ruNML
ilgtr
AKAMATWiI DAil fiEIAI{CAII Vol.6 Ns. I, Februad 2010Hal. 63 - 75
Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak dan peranan Aparat peryajakan terhadap Kepatuhan
wajib
Pajak Bumi dan Bangunan di Kotasurakarta
Magdalena Nany
staf Pengajar Jurusan
*,*:rm
Ekonomi universiras KristenEndang Satyawati
Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi universitas Kristen Surakarta
Ferani
Alumnus Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Surakarta
ABSTRACT
The objective of this research was to give empirical evidence about the
fficts of
tax payer's lmowledge andtax fficer's rolq on
rand and buildingtar
payer's compliance partially. This research was also intended to give empirical evidence obout the effects of tax payerzs knowledge and taxfficer,s
roles onland and building tax payer's compliance simultaneously. Data takenfrom 150 respondents were analyzed by multiple regression analysis. The results show that ta'r payer's lonwledge and tax officer's roles partially had significant
fficl
on land and building tax payer's compliance. The results also show that tax payer's lvtowledge and tav
fficer's
roles simultaneously had significantffict.
on land and building tax payer's compliance.
Keywords
:
tax payer's lmowledge, taxfficer's
roles, tax payer's compliance, land and buildingtar
PENDAHULUAN
Negara membutuhkan dana
yang
semakin besaruntuk
memelihara kepentingan negara, melindungi rakyat dan membiayai pembangunan. Pajak masih tetap menjadi sumber penerimaan terbesar negara.Hal ini
karena penerimaandi seltor
migas (minyakbumi
dan gas alam) menurun sebagai akibat berkurangnya volume produksi.Krisis BBM
(Bahan Bakar Mtnyak) dunia menjadikan usaha migas semakin terpuruk. Penerimaandi
sektor non migas punmeruun.
Halini
terjadi karena produk kehutanan dan perkebunan berkurang sebagai akibatdari
kerusakan lingkungan, kebakaran hutan dan illegal logging. Sektor pertanian pun terdesak bisnis properti dan industri. Oleh sebab itu, pajak menjadi tulang punggung penerimaan negara.Menurut pasal
33
ayat (3) Undang Undang Dasar 1945, bumi termasuk perairan dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara.Oleh karena itu bagi mereka yang memperoleh manfaat dari bumi dan kekayaan afam
yang
terkandungdi
dalamnya,oleh
karena memperoleh suatu hak kekuasaan rregata, wajib menyerahkan sebagian dari hasil yang diperolehnya kepada negaramelalui
pembayaranpajak.
Selamaini telah
dilakukan pemungutan pajak atas tanah (bumi) yang pelaksanaannya didasarkan pada berbagai Undang-Undang, ordonansilperaturan perundang-undangan lainn;a di bidang agraia dalam rangka meningkatkan penerimaan negara.Pemahaman wajib pajak bumi dan bangunan mengacu pada pendataan dan pendaftaran obyek pajak juga pada kemudahan pembayaran pajak bumi dan bangunan. Pendaftaran objek pajak bumi dan bangunan dilakukan oleh subjek pajak dengan cara mengambit dan mengisi formulir Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP). SPOP disediakan dan dapat diambil secara gratis
di
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Setelah SPOP diisi dengan lengkap dan ditandatangani serta disampaikan kepada Dirjen Pajak maka Dirjen Pajak akan menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) berdasarkan SPOP yang diterimanya. Halini
berarti wajib pajak bumi dan bangunan tidak perlu menghitung sendirijumlah pajak
terutangnya. Pajakyang
terutang dapat dibayarkandi
bank, kantor pos dan giro dan tempat lain yang ditunjuk olehMenteri
Keuangan sehinggawajib paiak tidak harus
membayar pajak terutangnyadi Kantor
Pelayanan PajakBumi
dan Bangunan. Sistemini
diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dari para wajib pajak untuk membayar pajak sebagai wujud kepatuhan dari wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Atau dengan kata lain, kemudahan-Pengaruh Pemahamanwajib Pajakdan PerananAparat..., Magdalena Nany, Endangsetyawati, Ferani
6g
kemudahan tersebut ditujukan agar para
wajib pajak tidak
menundaatal
bersedia segera membayar pajak terutangnya.
