• Tidak ada hasil yang ditemukan

partisipasi sosial dalam pengembangan masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "partisipasi sosial dalam pengembangan masyarakat"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

Lisdamanti Palan Sabon 2017 Partisipasi sosial dalam pengembangan masyarakat terkait program pemerintah dana desa di Desa Riangduli Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur 2017. Skripsi Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dibimbing oleh Dra.Hj.Roeslainy Babo , M.Si dan Dr.Nurlina Subair, M. Keyakinan penulis puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberi kekuatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal dan melanjutkan skripsi berjudul “Partisipasi Sosial Dalam Pembangunan Masyarakat Dalam Program Pemerintah Dana Desa Di Kecamatan Riangduli Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur” Selama proses penyusunan proposal dan skripsi ini, penulis menghadapi beberapa kendala dan permasalahan.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bagaimana partisipasi sosial masyarakat desa yang dilakukan melalui pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Rianduli Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur. Bagaimana pengelolaan dana desa dalam pembangunan desa di Desa Riangduli Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur.

Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Partisipasi Sosial Dalam Pengembangan Masyarakat Program Pemerintah Dana Desa di Desa Riangduli Kecamatan Witihama”.

Manfaat Penelitian

Kajian Pustaka 1. Landasan Teori

  • Administrasi Pembangunan
  • Pemerintahan Desa
  • Alokasi Dana Desa
  • Pemberdayaan Masyarakat

Partisipasi Masyarakat Desa Melalui Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD)”, sehingga kedepannya dapat menjadi bahan acuan bagi pemerintah desa untuk lebih melibatkan masyarakat secara penuh dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD), mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan proses pemantauan dan penggunaan/pemeliharaan. Hal ini bertentangan dengan tujuan pemberdayaan masyarakat yang tertuang dalam Pasal 10 Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur.

Faktor pendukung dan penghambat pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa

Sikap masyarakat yang monoton dalam merencanakan penggunaan dana ADD merupakan cerminan dari rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan perangkat desa, sehingga tidak ada bentuk kreativitas dan inovasi dalam pengelolaan ADD untuk pemberdayaan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa kurang berhasilnya pengelolaan ADD di Desa Wonorejo berdampak pada rendahnya kepercayaan masyarakat. Ketiga, pengawasan langsung oleh masyarakat, padahal tidak ada pengawasan langsung dari masyarakat dalam pengelolaan ADD.

Pertama, partisipasi masyarakat yang tinggi menjadi salah satu faktor yang mendukung pengelolaan ADD khususnya dalam proses perencanaan. Rendahnya sumber daya manusia perangkat desa dan warga desa menjadi kendala utama dalam pengelolaan ADD karena dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawabannya maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam proses pengelolaan ADD. Selain itu, rendahnya pengawasan masyarakat dalam pengelolaan ADD juga menjadi faktor penghambat.

KERANGKA P IKIR

  • HIPOTESIS

Jenis Penelitian

Defenisi Penelitian

Berdasarkan permasalahannya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena semua variabel yang akan diamati akan ditulis sesuai dengan fenomena yang ada.

Tempat dan Alokasi penelitian

Defenisi operasional

Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan ketentuan Undang-undang No.

Fokus Penelitian

Instrumen Penelitian

Lebih lanjut Nasution (1988) menyatakan: “Dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan selain menggunakan orang sebagai instrumen penelitian utama. Permasalahan, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan bahkan hasil yang diharapkan semuanya tidak ditentukan secara pasti dan jelas. sebelumnya. Dalam situasi yang tidak pasti dan tidak jelas ini tidak ada pilihan lain, dan hanya peneliti sendirilah satu-satunya alat yang dapat mencapai hal ini."

Teknik Pengumpulan Data

  • Jenis dan Sumber Data

Catatan dokumentasi, yaitu pencatatan seluruh data langsung dari referensi yang membahas objek penelitian. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung melalui proses wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan permasalahan sesuai dengan pembahasan proposal ini. Data sekunder berupa data yang diperoleh dari bahan pustaka yang meliputi buku-buku, dokumen resmi Pengadilan Negeri Maumere, dokumen tertulis atau penelusuran di Internet, serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek penelitian.

Teknik Analisis Data

  • Sejarah Desa Riangduli

Desa Riangduli merupakan salah satu dari 16 desa yang ada di Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur, terletak di ujung selatan Kecamatan Witihama pada jarak 3 km dan berbatasan dengan Desa Rian Deri Kecamatan Ile Boleng. Hingga tahun 2000, tepatnya 1 April 2000, Riangduli kembali menjadi Desa Definitif/Desa Penuh.Pak. Paulus Aji Tadon menjadi penjabat Kepala Desa Riangduli selama satu tahun. Hasil pemilihan ini, Bapak Paulus Aji Tadon terpilih kembali menjadi Kepala Desa Rianduli dengan melakukan segala pembangunan dan perubahan wajah Desa Riangduli hingga akhir masa jabatannya.

