• Tidak ada hasil yang ditemukan

patroli keamanan sekolah (pks) sebagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "patroli keamanan sekolah (pks) sebagai"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PATROLI KEAMANAN SEKOLAH (PKS) SEBAGAI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH

(Studi Kasus: SMA Negeri 6 Solok Selatan) Cicilia Sarifah Rani, Ranti Nazmi, Yanti Sri Wahyuni Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected]

ABSTRACT

This research is based on the role of School Security Patrol (PKS) in achieving its vision and mission. Where the students who follow extracurricular activities of PKS amounting to 25 people less active in running the exercise and its duties as members of the MCC, but it is also often the occurrence of accidents in front of the gate environment SMA N 6 Solok Selatan. This study aims to describe the role of School Security Patrol (PKS) in the achievement of vision and mission as an extracurricular activity in schools.This study uses Functional Structural theory proposed by Talcot Parsons with AGIL scheme and the type of research used in this study using qualitative approach with descriptive type.

Informants in this study amounted to 15 people, 3 teachers PKS coach, 1 principal, 1 person from the police and 10 students who follow extracurricular activities of the MCC. The type of data used is primary and secondary data.

Methods of data collection in this study using non-participant observation, in- depth interviews and document studies. The unit of analysis used is the individual who is part of the group of students who follow extracurricular activities of PKS in SMA N 6 Solok Selatan. Data analysis used in this research is with interactive data analysis model (Miles and Huberman). Included in four stages are: data collection, data reduction phase, data presentation stage and conclusion phase.

Keywords: Roles, School Security Patrol (PKS), Extracurricular.

PENDAHULUAN

Sejak manusia diciptakan pendidikan menempati urutan pertama sebaga alat yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Meskipun belum ada istilah pendidikan formal maupun informal subtansi pendidikan sudah dibutuhkan manusia. Pendidikan adalah proses pengendalian secara sadar di mana

perubahan-perubahan dalam tingkah laku seseorang dihasilkan dalam diri orang itu melalui kelompok dalam masyarakat dan juga proses yang mulai dari lahir dan berlangsung sepanjang hidup. Pengertian secara sadar ini berarti adanya tingkat- tingkat kesadaran dari tujuan yang hendak didapat (Ahmadi, 2007:74).

(2)

Menurut Ahmad D. Marimba (dalam Hasbullah, 2006: 3).

Pendidikanya itu bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Unsur-unsur yang terdapat dalam pendidikan adalah: a). Usaha atau kegiatan, usaha yang bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan dilakukan secara sadar. b). Adanya pendidik, dan pembimbing. c). Adanya yang dididik. d). Bimbingan yang mempunyai dasar dantujuan.

Pendidikan juga dikatakan sebagai suatu sistem, tidak lain dari suatu totalitas fungsional yang terarah pada tujuan, setiap subsistem yang ada dalam system tersusun dan tidak dapat dipisahkan dari rangkaian- rangkaian unsur-unsur atau

komponen-komponen yang

berhubungan secara dinamis dalam suatu kesatuan, (Djamarah, 2010:19).

Berkenaan dengan hal tersebut, satuan pendidikan (kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan) perlu secara aktif mengidentifikasi kebutuhan dan minat peserta didik yang selanjutnya dikembangkan kedalam kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat positif bagi peserta didik. Ide pengembangan suatu

kegiatan ekstrakurikuler dapat pula berasal dari peserta didik atau sekelompok peserta didik (Permendikbud, 2013:5).

Terkait dengan pembahasan diatas bahwa kata ekstrakurikuler juga memiliki arti kegiatan tambahan di luar rencana pelajaran atau

pendidikan tambahan

diluarkurikulum. Dengan demikian kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum).

Semuanya bertujuan untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik, baik yang berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan, (Daryanto, 2013:145).

