Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa. Tesis ini berjudul “Efektifitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa.” Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Makassar. Pemerintah telah menerapkan kebijakan program bantuan sosial yaitu program bantuan pangan nontunai (BPNT).
Berdasarkan permasalahan yang terjadi diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
- Konsep Efektivitas a. Pengertian Efektivitas
- Konsep Program a. Pengertian Program
- Konsep Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) a. Pengertian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
- Tahap Registrasi/Distribusi KKS ( Kartu Keluarga Sejahtera)
- Tahap Penyaluran BPNT
- Tahap Pemanfaatan
Temuan penelitian (Winne Thalia, 2020) berjudul “Efektifitas Program Bantuan Pangan Non Tunai di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar”. Temuan penelitian (Rohana Tiara, 2019) berjudul “Efektifitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Palembang”. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan program pengganti beras sejahtera (RASTRA) yang berbentuk non tunai oleh pemerintah, yang akan diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) dan diberikan setiap bulan dalam bentuk tagihan elektronik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. membeli bantuan pangan. pangan di pedagang makanan/e-warong yang bekerjasama dengan perbankan akan menyalurkan BPNT secara bertahap mulai tahun 2017.
Tujuan dan Manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tujuan dari program bantuan pangan non tunai adalah sebagai berikut.
Kerangka Pikir
Fokus Penelitian
Deskripsi Fokus Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa, karena peneliti melihat permasalahan dari beberapa keluhan masyarakat terhadap kondisi penerima bantuan pangan nontunai yang tidak tepat sasaran, sebagaimana masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari menerima bantuan tersebut. Kondisi permasalahan inilah yang menginspirasi peneliti untuk mengangkat permasalahan efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (NCFA) di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa.
Jenis dan Tipe Penelitian
Sumber Data
Informan Penelitian
Salah satu teknik yang akan digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara. Yaitu pengumpulan data atau informasi dengan cara melakukan wawancara langsung dengan narasumber atau tatap muka untuk memperoleh informasi secara lisan dengan tujuan menjelaskan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati objek yang diteliti, menganalisisnya, dan mencatat temuannya di lokasi peneliti. Kumpulan dokumen-dokumen yang dianggap penting yang dapat mendukung permasalahan yang diteliti, atau dalam metode dokumentasi, peneliti mengumpulkan data dengan cara mengekstraksi dokumen atau data secara lengkap dari sumber-sumber seperti laporan dan sumber lain yang tersedia sebelum penelitian dilakukan.
Teknik Analisis Data
Peneliti berusaha mencari makna dari data yang diperoleh, dengan tujuan untuk menemukan pola, model, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering terjadi, hipotesis, dan lain-lain. Pada mulanya kesimpulan tersebut belum jelas, namun lama kelamaan semakin jelas seiring dengan semakin banyaknya data pendukung yang diperoleh.
Teknik Pengabsahan Data
Camat
Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berada dalam lingkup tugasnya dan belum dapat dilaksanakan oleh pemerintah kota atau kecamatan.
Sekretaris Kecamatan
Kasubag Perencanaan dan Keuangan
Menyiapkan bahan penyusunan satuan biaya, checklist pelaksanaan anggaran, petunjuk kegiatan operasional dan perubahan anggaran; Kerjasama dengan unit kerja dan instansi terkait dalam penyusunan rencana kerja, baik rencana kerja tahunan, jangka menengah, dan jangka panjang;
Seksi Trantib
Departemen Pelayanan Umum mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Jumlah pegawai di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa sebanyak 14 orang dengan rincian sebagai berikut. Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dimulai di Kabupaten Gowa pada tahun 2018. Kecamatan Bajeng Barat merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Gowa yang menerima Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Tujuan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah untuk membantu kebutuhan pangan, serta memberikan gizi seimbang kepada keluarga penerima (KPM) dan mengurangi beban masyarakat serta menurunkan angka kemiskinan.
Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan bantuan sosial pangan yang disalurkan dalam bentuk non tunai (uang elektronik) dari pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hanya untuk membeli pangan di e-warong. Persiapan merupakan tahap awal kegiatan setelah Kemensos menempatkan wilayah pelaksanaan dan tahapan, serta bank penyalur bantuan pangan nontunai (BPNT). Pertama, koordinasi di tingkat Pemerintah Pusat yang dilakukan antara Kementerian Sosial selaku pengguna anggaran program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan kementerian dan lembaga terkait melalui forum tim koordinasi Bansos Pangan Pusat dan dilaporkan ke tim kontrol atau berkonsultasi.
Penyelenggaraan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tingkat Kabupaten Gowa dikoordinasikan oleh Tim Koordinasi Bantuan Sosial Pangan Kabupaten Gowa. Ketiga, koordinasi di tingkat kecamatan. Camat bertugas melaksanakan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di wilayahnya dan membentuk tim koordinasi BPNT kecamatan. Berdasarkan tabel di atas, Desa Gentungan menduduki peringkat pertama dengan jumlah penduduk miskin tahun 2018 sebanyak 400 orang, tahun 2019 sebanyak 600 orang, tahun 2020 sebanyak 960 orang, dan tahun 2021 sebanyak 960 orang.
Pada tahun 2021, jumlah penerima bantuan BPNT meningkat drastis akibat pandemi Covid-19 dan mengalami PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan banyak warga Kecamatan Bajeng Barat yang terkena PHK. Temuan Penelitian Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa.
