• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Modul Praktikum Keperawatan Dasar 2

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Modul Praktikum Keperawatan Dasar 2"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Modul praktik dasar keperawatan ini menjelaskan tentang proses pengajaran Praktikum Dasar Keperawatan pada DIII Pendidikan Keperawatan Kurikulum 2014, sebagai pedoman bagi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan proses pengajaran di laboratorium sesuai dengan hasil belajar yang telah ditetapkan, sehingga diharapkan bahwa konten Pembelajaran dibahas selama proses pembelajaran standar untuk semua pendidik di DIII pendidikan keperawatan. Dengan diterbitkannya modul ini, diharapkan pengajaran dasar praktik keperawatan menjadi terarah, mudah, berorientasi pada pendekatan SCL dan terutama memiliki kesamaan dalam keluasan dan kedalaman materi ajar, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. belajar dan mendorong siswa untuk berhasil dalam ujian akhir atau Uji Kompetensi. Anda sedang mempelajari Modul Praktikum Keperawatan Dasar 2, Mata Kuliah Dasar Keperawatan ini memiliki bobot kredit 3 sks yang dikemas menjadi 4 modul diantaranya Modul Pengajaran Keperawatan Dasar 1, Modul Pengajaran Keperawatan Dasar 2, Modul Praktik Keperawatan Inti 1 dan Modul Praktik Keperawatan Inti 2.

Mata kuliah ini menjelaskan kepada klien tentang konsep dan praktikum dasar keperawatan dalam memenuhi kebutuhan oksigen, cairan, nutrisi, ekskresi, aktivitas, istirahat dan tidur, keseimbangan suhu tubuh, rasa aman dan nyaman, rasa memiliki dan kepemilikan, harga diri, seksualitas, dan aktualisasi diri. Praktikum Keperawatan Dasar Modul 1 mencakup praktikum keperawatan dasar pemenuhan kebutuhan oksigen, cairan, nutrisi, eliminasi dan olahraga. Modul Praktikum Keperawatan Dasar 2 meliputi praktikum keperawatan dasar untuk memenuhi kebutuhan pengendalian infeksi, pemeriksaan tanda vital, manajemen nyeri, personal hygiene dan pemeriksaan dasar dan umum.

Setelah mempelajari modul pada mata kuliah keperawatan dasar, mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep pemenuhan kebutuhan dasar bangsal dan menerapkan prosedur dasar keperawatan pada pantomim atau proband (klien model) dengan menggunakan proses keperawatan. Kemudian pelajari dengan seksama Modul Praktikum Dasar Keperawatan 1 dan Modul Praktikum Dasar Keperawatan 2 dan peragakan dengan bermain peran bersama teman-teman di Lab Keperawatan.

Mencuci Tangan Bersih

Mencuci Tangan Steril

Perawat harus mencuci tangan dengan benar sesuai dengan prinsip enam langkah sebelum dan sesudah perawat melakukan tindakan pada klien dan menghubungi klien. Mencuci tangan yang tidak benar menempatkan klien dan petugas kesehatan pada risiko infeksi atau penyakit. Tujuan cuci tangan adalah untuk mengurangi bioburden (jumlah mikroorganisme) pada tangan dan mencegahnya menyebar ke area yang tidak terkontaminasi.

Sabun antimikroba, b. Handuk kertas atau udara kering c. Cuci dengan air mengalir Cuci tangan bersih. 6 | Modul Praktik Keperawatan Dasar 2, oleh: Endang Z. Susilaningsih . g) Bilas tangan dan pergelangan tangan (tangan di bawah dan siku di atas). Mencuci tangan steril dan memakai gaun steril harus dilakukan oleh staf ruang operasi dan perawat yang merupakan asisten bedah atau perawat sirkuler yang bertanggung jawab menyediakan peralatan bedah di ruang operasi.

Basahi tangan dan lengan Anda di bawah air hangat mengalir dan oleskan sabun hingga 5 cm di atas siku (tangan harus di atas siku). Lepaskan kuas, tekuk lengan Anda, dan bilas dari ujung jari ke siku dalam satu gerakan terus menerus, biarkan air mengalir ke siku.

Memakai dan melepaskan sarung tangan

Pegang salah satu ujung handuk steril dan keringkan satu tangan mulai dari siku dengan gerakan memutar. Ulangi gerakan mengeringkan tangan yang lain menggunakan bagian belakang handuk atau gunakan handuk steril yang baru.

Memakai Gown Steril

11 | Modul Praktikum Keperawatan Dasar 2, oleh: Endang Z. Susilaningsih 5) Pegang bagian atas sarung tangan dan lengan panjang dengan . tangan dominan tertutup. Masukkan jari Anda dengan hati-hati ke dalam sarung tangan, pastikan pergelangan tangan sarung tangan menutupi lengan baju. Synthia, 19 tahun, seorang perawat muda akan melakukan prosedur perawatan luka klien di ruang Cendana RSU Kusuma Husada.

