MEMAHAMI PENGELOLAAN KEUANGAN BLUD MEMAHAMI PENGELOLAAN KEUANGAN BLUD MENUJU RSD BERMUTU DAN KOMPETITIF MENUJU RSD BERMUTU DAN KOMPETITIF
Syahrudin
Syahrudin Hamzah Hamzah
Tim penyusun berbagai draft k
Tim penyusun berbagai draft ketentuan Mendagri tentang PK-BLUDetentuan Mendagri tentang PK-BLUD Wadir Keuangan RSUD Dr. Moewardi Prov Jateng 2009-2019 Wadir Keuangan RSUD Dr. Moewardi Prov Jateng 2009-2019 Pengurus Pusat ARSADA (Ketua Bidang Bina BLUD) Pengurus Pusat ARSADA (Ketua Bidang Bina BLUD) Pengurus Pusat PERSI (Bidang Pembiayaan) Pengurus Pusat PERSI (Bidang Pembiayaan)
BAGIAN I
PENGANTAR
TANTANGAN KE DEPAN RSD (1) TEKANAN INTERNAL
DANA MAKIN TERBATAS,
KEBUTUHAN MANINGKAT
KERUMITAN REGULASI
TEKANAN EKSTERNAL
MASYARAKAT/MEDIA KRITIS
PERSAINGAN GLOBAL
ERA DISRUPSI, INDUSTRI 4.0
COVID-19
TANTANGAN KE DEPAN RSD (2)
TEKANAN PERUBAHAN DEMOGRAFI
DOMINASI KAUM MILENIAL & PASCA MILENIAL
MENYESUAIKAN NILAI (TEKNOLOGI DIGITAL)
TEKANAN PERUBAHAN TEKNOLOGI
ARTIFICIAL INTELLIGENCE, TEKNOLOGI NANO,
DNA EDITING, 3 D PRINTING, DIGITAL INJECTION,
STEM CELL, BOOKING/KONSUL Dr ONLINE, HOME
CARE DLL
HADAPI TANTANGAN
RSD BUTUH KONDISI KONDUSIF, TERUTAMA REGULASI
DISINILAH PENERAPAN PPK-BLUD MENJADI SEMAKIN URGENT
KARENA BLUD LEBIH
“MENYEDERHANAKAN” REGULASI
BAGIAN II
MEMAHAMI PPK-BLUD,
REGULASI DAN IMPLEMENTASINYA
APA PPK-BLUD ??
“ATURAN MAIN” YANG LEBIH FLEKSIBEL DALAM PENERAPANNYA,
AGAR TIDAK MENGHAMBAT KELANCARAN, KECEPATAN, INOVASI DLL,
SEHINGGA MUTU PELAYANAN
LEBIH MUDAH UNTUK DITINGKATKAN
INPUT-PROSES-OUTPUT
INPUT
KEUANGAN
SDM
BARANG/
LOGISTIK
ALAT/SARANA
REGULASI
DLL
PROSES
PENGELOLAAN DENGAN FLEKSIBILITAS BLUD :
TIDAK SETOR
ANGGARAN TIDAK DIRINCI DI DPA
BOLEH GESER DAN MELAMPAUI PLAFON
TARIP DENGAN PERKADA
BOLEH PINJAM UNTUK INVESTASI
PENGGUNAAN SILPA
PBJ LEBIH SIMPEL
BOLEH REKRUT PEGAWAI NON ASN
DLL
OUTPUT
MENINGKATNYA MUTU PELAYANAN
MENINGKATNYA KEMAMPUAN KEUANGAN
MENINGKATNYA
MANFAAT RSD BAGI MASYARAKAT
POSISI BLUD
SKPD/UPT
ANGGARAN BELANJA
SEPENUHNYA DIBIAYAI
PEMERINTAH DAERAH
B L U D
ANGGARAN BELANJA
SEBAGIAN BESAR DARI PENDAPATAN BLUD SENDIRI ...
