Perencanaan kurikulum adalah proses yang melibatkan pengumpulan, pemilahan, sintesis, dan Perencanaan kurikulum adalah proses yang melibatkan pengumpulan, pemilahan, sintesis, dan
pemilihan kegiatan informasi relevan dari berbagai sumber. Informasi ini kemudian digunakan untuk pemilihan kegiatan informasi relevan dari berbagai sumber. Informasi ini kemudian digunakan untuk desain dan pengalaman belajar. Desain ini memungkinkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran . desain dan pengalaman belajar. Desain ini memungkinkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran . erdasarkan video tersebut, adapun model pengembangan kurikulum diantaranya: 1. Model linier
erdasarkan video tersebut, adapun model pengembangan kurikulum diantaranya: 1. Model linier rasional oleh Tyler dengan langkah menentukan tujuan, menentukan pengalaman belajar (aktivitas rasional oleh Tyler dengan langkah menentukan tujuan, menentukan pengalaman belajar (aktivitas siswa), mengorganisasi pengalaman belajar, evaluasi. 2. Model rasional akar rumput oleh Hilda Taba.
siswa), mengorganisasi pengalaman belajar, evaluasi. 2. Model rasional akar rumput oleh Hilda Taba.
Model ini merupakan modifikasi dari model Tyler, dimana menganggap semua tahapan pada model Model ini merupakan modifikasi dari model Tyler, dimana menganggap semua tahapan pada model Tyler adalah tahap awal (sebagai unit percontohan), kemudian dilakukan uji coba, revisi dan konsolidasi, Tyler adalah tahap awal (sebagai unit percontohan), kemudian dilakukan uji coba, revisi dan konsolidasi, pengembangan kerangka kerja, implementasi dan desiminasi. 3. Model pengembangan kurikulum pengembangan kerangka kerja, implementasi dan desiminasi. 3. Model pengembangan kurikulum berbasis standar oleh Alla Glatthorn.
berbasis standar oleh Alla Glatthorn.
1.
1. Berdasarkan video tersebut apa Berdasarkan video tersebut apa saja model pengembangan kurikulum?saja model pengembangan kurikulum?
Berdasarkan video tersebut, adapun model pengembangan kurikulum diantaranya: 1. Model linier Berdasarkan video tersebut, adapun model pengembangan kurikulum diantaranya: 1. Model linier rasional oleh Tyler; 2. Model rasional akar rumput oleh Hilda Taba. Model ini merupakan modifikasi dari rasional oleh Tyler; 2. Model rasional akar rumput oleh Hilda Taba. Model ini merupakan modifikasi dari model Tyler; 3. Model pengembangan kurikulum berbasis standar oleh Alla Glatthorn.
model Tyler; 3. Model pengembangan kurikulum berbasis standar oleh Alla Glatthorn.
2.
2. Menurut anda model apa yang Menurut anda model apa yang menjadi acuan dalam mengembangkan kurikulummenjadi acuan dalam mengembangkan kurikulum di Indonesia?
di Indonesia?
Model yang menjadi acuan dalam mengembangkan kurikulum di Indonesia yaitu model Model yang menjadi acuan dalam mengembangkan kurikulum di Indonesia yaitu model
pengembangan Taba (Taba's Grassroots Rational Model) dikarenakan guru yang merancang langsung pengembangan Taba (Taba's Grassroots Rational Model) dikarenakan guru yang merancang langsung kurikulum dan bukan diberikan oleh pihak berwenang dilihat dari langkah-langkah perkembangan yang kurikulum dan bukan diberikan oleh pihak berwenang dilihat dari langkah-langkah perkembangan yang dimulai pada diagnosa kebutuhan, merumuskan tujuan pembelajaran, seleksi dan organisasi materi, dimulai pada diagnosa kebutuhan, merumuskan tujuan pembelajaran, seleksi dan organisasi materi, seleksi dan organisasi pengalaman, serta menentukan cara dan alat untuk mengetahui hasil kegiatan seleksi dan organisasi pengalaman, serta menentukan cara dan alat untuk mengetahui hasil kegiatan
3.
3. Jika anda Jika anda menjadi penentu kebijakan pengembangan kurikulum, bagaimanamenjadi penentu kebijakan pengembangan kurikulum, bagaimana sebaiknya dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik
sebaiknya dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik bangsabangsa Indonesia?
Indonesia?
