PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pemanfaatan kemajuan teknologi tersebut memberikan dampak positif yang diharapkan dapat membantu laju pembangunan ekonomi di Indonesia. Pengembangan alat pembayaran digital yang merupakan salah satu bentuk fasilitas perbankan berbasis server yang merupakan pemanfaatan teknologi informasi yang mendukung dan memudahkan serta memudahkan pembayaran atau transaksi nasabah secara non tunai. 1 Decky Hendarsyah, “Pemanfaatan Uang Elektronik dan Uang Virtual Sebagai Pengganti Uang Tunai di Indonesia” (Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah (STIE) Riau Bengkalis.
Per 1 Januari 2020, pembayaran wajib nontunai telah dilakukan menggunakan QRIS. 2 SK ini dibuat sebagai upaya program pemerintah untuk mendukung MSMV agar lebih maju dalam usahanya. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan bagian penting dari perekonomian suatu bangsa dan daerah, termasuk di Indonesia.3 Dalam pembangunan ekonomi Indonesia, UMKM selalu digambarkan sebagai sektor yang memiliki peran penting, karena sebagian besar penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. Kedai kopi tersebut telah menyediakan media QRIS untuk sistem non tunai guna memudahkan pembayaran.
Produk QRIS di BSI ini dapat menjadi pilihan bagi para pelaku bisnis yang tidak ingin menggunakan layanan QRIS di bank konvensional. Pembukaan rekening yang dapat dilakukan secara online (burekol) merupakan salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh BSI.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sementara kajian ini membahas tentang pemahaman masyarakat terhadap produk QRIS di bank syariah Indonesia, mengkaji tentang UMKM warung kopi di Desa Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro Madya. Sebagai sumber informasi penelitian UKM warung kopi di Desa Iringmulyo Kecamatan Metro Timur Kota Metro. Pemahaman Masyarakat terhadap Produk QRIS Bank Syariah Indonesia di Warung Kopi UMKM Kecamatan Iringmulyo Kota Madya Metro.
3 Hasil wawancara dengan Putri sebagai pengunjung kedai kopi pada tanggal 24 September 2021 di Desa Iringmulyo Kecamatan Metro Timur Kota Metro Madya. 4 Hasil wawancara dengan Wulan sebagai pengunjung warung kopi pada tanggal 25 September 2021 di Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro Timur Kota Metro Madya. 5 Hasil wawancara dengan Ekki sebagai pengunjung kedai kopi pada tanggal 19 Oktober 2021 di Desa Iringmulyo Kecamatan Metro Timur Kota Metro Madya.
7 Hasil wawancara dengan Siti sebagai pengunjung kafe pada tanggal 6 Oktober 2021 di Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. 9 Hasil wawancara dengan Amirul sebagai pengunjung kafe pada tanggal 1 Oktober 2021 di Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro Timur Kota Metro.
Penelitian yang Relevan
- Indikator Pemahaman
- Jenis-jenis Pemahaman
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman
QRIS ( Quick Response Code Indonesia Standard )
- Pengertian QRIS
- Manfaat dan Kekurangan QRIS
METODELOGI PENELITIAN
Jenis dan Sifar Penelitian
Sumber Data
Sumber data primer adalah sumber data pertama dari individu atau individu yang dikumpulkan langsung oleh peneliti. Sumber data dalam penelitian ini adalah 11 (sebelas) responden yang terdiri dari 9 (sembilan) pelaku UMKM dan 2 (dua) pelaku UMKM Warung Kopi di Kecamatan Iringmulyo Kelurahan Metro Timur Kota Metro. Sumber data sekunder merupakan sumber pelengkap atau pendukung data primer 4 Data sekunder yang diperoleh peneliti berasal dari buku-buku ilmiah yang ada hubungannya dengan penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
- Wawancara
- Dokumentasi
Terdapat 2 (dua) kafe di Kecamatan Iringmulyo, Kelurahan Metro Timur, masing-masing dengan konsep yang berbeda. Pemilik kafe ini adalah Tito, seorang remaja berusia 21 tahun yang bekerja sebagai mahasiswa di sebuah universitas di Jawa. Harga dan menu kafe ini tergolong murah dibandingkan dengan kafe pada umumnya.