KEKURANGAN WAJIB DIBIAYAI DARI PEMDA
BUMD
ANGGARAN BELANJA
SELURUHNYA
DIPENUHI DARI
PENDAPATAN
SENDIRI
BLUD
UU UU 1/ 1/ 2004 2004 ttg ttg Perbendaharaan Perbendaharaan Negara (Ps.68 &
Negara (Ps.68 & 69) 69)
PP 23
PP 23 / / 2005 2005 tentang tentang PPK-BLU PPK-BLU
PP 74/PP 74/20201212 ttg perubahan ttg perubahan
atas PP atas PP 23/2005 23/2005
UU 44/2009 UU 44/2009
ttg RS ttg RS (Ps.7 & 20) (Ps.7 & 20)
Peraturan Lainnya (SE Peraturan Lainnya (SE
Mendagri
Mendagri, , Permenkes, Permenkes, Permenkeu,)
Permenkeu,)
Permendagri Permendagri
61/61/20072007
Permendagri Permendagri
79/2018 79/2018
DASAR HUKUM PPK-BLU
DASAR HUKUM PPK-BLU D D
DASAR HUKUM ( DASAR HUKUM ( 1 1 ) )
UU No. 1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pasal 68 :
(1) BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
(2) Kekayaan BLU merupakan kekayaan
negara/daerah yang tidak dipisahkan serta dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLU yang
bersangkutan.
DASAR HUKUM ( DASAR HUKUM ( 2 2 ) )
UU No. 1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 69 :
(1) Setiap BLU wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan
(4) Pendapatan yang diperoleh Badan Layanan Umum sehubungan dengan jasa layanan yang diberikan merupakan Pendapatan
Negara/Daerah
(6) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dan ayat (5) dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU yang bersangkutan .
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan BLU diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP)
UU No. 44/2009 TENTANG RS
Pasal 20 ayat (3) :
Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah diselenggarakan
berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan .
UU No. 44/2009 TENTANG RS
Pasal 7 ayat (3) :
Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan, Instansi tertentu, atau Lembaga Teknis Daerah dengan
pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan
Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PPK-BLUD MEMPERKECIL PPK-BLUD MEMPERKECIL
HAMBATAN REGULASI HAMBATAN REGULASI
PP No. 23 / 2005 (
PP No. 23 / 2005 (Pasal 1 Ayat 2) :
PPK-BLU, “... sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya” .
FLEKSIBILITAS/PENGECUALIAN DARI FLEKSIBILITAS/PENGECUALIAN DARI KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM
PP 23/2005
PP 23/2005 dan PP 74/2012 dan PP 74/2012 1. 1. Penggunaan langsung pendapatan Penggunaan langsung pendapatan (tidak setor) (tidak setor) 2. 2. Anggaran dari dana BLUD (tidak rinci di DPA, Anggaran dari dana BLUD (tidak rinci di DPA,
boleh geser dan melampaui plafon) boleh geser dan melampaui plafon)
3. 3. Pengadaan barang/jasa Peng adaan barang/jasa (dapat tanpa perpres) (dapat tanpa perpres) 4. 4. Tarif Tarif (cukup perkada) (cukup perkada)
5. 5. Rekrut SDM Rekrut SDM (boleh rekrut peg kontrak) (boleh rekrut peg kontrak) 6. 6. Akuntansi Akuntansi (SAP) (SAP)
7. 7. Kerjasama Kerjasama (boleh pinjam utk investasi dll) (boleh pinjam utk investasi dll) 8. 8. SiLPA (tidak setor) SiLPA (tidak setor)
9. 9. dll dll
IMPLEMENTASI HAMPIR SEMUA FLEKSIBILITAS HARUS DENGAN PERKADA 1. Perkada Pedoman Penyusunan, Pengajuan,
Penetapan dan Perubahan RBA BLUD
2. Perkada Pengangkatan dan Pemberhentian
Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD Non PNS 3. Perkada Pengadaan barang jasa BLUD
4. Perkada Remunerasi Jasa Pelayanan BLUD 5. Perkada Sistem Akuntansi BLUD
6. Perkada Tarip Pelayanan BLUD
7. Perkada Penghapusan Piutang BLUD
8. Perkada Pengelolaan Investasi & Pinjaman BLUD
9. Perkada Pengelolaan Aset Tetap BLUD
REGULASI PEMIMPIN BLUD
Dari Perkada2 tsb Dari Perkada2 tsb
ditindaklanjuti/dilengkapi dengan ditindaklanjuti/dilengkapi dengan berbagai regulasi Pemimpin BLUD berbagai regulasi Pemimpin BLUD
(SK, Peraturan, SOP, dll)
(SK, Peraturan, SOP, dll)
ANGGARAN BLUD DI RKA/APBD
PP No.74/2012, Pasal 11 Ayat (3a) :
Pagu Anggaran BLU dalam RKA-K/L atau Pagu Anggaran BLU dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD yang sumber dananya berasal dari pendapatan BLU dan surplus anggaran BLU, dirinci dalam satu program, satu kegiatan, satu output, dan jenis belanja.
