1.
1.
LATAR BELAKANG MASALAHLATAR BELAKANG MASALAH
Mengingat letak geografis Indonesia yang dilalui garis katulistiwa Mengingat letak geografis Indonesia yang dilalui garis katulistiwa menyebabkan Indonesia beriklim tropis, akibatnya Indonesia memiliki hari guruh menyebabkan Indonesia beriklim tropis, akibatnya Indonesia memiliki hari guruh rata-rata pertahun yang sangat tinggi. Demikian memiliki resiko lebih besar rata-rata pertahun yang sangat tinggi. Demikian memiliki resiko lebih besar mengalami kerusakan akibat terkena sambaran petir. [1]
mengalami kerusakan akibat terkena sambaran petir. [1]
Oleh karena kerugian-kerugian yang ditimbulkan sangat besar, maka Oleh karena kerugian-kerugian yang ditimbulkan sangat besar, maka diperlukanlah suatu sistem proteksi petir
diperlukanlah suatu sistem proteksi petir yang dapat melindungi semua bagian dariyang dapat melindungi semua bagian dari suatu bangunan, termasuk manusia dan peralatan yang ada di dalamnya terhadap suatu bangunan, termasuk manusia dan peralatan yang ada di dalamnya terhadap bahaya dan kerusakan akibat sambaran petir [2] .
bahaya dan kerusakan akibat sambaran petir [2] .
Gedung E Universitas Trisakti Kampus A merupakan gedung yang digunakan Gedung E Universitas Trisakti Kampus A merupakan gedung yang digunakan oleh
oleh Departemen Teknik ElekDepartemen Teknik Elektro, Teknik Intro, Teknik Informartika dan Sistem Infoformartika dan Sistem Informasi yangrmasi yang memiliki to
memiliki total delapan tal delapan tingkat. tingkat. Dimana gDimana gedung edung tersebut memiliki tersebut memiliki intensitasintensitas kegiatan akademik maupun non akademik bagi para mahasiswa, dosen dan p
kegiatan akademik maupun non akademik bagi para mahasiswa, dosen dan pegawaiegawai yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan suatu sistem proteksi dalam hal ini untuk yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan suatu sistem proteksi dalam hal ini untuk menghindari kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir agar tetap terjaga menghindari kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir agar tetap terjaga keamanan dan kenyamanan pengguna gedung. Terlebih gedung E memiliki
keamanan dan kenyamanan pengguna gedung. Terlebih gedung E memiliki delapandelapan laboratorium yang tiap laboratorium tersebut pasti memiliki alat-alat dan laboratorium yang tiap laboratorium tersebut pasti memiliki alat-alat dan instrumen-instrumen elektronika arus kuat maupun arus lemah yang digunakan instrumen-instrumen elektronika arus kuat maupun arus lemah yang digunakan untuk kegiatan praktikum, yang sangat rentan rusak akan sambaran
untuk kegiatan praktikum, yang sangat rentan rusak akan sambaran petir jika tidakpetir jika tidak menggunakan sistem yang baik.
menggunakan sistem yang baik.
Mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No : PER 02/MEN/1989 Mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No : PER 02/MEN/1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir, pada BAB II
Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir, pada BAB II pasal 9 ayat 1 pada poinpasal 9 ayat 1 pada poin c, Gedung E Universitas Trisakti dikategorikan sebagai bangunan tinggi yang c, Gedung E Universitas Trisakti dikategorikan sebagai bangunan tinggi yang digunakan sebagai tempat kepentingan umum (sekolah atau kampus) sehingga digunakan sebagai tempat kepentingan umum (sekolah atau kampus) sehingga perlu
perlu akan akan pemasangan pemasangan proteksi proteksi penangkal penangkal petir, petir, dan dan mengacu mengacu pada pada BAB BAB IXIX mengenai pemeriksaan dan pengujian pasal 50, ayat 2 pada poin c menerangkan mengenai pemeriksaan dan pengujian pasal 50, ayat 2 pada poin c menerangkan bahwa
bahwa seharusnya seharusnya setiap setiap instalasi instalasi penangkal penangkal petir petir dan dan bagian-bagiannya bagian-bagiannya harusharus diperiksa dan diuji secara berkala setiap dua tahun sekali, mengingat Gedung E diperiksa dan diuji secara berkala setiap dua tahun sekali, mengingat Gedung E Universitas Trisakti ini sendiri sudah berdiri lama tetapi belum ada riwayat Universitas Trisakti ini sendiri sudah berdiri lama tetapi belum ada riwayat mengenai pengujian serta pemeriksaan pada instalasi penangkal petir secara mengenai pengujian serta pemeriksaan pada instalasi penangkal petir secara
mengancam keselamatan penghuni gedung pada sewaktu-waktu dan dapat mengancam keselamatan penghuni gedung pada sewaktu-waktu dan dapat dikenakan sanksi oleh pengawas ketenagakerjaan. Oleh karena itu perlu adanya dikenakan sanksi oleh pengawas ketenagakerjaan. Oleh karena itu perlu adanya suatu evaluasi dan pemeriksaan pada instalasi penangkal petir eksternal serta suatu evaluasi dan pemeriksaan pada instalasi penangkal petir eksternal serta pembumian pada Gedung E yang mengacu pada PUIL, PUIPP, IEC dan per
pembumian pada Gedung E yang mengacu pada PUIL, PUIPP, IEC dan peraturanaturan pemerintah demi keamanan dan kelancaran seluruh kegiatan di Gedu
pemerintah demi keamanan dan kelancaran seluruh kegiatan di Gedung E.ng E.