Direktorat Jenderal Pajak (2006) dalam The Indonesian Tax
in Brief
menjelaskan tentang sadar dan peduli pajak. Sadar artinya wajib pajak telah memahami dan bersedia melaksanakan kewajibannya untuk membayar pajak.
Sedangkan peduli berarti wajib pajak telah melaporkan semua penghasilannya sesuai dengan ketentuan
yang
berlaku.Jika
semuawajib pajak
bersikap demikian, kemandirian pembiayaan pembangunan yarrg dicita-citakan akan dapat segera terwujud. Alasan mengapa subjek pajak atau wajib pajak menjadi faktor yang paling penting dalam upaya mewujudkan "masyarakat sadar danpeduli pajatr'
adalah karena subjekpajak atau wajib pajak
merupakan komponen utama yang mempengaruhi penerimaan sektor pajak, selain di antaranyaobjek pajak
(seperti penghasilan, tanah.dan
bangunan, dan perdagangan), dannilai
pajak (yaitu persentase/bagianyarg
diambil sebagai pajak dari nilai/harya objek pajak tersebut). Aparat perpajakan turut berperan penting dalamhal
penyampaian informasidan
sosialisasi serta pelayanan kepada wajib pajak, sehingga dapat menimbulkan kesadaran dari para wajib pajak tentang arti penting dari pajak itu sendiri.TELAAII LITERATUR
DAI\I PENGEMBAI\IGA.N{ HIPOTESIS Pajak Bumi dan BangunanMenurut Supramono dan Theresia woro Damayanti (2005: 9g) defrnisi pajak Bumi dan Bangunan yaitu: pajak yang dikenakan terhadap bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya beserta dengan bangunan yang dilekatkan di atas bumi. Dasar hukum Pajak Bumi dan Bangunan adalah undang-undang No. 12 tahun l9g5 sebagaimana telah diubah dengan undang-undang No. 12 tahr.,n 1994. Menurut Supramono dan Damayanti (2005:98). Subjek Pajak Bumi dan Bangunan adalah
:
orang atau badan yang secara nyata mempunyai suafu hak atas bumi dan atau memperoleh manfaat atas bumi dan atau memiliki menguasai dan atau memperoleh manfaat atas bangunan.objek
Pajak Bumi dan Bangunan adalah bumi dan bangunan. Menurut supramono dan Damayanti (2005:98) bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang adadi
bawahnya, sedangkan bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secaxa tetap pada tanah dan atau perairan.Menurut Mardiasmo (2006:302) cara menghitung pBB adalah Tarif pajak xNJKP
PBB terutong = 0,57" x [Persentose NJKP x (NJOP
-
NJOPTKP)]Menurut Mardiasmo (2006:296)
Nilai
Jual Objek Pajak (NJOP) adalah hargarata-ratayan9 diperoleh dari transaksi jual-beli yang terjadi secara wajar, dan bilamanatidak
terdapat transaksijual beli,
NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atauNilai Jual Objek
Pajak Pengganti. Menurut Mardiasmo(200634)
persentase besarnya NJKP yaitu:
1.
Sebesar 40% dan NJOP untuk objek pajak perkebunan, kehutanan, objek pajak lainnya di mana wajib pajaknya perorangan dengan NJOP atas bumi dan bangunan sama atau lebih besar dari Rp. 1.000.000.000,-.2.
Sebesar20%
dan NJOP untuk objek pajakpertambilgffi,
objek pajak lainnya yang NJOPnya kurang dari Rp. 1.000.000.000,-.Menurut
Dirjen
Pajak,Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena
Pajak (NJOPTKP) adalah batas NJOP atas bumi dan/atat bangunan yang tidak kenapajak.