Penjelasan :
Pendapatan BLU pada ketentuan ini meliputi seluruh
pendapatan BLU selain dari APBN/APBD. Rincian lebih
lanjut Pagu Anggaran BLU dituangkan dalam RBA.
UU No. 1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pasal 14 Ayat 4 :
“Pada dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilampirkan rencana kerja dan anggaran Badan Layanan Umum dalam lingkungan kementerian negara yang bersangkutan” .
RBA DALAM KONTEKS
RKA/APBD/DPA
RKA DAN RBA BLUD
1. 1. RKA memuat rincian pengeluaran yang dananya RKA memuat rincian pengeluaran yang dananya berasal dari Pemda dan jumlah dana BLUD per berasal dari Pemda dan jumlah dana BLUD per
program/kegiatan/jenis.
program/kegiatan/jenis.
2. 2. RBA memuat rincian pengeluaran yang dananya RBA memuat rincian pengeluaran yang dananya berasal dari BLUD dan jumlah dana Pemda per berasal dari BLUD dan jumlah dana Pemda per
program/kegiatan /jenis.
program/kegiatan /jenis.
3. 3. RKA merupakan bahan penyusunan Raperda RKA merupakan bahan penyusunan Raperda
APBD APBD
PASAL2 ANGGARAN RSD DI PP 72/2019
1. RSD Provinsi :
Ps 21B ayat (3a) dan penjelasannya, (3b) dan penjelasannya, (4), (5)
Ps 21C ayat (1) dan (2) ....
2. RSD Kabupaten/Kota :
Ps 44A ayat (3a) dan penjelasannya, (3b) dan penjelasannya, (4), (5)
Ps 44B ayat (1) dan (2)
ANGGARAN RSD DI PP 72/2019 (1)
Penjelasan ps. 21B ayat (3a) dan ps. 44A ayat (3a):
“Rencana kerja dan anggaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan”.
Penjelasan ps. 21B ayat (3b) dan ps. 44A ayat (3b):
“Dokumen pelaksanaan anggaran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari dokumen pelaksanaan anggaran dinas yang menye-
lenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan”.
ANGGARAN RSD DI PP 72/2019 (2)
Ps. 21B ayat (4) dan Ps. 44A ayat (4) :
RKA serta DPA sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf b disampaikan kepada TAPD Provinsi/
Kabupaten/Kota melalui PPKD untuk diverifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan peundang-undangan.
Ps. 21B ayat (5) dan Ps. 44A ayat (5) :
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat
(4) berlaku juga bagi RSD Provinsi/Kabupaten/Kota yang
telah menerapkan PPK-BLUD dalam menyusun RBA
PERMENDAGRI No. 79/2018 (1)
Pasal 61 (1)
Pendapatan BLUD (selain dari APBD) diintegrasikan ke dalam RKA SKPD pada Kelompok PAD, jenis lain-lain PAD yang sah, obyek pendapaatan BLUD
Pasal 61 (2)
Belanja (dari pendapatan BLUD selain dari APBD) dan silpa diintegrasikan ke dalam RKA SKPD pada akun belanja daera, yang dirinci dalam 1 program, 1 kegiatan, 1 output dan jenis belanja
Pasal 61 (3)
Program : Peningkatan Pelayanan
PERMENDAGRI No. 79/2018 (2)
Pasal 61 (4)
Pembiayaan BLUD diintegrasikan ke dalam RKA SKPD selanjutnya diintegrasikan pada akun pembiayaan pada SKPKD selaku BUD
Pasal 61 (5)
BLUD dapat melakukan pergeseran rincian belanja sepanjang tidak melebihi pagu anggaran per jenis belanja di DPA
Pasal 61 (6)
Rincian belanja dicantumkan dalam RBA
PERMENDAGRI No. 79/2018 (3)
Pasal 62 (2)
RKA beserta RBA dismpaikan kepada PPKD sebagai bahan penyusunan rancangan Perda APBD
Pasal 64 (3)
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan,
pengajuan, penetapan, perubahan RBA BLUD diatur
degan Perkada
PERMENDAGRI No. 79/2018 (4)
Pasal 65 (1)
BLUD menyusun DPA berdasarkan Perda APBD untuk diajukan kepada PPKD
Pasal 66 (1)
DPA memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan
Pasal 66 (2)
PPKD mengesahkan DPA sebagai dasar pelaksanaan
anggaran BLUD
PERMENDAGRI No. 79/2018 (5)
Pasal 67 (1)
DPA yang telah disahkan PPKD menjadi dasar pelaksanaan anggaran yang bersumber dari APBD
Pasal 67 (2)
