• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

Penelitian ini berjudul “Tindakan Tuturan Dalam Transaksi Jual Beli Di Pasar Lamasi Kecamatan Lamasi Kabupaten Luwu”. Data dianalisis berdasarkan fakta atau fenomena, meliputi jenis tindak tutur, variasi bahasa yang digunakan dan faktor-faktor yang mempengaruhi tindak tutur serta pilihan variasi bahasa yang digunakan dalam transaksi jual beli. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur dalam transaksi jual beli di Pasar Lamasi, mendeskripsikan pilihan variasi bahasa yang digunakan dalam transaksi jual beli di pasar Lamasi, dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi tindak tutur dan pemilihan variasi bahasa. dalam transaksi pembelian. dan transaksi penjualan di pasar Lamasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur/tutur dalam transaksi jual beli di Pasar Lamasi adalah direktif (meminta, menuntut, menuntut, mengajak, memerintah, menantang, memutuskan), representatif (menceritakan, menyatakan), menyatakan (memutuskan, membatalkan). ). ), ekspresif (banding), lokusi dan polokusi. Berbagai bahasa yang digunakan dalam transaksi jual beli di Pasar Lamasi adalah bahasa Indonesia, Bugis, Jawa, Toraja dan Luwu.

Latar Belakang Masalah

Seperti halnya di Kabupaten Lamasi yang memiliki keberagaman suku dan bahasa, akan ada pemilihan bahasa yang tepat untuk menciptakan kesepakatan dalam transaksi jual beli di pasar. Berkat kegigihan dan kerja keras mereka, akhirnya Distrik Lamasi berkembang menjadi daerah lumbung pangan Kabupaten Luwu. Masuknya suku-suku di Kabupaten Luwu khususnya di Kecamatan Lamasi karena adanya kebutuhan akan penghidupan, lambat laun menjadikan Kecamatan Lamasi menjadi masyarakat multietnis yang hidup berdampingan secara damai.

Dengan demikian, tindak tutur yang terjadi dalam transaksi jual beli pasar serta pilihan variasi kebahasaan yang digunakan sangat menarik untuk diteliti. Dalam penelitian ini akan dipelajari tindak tutur yang terjadi dan pilihan variasi bahasa yang digunakan serta faktor-faktor yang mempengaruhi tindak tutur ketika berinteraksi (antara pedagang dan pembeli) bertransaksi di Pasar Lamasi Kecamatan Lamasi Luwu. Daerah.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi tindak tutur dan pemilihan variasi bahasa pada saat jual beli di pasar Lamasi.

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoretis

Manfaat Praktis

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Kajian Pustaka

  • Lingkup Pragmatik
  • Tindak Tutur
  • Konteks
  • SikapBahasa

Tindak tutur representasional adalah tindak tutur yang menghubungkan penutur dengan kebenaran yang dibicarakan. Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dimaksudkan penutur agar mitra tuturnya melakukan tindakan yang disebutkan dalam tuturannya. Tindak tutur imperatif adalah tindak tutur yang memaksa penutur untuk melaksanakan apa yang dituturkan dalam tuturannya.

Tindak tutur yang mengikat penutur untuk melaksanakan apa yang dituturkannya termasuk dalam jenis tindak tutur komisif. Tindak deklaratif adalah tuturan yang dimaksudkan penutur untuk menciptakan sesuatu yang baru (status, situasi, dan sebagainya).

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Pendekatan kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari penutur atau mitra tutur yang diamati. Metode deskriptif dipilih karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menggambarkan secara jelas objek yang diteliti secara alami (Djajasudarma. Sugiyono. Metode kualitatif paling cocok untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh di lapangan, dengan metode kualitatif peneliti melakukan eksplorasi , kemudian melakukan pendataan dan selanjutnya verifikasi.

Dalam mengamati interaksi sosial yang terjadi, penulis menerapkan metode ini dengan cara mengamati, mengikuti wawancara, dan merekam pernyataan lisan. Sugiyono menyatakan, untuk memahami interaksi sosial yang kompleks, penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan cara berpartisipasi, mewawancarai interaksi tersebut sehingga ditemukan pola yang jelas.

Data dan Sumber Data

Situasi Sosial

  • Tempat (Place)
  • Pelaku (Actors)
  • Aktivitas (Activity)

Aktivitas atau kegiatan yang diteliti dalam penelitian ini adalah pada saat pedagang/penjual dan pembeli melakukan transaksi jual beli di Pasar Lamasi Kecamatan Lamasi Kabupaten Luwu.