Adapun penelitian-penelitian serta kajian-kajian yang telah membahas Adapun penelitian-penelitian serta kajian-kajian yang telah membahas mengenai evaluasi sistem proteksi penangkal petir dari suatu kontruksi yang sudah mengenai evaluasi sistem proteksi penangkal petir dari suatu kontruksi yang sudah ter instalasi maupun akan di instalasi antara lain pada penelitian Evaluasi Sistem ter instalasi maupun akan di instalasi antara lain pada penelitian Evaluasi Sistem Penangkal Petir Eksternal di Gedung Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta [4], Penangkal Petir Eksternal di Gedung Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta [4], Sistem Proteksi Ekternal dan Internal Terhadap Sambaran Petir pada Gedung Sistem Proteksi Ekternal dan Internal Terhadap Sambaran Petir pada Gedung Perpustakaam Universitas Andalas [5], selanjutnya Analisis Perancangan Sistem Perpustakaam Universitas Andalas [5], selanjutnya Analisis Perancangan Sistem Proteksi Bangunan The Bellagio Residence Terhadap Sambaran Petir
Proteksi Bangunan The Bellagio Residence Terhadap Sambaran Petir [6]. Namun[6]. Namun pada
pada semua semua penelitian penelitian tersebut tersebut di di atas atas belum belum dilakukan penelitian dilakukan penelitian terkait terkait dengandengan evaluasi instalasi sistem penangkal petir eksternal beserta
evaluasi instalasi sistem penangkal petir eksternal beserta grounding grounding nya pada nya pada bangunan tingg
bangunan tinggi yang mengacu pada peraturan Menteri Tenagi yang mengacu pada peraturan Menteri Tenaga Kerja. Oleh karenaa Kerja. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dibahas.
itu pada penelitian ini akan dibahas.
2.
2.
PERUMUSAN MASALAHPERUMUSAN MASALAH 1.
1.
Jenis sistem penangkal petir apa yang digunakan di Gedung E UniversitasJenis sistem penangkal petir apa yang digunakan di Gedung E Universitas Trisakti.
Trisakti.
2.
2.
Apakah sistem terminasi penangkal petir danApakah sistem terminasi penangkal petir dan grounding groundingyang digunakanyang digunakan sudahsudah efektif meminimalisir sambaran petir.
efektif meminimalisir sambaran petir.
3.
3.
Bagaimana standar PUIPP (Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir), PUIL,Bagaimana standar PUIPP (Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir), PUIL, SNI dan aturan Pemerintah dalam pemasangan sistem penangkal petir dan SNI dan aturan Pemerintah dalam pemasangan sistem penangkal petir dan grounding
groundingyang sudah maupun yang belum diaplikasikan pada Gedung E.yang sudah maupun yang belum diaplikasikan pada Gedung E.
4.
4.
Apa saja yang harus diuji dan diperiksa pada sistem penangkal petir &Apa saja yang harus diuji dan diperiksa pada sistem penangkal petir &
grounding
grounding secara berkala seusai dengan aturan Menteri Tenaga Kerja. secara berkala seusai dengan aturan Menteri Tenaga Kerja.
3.
3.
BATASAN MASALAHBATASAN MASALAH
Untuk memperkecil suatu masalah yang akan di bahas
Untuk memperkecil suatu masalah yang akan di bahas maka penulis membatasimaka penulis membatasi masalah dengan pembahasan hanya pada masalah evaluasi sistem terminasi masalah dengan pembahasan hanya pada masalah evaluasi sistem terminasi penangkal petir dan
penangkal petir dan grounding groundinggedung E Universitas Trisakti, antara lain:gedung E Universitas Trisakti, antara lain:
1.
1.
Menganalisa sistem penangkal petir eksternal danMenganalisa sistem penangkal petir eksternal dan grounding grounding berdasarkan berdasarkan standar PUIPP, PUIL dan SNI serta mengikuti aturan Menteri Tenaga Kerja.
standar PUIPP, PUIL dan SNI serta mengikuti aturan Menteri Tenaga Kerja.
2.
2.
Pemeriksaan dan pengujian pada elektroda bumi, kerusakan-kerusakan danPemeriksaan dan pengujian pada elektroda bumi, kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima, penghantar dan sebagainya, serta sambungan-sambungan.
karat dari penerima, penghantar dan sebagainya, serta sambungan-sambungan.
3.
3.
Hanya menggunakan tiga metode dalam penempatan terminasi pada suatuHanya menggunakan tiga metode dalam penempatan terminasi pada suatu bangunan.
bangunan.
4.
4.
TUJUAN PENELITIANTUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan mel
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan melakukan pemeriksaanakukan pemeriksaan sistem penangkal petir (SPP) dengan metode-metode proteksi petir terhadap sistem penangkal petir (SPP) dengan metode-metode proteksi petir terhadap bangunan
bangunan dan dan mengacu mengacu dengan dengan BAB BAB IX IX mengenai mengenai Pemeriksaan Pemeriksaan dan dan PengujianPengujian pasal
pasal 52 52 untuk untuk mengetahui mengetahui efektifitas efektifitas sistem sistem tersebut tersebut sesuai sesuai anjuran anjuran aturanaturan pemerintah dan sesuai standar-standar nasional dan internasional yang berlaku.
pemerintah dan sesuai standar-standar nasional dan internasional yang berlaku.
5.
5.
MANFAAT PENELITIANMANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dibuat pada penelitian ini adalah:
Adapun manfaat yang dibuat pada penelitian ini adalah:
1.
1.
Dapat dijadikan suatu pertimbangan dan referensi bagi pengelola Gedung EDapat dijadikan suatu pertimbangan dan referensi bagi pengelola Gedung E dalam penanganan sistem penangkal petir.
dalam penanganan sistem penangkal petir.
2.
2.
