentuan berlaku. Jika digunakan analisis statistik hanya dimuat tampilan akhir yang menunjukkan hasilnya, sedangkan perhitungan statistik, jika perlu dimuat hanya sebagai lampiran.
BAB VI PEMBAHASAN
Bagian ini menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap perkembangan ilmu, paradigma, konsep dan teori yang dipadukan dengan hasil penelitian. Dengan demikian, peneliti dapat menyajikan secara utuh hasil penelitian tersebut dalam konteks dunia ilmiah.
Oleh karena itu, bagian ini merupakan salah satu bagian terpenting dari skripsi.
Pembahasan sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Pembahasan hasil penelitian diintegrasikan dengan teori atau temuan sebelumnya secara padu, sehingga dapat menjawab masalah yang diajukan.
2. Penempatan hasil penelitian dilakukan dalam konteks disiplin ilmu bersangkutan dengan membandingkan hasil penelitian dengan temuan dan teori yang sudah ada sebelumnya. sebaiknya diberikan penjelasan jika ada perbedaan dengan temuan- temuan sebelumnya.
3. Perumusan secara explisit dilakukan tentang penemuan baru atau pengembangan ilmu baru (novelty) yang akan memberikan bobot khusus pada skripsi serta implikasinya dalam pengembangan keilmuan. Untuk skripsi agar dibuat pada subbab khusus yang berisi tentang temuan baru atau pengembangan ilmu baru (novelty).
4. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian dilakukan, sehingga dapat memberikan saran bagi penelitian selanjutnya.
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan
28 Simpulan merupakan intisari dari hasil penelitian yang telah dibahas secara konprehensif yang sekurang-kurangnya terdiri atas (1) jawaban terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian; (2) hal baru yang ditemukan dan prospek temuan; dan (3) pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan. Simpulan harus dibuat berdasarkan data hasil penelitian sendiri, bukan dari tinjauan pustaka atau hasil penelitian lain.
7.2 Saran
Saran merupakan hal-hal yang duanjurkan sebagai penerapan hasil penelitian, baik dalam bidang akademik maupun penggunaan praktis kepada masyarakat secara langsung. Di dalamnya juga dimuat saran-saran pengembangan lebih lanjut dari hasil penelitian serta hal-hal yang masih perlu dikonfirmasi sebagai akibat dari keterbatasan penelitian.
C. BAGIAN AKHIR DAFTAR PUSTAKA
Sama dengan proposal, namun dapat disesuaikan kembali setelah melakukan penelitian LAMPIRAN
Lampiran pada skripsi merupakan bagian yang memuat keterangan atau data tambahan didalamnya dapat dihimpun cara penelitian, contoh perhitungan statistik dan sesuatu yang dianggap dapat melengkapi penulisan skripsi. Perlu juga dilampirkan Turnitin atau plagiarism checker lainnya yang persentase similaritynya tidak lebih dari 25%.
29 SISTEMATIKA PENULISAN NASKAH LITERATUR REVIEW UNTUK SKRIPSI
A. BAGIAN AWAL
Bagian awal skripsi berisikan komponen-komponen seperti dibawah ini.
1. Halaman Sampul Depan
Halaman ini memuat hal-hal berikut berturut-turut: skripsi, judul, lambang, Universitas Bali Internasional, nama peserta, program studi Diploma atau S1, nama lembaga dan tahun usulan skripsi diujikan. Halaman ini menggunakan kertas bufallow warna sesuai dengan warna program studi untuk skripsi. Adapun format halaman sampul depan adalah sebagai berikut:
a. Judul penelitian dibuat singkat, jelas, tidak bermakna ganda dan terkait dengan usulan penelitian.
b. Maksud skripsi: untuk Skripsi (S1) atau DIV.
c. Lambang Universitas Bali Internasional berbentuk bundar dan berwarna.
d. Nama mahasiwa ditulis lengkap, tidak boleh disingkat, tanpa gelar kesarjanaan. Pada sampul depan, dibawah nama tidak dicantumkan nomor induk mahasiswa (NIM).
Contoh: Lampiran 1 2. Halaman Sampul Dalam
Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi terdapat nama tambahan program studi yang bersangkutan sebelum nama lembaga Program studi di Universitas Bali Internasional. Halaman ini menggunakan kertas putih sesuai dengan ketentuan Program studi pada Universitas Bali Internasional. Pada sampul dalam dibawah nama ditulis NIM.
