PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Untuk mengetahui pengaruh konseling analisis transaksional untuk mengatasi permasalahan siswa yang terisolir karena egois pada siswa kelas XI MA Nurul Iman Montong Baik tahun ajaran 2017/2018. Dalam penelitian ini diharapkan konseling analisis transaksional dapat membantu mengatasi permasalahan siswa yang terasing karena egois. Grafik skor keadaan awal aspek kepribadian siswa yang terisolasi akibat egoisme di MA Nurul Iman tahun ajaran.
Tujuan Peneltian
Manfaat Penelitian
Diharapkan informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti pendidikan untuk mengetahui pengaruh konseling transaksional analisis dalam meringankan masalah siswa yang terisolasi karena egois. Peneliti yang tertarik dengan topik yang sama diharapkan untuk mengkaji aspek-aspek yang tidak tercakup dalam penelitian ini. Kami berharap hasil penelitian ini dapat membawa manfaat bagi pengembangan konsep layanan dan bimbingan bagi mahasiswa, sehingga permasalahan bimbingan atau pembinaan benar-benar berjalan seperti yang diharapkan yaitu: dapat memberikan pandangan yang lebih luas terhadap mahasiswa yang terisolir di istilah hubungan sosial.
KAJIAN PUSTAKA
- Pemahaman Konseling Analisis Transaksional
- Masalah Siswa Terisolir Karena Egois
- Penelitian Yang Relevan
- Kerangka Pikir
- Hipotesis Penelitian
Jadi, dalam hal ini teknik konseling analisis transaksional yang diberikan adalah upaya untuk membantu siswa yang terisolir karena egois untuk diterima teman dan membentuk kelompok belajar yang efektif. Oleh karena itu, konsultasi analisis transaksional adalah layanan bagi mahasiswa yang terisolasi karena egois membantu klien memecahkan masalah mereka. Sehubungan dengan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: bahwa terdapat pengaruh konseling analisis transaksional dalam pemecahan masalah terisolasi siswa kelas XI MA Nurul Iman Montong Baik tahun pelajaran 2017/2018.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Desain Penelitian
- Subjek dan Objek Penelitian
- Subjek
- Objek
- Variabel Penelitian
- Identifikasi Variabel
- Definisi Operasional (DO)
- Teknik Pengumpulan Data
- Instrument Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Instrumen survei masalah keegoisan siswa terisolasi disusun oleh peneliti dengan berkonsultasi dengan tutor berdasarkan aspek, indikator dan prediktor seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Pengecekan ini tidak dinyatakan dalam bentuk angka, tetapi dalam bentuk penimbangan (judgment) keabsahan isi kuesioner. tugas peneliti. Kuesioner mengumpulkan data kuantitatif berupa angka atau skor dari permasalahan siswa yang terkucil karena egois.
Hasil dari hasil subjek penelitian tersebut kemudian dibahas dalam pedoman pengkategorian masalah siswa yang terkucil karena egois. Data kualitatif dalam bentuk verbal dan catatan dari hasil kajian masalah siswa yang terisolasi akibat keegoisan dikumpulkan dari peneliti melalui wawancara konseling, observasi dan dokumentasi. Jadi total skor keadaan awal pembimbing pada Tabel 4.1 di atas adalah 55 termasuk kategori siswa terisolasi karena skor berkisar antara 50 sampai <65.
Data penelitian pendahuluan didapatkan profil siswa yang terkucil karena egois, antara lain: (1) Subjek hanya ingin berkelompok dengan teman yang lebih pintar. Hasil uraian di atas mengenai profil siswa yang terkucil karena egois tidak jauh berbeda dengan pendapat Hurlock tentang karakteristik. Berdasarkan data yang terkumpul dan hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri siswa yang terasing akibat egoisme adalah: (1) Subjek hanya ingin berkelompok dengan teman yang lebih bijak.
