• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF ANALISIS PEMANFAATAN BEBERAPA JENIS BAMBU (Bambusa Spp - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF ANALISIS PEMANFAATAN BEBERAPA JENIS BAMBU (Bambusa Spp - Unismuh"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

Judul: Analisis Pemanfaatan Berbagai Jenis Bambu (Bambu Spp) pada Hutan Rakyat di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Analisis pemanfaatan berbagai jenis bambu (Bambu Spp) pada hutan rakyat di Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba.”

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja manfaat bambu pada hutan rakyat di desa Maleleng. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis bambu apa saja yang dimanfaatkan pada hutan rakyat di kecamatan Kajang.

TujuanPenelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Hasil Hutan Bukan Kayu ( HHBK )

Pengolahan HHBK Indonesia yang umum dilakukan adalah pengolahan resin, enfleurisasi, pengolahan lemak nabati, pengolahan rotan, pengolahan cangkang dan pengolahan tanaman obat.

Hutan Rakyat

Berdasarkan luas terluar kawasan hutan, diperkirakan luas hutan rakyat seluas 22.500 ha yang tersebar di 9 kecamatan yaitu Kajang, Kajang, Bontotiro, Bontobahari, Ujung Lohe, Bulukumpa, Riloale, Gantara dan Kindang. Tanaman yang dicampur dengan tanaman MPTS (pohon bertangkai banyak) seperti rambutan, durian dan mangga.

Bambu

Ada jenis bambu yang batangnya tidak terlalu tebal, namun ada juga yang sangat tebal, misalnya bambu betung. Tanaman bambu yang tumbuh baik di Indonesia merupakan tanaman bambu simpodial, yaitu batangnya cenderung menggumpal karena cabang-cabang rimpang yang berada di dalam tanah cenderung berkumpul (Agus, dkk, 2006).

Penyebaran dan Tempat Tumbuh Bambu

Bambu diketahui mempunyai khasiat yang baik berupa batangnya yang kuat dan kulit kayunya yang mudah dibentuk. Beberapa kelebihan bambu adalah ringan, kuat, ulet, rata, keras, mudah dikerjakan, mempunyai kelenturan yang baik dan berbentuk dinding tipis yang terbagi menjadi beberapa ruas yang memberikan kekuatan yang besar, sehingga baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan (Hakiki 2016).

Kelebihan Bambu

Bambu merupakan tanaman yang dapat tumbuh dalam waktu singkat dibandingkan dengan tanaman berkayu. Berbeda dengan kayu, setelah ditebang akan membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum digantikan oleh pohon baru. Pemanenan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tebang habis dan tebang pilih.

Cara ini kurang menguntungkan karena akan diperoleh karakteristik bambu yang berbeda-beda dan tidak sesuai dengan yang diinginkan, selain itu akan mengganggu regenerasi bambu itu sendiri. Cara ini sangat efektif karena akan diperoleh kualitas bambu yang diinginkan dan pertumbuhan bambu akan terus berlanjut. Dibandingkan pohon yang hanya menyerap 35-40% air hujan, bambu mampu menyerap air hujan hingga 90%.

Kelemahan Bambu

Potensi dan Pemanfaatan Bambu

Manfaat bambu bagi masyarakat antara lain sebagai bahan konstruksi ringan, sebagai bahan mebel dan kerajinan, sebagai papan komposit (papan laminasi, papan partikel dan papan serat), sebagai bahan baku produksi kertas, dan lain-lain. Tidak semua bambu dapat diselamatkan dalam kehidupan sehari-hari, manfaat bambu sangat banyak, mulai dari akar hingga daunnya, misalnya bambu banyak digunakan untuk kerajinan tangan seperti keranjang, tenun, alat musik dan juga sebagai bahan bangunan. Kegunaan dan manfaat bambu beragam mulai dari perabot rumah tangga, perabot dapur dan kerajinan tangan, bahan bangunan dan perlengkapan lainnya mulai dari industri bambu sederhana hingga industri fiber, laminasi bambu dan industri kertas modern.

