38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JenisPenelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pre eksperimen, yaitu metode penelitian yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen tanpa kelas kontrol dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran matematika melalui pendekatan problem posing dengan setting kooperatif pada siswa kelas X TSM 1 SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa.
B. VariabeldanDesainPenelitian
1. VariabelPenelitian
Dalam penelitian ini, variable penelitiannya adalah hasil belajar siswa, aktivitas siswa, , dan respon siswa. Perlakuan yang diberikan adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing setting kooperatif.
2. DesainPenelitian
Desain pada penelitian ini adalah The One Group Pretest-posttest design.
Tabel 3.1 Model Desain Penelitian The One Group Pretest-posttest design Grup Pre-test Variabel Bebas Post-Test
E O
1X O
2(Sumber: Sugiyono, 2015:111)
38
39
Keterangan:
X = Perlakuan Pengajaran matematika Melalui Pendekatan Problem Posing dengan setting kooperatif.
E = Kelompok Eksperimen O
1= Pre-test
O
2= Post-test
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TSM SMKT Somba Opu Kabupaten Gowa, yang terdiri dari 3 kelas.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X TSM 1.Cara pengambilan sampel dalam penelitian inidengan teknik simple random sampling yakni sampel diambil dari populasi secara acak dengan alasan kemampuan dari tiap kelas homogen, artinya penentuan kelas bukan berdasarkan prestasi.
D. DefinisiOperasionalVariabel
DefinisiOperasionalVariabelpadapenelitian ini adalah:
1. Ketuntasan Belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu hasil
belajar yang dicapai oleh siswa selama mengikuti proses
pembelajaran melalui pendekatan problem posing dengan setting
40
koperatif. Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar jika hasil belajar siswa tersebut telah mencapai skor ≥ 75 atau nilai 75 dan tuntas secara klasikal jika terdapat ≥ 75% jumlah siswa yang telah mencapai skor ≥ 75
2. Aktifitas siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses komunikasi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru yang menghasilkan perubahan tingkah laku selama proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan problem posing dengan setting kooperatif.
3. Respon siswa pada penelitian ini adalah tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika melalui pendekatan problem posing dengan setting koperatif
4. Pendekatan problem posing dengan setting kooperatif didefinisikan sebagai konsep belajar yang melatih siswa untuk mengembangkan pikirannya sehingga setiap masalah matematika yang dihadapi oleh siswa tersebut dapat diselesaikannya sendiri.
E. ProsedurPenelitian
Setelah menetapkan subjek penelitian, maka langkah-langkah
penelitian dilaksanakan sebagai berikut:
41
1. TahapPersiapan
a. Konsultasi dengan pembimbing, guru, dan kepala sekolah untuk memohon agar peneliti diberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
c. Menyusun instrument penelitian dalam bentuk tes hasi lbelajar, lembar aktivitas siswa, serta lembar respon siswa yang divalidasi oleh tim validator.
2. TahapPelaksanaan
Pelaksanaan pengajaran yang dilakukan peneliti yaitu selama empat kali pertemuan. Pelaksanaan experiment dilakasanakan sebagai berikut:
a. Memberikan Pre-Test (TesAwal).
b. Satu kelas tersebut diberikan perlakuan yaitu diajar dengan menggunakan pendekatan problem posing setting kooperatif.
c. Memberikan Post Test (TesAkhir).
3. TahapAkhir
a. Mengumpulkan data-data tentang tes hasil belajar, observasi aktivitas siswa, dan angket respon siswa terhadap pendekatan problem posing dengan setting kooperatif.
b. Menganalisis data yang telahdikumpulkan.
c. Menginterpretasikan hasil analisis data.
42
F. InstrumenPenelitian
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar ini disusun untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes hasil belajar siswa terdiri dari 5 soal essay karena dapat mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksud dengan gaya dan caranya sendiri.
b. Lembar Observasi
a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing dengan setting kooperatif.
b. Angket Respon Siswa
Merupakan lembar instrumen yang digunakan untuk mengetahui pendapat siswa selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran di Kelas melalui pendekatan problem posing dengan setting kooperatif.
Angket respon ini di susun oleh peneliti.
G. TeknikPengumpulan Data
Teknikpengumpulan data dalampenelitianini antara lain:
43
1. Tes Hasil Belajar
Data tentang ketuntasan belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar. Data ini diperoleh dari tes yang dilakukan oleh guru setelah proses pembelajaran berakhir. Tes yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah bentuk essay.
2. Lembar Observasi
Data tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan keterlaksanaan pembelajaran dikumpulkan dengan mengunakan lembar observasi. Hasil observasi diberikan pada setiap kolom pengamatan dengan memberikan tanda cek list ( ) pada kolom- kolom yang tersedia.
3. Angket
Data tentang respon siswa dikumpulkan dengan menggunakan angket respon siswa. Angket tersebut dibagikan kepada siswa untuk mengetahui pendapat siswa selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran di kelas melalui pendekatan problem posing dengan setting kooperatif.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
44 1. Statistik Deskriptif.
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, mean, median, modus, standar deviasi, dan perhitungan persentase.
a. Analisis hasil belajar matematika.
Hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan pemahaman materi matematika siswa setelah diterapkan Problem Possing. Data mengenai hasil belajar matematika siswa digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi.
