• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF dspace.hangtuah.ac.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF dspace.hangtuah.ac.id"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Judul Penelitian : MODERNISASI KONSTRUKSI UTAMA KAPAL BARANG DAN KAPAL PENUMPANG MENGGUNAKAN MATERIAL UTAMA KOMPOSIT BAMBU (Bamboo Composite) UNTUK MEMENUHI PENYEDIAAN FASILITAS TRANSPORTASI DI WILAYAH PULAU CAP. Laporan Akhir Penyelenggaraan Insentif Penelitian Sistem Inovasi Nasional RISTEKDIKTI Tahun 2018 dengan tema “Modernisasi konstruksi utama kapal barang dan penumpang dengan menggunakan material utama komposit bambu untuk memenuhi penyediaan sarana transportasi di Wilayah Kabupaten Kepulauan. pelaksanaan kegiatan INSINAS RISTEK Tahun 2018 yang meliputi realisasi Sumber Daya Manusia dan realisasi Pendanaan.

Banyak hal menarik dari pelaksanaan tahun 2018 yaitu mengenai pembangunan kapal kayu untuk barang dan penumpang di pelabuhan Kalianget dan pemberian pelatihan pembuatan kapal berbahan bambu laminasi kepada pengrajin kapal, pemilik galangan kapal dan nelayan. Demikianlah laporan akhir singkat pelaksanaan kegiatan INSINAS RISTEK tahun 2018. Kritik dan saran untuk mencapai hasil yang lebih baik sangat kami harapkan. Hasil modifikasi kapal barang dan penumpang di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep (pelabuhan Kalianget) sehingga tercipta komponen Gading2.

Rencana jalur kapal barang dan penumpang akibat perubahan di Pelabuhan Kalianget Wilayah Kepulauan Kabupaten Sumenep Rencana umum kapal barang dan penumpang akibat perubahan di Pelabuhan Kalianget Wilayah Kepulauan Kabupaten Sumenep Hasil perhitungan kinerja kapal barang dan penumpang kapal penumpang. dari Perubahan di Pelabuhan Kalianget, Wilayah Kepulauan, Kabupaten Sumenep. Pembangunan Kapal Barang dan Penumpang Akibat Perubahan Pelabuhan Kalianget Wilayah Kepulauan Kabupaten Sumenep, Rencana Penyelesaian Kapal Barang dan Penumpang Akibat Perubahan Pelabuhan Kalianget Wilayah Kepulauan Kabupaten Sumenep, Tabel Offset Barang dan Penumpang kapal akibat Perubahan di Pelabuhan Kalianget Wilayah Kepulauan Kabupaten Sumenep, Perhitungan kestabilan hasil kapal barang dan penumpang Penumpang.

RINGKASAN

BAB I

PENDAHULUAN

Hasil penelitian dan pengujian sebelumnya menunjukkan bahwa laminasi bambu memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan kayu jati. Laminasi bambu mempunyai kelenturan tekuk statis sampai batas proporsional (MPL) yang lebih tinggi (76,26%) dibandingkan kayu jati. Sedangkan untuk kuat lentur statik sampai MOE dan MOR, laminasi bambu tertimbang masing-masing lebih tinggi 33,36% dan 52,32% dibandingkan kayu jati.

Laminasi bambu mempunyai kekuatan tarik yang jauh lebih tinggi, hingga 2 kali lipat dibandingkan laminasi jati. Laminasi bambu juga memiliki kekuatan benturan yang lebih tinggi (46,78%) dibandingkan laminasi kayu atau jati. Penurunan kekuatan yang dialami laminasi bambu setelah menerima beban dinamis relatif lebih kecil dibandingkan kayu jati.

Setelah dilakukan pembebanan berulang kali, laminasi bambu masih mempunyai kuat tarik paling tinggi dan mengalami penurunan kekuatan sekitar 23,20%, sedangkan kayu jati yang menjadi bahan pembuatan perahu kayu. Jadi diantara material laminasi jati dan bambu, laminasi bambu nampaknya mempunyai ketahanan paling baik terhadap beban dinamis.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Kualitas dan garansi perahu beserta awaknya lebih terjamin karena desain dan bahan perahu memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan perahu tradisional yang ada saat ini. Penggunaan bahan baku lebih efisien, sehingga sumber daya material dalam hal ini kayu akan lebih aman. Dampak dan manfaat bagi lingkungan dengan semakin meluasnya penggunaan bambu adalah semakin banyak bambu yang ditanam, karena kebutuhan bambu untuk kapal sangat tinggi.

Kebutuhan bambu untuk kapal hanya berkisar 20-25%, sehingga kebutuhan bambu akan semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya kapal yang dibuat dari ambu. Tanaman bambu merupakan tanaman yang bermanfaat untuk mengatasi erosi di sekitar sungai atau daerah aliran sungai (DAS), mampu menyerap air tanah lebih baik dibandingkan pohon pinus, dan tanaman bambu sebagai penahan polusi udara dan kebisingan. Semakin banyak bambu yang digunakan untuk kapal (boat), maka semakin banyak pula bambu yang dibutuhkan bagi petani bambu untuk tumbuh.