Contoh: Lampiran 2
3. Halaman Persyaratan Gelar
Halaman ini memuat berturut-turut judul skripsi atau karya akhir, ungkapan “Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Program Studi ... pada Universitas Bali Internasional “ nama dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), Program Studi..., Universitas Bali Internasional, tahun sarjana diujikan.
Contoh: Lampiran 3 4. Halaman Persetujuan
30 Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan para pembimbing diketahui oleh Ketua Program studi.
Contoh: Lampiran 4
5. Halaman Penetapan Penguji
Halaman ini memuat nama seluruh penguji dan ditandatangani, tanggal pada halaman ini adalah tanggal pelaksanaan.
Contoh: Lampiran 5 6. Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan para pembimbing dan penguji diketahui oleh Dekan.
Contoh: Lampiran 6 7. Halaman Kata Pengantar
Halaman ini memuat pernyataan terima kasih peserta program DIV dan S1 kepada mereka yang telah membantu dalam melakukan penelitian dan dalam penyusunan naskah, bantuan keuangan dari pihak tertentu yang dianggap penting dan berperan dalam penyelesaian Skripsi.
Contoh: Lampiran 7 8. Halaman Abstrak
a. Abstrak, pada skripsi atau karya akhir adalah abstrak naratif (non-struktural). Abstrak maksimum 300 kata, diketik dengan jarak 1 spasi. Abstrak disertai dengan judul skripsi yang persis sama dengan judul pada halaman kulit depan.
b. Abstrak dibuat ringkas dan padat dengan paragraf pertama mengandung latar belakang dan tujuan penelitian, paragraf kedua mengandung metode penelitian, paragraf ketiga mengandung hasil dan pembahasan dan paragraf keempat mengandung simpulan dan saran.
c. Pada akhir abstrak di buat kata kunci (key word), sekurang-kurangnya tiga kata.
d. Abstrak dibuat dalam bahasa indonesia dan bahasa Inggris yang baik dan benar.
9. Halaman Daftar Isi
Daftar isi memuat semua bagian dalam usulan penelitian, skripsi, termasuk urutan bab, subbab, dan anak subbab dengan nomor halamannya.
10. Halaman daftar Tabel
31 Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman.
11. Halaman Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman.
12. Halaman Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah
Daftar ini memuat arti lambang, singkatan dan istilah yang digunakan dalam skripsi.
13. Halaman daftar Lampiran
Daftar ini memuat seluruh dokumen lampiran digunakan dalam skripsi.
B. BAGIAN INTI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah penelitian, latar belakang memegang peran penting karena memberikan konteks yang mendalam mengenai topik yang dipilih. Latar belakang penelitian berfungsi untuk menjelaskan masalah atau fenomena yang menjadi fokus penelitian, memberikan alasan mengapa topik tersebut penting untuk diteliti, dan bagaimana relevansinya terhadap individu, masyarakat, atau bidang ilmu tertentu. Pada bagian ini, biasanya disertakan pula tinjauan singkat tentang penelitian sebelumnya yang terkait, yang bertujuan untuk menunjukkan apa yang sudah diketahui dan apa yang masih menjadi pertanyaan atau perdebatan di kalangan ilmuwan.
Selain itu, latar belakang juga harus mampu mengidentifikasi kesenjangan atau kekurangan dalam penelitian sebelumnya yang akan coba diisi oleh penelitian ini. Dengan demikian, penelitian Anda akan memiliki kontribusi yang jelas dalam mengisi kekosongan pengetahuan tersebut. Latar belakang penelitian yang baik juga akan mencakup pernyataan tujuan penelitian yang umum, yang menggambarkan apa yang ingin dicapai atau ditemukan. Jika relevan, bagian ini juga dapat menyertakan justifikasi metodologi yang digunakan, untuk menunjukkan bahwa pendekatan atau metode yang dipilih adalah yang paling sesuai dalam menjawab pertanyaan penelitian. Dengan menyusun latar belakang penelitian yang komprehensif, Anda dapat membantu pembaca memahami mengapa penelitian ini penting dan bagaimana penelitian tersebut berkontribusi terhadap pemahaman yang lebih baik mengenai topik yang dipilih.