Besarnya NJOPTKPuntuk
setiap daerah kabupatenlkota setinggi- tingginya Rp. 12.000.000,- dengan ketentuan sebagai berikut :1.
Setiap wajib pajak memperoleh pengurangan NJOPTKP sebanyak satu kali dalamI
(satu) tahunpajak.2.
Bila wajib pajak memiliki beberapa objek pajak, maka yang mendapatkan pengurangan NJOPTKP hanya satu objek pajak yang nilainya terbesar dan tidak bisa digabungkan dengan objek pajak lainnya.Tata Cara Pembayaran dan Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan Menurut Mardiasmo IZOOO::Oa-:09) tata cara pembayaran dan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan adalah :
Pajak yang terutang berdasarkan SPPT harus dilunasi selambat-lambatnya 6 bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh wajib pajak.
Pajak yang terutang berdasarkan SKP harus dilunasi selambat-lambatrya
I
bulan sejak tanggal diterimanya SKP oleh wajib pajak.
Pajak yang terutang yang pada saat jatuh tempo pembayaran tidak dibayar atau kurang dlbayar, dikenakan denda administrasi sebesar 2o/o sebtlan, yang dihitung dari saat
jaffi
tempo sampai dengan hari pembayaran untuk jangka waktu paling lama24 bulan.Denda adminisfiasi seperti dimaksud dalam no. 3 ditambah dengan utang pajak yang belum atau kurang dibayar ditagih dengan Surat Tagihan Pajak (STP) yang harus dilunasi selambatnya 1 bulan sejak tanggal diterimanya STP oleh wajib pajak.
1.
2.
3.
4.
Pengaruh Pemahaman Wajib Pajakdan PerananAparat..., Magdalena Nany, EndangSetyawati, Ferani
67
5.
Pajak yang terutang dapat dibayar di Bank, Kantor pos dan Giro dan tempat lain yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.6.
Tata carapembayaran dan penagihan pajak diatur oleh Menteri Keuangan.7.
surat Pemberitahuan Pajak Terutang(sppr),
Surat Ketetapan pajalq dan Surat Tagihan Pajak (STP) merupakan dasar penagihan pajak.8.
Jumlah pajak yang terutang berdasarkan STp yang tidak dibayarkan pada waktunya dapat ditagih dengan Surat paksa.Pengajuan Keberatan atas Pengenaan pajak Bumi dan Bangunan Menurut Direktorat Jenderal Pajak (2006) alasan pengajuan keberatan adalah:
1.
Dalamhal wajib
pajak merasaSppr/sKp
tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, tentang :a.
Luas objek pajak bumi dan atau bangunanb.
Klasifikasi objek pajak bumi dan atau bangunanc.
Penetapan/pengenaan2.
Perbedaan penafsiran Undang-Undang antara wajib pajak dan fiskus yaitu :a.
Penetapan subjek pajak sebagai Wajib pajakb. objek
pajak yangtidak
dikenakanpBB, yaitu
terdapat perbedaanpenafsiran undang-undang dan peraturan perundang-undang
an
antara wajib pajak dengan fiskus, misalnya(1)
Penetapan subjek pajak sebagai wajib pajak.(2)
Objek pajak yang seharusnya tidak dikenakan pBB.(3)
PenerapanNilai Jual Kena pajak (NJKp),
Standar Investasi Tanaman (SIT), Run Of Mine (ROM), Free On Board ffOB), FreeOn Rail (FOR).
(4)
Penentuan saat pajak terutang.(5)
Tanggal jatuh tempo.Menurut Direktorat Jenderal Pajak (2006) persyaratan pengajuan keberatan yaitu:
1.
Syarat Formal :a.
Keberatan diajukan dalam jangka waktu3
(tiga) bulan sejak tanggal diterimaaya SPPT / SKP oleh wajib pajak.b.
