PENDAHULUAN
Urgensi Bagi Perkuliahan
Untuk membangun model interaksi dua arah yang seimbang, dosen tidak bisa lagi diposisikan sebagai subjek tunggal dan memposisikan mahasiswa sebagai objek pasif. Dosen tidak boleh memandang mahasiswa sebagai objek yang harus menerima pendapat dosen secara plural.
Ruang Lingkup
Kondisi yang diuraikan dalam penjelasan di atas juga dialami oleh sosiologi dan ilmu politik.Sebagai disiplin ilmu sosial yang mempelajari berbagai permasalahan dan perkembangan masyarakat, sosiologi menghadapi permasalahan yang tidak sederhana. Karya Budi Suryadi mengungkapkan bahwa sosiologi politik merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara politik dan masyarakat, antara struktur sosial dan struktur politik, serta antara perilaku sosial dan perilaku politik.22 Dengan demikian kedudukan sosiologi politik merupakan jembatan teoritis dan jembatan metodologis. antara sosiologi dan ilmu politik.
SOSIOLOGI DAN ILMU POLITIK
Sejarah Kelahiran Sosiologi
Selain itu, dosen yang mengajar mata kuliah sosiologi bukanlah ilmuwan yang mempunyai disiplin ilmu sosiologi, melainkan disiplin ilmu lain. Dan saat ini Universitas Gadjah Mada (UGM) mengajarkan disiplin ilmu sosiologi sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri di Fakultas Masyarakat dan Politik.
Definisi dan Objek Kajian Sosiologi
Yang dimaksud dengan kajian sistematis sosiologi adalah sosiologi memposisikan dirinya sebagai suatu disiplin ilmu yang mengikuti kaidah-kaidah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Perubahan sosial yang disebabkan oleh pembangunan, atau disebabkan oleh bekerjanya faktor kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari kajian sosiologi.
Situasi Sosial Yang Mendorong Kelahiran Sosiologi
Logika pemikiran yang demikian menempatkan kedudukan sosiologi sebagai suatu disiplin ilmu yang semakin dibutuhkan sesuai dengan berbagai permasalahan sosial yang timbul dalam masyarakat modern. Tentunya jika identifikasi terus dilakukan, terdapat ribuan bahkan jutaan permasalahan sosial dalam masyarakat modern yang memerlukan pertimbangan dan meminta solusi dari sosiologi.
Definisi Politik
Miriam Budiardjo mengartikan ilmu politik sebagai ilmu yang mempelajari politik atau kebijakan.18 Jadi, semua kajian yang mendalami fenomena politik adalah ilmu politik. Darmawan menegaskan, salah satu perspektif ilmu politik dalam memandang politik adalah politik sebagai proses penentuan kebijakan dari banyak alternatif.
Ringkasan
Menurut Soltaut, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik.20 Jika konversi dilakukan dengan pandangan Heywood tentang makna politik, maka ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang pemerintahan, urusan masyarakat, kompromi dan konsensus, serta ilmu yang mempelajari tentang kekuasaan. Warga negara terlibat dalam proses politik. Partisipasi politik memperhatikan cara-cara yang dilakukan warga negara untuk menyampaikan kepentingannya kepada pejabat publik agar kepentingan tersebut dapat terwujud.
FILOSOFI SOSIOLOGI POLITIK
Definisi Sosiologi Politik
Singkatnya, sosiologi politik merupakan wadah pertemuan antara sosiologi dan ilmu politik, seperti terlihat pada gambar berikut. Melihat penjelasan definisi di atas, nampaknya kajian sosiologi politik menempatkan sosiologi sebagai acuan untuk mengkaji fenomena politik.
Ruang Lingkup Sosiologi Politik
Michael Rush dan Philip Althoff, mengungkapkan ruang lingkup kajian sosiologi politik adalah; (a) sosiologi politik; (b) partisipasi politik; (c) rekrutmen politik; (d) komunikasi politik. Oleh karena itu, tujuan dari bentuk sosiologi politik adalah untuk menjawab bagaimana fenomena sosiologi mempengaruhi fenomena politik.
Sejarah Sosiologi Politik
24 A.A.Said Gatara & Moh.Dzulkiah Said, Sosiologi Politik: Konsep dan Dinamika Perkembangan Kajian (Bandung, Pustaka Setia, 2007), hal.41. Artikel ini menawarkan konsepsi sosiologi politik sebagai cabang sosiologi yang mengkhususkan diri pada studi tentang negara dan kekuasaan.
Ringkasan
Ketika penafsiran seseorang terhadap realitas politik dikatakan sebagai kegiatan yang sia-sia, maka ia akan menjadi apatis dalam berpolitik. Ketiga, tidak adanya faktor untuk “merangsang diri untuk bertindak”, salah satu faktor utamanya adalah faktor materi. Sedangkan yang termasuk dalam kelompok paradigma perilaku sosial; teori sosiologi perilaku dan teori pertukaran Berkenaan dengan tema utama buku ini, penulis tidak bermaksud membahas seluruh teori sosiologi, namun akan mengambil beberapa teori yang dianggap relevan dengan pembahasan politik. Erving Goffman sebagai ahli teori sosiologi yang memasuki era modern, juga termasuk orang yang pemikirannya sangat dipengaruhi oleh postulat di atas, dalam bukunya yang terkenal The Presentation of Self in Everyday Life, 1959.
