• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Diajukan Oleh RESKI OSPIAH, S.H. NIM : 4620101021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Diajukan Oleh RESKI OSPIAH, S.H. NIM : 4620101021"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA FIKIR

Kajian Teori

  • Teori Negara Hukum
  • Teori Kepastian Hukum
  • Teori Hak Asasi Manusia

Konsep negara hukum ditandai dengan adanya pemisahan kekuasaan dalam penyelenggaraan negara, yaitu kekuasaan membentuk undang-undang (legislatif), kekuasaan melaksanakan undang-undang (eksekutif), dan kekuasaan yudikatif (yudisial). Kegagalan gagasan negara hukum liberal dalam menciptakan kesejahteraan rakyat menyebabkan lahirnya gagasan negara hukum yang lain, yaitu gagasan negara hukum formal. Sesuai dengan asas legalitas sebagai salah satu unsur negara hukum formal, maka fungsi hukum sangatlah penting dan strategis serta sangat menonjol.

Gagasan negara hukum formal belum bisa mengimbangi perkembangan masyarakat yang berkembang sangat pesat karena gagasan negara hukum formal sudah sesuai dengan asas legalitas sempit (lawfulness) yang sangat merugikan. terikat oleh hukum. Oleh karena itu, muncullah gagasan tentang negara hukum substantif, dimana dalam negara hukum substantif pemerintah tidak terikat secara tegas pada undang-undang yang berdasarkan asas legalitas. Sesuai dengan apa yang dikutip dalam pernyataan Frederich Julius Stahl tentang negara hukum, maka harus ada perlindungan hukum terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).18 Hak Asasi Manusia adalah hak yang dimiliki secara kodrati oleh setiap orang sejak ia dilahirkan, dan hak tersebut tidak dapat dimiliki. dibantah oleh siapapun..

Konsep Praperadilan

  • Pengertian Praperadilan
  • Praperadilan Pasca Putusan MK no. 21/PUUXII/2014
  • Pihak-pihak yang Berkepentingan dalam Pengajuan Praperadilan
  • Acara Pemeriksaan Praperadilan
  • Gugurnya Praperadilan

Tersangka dan terdakwa oleh KUHAP telah ditempatkan pada kedudukan dan harkat dan martabatnya sebagai manusia, yang harus diperlakukan sesuai dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Andi Hamzah mengatakan dalam bukunya Hukum Acara Pidana Indonesia bahwa “Hukum Acara Pidana mempunyai ruang lingkup yang lebih sempit yaitu mencari kebenaran, mengusut, mengusut dan diakhiri dengan pelaksanaan suatu tindak pidana (eksekusi) oleh Jaksa.” 25 Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara KUHP dengan KUHAP, yaitu KUHAP merupakan hukum pidana formil atau KUHAP yang memuat tentang cara menegakkan hukum pidana substantif. Meskipun KUHAP tidak memberikan pengertian hukum tentang hukum acara pidana, namun hukum acara pidana pada hakikatnya memuat aturan-aturan yang mengatur tentang penerapan atau acara, antara lain dalam kaitannya dengan penyidikan, penyidikan, penuntutan, penyidikan, putusan pengadilan, dan penetapan hukum acara pidana. pembuatan, upaya hukum. dan pelaksanaan ketentuan atau putusan pengadilan dalam upaya mencari dan menemukan kebenaran materiil.

20 Hukum acara pidana saja tidak cukup memberikan keselarasan antara hak asasi seseorang dengan kepentingan hukum acara pidana, namun juga memperhatikan hubungannya dengan sistem peradilan pidana secara keseluruhan. Hukum acara pidana merupakan “bagian dari komponen sistem peradilan pidana di suatu negara, dan setiap negara mempunyai sistem yang berbeda-beda sehingga efektivitas pencegahan kejahatan pun berbeda-beda.”26. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sepanjang tidak dimaknai jika penetapan tersangka tidak mencakup penggeledahan dan penyitaan.”28.