Sejalan dengan yang telah jelaskan diatas maka, kegiatan latihan ekskul akan dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, dimana para anggota PKS mendapatkan waktu terluang, jadwal pelatihan PKS dapat dilaksanakan baik di lingkungan sekolah maupun di Polres, latihan ini dilakukan dua kali

(3)

dalam seminggu. Adapun waktu penugasan yang akan dilaksanakan oleh anggota PKS seperti yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu: hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis dimulai dari jam 06.30 s/d 07.15 WIB, untuk pelaksanaan tugasnya anggota di bagi dalam beberapa orang setiap kali menjalankan tugas, setiap satu kali penugasan berjumlah 7-8 orang anggota PKS dan dalam pelaksanaan tugasnya,masing-masing anggota mendapat hari yang berbeda dikarenakan untuk penugasannya menggunakan sistem bergilir, serta tidak luput dari kanit lantas yang ikut mendampingi berlangsungnya kegiatan ekskul PKS.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peran patroli keamanan sekolah (PKS) dalam ketercapaian visi dan misinya sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah (studi kasus: SMA N 6 Solok Selatan).

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosuder analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuanifikasi lainnya.

Jelas bahwa penelitian ini mempertentangkan penelitian kualitatif dengan penelitian yang bernuansa kualitatif yaitu dengan menonjolkan bahwa usaha kuantifikasi apapun tidak perlu digunakan pada penelitian kualitatif (Moleong, 2010:6).

Menurut Moleong penelitian kualitatif adalah upaya membangun pandangan mereka yang diteliti dengan rinci, dibentuk dengan kata- kata, gambaran holistik dan rumit.

Alasan peneliti memilih pendekatan kualitatif yaitu dianggap mampu menggambarkan suatu kenyataan atau fenomena yang ada dilapangan dan bisa menjelaskan masalah yang diteliti secara mendalam (Moleong, 2010:6).

Tipe penelitian yang digunakan berupa penelitian deskriptif, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu objek gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung, melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan

(4)

perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Penelitian deskriptif sesuai dengan karakteristik memiliki langkah-langkah tertentu dalam penelitiannya seperti diawali dengan adanya masalah, menentukan jenis informasi yang diperlukan, menentukan prosedur pengumpulan data melalui obsevasi atau pengamatan, pengelolahan data, dan menarik kesimpulan penelitian (Noor, 2011:34).

Adapaun jumlah informan dalam penelitian ini adalah seperti yang di terangkan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1. Daftar Informan Penelitian

N

o Nama Umu

r Keterangan 1. MarnettiYuniengs

ih, S.Pd

38 Tahu n

Guru atau Pembina PKS 2. FitaOktarina 35

Tahu n

Tata Usaha atau Pembina PKS 3. Desta Lestari 28

Tahu n

Tata Usaha atau Pembina PKS 4. Edi Nasri, S.Pd,

M.Si

52 Tahu n

Kepalasekol ah

5. Denny Saputra 36 Tahu n

Kepolisian

6. Muhammad Khoirudin

17 Tahu n

Anggota

7. SyindiLiciarta 16 Tahu n

Anggota

8. WidandiEka Putra 17 Tahu n

Anggota

9. GilangPratama 16 Anggota

Tahu n 10

.

BintangRamdhan 16 Tahu n

Anggota

11 .

EndangWahyuni 19 Tahu n

Anggota

12 .

Ahmad Suparmanto

17 Tahu n

Anggota

13 .

Supriyanto 17 Tahu n

Anggota

14 .

PrengkySaputra 17 Tahu n

Anggota

15 .

FerdiAnsah Putra 16 Tahu n

Anggota

Sumber Data: Data Primer, 2017 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Umum Organisasi Ekstrakurikuler PKS di SMA N 6 Solok Selatan

SMA N 6 Solok Selatan merupakan Sekolah Menengah Atas yang terletak di dipingir jalan raya Padang Aro-Muaralabuh KM. 5 yang menghubungkan jalan menuju Padang dengan Sungai Penuh Kabupaten Kerinci. SMA N 6 Solok Selatan juga mengadakan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di luar sekolah yang bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa cara berorganisasi, kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di SMA N 6 Solok Selatan, seperti:

pramuka, paskibra, kelas puisi, band, drum band, volly, bola kaki, patroli keamanan sekolah (PKS), english club, OSIS, UKS, untuk semua kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di SMA N 6 Solok Selatan

(5)

mempunyai waktu dan hari yang berbeda-beda dalam latihan dan pelaksanaan piket dari ekstrakurikuler masing-masing.