Selanjutnya pengaruh perlakuan konseling analisis transaksional terhadap siswa yang terisolir karena egois di kelas XI MA Nurul Iman Montong tahun pelajaran Baik menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik yaitu perubahan subjek dari terisolir menjadi sedikit terisolir.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kondisi awal peserta didik (konselor) yang bersifat personal terkait identitas diri, kondisi fisik dan kesehatan, kondisi kehidupan sehari-hari dan permasalahannya, status dan keluarga serta kondisi lain yang bersifat personal. . di alam (Prayitno khususnya mengenai kondisi awal siswa terkait siswa yang terasing karena egois dikumpulkan dengan menggunakan instrumen angket pada tanggal 2 Agustus 2017. Data hasil kondisi awal konselor siswa yang terasing karena egois di MA Nurul Iman untuk tahun ajaran 2017/2018.Klien kemudian diberikan informasi tentang perilaku terasing akibat egoisme, bentuk-bentuk perilaku terasing akibat egoisme dan akibat dari perilaku egoisme melalui proses konseling, serta kontrak bimbingan dan konsultasi untuk masa depan. ditawarkan.
Dalam pertemuan tersebut, peneliti memberikan kuesioner sebagai ukuran hasil treatment yang dilakukan dari tanggal 15 Agustus hingga 17 September 2017, serta perbandingan antara keadaan awal klien dengan keadaan setelah konseling individu. Berdasarkan uraian treatment di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil treatment konseling individu menggunakan pertemuan sebanyak 5 sesi, dengan kegiatan yang dilakukan berbeda pada setiap pertemuannya. Data skor kondisi klien setelah dilakukan treatment pada aspek isolasi siswa adalah sebagai berikut:
Kondisi perilaku spesifik klien setelah mendapatkan perlakuan konseling individual seperti yang ditunjukkan pada grafik di bawah ini. Dari Gambar 4.4 di atas terlihat kondisi perilaku spesifik klien setelah mendapatkan konseling individual justru dapat meningkat ke arah yang lebih baik dengan skor rata-rata 2,05. Rangkuman skor kondisi klien sebelum dan sesudah perlakuan layanan konseling individu di MA Nurul Iman pada tahun akademik.
Berdasarkan tabel 4.6 di atas terlihat bahwa tingkat isolasi klien sebelum diberikan perlakuan dengan skor total 55 termasuk dalam kategori siswa yang terisolasi karena egois yang meningkat ke arah yang lebih baik setelahnya. mendapatkan perlakuan konseling individu yaitu dengan skor total 42 termasuk dalam kategori siswa yang sedikit terisolasi karena egois, dengan selisih skor 13 disajikan menjadi 16,25. Berdasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.5 di atas, dapat dipahami bahwa tingkat isolasi sebelum dan sesudah perawatan adalah sebagai berikut: Jika dilihat dari aspek isolasi klien, maka yang paling menonjol sebelum dilakukan konseling individu adalah aspek isolasi sukarela yang cenderung diisolasi dengan skor yang termasuk dalam kategori terisolasi setelah perlakuan meningkat menjadi lebih baik dengan skor 20 (50%) termasuk dalam kategori sedikit terisolasi. Berdasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.6 di atas dapat dilihat bahwa perbandingan kondisi perilaku klien yang terisolasi karena egois sebelum dan sesudah menerima layanan konseling individu dapat dijelaskan bahwa sebelum diadakan layanan konseling individu, klien diikutsertakan dalam kategori siswa yang kurang pandai bergaul dan tidak bisa menghargai orang, orang lain, namun setelah klien mendapatkan layanan konseling individual, terjadi perubahan yang meningkat menjadi lebih baik.
Pembahasan
Yang mana saja, kak. Nah, bagaimana jika pada pertemuan kali ini kita membahas tentang perilaku adik-adik yang selalu ingin menang sendiri dan selalu ingin memaksakan diri agar pendapatnya diterima. Ya kak, sekarang mari kita coba ceritakan sedikit tentang pengalaman sang adik mengenai tingkah adiknya yang selalu ingin menang sendiri dan selalu memaksakan kehendaknya agar pendapatnya bisa diterima. Alhamdulillah, berarti kita sudah tercerahkan. Masalah Adek adalah tentang keinginan Adek yang selalu ingin menang sendiri dan selalu memaksakan kehendaknya.