Perkebunan bambu juga akan mampu menciptakan iklim mikro disekitarnya, sedangkan hutan bambu skala besar yang sudah cukup umur dapat dikategorikan sebagai satu kesatuan ekosistem yang utuh. Pemanfaatan bambu secara tradisional masih terbatas sebagai bahan bangunan dan kebutuhan keluarga lainnya seperti peralatan rumah tangga, kerajinan tangan, alat seni seperti angklung, calung, seruling, gambang, bahan makanan seperti rebung (Balai Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi, 2011) . Menjual bambu dalam bentuk kerajinan tangan mempunyai nilai ekonomi lebih dibandingkan dengan menjual bambu secara langsung dalam bentuk batang bambu.

Aspek Teknis Budidaya dan Syarat Tumbuh Bambu (Bamboo Sp)

Faktor lingkungan yang paling mempengaruhi pertumbuhan tanaman bambu adalah kondisi iklim dan jenis tanah. Lokasi yang disukai untuk tanaman bambu adalah tanah terbuka yang terkena sinar matahari langsung dengan suhu berkisar 8,8-36oC. Di Indonesia, tanaman bambu dapat tumbuh di berbagai jenis iklim, mulai dari tipe curah hujan A, B, hingga E, atau iklim basah hingga kering.

Bambu dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, dari yang berat hingga ringan, kering hingga berlumpur, dan subur hingga kurang subur. Mulai dari daerah pegunungan yang berbukit hingga daerah yang landai, perbedaan jenis tanah dapat mempengaruhi kemampuan tunas bambu. Tanaman bambu dapat tumbuh pada tanah masam dengan pH 3,5, namun kondisi tanah optimal memiliki pH 5,0 hingga 6,5.

Aspek Ekonomi Bambu

Jenis Bambu (Bamboo Spp)

Disebut bambu/tali cincin karena salah satu kelebihan bambu jenis ini adalah dapat digunakan sebagai bahan pembuatan tali/ikatan (misalnya untuk pengikat pembungkus tempe, dimana dulu tempe banyak terdapat pada pisang dan jati. Daunnya kemudian diikat dengan tali yang terbuat dari tali bambu yang masih muda.Air ini diperoleh dengan cara memotong pucuk tanaman bambu yang masih muda atau sudah tua (pilihlah tanaman bambu yang pucuknya mudah dijangkau atau yang bengkok), kemudian dipotong-potong dalam plastik. (kegiatan ini sebaiknya dilakukan pada sore hari), misal sore hari kita memotong dan membungkus rebung, dan keesokan harinya mengambil air bambu yang sudah diisi kantong plastik.Bambu wulung adalah bambu yang warna kulitnya wulung /hitam/hitam-hijau /ungu tua dan juga terdapat garis kuning di sepanjang batang.

Oh iya, rasa rebung sangat pahit sehingga jarang ada orang yang memanfaatkannya sebagai sayur. Bambu petung/betung atau dendrocalamus asper merupakan salah satu jenis bambu yang mempunyai lingkar batang agak besar dan termasuk dalam keluarga rumput. Bambu betung mempunyai nama lokal yang berbeda-beda disetiap daerah di Indonesia seperti awi bitung (Sunda), pring petung (Jawa), awo petung (Bugis) dan bambu swanggi (Papua). Bambu hitam merupakan salah satu varietas bambu tropis yang memiliki buluh berwarna hitam kehijauan namun daunnya tetap hijau dan merupakan jenis bambu komersial yang banyak dikembangkan di Indonesia. Bambu hitam merupakan tanaman multifungsi, keberadaannya di alam mulai terancam karena budidaya di masyarakat belum mampu memenuhi permintaan pasar.

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Objek dan Alat Penelitian
  • Jenis Data
  • Tehnik Pengumpulan Data
  • Defenisi Operasional
  • Kondisi Geografis dan Administratif
  • Topografi

Responden umum adalah masyarakat Kecamatan Kajang yang mengetahui jenis-jenis bambu dan memanfaatkan tanaman bambu. Responden utama adalah perajin bambu, petani pengguna bambu, pejabat instansi terkait dan tokoh masyarakat di Kecamatan Kajang. Kecamatan Kajang merupakan salah satu kecamatan dalam sistem pemerintahan Kabupaten Bulukumba, ditinjau dari letak/kedudukannya dalam wilayah Kabupaten Bulukumba. Kecamatan Kajang terletak di bagian timur wilayah Kabupaten Bulukumba, dengan luas wilayah 129,06 km2 dan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 47.467 jiwa.