2. Peran Patroli Keamanan Sekolah (PKS)

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan penelti menemukan beberapa hal yang berhubungan dengan kegiatan dan peranan PKS di sekolah SMA N 6 Solok Selatan. Dalam observasi yang dilakukan peneliti lakukan, peneliti menemukan beberapa siswa yang terlibat dalam keanggotaan dan selanjutnya adanya guru-guru yang ditunjuk menjadi sebagai pembina PKS tersebut. Selain itu peneliti juga menemukan siswa yang bertugas untuk penertiban jalan saat anak-anak sekolah sedang berdatangan kesekolah yang ditemani oleh beberapa aparat kepolisian. Kemudian dalam observasi yang dilakukan peneliti juga menemukan beberapa siswa yang kedapatan melakukan pelanggaran terhadap aturan sekolah serta pemberian sanksi yang diterima oleh siswa yang bermasalah dengan aturan.

Setiap kegiatan ekstrakurikuler mengandung makna tersendiri dan perannya sendiri. Masing-masing kegiatan ekstrakurikuler tersebut

dapat dibedakan tidak hanya dari batasan nama saja melainkan dari aktifitas yang ada di dalamnya, dan terutama kegiatan ekskul ini juga tidak terlepas dari Visi Misi sekolah yang menaunginya. Seperti kegiatan pramuka, dalam kesehariannya melakukan dan melatih anak-anak untuk lebih peduli kepada alam dan sekitar serta juga tanggap terhadap dalam situasi apapun itu yang terjadi, sehingga menjadikan anak-anak sekolah menjadi lebih peduli atau tingkat kepedulian mereka meningkat.

Kegiatan sispala, bagaimana siswa dilatih untuk melakukan pencitraan kepada alam dan mencintai alam dengan cara melakukan kegiatan reboisasi atau penghijauan dan lain sebaginya, dan kegiatan kegiatan lainnya yang ada di sekolah yang dikategorikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler dan semuanya tidak terlepas dari visi misa sekolah yang terkait.

Begitu juga dengan kegiatan ekstrakurikuler yang diterapkan di SMA N 6 Solok Selatan, kegiatan ekskul yang di sebut dengan Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Kegiatan ini juga muncul karena kebutuhan seperti layaknya kegiatan ekstrakurikuler lainnya, dan kegiatan ini mempunyai peranan yang senada

(6)

dengan apa yang terdapat dalam visi misi sekolah SMA N 6 Solok Selatan yaitu “Visi” “Sejuta Prestasi Dengan Menunjang Karakter (SEJUK) dan

“Misi” (Mewujudkan Insan Cerdas, Berkarakter dan Berwawasan Lingkungan). Adapun peranan PKS di sekolah SMA N 6 Solok Selatan adalah sebagai berikut:

a. Membantu Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Disekolah

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di SMA N 6 Solok Selatan, diperoleh informasi mengenai kedisiplinan siswa yang masih banyak datang terlambat serta masih banyak baju yang keluar sebelum masuk ke lingkungan sekolah, setelah adanya ekstrakurikuler PKS adanya perubahan mengenai kedisiplinan di SMA N 6 Solok Selatan semenjak kegiatan ekstrakurikuler PKS diadakan di sekolah siswa-siswi SMA N 6 Solok Selatan sudah mulai disiplin baik dari segi datang kesekolah dan segi berpakaian.

b. Membantu Mengurangi Angka Kecelakaan Pada Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di SMA N 6 Solok Selatan peneliti mendapat informasi bahwa sebelum adanya kegiatan ekstrakurikuler PKS sering terjadinya kecelakaan di lingkungan

SMA N 6 Solok Selatan yang dikarenakan para pembawa kendaraan yang tidak tertib dalam berlalu lintas.

Ekstrakurikuler yang telah di terapkan di SMA N 6 Solok Selatan dapat membawa perubahan terjadi bahwa dengan adanya kegiatan PKS dapat meminimalisir kecelakaan yang terjadi di lingkungan SMA N 6 Solok Selatan.

