Dan ketika dikatakan: “Berdirilah”, maka berdirilah, maka Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Karena perkembangan tingkah laku siswa sebagai tujuan pembelajaran dimungkinkan oleh adanya pengalaman belajar yang optimal. dan memperhatikan berbagai prinsip keunggulan yang terbukti secara empiris.
IdentifikasiMasalah
PembatasanMasalah
TujuanPenelitian
KegunaanPenelitian
Deskripsi Teoretik 1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah rencana atau model yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan mengarahkan pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas sesuai dengan karakteristik perkembangan dan karakteristik belajar siswa, menurut Mohammad Ali dalam tesis Mumuh Muhibin.16. Dari pemikiran tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran adalah model yang disiapkan oleh seorang guru untuk mengajar di dalam dan di luar kelas, agar materi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Model Pembelajaran Kooperatif
22 Angga Pranata, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Pada Konsep Cahaya”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta:_, 2013), hlm.7. 25 Angga Pranata, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Pada Konsep Ringan”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta:_, 2013), hlm.8.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Dalam pembelajaran kooperatif Jigsaw tidak ada siswa yang memiliki keterampilan rendah karena dalam pembelajaran Jigsaw semua anggota saling membantu, menurut Abdurrahman. 30 Elli Satria dkk, “Penerapan model pembelajaran kolaboratif dengan Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada materi sistem pencernaan manusia di SMP N 3 Meureubo”, Journal of Bionatural, Vol.
Ilustrasi Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Hasil Belajar
Hasil penelitian ini tentunya berbeda dengan hasil yang dicapai oleh masing-masing siswa, tergantung dari faktor yang mempengaruhinya. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar siswa atau faktor lingkungan.
Faktor yang mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar 5. Pendidikan Agama Islam
Hasil Penelitian yang Relevan
Kerangka Berpikir
Model pembelajaran kooperatif berbentuk puzzle sangat cocok jika digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam dengan mata pelajaran Badan Organisasi. Ho = Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dengan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI SMK N 1 Gunung Jati.
Desain Penelitian
Hasil Belajar Siswa Kelas XI Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMK N 1 Gunung Jati. Analisis deskriptif adalah statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya, tanpa maksud untuk menarik kesimpulan atau generalisasi. Sedangkan analisis inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diterapkan pada populasi.
Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dipilih karena data yang diperoleh dari instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan data berupa angka. Penelitian ini juga akan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial kemudian dilanjutkan dengan analisis korelasi Pearson Product Moment (PPM) untuk menguji apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe puzzle terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMK N 1 Gunung Jati.
Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
- Waktu Penelitian
Mengolah data yang telah terkumpul dan menyusun instrumen penelitian serta membuat laporan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Populasi dan Sampel
- Populasi
- Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi 54 Sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang diteliti. 55. Menurut Suharsini Arikunto, teknik pengambilan sampel ini dinamakan demikian karena pada saat pengambilan sampel, peneliti “mencampur” subjek.
Teknik Pengumpulan Data
- Instrumen Pengumpulan Data
- Pengembangan Instrumen Pengumpulan Data
Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi Tata Tubuh, penyajian mata pelajaran mengadopsi model pembelajaran kooperatif tipe puzzle. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Untuk lebih jelasnya kisi-kisi dari angket mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Dari kelompok kooperatif diubah menjadi lima kelompok ahli yang terdiri dari masing-masing anggota. Memerintahkan guru untuk mengubah kelompok kooperatif menjadi lima kelompok ahli yang terdiri dari masing-masing anggota dengan topik yang sama. Apakah setiap kelompok ahli membuat laporan tentang deskripsi yang ditugaskan guru tentang perilaku atau perlakuan subjek.
Apakah setiap siswa dari kelompok ahli kembali ke kelompoknya untuk berkolaborasi dengan lembar kerja? Tes tertulis dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar pengelolaan lembaga kemahasiswaan.
Teknik Analisis Data
- Teknik Analisis Deskriptif
- Analisis Uji Prasyarat
- Analisis Statistik Inferensial
Untuk menarik kesimpulan dari setiap kuesioner atau meringkas hasil kuesioner dapat dilakukan dengan rumus yaitu Skor kuesioner = Skor Total: Skor maksimal x 100%. Hasil analisis kriteria skor ideal akan membagi suatu data menjadi tiga kategori, yaitu: tinggi/kuat, sedang dan kurang/rendah. Analisis uji wajib merupakan hal yang harus dilakukan sebelum menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment (PPM). Analisis uji yang diperlukan ini dapat dilakukan dengan menguji normalitas distribusi data yaitu data dari variabel X dan variabel Y, menguji linieritas data, dan mengubah skor mentah menjadi skor mentah.
Jika hasil uji normalitas untuk distribusi data tidak normal, maka analisis korelasi Pearson Product Moment (PPM) tidak dapat dilanjutkan, sehingga uji peringkat sperma harus dilanjutkan. Jika χ2hitung ≥ χ2tabel berarti data berdistribusi tidak normal Jika χ2hitung ≤ χ2tabel berarti data berdistribusi normal.h) Buatlah kesimpulan apakah data berdistribusi normal atau tidak. B₀ : Nilai dk pada awal nilai yang ada B1 : Nilai dk pada akhir nilai yang ada.
Deskripsi Data
- Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X
- Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Y
Sebagian kecil (33,33%) responden menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif puzzle sering membuat siswa berpikir kritis. Sebagian kecil (19,45%) responden menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif puzzle terkadang membuat siswa berpikir kritis. Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa sebagian kecil (27,78%) responden menyatakan selalu membutuhkan waktu lama untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe puzzle.
Sebagian kecil (27,78%) responden menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe puzzle seringkali memakan waktu lama. Sebagian kecil (38,88%) responden menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe puzzle terkadang membutuhkan waktu yang lama. Dari tabel di atas diketahui bahwa sebagian kecil (25,00%) responden menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe puzzle membuat siswa selalu tegang.
Sebagian kecil (30,55%) responden menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terkadang membuat siswa tegang. Hampir setengah (44,45%) responden menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dengan jigsaw membuat siswa tidak pernah tegang. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (75,00%) responden menyatakan bahwa dalam penerapan model pembelajaran kolaboratif tipe jigsaw selalu membutuhkan keaktifan siswa.
Sebagian kecil (16,67%) responden menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif terkadang membutuhkan aktivitas siswa.
Pengujian Hipotesis
- Prasyarat analisis statistik untuk uji PPM Uji Normalitas Distribusi Data
- Uji Normalitas Distribusi Data Variabel X
- Uji normalitas distribusi data variabel Y
- Uji Linearitas Data
- Mengubah skor mentah menjadi skor baku variabel X
- Analisis statistik inferensial
Jika dilihat dari mean (mean) data variabel Y mencapai 86,11, maka berdasarkan hasil analisis kategori skor ideal di atas adalah baik. interval f Xi Xi2 fXi fXi2. Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw puzzle terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI SMK Negeri 1 Gunung Jati Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penerapan model cooperative learning jigsaw puzzle terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI SMK Negeri 1 Gunung Jati Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon.
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif sebesar 0,890 selama penggunaan model pembelajaran kolaboratif tipe jigsaw terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas XI SMK Negeri 1 Gunung Jati Gunung Jati. Kecamatan, Kabupaten Cirebon. Berdasarkan perhitungan di atas, berarti variabel X mempunyai andil atau ikut menentukan variabel Y, yaitu sebesar 79%, dan sisanya sebesar 21% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diperhitungkan dalam penelitian ini. Untuk mendapatkan nilai t tabel yaitu dengan bantuan ά=0,05 dan dk=n, setelah dihitung dengan cara ini kita bisa mencari nilai t tabel dengan melihat tabel distribusi t siswa.
Setelah dilakukan penelusuran dengan perhitungan di atas, terlihat bahwa nilai t tabel untuk dk = 34 adalah 2,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa t hitung ≥ t tabel berturut-turut. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.Dengan perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw puzzle dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI SMK Negeri 1 Gunung Jati Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon memberikan dampak yang cukup signifikan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Untuk variabel Y mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI, dari hasil perhitungan analisis skor ideal kategori baik diperoleh rentang skor X ≥ 60,16. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment (PPM), namun sebelum menggunakan analisis korelasi PPM, data yang diperoleh untuk masing-masing variabel harus diuji normalitas datanya. Uji normalitas data untuk variabel X adalah dengan menggunakan uji Chi-square untuk menghitung nilai χ² hitung = 8,908 dan nilai tabel χ² = 11,076. Dapat disimpulkan bahwa Chi Kuadrat hitung (χ² hitung) < Chi Kuadrat tabel (χ² tabel) ) berarti data variabel X berdistribusi normal.
Dibandingkan antara keduanya, Chi Kuadrat hitung (χ² hitung) < Chi Kuadrat tabel (χ² tabel) artinya data untuk variabel Y berdistribusi normal. Untuk melakukan analisis korelasi PPM, data yang diolah harus bersifat interval, mengingat data variabel X masih bersifat ordinal, maka perlu dilakukan perubahan data dari ordinal ke interval dengan mengubah raw score menjadi standard score. Setelah mengubah data dari ordinal menjadi interval, selanjutnya dapat dilakukan pengolahan data dengan menggunakan analisis PPM.
Analisis korelasi PPM dilakukan untuk menjawab pertanyaan ketiga yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe puzzle terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI SMK Negeri 1 Gunung Jati. Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai r (koefisien korelasi) dengan melakukan perhitungan dan hasilnya dikonversikan dengan tabel interpretasi nilai r untuk mengetahui tinggi dan rendah, kuat atau lemah atau besarnya korelasi. nilai r dan hasilnya sangat kuat yang berarti kekuatan korelasi antar variabel yang diteliti sangat kuat.
Keterbatasan Penelitian
Simpulan
Saran-saran