• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MURID ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MURID ... - Unismuh"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

Hubungan Pengelolaan Kelas Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Romang Polong Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Romang Polong Kabupaten Gowa.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoretis
  • Manfaat Praktis
  • Belajar dan Pembelajaran

Pengelolaan kelas dengan demikian merupakan upaya sadar untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara sistematis. Pengelolaan kelas merupakan kemampuan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi pembelajaran yang optimal, serta memulihkannya apabila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu kegiatan pengelolaan kelas adalah kegiatan yang menciptakan dan memelihara kondisi optimal agar proses belajar mengajar dapat berlangsung.

Karena pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi proses belajar mengajar yang efektif. Menggunakan alat atau media yang berbeda, gaya belajar mengajar, dan interaksi adalah kunci pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kebosanan. Pengelolaan kelas yang berhasil mampu menciptakan kondisi kelas yang optimal sehingga memungkinkan terjadinya interaksi belajar mengajar yang efektif.

Langkah mendasar dalam strategi pengelolaan kelas preventif adalah dengan meningkatkan kesadaran diri pendidik sebagai guru. Setelah seorang guru mampu menyelidiki berbagai perilaku siswa yang mendukung atau merugikan suasana pendidikan, maka menjadi tanggung jawabnya untuk kemudian mencoba menentukan alternatif pengelolaan kelas yang akan dilakukan. Upaya pengelolaan kelas yang bertujuan untuk menjaga perilaku siswa yang mendukung suasana pendidikan tentunya akan berbeda dengan upaya pengelolaan kelas yang bertujuan untuk mencegah perilaku yang akan mengganggu suasana proses belajar mengajar.

Prosedur pengelolaan kelas kuratif mencakup langkah-langkah untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, mengidentifikasi alternatif, memecahkan masalah, dan menggunakan umpan balik. Menentukan cara menyelenggarakan kelas dengan menggunakan metode untuk menciptakan situasi yang mendukung kelancaran proses belajar mengajar.

Kerangka Pikir

Peristiwa pembelajaran yang dibarengi dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematis dibandingkan dengan belajar yang hanya bersumber dari pengalaman kehidupan sosial di masyarakat. Hal ini dikarenakan pembelajaran melalui proses pembelajaran melibatkan kerjasama guru, materi pembelajaran, dan lingkungan kondusif yang sengaja diciptakan.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir Guru
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir Guru

Hipotesis Penelitian

  • Desain Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang melibatkan pengumpulan data untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Keberadaan hubungan dan tingkatan variabel-variabel tersebut penting dilakukan, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada maka peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto, artinya penelitian terhadap variabel-variabel yang peristiwanya terjadi sebelum penelitian itu dilakukan (Arikunto, 2010:17).

Penelitian dilakukan dengan menelusuri kembali untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kejadian tersebut tanpa memberikan perlakuan atau memanipulasi variabel yang diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian Ex-Post Facto yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengelolaan kelas (X) dengan hasil belajar siswa (Y). Penelitian yang dilakukan peneliti ini bertempat di SD Negeri Romang Polong Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari jumlah dan ciri-ciri populasi, jika populasi besar maka peneliti tidak dapat mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel acak dari populasi tersebut. populasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Inpres Kaluara Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

Definisi Operasional Variabel

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Setelah diperoleh nilai koefisien korelasinya menjadi nilai derajat kebebasan atau derajat kebebasan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Untuk tujuan diatas dilakukan pengujian dengan menggunakan uji-t. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan α=0,05. Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Romang Polong.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Selain itu penataan kursi siswa, denah kelas, dekorasi kelas dan perlengkapan administrasi siswa menjadi kacau dan tidak teratur di beberapa kelas. Mereka sibuk bermain dan keluar masuk kelas, merasa tidak nyaman berada di dalam kelas dan tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran guru.

Deskripsi Data Penelitian

  • Deskripsi Data Manajemen Kelas
  • Deskripsi Data Hasil Belajar

Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa hasil belajar sebagian siswa dipengaruhi oleh pengelolaan kelas. Dari hasil penelitian pada siswa kelas V SD Negeri Romang Polong Kabupaten Gowa mengenai hubungan pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Romang Polong dapat dianalisis berdasarkan data yang diperoleh penulis melalui angket. instrumen dengan analisis statistik deskriptif dan hasil belajar siswa melalui tes hasil belajar.dan analisis korelasi product moment untuk menguji hipotesis penelitian. Jika hasil pengelolaan kelas V di SD Negeri Romang Polong Kabupaten Gowa dikelompokkan menjadi lima kategori, maka akan diperoleh sebaran dan persentasenya seperti pada tabel di bawah ini.

Nilai persentase pada tabel 4.3 di atas diperoleh dari nilai frekuensi dikalikan 100 dan dibagi dengan jumlah responden (25). Hasil analisis deskriptif terkait hasil belajar variabel hasil belajar disajikan pada Tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 diatas menunjukkan rata-rata skor hasil belajar adalah 85 dan skor tertinggi yang dicapai adalah 98, skor terendah adalah 71 dan rentang skor adalah 27.

Jika nilai Hasil Belajar Kelas V SD Negeri Romang Polong Kabupaten Gowa dikelompokkan menjadi lima kategori, maka akan diperoleh distribusi dan persentasenya seperti pada tabel berikut. Nilai persentase pada tabel 4.6 di atas diperoleh dari nilai frekuensi dikalikan 100 dan dibagi dengan jumlah responden (25). Artinya hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Romang Polong Kabupaten Gowa berada pada kategori sangat tinggi.