1.2 Rumusan Masalah
32 Rumusan masalah adalah elemen penting dalam sebuah penelitian yang menggambarkan fokus utama dari apa yang akan diteliti. Rumusan ini berfungsi untuk memperjelas arah penelitian dengan menyatakan secara spesifik pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab melalui penelitian tersebut. Agar efektif, rumusan masalah harus jelas, terfokus, dan dapat diteliti, sehingga mampu memberikan panduan yang tepat bagi proses penelitian. Dalam menyusun rumusan masalah untuk literatur review, menjabarkan pertanyaan apa yang akan dibahas pada review.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah pernyataan yang menggambarkan apa yang ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan penelitian biasanya diambil langsung dari rumusan masalah dan memberikan gambaran jelas mengenai hasil yang diharapkan. Tujuan ini berfungsi sebagai panduan dalam proses penelitian dan memberikan arah yang jelas tentang apa yang peneliti harapkan untuk dijawab atau ditemukan. Tujuan penelitian harus jelas dan tegas.
Tujuan penelitian dapat disusun dalam bentuk tujuan umum, yang kemudian dijabarkan ke dalam tujuan khusus.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang disajikan menjelaskan dampak positif atau kontribusi yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut. Manfaat ini bisa bersifat teoritis maupun praktis, dan ditujukan untuk berbagai pihak, seperti peneliti lain, praktisi, pembuat kebijakan, atau masyarakat luas. Bagian ini penting karena menunjukkan nilai dan relevansi penelitian di luar tujuan akademis semata. Dalam penyusunan manfaat penelitan dijabarkan terkait Manfaat Teoritis: Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur dan teori yang sudah ada dengan memberikan wawasan baru atau memperdalam pemahaman terhadap suatu fenomena. Misalnya, penelitian ini dapat membantu memperjelas hubungan antara penggunaan media sosial dan prestasi akademik, yang belum banyak dibahas dalam penelitian sebelumnya. Serta Manfaat Praktis: Penelitian ini dapat memberikan rekomendasi yang berguna bagi para praktisi atau pihak-pihak terkait. Sebagai contoh, hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam memilih produk ramah lingkungan dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.
33 BAB II KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka adalah bagian penting dalam penelitian yang mengulas teori-teori, konsep- konsep, dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik yang sedang diteliti.
Bagian ini berfungsi untuk memberikan dasar teoritis bagi penelitian, menunjukkan kesenjangan pengetahuan yang ada, serta membantu merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang lebih terfokus. Kajian pustaka biasanya mencakup beberapa komponen utama, yaitu tinjauan teoritis, tinjauan penelitian sebelumnya, analisis kritis, dan pengembangan hipotesis atau pertanyaan penelitian. Tinjauan teoritis mencakup teori-teori dan konsep- konsep kunci yang relevan dengan topik penelitian, sementara tinjauan penelitian sebelumnya mengulas hasil-hasil penelitian yang sudah ada, serta mengidentifikasi temuan penting, metode yang digunakan, dan kesenjangan atau kelemahan dalam penelitian tersebut.
Selain itu, kajian pustaka juga harus mencakup analisis kritis terhadap literatur yang ada, di mana peneliti mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dari penelitian sebelumnya serta bagaimana hal itu akan mempengaruhi penelitian yang sedang dilakukan. Berdasarkan kajian pustaka, peneliti kemudian dapat merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang lebih spesifik, yang akan menjadi panduan dalam penelitian selanjutnya. Pada akhirnya, peneliti juga dapat menyusun kerangka teoretis yang menghubungkan konsep-konsep utama dan menunjukkan bagaimana mereka saling berinteraksi dalam konteks penelitian. Secara keseluruhan, kajian pustaka yang baik tidak hanya merangkum penelitian yang ada, tetapi juga mengkritisi dan mengintegrasikannya ke dalam konteks penelitian yang sedang dilakukan, sehingga memberikan arah yang jelas dan dasar yang kuat bagi penelitian. Pada kajian pustaka untuk literatur review menjelaskan definisi dari review yang dibahas, baik narrative review atau sistematik review.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan penelitian
Menjelaskan struktur umum dari penelitian, termasuk jenis penelitian (misalnya, eksperimental, deskriptif), tujuan, dan metode umum yang akan digunakan. Rancangan ini menentukan bagaimana penelitian akan dilakukan dari awal hingga akhir.