Pelaksanaan anggaran yang berasal dari APBD mekanismenya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
Pasal 67 (4)
Pelaksaan anggaran (yang telah disahkan PPKD) dengan
melampirkan RBA (menjadi dasar pelaksanaan anggaran ang
bersumber dari pendapatan BLUD)
PERMENDAGRI No. 79/2018 (6)
Pasal 68 (1)
DPA yang telah disahkan dan RBA menjadi lampiran
perjanjian kinerja antara Kepala Daerah dan Pemimpin BLUD
Pasal 74 (4)
Ambang batas merupakan besaran persentase yang
diperkenankan melampaui (plafon) anggaran dalam RBA dan DPA
Pasal 74 (5)
Dalam hal belanja BLUD melampaui ambang batas harus
dapat persetujuan Kepala Daerah
PERMENDAGRI No. 79/2018 (7)
Pasal 74 (6)
Jika terjadi kekurangan anggaran BLUD mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBD kepada PPKD
Pasal 75 (3)
Persentase ambang batas dicantumkan dalam RBA dan DPA
Pasal 75 (6)
Ambang batas dapat digunakan apabila pendapatan BLUD (non APBD) melebihi target yang telah
ditetapkan
PERMENDAGRI No. 64/2020
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2021 (3)
E. Hal Khusus Lainnya, angka 38 :
Bagi Perangkat Daerah yang telah menerapkan BLUD, agar:
a. Pendapatan BLUD (Non APBD) dikelola langsung untuk membiayai pengeluaran BLUD sesuai RBA.
b. Pendapatan BLUD dalam RBA dikonsolidasikan ke dalam APBD dalam jenis pendapatan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.
c. Belanja BLUD yang sumber dananya berasal dari pendapatan BLUD (Non APBD), dan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) BLUD, diintegrasikan/dikonsolidasikan kedalam RKA SKPD pada akun belanja daerah yang selanjutnya, dirinci dalam 1 (satu) program, 1 (satu) kegiatan, 1 (satu) sub kegiatan dan jenis belanja.
d. Belanja BLUD sebagaimana huruf c, dialokasikan untuk membiayai program
penunjang urusan Pemerintah Daerah, kegiatan peningkatan pelayanan BLUD, sub kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan BLUD.
e. Pembiayaan BLUD diintegrasikan/dikonsolidasikan dalam akun pembiayaan pada SKPD selaku SKPKD.
f. Tahapan dan jadwal proses penyusunan dan penetapan RBA mengikuti tahapan dan jadwal proses penyusunan dan penetapan APBD.
PERMENDAGRI No. 64/2020
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2021 (4)
E. Hal Khusus Lainnya, angka 38 :
g. Dalam pelaksanaan anggaran, pemimpin menyusun dan
menandatangani laporan pendapatan, belanja dan pembiayaan BLUD secara berkala kepada PPKD, sebagai berikut:
1) Untuk BLUD UPTD/B, pemimpin menyusun dan menandatangani laporan pendapatan, belanja dan pembiayaan dengan
melampirkan SPTJ untuk disampaikan kepada Kepala SKPD.
Berdasarkan laporan dan SPTJ tersebut, kepala SKPD menerbitkan SP3BP, PPKD melakukan pengesahan dengan menerbitkan SP2BP.
2) Untuk BLUD RSD (UPT Khusus yang diberikan otonom keuangan), pemimpin menyusun dan menandatangani laporan pendapatan, belanja dan pembiayaan dengan melampirkan SPTJ, dan menandatangani SP3BP.
Berdasarkan SP3BP, PPKD melakukan pengesahan dengan
PERMENDAGRI No. 64/2020
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2021 (5)
E. Hal Khusus Lainnya, angka 38 :
h. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan BLUD
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan keuangan BLUD diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (BPK) yang berlaku efektif untuk pemeriksaan laporan keuangan Tahun Anggaran 2020.
i. Dalam hal BLUD yang telah tetapkan dengan status BLUD bertahap dan Peraturan Kepala Daerah yang mengatur
mengenai BLUD yang telah diundangkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018, wajib menyesuaikan paling lama 2 (dua) tahun setelah Peraturan Menteri Dalam Negeri 79 Tahun 2018 diundangkan.
BAGIAN III
LAPORAN KEUANGAN RSD
PASCA PP 72/2019
KEDUDUKAN RSD MENURUT PP 72/2019 (1)
Pada Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan, selain unit pelaksana teknis dinas Daerah (provinsi/
Kab/Kota) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 terdapat rumah sakit Daerah sebagai unit organisasi bersifat khusus yang memberikan layanan secara profesional.
(PP 72/2019, ps. 21 ayat (1), ps. 43 ayat (1) Sebagai unit organisasi bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada avat (1) rumah sakit daerah (provinsi/
Kab/Kota) memiliki otonomi dalam pengelolaan
keuangan dan barang milik Daerah serta bidang
kepegawaian.
(PP 72/2019, ps. 21 ayat (2), ps 43 ayat (2)KEDUDUKAN RSD MENURUT PP 72/2019 (2)
RSD merupan fasilitas pelayanan kesehatan milik daerah dengan karakteristik dan
organisasi yang bersifat khusus untuk
mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan daerah . (mengacu PP 72/2019, penjelasan umum)
LK RSD MENURUT PP 72/2019 (2)
Direktur rumah sakit Daerah (Provinsi/Kab./Kota) dalam pengelolaan keuangan dan barang milik Daerah serta
bidang kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) bertanggung jawab kepada kepala dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang
kesehatan.
(PP 72/2019, ps. 21A ayat (1), ps. 44 ayat (1) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui penyampaian laporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan barang milik Daerah serta bidang kepegawaian rumah sakit Daerah
(Provinsi/Kab./Kota).
(PP 72/2019, ps. 21A ayat (2), ps. 44 ayat (2)
LK RSD MENURUT PP 72/2019 (2)
Dalam pertanggungjawaban keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21B ayat 1), direktur rumah sakit Daerah (provinsi/kab./kota) melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan yang merupakan bagian dari laporan kinerja sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(PP 72/2019, ps. 21D ayat (1), ps. 44C ayat (1) Laporan pertanggungjawaban keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disajikan dalam laporan keuangan dinas yang
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan dan laporan keuangan Pemerintah Daerah (provinsi/kab./kota) .
(PP 72/2019, ps. 21D ayat (2), ps. 44C ayat (2)
Tata cara dan format penyusunan laporan keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
(PP 72/2019, ps. 21D ayat (3), ps. 44D ayat (3)KESIMPULAN
TANTANGAN KE DEPAN BAGI RSD SEMAKIN BERAT, ADA TEKANAN INTERNAL/EKSTERNAL/DEMOGRAFI/TEKNOLOGI
RSD PERLU KREATIF, INOVATIF, INISIATIF, AGAR TETAP PRODUKTIF, EKSIS, BERKEMBANG DAN KOMPETITIF
KARENA ITU PENERAPAN PPK-BLUD SECARA BENAR DAN EFEKTIF SEMAKIN URGEN DAN RELEVAN, KARENA PPK-BLUD MEBERIKAN KONDISI KONDUSIF DARI SISI REGULASI
PPK-BLUD HARUS DIPAHAMI SECARA TEPAT OLEH
STAKEHOLDERS DAN RSD SENDIRI AGAR IMPLEMENTASI
BERDAYA UNGKIT UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN
DAN KEMAMPUAN KOMPETITIF
.
Terimakasih
42
Curiculum Vitae
N a m a : Drs. Syahrudin Hamzah, SE., MM.
Alamat/HP/e-mail : Solo, HP : 081 129 4577, e-mail : [email protected]
Tempat, tgl. Lahir : Riau, 4 April 1960
Karier/Organisasi : - Wadir Keuangan RSUD dr. Moewardi Solo, Prov. Jateng (2009 – 2019)
- Pengurus Pusat ARSADA (Ketua Bidang Bina PPK-BLUD) - Pengurus Pusat PERSI (Kompartemen Pembiayaan)
Pendidikan : - S-1 Ekonomi Manajemen Perusahaan UII Jogjakarta - S-1 Fisipol Ilmu Pemerintahan UGM Jogjakarta
- S-2 Magister Manajemen UII Jogjakarta
Kegiatan Lainnya : - Tim Penyusun dan perumus berbagai draft Permendagri tentang PPK-BLUD - Aktif sebagai
Narasumber/Instruktur pada berbagai seminar dan workshop nasional di bidang manajemen dan pengelolaan RS, khususnya dalam
persiapan dan pemantapan penerapan PPK-