Bambu tidak hanya digunakan sebagai cykrak saja, namun bambu digunakan sebagai bahan bangunan yang lebih luas. Dengan bertambahnya petani bambu di pedesaan, maka sektor perekonomian di pedesaan akan semakin berkembang dan tidak hanya mengandalkan dampak ekonomi perkotaan yang hingga saat ini masih memberikan dampak negatif bagi pedesaan.

Gambar 2. Komponen dan konstruksi utama kapal  2.  Bidang Lingkungan.
Gambar 2. Komponen dan konstruksi utama kapal 2. Bidang Lingkungan.

METODA PENELITIAN

PEMBUATAN KOMPONEN KAPAL

Keuntungan menggunakan bambu laminasi sebagai bahan pembuatan kapal adalah tidak diperlukan pembengkokan untuk membentuk badan kapal, karena bambu laminasi mempunyai sifat yang sangat fleksibel sehingga mudah untuk dibentuk.

PEMBANGUNAN KAPAL BARANG DAN PENUMPANG

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Hasil Penelitian

Untuk kapal yang mempunyai panjang lunas lebih dari 6 meter, umumnya terdapat sambungan antara lunas haluan dan lunas buritan. Kayu atau laminasi yang panjangnya bisa lebih dari 6 meter dan mempunyai nilai ekonomis yang rendah artinya mempunyai biaya yang tinggi, sehingga dibuat sambungan antara bagian depan dan belakang. Konstruksi melintang adalah konstruksi yang melewati lunas dan konstruksi ini terbuat dari bahan gading dan komponennya seperti wrang.

Pemasangan kopling biasanya dimulai dari tengah dan berlangsung bergantian dari depan dan belakang. Sedangkan pada pembuatan kapal tradisional, pekerjaan pada kapal setelah peletakan lunas adalah pekerjaan pembuatan lambung kapal, kemudian pemasangan berkas gandum. Kapal modern memiliki kekuatan berdasarkan lambungnya, sehingga pada kapal modern lambungnya lebih rapat dibandingkan kapal tradisional.

Sedangkan kapal tradisional memiliki kekuatan berdasarkan lambungnya, sehingga lambung kapal tradisional lebih tebal dibandingkan lambung kapal modern. Keunggulan material bambu laminasi dibandingkan kayu sebagai material pembuatan kapal adalah mudahnya membentuk bagian-bagian kapal yang mempunyai bentuk ekstrim seperti bagian depan kapal dan buritan. Pada proses pembentukan lambung kapal secara tradisional dilakukan pemanasan, sedangkan bahan laminasi bambu tidak memerlukan proses pemanasan, hal ini disebabkan sifat bambu yang fleksibel.

Selain itu karena lebar papan laminasi lebih sempit dibandingkan dengan papan kayu, maka bentuk lambung Laminasi Bambu juga lebih baik dibandingkan dengan lambung kayu.

Gambar 5. Keadaan dan Kondisi Kapal Barang dan Penumpang diwilayah  Kepulauan Kabupaten Sumenep (Pelabuhan Kalianget)
Gambar 5. Keadaan dan Kondisi Kapal Barang dan Penumpang diwilayah Kepulauan Kabupaten Sumenep (Pelabuhan Kalianget)

Hasil Luaran

KESIMPULAN

PUSTAKA

Analisis Komposisi dan Posisi Bahan Pengisi Pada Konstruksi Laminasi Bambu Betung (Dendrocalamus Asper) Sebagai Bahan Pembuatan Kapal Kayu. Teknologi pembuatan perahu nelayan sebagai cara menangkap ikan dengan menggunakan bahan laminasi bambu untuk memenuhi kebutuhan perahu nelayan di Jawa Timur. Laporan Akhir Penelitian Prioritas Nasional Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (Penprinas MP3EI DP2M DIKTI.

Perancangan dan konstruksi kapal ikan dengan gross tonnage (GT) 5, menggunakan material utama komposit bambu untuk memenuhi pasokan kapal ikan nasional. PERUBAHAN RENCANA GARIS KAPAL BARANG DAN PENUMPANG DI PELABUHAN KALIANGET WILAYAH PULAU KABUPATEN SUMENEP. RENCANA UMUM KAPAL BARANG DAN PENUMPANG HASIL PENGUKURAN DI PELABUHAN KALIANGET DI WILAYAH PULAU KABUPATEN SUMENEP.

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Insinas Ristekdikti
Gambar 3. Tanaman bambu dan sistem perakarannya
Gambar 2. Komponen dan konstruksi utama kapal  2.  Bidang Lingkungan.
Gambar 4. Produk sampingan laminasi bambu
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

New York: Cengage Learning 14& 15 Discuss the evolution of cruising Distinguish the cruise product among all transportation systems Goeldner, C., Ritchie, J.R.,2012 Tourism: