• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMAHAMI PENGELOLAAN KEUANGAN BLUD

N/A
N/A
Kasubag Tata Usaha

Academic year: 2024

Membagikan "MEMAHAMI PENGELOLAAN KEUANGAN BLUD"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

MEMAHAMI PENGELOLAAN KEUANGAN BLUD MEMAHAMI PENGELOLAAN KEUANGAN BLUD MENUJU RSD BERMUTU DAN KOMPETITIF MENUJU RSD BERMUTU DAN KOMPETITIF

Syahrudin

Syahrudin Hamzah Hamzah

Tim penyusun berbagai draft k

Tim penyusun berbagai draft ketentuan Mendagri tentang PK-BLUDetentuan Mendagri tentang PK-BLUD Wadir Keuangan RSUD Dr. Moewardi Prov Jateng 2009-2019 Wadir Keuangan RSUD Dr. Moewardi Prov Jateng 2009-2019 Pengurus Pusat ARSADA (Ketua Bidang Bina BLUD) Pengurus Pusat ARSADA (Ketua Bidang Bina BLUD) Pengurus Pusat PERSI (Bidang Pembiayaan) Pengurus Pusat PERSI (Bidang Pembiayaan)

(2)

BAGIAN I

PENGANTAR

(3)

TANTANGAN KE DEPAN RSD (1) TEKANAN INTERNAL

DANA MAKIN TERBATAS,

 KEBUTUHAN MANINGKAT

KERUMITAN REGULASI

TEKANAN EKSTERNAL

 MASYARAKAT/MEDIA KRITIS

 PERSAINGAN GLOBAL

 ERA DISRUPSI, INDUSTRI 4.0

 COVID-19

(4)

TANTANGAN KE DEPAN RSD (2)

TEKANAN PERUBAHAN DEMOGRAFI

 DOMINASI KAUM MILENIAL & PASCA MILENIAL

MENYESUAIKAN NILAI (TEKNOLOGI DIGITAL)

TEKANAN PERUBAHAN TEKNOLOGI

 ARTIFICIAL INTELLIGENCE, TEKNOLOGI NANO,

DNA EDITING, 3 D PRINTING, DIGITAL INJECTION,

STEM CELL, BOOKING/KONSUL Dr ONLINE, HOME

CARE DLL

(5)

HADAPI TANTANGAN

RSD BUTUH KONDISI KONDUSIF, TERUTAMA REGULASI

DISINILAH PENERAPAN PPK-BLUD MENJADI SEMAKIN URGENT

KARENA BLUD LEBIH

“MENYEDERHANAKAN” REGULASI

(6)

BAGIAN II

MEMAHAMI PPK-BLUD,

REGULASI DAN IMPLEMENTASINYA

(7)

APA PPK-BLUD ??

“ATURAN MAIN” YANG LEBIH FLEKSIBEL DALAM PENERAPANNYA,

AGAR TIDAK MENGHAMBAT KELANCARAN, KECEPATAN, INOVASI DLL,

SEHINGGA MUTU PELAYANAN

LEBIH MUDAH UNTUK DITINGKATKAN

(8)

INPUT-PROSES-OUTPUT

INPUT

 KEUANGAN

 SDM

 BARANG/

LOGISTIK

 ALAT/SARANA

 REGULASI

 DLL

PROSES

PENGELOLAAN DENGAN FLEKSIBILITAS BLUD :

TIDAK SETOR

ANGGARAN TIDAK DIRINCI DI DPA

BOLEH GESER DAN MELAMPAUI PLAFON

TARIP DENGAN PERKADA

BOLEH PINJAM UNTUK INVESTASI

PENGGUNAAN SILPA

PBJ LEBIH SIMPEL

BOLEH REKRUT PEGAWAI NON ASN

DLL

OUTPUT

 MENINGKATNYA MUTU PELAYANAN

 MENINGKATNYA KEMAMPUAN KEUANGAN

 MENINGKATNYA

MANFAAT RSD BAGI MASYARAKAT

(9)

POSISI BLUD

SKPD/UPT

ANGGARAN BELANJA

SEPENUHNYA DIBIAYAI

PEMERINTAH DAERAH

B L U D

ANGGARAN BELANJA

SEBAGIAN BESAR DARI PENDAPATAN BLUD SENDIRI ...

KEKURANGAN WAJIB DIBIAYAI DARI PEMDA

BUMD

ANGGARAN BELANJA

SELURUHNYA

DIPENUHI DARI

PENDAPATAN

SENDIRI

(10)

BLUD

UU UU 1/ 1/ 2004 2004 ttg ttg Perbendaharaan Perbendaharaan Negara (Ps.68 &

Negara (Ps.68 & 69) 69)

PP 23

PP 23 / / 2005 2005 tentang tentang PPK-BLU PPK-BLU

PP 74/PP 74/20201212 ttg perubahan ttg perubahan

atas PP atas PP 23/2005 23/2005

UU 44/2009 UU 44/2009

ttg RS ttg RS (Ps.7 & 20) (Ps.7 & 20)

Peraturan Lainnya (SE Peraturan Lainnya (SE

Mendagri

Mendagri, , Permenkes, Permenkes, Permenkeu,)

Permenkeu,)

Permendagri Permendagri

61/61/20072007

Permendagri Permendagri

79/2018 79/2018

DASAR HUKUM PPK-BLU

DASAR HUKUM PPK-BLU D D

(11)

DASAR HUKUM ( DASAR HUKUM ( 1 1 ) )

UU No. 1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Pasal 68 :

(1) BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan

kehidupan bangsa.

(2) Kekayaan BLU merupakan kekayaan

negara/daerah yang tidak dipisahkan serta dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLU yang

bersangkutan.

(12)

DASAR HUKUM ( DASAR HUKUM ( 2 2 ) )

UU No. 1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 69 :

(1) Setiap BLU wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan

(4) Pendapatan yang diperoleh Badan Layanan Umum sehubungan dengan jasa layanan yang diberikan merupakan Pendapatan

Negara/Daerah

(6) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dan ayat (5) dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU yang bersangkutan .

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan BLU diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP)

(13)

UU No. 44/2009 TENTANG RS

Pasal 20 ayat (3) :

Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah diselenggarakan

berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan .

(14)

UU No. 44/2009 TENTANG RS

Pasal 7 ayat (3) :

Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan, Instansi tertentu, atau Lembaga Teknis Daerah dengan

pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan

Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(15)

PPK-BLUD MEMPERKECIL PPK-BLUD MEMPERKECIL

HAMBATAN REGULASI HAMBATAN REGULASI

PP No. 23 / 2005 (

PP No. 23 / 2005 (Pasal 1 Ayat 2) :

PPK-BLU, “... sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya” .

(16)

FLEKSIBILITAS/PENGECUALIAN DARI FLEKSIBILITAS/PENGECUALIAN DARI KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM

PP 23/2005

PP 23/2005 dan PP 74/2012 dan PP 74/2012 1. 1. Penggunaan langsung pendapatan Penggunaan langsung pendapatan (tidak setor) (tidak setor) 2. 2. Anggaran dari dana BLUD (tidak rinci di DPA, Anggaran dari dana BLUD (tidak rinci di DPA,

boleh geser dan melampaui plafon) boleh geser dan melampaui plafon)

3. 3. Pengadaan barang/jasa Peng adaan barang/jasa (dapat tanpa perpres) (dapat tanpa perpres) 4. 4. Tarif Tarif (cukup perkada) (cukup perkada)

5. 5. Rekrut SDM Rekrut SDM (boleh rekrut peg kontrak) (boleh rekrut peg kontrak) 6. 6. Akuntansi Akuntansi (SAP) (SAP)

7. 7. Kerjasama Kerjasama (boleh pinjam utk investasi dll) (boleh pinjam utk investasi dll) 8. 8. SiLPA (tidak setor) SiLPA (tidak setor)

9. 9. dll dll

(17)

IMPLEMENTASI HAMPIR SEMUA FLEKSIBILITAS HARUS DENGAN PERKADA 1. Perkada Pedoman Penyusunan, Pengajuan,

Penetapan dan Perubahan RBA BLUD

2. Perkada Pengangkatan dan Pemberhentian

Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD Non PNS 3. Perkada Pengadaan barang jasa BLUD

4. Perkada Remunerasi Jasa Pelayanan BLUD 5. Perkada Sistem Akuntansi BLUD

6. Perkada Tarip Pelayanan BLUD

7. Perkada Penghapusan Piutang BLUD

8. Perkada Pengelolaan Investasi & Pinjaman BLUD

9. Perkada Pengelolaan Aset Tetap BLUD

(18)

REGULASI PEMIMPIN BLUD

Dari Perkada2 tsb Dari Perkada2 tsb

ditindaklanjuti/dilengkapi dengan ditindaklanjuti/dilengkapi dengan berbagai regulasi Pemimpin BLUD berbagai regulasi Pemimpin BLUD

(SK, Peraturan, SOP, dll)

(SK, Peraturan, SOP, dll)

(19)

ANGGARAN BLUD DI RKA/APBD

PP No.74/2012, Pasal 11 Ayat (3a) :

Pagu Anggaran BLU dalam RKA-K/L atau Pagu Anggaran BLU dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD yang sumber dananya berasal dari pendapatan BLU dan surplus anggaran BLU, dirinci dalam satu program, satu kegiatan, satu output, dan jenis belanja.

Penjelasan :

Pendapatan BLU pada ketentuan ini meliputi seluruh

pendapatan BLU selain dari APBN/APBD. Rincian lebih

lanjut Pagu Anggaran BLU dituangkan dalam RBA.

(20)

UU No. 1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Pasal 14 Ayat 4 :

“Pada dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilampirkan rencana kerja dan anggaran Badan Layanan Umum dalam lingkungan kementerian negara yang bersangkutan” .

RBA DALAM KONTEKS

RKA/APBD/DPA

(21)

RKA DAN RBA BLUD

1. 1. RKA memuat rincian pengeluaran yang dananya RKA memuat rincian pengeluaran yang dananya berasal dari Pemda dan jumlah dana BLUD per berasal dari Pemda dan jumlah dana BLUD per

program/kegiatan/jenis.

program/kegiatan/jenis.

2. 2. RBA memuat rincian pengeluaran yang dananya RBA memuat rincian pengeluaran yang dananya berasal dari BLUD dan jumlah dana Pemda per berasal dari BLUD dan jumlah dana Pemda per

program/kegiatan /jenis.

program/kegiatan /jenis.

3. 3. RKA merupakan bahan penyusunan Raperda RKA merupakan bahan penyusunan Raperda

APBD APBD

(22)

PASAL2 ANGGARAN RSD DI PP 72/2019

1. RSD Provinsi :

 Ps 21B ayat (3a) dan penjelasannya, (3b) dan penjelasannya, (4), (5)

 Ps 21C ayat (1) dan (2) ....

2. RSD Kabupaten/Kota :

 Ps 44A ayat (3a) dan penjelasannya, (3b) dan penjelasannya, (4), (5)

 Ps 44B ayat (1) dan (2)

(23)

ANGGARAN RSD DI PP 72/2019 (1)

Penjelasan ps. 21B ayat (3a) dan ps. 44A ayat (3a):

“Rencana kerja dan anggaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan”.

Penjelasan ps. 21B ayat (3b) dan ps. 44A ayat (3b):

“Dokumen pelaksanaan anggaran merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari dokumen pelaksanaan anggaran dinas yang menye-

lenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan”.

(24)

ANGGARAN RSD DI PP 72/2019 (2)

Ps. 21B ayat (4) dan Ps. 44A ayat (4) :

RKA serta DPA sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf b disampaikan kepada TAPD Provinsi/

Kabupaten/Kota melalui PPKD untuk diverifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan peundang-undangan.