Dilihat dari luas masing-masing desa/kelurahan, Desa Tambangan dengan luas 13,00 Km2 dan Desa Malleleng dengan luas 11,10 Km2 merupakan wilayah desa yang terluas dibandingkan desa/kelurahan lain di Kajang. Kabupaten, sedangkan desa/kelurahan yang mempunyai luas wilayah terkecil adalah Desa Pantarra dan Desa Losisang dengan luas masing-masing 4,00 Km2. Kecamatan Kajang sendiri terletak pada ketinggian yang berbeda-beda yaitu antara 0 – 150 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan berkisar antara 0 – 15% dengan pengelompokan kemiringan di antaranya. Kemiringan lereng di Kabupaten Kajang pada umumnya didominasi oleh lereng sehingga pembangunan di kawasan tersebut sedang tren.

Tabel 4.1. Wilayah Administrasi dan Kependudukan di Kecamatan Kajang Tahun 2014
Tabel 4.1. Wilayah Administrasi dan Kependudukan di Kecamatan Kajang Tahun 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis- Jenis Bambu di Kecamatan Kajang

Bambu Betung (Dendrocalamus asper )

Bambu Betung ini tumbuh di dinding jurang, bambu ini mempunyai pucuk berwarna ungu kehitaman yang ditumbuhi bulu-bulu (miang) seperti beludru berwarna coklat hingga hitam. Bambu betung mempunyai banyak keunggulan dan terutama digunakan sebagai bahan bangunan dan kayu konstruksi untuk konstruksi berbagai bangunan: tiang rumah, tanjakan perahu, rangka gudang tembakau, jembatan dan jalan setapak, perancah dan lain-lain. Pada kadar air 15%, ketangguhan patah Bambu Betung adalah 103 N/mm²; kuat tekan sejajar arah serat 31 N/mm².

Bambu Bulo atau Bamboo legi (Bigantochather)

Bambu Parring (Gigantochloa atter)

Bambu parring ini mempunyai kulit yang lebih tebal, parring biasa digunakan oleh masyarakat Kajang sebagai bahan baku pembuatan bangunan seperti tangga, sangkar bola suji, panrung-panrung dan lain-lain. Bambu ater terutama digunakan sebagai bahan bangunan: rangka rumah, dinding, pagar; dan juga untuk pembuatan perlengkapan rumah tangga seperti ruang depan, furniture dan peralatan dapur. Buluh juga digunakan sebagai bahan tenun (untuk keranjang, dll), juga untuk pembuatan sumpit, tusuk sate, tusuk gigi, dll.

Bambu Tallang (Schizostachhyum brachycladum)

Pemanfaatan Tanaman Bambu pada Masyarakat Kajang

Bambu dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan baku pembuatan berbagai perlengkapan rumah tangga (tinja dan label penampung air nira). Digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai keperluan pertanian (pancang), sebagai bahan bangunan (kandang ternak dan tangga bambu), sebagai kerajinan tangan (wadah hidroponik), dan juga sebagai bahan pangan (rebung yang dapat dijadikan sayuran). Selain itu harga bambu relatif lebih murah sehingga banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan rumah, perabot rumah tangga, alat angkut, kerajinan tangan, produk-produk yang menggunakan teknologi tinggi seperti papan bambu laminasi, pulp dan masih banyak lagi.

Bambu mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Kajang, bambu dikenal mempunyai khasiat yang baik untuk dimanfaatkan berupa batangnya yang kuat dan kulit kayunya yang mudah dibentuk. Bambu paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat kecamatan Kajang sebagai bahan bangunan, kandang ternak, tangga, dan lain-lain karena memiliki batang yang kuat dan juga mudah ditemukan. Bambu sebagai material alami, serbaguna dan terbarukan dikenal sebagai salah satu material bangunan berkelanjutan. Bambu bagi masyarakat Indonesia bukanlah hal baru karena sudah banyak digunakan pada bangunan tradisional masyarakat. Namun, pemanfaatan modernnya untuk bangunan berkelanjutan masih sangat kecil.