Ekstrakurikuler PKS di adakan di SMA N 6 Solok Selatan pada tanggal 18 Juni 2016 dan masih berjalan sampai saat sekarang ini, pelaksanaan ekstrakurikuler PKS dilaksanakan pada waktu yang telah di tentukan oleh pihak sekolah untuk jadwal pelatihan diadakan dalam seminggu di lakukan dua kali dan penyampaian materi PKS di pandu oleh Pak Denny, sedangkan dalam pelaksanaan tugas atau piket PKS dilaksanakan pada hari senin s/d kamis yang mana pelaksanaan tugas PKS di khususkan pada hari yang telah di tentukan karena menyesuaikan dengan seragam putih abu-abu.

SMA N 6 Solok Selatan merupakan salah satu sekolah yang letaknya sangat dekat dengan jalan raya. Letak sekolah yang dekat jalan raya inilah yang kemudian siswa sering mengalami kecelakaan dijalan

(7)

raya, karena pengguna jalan juga bukan hanya anak-anak sekolah namun juga masyarakat umum.

Mengingat hal ini, pihak kepolisian mengunjugi pihak sekolah dengan tujuan mendirikan suatu kegiatan yang diberi nama PKS. Tujuan dari di didirikannya kegiatan ini supaya melatih siswa untuk lebih peduli kepada sesamanya dalam hal apapun termasuk dalam mengarahkan dan memandu teman-temannya ketika menggunakan jasa jalan raya.

c. Membantu Siswa SMP Dalam Menertipkan Penggunaan Jalanan Raya

Kegiatan ekstrakurikuler PKS yang sudah mulai di kenal oleh masyarakat dan juga sekolah, anggota PKS yang berada di sekolah SMA N 6 Solok Selatan selain membantu menertipkan anak-anak yang ada di sekolah yang belajar disana juga membantu anak SMP yang berseberangan dengan sekolah SMA N 6 Solok Selatan dimana kegiatan PKS bermula diterapkan dan dikembangkan. Para anggota PKS setiap paginya yang bertugas selain membatu anak-anak sekolah SMA N 6 juga membatu anak-anak SMP N 14 Solok Selatan yang masuk pagi, dengan tujuan untuk menertipkan para pengguna jalan raya dan juga menekan angka kecelakaan pada

siswa baik pada anak-anak SMA maupun anak-anak SMP.

d. Menumbuh Kembangkan Bakat dan Potensi Diri Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di SMA N 6 Solok Selatan di dapat informasi bahwa adanya ekstrakurikuler PKS dapat membantu siswa dan siswi dalam menumbuh kembangkapan kapasitas diri serta dapat membantu menemukan bakat siswa.

Mereka adalah agen perubahan dalam masyarakat mereka, apabila mereka dibantu dan di arahkan dengan baik kejalan masa depan yang baik pula, membantu mereka dalam menemukan apa yang mereka inginkan namun tidak dengan melupakan kapasitas kerohanian yang mereka miliki. Membangun kapasitas diri baik secara jasmani maupun rohani adalah suatu tindakan yang semestinya dilakukan oleh seorang guru. Disisi lain, guru juga berhak memberikan bentuk-bentuk tidakan lain untuk dapat menemukan potensi dan bakat yang ada di dalam masing- masing siswa yang ia didik, sehingga ketika tumbuh dengan bakat yang sesuai dengan bakat anak itu sendiri, maka sudah pasti akan menjadi manusia yang berbobot untuk seluruh masyarakat.

(8)

e. Meningkatkan Mentalitas dan Emosional Siswa

Perubahan mental yang dialami oleh anggota PKS yang tadi hanya menjalankan tugas untuk ajak pemer saja dan masih takut-takut dalam menjalankan tugasnya, namun setelah lama kelamaan bergabung di kegiatan ekskul PKS mental mereka semakin berani dalam menjalankan tugasnya di setiap pagi sebelum proses PBM berlangsung selain itu mereka juga telah mendapatkan bekal tambahan.

Perubahan akan selalu ada bagi setiap orang yang sibuk dan banyak melakukan hal-hal yang berdaya positif, khusunya anak-anak sekolah yang terlibat dalam beberapa kegiatan yang ada di sekolah. Mejadi aktifis disekolah adalah mimpi bagian setiap jiwa yang bersemangat dalam hidup dan mengejar mimpi, namun hanya ada sebagian yang meresahkan bahwa hal-hal semacam ini tidaklah perlu.