Dapat mengetahui kekurangan sistem penangkal petir danDapat mengetahui kekurangan sistem penangkal petir dan grounding grounding yangyang digunakan berdasarkan analisa klasfikasi yang telah diteliti serta digunakan berdasarkan analisa klasfikasi yang telah diteliti serta merekomendasikannya kepada pengelola gedung untuk memperbaiki dan terus merekomendasikannya kepada pengelola gedung untuk memperbaiki dan terus melakukan pengujian berkala sesuai dengan aturan.
melakukan pengujian berkala sesuai dengan aturan.
3.
3.
Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai perencanaanMenambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai perencanaan sistem penangkal petir pada suatu bangunan
sistem penangkal petir pada suatu bangunan..
6.
6.
KAJIAN PUSTAKAKAJIAN PUSTAKA
Dalam proses penelitian, standar-standar yang dijadikan referensi acuan dalam Dalam proses penelitian, standar-standar yang dijadikan referensi acuan dalam hubungan sistem instalasi penangkal petir dan pembumiannya adalah sebagai hubungan sistem instalasi penangkal petir dan pembumiannya adalah sebagai berikut :
berikut : 1.
1.
Penyalur Petir &Penyalur Petir & GroundingGrounding ::
a.
a.
Standard Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir.Standard Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir.
b.
b.
(SPUIPP)(SPUIPP) c.
c.
Standar Nasional Indonesia (SNI Standar Nasional Indonesia (SNI 03-7015-2004)03-7015-2004) d.
d.
Standar IEC 62305.Standar IEC 62305.
2.
2.
PER02/MEN/19PER02/MEN/1989 : 89 : Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur PetirTentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir 3.
3.
PUIL 2011PUIL 2011 542.1.4 (3.18.1.4)
542.1.4 (3.18.1.4) Persyaratan untuk susunan pembumian dimaksudkanPersyaratan untuk susunan pembumian dimaksudkan untuk memberikan hubungan ke bumi:
untuk memberikan hubungan ke bumi:
a.
a.
Yang handal dan sesuai untuk persyaratan proteksi instalasiYang handal dan sesuai untuk persyaratan proteksi instalasi b.
b.
Yang dapat menghantarkan arus gangguan ini dan Yang dapat menghantarkan arus gangguan ini dan aruskonduktoraruskonduktor
4.
4.
PUIL 2011PUIL 2011
Jika beberapa elektrode diperlukan untuk memperoleh resistans Jika beberapa elektrode diperlukan untuk memperoleh resistans pembumian
pembumian yang yang rendah, jarak rendah, jarak antara electrode antara electrode tersebut minimum tersebut minimum harusharus dua kali panjangnya. Jika electrode tersebut tidak bekerja efektif pada dua kali panjangnya. Jika electrode tersebut tidak bekerja efektif pada seluruh panjangnya, maka jarak minimum antara elektrode harus dua seluruh panjangnya, maka jarak minimum antara elektrode harus dua kali panjang efektifnya.
kali panjang efektifnya.
5.
5.
IEC 62305IEC 62305
Untuk kawat penghantar penyalur petir tidak boleh lebih kecil dari Untuk kawat penghantar penyalur petir tidak boleh lebih kecil dari 30mm, dan untuk penghantar yang berada di tempat yang bisa diakses 30mm, dan untuk penghantar yang berada di tempat yang bisa diakses oleh manusia, harus dilindungi dengan konduit PVC yang ditempelkan oleh manusia, harus dilindungi dengan konduit PVC yang ditempelkan dengan kuat ke dinding/struktur menggunakan baut tahan karat.
dengan kuat ke dinding/struktur menggunakan baut tahan karat.
6.
6.
Maksimum Tahanan TanahMaksimum Tahanan Tanah a.
a.
Maksimum Tahanan Tanah total untuk Sistem Penyalur Petir : 1Maksimum Tahanan Tanah total untuk Sistem Penyalur Petir : 1 Ohm.
Ohm.
b.
b.
Maksimum Tahanan Tanah untuk Sistem Elektrik : 2 Ohm.Maksimum Tahanan Tanah untuk Sistem Elektrik : 2 Ohm.
c.
c.
Maksimum Tahanan Tanah untuk Sistem Instrumen : 2 Ohm.Maksimum Tahanan Tanah untuk Sistem Instrumen : 2 Ohm.
Besarnya kebutuhan suatu bangunan akan adanya sistem
Besarnya kebutuhan suatu bangunan akan adanya sistem penangkal petir dapatpenangkal petir dapat ditentukan berdasarkan indeks-indeks yang menyatakan faktor-faktor tertentu ditentukan berdasarkan indeks-indeks yang menyatakan faktor-faktor tertentu seperti pada Tabel 1 sampai 5. (Departemen Pekerjaan Umum RI, 18-20 dan seperti pada Tabel 1 sampai 5. (Departemen Pekerjaan Umum RI, 18-20 dan PUIPP)
PUIPP) Tabel 1.
Tabel 1. Indeks A: Bahaya Berdasarkan Jenis Bangunan Indeks A: Bahaya Berdasarkan Jenis Bangunan Penggunaan dan Isi
Penggunaan dan Isi Indeks AIndeks A
Bangunan biasa yang tidak perlu diamankan baik
Bangunan biasa yang tidak perlu diamankan baik bangunanbangunan maupun isinya.
maupun isinya.
-10 -10
Bangunan dan isinya jarang dipergunakan, misalnya di Bangunan dan isinya jarang dipergunakan, misalnya di tengah sawah atau ladang, menara atau tiang dari
tengah sawah atau ladang, menara atau tiang dari metal.metal.
0 0
Bangunan yang berisi peralatan sehari-hari atau te Bangunan yang berisi peralatan sehari-hari atau tempatmpat tinggal, misalnya rumah tinggal, industri kecil atau stasiun tinggal, misalnya rumah tinggal, industri kecil atau stasiun kereta api.
kereta api.