3.2 Jenis Penelitian
34 Menyebutkan tipe penelitian yang digunakan, seperti kualitatif, kuantitatif, atau campuran. Jenis penelitian ini akan mempengaruhi metodologi dan teknik analisis data.
3.3 Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Menjelaskan kapan data akan dikumpulkan, misalnya, pada satu titik waktu tertentu (cross-sectional) atau selama periode waktu tertentu (longitudinal).
3.4 Metode Pengumpulan Data
Menguraikan teknik spesifik yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti menggunakan sumber online atau offline.
3.5 Populasi Penelitian
Menjelaskan kelompok besar yang menjadi fokus penelitian, seperti apakah menggunakan jurnal atau buku sebagai sumber literatur atau keduanya.
3.6 Prosedur Pemilihan Literatur
Seleksi literatur adalah langkah penting dalam proses penelitian, terutama dalam tinjauan pustaka, systematic review, atau narrative review. Seleksi literatur melibatkan pemilihan dan evaluasi sumber-sumber ilmiah yang relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian atau mendukung hipotesis. Proses ini harus dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memastikan bahwa literatur yang dipilih memiliki kualitas yang tinggi dan relevan dengan topik yang diteliti.
3.7 Definisi Operasional
Menjelaskan definisi dan cara pengukuran variabel-variabel utama dalam penelitian. Hal ini termasuk cara variabel akan diukur dan indikator spesifik yang digunakan.
3.8 Prosedur penelitian
Prosedur penelitian: Menjelaskan metode spesifik untuk menerapkan instrumen dalam penelitian, termasuk prosedur pelaksanaan hingga memperoleh data penelitian untuk menjawab hipotesis.
3.9 Teknik pengolahan dan analisis data
Untuk narrative review informasi dari berbagai sumber disintesis secara naratif untuk membentuk pemahaman yang koheren tentang topik. Penekanan lebih pada interpretasi dan penjelasan alur pemikiran. Sedangkan systematic review melibatkan sintesis formal dan sistematis dari data yang diambil dari studi yang relevan. Hasil sintesis biasanya mencakup penghitungan statistik atau pengkodean kualitatif yang terperinci.
35 3.10 Jadwal Penelitian
Menyediakan timeline rinci untuk setiap fase penelitian, mulai dari persiapan, pengumpulan data, hingga analisis dan pelaporan hasil.
BAB VI HASIL PENELITIAN
Narrative review Hasilnya berupa ringkasan yang naratif, seringkali menekankan pada penjelasan, interpretasi, dan wawasan yang dihasilkan dari literatur yang ditinjau.
Narrative review mungkin tidak memberikan kesimpulan yang definitif, melainkan membuka diskusi lebih lanjut. Systematic review Memberikan kesimpulan yang lebih definitif berdasarkan bukti yang dikumpulkan secara sistematis. Hasil ini sering digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan atau kebijakan.
BAB V PEMBAHASAN
Bagian ini menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap perkembangan ilmu, paradigma, konsep dan teori yang dipadukan dengan hasil penelitian. Dengan demikian, peneliti dapat menyajikan secara utuh hasil penelitian tersebut dalam konteks dunia ilmiah.
Oleh karena itu, bagian ini merupakan salah satu bagian terpenting dari skripsi.
Pembahasan sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Pembahasan hasil penelitian diintegrasikan dengan teori atau temuan sebelumnya secara padu, sehingga dapat menjawab masalah yang diajukan.
2. Penempatan hasil penelitian dilakukan dalam konteks disiplin ilmu bersangkutan dengan membandingkan hasil penelitian dengan temuan dan teori yang sudah ada sebelumnya. sebaiknya diberikan penjelasan jika ada perbedaan dengan temuan- temuan sebelumnya.
3. Perumusan secara explisit dilakukan tentang penemuan baru atau pengembangan ilmu baru (novelty) yang akan memberikan bobot khusus pada skripsi serta implikasinya dalam pengembangan keilmuan. Untuk skripsi agar dibuat pada subbab khusus yang berisi tentang temuan baru atau pengembangan ilmu baru (novelty).
4. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian dilakukan, sehingga dapat memberikan saran bagi penelitian selanjutnya.