• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF SKRIPSI - IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF SKRIPSI - IAIN Bengkulu"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

Adik-adikku, Tama Dewa Baruna dan Lisa Pandu Winata yang memberikan motivasi dan pengertian. Dosen IAIN Bengkulu khususnya dosen FEBI IAIN Bengkulu memberikan ilmu dan bimbingan untuk mewujudkan ilmu dan impian. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah berjuang menyampaikan ajaran Islam agar umat Islam mendapat petunjuk di jalan yang lurus baik di dunia maupun di akhirat.

Eka Sri Wahyuni, S.E., MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama perkuliahan. Tuan dan Nyonya. dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis sebagai bekal mengabdi kepada masyarakat, agama, nusantara dan bangsa. Para pegawai dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu yang telah memberikan pelayanan yang baik dalam hal administrasi.

PENDAHULUAN

KAJIAN TEORI

METODE PENELITIAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Sistematika Penulisan

Penelitian Terdahulu

Jadi jika kita menilai tingkat kesehatan Bank BRI maka terlihat bahwa Bank BRI merupakan bank yang menduduki peringkat ke 2 yaitu Sehat. 13Diah Ayu Bintari, 'Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Konvensional dan Syariah Berdasarkan Metode Rgec By', Konektivitas Matematis (Review Pendekatan Pembelajaran Savi. Penelitian terdahulu oleh Santi Octaviani dan Nadya Saraswati (2018), yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank pada BUMN secara umum tahun 2012-2016 ditinjau dari aspek profil risiko, tata kelola perusahaan yang baik, rentabilitas, permodalan secara keseluruhan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan bank-bank BUMN secara keseluruhan selama periode tersebut ditinjau dari profil risiko, yaitu dengan menganalisis risiko kredit yang diwakili oleh rasio kredit bermasalah (NPL), disebut 'sehat'. dan dari analisa risiko kredit yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat dikatakan “cukup sehat”. Secara keseluruhan tingkat kesehatan bank ditinjau dari keuntungan (profitabilitas) yaitu sebesar menganalisis rasio Return On Asset (ROA) atau laba berdasarkan aset dan rasio Net Interest Margin (NIM) atau kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya bank, ‘Sangat Sehat’ Hasil analisis tingkat kesehatan BUMN bank umum berdasarkan metode RGEC sepanjang tahun menunjukkan bank tersebut sehat.

Kajian Teori 1. Bank

  • Bank Central Asia (BCA) Syariah
  • Kesehatan Bank
  • Metode RGEC

Suhadak Ramadhany dan Zahroh Z.A., “Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Profil Risiko, Good Corporate Governance, Profit dan Capital (Rgec) pada Bank Konvensional Negara dan Swasta (Studi pada Bank Umum Negara dan Bank Swasta Nasional Devisa) Listed”, Jurnal Sarjana Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya Kesehatan bank adalah kondisi keuangan dan kinerja bank yang diukur dengan rasio-rasio yang diperhitungkan 29 Nila Firdausi Nuzula Heidy, Arrvida Lasta, Arifin Zainul, “Analisis Tingkat Kesehatan Bank” Menggunakan Pendekatan Rgec ( mempertaruhkan.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik.Penilaian terhadap kesehatan bank sangat penting karena bank mengelola dana masyarakat yang dipercayakan kepada bank tersebut. 30 Auliya Rokhmatika dan Chairil Afandy, “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metodologi Profil Risiko, Good Corporate Governance, Earnings, Capital (Rgec), Wawasan Manajemen: Jurnal Ilmiah Manajemen. 31 Santi Octaviani dan Nadya Saraswati, 'Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Profil Risiko, Good Corporate Governance, Earning, Capital Method', Jurnal Akuntansi: Kajian Ilmiah Akuntansi (JAK.

32 Otoritas Jasa Keuangan, “POJK nomor 14/SEOJK.03/2017 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum”, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, 2017, 33. 33 Santi Octaviani dan Nadya Saraswati, “Analisis Penilaian keadaan kesehatan bank dengan menggunakan Metode profil risiko, Good Corporate Governance, Earnings, Capital', Majalah Akuntansi: Kajian Ilmiah Akuntansi (JAK. 4/PJOK.03/2016 tentang Penilaian Keadaan Kesehatan Bank Umum , mekanisme untuk menilai keadaan kesehatan seseorang). bank dalam Pasal 6 menjelaskan bahwa bank wajib melakukan penilaian terhadap keadaan kesehatan individu bank dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating), dimana penilaian tersebut mencakup faktor-faktor sebagai berikut: profil risiko, tata kelola perusahaan yang baik. (GCG), profitabilitas. (Laba) dan Modal (Modal)35.