Dalam hal keadaan terpaksa (force majeur) wajib pajak harus dapat memberikan dan membuktikan alasan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi.2.
Syarat Materiila.
Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia.b.
Diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yang menerbitkan SPPT/SKP.c.
Dalamhal
dikuasakan kepadapihak lain
harus melampirkan surat kuasa.d.
Diajukan masing-masing dalam Surat Keberatan kecuali yang diajuka4 secafa kolektif melalui Lurah/I(epala Desa untuk setiap SPPT/SKP per tahun pajak.e.
Mengemukakan alasan yang jelas dan mencantumkan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan menurut perhitungan wajib pajak.Menurut Direktorat Jenderal Pajak (2006) hal-hal yang berkaitan dengan keberatan atas pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan yaitu :
1.
Keberatan terhadap SPPT dan atau SKP dengan ketetapan sampai dengan Rp. 100.000,. dapat diajukan secara perseorangan ataupun kolektif melalui Kepala Desa./Lurah yang bersangkutan.2.
Keberatan terhadap SPPT dan atau SKP dengan ketetapandi
atas Rp.100.000,- harus diajukan oleh WP secara perseorangan.
3. KP
PBB setelah menerima Surat Keberatan dari WP memberikan tanda terima.4.
Tania terima daxi KP PBB/tanda pengiriman Surat Keberatan melalui pos tercatat/sejenisnya merupakan tanda bukti bagi kepentingan WP.Sanksi
Pajak Bumi
danBangunan
Menurut Direktorat Jenderal Pajak (2006) sanksi pajak
bumi
dan bangunan terdiri dari:l.
Sanksi administrasia.
Dalam hal WP tidak menyampaikan kembali SPOP pada waktunya dansetelah ditegur
secaratertulis tidak
disampaikan sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran, maka akan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) dengan sanksi berupa denda administrasi sebesar 25% dan PBB yang terutang.b.
Apabila pengisian SPOP setelahditeliti
atau diperiksa ternyata tidak benar (lebih kecil), maka akan diterbitkan SKP dengan sanksi berupa denda administrasi sebesar25% dari
selisih besarnyaPBB
yangterutang.
2.
SanksiPidana:a.
Barangsiapa karena kealpaannyatidak
mengembalikan SPOP atau mengembalikan SPOP tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap danPengaruh PemahamanWajib Pajakdan PerananAparat..., Magdalena Nany, EndangSetyawati, Ferani
69
atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga menimbulkan kerugian
bagi
negara, dipidana dengan pidana kurungan selama- lamanya 6 (enam) bulan atau denda setinggi-tinggnya2 (dua) kali lipat pajak yang terutang.b.
Barang siapa karena dengan sengaja :(1) Tidak
mengembalikanatau
menyampaikanSpOp
kepada Direktorat Jenderal Pajak.(2\
Menyampaikan SPOP tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap dan/ ataumelampirkan keterangan yang tidak benar.(3)
Memperlihatkan surat palsu atau dipalsukan atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar.(4)
Tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan atau dokumen lainnya.(5)
Tidak menunjukkan data atau tidak menyampaikan keterangan yang diperlukan.Sehingga menimbulkan kerugian pada negara, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya
2 (ilta)
tahun atau denda setinggi-tingginya sebesar5 (lima) kali
pajak yang terutang. sanksi pidana tersebut dilipatkan dua apabila seseorang melakukanlagi
tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat satu tahun, terhitung sejak selesainya menjalani sebagian atau seluruh pidana penjara yang dijatuhkan atausejak dibayamya denda.