Prosedur Penelitian

  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data ini dilakukan melalui beberapa tahap: Tahap pertama adalah transkripsi atau pemindahan tuturan (yang berbentuk bunyi) ke dalam bentuk tulisan guna melihat jenis-jenis tindak tutur. Selain itu, variasi bahasa yang digunakan dalam percakapan mengenai transaksi jual beli yang terjadi di Pasar Lamasi juga dikelompokkan.

Analisis Data

Representatif adalah tindak tutur yang mengikat tindak tutur tersebut dengan kebenaran yang diungkapkannya (materinya baik). Tindak tutur jual beli daging pada percakapan di atas bertipe representatif/informatif dan direktif/bertanya. Tindak tutur penjual “perawan” merupakan suatu bentuk tindak tutur yang mewakili/memberi informasi kepada pembeli, yang kemudian menghasilkan negosiasi, namun pada akhirnya penjual menggunakannya.

Tindak tutur pembeli “apakah ada rokok pak?” merupakan jenis tindak tutur direktif/bertanya kepada penjual, namun penjual bertanya kembali. Tindak tutur “dengan bantuan senter (sambil menyalakan senter)” merupakan salah satu jenis tindak tutur ilokusi yaitu menyatakan dan melakukan suatu tindakan. Tindak tutur dalam percakapan jual beli di atas diawali oleh penjual dengan jenis tindak tutur perintah/mengundang kepada pembeli.

Tindak tutur “alanga dua” (memberi dua)” merupakan jenis tindak tutur menyatakan/memutuskan untuk membeli sesuai harga berdasarkan penjelasan penjual. Tindak tutur “Pak, lihatlah baju batik” merupakan jenis tindak tutur tindak tutur direktif /yang mengajak pembeli untuk membeli Pembeli : Annangmo pulona lima apalagi berlangganan (hanya enam puluh lima apalagi berlangganan) Penjual : Pira meter diala.

Tindak Pidato Pembeli “Pak Haji, apakah ada kain celana yang seperti ini?” itu semacam tindakan/pertanyaan arahan kepada penjual sambil menunjukkan contoh kain yang dibawanya. Tindak tutur direktif dalam percakapan ini merupakan jenis tindak tutur untuk meminta dan menetapkan harga suatu barang. Tindak tutur penjual “ayo bu, beli apa” merupakan jenis tindak tutur direktif/mengundang kepada pembeli.

Tindak tutur di atas dilakukan antara penjual suku Luwu yang sudah dewasa dan pembeli Bugis yang lebih muda. Tindak tutur di atas diawali dengan penjual (orang Jawa) mengajak pembeli melihat-lihat barang yang dijualnya dengan bahasa Jawa, dan pembeli pertama (orang Jawa) dengan nada bercanda bertanya balik dengan menggunakan bahasa Jawa.

Faktor yang Memengaruhi Tindak Tutur dan Pilihan Bahasa dalam

Percakapan antara penjual dan pembeli cenderung memilih bahasa Indonesia agar transaksi jual beli lebih efisien, padahal penjual dan pembeli memiliki identitas etnis yang berbeda. Pemilihan bahasa Indonesia oleh penjual dan pembeli merupakan pilihan bahasa yang memudahkan masyarakat umum di Kecamatan Lamasi dalam berkomunikasi khususnya di pasar. Kehadiran pembeli kedua yang menggunakan bahasa Indonesia pada percakapan selanjutnya dilakukan dengan alih kode dengan bahasa Indonesia untuk menetralisir keadaan, sedangkan kehadiran orang ketiga juga dihormati.

Terjadinya alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia pada percakapan di atas merupakan akibat penyesuaian pilihan bahasa pembeli, bukan hanya karena kebutuhan untuk menunjukkan sikap yang lebih hormat kepada pembeli. Dalam situasi dengan tindak tutur jauh, pembeli cenderung memilih menggunakan bahasa Indonesia untuk menunjukkan kesopanan dan rasa hormat kepada pembeli. Percakapan pembeli dan penjual di atas selalu beralih dari bahasa daerah masing-masing ke bahasa Indonesia.