1 1
Bangunan atau isinya cukup penting, misalnya menara air, Bangunan atau isinya cukup penting, misalnya menara air, took barang-barang berharga, dan kantor pemerintah.
took barang-barang berharga, dan kantor pemerintah.
2 2 Bangunan yang berisi banyak sekali orang, misalnya
Bangunan yang berisi banyak sekali orang, misalnya bioskop, sarana ibadah, sekolah, dan mo
bioskop, sarana ibadah, sekolah, dan monument sejarahnument sejarah yang penting.
yang penting.
3 3
Instalasi gas, minyak atau bensin, dan rumah sakit.
Instalasi gas, minyak atau bensin, dan rumah sakit.
5 5 Bangunan yang mudah meledak dan dapat menimbulkan
Bangunan yang mudah meledak dan dapat menimbulkan bahaya yang tidak terkendali bagi sekitarrya, misalnya bahaya yang tidak terkendali bagi sekitarrya, misalnya
instalasi nuklir.
instalasi nuklir.
15 15
Tabel 2.
Tabel 2. Indeks B: Bahaya Indeks B: Bahaya Berdasarkan Kontruksi BangunanBerdasarkan Kontruksi Bangunan Kontruksi
Kontruksi Bangunan Bangunan Indeks Indeks BB
Seluruh bangunan terbuat dari logam dan mudah
Seluruh bangunan terbuat dari logam dan mudah menyalurkanmenyalurkan listrik
listrik
0 0
Bangunan dengan konstruksi beton bertulang atau rangka besi Bangunan dengan konstruksi beton bertulang atau rangka besi dengan atap Logam
dengan atap Logam
1 1
Bangunan dengan konstruksi beton bertulang. kerangka besi Bangunan dengan konstruksi beton bertulang. kerangka besi dan atap bukan logam.
dan atap bukan logam.
2 2
Bangunan
Bangunan kayu kayu dengan dengan atap atap bukan bukan logam logam 33
Tabel 3.
Tabel 3. Indeks C: Bahaya Berdasarkan Tinggi Bangunan Indeks C: Bahaya Berdasarkan Tinggi Bangunan Tinggi Bangunan
Tinggi Bangunan (m) (m) Indeks Indeks CC
Sampai
Sampai dengan dengan 6 6 00
12 2
12 2
17 3
17 3
27 4
27 4
35 5
35 5
50 6
50 6
70 7
70 7
100 8
100 8
140 9
140 9
200 10
200 10
Tabel 4.
Tabel 4. Indeks D: Bahaya Berdasarkan Situasi Bangunan Indeks D: Bahaya Berdasarkan Situasi Bangunan Situasi Bangunan
Situasi Bangunan Indeks DIndeks D Di
Di tanah tanah datar datar pada pada semua semua ketinggian ketinggian 00 Di kaki bukit sampai
Di kaki bukit sampai % tinggi bukit atau di % tinggi bukit atau di pegununganpegunungan sampai l000 meter.
sampai l000 meter.
1 1
Di puncak gunung atau pegunungan yang lebih dari Di puncak gunung atau pegunungan yang lebih dari 1000 meter.
1000 meter.
2 2
Tabel 5.
Tabel 5. Indeks E: Bahaya Berdasarkan Pengaruh Kilat/ Hari Guruh Indeks E: Bahaya Berdasarkan Pengaruh Kilat/ Hari Guruh Hari guruh per tahun
Hari guruh per tahun Indeks EIndeks E
2
2 00
4
4 11
8
8 22
16 3
16 3
32 4
32 4
64 5
64 5
125 6
125 6
256 7
256 7
Dengan memperhatikan keadaan di tempat yang hendak dicari tingkat Dengan memperhatikan keadaan di tempat yang hendak dicari tingkat resikonya dan kemudian menjumlahkan indeks-indeks tersebut diperoleh suatu resikonya dan kemudian menjumlahkan indeks-indeks tersebut diperoleh suatu perkiraan bahaya
perkiraan bahaya yang ditanggung bangunan yang ditanggung bangunan dan tdan tingkat pengamanan ingkat pengamanan yang harusyang harus diterapkan berdasarkan pada Tabel 6 di bawah ini.
diterapkan berdasarkan pada Tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6
Tabel 6. Indeks R: Perkiraan Bahaya Sambaran Petir. Indeks R: Perkiraan Bahaya Sambaran Petir R = A+B+C+D+E
R = A+B+C+D+E PerkiraanPerkiraan PengamananPengamanan
Di
Di bawah bawah 11 11 Diabaikan Diabaikan Tidak Tidak perluperlu
Sama
Sama dengan dengan 1111 12 12 13 13 14 14
Kecil Kecil Sedang Sedang Agak besar Agak besar Besar
Besar
Tidak perlu Tidak perlu Agak dianjurkan Agak dianjurkan Dianjurkan Dianjurkan
Sangat dianjurkan Sangat dianjurkan Lebih
Lebih dari dari 14 14 Sangat Sangat besar besar Sangat Sangat perluperlu
Nilai indeks pada gedung E U
Nilai indeks pada gedung E Universitas Trisakti berdasarkan Pedomanniversitas Trisakti berdasarkan Pedoman Perencanaan Penangkal petir adalah sebagai berikut:
Perencanaan Penangkal petir adalah sebagai berikut:
a.
a.
Berdasarkan Tabel 1 gedung E Universitas Trisakti memiliki indeks ABerdasarkan Tabel 1 gedung E Universitas Trisakti memiliki indeks A sebesar 3 yakni bangunan yang berisi banyak sekali orang, misalnya sebesar 3 yakni bangunan yang berisi banyak sekali orang, misalnya bioskop, sarana ibadah, sekolah, dan mo
bioskop, sarana ibadah, sekolah, dan monumen sejarahyang pentingnumen sejarahyang penting b.
b.