Terhadapbukan Wajib pajak
yang bersangkutan yang melahrkan tindakan sebagaimanahuruf $)
danhuruf
(5)
dipidana dengan pidana kurungan selama-lamanyaI
(satu)tahun atau denda setinggi-tingginya Rp. 2.000.000,-
Pemahaman Wajib Pajak Pajak Bumi dan Bangunan
Merupakan pemahaman wajib pajak bahwa membayar pBB itu mudah sehingga tidak ada alasan bagi wajib pajak untuk tidak membayar pBB. Hal ini berkaitan dengan pendataan
dan
pendaftaranobjek
pajakjuga
tentang kemudahanpembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. pendaftaran objek pBB dilakukan oleh subjek pajak dengan cara mengambil dan mengisi
formulir spop, spop
disediakan dan dapat diambil secara gratisdi
Kantor pelayanan pBB. setelahsPoP diisi
secarajelas, benar dan
lengkapdisertai
denahobjek
dan ditandatangani lalu dikembalikan ke Kantor pelayananpBB
atau tempat lain yang ditunjuk untuk pengambilan dan pengembalianspop.
Dirjen pajak akan menerbitkan sPPT berdasarkan Spop yang diterimanya. Halini
berarti wajibpajak PBB tidak perlu menghitung sendiri jumlah pajak terutangnya seperti
yang
dilakukanoleh wajib pajak PPh. Menurut
Mardiasmo (2006:309) kemudahan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan terletak pada pajak yang terutang dapat dibayardi
Bank, Kantor Pos dan Giro, dan tempat lain yang ditunjuk Menteri Keuangan. Halini
berarti wajib pajak tidak perlu membayarpajak
terutangnyadi Kantor
PelayananPBB
sendiri. Dengan sistemini
diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dari wajib pajak untuk membayar pajak sebagai wujud kepatuhan dari wajib pajak dalam memenuhi kewaj iban perpaj akannya.Peranan Aparat Perpajakan
Direktorat Jendral Pajak sebagai apant perpajakan
memiliki
peranan yang arrnt penting dalam upaya peningkatan kepatuhan wajib pajakdi
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Untuk itu Dirjen Pajak memiliki visi dan misi (Adiananda (2007:37) yang dijadikan pegangandi
dalam melaksanakan tugasnya. Visi tersebut yaitu:1.
Menjadi model pelayanan masyarakat2.
Berkelas dunia3.
Dipercaya dan dibanggakan masyarakat Sedangkan misi dari Dirjen Pajak yaitu :1.
Misi Fiskal2.
Misi Ekonomi3.
Misi Politik4.
Misi KelembagaaflMenurut Adiananda Q007:3819) upaya untuk
membangunkesadaran dan kepedulian yang pada akhirnya mengarah kepada kepatuhan masyarakat untuk membayar pajak telah dijalankan dengan berbagai macam
cara, antaralain:
1.
Pelayanan prima kepada wajib pajak, yan1 berupa penunjukkan account representative(AR) untuk
melayaniwajib pajak
secara kfiusus yang merupakan upaya khusus agar wajib pajak benar-benar memahami seluk beluk perpajakan. Pelayanar, y^trg lain yaitu pembayaran pajak secaru on line, pendaftarunWajib Pajak serta pelaporannya melalui e-registration.Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak dan Peranan Aparat ..., Magdalena Nany, Endang Setyawati, Ferani 71
2.
3.
Penyuluhan pajak, yang berupa pembinaan dan pengarahan dari fiskus yang menentukan sukses dan gagalnyapenerimaan pajak dapatdilakukan melalui
media
massa maupun penerangan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan informasi perpajakan.Pemeriksaan pajak, yang dilakukan guna menguji kepatuhan wajib pajak.
Harapan peningkatan
law
enforcement telah diwujudkan melalui kualitas pemeriksaan, profesionalisme tenaga pemeriksa, metodedan
prosedur pemeriksaan.Dengan sistem informasi
pemeriksaanyang
terus disempumakanini
diharapkanakan
menghilangkan tumpang tindih pemeriksaan, sehingga kepastian hukum tentang utang pajak dapat segera diketahui oleh wajib pajak.Penagihan, yang dilakukan guna membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pajak
bagi wajib
pajak yang belum melunasi utang pajaknya.Kepatuhan Wajib Pajak Pajak Bumi
dan BangunanKriteria wajib
pajak patuh diatur dalam KeputusanDirjen
pajak Nomor 550 Tahun 2000 yang mencantumkan kriteria yang terkait dengan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan pembayaran pajak. Juga dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 544/I(MK o4r200o yang diubah dengan KeputusanMenteri
KeuanganNo. 235IKMK
0312003. Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut (Pradipta Adiananda e007 :3 5) kriteria waj ib pajakpatuh adalah:1. wajib
pajak tepat waktu dalam menyampaikan Surat pemberitahuan untuksemua jenis pajak dalam 2 taht;rr' terakhir.