Dan di akhir perbincangan keduanya beralih ke bahasa Indonesia agar lebih efektif dan hal tersebut menunjukkan identitas rasa nasionalisme dengan keberagaman suku yang ada di kecamatan Lamasi. Kemudian datanglah pembeli kedua yang berbahasa Indonesia, sehingga pembicaraan ketiga orang tersebut beralih menggunakan bahasa Indonesia. Pada peristiwa tuturan di atas terjadi alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Bugis yang dilakukan oleh penjual sebagai wujud ekspresi penjual. memberikan rasa simpati kepada pembeli, menimbulkan rasa iba karena ingin membeli.

Tindak tutur yang terjadi pada percakapan di atas adalah penjual berpindah bahasa ketika meminta persetujuan istrinya mengenai tawaran pembeli dengan menggunakan bahasa Bugis. Setelah pembeli menawar menggunakan bahasa Luwu, penjual mengganti kode menggunakan bahasa daerah Luwu. Proses alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa bugis pada percakapan di atas disebabkan oleh adanya keinginan penjual untuk beradaptasi dan membina hubungan.

Pembahasan

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa Austin mencoba meletakkan dasar bagi pembagian tindak tutur dan syarat-syarat kelayakan yang menjadi prasyarat terlaksananya suatu tindak tutur. Penelitian ini dilakukan di Pasar Lamasi sehingga banyak terjadi fenomena sosial dan budaya di sana. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini juga mengkaji variasi penggunaan bahasa yang dilakukan masyarakat dalam transaksi jual beli di Pasar Lamasi.

Berdasarkan data penelitian ditemukan lima variasi bahasa yang digunakan dalam transaksi jual beli di Pasar Lamasi. Proses alih kode dan campur kode penutur hasil penelitian ini hanya terbatas pada kosa kata, frasa, dan kalimat tertentu. Penggunaan variasi bahasa berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini terlihat dari hasil analisis setiap data percakapan sehingga dapat ditentukan lima variasi bahasa yang digunakan dalam transaksi jual beli di Pasar Lamasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tindak tutur dan pilihan variasi bahasa dalam jual beli di Pasar Lamasi. Pemilihan bahasa dalam interaksi sosial masyarakat bilingual atau multilingual disebabkan oleh berbagai faktor sosial dan budaya. Berdasarkan data percakapan pada penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi tindak tutur dan pilihan variasi bahasa dalam jual beli di Pasar Lamasi adalah keinginan untuk beradaptasi, membina hubungan, menciptakan kesinambungan transaksi yang lebih efektif, adanya pihak ketiga, menjaga kerahasiaan pembicaraan, memberikan simpati, menjaga ketersinggungan, rasa nasionalisme, mengubah topik pembicaraan, niat untuk mempengaruhi, menghindari kesalahan penggunaan bahasa yang berarti suasana lebih akrab dan bersahabat, faktor usia penjual, adaptasi terhadap lingkungan. pilihan bahasa pembeli, yang memudahkan dalam berkomunikasi, sudah dikenal/familiar.

Tindak tutur yang terdapat dalam transaksi jual beli di Pasar Lamasi adalah direktif (bertanya, meminta, bertanya, mengajak, memerintahkan, menantang, memutuskan), representatif (menunjukkan, menyatakan), menyatakan (memutuskan, membatalkan), ekspresif (mengadukan). , lokasi. dan porlokusi. Faktor-faktor yang mempengaruhi tindak tutur dan pilihan variasi bahasa dalam jual beli di Pasar Lamasi adalah adanya keinginan untuk menyesuaikan diri, terciptanya ikatan kekerabatan, terciptanya keberlangsungan transaksi yang lebih efektif, adanya pihak ketiga, menjaga pembicaraan. rahasia, untuk menawarkan rasa simpati. , menjaga ketersinggungan, rasa nasionalis, mengalihkan topik pembicaraan. , bertujuan untuk mempengaruhi, menghindari kesalahan penggunaan bahasa, menyiratkan suasana yang lebih akrab dan bersahabat, faktor usia penjual, menyesuaikan dengan pilihan bahasa pembeli, memudahkan komunikasi, sudah akrab, menyeimbangkan pilihan penjual bahasa, transaksi jual beli yang efektif. Kami berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan ahli bahasa sebagai data dasar bagi pengembangan penelitian di bidang sosiolinguistik, khususnya bagi para peneliti tentang keberagaman penggunaan variasi linguistik dalam suatu bidang tertentu.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pembangunan Daerah Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Jawa Tengah.

Referensi

Dokumen terkait

Sebaiknya judul dalam Bahasa Indonesia apabila paper secara keseluruhan ditulis dalam Bahasa Indonesia Abstrak seharusnya berisi: latar belakang dan tujuan penelitian, metode