35 Otoritas Jasa Keuangan, “POJK Nomor 14/SEOJK.03/2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum”, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, 2017, 33. Sudjana, “Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Profil Tingkat Kesehatan Bank, Pendekatan Profit dan Permodalan pada Bank Bank Devisa Milik Pemerintah dan Swasta Nasional (Studi pada Bank Umum Negara dan Bank Swasta Nasional Devisa Yan', Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Pendekatan Rgec (Risk Profile, Good Corporate Governance, Profit, Capital) (Studi di Pt.

41 Otoritas Jasa Keuangan, “POJK nomor 14/SEOJK.03/2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum”, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, 2017, 33. 44 Diah Ayu Bintari, “Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan antara bank konvensional dan bank syariah berdasarkan metode Rgec”, Kemampuan koneksi matematis (Review pendekatan pembelajaran Sava. 47 Nardi Sunardi, “Analisis risk-based bank rating (Rbbr) untuk mengukur tingkat kesehatan bank syariah di Indonesia”, Jimf (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma.

Tabel 2.3 Kriteria Penetapan Peringkat Risiko Likuiditas  (FDR/LDR)
Tabel 2.3 Kriteria Penetapan Peringkat Risiko Likuiditas (FDR/LDR)

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Faktor profil risiko menggunakan indikator pengukuran faktor risiko kredit (rasio NPL/NPF) dan risiko likuiditas (rasio LDR/FDR) karena untuk risiko tersebut peneliti dapat memperoleh data kuantitatif yang tidak dapat diperoleh dari faktor risiko operasional, risiko hukum, risiko strategis. risiko kepatuhan dan risiko reputasi.

Populasi dan Sampel

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank swasta syariah yaitu Bank BCA Syariah dan bank swasta konvensional yaitu Bank BCA.

Jenis dan Sumber Data

Laporan konvensional dan GCG yang dipublikasikan pada tahun 2016 hingga 2020 dipublikasikan oleh situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.co.id), BCA (www.bca.co.id) dan BCA Syariah (www.bcasyariah). bersama. pengenal).

Teknik Analisis Data

Analisis Tingkat Kesehatan BCA Konvensional

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa BCA Konvensional memiliki predikat sangat sehat dengan rata-rata nilai NPL sebesar 1,46%. Nilai return on equity (ROE) pada tahun 2016 sebesar 20,5% menempatkan BCA Konvensional pada posisi yang sangat sehat. Hasil perhitungan Net Interest Margin (NIM) menunjukkan BCA Konvensional sangat sehat karena berdasarkan kriteria penilaian NIM (Kriteria Penilaian Peringkat NIM berdasarkan SE BI), BCA Konvensional memiliki rasio >3% pada tahun 2016 hingga 2020.

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa risiko kredit BCA Syariah sangat baik, karena berdasarkan kriteria penentuan peringkat NPF (Kriteria Penetapan Peringkat NPF berdasarkan SE BI), BCA Syariah mempunyai laporan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa BCA Syariah mempunyai predikat sangat sehat dengan rata-rata nilai NPF sebesar 0,45%. Funding to Deposit Ratio Risk (FDR) BCA Syariah Berdasarkan hasil perhitungan pada penelitian ini terlihat bahwa tingkat risiko likuiditas BCA Syariah yang dihitung menggunakan rumus FDR pada tahun 2016-2019 mendapat predikat sehat.

Berdasarkan kriteria penentuan peringkat return on assets (ROA) sesuai standar minimal Peraturan Bank Indonesia, ROA BCA Syariah pada tahun 2016 hingga tahun 2020 menduduki peringkat ketiga dengan skor cukup baik, meskipun pada tahun 2020 rasio tersebut mengalami penurunan. menunjukkan, bahwa pada tahun 2016 hingga tahun 2019, BCA Syariah konsisten mempertahankan laba hingga tahun 2020, dimana ROA BCA Syariah mengalami penurunan sebesar 0,11%. Nilai Return On Equity (ROE) menunjukkan BCA Syariah kurang sehat karena berdasarkan kriteria penentuan.