2. wajib
pajak tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak,kecuali telah
memperolehizin unfuk
mengangsuratau
menunda pembayaran pajaknya.3-
Wajib pajak tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu sepuluh (10) tahun terakhir.4.
Laporan keuanganwajib
pajak yang diaudit oleh akuntan publik/BpKp harus mendapat stafus wajar tanpa pengecualian, atau dengan pendapatwajar
dengan pengecualian, sepanjang pengecualiantersebut
tidak mempengaruhi laba rugi fiskal. Selanjuhrya ditegaskan bahwa seandainya laporan keuangan diaudit, laporan audit tersebut harus disusun dalam bentuk panjang (longform
report) dan menyajikan rekonsiliasi laba rugi komersial dan fiskal.4.
METODE
PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik tanah dan bangunan
di
kota Surakarta. Sedangkan sampel dalam penelitianini
adalah 150 orang pemilik tanah dan bargunandi
kota Surakarta. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling,di
mana pemilihan sampel dari populasi dilakukan secara acak.Data primer dalam penelitian
ini
diperoleh dengan cara membagikan kuesioner berskala likert 4 secara langsung kopada responden di kota Surakafta.Pemahaman wajib pajak sebagai variabel independen, dapat diukur dari tingkat pemahaman
wajib pajak
terhadaphak dan
kewajibannya serta pengisian formulir SPOP. Peranan aparat perpajakan sebagai variabel independen dapatdilihat dari tingkat
pelayanandan
sosialisasiyang
diberikanoleh
aparatperpajakan. Kepatuhan wajib pajak sebagai variabel dependen dapat dilihat dari sudut pandang tunggakan pajak, sanksi perpajakan dan penyampaian SPOP yang diukur berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 235fl(MK.03/2003.
Sedangkan tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah survey dan riset pustaka.
Data dalampenelitian
ini
akan dianalisis dengan metode analisis regresi berganda padatingkat
signifrkansi 5o%. Memrrut Bhuono Agung Nugroho (2005:4347) pengujianini
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun persamaatr regresinya adalah:Y: p+Frxr+Brxr+e
Keterangan:
Y
Xr XzB
0,-F,
(r G
Kepatuhan wajib pajak Pemahaman wajib pajak
P eranan aparut perpaj akan Konstaflta
Koefisien regresi Error term
Pengaruh Pemahaman Wajib Paiak dan Peranan Aparat ..., Magdalena Nany, Endang Setyawati, Ferani
7g
ANALISIS
Hasil Dan Pembahasan
Hasil
uji
Regresi Pengaruh Pemahamanwajib
Pajak dan peranan Aparat Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Bumi dan BangunanTabel
I
Hasil
Uji
Regresi Pengaruh PemahamanWajib
pajak dan peranan Aparat Perpajakan terhadap KepatuhanlYajib
pajak Bumi danBangunan
*
Signifikan padatingkat signifikansi 0,05Berdasarkan
Tabel l,
menunjukkan bahwa pemahamanwajib
pajakmemiliki
koefisien regresi bertandapositif
dengannilai slg
sebesar 0,000.Peranan aparat perpajakan
juga memiliki
koefisien regresi bertanda positif dengannilai slg
sebesar 0,000.Hasil
analisisjuga
menunjukkan bahwa pemahaman wajib pajak dan peranan aparat perpajakan secaxa bersama-sama memiliki nilai szg sebesar 0,000.SIMPULA}I
DAI\
SARAI{Hasil penelitian
menunjukkanbahwa
pemahamanwajib
pajak berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak"bumi dan bangunan. Peranan aparut perpajakan juga berpengaruh positif secara signifrkan terhadap kepatuhanwajib
pajakbumi
dan bangunan.Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa pemahaman wajib pajak dan peranan aparat perpajakan secaxa bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak bumi dan bangunan. Tingkat pemahaman wajib pajak bahwa membayar pajakbumi dan
bangunanitu
mudahdan
terdapatnya sistemyang
menunjang ketnudahan pembayaran pajakbumi
dan bangunan mempenguror,itin;ka;
kepaffian wajib pajak bumi dan bangunan. peranan aparat perpajakan dalam memberikan pelayanan prima kepada para
wajib
pajak, penyuluhan pajak,Variabel Bebas Koefisien Regresi Sis.