Hal-hal semacam ini adalah ideal, namun itu bukanlah alasan untuk yang lainnya tidak dapat berkarya untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain. Idealnya mereka yang merupakan siswa aktif dalam kegiatan sekolah pasti karakternya akan berbeda dengan siswa yang hanya sibuk dengan kegitan belajar, yang

membedakan mereka adalah mental dan emosional yang ada di dalam setiap jiwa dan diri masing-masing siswa.

Apakah yang lain tidak mempunyai emosi dan mental yang baik ketimbang anak-anak yang sibuk dengan aktifitas sekolah selain belajar? Pasti punya namun kecenderungannya ada pada mereka yang menjadi aktifis di sekolah, karena mereka tidak hanya kaya dengan intelektual namun juga kaya dari sisi pengalaman dan lain sebagainya.

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan yang diperoleh di lapangan atau di lokasi penelitian terkait Kegiatan Patroli Keamanan Sekolah atau yang lebih sering dikenal dengan istilah PKS di sekolah SMA N 6 Solok Selatan ini, jika dikaitkan teori yang di kemukakan oleh Talcot Parson, yang menggunakan skema AGIL. Sistem atau skema ini yang memiliki pengertian diantaranya:

A = Adaptasi/ penyesuaian G = Gol attainmen/ tujuan

I = Integrasi/ penyatuan L = Latency/ pemeliharaan

pola

Merupakan sutau skema yang di usung oleh talcot parson yang

(9)

memiliki pengertian yang menyebutkan bahwa suatu sistem harus mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada disekitarnya agar tetap dapat bertahan fungsinya, kemudian dilanjutkan dengan tujuan, artinya sebuah sistem harus memiliki tujuan yang jelas, agar apa yang dicita-citakan dapat tercapai dan terwujud, selanjutnya sebuah sistem haruslah mampu untuk menyatukan elemen-elemen yang memperkuat sistem tersebut baik dari luar maupun dari luar, dan yang terakhir adalah sebuah sistem harus mampu menjaga pola yang sudah ada sehingga dapat menjaga keadaan dan kestabilan sistem yang ada tersebut.

Seperti apa yang terjadi pada kegiatan PKS di SMA N 6 Solok Selatan, dapat dilihat keberhasilan program ini diterapkan di sekolah karena semua elemen yang terlibat dalam kegiatan ini bekerja dengan baik dan menjalankan fungsinya sesuai dengan tugasnya masing- masing. Siswa dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan apa yang diharapkan dari mereka untuk menjadi foluntir atau relawan di keanggotaan PKS dan bekerja dengan baik, itu karena semua civitas akademika memberikan ruang dan pandangan serta dukungan yang

positif terhadap pelaksanaan kegiatan ini di sekolah.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang di dapatkan oleh peneliti terkait dengan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) sebagai kegiatan ekstrakurikuler disekolah SMA N 6 Solok Selatan. Bentuk ekskul PKS adalah teori dan paraktek, teori yang diajarkan kepada anggota PKS adalah materi tentang kedisiplinan dan etika dalam berlalulintas sedangkan bentuk praktek yang diberikan oleh pembina kepada anggota PKS adalah 12 gerakan tangan, senam lantas ,praktek baris-berbaris (PBB). maka ditemukan beberapa peranan yang di lakukan oleh adanya kegiatan PKS disekolah:

a) Membantu meningkatkan kedisiplinan di sekolah.

b) Membantu mengurangi angka kecelakaan pada siswa.

c) Membantu siswa SMP dalam menertibkan penggunaan jalanan

d) Menumbuh kembangkan bakat dan potensi diri siswa.

e) Meningkatkan mentalitas dan emosional siswa.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rohadi. 2007. Pengelolaan

Pengajaran Sebuah

Pengantar Menuju Guru Profesional. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Noor, Julinsyah, 2011. Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertai Dengan Karya Ilmiah Cetakan 1. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interkasi Edukatif. Jakarta:

Rineka Cipta.

Daryanto, 2013. Administrasi dan Manajemen Sekolah. Jakarta:

Rineka Cipta.

Hasbullah. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan analisis kontrastif antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia seperti yang disajikan penulis, memungkinkan guru dapat memprediksi kesalahan yang dilakukan peserta

[r]