KEKUASAAN
Definisi Kekuasaan
Damsar mengatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan atau mempengaruhi orang lain agar melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Kekuasaan adalah penggunaan banyak sumber daya (sarana dan kemampuan) untuk mendapatkan kepatuhan orang lain. A Hoogerwerf (1985) Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain sehubungan dengan tujuan aktor itu sendiri.
Kekuasaan Dalam Perspektif Sosiologi dan Ilmu Politik 86
Sebenarnya ilmu politik bukanlah ilmu tentang kekuasaan, melainkan suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana kekuasaan dikelola. Ilmu politik diidentikkan dengan ilmu kekuasaan, seperti bagaimana kekuasaan diperoleh, dipertahankan, dan diperluas. Secara spesifik, ilmu politik mempelajari seluruh pengaturan proses pengambilan kebijakan, termasuk bagaimana pengaturan yang dibuat oleh penguasa terhadap masyarakat.
Model Powercube (Kubus Kekuasaan)
Buku yang ditulis Basrori dkk ini mengutip pendapat beberapa ahli dalam upayanya merumuskan definisi partisipasi politik. Keith Fauls (1999) Partisipasi politik adalah keterlibatan aktif individu atau kelompok dalam proses pemerintahan. Partisipasi politik mempunyai tipologi yang berbeda-beda, yaitu; (1) partisipasi aktif dan pasif; (2) partisipasi individu dan partisipasi kolektif.
SOSIALISASI POLITIK
Definisi Sosialisasi
Dan kebiasaan lahir dalam kehidupan manusia yang berbeda-beda, seperti kebiasaan dalam perekonomian, kebiasaan dalam agama, kebiasaan dalam keluarga, kebiasaan dalam politik. Dalam beberapa kasus pemilu, sering ditemukan pemilih tidak siap menggunakan hak pilihnya hanya karena belum menerima uang atau barang dari peserta pemilu. Dua dampak kebijakan moneter adalah menghancurkan pola pikir pemilih untuk menjadi pemilih pragmatis dan menimbulkan motivasi korupsi pada pemimpin politik terpilih.
Definisi Sosialisasi Politik
Agar masyarakat mengetahui ketentuan normatif yang ditentukan undang-undang pemilu dan pada akhirnya ikut serta dalam menggunakan hak pilihnya, maka perlu dilakukan sosialisasi politik melalui aparat penyelenggara pemilu. Oleh karena itu, sosialisasi politik dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan membangun partisipasi anggota masyarakat dalam kehidupan politik. Pada aspek pertama, kerja sosialisasi politik merupakan transformasi nilai-nilai politik, pengetahuan, keyakinan dan sikap, serta harapan-harapan politik.
Agen Sosialisasi Politik
Klarifikasi definisi tersebut diharapkan dapat menyadarkan kita bahwa hingga saat ini belum ada makna tunggal mengenai definisi partisipasi politik. Partisipasi politik adalah keterlibatan dalam kegiatan politik dalam suatu sistem politik Sumber : Prof.Dr.Damsar, 2013, hal. Russh Althoff (dalam A.A.Said. Gatra & Moh.Dzulkiah Said) menggambarkan hierarki partisipasi politik seperti terlihat pada Gambar 7.1.
PARTISIPASI POLITIK
Definisi Partisipasi Politik
Meski demikian, hampir semua buku yang membahas sosiologi politik mencurahkan satu bab untuk membahas partisipasi politik. Dari pandangan para ahli tersebut, mereka kemudian menyusun beberapa substansi untuk dijadikan “tanda” dalam mendefinisikan partisipasi politik. Dari definisi di atas dapat ditelusuri tanda-tanda untuk mendefinisikan partisipasi politik dalam beberapa komponen.
Tipologi Partisipasi Politik
Melihat perbedaan kedua tipologi di atas, maka jenis partisipasi aktif menunjukkan kegiatan yang berorientasi pada proses input dan output politik, sedangkan partisipasi pasif adalah kegiatan yang berorientasi pada proses output. Selain itu, biasanya terdapat sejumlah individu atau kelompok yang tidak melakukan partisipasi aktif atau pasif dimana mereka menganggap sistem politik yang ada telah menyimpang dari tujuan mereka.
Bentuk dan Hararki Partisipasi Politik
Memegang posisi politik atau administratif Mencari posisi politik atau administratif Keanggotaan aktif dalam organisasi politik Keanggotaan pasif dalam organisasi politik Keanggotaan aktif dalam organisasi kuasi-politik. Sebagai warga negara, memilih adalah bagian dari komitmen kita terhadap kepemimpinan politik, dan menentukan pemimpin politik secara langsung merupakan hak konstitusional setiap warga negara.