Hasil Penelitian Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa
“Setiap ada program yang ditangani oleh Dinas Sosial, akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat penerima agar KPM dapat memahami program BPNT ini sehingga tidak kebingungan saat membayarkannya.” (Hasil Wawancara SK, 28 Juni 2021). Ya, saya sudah bisa memahami program BPNT karena sebelum penyaluran BPNT sudah ada sosialisasi ke masyarakat. Masyarakat mampu memahami program BPNT, sosialisasi kepada masyarakat memudahkan masyarakat dalam memahami program BPNT dan dapat bertanya jika masyarakat belum mengetahui proses BPNT.
Berdasarkan informan di atas beliau menyatakan bahwa sosialisasi program BPNT dilakukan oleh Kabupaten melalui dinas sosial dan mengadakan silaturahmi disetiap kecamatan, petugas BPNT mengajak masyarakat untuk menghadiri silaturahmi tersebut dan menjelaskan proses pelaksanaannya. dan penyaluran BPNT yang dijelaskan oleh petugas BPNT dan pihak bank terkait penggunaan KKS. Indikator ini digunakan untuk mengukur apakah penyaluran program BPNT sudah tepat bagi masyarakat yang berhak menerima bantuan dalam menentukan apakah program BPNT diperlukan dengan sistem informasi yang baik dan pembinaan yang intensif. Berdasarkan informan di atas, beliau menyatakan bahwa program BPNT tepat sasaran dan beliau berhak membantu karena pendapatan masyarakat tidak terjamin dan beliau hidup sendiri, suaminya meninggal saat beliau menghidupi dirinya sendiri.
Berdasarkan informan di atas, beliau menyatakan bahwa program BPNT tidak mencapai tujuannya karena masyarakat penerima bantuan BPNT lebih banyak, bisa dikatakan pendapatan mereka tidak terjamin dan kondisi rumahnya sangat layak huni. tidak menerima bantuan tersebut, mereka sangat kecewa karena operator BPNT tidak mencatat data dengan benar. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti menemukan bahwa program BPNT di Kecamatan Bajeng Barat masih belum efektif karena masih ada masyarakat yang seharusnya berhak menerima program bantuan pangan nontunai (BPNT). Berdasarkan informan di atas, beliau menyatakan bahwa adanya program BPNT ini sebelum dan sesudah menerima bantuan sangat membantu menekan biaya dari segi perubahan nyata, hal itu tidak ia rasakan.
“Menurut saya, program BPNT dari pemerintah sangat membantu masyarakat kurang mampu dan banyak perubahan yang dirasakan masyarakat dalam membantu kebutuhan pangan dan mengurangi beban pengeluaran.” Hasil wawancara RR, 29 Juni 2021). Berdasarkan informan di atas dikatakan bahwa masyarakat di Kecamatan Bajeng Barat telah banyak mengalami perubahan dan merasa bahwa program BPNT dapat memenuhi kebutuhan gizinya dan sangat bermanfaat.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis dan observasi yang disampaikan peneliti, program BPNT di Kecamatan Bajeng Barat masih belum efektif karena masih ada masyarakat yang seharusnya berhak menerima bantuan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Ketepatan waktu adalah sejauh mana suatu lembaga tepat waktu dalam menyalurkan BPNT kepada keluarga penerima (KPM) tepat waktu setiap bulannya. Berdasarkan analisis dan observasi yang disampaikan peneliti, masih belum efektif karena salah satu penerima BPNT merasa kecewa karena waktu penyaluran yang tidak menentu setiap bulannya.
Berdasarkan analisis dan observasi yang disampaikan peneliti masih belum efektif karena jumlah yang diterima rumah tangga penerima manfaat (KPM) pada tahun 2020-2021 sebesar Rp 200.000 dan bantuan pangan yang diterima rumah tangga penerima manfaat (KPM) hanya 10 kg beras. . 1 butir telur (30 butir) dan 5 buah apel, jumlah makanan yang diterima keluarga penerima manfaat (KPM) tidak sesuai dengan jumlah yang tertera di kartu KKS, dan keluarga penerima manfaat (KPM) tidak mendapat sumber protein hewani seperti daging. daging ayam atau sapi yang bertekad memastikan KPM menyediakan protein dan gizi seimbang di masa pandemi Covid-19. Perubahan nyata merupakan suatu bentuk perubahan yang dirasakan oleh seseorang atau kelompok terkait dengan pelaksanaan kegiatan atau program yang telah dilaksanakan. Berdasarkan analisis dan observasi yang disampaikan peneliti, hal tersebut belum efektif karena BPNT belum bisa mengalami perubahan nyata.
Bantuan pangan nontunai (NCA) ini berjalan dengan baik, mengurangi beban belanja masyarakat karena adanya program NCA dan kualitas pangan NCA cukup baik pada tahun ini. Berdasarkan uraian dan hasil penelitian yang berjudul Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa dapat disimpulkan kurang efektif sebagai berikut. Pemahaman Program: Pemahaman masyarakat terhadap program BPNT dapat dikatakan efektif karena keluarga penerima manfaat (KPM) sudah memahami mekanisme penyaluran BPNT melalui sosialisasi.
Ketepatan Waktu: Implementasi program BPNT tidak efisien karena keterlambatan distribusi bantuan, banyak KPM yang mengeluhkan keterlambatan penerimaan sembako pada akhir bulan. Perubahan nyata: Perubahan nyata program BPNT di Kecamatan Bajeng Barat belum efektif karena KPM tidak merasakannya.
Saran
Pelaksanaan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat pra sejahtera di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Dinas Sosial untuk menanggulangi kemiskinan di Kecamatan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu. Efektivitas pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Gulak Galik, Kecamatan Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung.
Implementasi Sosialisasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Banyuanyar (Studi deskriptif pada masyarakat penerima bantuan pangan non tunai di Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi). Panduan Wawancara Informan di Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa NO Fokus Masalah Pertanyaan Informan 1 Memahami Program Cara Sosialisasi.