Tabel 3.2Interpretasi Kategori Nilai Hasil Belajar
Nilai Hasil Belajar Kategori
0 – 59 60- 69 70 - 79 80 - 89 90 – 100
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
(Rusli, 2014: 29)
Disamping itu hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara individual. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar
45
apabila memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah yakni 75. Sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 75%
siswa di kelas tersebut telah mencapai skor paling sedikit 75.
Ketuntasan belajar klasikal =
Tabel 3.3 Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas X TSM 1 SMKT Somba Opu
(Rusli, 2014: 29)
Analisis data peningkatan hasil belajar
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gain (peningkatan) hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen. Gain diperoleh dengan cara membandingkan hasil pretest dengan hasil posttest. Gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan hasil belajar matematika siswa adalah gain ternormalisasi (normalisasi gain). Adapun rumus dari gain ternormalisasi adalah :
Skor Kategorisasi Ketuntasan Belajar
0 <74 Tidak Tuntas
75 100 Tuntas
46 Keterangan :
: Rata-rata skor tes akhir
: Rata-rata skor tes awal
: Skor maksimum yang mungkin dicapai
Untuk klasifikasi gain ternormalisasi terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Gain Ternormalisasi
Nilai Gain Ternormalisasi Kategori
g < 0,3 Rendah
0,3 g 0,7 Sedang
g ≥ 0,7 Tinggi
Sumber: Sadirman (2015:45)
b. Analisis data akivitas siswa.
Analisis data aktivitas dilakukan dengan menentukan frekuensi dan persentase frekuensi yang dipergunakan oleh siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan Model Problem Possing.
Data mengenai aktivitas siswa dianalisis dengan menghitung persentase tiap aktivitas siswa.
Rumus :
Keterangan :
47 Aktivitas ke ...
Persentase siswa yang melakukan aktivitas k-n Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas jumlah siswa yang hadir setiap pertemuan
Indikator keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
c. Respon Siswa
Data tentang respon siswa diperoleh dari angket respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran.Selanjutnya dianalisis dengan mencari persentase jawabansiswa untuk tiap-tiap pertanyaan dalam angket.
Respon siswa dianalisis dengan melihat persentase dari respon siswa.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data respon siswa adalah sebagai berikut :
1.
Menghitung persentase banyak siswa yang memberikan respon positif dengan cara membagi jumlah siswa yang memberikan respon positif dengan jumlah siswa yang memberikan respon kemudian dikalikan 100%.2.
Menghitung persentase banyaknya siswa yang memberikan respon negatif dengan cara membagi jumlah siswa yang memberikan respon negatif dengan jumlah siswa yang memberikan respon kemudian dikalikan 100%.Data mengenai respon siswa dianalisis dengan menghitung persentase tiap pilihan respon dengan menggunakan rumus :
48 Keterangan :
P : Persentase respon siswa yang menjawab ya.
F : Banyaknya siswa yang menjawab ya.
B : Banyaknya siswa yang mengisi angket.
Respon siswa dikatakan positif jika persentase respon siswa dalam menjawab ya untuk setiap aspek ≥ 75 %.
2. Statistik Inferensial.
Sebelum melakukan uji hipotesis yaitu dengan menggunakan statistik Uji-t dan Z satu sampel maka terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis sebagai berikut
a. Uji normalitas.
Pengujian normalitas bertujuan untuk melihat apakah data tentang hasil belajar matematika siswa sebelum dan setelah perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Untuk keperluan pengujian normalitas populasi digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan hipotesis sebagai berikut:
H0: Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1: Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Kriteria yang digunakan yaitu diterima H0 apabila P ≥ α, dan H1 ditolak jika P < α dimana α = 0,05. Apabila P ≥ α maka H0 diterima, artinya data hasil belajar matematika setelah perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
49 b) Uji hipotesis.
1) Pengujian hipotesis berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menggunakan uji kesamaan rata-rata yaitu dengan menerapkan teknik uji t satu sampel (One sample t-test).
One sample t-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu
variabel bebas.Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Pada uji hipotesis ini, diambil satu sampel yang kemudian dianalisis apakah rata-rata mencukupi nilai KKM = 75. Uji hipotesis dibuat dalam situasi ini, yaitu:
H0 : µ 74,9 melawan H1 : µ >74,9 Keterangan:
µ: Parameter skor rata-rata hasil belajar siswa
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Diterima jika P-Value dimana Ho ditolak jika p < α, dimana α = 5%. Jika P-Value< α berarti hasil belajar matematika siswa mencapai KKM 75.
2) Pengujian hipotesis berdasarkan Ketuntasan Klasikal menggunakan uji proporsi.
Pengujian hipotesis proporsi adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah proporsi yang dihipotesiskan didukung informasi dari data sampel (apakah proporsi sampel berbeda dengan proporsi yang
50
dihipotesiskan).Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan pengujian hipotesis satu populasi.
Uji hipotesis dibuat dalam situasi ini, yaitu:
H0 : π 74,9% melawanH1 : π>74,9%
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Ho diterima jika P-Value≥ α dan H1 ditolak jika P-Value < α, dimana α = 5%.
Jika P-Value< α berarti ketuntasan klasikal tercapai.
3) Pengujian hipotesis berdasarkan Gain (peningkatan) menggunakan uji t satu sampel.
Pengujian Gain digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar matematika yang terjadi pada siswa kelas eksperimen, diperoleh dengan membandingkan skor rata-rata pretest dan posttest.
Uji hipotesis dibuat dalam situasi ini, yaitu:
H
0: µ
g 0,29melawan H
1: µ
g> 0,29
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
I.