Selain memperluas ruang lingkup gugatan pendahuluan, Mahkamah Konstitusi dalam putusan aquo juga memberikan pengertian atau makna ungkapan “bukti permulaan” (dalam pasal 1 angka 14 KUHP), “bukti permulaan yang cukup” (dalam pasal 1 angka 14 KUHP), “bukti permulaan yang cukup” (dalam pasal 1 angka 14 KUHP). pasal 17 KUHAP) dan “bukti yang cukup” (dalam Pasal 17 KUHAP). dalam Pasal 21 ayat (1) KUHAP) adalah “setidaknya dua alat bukti yang termasuk dalam Pasal 184 KUHAP”. 1) “Perkara “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang cukup” dan. 24 Terhadap dua perintah terakhir putusan MK, Juneadi menyatakan bahwa MK dalam putusannya telah menegaskan telah memahami maksud dari “bukti permulaan” dan “bukti permulaan yang cukup”. Pasal 183 K.Pr.Penale yang semula berguna bagi pengadilan dalam memutus perkara pidana kemudian redaksionalnya digunakan untuk kepentingan penyidik ​​dalam menetapkan tersangka.30 Masalahnya, Mahkamah Konstitusi sekalipun dalam putusan ini baru-baru ini telah memberikan kepastian hukum mengenai pengertian frasa “. bukti permulaan”, “bukti permulaan yang cukup” dan “bukti yang cukup”, sebaliknya Indriyanto Seno Adji menilai keputusan ini menimbulkan permasalahan bagi penegakan hukum (tidak hanya bagi KPK, namun juga bagi Polri dan KPK). Kejaksaan Agung) dalam persiapan alur praperadilan dengan “wajah-wajah baru dari kedua belah pihak”, yaitu sidang pendahuluan di satu sisi sebagai landasan hak atas perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi tersangka dan di sisi lain prasangka tangan juga bisa menimbulkan risiko yang besar. berperan dalam upaya pemberantasan kejahatan (korupsi). Selain itu, dalam hal menentukan adanya “bukti permulaan yang cukup” sepenuhnya menjadi kewenangan penyidik.

Kemudian yang terakhir, jika dikaitkan dengan asas legalitas dalam hukum acara pidana, maka seharusnya dikeluarkannya putusan MK ini dimaknai seperti itu. Jadi, teori locus dan tempus dalam hal ini tidak terletak pada dimana atau kapan tindak pidana itu dilakukan, melainkan dimana atau kapan proses hukum atau peradilan itu dilakukan, maka persoalan ini tetap termasuk dalam bidang legalitas sebagaimana dimaksud dalam hukum acara pidana. 40 Retnowulan Sutanto dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata Secara Teori dan Praktek, (Bandung: Alumni, 1980), hal.

41 Wirjono Prodjodikoro menyatakan dalam bukunya Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata di Indonesia bahwa suatu putusan bersifat deklaratif, yaitu apabila putusan yang diminta mempunyai akibat hukum.

Penelitian terdahulu

Upaya apa yang dapat dilakukan agar persidangan pendahuluan dapat berjalan efektif untuk mewujudkan perlindungan hukum terhadap hak-hak tersangka dan pihak ketiga mulai dari tahap penyidikan, penyidikan, dan penuntutan pidana. Berdasarkan judul dan rumusan permasalahan yang diangkat di atas, ternyata terdapat perbedaan dengan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini mempunyai kebaruan yang dapat melengkapi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Kerangka Pikir

Definisi Operasional

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Pendekatan Penelitian
  • Bahan Hukum
  • Pengumpulan Bahan Hukum
  • Analisis Bahan Hukum

Salah satu perkara yang telah diputus oleh hakim melalui acara pendahuluan mengenai sah atau tidaknya penetapan tersangka adalah kasus penetapan Hengky Lisady sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan, dimana Hengky Lisady mengajukan gugatan pendahuluan terhadap Polrestabes Kota Makassar ke Pengadilan Negeri Makassar bernomor 6 /Pid.Pra/2020/PN.Mks dan meminta status tersangkanya dicabut. 48 Waron antara penjual Sianny Octavia, Josephine Gunawan dan Lau Tjiap Tjin dan pembeli Hengky Lisady untuk 12 (dua belas) sertifikat hak milik. 63/2015 tanggal 23 April 2015 di hadapan Notaris Fredrik Taka Waron antara Penjual Sianny Oktavia dan Josephine Gunawan serta Pembeli Hengky Lisady terhadap SHM No.