Berdasarkan Tabel 2 gedung E Universitas Trisakti memiliki indeks BBerdasarkan Tabel 2 gedung E Universitas Trisakti memiliki indeks B sebesar 2 yakni bangunan dengan konstruksi beton
sebesar 2 yakni bangunan dengan konstruksi beton bertulang atau rangkabertulang atau rangka besi dan atap bukan logam.
besi dan atap bukan logam.
c.
c.
Berdasarkan Tabel 3 gedung E Universitas Trisakti memiliki indeks CBerdasarkan Tabel 3 gedung E Universitas Trisakti memiliki indeks C sebesar 4 yakni tinggi bangunan sampai 28 meter.
sebesar 4 yakni tinggi bangunan sampai 28 meter.
d.
d.
Berdasarkan Tabel 4 gedung E Universitas Trisakti memiliki indeks DBerdasarkan Tabel 4 gedung E Universitas Trisakti memiliki indeks D sebesar 0 yakni di tanah datar pada semua ket
sebesar 0 yakni di tanah datar pada semua ketinggian.inggian.
e.
e.
Hari guruh di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebanHari guruh di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebanyak 193yak 193 hari/tahun, maka berdasarkan Tabel 5 gedung E Universitas Trisakti hari/tahun, maka berdasarkan Tabel 5 gedung E Universitas Trisakti memiliki indeks E sebesar 7.
memiliki indeks E sebesar 7.
Perkiraan bahaya sambaran petir diperoleh berdasarkan Pedoman Perencanaan Perkiraan bahaya sambaran petir diperoleh berdasarkan Pedoman Perencanaan Penangkal petir yaitu dengan menjumlahkan seluruh nilai dari indeks di atas Penangkal petir yaitu dengan menjumlahkan seluruh nilai dari indeks di atas dengan:
dengan:
R = A + B + C + D + E R = A + B + C + D + E R = 3 + 2 + 4 + 0 + 7 R = 3 + 2 + 4 + 0 + 7 R = 16
R = 16
Perkiraan sambaran petir R = 16, berdasarkan pedoman Perencanan Penangkal Petir Perkiraan sambaran petir R = 16, berdasarkan pedoman Perencanan Penangkal Petir nilai tersebut menunjukan gedung E Universitas Trisakti memili
nilai tersebut menunjukan gedung E Universitas Trisakti memiliki bahaya sambaranki bahaya sambaran petir sangat besar, sehingga sangat perlu adanya sistem penangkal petir.
petir sangat besar, sehingga sangat perlu adanya sistem penangkal petir.
Sistem penangkal petir yang digunakan pada Gedung E Universitas Trisakti Sistem penangkal petir yang digunakan pada Gedung E Universitas Trisakti adalah tipe sangkar Faraday yang berarti antar tiang penangkal petir saling adalah tipe sangkar Faraday yang berarti antar tiang penangkal petir saling terhubung secara pararel.
terhubung secara pararel.
1.
1.
Terminasi udara (air Terminasi udara (air termination)termination)
Terminasi udara adalah bagian sistem proteksi petir eksternal yang Terminasi udara adalah bagian sistem proteksi petir eksternal yang dikhususkan untuk menangkap sambaran petir, berupa elektroda logam yang dikhususkan untuk menangkap sambaran petir, berupa elektroda logam yang dipasang secara tegak maupun mendatar.
dipasang secara tegak maupun mendatar.
Ada 3 (tiga) metode yang digunakan untuk menentukan penempatan terminasi Ada 3 (tiga) metode yang digunakan untuk menentukan penempatan terminasi udara dan untuk mengetahui daerah proteksi. Ketiga metode tersebut adalah:
udara dan untuk mengetahui daerah proteksi. Ketiga metode tersebut adalah:
a.
a.
Metode jala (mesh size method) Metode ini digunakan untuk keperluanMetode jala (mesh size method) Metode ini digunakan untuk keperluan perlindungan
perlindungan permukaan permukaan yang yang datar datar karena karena bisa bisa melindungi melindungi seluruhseluruh permukaan
permukaan bangunan. bangunan. Daerah Daerah yang yang diproteksi diproteksi adalah adalah keseluruhan keseluruhan daerahdaerah yang ada di dalam jala-jala. Ukuran jala se
yang ada di dalam jala-jala. Ukuran jala sesuai tingkat proteksi yang dipilihsuai tingkat proteksi yang dipilih tersebut dapat dilihat pada tabel
tersebut dapat dilihat pada tabel
Tabel 8.
Tabel 8. Penempatan terminasi-udara sesuai dengan tingkat proteksiPenempatan terminasi-udara sesuai dengan tingkat proteksi Level
Level Proteksi Proteksi
Rolling Rolling Sphere Sphere R (m) R (m)
Sudut Lindung
Sudut Lindung (α(αoo) ) LebarLebar Mesh Mesh (m) (m) 20
20 m m 30 30 m m 45 45 m m 60 60 mm
I
I 20 20 25 25 55
II
II 30 30 35 35 25 25 1010
III
III 45 45 45 45 35 35 25 25 1010
IV 60 55 55 35 25 20
IV 60 55 55 35 25 20
* hanya menggunakan rolling sphere dan mesh
* hanya menggunakan rolling sphere dan mesh
b.
b.
Metode sudut proteksi (protective angle method)Metode sudut proteksi (protective angle method)
Daerah yang diproteksi adalah daerah yang berada di dalam kerucut dengan Daerah yang diproteksi adalah daerah yang berada di dalam kerucut dengan sudut proteksi sesuai dengan tabel 8
sudut proteksi sesuai dengan tabel 8
Gambar 1.
Gambar 1. Perancangan Terminasi Udara Menurut Metoda Sudut ProteksiPerancangan Terminasi Udara Menurut Metoda Sudut Proteksi
c.
c.
Metode bola bergulir (rolling sphere method )Metode bola bergulir (rolling sphere method ) Metode bola bergulir baik
Metode bola bergulir baik digunakan pada bangunan yang bentuknya rumit.digunakan pada bangunan yang bentuknya rumit.
Dengan metode ini seolah-olah ada suatu bola dengan radius R yang Dengan metode ini seolah-olah ada suatu bola dengan radius R yang bergulir di atas tanah, sekeliling struktur dan di atas st
bergulir di atas tanah, sekeliling struktur dan di atas struktur ke segala arahruktur ke segala arah hingga bertemu dengan tanah atau struktur yang berhubungan dengan hingga bertemu dengan tanah atau struktur yang berhubungan dengan permukaan
permukaan bumi ybumi yang ang mampu mampu bekerja sebagai bekerja sebagai penghantar. penghantar. Titik Titik sentuh sentuh bolabola bergulir pada st
bergulir pada struktur adalah titruktur adalah titik yang dapat disaik yang dapat disambar petir mbar petir dan pada titidan pada titikk
sama untuk menyambar bangunan. Besarnya R berhubungan dengan besar sama untuk menyambar bangunan. Besarnya R berhubungan dengan besar arus petir dan dinyatakan sebagai :
arus petir dan dinyatakan sebagai : R = I R = I 0.750.75
Bila ada arus petir yang lebih kecil dari I tersebut mengenai bangunan, Bila ada arus petir yang lebih kecil dari I tersebut mengenai bangunan, bangunan masih bisa tahan.
bangunan masih bisa tahan. Bila arus petir Bila arus petir lebih besar dari lebih besar dari I tersebut, I tersebut, akanakan ditangkap oleh penangkap petir..
ditangkap oleh penangkap petir..
2.
2.
Penentuan Tingkat ProteksiPenentuan Tingkat Proteksi a)
a)
Deskripsi LokasiDeskripsi Lokasi
Dalam penelitian akan dilakukan analisis mengenai perencanaan instalasi Dalam penelitian akan dilakukan analisis mengenai perencanaan instalasi penangkal
penangkal petir petir dengan dengan menggunakan menggunakan penangkal penangkal petir petir tipe tipe konvensionalkonvensional pada
pada Gedung Gedung E E Universitas Universitas Trisakti. Trisakti. Adapun Adapun kondisi kondisi gedung gedung tersebuttersebut adalah sebagai berikut :
adalah sebagai berikut :
a. Tinggi gedung = 28 meter a. Tinggi gedung = 28 meter b. Panjang gedun
b. Panjang gedung = 42 meterg = 42 meter c. Lebar gedung = 20 meter c. Lebar gedung = 20 meter d. Jumlah lantai = 8 lantai d. Jumlah lantai = 8 lantai
e. Curah hujan per tahun di DKI Jakarta
e. Curah hujan per tahun di DKI Jakarta dengan rata-rata 193 haridengan rata-rata 193 hari per tahun
per tahun
Gambar 6.1
Gambar 6.1 Denah letak tiang penangkal petir Denah letak tiang penangkal petir tampak gedungtampak gedung dari atas
dari atas
b)
b) Deskripsi sistem penangkal petirDeskripsi sistem penangkal petir Jumlah
Jumlah tiang tiang penangkal penangkal petir petir : : 6 6 buahbuah Tinggi
Tinggi tiang tiang penangkal penangkal petir petir : : 7 7 metermeter Keadaan
Keadaan fisik fisik penangkal penangkal petir petir : : kurang kurang baik baik (mengalami (mengalami karatkarat keseluruhan dan hampir lapuk) keseluruhan dan hampir lapuk)
Gambar 6.1
Gambar 6.1 Keadaan fisik tiang penangkal petir Keadaan fisik tiang penangkal petir Jenis
Jenis konduktor konduktor tembaga tembaga : : kabel kabel tembaga tembaga BC BC 120120 Keadaan fisik kond
Keadaan fisik konduktor tembaga uktor tembaga : tidak baik (meng: tidak baik (mengalami korosi)alami korosi)
Gambar 6.2
Gambar 6.2 Keadaan fisik kabel tembagaKeadaan fisik kabel tembaga
Keadaan tersebut menyebabkan penangkal petir yang terpasang Keadaan tersebut menyebabkan penangkal petir yang terpasang pada Gedung E Universitas Trisakti tidak bekerja secara efektif pada Gedung E Universitas Trisakti tidak bekerja secara efektif
dikarenakan terminasi udara dan
dikarenakan terminasi udara dan pengkabelan tidak menghantarkanpengkabelan tidak menghantarkan dengan sempurna akibat korosi parah.
dengan sempurna akibat korosi parah.
Berdasarkan Standar SNI
Berdasarkan Standar SNI 03-7015-2003-7015-200404
Pemilihan tingkat proteksi yang memadai untuk suatu sistem Pemilihan tingkat proteksi yang memadai untuk suatu sistem penangkal petir didasarkan pada
penangkal petir didasarkan pada frekuensi sambaran petir frekuensi sambaran petir langsunglangsung setempat (Nd) yang diperkirakan ke struktur yang diproteksi dan setempat (Nd) yang diperkirakan ke struktur yang diproteksi dan frekuensi sambaran petir tahunan
frekuensi sambaran petir tahunan setempat (Ncsetempat (Nc) yang diperbolehkan.) yang diperbolehkan.
a)
a)
Area proteksi pada gedung.Area proteksi pada gedung.