Alasan Apatisme Politik
Kajian ini bermula dari pendiri sosiologi yaitu Auguste Comte yang sejak awal mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari pranata sosial (struktur) dan dinamika sosial (proses/fungsi).61 Ketika memandang sosiologi sebagai suatu struktur, Comte menempatkan studi sosiologi sebagai statistik sosial. Salah satu yang terlupakan adalah pertanyaan bagaimana mengukur kelas sosial untuk mengetahui kedudukan sosial perempuan (perempuan) yang “tidak bekerja”. Para politisi memajang gambar dan ucapan “selamat puasa Ramadhan” di sepanjang jalan, melalui baliho atau spanduk.
TEORI SOSIOLOGI POLITIK
Karl Marx (1818-1883)
Dalam masyarakat tradisional, pemilik tanah berperan sebagai kaum borjuis, dan penggarap tanah berperan sebagai proletariat. Dalam masyarakat modern, yang berperan sebagai borjuasi adalah pemilik pabrik, sedangkan proletariat adalah pekerja. Baik dalam masyarakat tradisional (feodal) maupun modern (kapitalis), hubungan antara borjuasi dan proletariat bersifat eksploitasi, karena sifat hubungan mereka adalah ketergantungan.
Individualisme, Holisme, dan Sistemisme
Padahal banyak permasalahan yang muncul ketika peran individu diutamakan dan peran pemerintah dibatasi. Oleh karena itu, peran pemerintah harus didukung dan intervensi pemerintah diposisikan demi kepentingan bersama. Ketika peran institusi politik menjadi begitu kuat dan melahirkan totalitarianisme, kebebasan individu menjadi langka.
Fungfsionalisme Struktural
Meski demikian, lahirnya fungsionalisme struktural sebagai suatu perspektif dipopulerkan oleh sosiolog Perancis Emile Durkheim. Dalam masyarakat ini, kata Durkheim, ada serangkaian kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pihak lain selain anggotanya. Pendekatan fungsionalisme struktural memandang masyarakat sebagai suatu bentuk sistemik yang saling berhubungan, saling bergantung, berubah-ubah, berorientasi pada keseluruhan, dan mencerminkan kebutuhan sistem atau fungsi yang mendasarinya.
Feminisme
64 Gelombang pertama terjadi pada abad ke-18 hingga ke-20, gelombang kedua terjadi pada tahun 1960-an hingga tahun 1980-an, dan gelombang ketiga terjadi pada tahun 1990-an hingga saat ini. Sekitar tahun 1960an, beberapa tokoh feminis seperti Bella Abzug, Betty Friedan dan Gloria Steinem,67 mendirikan organisasi feminis yang berhasil meningkatkan kesadaran gender. Menurut Haryanto, sekitar tahun 1960-an muncul kesadaran di kalangan sosiolog arus utama bahwa kajian gender dan teori feminisme dimasukkan.
Pierre Felix Bourdieu
Pada masa awal karyanya, Bourdieu sangat dipengaruhi oleh Strukturalisme, dan pada tahun 1940-an hingga 1950-an oleh para intelektual Perancis. Dalam teori habitusnya, Bourdieu mengakui bahwa konsep ini banyak dipengaruhi oleh Hegel, Husserl, dan Durkheim. Dalam praktik ritual atau hubungan sosial, individu menjalankan prinsip-prinsip yang terinternalisasi dan menjadi habitus.69.
Erving Goffman
Dalam sejarah politik Indonesia, perdebatan ideologi negara seharusnya diakhiri dengan terpilihnya Pancasila sebagai dasar negara. Sejak berlakunya Perpu tersebut, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dibubarkan oleh pemerintah karena Pancasila dirasa tidak diakui sebagai dasar negara. Dalam tingkat yang lebih ekstrim, aliran ini bahkan menyebut bahwa membela Pancasila sebagai dasar negara adalah tindakan kesyirikan dan kekafiran.
PMEKIRAN POLITIK ISLAM
Mazhab Islam Tentang Politik
Hal ini diingatkan oleh Ayi Sofyan dalam bukunya Etika Politik Islam.72 Selain Al-Qur'an, rujukan pembahasan politik dalam Islam, kata Sofyan, adalah praktik politik Nabi Muhammad SAW. Perdebatan ketiga mazhab ini berkisar pada eksistensi Pancasila sebagai ideologi, yang menurut penulis seharusnya perdebatan ini berakhir setelah Indonesia sebagai negara mayoritas mengambil mufakat untuk menggunakan Pancasila sebagai ideologi negara, karena siasatnya adalah ada diperlukan metode politik Islam yang lebih simpatik dan apresiatif agar dunia modern dapat terwakili dalam Islam Indonesia.
Teori Kelompok Politik: Ibn Qutaibah
Teori Fungsi Sosial dan Masyarakat Politik: Ibn Sina
Teori Perubahan Sosial: Ibn Khaldun
PARTAI POLITIK ISLAM
Definisi Partai Politik Islam
Tujuan dan Fungsi Partai Politik Islam