Pak. Paulus Aji Tadon kembali mencalonkan diri sebagai calon kepala desa pada tahun 2007 bersama Alwan Geli Nama. Pada bulan Desember 2015, Silvinus Lego Ola dilantik oleh Bupati Flores Timur sebagai pejabat Kepala Desa Riangduli. Secara geografis dan administratif, Desa Riangduli merupakan salah satu dari 16 (enam belas) desa kecil yang ada di Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, dan memiliki luas wilayah 14 km².

Partisipasi Sosial masyarakat desa melalui pelaksanaan alokasi dana desa 1. Pengertian Partisipasi Masyarakat

Dana desa tersebut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku hanya pada dua bidang RKPDes dan APBDes dalam periode 1 (satu) tahun anggaran terhitung bulan Januari sampai dengan tanggal 31 Desember, yaitu pelaksanaan pembangunan 70% dan pemberdayaan masyarakat 30% di tingkat desa. , tidak lepas dari tata cara pengelolaan yang transparan, efisien, bertanggung jawab serta membawa hasil dan manfaat bagi seluruh masyarakat desa. Pada tahun 2016, Desa Riangduli mendapatkan dana desa sebesar (Rp.) dan pemerintah mengalokasikan anggaran yang akan digunakan untuk pemberdayaan masyarakat sebesar 30% yang bersumber dari dana desa sebesar (Rp. Pemerintah desa juga berharap pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu tolok ukur sumber daya manusia yang ada di desa maupun di luar desa, namun jika ditelusuri sebenarnya tidak sesuai dengan ketentuan dimana 30% dana desa harus mencapai Rp. Setelah penyusunan APBDes oleh koordinator PTPKD (Sekretaris Desa) , dibantu oleh Bendahara Desa dan 3 (tiga) orang Kepala Dinas, kemudian disetujui oleh Kepala. Desa mempunyai kewenangan tertinggi dalam pengelolaan keuangan desa dan berkomitmen pada tingkat pemerintah kabupaten dan kabupaten dalam melayani masyarakat desa. Pemberdayaan.

Sesuai dengan PP no. 60 tentang Dana Desa Tahun 2014 pasal 2 menjelaskan bahwa dana desa dikelola secara tertib, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan. serta kesesuaian dan pengutamaan kepentingan masyarakat setempat. Penggunaan DD untuk pemberdayaan masyarakat di desa. Jika dikaitkan bahwa pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan menjangkau, menggunakan dan mempengaruhi lembaga dengan teori pemberdayaan, maka di Desa Riangduli belum terlihat adanya pemberdayaan di bidang politik dan hukum yang dibiayai oleh DD. Berdasarkan hasil penelitian pemberdayaan masyarakat bidang keagamaan, dana yang dianggarkan DD dapat dikatakan telah dimanfaatkan dengan baik.

Konsep pengembangan desa

Manajemen adalah : proses pelaksanaan kegiatan tertentu dengan mengerahkan tenaga orang lain Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen adalah suatu proses yang membantu memperbaiki kebijakan dan tujuan suatu organisasi. Desa Panggungharjo terletak di Kecamatan Sewon dan merupakan bagian dari kawasan pengembangan yang menyasar kawasan pertukangan/furnitur rawan gempa. Secara umum Kecamatan Sewon merupakan wilayah yang meliputi lahan basah, kawasan pertanian, lahan kering, serta peternakan dan industri.

Arah/strategi pengembangan Kabupaten Bantul khususnya daerah Sewon dikembangkan sesuai dengan potensi daerah yang ada. Sejalan dengan visi pembangunan desa Panggungharjo, Panggungharjo adalah Asri Agamis, sejahtera dan harmonis dengan mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknologi. Desa Panggungharjo bertujuan untuk berkembang menjadi desa ideal dan beradab dengan mewujudkan masyarakat Panggungharjo yang religius, sejahtera, dan penuh kerukunan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perinsip perencanan partisivatif

Teori dan Konsep Dasar Pengembangan Masyarakat

Orientasi praktis bahwa penerapan PRA tidak hanya sekedar mengumpulkan informasi, namun juga merancang program bersama yang menekankan pada penguatan kemandirian masyarakat. Robert Chambers dalam karyanya yang sangat terkenal Puting The Last First (1983) semakin mendorong kecenderungan ini menjadi gerakan populis, dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Dalam kaitannya dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan taraf hidup (ekonomi) masyarakat, berkembang pula wacana paradigmatik dalam ilmu ekonomi.