Hasil wawancara dengan Putri yang selalu menjadi pengunjung kedai kopi berusia 22 tahun dan berprofesi sebagai apoteker di salah satu apotek di Bandar Lampung ini mengatakan bahwa dirinya belum pernah bertransaksi dengan QRIS Bank Syariah Indonesia. Berdasarkan pernyataan beberapa responden warung kopi di Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Iringmulyo Kota Metro bahwa faktor penyebab rendahnya pemahaman masyarakat adalah karena ketidaktahuan akan informasi yang akurat dari Bank Syariah Indonesia tentang QRIS. Wawancara juga dilakukan dengan Siti yang berusia 23 tahun dan baru lulus pada 6 Oktober 2021 sebagai pelayan warung kopi di Desa Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. Dia mengatakan ada kesalahpahaman dalam menggambarkan informasi yang diterima. apalagi sekarang bank syariah sudah melebur menjadi satu.
6 Hasil wawancara dengan Fajar sebagai peserta kedai kopi pada tanggal 30 September 2021 di Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. Karena dia sebenarnya sering menggunakan produk QRIS untuk pembayaran di kedai kopi yang sering dia kunjungi. Kemudian wawancara berikutnya dengan Amirul, 22 tahun sebagai pengunjung kedai kopi pada 1 Oktober 2021 yang masih berstatus.
8 Hasil wawancara dengan Lina sebagai pengunjung kafe pada tanggal 12 Oktober 2021 di Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. 10 Hasil wawancara dengan Tyas sebagai pengunjung komunitas di kafe pada 19 Oktober 2021 di Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro Madya. Berdasarkan pemaparan yang disampaikan oleh beberapa responden di warung yang ada di Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Iringmulyo Kota Metro dapat disimpulkan bahwa hasil wawancara dengan Fabela, 22 tahun, berprofesi sebagai Mahasiswa pada 1 Oktober 2021 sebagai pengunjung salah satu kedai kopi di Kelurahan Iringmulyo, Kecamata Metro Timur Kota Metro mengatakan, dirinya sangat paham dengan produk QRIS yang ada di BSI karena sudah melakukan aktivitas transaksi cashless menggunakan produk ini.
11 Hasil wawancara dengan Fabela sebagai pengunjung kedai kopi pada tanggal 1 Oktober 2021 di Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. Karena dia memiliki kedai kopi, ini juga salah satu kemudahan bagi pelanggannya, dan dia juga ingin mengikuti trend. 12 Hasil wawancara dengan Tito sebagai masyarakat pemilik warung kopi pada tanggal 4 Oktober 2021 di Desa Iringmulyo Kecamatan Metro Timur Kota Metro.
Analisis Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk QRIS Pada Bank Syariah Indonesia Pada UMKM Warung Kopi Kecamatan Iringmulyo Kota Syariah Indonesia Pada UMKM Warung Kopi Kelurahan Iringmulyo Kota Metro Madya. Tujuan penelitian adalah menganalisis tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk QRIS pada bank syariah Indonesia pada UKM warung kopi di Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro Timur Kota Metro Madya. 13 Hasil wawancara dengan Aka sebagai masyarakat pemilik warung kopi pada tanggal 5 Oktober 2021 di Desa Iringmulyo Kecamatan Metro Timur Kota Metro.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap Kopi Et Bien dan Kopi Logaritma, peneliti menemukan hasil pemahaman masyarakat terhadap QRIS pada UMKM warung kopi di Desa Iringmulyo Kecamatan Metro Timur Kota Metro Madya.
Teknik Analisis Data
HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Coffee Etbien dan Logaritma Coffee
Analisis Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk QRIS Pada
Lalu kemudian wawancara kedua dengan Wulan yang berusia 25 tahun dan berprofesi sebagai tenaga medis di sebuah klinik kesehatan, tahap pemahamannya hanya pada tingkat awal atau ini hanya terjemahan karena kurangnya informasi tentang perkembangan Islam. perbankan dan produknya. Artinya dia juga pernah menggunakan QRIS sebelumnya, dalam artian pemahaman Lina tentang jenis ini sudah memasuki tahap translasi. Wawancara kedelapan dengan Tyas, 24 tahun, yang sebenarnya sedikit tahu tentang QRIS BSI karena informasi dari mahasiswa yang melakukan PPL di supermarket tempat dia bekerja, meskipun dia masih lebih suka uang tunai, pada umumnya dia tahu itu produk, artinya ia telah memperkenalkan jenis pemahaman terjemahan.
