BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia atau dahulu dikenal dengan Bursa Efek Jakarta adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluan investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi Nasional.
Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk mencapai pasar modal Indonesia yang stabil. Jika dikaji lebih lanjut pasar modal di Indonesia bukan merupakan hal baru.
Sejarah pasar modal di Indonesia sebenarnya telah dimulai sejak Pemerintahan Hindia Belanda mendirikan bursa efek di Batavia pada tanggal 14 Desember 1912 yang diselenggarakan oleh Vereneging Voor de Effectenhandel.
Dengan berkembangnya brsa efek di Batavia, pada tanggal 11 Januari 1925 Bursa Efek Surabaya, kemudian disusul dengan pembukaan bursa efek di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Karena pecahnya Perang Dunia II, maka pemerintah Hindia Belanda menutup bursa efek di Batavia pada tanggal 10 Mei 1940.
Pada zaman Republik Indonesia Serikat (RIS), bursa efek diaktifkan kembali. Diawali dengan diterbitkannyaObligasi Pemerintah Republik Indonesia tahun 1950, kemudian disusul dengan diterbitkannya Undang-Undang Darurat tentang bursa Nomor 13 tanggal 01 September 1951. Undang-Undang Darurat itu kemudian ditetapkan sebagai Undang-Undang nomor 15 tahun 1952. Pada saat itu
penyelenggaraan bursa diserahkan pada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) dan Bank Indonesia (BI) ditunjuk sebagai penasihat. Kegiatan bursa kembali terhenti ketika pemerintah Belanda meluncurkan program nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik pemerintah Belanda pada tahun 1956.
Program nasionalisasi ini disebabkan adanya sengketa antara pemerintah Indonesia dengan Belanda mengenai Irian Barat, dan sekarang bernama Papua, yang mengakibatkan lainnya modal usaha ke luar negeri.
Pada tanggal 10 Agustus 1977, Presiden Suharto secara resmi membuka pasar modal di Indonesia yang ditandai dengan Go Publik-nya PT. Semen Cibinong. Pada tahun itu juga pemerintah memperkenalkan Badan Pelaksanaan Pasar Modal (BAPEPAM) sebagai usaha untuk menghidupkan pasar modal.
Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar saham pun mulai meningkat seiring dengan perkembangan pasar finansial dan sektor swasta yang mencapai puncak perkembangan pada tahun 1990.
Pada tanggal 13 Juli 1991 bursa saham diswastanisasi menjadi PT. Bursa Efek Jakarta yang selanjutnya disebut dengan nama BEJ dengan menjadi salah satu bursa saham yang dinamis di Asia. Swastanisasi bursa saham menjadi BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM menjadi badan Pengawas Pasar Modal. Tahun 1995 adalah tahun dimana BEJ memasuki babak baru. Pada 22 Mei 1995 BEJ meluncurkan Jakarta Automatic Trading System (JATS), sebuah sistem perdagangan manual otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual.
Dalam sistem perdagangan manual di lantai bursa terlihat dua (2) deret antrian, yang satu untuk antrian beli dan yang satu untuk antrian jual, yang cukup panjang
masing-masing sekuritas dan kegiatan transaksi dicatat di papan tulis. Oleh karena itu, setelah otomatis ini yang sekarang terlihat di lantai bursa adalah jaringan komputer-komputer yang digunakan pialang atau broker dalam bertransaksi.
Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang adil dan transparan dibandingkan dengan sistem perdagangan manual. Pada Juli 2006 EJ menerapkan perdagangan tanpa warkat atau Secriples Trading dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari peristiwa saham hilang dan pemalsuan saham, serta untuk mempercepat proses penyelesaian transaksi. Tahun 2008 BEJ juga mulai menerapkan perdagangan jarak jauh atau Remote Tranding sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisien pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan.
Saham yang dicatatkan di BEJ adalah saham yang berasal dari berbagai jenis perusahaan yang go public, antara lain dapat berupa saham yang berasal dari perusahaan manufaktur, perusahaan perdagangan, perusahaan jasa dan lain-lain.
Perusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa keuangan. Perusahaan ini terdiri dari dua kategori yaitu perbankan dan perusahaan jasa keuangan non bank. Perusahaan-perusahaan go public yang tercatat pada PT.
BEJ diklasifikasikan menurut sektor industri yang telah ditetapkan oleh PT. BEJ yang disebut dengan JASICA (Jakarta Stock Exchange Industry Classification).