Misalnya saja Gunnar Myrdal dalam buku Drama Asia yang menata kembali perekonomian dalam kaitannya dengan nilai-nilai kemanusiaan, baik individu, masyarakat, dan bangsa. Wajah kajian ekonomi baru dengan pendekatan humanistik juga diciptakan oleh Eugene Lovell dalam bukunya yang terkenal Humanomics dan oleh E.F. Para ekonom menyadari sepenuhnya bahwa menghilangkan kaitan antara kajian ekonomi dan nilai-nilai moral humanistik adalah kesalahan besar dan tidak bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan manusia dan alam semesta.

Konsep Dasar Pengembangan Masyarakat

Hakikat pengembangan masyarakat pada hakikatnya bukan sekedar membantu masyarakat mengatasi kesulitan yang mereka hadapi. Namun lebih dari itu, pengembangan masyarakat merupakan upaya untuk membentuk kemandirian mereka agar mampu menghadapi permasalahannya sendiri. Jadi, selain bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, pembangunan masyarakat idealnya juga memerlukan partisipasi, kreativitas, dan inisiatif masyarakat. Oleh karena itu, indikator keberhasilan pembangunan masyarakat juga harus diukur dari ada tidaknya partisipasi masyarakat di dalamnya.

Oleh karena itu, pengembangan masyarakat tidak berbentuk penawaran proyek bisnis kepada masyarakat, melainkan perbaikan struktur sosial yang mengedepankan keadilan. Pembangunan masyarakat pada dasarnya adalah perencanaan dan persiapan perubahan sosial yang berarti untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Kedua, pembangunan masyarakat tidak dipandang sebagai suatu proses pemberian dari pihak yang mempunyai sesuatu kepada pihak yang belum. Oleh karena itu, pengembangan masyarakat sebenarnya merupakan suatu proses kolektif dimana kehidupan berkeluarga, bertetangga, dan bernegara tidak sekedar memberikan penyesuaian.

Simpulan

Penyelenggaraan pembangunan yang mencakup seluruh aspek kehidupan hanya akan berhasil apabila dilakukan dengan melibatkan seluruh anggota masyarakat. Partisipasi anggota masyarakat adalah keterlibatan anggota masyarakat dalam pembangunan, termasuk kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan (pelaksanaan) program/proyek pembangunan yang dilakukan pada masyarakat setempat. Partisipasi yang umumnya dilakukan oleh masyarakat adalah partisipasi parsial, hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi penduduk pedesaan yang pada umumnya merupakan masyarakat miskin.

Partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan akan terwujud sebagai suatu tindakan nyata bila terpenuhi tiga faktor kunci yang mendukungnya, yaitu: Telah terbukti baik faktor internal maupun eksternal mempengaruhi tingkat partisipasi dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan.

Saran

ArdilahT, MakmurM, HanafiI 2014, Upaya Kepala Desa Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (Studi di Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang). Penguatan partisipasi masyarakat dalam program manfaat swadaya di Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Hubungan Peran Stakeholder Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Program Agropolitan Di Desa Karcak Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Untuk Mendukung Pembangunan Perdesaan (Studi Kasus: Desa Segodorejo dan Desa Ploso Kerep Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang). Pengaruh Implementasi Program Dana Pembangunan Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan di Pangkoh Sari Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Di Desa Banjaran Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik.”

RIWAYAT HIDUP

Wawancara Masyarakat, Ibu Nuraini, 23 Januari 2017) Alokasi dana desa merupakan program yang sangat baik yang memberikan sumber daya kepada masyarakat untuk membantu dan memberdayakan masyarakat. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam perencanaan Program Alokasi Dana Desa di Desa Riangduli Kecamatan Witihama, peneliti melakukan wawancara dengan informan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Penulis mewawancarai informan dengan pertanyaan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan program alokasi sumber daya desa di desa Riangduli: Informan utama yang diwawancarai peneliti adalah.

Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam perencanaan program alokasi dana desa di desa Riangduli kecamatan Witihama, peneliti melakukan wawancara dengan informan yang telah ditentukan sebelumnya. Penulis mewawancarai informan dengan mengajukan pertanyaan mengenai partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program alokasi dana desa untuk pembangunan infrastruktur yang dilakukan di desa careanduli witihama. Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program alokasi dana desa di desa Riangduli kecamatan Witihama.

Referensi

Dokumen terkait

Dates SummariesfromInitialsandfollow-upVisits DiagnosticTesting Interventions April262018 Complaintsofweaknessonbothlowerlimbs andbackpain.PatientwenttoRSPELNI X-rayexaminationofthe