• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandemi COVID-19 sudah berlangsung hampir dua tahun melanda Indonesia, pada tanggal 22 April 2022 tercatat 6.042.595 total kasus terkonfirmasi, 31,219 kasus aktif di Indonesia saat ini.(1) Kasus aktif COVID- 19 di Jawa Barat sebanyak 11.626 kasus aktif dari 1.104.720 total kasus terkonfirmasi.(2) Tercatat kasus aktif pada tanggal 22 April 2022 di Kota Bandung dengan jumlah 199 kasus.(3) Hal ini menyebabkan dampak yang luar biasa terutama di bidang pendidikan.

Demi mencegah cluster COVID-19 di sekolah proses belajar mengajar selama pandemik dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) atau online dengan berbagai pertimbangan dan pengaturanya.(4) Namun selama melakukan pembelajaran selama daring, pendidikan Indonesia mengalami hambatan seperti karakter anak sekolah dasar yang cenderung bermain.(5) Dengan pertimbangan karakter anak sekolah dasar yang cenderung bermain dan penularan virus COVID-19 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri membuat keputusan pembelajaran tatap muka terbatas di seluruh satuan pendidikan dilaksanakan pada Juli 2021.(6)

Selama melakukan kegiatan PTMT atau pembelajaran tatap muka terbatas siswa, pengajar, dan warga sekolah lainnya diharapkan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan membantu dan mencegah penyebaran COVID-19 di Kawasan sekolah.(7) Protokol kesehatan merupakan suatu panduan yang berisi aturan-aturan tentang perilaku hidup bersih dan sehat

(2)

dalam rangka menjaga kesehatan tubuh agar terbebas dari penularan suatu penyakit, dalam konteks ini, terbebas dari penularan COVID-19.(8)

Upaya ini tentu tidak bisa dilakukan pihak sekolah saja, orang tua siswa, siswa, harus mendukung dalam pelaksanaan penggunaan protokol kesehatan di sekolah. Protokol kesehatan di sekolah diantaranya adalah penggunaan masker pada wajah, penggunaan masker merupakan self-protection sebagai upaya pencegahan pada virus corona.(9) Selain upaya pencegahan sendiri, protokol kesehatan lainnya seperti ketersediaan alat pencuci tangan di sekolah, ketersediaan hand sanitizer dan thermo gun, ruang kelas berjarak dan dibersihkan menggunakan desinfektan merupakan upaya pencegahan yang bisa disediakan di sekolah.(4) fasilitas tersebut harus tersedia di sekolah, baik swasta maupun negeri sebagai bentuk dukungan pemutusan mata rantai penularan COVID-19, khususnya di kota Bandung.

Berdasarkan pengalaman magang di Puskesmas Griya Antapani, ketika melakukan penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Puskesmas Griya Antapani memiliki sekolah dasar sebanyak 8, dengan SD negeri sebanyak 5 SD, dan swasta sebanyak 3 SD. Terdapat perbedaan dalam ketersediaan fasilitas protokol kesehatan di sekolah negeri maupun swasta seperti tidak lengkapnya fasilitas protokol kesehatan. Hal itu ditunjukan dengan terdapatnya salah satu sekolah negeri yang tidak memiliki hand sanitizer dan thermo gun di gerbang sekolah berbeda dengan salah satu sekolah swasta yang dikunjungi terdapat hand sanitizer dan thermo gun di gerbang sekolah. Selain itu terlihat perbedaan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di salah satu sekolah negeri dengan didapatinya beberapa siswa yang tidak menggunakan masker di kelas selama jam pembelajaran.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan di salah satu sekolah dasar negeri di Bogor menunjukan fasilitas sanitasi dan hygiene sangat baik, namun untuk APD seperti masker tidak tersedia di sekolah ini, dan penerapan protokol kesehatan tenaga kerja sudah baik.(10) Berdasarkan penelitian lainnya