64/ 2015 di hadapan Notari Fredrik Taka Waron antara Penjual Sianny Octavia dan Josephine Gunawan dan Pembeli Hengky Lisady terhadap SHM NO. 65/2015 di hadapan Notari Fredrik Taka Waron antara Penjual Sianny Octavia dan Josephine Gunawan dan Pembeli Hengky Lisady untuk SHM No. 86/ 2015 di hadapan Notaris antara Penjual Sianny Octavia dan Josephine Gunawan dan pembeli Hengky Lisady untuk SHM No.

Bukti surat T-25 adalah akta jual beli Nomor 52 Tahun 2018 di notaris antara penjual Sianny Octavia dan Josephine Gunawan dengan pembeli Hengky Lisady atas SHM NO. Bahwa Lau Tjiop Tjin Hengky berhutang pada Lisady total Rp 4 miliar, dan menyerahkan SHM sebagai jaminan. 52 Kebetulan juga demikian dengan keterangan ahli tersebut yang menyebutkan adanya penggelapan yang dilakukan Hengky Lisady tanpa adanya surat kuasa yang dikeluarkan oleh Sianny Octavia kepada Hengky Lisady di hadapan notaris perdata untuk menjual. agunan terhadap SHM telah diuji.

Mengingat bukti penerimaan uang tersebut berupa kwitansi yang diberikan Hengky Lisady kepada Lau Tjion Tjin (bukti surat T-32 hingga T-54). Mengingat sebagaimana dalam BAP yang diajukan tergugat dalam perkara praperadilan ini, belum ada terdakwa karena Hengky Lisady masih berstatus saksi. Menimbang bahwa dari pertimbangan-pertimbangan di atas, tampak tidak terdapat sedikitnya 2 alat bukti yang cukup untuk menetapkan pemohon Hengky Lisady sebagai tersangka, sehingga putusan tersangka terhadap pemohon Hengky Lisady yang dibuat oleh tergugat adalah tidak sah.

Menimbang bahwa dengan memperhatikan dasar-dasar permohonan Pemohon yaitu berkenaan dengan keberatan atas diterbitkannya SP3 atas nama Terdakwa Hengky Lisadi Alian Ucok dan selanjutnya dalil Pemohon telah dibantah oleh Termohon dengan alasan Termohon. telah menerbitkan SP3 berdasarkan putusan sementara Pengadilan Negeri Makassar yang menyatakan bahwa penyidikan atas nama tersangka Hengky Lisady alias Ucok tidak sah;

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pertimbangan Hakim Dalam Memutus Keabsahan Surat Penetapan

Dalil pokok acara pendahuluan dalam putusan nomor 06/Pid.Pra/2020/PN.Mks yang diajukan kuasa hukum pemohon seperti dalam permohonan adalah bahwa penetapan tersangka terhadap pemohon oleh penanggung jawab tidak sah karena tidak sah. tidak didukung oleh paling sedikit 2 (dua) alat bukti yang diawali dengan laporan polisi yang dibuat oleh. Menimbang bahwa Termohon kemudian memanggil Pemohon Hengky Lisady untuk hadir di kantor Termohon (Bukti T-3a, T-3b, T-3c), namun Kuasa Hukum Pemohon berhalangan hadir karena sakit dengan melampirkan surat keterangan dari RS Siloam (bukti P-14). Bahwa atas saran Lau Tjiap Tjin, saksi Sianny Octavia dan Josephine Gunawan telah memberikan surat kuasa menjual di hadapan notaris kepada pemohon Hengky Lisady untuk menjual harta kekayaan berupa tanah tertentu sebagaimana tercantum dalam Sertifikat tertentu, yaitu Surat Kuasa. dari Pengacara. menjual no.28 tanggal 25 November 2014 terhadap 8 (delapan) sertifikat Hak Milik dan kuasa menjual no.25 tanggal 25 Maret 2015 terhadap 12 (dua belas) sertifikat hak milik seluruhnya atas nama Sianny Octavia dan Josephone serta kuasa menjual TIDAK.