Dalam arti menerima informasi langsung dari sumbernya, mulai dari cara produksinya dan juga kekurangan atau keterbatasannya, dalam artian Fabela sudah memasuki tahap ekstrapolasi pengertian yaitu perluasan data di luar apa yang ada, tetapi tetap mengikuti pola. tren dalam data yang tersedia. Dan terakhir, wawancara dengan Aka, pemilik Coffee Et Bien, bahwa penggunaan QRIS merupakan salah satu program modernisasi bagi UMKM, karena lebih mudah menghitung pendapatan harian dari kafe. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara dengan 11 (sebelas) responden, dapat disimpulkan bahwa masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap produk QRIS di Bank Syariah Indonesia.
Pertama, pada kategori masyarakat yang belum paham karena belum pernah menggunakan layanan dan produk QRIS bank syariah Indonesia dan lembaga lainnya, rutinitas sehari-hari dan kebiasaan menggunakan bank konvensional masih menjadi alasan. Kedua, kategori masyarakat yang termasuk dalam jenis translasi adalah masyarakat ini telah menggunakan QRIS untuk metode pembayaran non tunai. Ketiga, masuk dalam kategori masyarakat yang memahami hal tersebut, masuk dalam jenis pemahaman interpretasi dan ekstrapolasi, yaitu masyarakat yang sering menjadi aktor dan informan tentang penggunaan layanan QRIS BSI.
Masyarakat dalam kategori ini termasuk pemilik warnet itu sendiri, dimana terdapat kekurangan dan cara serta solusi untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya saat jaringan internet tidak stabil dapat menghambat proses transaksi. Responden yang termasuk kategori ini adalah pemilik kedai kopi itu sendiri yaitu Aka pemilik Coffee Et Bien, Tito pemilik Logaritma Coffee dan Fabela. Dimana pemahaman pengunjung dan pemilik kafe yang memiliki latar belakang dan usia yang berbeda juga menunjukkan pemahaman yang berbeda terhadap QRIS.
Yang sudah pada tahap ekstrapolasi, artinya bisa menjelaskan lebih detail tentang produk ini, terdiri dari pemilik kafe dan juga informan itu sendiri, dalam pengertian pemasar produk QRIS. Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, maka saran peneliti untuk kemajuan dan pengembangan produk QRIS di perbankan syariah Indonesia adalah untuk mengatasi rendahnya pemahaman masyarakat terhadap QRIS sebagai alat pembayaran nontunai, sebaiknya pihak terkait dapat meningkatkan sosialisasi dan memberikan kemudahan. Kartika Dewi, “Pengaruh Mahasiswa Perbankan Syariah Terhadap Bagi Hasil dan Bagi Hasil Terhadap Minat Menjadi Nasabah Perbankan Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Surakarta Angkatan h.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Hal ini berguna untuk antisipasi atau penanganan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehubungan dengan permasalahan penggunaan QRIS. Dan juga agar lebih menarik bagi masyarakat, perlu adanya evaluasi lebih lanjut terhadap QRIS agar lebih diminati banyak masyarakat. Paramita Pradnya Hapsari, Abdul Hakim, Saleh Soeaidy, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Batu)”.
Josev Evan Sihaloho, kemudian Atifah Ramadani dan Suci Rahmayanti., "Implementasi Sistem Pembayaran Cepat Standar Indonesia untuk Pengembangan UMKM di Medan", Business Management, Vol. Ihsan Ali, Efektifitas Kebijakan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalsel Dalam Peningkatan Sistem Transaksi Indonesia Quick Response Standard (QRIS), (Universitas Antasari 2020) Muthia Ary, “Analisis Pemahaman Masyarakat Kabupaten Medan Johor.