Iya kak, biasanya kalau kumpul kita selalu main, bercanda, tapi akhir-akhir ini aku merasa kalau mau kumpul lebih awal dengan teman-temanku, mereka lebih pendiam seperti tidak mau menyapaku. Waktu itu ada diskusi ya mbak. Saat teman-teman saya berdiskusi, saya malah ikut-ikutan pegang gadget ya mbak. Kemudian saya ditegur oleh teman-teman saya, tetapi saya tidak menyangka akan teguran itu. Saya dijauhi oleh teman saya karena kebiasaan saya, saya juga meminta maaf kepada adik teman saya.
Alhamdulillah dek, berarti pertemuan kita sebelumnya tidak sia-sia dan nah pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang kelakuan adik-adik yang iri dengan prestasi temannya. Ya mba, saya tidak suka teman-teman saya mencapai kesuksesan, padahal kemampuan saya lebih hebat dari teman saya, kenapa dia pemenangnya. Saya merasa bahwa saya lebih baik dari teman saudara perempuan saya, bahwa saya adalah saudara perempuan yang lebih pintar.
Terima kasih juga atas partisipasi adik-adik yang telah mengikuti kegiatan penyuluhan ini sejak pertemuan pertama hingga sekarang.
PENUTUP
SARAN
Ya, Kak, aku anak tunggal. Baiklah kak, bisa kita mulai dengan kegiatan nasehat ini? Oke kak, tapi sebelum kita masuk ke kegiatan konseling ini, kita hanya punya waktu 90 menit. Apakah Anda bersedia untuk berpartisipasi dalam kegiatan konseling ini selama 90 menit ke depan? Ya, kakak, saya siap. Oke, sebelum kita lanjut ke kegiatan penyuluhan, berdasarkan hasil analisis kuesioner yang kamu selesaikan kemarin, ada beberapa hal yang perlu kita selesaikan, antara lain: Adek hanya ingin satu kelompok dengan teman yang lebih pintar darinya. adik laki-laki atau perempuan, dia tidak mau mengerjakan tugas secara berkelompok. , sang adik hanya ingin menang untuk dirinya sendiri dan selalu memaksakan kehendaknya agar pendapatnya diterima, sang adik tidak mau menghargai teman yang sedang berbicara.
Oh begitu ya kak, lalu apa yang kamu rasakan setelah bersikap seperti ini dan coba bayangkan bagaimana perasaanmu jika keinginan kakakmu tidak dituruti dan pendapatmu tidak diterima karena temanmu memaksa. Oke sekian waktu kita habis, terima kasih atas partisipasinya dalam kegiatan penyuluhan ini, mari kita tutup rapatnya. Kita memiliki 60 menit ke depan untuk membahas perilaku adik selanjutnya, apakah Anda bersedia memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya?
Oke jadi pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang kebiasaan adik yang tidak mau menghargai teman dan adik yang tidak mau. mengakibatkan adek dijauhi oleh teman-teman adek. pengawas itu diam seperti ingin marah karena dia tahu dia tidak menyukai beberapa temannya). Oke mba, sekarang saya minta kakak saya untuk menceritakan secara singkat pengalaman kakak saya yang tidak bisa menghargai teman dan tidak mau mengerjakan tugas secara berkelompok. Baiklah jika tidak ada yang ingin disampaikan, waktu kita hampir habis, terima kasih atas partisipasinya dalam kegiatan penyuluhan ini, mari kita akhiri pertemuan kita dengan mengucap Alhamdulillah, jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan proses penyuluhan, mudah saja - semoga bisa dimaafkan.
Kopati dalam artian sang adik membayangkan kebiasaan tingkah laku sang adik yang menyebabkan sang adik dijauhi oleh teman-temannya, dan. Oh iya sob, ini ada diary sebagai hadiah untuk adik-adik yang membantu kakaknya.
Grafik Skor Kondisi Spesifik Klien Stelah Diberikan Treatment