Uji
t^SiS.
Uji
FPemahaman
Wajib Pajak0,235 0,000*
Peranan
Aparat Perpajakan0,1 g7 0,000* 0,000*
pemeriksaan pajak dan penagihan pajak mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak burni dan bangunan.
Kesadaran untuk mematuhi ketentuan pajak yang berlaku berkaitan erat dengan faktor-faktor apakah ketentuan pajak tersebut telah diketahui, diakui, dihargai, dan ditaati. Apabila seseorang hanya mengetahui, berarti kesadaran hukumnya lebih rendah daripada mereka yang mengakui, demikian seterusnya.
Dengan adanyakesadaran dan kepedulian pajak di dalam diri wajib pajak, maka pemahaman akan kewajiban perpajakannya akan tercipta yang pada akhirnya mengarah pada kepatuhan wajib pajak.
Saran
Untuk mencapai tingkat pemahaman tersebut dibutuhkan peranan dari aparat perpajakan. Menurut
Tiono
(2006) fungsi pembinaan yang dilalnrkan oleh fiskus terhadapwajib
pajak hendaknya ditingkatkan. Apabila otoritas pajak hendak memutuskan kebijakan, terlebih dahulu harus mengadakan survei yang disosialisasikan. Kebijakan harus jelas, kebijakan harus seimbang antara hak dan kewajiban, penetapan sanksi yanglebih
berat dantarif
yang rasional.Kebijakan berorientasi pada azas-azas hukum pajak dan tax regulation.
DAFTAR PUSTAKA
Apollo,
2006. Dengan PajakKita
Wujudkan Kemandirian Bangsa. Panitia Lomba Karya Tulis Perpajakan. Jaknrta.Nugroho, Bhuono
Agung, 2005,
StrategiJitu Memilih Metode
Statistik Penelitian Dengan SPSS. Andi Yogtakarta.Direktorat Jendral
Pajak,
2006,The
IndonesianTax in Brief
Tinjauan Perpajakan Indonesia KoperasiPeganai Kantor
Pusat Direktorat Jendral Pajak.Jogiyanto, 2}}4,Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman.
BPFE Yogtakarta.
Mardiasmo, 2006, Peryajakan Edisi Revisi. Andi Yogtakarta.
Pengaruh PemahamanWajib Paiakdan PerananAparat..., Magdahna Nany, EndangSetyawati, Ferani
75
Indriantoro,
Nur
dan Supomo, Bambang, 2A02, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE Yogtakarta.Adiananda, Pradipta, 2007, Fakor-faktor
yang
Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Melaksanakan Kewajiban Perpajakan Slcripsi St, tidak dipublikasikan. (Jnivers itas Sebelas Maret Surakarta.Supramono
dan
Damayanti, TheresiaWoro,
2005, Perpajakan Indonesia Mekanisme dan Perhitun9aa Andi Yogtakarto.Tiono, Kesuma Hadi, 2006,Determinan yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menerapkan Akuntansi Pajak Library @ lib.unair.ac.id.