Area ekivalen pada
Area ekivalen pada gedung dapat dicari menggunakangedung dapat dicari menggunakan persamaan :
persamaan : Ae = ab + 6h(a+
Ae = ab + 6h(a+b) + 9b) + 9(h)(h)22
= (42 × 20) + 6 × 28 (42 + 20) + 9 x 3.14 x (28)
= (42 × 20) + 6 × 28 (42 + 20) + 9 x 3.14 x (28)22
= 33411.84 m
= 33411.84 m22 Dimana :
Dimana :
a = panjang gedung a = panjang gedung b = lebar gedung b = lebar gedung h = tinggi gedung h = tinggi gedung b)
b)
Kerapatan sambaran petir ke tanah (Ng).Kerapatan sambaran petir ke tanah (Ng).
Kerapatan sambaran petir ke tanah dapat diketahui dengan Kerapatan sambaran petir ke tanah dapat diketahui dengan persamaan :
persamaan :
Ng
Ng= 0,04 ×= 0,04 × Td Td 1,251,25
= 0,04 × 193
= 0,04 × 1931,251,25
= 28.77/km
= 28.77/km22/tahun/tahun dimana:
dimana:
Td: jumlah hari guruh per tahun Td: jumlah hari guruh per tahun
c)
c)
Jumlah rata-rata frekuensi sambaran petir langsung per tahunJumlah rata-rata frekuensi sambaran petir langsung per tahun (Nd).
(Nd).
Jumlah rata-rata frekuensi sambaran langsung pertahun Jumlah rata-rata frekuensi sambaran langsung pertahun diketahui melalui persamaan :
diketahui melalui persamaan : Nd = Ng
Nd = Ng×× Ae Ae× 10× 10-6-6
= 28.77 × 33411.84 × 10
= 28.77 × 33411.84 × 10-6-6
= 0.961 sambaran petir per tahun
= 0.961 sambaran petir per tahun d)
d)
Efisiensi sambaran petir (E)Efisiensi sambaran petir (E)
Efisiensi diketahui dengan persamaan : Efisiensi diketahui dengan persamaan : E
E ≥≥ 1 1 – – // (4) (4)
≥
≥ 1 − 0,11 − 0,1/0.961/0.961
≥
≥ 1 1 – – 0,104 0,104
≥
≥ 0,896 0,896
≥
≥ 89.6 % 89.6 %
Frekuensi sambaran petir tahunan yang diperbolehkan (Nc) Frekuensi sambaran petir tahunan yang diperbolehkan (Nc) diketahui bermilai 10
diketahui bermilai 10-1-1/tahun../tahun..
Tabel 7.
Tabel 7. Efisiensi Sistem Proteksi Petir Efisiensi Sistem Proteksi Petir
Tingkat
Tingkat Proteksi Proteksi Efisiensi Efisiensi Sistem Sistem Proteksi Proteksi Petir Petir (E)(E)
I 0,98
I 0,98
II 0.95
II 0.95
III 0,90
III 0,90
IV 0,80
IV 0,80
Keterangan : Keterangan :
E < 0% tidak diperlukan sistem proteksi petir E < 0% tidak diperlukan sistem proteksi petir 0%
0% < E ≤ 80% berada pada tingkat proteksi IV< E ≤ 80% berada pada tingkat proteksi IV 80% < E ≤ 90% berada pada tingkat proteksi III 80% < E ≤ 90% berada pada tingkat proteksi III 90% < E ≤ 95% berada pada tingkat proteksi II 90% < E ≤ 95% berada pada tingkat proteksi II 95% < E ≤ 98% berada pada tingkat proteksi I 95% < E ≤ 98% berada pada tingkat proteksi I
Karena hasil efisiensi adalah sebesar 89.6 %, maka tingkat Karena hasil efisiensi adalah sebesar 89.6 %, maka tingkat proteksi adalah tingkat III.
proteksi adalah tingkat III.
7.
7.
METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN 1.
1.
Menentukan tingkat perkiraan bahaya sambaran petir Menentukan tingkat perkiraan bahaya sambaran petir yang mengacu PUIPPyang mengacu PUIPP dan Departmen Pekerjaan Umum RI pada Gedung E Universitas Trisakti dan Departmen Pekerjaan Umum RI pada Gedung E Universitas Trisakti berdasarkan kelima indeks yang sesuai dengan kriteria bangun
berdasarkan kelima indeks yang sesuai dengan kriteria bangunan.an.
diperkirakan ke struktur yang diproteksi dan frekuensi sambaran petir diperkirakan ke struktur yang diproteksi dan frekuensi sambaran petir tahunan setempat (Nc) yang diperbolehkan.
tahunan setempat (Nc) yang diperbolehkan.
3.
3.
Melakukan penggambaran Denah dan Gambar Instalasi Penangkal PetirMelakukan penggambaran Denah dan Gambar Instalasi Penangkal Petir pada
pada Gedung Gedung E E untuk untuk mempermudah mempermudah penelitian penelitian dan dan kebutuhan kebutuhan dokumendokumen akan pengelola gedung
akan pengelola gedung 4.
4.
Menentukkan kesesuaian penempatan terminasi udara dan mengetahuiMenentukkan kesesuaian penempatan terminasi udara dan mengetahui daerah proteksi untuk mengetahui keefektifan sistem proteksi yang telah daerah proteksi untuk mengetahui keefektifan sistem proteksi yang telah terpasang dengan ketiga metode antara lain metode bola bergulir, metode terpasang dengan ketiga metode antara lain metode bola bergulir, metode sudut proteksi dan metode jala.
sudut proteksi dan metode jala.
5.
5.
Menganalisis dan mengukur keadaan langsung sistem penangkal petirMenganalisis dan mengukur keadaan langsung sistem penangkal petir eksternal. Analisa tersebut meliputi :
eksternal. Analisa tersebut meliputi : 1.