Saksi menandatangani surat kuasa No. 28, No. 25 dan No. 31 di kantor notaris, surat kuasa diberikan kepada Hengky Lisady; Mengingat jika memperhatikan keterangan-keterangan para saksi di atas, dalam perkara perdata semuanya lebih dominan karena ada hubungan hukum antara Lau Tjiop Tjim dan Hengky Lisady mengenai pinjam meminjam uang dengan jaminan SHM Land dan disertai dengan surat kuasa untuk menjual garansi SHM. Kesaksian ahli Baharudding Badaru yang menjelaskan, Hengky Lisady melakukan penggelapan karena SHM dijual sebagai jaminan utang sebesar 4 miliar oleh Hengky Lisady tanpa sepengetahuan Lau Tjiap Tjin.

Mengingat bukti surat diatas juga merupakan bukti kesepakatan/kesepakatan antara Hengky Lisady dengan Sianny Octaviad dan juga Lau Tjion Tjin mengenai hutang dan piutang dengan. Oleh karena keterangan dan ahli dalam suatu perkara pidana tidak cukup sebagai alat bukti dan tidak ada keterangan tersangka dalam alat bukti tersebut, maka tersangka dalam BAP tetap berstatus saksi dan toh tidak ada tersangka, sehingga alat bukti dalam perkara ini adalah juga tidak cukup. Sehingga keterangan para saksi tersebut tidak cukup sebagai alat bukti dalam perkara pidana penipuan dan penggelapan.

bahwa tindakan terdakwa menerbitkan SP3 terhadap terdakwa Hengky Lisadi alias Ucok berdasarkan Putusan Pendahuluan Pengadilan Makassar Nomor 6/Pid.Pra/2020/PN Mks, 3 Maret 2020; Apabila unsur-unsur yang didakwakan terhadap Terdakwa telah dipenuhi sebagai salah satu tindak pidana, maka alasan Terdakwa menerbitkan Surat Penetapan Penghentian Penyidikan (SP3) adalah dengan alasan bahwa perbuatan yang dilakukan Hengky Lisady bukanlah suatu tindak pidana, tidak beralasan. . Pasal 185 KUHAP menyangkut dua alat bukti yang sah; penerapan alat bukti sesuai dengan undang-undang.

Namun hakim menilai penetapan tersangka disertai penahanan berdasarkan alat bukti yang digunakan tidak meyakinkan. Oleh karena itu, hakim menilai keterangan para saksi tidak kuat dan meyakinkan untuk dijadikan alat bukti dalam perkara pidana penggelapan. Pertimbangan hakim dalam menentukan keabsahan surat penetapan tersangka dalam putusan nomor 06/Pid.Pra/2020/PN-MKS, dimana putusan pendahuluan menerima permohonan pendahuluan mengenai penetapan tersangka, dimana hakim menganggap bahwa ada belum cukup 2 (dua) alat bukti pada saat tergugat menetapkan pemohon sebagai tersangka dan pada saat alat bukti yang diajukan ke pengadilan lebih terfokus pada perkara perdata yang berkaitan dengan utang dan tagihan.

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Keputusan Penetapan Pembimbing Penyusunan Dan Penulisan Skripsi Lampiran 2 Kartu Bimbingan Skripsi Lampiran 3 Pengolahan Data Lampiran 4 Uji Asumsi