(3)

yang dilakukan di Madrasah Aliyah 384 menunjukan sebanyak 86,3% orang tua dan 82,5% siswa bersikap mendukung penerapan protokol kesehatan 5M, dan sebanyak 88,8% orang tua dan 90% siswa menyatakan tidak ada hambatan dalam menerapkan protokol kesehatan 5M.(11) Penelitian lainnya yang melakukan penelitian di sekolah dasar Pangudi Luhur Jakarta Selatan dengan hasil tingkat kesiapan warga sekolah dalam menjalankan protokol kesehatan sudah cukup baik.(8) Penelitian terdahulu menunjukan tidak 100% protokol kesehatan tercapai, hal ini menjadi gambaran bahwa tidak semua orang menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Upaya penerapan protokol kesehatan di sekolah dalam pembelajaran tatap muka terbatas selama pandemic COVID-19 memerlukan upaya promosi kesehatan yang terencana dan sistematis misalnya dengan menggunakan Precede-Proceed Model (refrence). Model ini dipilih karena memiliki kelebihan yaitu menyediakan struktur dalam penerapan teori, dan konsep secara sistematis untuk merencanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan.(12)

Fenomena di atas merupakan kenyataan yang berada di lapangan, meskipun tidak semua sekolah memiliki permasalahan yang sama. Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan penelitian dengan fokus untuk mengetahui perbedaan penerapan protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka terbatas, mencakup penerapan protokol kesehatan di sekolah dasar negeri maupun swasta.

B. Identifikasi Masalah

Dengan kenaikan kasus yang tetap berlanjut, dan keterbatasan belajar dirumah, pendidikan di Indonesia harus dibuka kembali dengan berbagai pertimbangan, sehingga diberlakukan pembelajaran tatap muka terbatas atau PTMT, dan demi mencegah kluster baru di sekolah, anak-anak serta tenaga

(4)

pendidik harus mendapatkan keamanan dan proteksi diri, sehingga diberlakukan PTMT dengan syarat dan wajib menggunakan protokol kesehatan. Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah “Penerapan Protokol Kesehatan pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas pada Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Antapani”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui Penerapan Protokol Kesehatan pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas antara Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Griya Antapani.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengetahuan siswa mengenai COVID-19, ketersediaan sarana, keteladanan guru dan staf sekolah, sosialisasi, dan penerapan protokol kesehatan di sekolah dasar negeri dan swasta

b. Mengetahui perbedaan pengetahuan siswa, ketersediaan sarana, keteladanan guru dan staf sekolah, sosialisasi, dan penerapan protokol kesehatan antara sekolah dasar negeri dan swasta.

c. Mengetahui alasan atau latar belakang perbedaan atau tidak ada perbedaan antara sekolah negeri dan swasta

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah Tempat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat karena dapat memberikan pengetahuan baru dan evaluasi di sekolah mengenai protokol kesehatan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

(5)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, wawasan terhadap protokol kesehatan di sekolah sehingga dapat menjadi bahan referensi pengembangan ilmu perkuliahan

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan pelajaran kuliah dalam lapangan dan menambah pengalaman

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan penerapan protokol kesehatan di sekolah dasar negeri dan swasta.

Responden pada penelitian ini yaitu anak kelas 4 dan 5, pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2022. Tempat pelaksanaan penelitian ini di wilayah kerja UPTD Puskesmas Griya Antapani.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

1 MARSUM BAGELEN 2 SUKIYAH BAGELEN 3 SUKIYAH BAGELEN 4 EDGAR ARSHAQ ALFAREZEL BANYUURIP 5 FERA HARYANTI BANYUURIP 6 INTAN YATASYA CAROLINAWATI BANYUURIP 7 MUHAMMAD

Revised list of institutional votes at the Nomenclature Section of the XIX IBC, Shenzhen, 2017 The revised list of institutional votes for the XIX International Botanical Congress in