Tabel 5.3 Jenis Bambu yang dimanfaatkan di Kecamatan Kajang
Tabel 5.3 Jenis Bambu yang dimanfaatkan di Kecamatan Kajang

Contoh dari pemanfaatan Bambu Parring yang ada di Kecamatan Kajang

Masyarakat Kajang biasanya menggunakan tangga bambu (Tanrang) untuk memudahkan pengumpulan nira kelapa, dan jumlah bambu yang digunakan adalah 1-2 batang bambu untuk setiap tanaman kelapa yang disadap. Bambu digunakan sebagai jembatan penyeberangan sungai-sungai kecil yang menghubungkan jalan menuju persawahan atau kebun masyarakat. Jumlah bambu yang digunakan adalah 15-20 batang bambu, sehingga kuat menahan orang yang lewat dan tidak mudah patah serta tahan lama dalam pemakaiannya. Masyarakat yang memelihara ayam biasanya menggunakan sangkar bambu untuk melindunginya pada malam hari dan menghindari bahaya seperti predator. Dan jumlah bambu yang digunakan adalah 4-7 batang bambu dan ditopang dengan papan sebagai pintu.

Bola suji digunakan masyarakat sebagai upacara adat pernikahan, dan jumlah bambu yang digunakan minimal 20-25 batang bambu. Bola galung ini digunakan oleh masyarakat Kajang sebagai tempat peristirahatan sawah, jumlah bambu yang digunakan sebanyak 15-20 batang bambu. Bale-bal tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat berbaring dan nongkrong. Jumlah bambu yang digunakan adalah 5-7 batang bambu.

Contoh pemamfaatan Bambu Bulo a. Atap Rumbiah (Ata’)

Contoh pemamfaatan Bambu Tallang

Lemang adalah makanan ringan yang terbuat dari beras ketan yang dimasak dalam sebatang bambu, setelah sebelumnya digulung dalam selembar daun pisang. Gulungan daun bambu berisi ketan yang dicampur santan kemudian dimasukkan ke dalam potongan bambu lalu dibakar hingga matang.

Contoh pemamfaatan Bambu Betung a. Pagar (Pagara)

PENUTUP

  • Kesimpulan
  • Saran

Bambu Ater (Gianthocloa ater) sebagai bahan pengganti kayu pada Ukiran Asmat. Jurnal Dinamika dan Kerajinan Batik. 33(1): 57. Identifikasi dan inventarisasi bambu di Blok Pendidikan dan Penelitian Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Pemanfaatan dan pengelolaan bambu secara berkelanjutan di Desa Cijedil, Cianjur, Jawa Barat sebagai upaya mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Keanekaragaman Jenis Bambu dan Pemanfaatannya di Kawasan Hutan Gunung Tilu Desa Jabranti Kecamatan Karangkencana Kabupaten Kuningan. Identifikasi Pemanfaatan Hasil Hutan Masyarakat: Upaya Pelestarian Sumber Daya Genetik dan Sosial Budaya Jurnal Buletin Plasma Nutfah.

Gambar

Tabel 4.1. Wilayah Administrasi dan Kependudukan di Kecamatan Kajang Tahun 2014
Tabel 4.2. Luas  Kecamatan  Kajang  Berdasarkan  Tingkat  Kemiringan Lereng 2014
Tabel 5.1 Jenis Bambu yang ada di Kecamatan Kajang
Tabel 5.3 Jenis Bambu yang dimanfaatkan di Kecamatan Kajang
+2

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Jenis Bambu Yang Digunakan Konsep pada bangunan sekolah alam Panyaden Thailand yaitu bangunan hijau dengan menggunakan material bambu yang digunakan sebagai struktur kolom,

Tagarino; MRSM Agribusiness ABSTRACT This study was conducted to identify the significant effect of relationship and performance of chain actors in the spot market chain of cabbage as