Lakukan prosedur cuci tangan yang bersih dan gunakan sarung tangan steril, mulai dari menyiapkan alat dan menyiapkan lingkungan (tentukan lokasi seperti ruang rawat inap). Lakukan penilaian praktik secara langsung menggunakan format penilaian cuci tangan bersih dan kenakan sarung tangan steril yang disediakan. KEGIATAN PRAKTIKUM Susilaningsih 2 PENGUKURAN VITAL SIGN PRAKTIKUM Sebelum mengikuti kegiatan praktikum ini, pastikan Anda memahami konsep melakukan pengendalian infeksi dan memahami kegiatan praktikum 1.

Kegiatan hands-on 2 akan memberikan pengalaman melakukan prosedur keperawatan untuk memeriksa tanda-tanda vital, antara lain: mengukur suhu tubuh, pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah. Setelah mempelajari kegiatan lab 2 ini diharapkan dapat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yang meliputi:

Suhu Tubuh

Variasi suhu tubuh berdasarkan lokasi pengukuran Lokasi pengukuran suhu Variasi hasil suhu Suhu aksila 10oC lebih rendah dari suhu oral Suhu rektal 0,4-0,5oC lebih tinggi dari suhu oral Suhu aural/timpani 0,8oC lebih tinggi dari suhu oral. Termometer merkuri: Termometer merkuri tidak lagi direkomendasikan untuk digunakan karena dapat pecah dan memungkinkan merkuri beracun menguap dan terhirup. Termometer digital: termometer digital yang terbuat dari plastik dan berbentuk seperti pensil, menggunakan sensor panas elektronik untuk merekam suhu tubuh baik dari mulut, ketiak atau rektum.

Termometer telinga digital atau termometer gendang telinga: Termometer ini menggunakan cahaya inframerah untuk mengukur suhu di liang telinga. Termometer arteri temporal: Termometer jenis ini menggunakan cahaya inframerah untuk mengukur suhu arteri temporal. Termometer Dahi : Termometer ini terbuat dari plastik tipis dengan angka yang tertulis di plastiknya, cara pakainya tinggal tempelkan termometernya di dahi maka termometer akan berubah warna atau menyala angka sesuai dengan suhu tubuh.

Tabel 1. Perbedaan suhu tubuh berdasarkan lokasi pengukuran  Lokasi pengukuran suhu  Perbedaan hasil temperatur  Suhu axila  Lebih rendah 10 o C dari suhu oral  Suhu rektal  Lebih tinggi 0.4-0.5 o C dari suhu oral  Suhu aural/timpani  Lebih tinggi 0.8 o C
Tabel 1. Perbedaan suhu tubuh berdasarkan lokasi pengukuran Lokasi pengukuran suhu Perbedaan hasil temperatur Suhu axila Lebih rendah 10 o C dari suhu oral Suhu rektal Lebih tinggi 0.4-0.5 o C dari suhu oral Suhu aural/timpani Lebih tinggi 0.8 o C

Frekuensi Nadi

Respiration Rate

Tekanan Darah

21 | Modul Praktikum Keperawatan Dasar 2 oleh: Endang Z. Susilaningsih 2) Dengan menggunakan stop watch, hitung denyut nadi selama satu menit (pre-check); Kaji ritme dan amplitudo (0-3) Nilai normal nadi adalah 60-100 x/menit. Gambar 11. Cara memasang manset dan memasang diafragma stetoskop 4) Menutup sekrup balon, membuka pengunci mercury/jarum dan . mengembang manset. Lakukan proses pengambilan tanda-tanda vital, dimulai dengan menyiapkan perbekalan dan menyiapkan lingkungan (menata ruangan seperti kamar rumah sakit).

Mengukur tanda-tanda vital merupakan tindakan penting dalam memvalidasi keluhan klien dan mengetahui apakah kondisi klien normal atau terganggu. Siapkan termometer: bersihkan termometer dengan kapas alkohol dengan ujung menghadap ke atas, goyangkan termometer hingga suhu air raksa di bawah 35oC (untuk termometer air raksa). Baca termometer digital dan lanjutkan pemeriksaan. tanda-tanda vital lainnya pada termometer air raksa non-digital.

Pada termometer merkuri: ambil dan seka termometer dengan tisu kering ke reservoir dan baca hasilnya. KEGIATAN PRAKTIK Susilaningsih 3 PRAKTIK MANAJEMEN NYERI Sebelum mengikuti kegiatan praktikum ini, pastikan Anda telah memahami konsep melakukan pengendalian infeksi dan pemeriksaan vital sign pada praktikum 1 dan 2.

Relaksasi Napas Dalam

Kegiatan praktis 3 ini akan memberikan pengalaman bagaimana mengelola nyeri dengan menggunakan: relaksasi dengan nafas dalam, relaksasi progresif, imajinasi terbimbing dan pijat punggung (back rub). Instruksikan klien untuk duduk nyaman dengan kaki tidak menyilang atau dalam posisi terlentang dengan bantal kecil di bawah kepala. Latih klien untuk menarik napas dalam-dalam melalui hidung, biarkan perut mengembang dan tangan bergerak keluar.

Relaksasi Otot Progresif

Observasi pernapasan klien, postur tubuh, ekspresi wajah, nada suara, suasana hati, ketidaknyamanan verbal dan non verbal.