Terdapat 9 (sembilan) sektor industri berdasarkan klasifikasi PT. BEJ, yaitu:
1. Sektor Pertanian (Agriculture), 2. Sektor Pertambangan (Mining),
3. Sektor Industri Dasar dan Kimia (Basic Industry and Chemicals), 4. Sektor Aneka Industri (Miscellaneous Industry)
5. Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods Industry), 6. Sektor Properti dan Real Estate (Property and Real Estate)
7. Sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi (Infrastructure, Utillities and Transportation),
8. Sektor Keuangan (Finance),
9. Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi (Trade, Service, and Investment).
Klasifikasi sektor industri perusahaan publik ini sangat bermanfaat dalam menganalisis perkembangan saham-saham perusahaan publik dari sektor terkait.
Cara pandang saham dari perspektif klasifikasi sektor industri merupakan suatu cara yang populer dan dipakai luas baik leh pemodal institusional maupun individu.
Seiring perkembangan teknologi dan informasi yang serba cepat, kebutuhan masyarakat pun meningkat tajam, setiap orang menginginkan segala sesuatu yang serba instan termasuk makanan dan minuman, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan instan perusahaan memproduksi berbagai komoditi makanan dan minuman. Beberapa komoditi makanan dan minuman yang mengalami kenaikan cukup tajam di masyarakat yaitu biskuit, minuman kesehatan dan mie instan.
4.1.2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia (BEI) 4.1.2.1. Visi
“Menjadi Bursa yang Kompotetitif dengan Kreadibilitas tingkat dunia”
4.1.2.2. Misi
1. Meningkatkan komitmen dalam pengembangan pasar modal.
2. Meningkatkan usaha kecil menengah dan koperasi kepasar modal.
3. Mendukung pemerintah daerah memperoleh pembiayaan melalui pasar modal.
4. Meningkatkan partisipasi investor domestik.
5. Meningkatkan sarana dan prasarana pasar modal Indonesia menghadapi persaingan global.
4.1.3. Pusat Informasi Pasar Modal
Dalam rangka pengembangan pasar, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pendekatan langsung kepada calon pelaku pasar melalui beberapa jalur. Saalah satunya adalah dengan pendirian Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) di daerah-daerah yang potensial.
Pada awalnya pendirian PIPM dimaksudkan sebagai perintis atau pembuka jalan bagi anggota bursa untuk beroperasi di suatu daerah yang potensial. PIPM dapat pula didirikan pada kota-kota yang telah terdapat sekuritas, namun dipandang masih memiliki potensi besar untuk lebih dikembangkan lagi.
Kegiatan-kegiatan di PIPM meliputi berbagai usaha untuk meningkatkan jumlah pemodal lokal dan perusahaan tercatat dari daerah dimana PIPM berada
disekitarnya. Jangkauan kegiatan sosialisasi dan edukasi PIPM tidak hanya di kota tempat PIPM berada, namun juga di daerah-daerah sekitarnya.
Pendirian PIPM di suatu daerah sifatnya tidak permanen karena jika perkembangan pasar modal di daerah tersebut sudah baik maka Bursa Efek Indonesia (BEI) akan merelokasikan PIPM tersebut ke daerah potensial yang baru.
PIPM yang pernah direlokasi adalah PIPM Depansar, PIPM Medan, dan PIPM Semarang. Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 7 PIPM yaitu di Balikpapan, Makasar, Malang, Manado, Palembang, Pekalongan, dan Pekanbaru. Tahun 2008, BEI akan menambah 3 PIPM baru yaitu PIPM Pontianak, Padang dan Jember.
4.2. Gambaran Umum Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
1. PT. Delta Djakarta Tbk.
Pabrik “Anker Bir” didirikan pada tahun 1932 dengan nama Archipel Brouwerij. Dalam perkembangannya, kepemilikan dari pabrik ini telah mengalami beberapa kali perubahan sehingga berbentuk PT. Delta Djakarta Tbk pada tahun 1970.
PT. Delta Djakarta Tbk didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undang-Undang No.
11 tahun 1970 berdasarkan akta No. 35 tanggal 15 Juni 1970 dari Abdul Latief, SH, notaris di Jakarta. Atkta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/75/9 tanggal 26 April 1971. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 56 tanggal 15 Agustus 2008 dari Lindasari
Bachroem, SH, notaris publik di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia masih dalam proses.
Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur – Jawa Barat. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan yaitu terutama untuk memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merek “Anker”, “Carlsberg”, “San Miguel”,
“Kuda Putih” dan “San Mig Light’. Perusahaan juga memproduksi dan menjual produk minuman non-alkohol dengan merek “Sodaku” dan “Soda Ice”.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang saham tanggal 6 Oktober 2003 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris No. 18 tanggal 6 Oktober 2003 dari Sri Herawati Anwar Effendi, SH, notaris publik di Bekasi, disetujui bahwa Perusahaan mengakuisisi 15% saham PT San Miguel Indonesia Foods and Beverages (SMIFB). SMIFB memproduksi minuman non alkohol.
2. PT. Fast Food Indonesia Tbk.
PT Fast Food Indonesia didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 19 Juni 1978 yang dibuat di hadapan Sri Rahayu, S.H. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Surat KeputusanNo.
Y.A.5/245/12 tanggal 22 Mei 1979, telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 4491 tanggal 1 Oktober 1979, dan dimuat dalam Tambahan
No. 682 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1979.
Perusahaan bergerak di bidang makanan dan restoran. Perusahaan memulai usaha komersialnya sejak tahun 1979. Pada tanggal 31 Maret 1993 perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak Rp4.462.500 saham dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp4.462.500. Sejak tanggal 11 Mei 1993, saham Perusahaan yang telah ditawarkan kepada masyarakat telah dicatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2000, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (angka penuh) per saham menjadi Rp100 (angka penuh) per saham. Dengan demikian jumlah dari saham Perusahaan yang ditempatkan dan disektor penuh bertambah menjadi 446.250.000 saham.
Pemegang saham usaha utama Perusahaan adalah PT Gelael Pratama dan PT Megah Eraraharja. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. M.T. Haryono, Jakarta, Indonesia.
3. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan di Republik Indonesia pada 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Atka Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 228. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-291 5.HT.01. 01. Th’91 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari 1992.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan.
Perubahan berdasarkan Akta Notaris Benny Kritianto, S.H. No. 28 tanggal 22 Februari 2008 mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah diterima dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia (sebelumnya Menteri Kehakiman) dalam Surat Keputusan No. AHU-16532.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 3 April 2008.
Perubahan terakhir dalam Akta Notaris No. 2 dari notaris yang sama pada tanggal 1 Juli 2008 mengenai perubahan Direksi dan Dewan Komisaris dan untuk memenuhi ketentuan dalam Surat Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 mengenai Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, telah diterima dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-66708.AH.01 .02.Tahun 2008 tanggal 22 September 2008.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruanglingkup kegiatan perusahaan terdiri dari, antara lain produksi mie, penggailingan gandum, kemasan, jasa manajemen, serta penelitian dan pengembangan. Saat ini perusahaan terutama bergerak di bidang pembuatan mie dan penggilingan gandum menjadi tepung terigu.
Kantor pusat perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76 – 78, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabriknya
berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.
4. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.
Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan akta notaris No. 8 Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, ,11. Let Jend. TB Simatupang Kay. 22-26, Jakarta 12430, dan pabrik berlokasi di 11. Daan Mogot KM. 19, Tanggerang 15122 dan 11. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari Kelompok Heineken, dimana pemegang saham utama adalah Heineken N.V. Transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hugungan istimewa disajikan dalam catatan 20 atas laporan keuangan konsolidasi.
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Untuk mencapai tujuan usahanya, Perseroan dapat melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
a. Produksi bir dan minuman lainnya
b. Pemasaran produk-produk tersebut di atas, pada dasarnya lokal dan internasional
c. Impor atas bahan-bahan promosi yang relevan dengan produk-produk di atas
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, anak perusahaan beroperasi sebagai distributor utama minuman. Anak perusahaan memulai operasi komersial pada
tanggal 1 Januari 2005. Anak perusahaan adalah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat yang berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Jen. TB Simatupang Kay. 22 – 26 Jakarta 12430. Persentase pemilik Perseroan pada PT Multi Bintang Indonesia Niaga adalah 99,9%.
5. PT. Mayora Indah Tbk.
PT Mayora Indah Tbk didirikan dengan Akta No. 204 tanggal 17 Februari 1977 dari Poppy Savitri Parmanto, S.H., pengganti dari Ridwan Suseb, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/5/14 tanggal 3 Januari 1978 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 1990, Tambahan No. 1716. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 25 tanggal 30 Juni 2008 dari Saifudin Arief, S.H., notaris di Tangerang, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agen/perwakilan. Saat ini perusahaan menjalankan bidang usaha industri makanan, kembang gula dan biskuit. Perusahaan menjual produknya di pasar lokal dan luar negeri.
Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat perusahaan terletak di Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya No. 21-23, Jakarta, sedangkan pabrik perusahaan terletak di Tangerang dan Bekasi.
6. PT. Tunas Baru Lampung Tbk
PT. Tunas Baru Lampung Tbk didirikan berdasarkan akta No. 23 tanggal 27 Desember 1973 dari Halim Kurniawan. S.H. Notaris di Teluk Betung. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/233/25 tanggal 10 Juli 1975 serta diumumkan dalam Berita Republik Indonesia No. 44 tanggal 1 Juni 1999, tambahan No.
3194. anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 20 tanggal 13 Agustus 1999 dari Ny. Machrani Moertolo S.SH, notaris di Jakarta, antara lain mengenai perubahan nilai nominal saham serta peningkatan modal dasar. Modal ditempatkan dan modal disetor. Perubahan ini telah disahkan oleh Direktur Jendral Hukum dan Perundang-undangan Departemen Kehakiman dengan surat No. C- 15025/HT.01.04.TH.99 tanggal 18 Agustus 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 12 November 1999.
tambahan No. 316.
Perusahaan berdomisili di Jakarta, dengan perkebunan seluas kurang lebih 5 ribu hektar terletak di Lampung Tengah – terbaggi Besar dan Pabrik berlokasi di lampung, Surabaya, Tangerang, Palembang dan Kuala Elnok. Kantor Pusat Perusahaan terletak di Wisma Budi. Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6 Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama meliputi bidang perkebunan, pertanian, dan perindustrian, termasuk bertindak sebagai pedagang eksportir dan importir.
Saat ini Perusahaan terutama bergerak sebagai bidang produksi minyak
goreng sawit, minyak goreng kelapa, minyak kelapa, minyak sawit dan sabun.
Serta bidang perkebunan kelapa sawit dan hibrida. Perusahaan mulai menjalankan kegiatan produksi CPO pada bulan September 1995 dan minyak goreng pada bulan Oktober 1996. hasil produksi dipasarkan di dalam dan ke luar negeri.
7. PT. Siantar Top Tbk
PT Siantar Top Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 12 Mei 1987 dari Ny. Endang Widjajanti, S.H., notaris di Sidoarjo dan akta perubahannya No. 64 tanggal 24 Maret 1988 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-5873.HT.01.01.Th.88 tanggal 11 Juli 1988 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 104 tanggal 28 Desember 1993.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie (snack noodle), kerupuk (crackers) dan kembang gula (candy). Perusahaan berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara) dan Bekasi (Jawa Barat). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Tambak Sawah Vo. 21-23 Waru, Sidoarjo. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1989. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, khususnya Asia.
8. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) didirikan 02 September 2009 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1 Oktober 2009. ICBP merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi Penyedap Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), pemegang saham pengendali. Kantor pusat Indofood CBP berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76-78, Jakarta 12910, Indonesia, sedangkan pabrik perusahaan dan anak usaha berlokasi di pulau Jawa, Sumatera, Kalimatan, Sulawesi dan Malaysia.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971.
Perusahaan ini mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi.
Induk usaha dari Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah INDF, dimana INDF memiliki 80,53% saham yang ditempatkan dan disetor penuh ICBP, sedangkan induk usaha terakhir dari ICBP adalah First Pacific Company Limited (FP), Hong Kong. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ICBP terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan
makanan khusus, kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan.
Merek-merek yang dimiliki Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, antara lain:
untuk produk Mi Instan (Indomei, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam), Dairy (Indomilk, Enaak, Tiga Sapi, Kremer, Orchid Butter, Indoeskrim dan Milkuat), penyedap makan (bumbu Racik, Freiss, Sambal Indofood, Kecap Indofood, Maggi, Kecap Enak Piring Lombok, Bumbu Spesial Indofood dan Indofood Magic Lezat), Makanan Ringan (Chitato, Chiki, JetZ, Qtela, Cheetos dan Lays), nutrisi dan makanan khusus (Promina, Sun, Govit dan Provita)
Pada tanggal 24 September 2010, ICBP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ICBP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.166.191.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp5.395,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 07 Oktober 2010.
9. PT. Pioneerindo Gourmet International
PT. Pioneerindo Gourmet International didirikan berdasarkan akta notaris No.
48 yang dibuat oleh Arikanti Natakusumah S.H, notaris di Jakarta tertanggal 13 Desember 1983 dan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tertanggal 10 April 1984 nomor CH-2169-HT.01.01.Th 84 dan didaftarkan pada pengadilan negeri Jakarta Pusat, tanggal 4 Mei di bawah nomor 1218/1984 dengan nama PT. Putera Sejahtera Pioneerindo. Anggaran dasar
Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dalam rangka Penawaran Umum termasuk dalam akta No. 52 tanggal 5 Maret 1994 oleh Adam Kasdarmadji S.H, notaris di Jakarta, tentang peningkatan modal dasar dari Rp. 40.000.000.000,00 (empat puluh milyar rupiah) menjadi Rp.
100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah) yang terdiri dari 40.000.000 saham menjadi 100.000.000 saham dengan nominal per lembar saham Rp.1.000,00 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia, dengan surat keputusannya tanggal 24 Maret 1994 No. C2- 4965.HT.01.04.Th.94. Pada tanggal 20 Januari 1984 PT. Putera Sejahtera Pioneerindo mengadakan kontrak perjanjian dengan Pioneer Take-Out, Franchisor Amerika Serikat untuk penggunaan merek dagang California Pioneer Chicken dan disahkan pada tanggal 14 Agustus 1984. Namun, surat perjanjian tersebut dibatalkan pada tanggal 2 Maret 1989 karena pihak franchisor tidak dapat memenuhi kewajiban utamanya yaitu memasok bumbu untuk produk California Pioneer Chicken. Untuk melanjutkan aktivitasnya, manajemen PT. Putera Sejahtera Pioneerindo memutuskan untuk membuat kualitas produk dan menciptakan produk dengan merk dagang ”California Fried Chicken” dengan surat pendaftaran ciptaan tanggal 10 Agustus 1989 nomor 002067 dan didaftarkan kembali pada tanggal 18 September 1993 No.
9851 dan No. 9855 Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Rapat Tahunan PT.
Putera Sejahtera Pioneerindo tanggal 29 Juni 2001 dihasilkan perubahan nama dari PT. Putera Sejahtera Pioneerindo menjadi PT. Pioneerindo Gourmet
International Tbk. Sehubungan dengan perubahan kebijaksanaan pemerintah mengenai merek berbahasa asing, maka perseroan mengganti merek perseroan dari “California Fried Chicken” menjadi “CFC”. Hal ini tidak berpengaruh terhadap citra perseroan, karena masih menggunakan logo yang sama, walaupun sebenarnya sudah merencanakan hal ini jauh sebelumnya.
Perusahaan terpaksa mengeluarkan tambahan dana untuk mengganti seluruh merek California Fried Chicken yang sudah terpasang menjadi CFC. Sejak perseroan menjadi pemegang merek dagang California Fried Chicken hingga saat ini jaringan CFC di seluruh Indonesia telah tersebar di propinsi-propinsi besar termasuk di kota Medan. Sampai saat ini jumlah oulet CFC yang ada di bawah wilayah Sumatera Utara berjumlah 10 outlet yang berada di pusat perbelanjaan.
10. PT Sekar Laut Tbk
Bahan baku utama yang digunakan perusahaan dalam menghasilkan produk adalah geragau dan ketela pohon yang disediakan oleh sejumlah petani geragau di Indonesia timur, Jawa Tengah dan Barat, Sulawesi Selatan dan Kalimantan, sementara tepung ketela pohon dibeli dari petani pada sekitar pabrik.
Perusahaan yang punya satu kapasitas terdiri dari 7.5 ton per tahun dan pasar dengan produk krupuk pada merek dagang Finna: udang kering, emping dibumbui terbuat dari melinjo, ketela pohon dan jagung. Pemasaran domestik oleh distributor whollyowned, PT Pangan Lestari. Pada September 1996 yang perusahaan telah mendapat satu US$ 30 juta syndicated pinjaman dari investor asing dan Bank Joint Venture. Pinjaman dalam 2 bentuk, satu pinjaman dari
US$ 27.5% di atas SIBOR dengan satu masa dari 4.5 tahun dan satu hak suara untuk 3 tahun. Sisa dari pinjaman adalah untuk konstruksi pabrik dan akan membawa tingkat bunga pada 2% di atas SIBOR dengan masa dari 5 periode tahun dan 1 tahun.