1.
Melihat keadaan fisik dari sistem penangkal petir, antara lain tiangMelihat keadaan fisik dari sistem penangkal petir, antara lain tiang penangkal petir, saluran terminasi,pengkabelan, panel dan lain-lain.
penangkal petir, saluran terminasi,pengkabelan, panel dan lain-lain.
2.
2.
Menganalisa jenis kerusakan dan risiko kerusakan tersebut terhadapMenganalisa jenis kerusakan dan risiko kerusakan tersebut terhadap Gedung E Universitas Trisakti.
Gedung E Universitas Trisakti.
Serta Pengukuran yang meliputi pengukuran tahanan Grounding untuk Serta Pengukuran yang meliputi pengukuran tahanan Grounding untuk mengetahui kesesuaian dengan standar yang berlaku
mengetahui kesesuaian dengan standar yang berlaku 6.
6.
Menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalahMenentukan tindakan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah pada
pada sistem sistem penangkal penangkal petir petir serta serta merekomendasikan merekomendasikan kepada kepada pengelolapengelola gedung akan desain sistem penangkal petir yang berdasarkan oleh ketiga gedung akan desain sistem penangkal petir yang berdasarkan oleh ketiga metode dan perhitungan agar dapat bekerja secara baik.
metode dan perhitungan agar dapat bekerja secara baik.
8.
8.
PELAKSANAAN KEGIATANPELAKSANAAN KEGIATAN
Agenda
Agenda Kegiatan Kegiatan Juli Juli Agust Agust September September Oktober Oktober November November DesemberDesember
Proses Proses
Perhitungan Data Perhitungan Data
Pelaksanaan Pelaksanaan Penelitian Penelitian
Analisa Hasil Analisa Hasil
Penyusunan Penyusunan Laporan Laporan
REFERENSI REFERENSI
[1] Rohani , Nurhening Yuniarti. 2017.
[1] Rohani , Nurhening Yuniarti. 2017. EVALUASI SISTEM EVALUASI SISTEM PENANGKAL PETIRPENANGKAL PETIR EKSTERNAL DI GE
EKSTERNAL DI GEDUNG REKTORAT UDUNG REKTORAT UNIVERSITAS NEGERNIVERSITAS NEGERII YOGYAKARTA
YOGYAKARTA. Yogyakarta : Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 1, No. 2, November. Yogyakarta : Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 1, No. 2, November 2017.
2017.
[2] Maula Sukmawidjaja, Syamsir Abduh & Shahnaz
[2] Maula Sukmawidjaja, Syamsir Abduh & Shahnaz Nadia. 2015.Nadia. 2015. ANALISIS ANALISIS PERANCANGAN S
PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI BAISTEM PROTEKSI BANGUNAN THE BELLANGUNAN THE BELLAGIOGIO RESIDENCE TERH
RESIDENCE TERHADAP SAMBARAN ADAP SAMBARAN PETIRPETIR. Jakarta : Jetri. Volume 12, Nomor. Jakarta : Jetri. Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86,
2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN 1412-0372ISSN 1412-0372
[3] Erick Kantona. 2016.
[3] Erick Kantona. 2016. PERENCANAAN PEM PERENCANAAN PEMASANGAN GROUNDASANGAN GROUNDINGING PENANGKAL PETIR P
PENANGKAL PETIR PADA BANGUNAN CF ADA BANGUNAN CF SILO DI PROYEK INDARSILO DI PROYEK INDARUNG VIUNG VI PT. SEMEN PAD
PT. SEMEN PADANG.ANG. Padang : Tugas Akhir Program Studi Teknik Listrik,Padang : Tugas Akhir Program Studi Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Padang.
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Padang.
[4] Rohani , Nurhening Yuniarti. 2017.
[4] Rohani , Nurhening Yuniarti. 2017. EVALUASI SISTEM EVALUASI SISTEM PENANGKAL PETIRPENANGKAL PETIR EKSTERNAL DI GE
EKSTERNAL DI GEDUNG REKTORAT UDUNG REKTORAT UNIVERSITAS NEGERNIVERSITAS NEGERII YOGYAKARTA
YOGYAKARTA. Yogyakarta : Jurnal . Yogyakarta : Jurnal Edukasi Elektro, Vol. 1, No. 2, NovemberEdukasi Elektro, Vol. 1, No. 2, November 2017.
2017.
[5] Shanaz Nadia. 2015.
[5] Shanaz Nadia. 2015. ANALISIS PERAN ANALISIS PERANCANGAN SISTEM PROCANGAN SISTEM PROTEKSITEKSI BANGUNAN THE B
BANGUNAN THE BELLAGIO RESIDENCE ELLAGIO RESIDENCE TERHADAP SATERHADAP SAMBARAN PETIR.MBARAN PETIR.
Jakarta : Jurnal Jetri
Jakarta : Jurnal Jetri Volume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSNVolume 12, Nomor 2, Februari 2015, Halaman 75 - 86, ISSN
[6] Rahmad Adhi Kurniawan. 2010.
[6] Rahmad Adhi Kurniawan. 2010. SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL DANSISTEM PROTEKSI EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHAD
INTERNAL TERHADAP SAMBARAN PAP SAMBARAN PETIR PADA GEDUNG PETIR PADA GEDUNG PERPUSTAKAANERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ANDALAS.
UNIVERSITAS ANDALAS. Padang : Jurusan Teknik Elektro Universitas AndalasPadang : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas
[7]
[7] Standar Nasional Indonesia. “Sistem Standar Nasional Indonesia. “Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung”.Proteksi Petir pada Bangunan Gedung”.
SNI 03-7015-2004. 17 Juni 2003.
SNI 03-7015-2004. 17 Juni 2003.