Guided Imagery

Massage pada punggung (back rub)

Lanjutkan dengan sapuan lembut di lengan atas dan ke samping ke punggung bawah ke puncak iliaka. Gunakan handuk untuk mengeringkan dan membersihkan lotion, katakan bahwa pemijatan selesai dan minta klien menarik nafas dalam, minta klien bergerak perlahan setelah istirahat beberapa menit o. Gerakan memijat dengan memijat seluruh tangan, dengan gerakan meluncur dan menekan dengan irama yang panjang; gerakan tekanan kuat yang diarahkan ke jantung untuk membantu aliran darah kembali; tekanan ringan saat bergerak menjauh dari jantung.

Gerakan pijat dengan sapuan ringan dilakukan secara ritmis, menyasar bagian yang berdaging, dengan tujuan untuk merangsang atau memperlancar peredaran darah. Lakukan evaluasi laboratorium terhadap latihan menggunakan format penilaian pernapasan dalam dan berikan panduan citra. Penatalaksanaan nyeri yang digunakan oleh tim keperawatan bersifat nonfarmakologis yang dapat dilakukan melalui relaksasi nafas dalam, relaksasi progresif, gambar penuntun, dan gosokan punggung.

Pada saat melakukan tes keterampilan, mintalah teman Anda untuk menilai menggunakan alat tersebut sesuai SOP yang benar, nilai tersebut berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan dengan benar dikalikan dengan bobot yang tersedia. Sebelum mengikuti kegiatan hands-on ini, pastikan Anda memahami konsep pengendalian infeksi, pemeriksaan tanda vital, dan manajemen nyeri pada Kegiatan Hands-on 1, 2, dan 3. Hands-on Activity 4 akan memberi Anda pengalaman tentang bagaimana melakukannya melakukan tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan Hygiene yaitu meliputi: memandikan klien di tempat tidur, mencuci rambut, perawatan kuku, oral hygiene untuk klien sadar dan tidak sadar, perawatan perineum, dan mengganti alat tenun dengan klien di atasnya.

Memandikan klien

Mencuci rambut

Perawatan Kuku

Oral Hygiene pada klien sadar…

41 | Modul Praktikum Keperawatan Dasar 2, oleh : Endang Z. Susilaningsih 4) Menanyakan klien lebih suka menggunakan sabun. Membersihkan klien dan alat kebersihan 3. Lepas sarung tangan, sarung tangan dan cuci tangan 3. Buat kontrak untuk tindakan selanjutnya 3. 62 | Modul Praktikum Dasar Keperawatan 2, oleh: Endang Z. Susilaningsih SOP Mengganti tisu dengan klien di tempat tidur. 78 | Modul Praktikum Keperawatan Dasar 2, oleh: Endang Z. Susilaningsih Sama halnya dengan Ceftriaxone, Cefotaxime injeksi ini, karena berbentuk serbuk, tidak dapat disuntikkan secara langsung, sehingga harus dicampur dengan cairan aquabidestilata sebelum digunakan untuk menyuntik.

Oral Hygiene klien tidak sadar

Perawatan Perineal

Mengganti alat tenun

Mengoleskan pelembap pada kaki dan tangan membantu klien kembali ke tempat tidur dan memberikan posisi yang nyaman. Tempatkan alas piring di meja samping tempat tidur dan atur barang-barang lainnya agar mudah dijangkau. Tingkatkan harga diri dan harga diri klien dengan menciptakan tempat tidur yang bersih, rapi dan nyaman.

Dengan lembut sebarkan gulungan linen bersih di tepi kasur dari kepala tempat tidur ke kaki tempat tidur. Lepas sarung tangan dan sarung tangan, cuci tangan 5. Rencana tindak lanjut kontrak 3. Ketelitian dan keamanan selama tindakan 3. SOP mencuci klien di samping tempat tidur.

Pemeriksaan Spesimen Darah

KEGIATAN PRAKTIKUM Susilaningsih 5 UJIAN DASAR DAN KOLABORASI Sebelum mengikuti kegiatan praktikum ini, pastikan Anda memahami konsep pengendalian infeksi, pemeriksaan vital sign, manajemen nyeri dan pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada praktikum 1, 2, 3 dan 4. 5 pengalaman praktis akan memberi tahu bagaimana memberikan tindakan keperawatan dasar untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan penunjang dasar dan kolaboratif, yaitu: pemeriksaan sampel darah, urine, feses dan rumple leed serta pemberian injeksi intravena.

Pemeriksaan Faeces

Pemeriksaan Sputum Tenggorokan

Pemeriksaan Urine

Pemeriksaan Rumple Leed

Pemberian Injeksi Intra Vena

Gambar

Tabel 1. Perbedaan suhu tubuh berdasarkan lokasi pengukuran  Lokasi pengukuran suhu  Perbedaan hasil temperatur  Suhu axila  Lebih rendah 10 o C dari suhu oral  Suhu rektal  Lebih tinggi 0.4-0.5 o C dari suhu oral  Suhu aural/timpani  Lebih tinggi 0.8 o C

Referensi

Dokumen terkait