Ps. 21B ayat (5) dan Ps. 44A ayat (5) :

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat

(4) berlaku juga bagi RSD Provinsi/Kabupaten/Kota yang

telah menerapkan PPK-BLUD dalam menyusun RBA

(25)

PERMENDAGRI No. 79/2018 (1)

 Pasal 61 (1)

Pendapatan BLUD (selain dari APBD) diintegrasikan ke dalam RKA SKPD pada Kelompok PAD, jenis lain-lain PAD yang sah, obyek pendapaatan BLUD

 Pasal 61 (2)

Belanja (dari pendapatan BLUD selain dari APBD) dan silpa diintegrasikan ke dalam RKA SKPD pada akun belanja daera, yang dirinci dalam 1 program, 1 kegiatan, 1 output dan jenis belanja

 Pasal 61 (3)

Program : Peningkatan Pelayanan

(26)

PERMENDAGRI No. 79/2018 (2)

 Pasal 61 (4)

Pembiayaan BLUD diintegrasikan ke dalam RKA SKPD selanjutnya diintegrasikan pada akun pembiayaan pada SKPKD selaku BUD

 Pasal 61 (5)

BLUD dapat melakukan pergeseran rincian belanja sepanjang tidak melebihi pagu anggaran per jenis belanja di DPA

 Pasal 61 (6)

Rincian belanja dicantumkan dalam RBA

(27)

PERMENDAGRI No. 79/2018 (3)

 Pasal 62 (2)

RKA beserta RBA dismpaikan kepada PPKD sebagai bahan penyusunan rancangan Perda APBD

 Pasal 64 (3)

Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan,

pengajuan, penetapan, perubahan RBA BLUD diatur

degan Perkada

(28)

PERMENDAGRI No. 79/2018 (4)

 Pasal 65 (1)

BLUD menyusun DPA berdasarkan Perda APBD untuk diajukan kepada PPKD

 Pasal 66 (1)

DPA memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan

 Pasal 66 (2)

PPKD mengesahkan DPA sebagai dasar pelaksanaan

anggaran BLUD

(29)

PERMENDAGRI No. 79/2018 (5)

 Pasal 67 (1)

DPA yang telah disahkan PPKD menjadi dasar pelaksanaan anggaran yang bersumber dari APBD

 Pasal 67 (2)

Pelaksanaan anggaran yang berasal dari APBD mekanismenya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan

 Pasal 67 (4)

Pelaksaan anggaran (yang telah disahkan PPKD) dengan

melampirkan RBA (menjadi dasar pelaksanaan anggaran ang

bersumber dari pendapatan BLUD)

(30)

PERMENDAGRI No. 79/2018 (6)

 Pasal 68 (1)

DPA yang telah disahkan dan RBA menjadi lampiran

perjanjian kinerja antara Kepala Daerah dan Pemimpin BLUD

 Pasal 74 (4)

Ambang batas merupakan besaran persentase yang

diperkenankan melampaui (plafon) anggaran dalam RBA dan DPA

 Pasal 74 (5)

Dalam hal belanja BLUD melampaui ambang batas harus

dapat persetujuan Kepala Daerah

(31)

PERMENDAGRI No. 79/2018 (7)

 Pasal 74 (6)

Jika terjadi kekurangan anggaran BLUD mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBD kepada PPKD

 Pasal 75 (3)

Persentase ambang batas dicantumkan dalam RBA dan DPA

 Pasal 75 (6)

Ambang batas dapat digunakan apabila pendapatan BLUD (non APBD) melebihi target yang telah

ditetapkan

(32)

PERMENDAGRI No. 64/2020

TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2021 (3)

E. Hal Khusus Lainnya, angka 38 :

Bagi Perangkat Daerah yang telah menerapkan BLUD, agar:

a. Pendapatan BLUD (Non APBD) dikelola langsung untuk membiayai pengeluaran BLUD sesuai RBA.

b. Pendapatan BLUD dalam RBA dikonsolidasikan ke dalam APBD dalam jenis pendapatan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.

c. Belanja BLUD yang sumber dananya berasal dari pendapatan BLUD (Non APBD), dan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) BLUD, diintegrasikan/dikonsolidasikan kedalam RKA SKPD pada akun belanja daerah yang selanjutnya, dirinci dalam 1 (satu) program, 1 (satu) kegiatan, 1 (satu) sub kegiatan dan jenis belanja.

d. Belanja BLUD sebagaimana huruf c, dialokasikan untuk membiayai program

penunjang urusan Pemerintah Daerah, kegiatan peningkatan pelayanan BLUD, sub kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan BLUD.

e. Pembiayaan BLUD diintegrasikan/dikonsolidasikan dalam akun pembiayaan pada SKPD selaku SKPKD.

f. Tahapan dan jadwal proses penyusunan dan penetapan RBA mengikuti tahapan dan jadwal proses penyusunan dan penetapan APBD.

(33)

PERMENDAGRI No. 64/2020

TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2021 (4)

E. Hal Khusus Lainnya, angka 38 :

g. Dalam pelaksanaan anggaran, pemimpin menyusun dan

menandatangani laporan pendapatan, belanja dan pembiayaan BLUD secara berkala kepada PPKD, sebagai berikut:

1) Untuk BLUD UPTD/B, pemimpin menyusun dan menandatangani laporan pendapatan, belanja dan pembiayaan dengan

melampirkan SPTJ untuk disampaikan kepada Kepala SKPD.

Berdasarkan laporan dan SPTJ tersebut, kepala SKPD menerbitkan SP3BP, PPKD melakukan pengesahan dengan menerbitkan SP2BP.

2) Untuk BLUD RSD (UPT Khusus yang diberikan otonom keuangan), pemimpin menyusun dan menandatangani laporan pendapatan, belanja dan pembiayaan dengan melampirkan SPTJ, dan menandatangani SP3BP.

Berdasarkan SP3BP, PPKD melakukan pengesahan dengan

(34)

PERMENDAGRI No. 64/2020

TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2021 (5)

E. Hal Khusus Lainnya, angka 38 :

h. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan BLUD

berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan keuangan BLUD diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (BPK) yang berlaku efektif untuk pemeriksaan laporan keuangan Tahun Anggaran 2020.

i. Dalam hal BLUD yang telah tetapkan dengan status BLUD bertahap dan Peraturan Kepala Daerah yang mengatur

mengenai BLUD yang telah diundangkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018, wajib menyesuaikan paling lama 2 (dua) tahun setelah Peraturan Menteri Dalam Negeri 79 Tahun 2018 diundangkan.

(35)

BAGIAN III

LAPORAN KEUANGAN RSD

PASCA PP 72/2019

(36)

KEDUDUKAN RSD MENURUT PP 72/2019 (1)

 Pada Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan, selain unit pelaksana teknis dinas Daerah (provinsi/

Kab/Kota) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 terdapat rumah sakit Daerah sebagai unit organisasi bersifat khusus yang memberikan layanan secara profesional.

(PP 72/2019, ps. 21 ayat (1), ps. 43 ayat (1)

 Sebagai unit organisasi bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada avat (1) rumah sakit daerah (provinsi/

Kab/Kota) memiliki otonomi dalam pengelolaan

keuangan dan barang milik Daerah serta bidang

kepegawaian.

(PP 72/2019, ps. 21 ayat (2), ps 43 ayat (2)
(37)

KEDUDUKAN RSD MENURUT PP 72/2019 (2)

RSD merupan fasilitas pelayanan kesehatan milik daerah dengan karakteristik dan

organisasi yang bersifat khusus untuk

mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan daerah . (mengacu PP 72/2019, penjelasan umum)

 

(38)

LK RSD MENURUT PP 72/2019 (2)

 Direktur rumah sakit Daerah (Provinsi/Kab./Kota) dalam pengelolaan keuangan dan barang milik Daerah serta

bidang kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) bertanggung jawab kepada kepala dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang

kesehatan.

(PP 72/2019, ps. 21A ayat (1), ps. 44 ayat (1)

 Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui penyampaian laporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan barang milik Daerah serta bidang kepegawaian rumah sakit Daerah

(Provinsi/Kab./Kota).

(PP 72/2019, ps. 21A ayat (2), ps. 44 ayat (2)

 

(39)

LK RSD MENURUT PP 72/2019 (2)

Dalam pertanggungjawaban keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21B ayat 1), direktur rumah sakit Daerah (provinsi/kab./kota) melakukan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan yang merupakan bagian dari laporan kinerja sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(PP 72/2019, ps. 21D ayat (1), ps. 44C ayat (1)

Laporan pertanggungjawaban keuangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) disajikan dalam laporan keuangan dinas yang

menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan dan laporan keuangan Pemerintah Daerah (provinsi/kab./kota) .

(PP 72/2019, ps. 21D ayat (2), ps. 44C ayat (2)

Tata cara dan format penyusunan laporan keuangan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang

undangan.

(PP 72/2019, ps. 21D ayat (3), ps. 44D ayat (3)
(40)

KESIMPULAN

 TANTANGAN KE DEPAN BAGI RSD SEMAKIN BERAT, ADA TEKANAN INTERNAL/EKSTERNAL/DEMOGRAFI/TEKNOLOGI

 RSD PERLU KREATIF, INOVATIF, INISIATIF, AGAR TETAP PRODUKTIF, EKSIS, BERKEMBANG DAN KOMPETITIF

 KARENA ITU PENERAPAN PPK-BLUD SECARA BENAR DAN EFEKTIF SEMAKIN URGEN DAN RELEVAN, KARENA PPK-BLUD MEBERIKAN KONDISI KONDUSIF DARI SISI REGULASI

 PPK-BLUD HARUS DIPAHAMI SECARA TEPAT OLEH

STAKEHOLDERS DAN RSD SENDIRI AGAR IMPLEMENTASI

BERDAYA UNGKIT UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN

DAN KEMAMPUAN KOMPETITIF

(41)

.

Terimakasih

(42)

42

Curiculum Vitae

N a m a : Drs. Syahrudin Hamzah, SE., MM.

Alamat/HP/e-mail : Solo, HP : 081 129 4577, e-mail : [email protected]

Tempat, tgl. Lahir : Riau, 4 April 1960

Karier/Organisasi : - Wadir Keuangan RSUD dr. Moewardi Solo, Prov. Jateng (2009 – 2019)

- Pengurus Pusat ARSADA (Ketua Bidang Bina PPK-BLUD) - Pengurus Pusat PERSI (Kompartemen Pembiayaan)

Pendidikan : - S-1 Ekonomi Manajemen Perusahaan UII Jogjakarta - S-1 Fisipol Ilmu Pemerintahan UGM Jogjakarta

- S-2 Magister Manajemen UII Jogjakarta

Kegiatan Lainnya : - Tim Penyusun dan perumus berbagai draft Permendagri tentang PPK-BLUD - Aktif sebagai

Narasumber/Instruktur pada berbagai seminar dan workshop nasional di bidang manajemen dan pengelolaan RS, khususnya dalam

persiapan dan pemantapan penerapan PPK-

Referensi

Dokumen terkait

PENGADAAN BARANG/JASA POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DEPOKc. Kota adalah

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, maka dokumen Pola Tata Kelola BLUD disusun

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK-BLUD) dan kinerja RSUD Kota Garut termasuk ke

Rumah Sakit milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang belum melakukan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah dan telah memiliki

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja perangkat daerah untuk unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk

Kami saat ini tengah menyusun Modul Pengelolaan Keuangan Puskesmas dan RSUD BLUD sebagai referensi pimpinan BLUD dan bagian keuangan BLUD.. Materi-materi ini merupakan kompilasi

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 menyebutkan bahwa Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) merupakan pola pengelolaan

Dokumen ini memuat pengesahan rencana bisnis anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Makassar untuk tahun anggaran