Tabel 4.3 Interprestasi Nilai Hasil Manajemen Kelas
Tabel 4.3 Interprestasi Nilai Hasil Manajemen Kelas

Analisis Data dan Hasil Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang bermakna mengenai pengelolaan kelas dan hasil belajar siswa digunakan rumus product moment yaitu N adalah jumlah responden atau subjek penelitian yang berjumlah 25 siswa, sedangkan variabel X diambil dari nilai instrumen angket yang dibagikan dan diisi oleh siswa dimana nilai Uji kebenaran hipotesis yang dirumuskan dengan cara membandingkan product moment “r” dengan yang tertera pada tabel signifikansi 5% dan 1%, namun dicari terlebih dahulu derajat kebebasannya (db) atau derajat kebebasannya. (df) menggunakan rumus yang akan digunakan. .

No.: banyaknya variabel yang berkorelasi Df = N-no. Dengan melihat tabel nilai produk “r” Df 23 pada taraf signifikansi 5% adalah 0,413 sedangkan pada taraf signifikansi 1% nilai yang diperoleh adalah. tabel terlampir E). Diketahui rxy (yaitu = 0,648) jauh lebih besar dari “r” pada tabel, sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Romang Polong Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa . Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antar variabel Pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,413 dan pada taraf signifikansi 1% nilai “r tabel” sebesar 0,526. Terdapat korelasi positif antara pengelolaan kelas dengan prestasi akademik siswa kelas V SD Negeri Romang Polong Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

Apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka hipotesis diterima 2. Apabila nilai r hitung lebih kecil dari r tabel maka hipotesis ditolak. Nilai t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 dan dk = n sehingga diperoleh t tabel sebesar 2,06. dapat dilihat pada lampiran tabel F). Karena terdapat hubungan yang kuat antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Romang Polong Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

Tabel 4.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi  Interval koefisien  Tingkat hubungan
Tabel 4.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan

Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kelas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Romang Polong Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa mencapai kategori sangat baik, pada dasarnya disebabkan pengelolaan kelas dilakukan secara maksimal oleh guru, sehingga berdampak langsung pada tercapainya hasil belajar. Setelah nilai-nilai tersebut dihubungkan berdasarkan analisis data diatas maka dapat diketahui bahwa analisis data lebih baik atau lebih besar dari nilai r tabel, maka hipotesis yang diajukan diterima dalam hal ini dan terdapat hubungan antara Manajemen Kelas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Romang Polong kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa dengan hasil pengolahan data hasil pengelolaan kelas dan hasil belajar siswa diperoleh nilai sebesar 0,648. Besarnya hubungan tersebut menunjukkan bahwa penerapan pengelolaan kelas yang baik akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Pengelolaan kelas mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap hasil belajar siswa. Jika guru tidak dapat mengelola kelas dengan sebaik-baiknya, maka… Hal ini menunjukkan baik atau tidaknya pengelolaan kelas yang dilakukan guru akan berdampak pada hasil belajar siswa. Semakin efektif pengelolaan kelas yang dilakukan maka hasil pembelajaran yang dicapai akan semakin meningkat. Dan sebaliknya, semakin kurang efektif pengelolaan kelas yang dilakukan maka hasil belajar siswa akan semakin rendah bahkan dapat mengakibatkan kegagalan belajar siswa. hasil.

Peningkatan hasil belajar ini sejalan dengan pemikiran Hamalik.Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Lebih lanjut Suryosubroto (1997:48) menyatakan bahwa: “manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu dengan tujuan mencapai kondisi optimal agar kegiatan belajar dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.” Dan manajemen kelas didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan guru untuk mengembangkan perilaku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan. Pengelolaan kelas yang baik merupakan alat utama tercapainya tujuan pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran yang menentukan mutu pendidikan.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan alat evaluasi serta introspeksi guru dalam menghilangkan kekurangan-kekurangan dalam kegiatan pembelajaran dan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode, model atau strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan hasil penelitian ini diharapkan dapat mencoba menerapkannya pada subjek lain dengan cakupan yang lebih luas. Kuesioner Penelitian Manajemen Kelas Terhadap Hasil Belajar Siswa SD Negeri Romang Polong Kecamatan Somba Opu.

Angket Penelitian Manajemen Kelas Terhadap Hasil Belajar Murid SD Negeri Romang Polong Kecamatan Somba Opu

Kabupaten Gowa

Selama proses pengajaran, guru mengatur tempat duduk siswa dengan cara yang berbeda-beda agar siswa tidak merasa bosan selama pembelajaran. Selama proses pengajaran, guru menyesuaikan alat pengajaran yang digunakannya dengan materi yang diberikannya. Data Penelitian Pengelolaan Kelas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Romang Polong Kecamatan.

Data Hasil Penelitian Manajemen Kelas dan Hasil Belajar Murid Kelas V SD Negeri Romang Polong Kecamatan

Somba Opu Kabupaten Gowa

Analisis data penelitian deskriptif pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Romang Polong.

Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian Manajemen Kelas dengan Hasil Belajar Murid Kelas V SD Negeri Romang Polong

Daftar Murid Kelas V SD Negeri Romang Polong Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa

Dokumentasi

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir Guru
Tabel 3. 1. Keadaan Populasi SD Negeri Romang Polong
Tabel 4. 1 Daftar Data Angket Manajemen kelas  Sampel  Manajemen
Tabel 4.3 Interprestasi Nilai Hasil Manajemen Kelas
+7

Referensi

Dokumen terkait

4.1087 Ilmy Amiqoh Ilmu Administrasi Publik 4.1088 Dikhla Rif`A Ilmu Administrasi Publik 2.39 4.1089 Elfananda Istiqlalia Ilmu Administrasi Publik 4.1090 Hamida Condrowati Jayadi