• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Bab I Pendahuluan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Bab I Pendahuluan"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

Apa saja permasalahan guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pembinaan akhlak siswa SMA Negeri I Astanajapura. Bagaimana peran guru agama Islam dalam meningkatkan pembinaan akhlak siswa SMA Negeri I Astanajapura.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Sistematika Penulisan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari uraian data penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian.

Deskripsi Teoretik

  • Pengertian Guru Agama sebagai Pendidik
  • Tugas dan Peran Guru Pendidikan Agama Islam
  • Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam
  • Syarat-syarat Guru Pendidikan Agama Islam
  • Pendidikan Agama Islam

Dengan demikian, guru agama Islam harus memposisikan dirinya sebagai model atau panutan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sosial budaya. Kriteria atau sosok guru agama Islam yang ideal, dalam perspektif Islam, tidak lepas dari sosok Nabi.

ﺍﻷﺧﻼﻕ ﻣﻜﺎﺭﻡ ﻢﲤﻷ ﺑﻌﺜﺖ ﺎﳕﺍ

Hasil Penelitian yang Relevan

Nohan Riodani (2015), skripsi berjudul “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Perilaku Islami Siswa SMK Negeri I Boyolali Tulungagung”. Muhammad Teguh Nugroho, “Peran Guru Pai Di Era Globalisasi Dalam Mendorong Moral Siswa SMAN 47 Model Jakarta Selatan”.

Kerangka Pemikiran

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan secara mendalam secara objektif sesuai dengan data yang terkumpul. Untuk memperoleh data dalam makalah ini, teknik yang digunakan peneliti meliputi penelitian lapangan.

Setting Penelitian/ Tempat dan Waktu Penelitian a. Setting Penelitian

Data dan Sumber Data

Jika penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara untuk mengumpulkan data, sumber data disebut responden, yaitu orang yang menanggapi atau menjawab pertanyaan peneliti, baik tertulis maupun lisan. Jika peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber data dapat berupa objek, gerakan, orang, tempat atau proses tertentu. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui sumbernya dengan melakukan penelitian terhadap objek yang diteliti.

Data kedua adalah data sekunder yaitu data yang tidak secara langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya peneliti harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen. 51 https:// achmadsuhaidi.wordpress.com> pengertian sumber data, jenis data dan metode, diakses pada 8 Juli 2018.

Teknik Pengumpulan Data

Beberapa jenis observasi dilakukan dalam penelitian ini, yaitu observasi partisipan, observasi terbuka atau terselubung, dan observasi tidak terstruktur. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau dijadikan sumber data penelitian. Saat melakukan observasi, peneliti berpartisipasi dalam apa yang dilakukan sumber data dan memperhatikan naik turunnya.

Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak disusun secara sistematis tentang apa yang akan diamati. Selama observasi peneliti tidak menggunakan instrumen yang baku, melainkan hanya berupa tanda-tanda observasi. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti atau pengumpul data mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan mereka peroleh.

Saat melakukan wawancara, peneliti harus mendengarkan dengan seksama dan mencatat apa yang dikatakan informan.

Teknik Pengolahan Analisis Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilah, menghilangkan yang tidak perlu, yang akan memberikan gambaran yang lebih terarah tentang pengamatan, dan juga memudahkan peneliti untuk mengambil data jika diperlukan. Tidak semua data yang terkumpul valid dan reliabel, sehingga perlu dilakukan reduksi agar data yang akan dianalisis benar-benar valid dan reliabel. Inferensi atau verifikasi adalah upaya mencari makna dari data yang terkumpul dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal lain yang sering terjadi, dsb.

Pertama-tama, kesimpulan sementara dirumuskan, tetapi dengan bertambahnya data perlu dipelajari lagi.

Pemeriksaan Keabsahan Data

Keandalan dipastikan dengan konsultasi rutin dengan pengawas sebelum dan sesudah mendapatkan data dari lapangan. Portabilitas dibuat agar data penelitian disajikan dalam kalimat yang sederhana, lengkap dan mudah dipahami oleh pembaca, selain itu juga disajikan dengan tabel dan gambar untuk memudahkan gambaran hasil penelitian. Konfirmasi dilakukan dengan menangguhkan hasil wawancara dan observasi serta menunjukkan kebenarannya kepada informan.

BAB IV

Deskripsi Data

Sejarah Singkat SMA Negeri I Astanajapura

Kemudian berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 421.3/Kep-514-Disdik/2003, SMA Negeri 1 Astanajapura ditetapkan sebagai sekolah akhir.

Visi, Misi, dan Tujuan

Mengembangkan potensi diri siswa melalui pembinaan siswa secara terus menerus untuk menciptakan siswa yang unggul dan berakhlak mulia. Tujuan dari SMA Negeri I Astanajapura sendiri adalah untuk mendidik siswa yang cerdas dan berakhlak mulia.

Profil Sekolah

NPSN 20214970

Struktur Organisasi SMAN I Astanajapura

Tenaga Pendidik (Guru) dan Tenaga Kependidikan

Keadaan Peserta Didik 1. Jumlah Peserta didik

Siswa program IPA di kelas XII memiliki 4 kelompok belajar, pada program IPS di kelas XII terdapat 5 kelompok belajar.

Sarana dan Prasarana Sekolah

Hasil Penelitian

Permasalahan yang di hadapi Guru PAI dalam Pembinaan Akhlak Siswa

Masih banyak permasalahan yang harus dihadapi oleh para guru pendidikan agama Islam untuk memajukan dan menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik kepada para siswanya. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh guru PAI dalam pembinaan akhlak siswa di SMAN I Astanajapura menurut informan dari tempat tersebut mengetahui berbagai jenis permasalahan yang ada dalam pembinaan akhlak dan solusinya dalam menghadapi permasalahan tersebut. Akumulasi pembentukan siswa karena mendapatkan nilai NEM yang kecil dari sekolah sebelumnya dan ketika siswa akan masuk SMA, membawa pengaruh yang sangat besar terhadap proses perkembangan moral.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis menyimpulkan bahwa arus globalisasi yang semakin pesat memberikan dampak yang besar terhadap perubahan kehidupan manusia. Nah, kalau mau tahu bagaimana saya sebagai guru agama bisa memotivasi anak saya untuk sholat, ada datanya. Semua itu dapat dilihat melalui adanya program yang dibuat oleh guru pendidikan agama Islam berupa laporan kegiatan sholat wajib.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa untuk kenakalan remaja di SMAN I Astanajapura perilaku siswa masih terkendali.

Bentuk-Bentuk Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Siswa

67 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Aliyah selaku koordinator ekstrakurikuler agama dan guru PAI, 15 November 2018. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Siti Aliyah sebagai guru PAI, beliau mengatakan bahwa: “ Senyum, sapa, sapa, santun, harap santun… itu budaya Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti, disimpulkan bahwa pelaksanaan pembinaan akhlak di SMAN I Astanajapura dapat dilakukan melalui kegiatan pembiasaan diantaranya membaca Al-Qur'an.

Wildan, katanya: Cara guru PAI meningkatkan pembinaan akhlak dengan metodenya adalah dengan praktek langsung. Penjelasan siswa bernama Wildan Nur Fadilah mengatakan bahwa: “Sekolah sudah menerapkan pembinaan akhlak yang baik, tergantung diri kita sendiri. Selain itu, ada juga faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembinaan akhlak di SMAN I Astanajapura.

Pertanyaan berikut ini terkait dengan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk meningkatkan akhlak siswa di SMAN I Astanajapura.

Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Pembinaan Akhlak Siswa

Mujadalah, mesti perkara pertama rasul, maksudnya berkaitan guru sebagai pendidik, kalau mengikut konteks saya guru itu sangat berpengaruh. Berhubung dengan peranan guru sebagai pengajar, lebih menitikberatkan tugas merancang dan melaksanakan pengajaran. Peranan guru sebagai pengajar di dalam kelas ialah kanak-kanak mendapat maklumat terlebih dahulu, pertemuan ini berakhir di sini.

Dalam dunia pendidikan, peran guru agama Islam adalah selain berusaha menanamkan ilmu, ia juga harus menanamkan nilai-nilai agama Islam kepada anak didiknya agar dapat menghubungkan antara ajaran agama dan ilmu pengetahuan. Guru sebagai pembimbing agama harus memberikan arahan kepada anak didiknya ketika memberikan ilmu yang dimilikinya. Guru sebagai orang tua kedua bagi siswa harus mencurahkan seluruh kasih sayang kita kepada siswa.

Jadi ketika orang tua sudah menyekolahkan anaknya untuk dididik oleh gurunya dan disinilah peran guru sebagai orang tua murid di sekolah artinya tugas guru disana adalah mendidik, membimbing, memperbaiki, memimpin, menguatkan, memberi contoh yang baik. kepada anak didiknya karena peran orang tua terhadap anak bersifat mendidik.

Pembahasan

  • Bentuk- Bentuk Pelaksanaan Pembinaan Akhlak 1. Melalui Pembiasaan
  • Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Pembinaan Akhlak Siswa

Pada Bab IV telah dipaparkan data dan temuan penelitian mengenai kajian peran guru agama Islam dalam meningkatkan perkembangan akhlak siswa. Guru agama Islam adalah pendidik yang mengajarkan ajaran Islam dan membimbing peserta didik menuju kedewasaan dan membentuk kepribadian yang berakhlak mulia. Peran guru pendidikan agama Islam tidak hanya mengajar dan mendidik siswanya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Di SMAN I Astanajapura, siswa dibiasakan membaca Al-Quran selama kurang lebih 10 menit setiap jam pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di SMAN I Astanajapura dibimbing oleh guru PAI dan juga oleh senior kelas XI. Pada dasarnya peran guru pendidikan agama Islam dan guru umum adalah sama, yaitu sama-sama berusaha untuk menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada anak didiknya, agar mereka memahami ilmu yang lebih luas dan lebih mengetahui.

Akan tetapi peran guru pendidikan agama islam selain berusaha mentransfer ilmu juga harus menanamkan nilai-nilai agama islam kepada anak didiknya agar dapat menghubungkan ajaran agama dan ilmu pengetahuan.

Keterbatasan Penelitian

Tugas ustadz sendiri terkait dengan peran ustadz di sekolah adalah sebagai berikut. Dengan adanya kegiatan keagamaan di sekolah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di sekolah yang diprogramkan oleh guru PAI. Interpretasi temuan penelitian yang terbatas, masih banyak aspek yang belum dapat diungkap oleh penelitian tentang peran guru PAI dalam peningkatan perkembangan moral siswa.

Peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pembinaan akhlak siswa di SMAN I Astanajapura cukup baik. Peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan pembinaan akhlak peserta didik, selain peran guru sebagai pengajar dan pendidik dalam memberikan ilmu kepada peserta didik, juga mendisiplinkan peserta didik agar menjadi taat kepada ajaran. peraturan sekolah. Peran guru PAI disini ada tiga, yang pertama guru sebagai pembimbing agama yang selalu memberikan arahan, pencerahan dan menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik kepada anak didiknya.

Kedua, guru berperan sebagai orang tua kedua, sehingga guru harus berbakti dan memberikan kasih sayang kepada anak didiknya tanpa membedakan satu dengan lainnya.

Saran

Nasrullah, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Membentuk Karakter Siswa, Jurnal Ilmiah Kreatif “Jurnal Kajian Pemikiran Pendidikan Agama Islam”. Apa saja permasalahan yang dihadapi guru PAI dalam meningkatkan pembinaan akhlak siswa di SMAN I Astanajapura. Menurut Anda, bagaimana peran guru PAI sebagai orang tua kedua dan teladan bagi siswa?

Jabatan : Kepala Sekolah dan Guru Pendidikan Agama Islam Hari/Tanggal : Senin, 26 November s/d Kamis, 13 Desember 2018 Amalan apa saja yang digunakan untuk meningkatkan pembinaan akhlak siswa di SMAN I Astanajapura. Berdasarkan apa yang anda ketahui, apa saja bentuk pembinaan akhlak yang dilaksanakan di sekolah ini.

Penampilan tim hadroh dan juga marhabanan di SMAN I Astanajapura dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Gambar  di  atas  menunjukkan  siswi  SMAN  I  Astanajapura  menyempatkan  mengaji Alquur’an setelah selesai melaksanakan shalat dhuha
Gambar di atas menunjukkan siswi SMAN I Astanajapura menyempatkan mengaji Alquur’an setelah selesai melaksanakan shalat dhuha

Gambar

Tabel 4.3   Tenaga Pendidik ADM KURIKULUM
Gambar  di  atas  menunjukkan  siswi  SMAN  I  Astanajapura  menyempatkan  mengaji Alquur’an setelah selesai melaksanakan shalat dhuha

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UU SISDIKNAS adalah untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

a. Konsep pendidikan akhlak pada anak dalam keluarga. Islam memiliki metode yang tepat untuk membentuk anak berakhlak mulia yang sesuai dengan ajaran Islam. Beberapa