Hasil perhitungan Net Interest Margin (NIM) menunjukkan bahwa BCA Syariah sangat sehat karena memiliki Rasio BCA Syariah >3% pada tahun 2016 hingga 2020 berdasarkan Kriteria Pemeringkatan NIM (NIM Rating Criteria berdasarkan SE BI). Pendapatan Operasional (BOPO) pada tahun 2016 hingga 2020 menunjukkan BCA Syariah berada pada posisi aman, hal ini dikarenakan nilai BOPO <94%. Hasil penilaian Capital Adequacy Ratio (CAR) BCA Syariah sangat memuaskan karena memiliki nilai di atas 12%.

Oleh karena itu, BCA Syariah dapat dikatakan memiliki modal yang cukup untuk memenuhi kewajibannya dan menghadapi risiko di masa depan.

Tabel 4.2 Hasil Penilaian RGEC pada BCA Syariah
Tabel 4.2 Hasil Penilaian RGEC pada BCA Syariah

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Riwayat Pendidikan Formal dan Non Formal No. Pendidikan Asal Sekolah Tahun

Riftiasari, Dinar dan Sugiarti, 'Analisis Kinerja Keuangan Bank BCA Konvensional dan Bank Bca Syariah Akibat Dampak Pandemi Covid-19', Jurnal Manajemen Bisnis. Sunardi, Nardi, “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (Rbbr) Untuk Mengukur Tingkat Kesehatan Bank Syariah di Indonesia”, Jimf (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma UU, “UU RI No. Perbandingan Tingkat Kinerja BCA Konvensional dan Syariah) BCA dengan Metode Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk dapat melihat perbandingan tingkat kinerja keuangan BCA konvensional dan BCA Syariah.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat kesehatan kinerja BCA Konvensional dan BCA Syariah adalah terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada rasio finance to deposit/loan to deposit (FDR/LDR), return on assets (ROA) dan return pada variabel aset ekuitas (ROE) untuk variabel Non Performing Finance/Non Performing Loan (NPF/NPL), Good Corporate Governance (GCG) dan Capital Adequency Ratio (CAR) no BCA Konvensional dan BCA Syariah merupakan bank swasta yang mampu bersaing dengan beberapa bank pemerintah. Sementara itu, perkembangan aset BCA Syariah mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir, dengan total aset mencapai 8,353 miliar atau tumbuh 14,2%.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada periode pelaporan keuangan yaitu periode tahunan pada BCA Konvensional dan BCA Syariah. Dilihat dari data di atas, BCA konvensional dan BCA Syariah memiliki PK yang sangat sehat dalam 5 tahun terakhir. Berdasarkan rasio NPF, BCA Konvensional dan BCA Syariah masuk dalam kategori yang sama yaitu sangat sehat.

Sedangkan BCA Syariah selama 5 tahun terakhir memiliki nilai FDR dengan rata-rata sebesar 87,98 sehingga memperoleh predikat cukup sehat pada peringkat 3 dengan nilai komposit ≥ 85%. Dilihat dari analisis faktor GCG, BCA Syariah lebih unggul dibandingkan BCA konvensional karena pada tahun 2019 predikat GCG di BCA Konvensional mengalami penurunan. Selain itu, BCA Syariah juga dapat meningkatkan fee based revenue dan mengendalikan pembiayaan bermasalah.

Sementara itu, selama 5 tahun terakhir, BCA Syariah memiliki nilai ROE rata-rata 4,0 sehingga mendapat predikat tidak sehat pada peringkat 4 dengan nilai majemuk ≤ 5%. Berdasarkan temuan penelitian menunjukkan bahwa kinerja kesehatan BCA konvensional dan BCA Syariah mempunyai perbedaan yang cukup signifikan pada finance to deposit/loan to deposit ratio (FDR/LDR), return on assets (ROA) dan return on equity. (ROE) pada variabel Non Performing Finance/Non Performing Loan (NPF/NPL), Good Corporate Governance (GCG), Capital Adequency Ratio (CAR) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara BCA Konvensional dan BCA Syariah. Hasil penelitian kinerja kesehatan BCA Konvensional dan BCA Syariah menunjukkan bahwa BCA Konvensional lebih sehat dibandingkan BCA Syariah.

Gambar

Tabel 2.3 Kriteria Penetapan Peringkat Risiko Likuiditas  (FDR/LDR)
Tabel 2.4 Kriteria Penetapan Peringkat GCG  NilaiKomposit  Peringkat  Predikat
Tabel 2.9 Kriteria Penetapan Peringkat Capital Adequency  Ratio (CAR)
Tabel 4.1 Hasil Penilaian RGEC pada BCA Konvensional
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode Risk Profile, Good Corporate