Yang dilakukan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia Yang dilakukan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia adalah 1) Analisis Kebutuhana (Diagnosis of Need) 2) Perumusan Tujuan (Formulation Of Objectives) 3) adalah 1) Analisis Kebutuhana (Diagnosis of Need) 2) Perumusan Tujuan (Formulation Of Objectives) 3) Memilih Pengalaman Isi Kandungan Pembelajaran (Selecting Content) 4) Penyusunan Pengalaman Memilih Pengalaman Isi Kandungan Pembelajaran (Selecting Content) 4) Penyusunan Pengalaman Kandungan Pembelajaran (Organizing Content.) 5) Pemilihan pengalaman belajar (Selecting Learning Kandungan Pembelajaran (Organizing Content.) 5) Pemilihan pengalaman belajar (Selecting Learning Experiences (Avtivities) 6) Penyusunan (Organizing Leaming Experiences Avtivities) 7) Menentukan Experiences (Avtivities) 6) Penyusunan (Organizing Leaming Experiences Avtivities) 7) Menentukan Evaluasi.
Evaluasi.
Pengembangan Kurikulum Menggunakan Kerangka UbD Pengembangan Kurikulum Menggunakan Kerangka UbD
melaksanakan proses pembelajaran dengan sistem student centered dan kemudian dapat membuat melaksanakan proses pembelajaran dengan sistem student centered dan kemudian dapat membuat evaluasi dan penilaian dengan baik, diterapkan suatu strategi yang disebut “Understanding by Design”.
evaluasi dan penilaian dengan baik, diterapkan suatu strategi yang disebut “Understanding by Design”.
Salah satu aspeknya adalah konsep backward design, dimana kita sebagai guru mesti pertama-tama Salah satu aspeknya adalah konsep backward design, dimana kita sebagai guru mesti pertama-tama menentukan hasil yang diharapkan dari siswa dari suatu proses belajar sebelum menentukan proses menentukan hasil yang diharapkan dari siswa dari suatu proses belajar sebelum menentukan proses belajarnya sendiri. Penilaian terhadap hasil belajar siswa mesti memperhitungkan keseluruhan proses belajarnya sendiri. Penilaian terhadap hasil belajar siswa mesti memperhitungkan keseluruhan proses
yang mencakup tiga unsur, yakni produk, proses, dan progress. Karena itu penilaian yang dilakukan di yang mencakup tiga unsur, yakni produk, proses, dan progress. Karena itu penilaian yang dilakukan di sekolah mesti fair dan dapat dipertanggung-jawabkan kepada para pihak itu. Artinya semua pihak sekolah mesti fair dan dapat dipertanggung-jawabkan kepada para pihak itu. Artinya semua pihak memahami makna, isi, dan cakupan penilaian dari nilai yang diperoleh peserta didik yang dikuatkan memahami makna, isi, dan cakupan penilaian dari nilai yang diperoleh peserta didik yang dikuatkan dengan bukti-bukti yang memadai. Filosofi Pembelajaran Penilaian dan evaluasi belajar hanyalah salah dengan bukti-bukti yang memadai. Filosofi Pembelajaran Penilaian dan evaluasi belajar hanyalah salah satu aspek dari sistem pembelajaran. Ia tidak berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian integral dari
satu aspek dari sistem pembelajaran. Ia tidak berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian integral dari keseluruhan proses belajar dalam ruangan kelas
keseluruhan proses belajar dalam ruangan kelas
1.
1. Bagaimana anda memaknai istilah Understanding by Design?Bagaimana anda memaknai istilah Understanding by Design?
Understanding by design adalah pendekatan dalam melaksanakan dan merencanakan pembelajaran Understanding by design adalah pendekatan dalam melaksanakan dan merencanakan pembelajaran secara mendalam dan keterlibatan siswa, cara berpikir tentang belajar, penilaian dan pengajaran yang secara mendalam dan keterlibatan siswa, cara berpikir tentang belajar, penilaian dan pengajaran yang menempatkan peserta didik di tengah proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini mewujudkan menempatkan peserta didik di tengah proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini mewujudkan pengetahuan dan keterampilan yang diinginkan instruktur untuk dipelajari siswa mereka ketika mereka pengetahuan dan keterampilan yang diinginkan instruktur untuk dipelajari siswa mereka ketika mereka meninggalkan pembelajaran.
meninggalkan pembelajaran.
2.
2. Jelaskan perbedaan pengembangan kurikulum menggunakan UbDJelaskan perbedaan pengembangan kurikulum menggunakan UbD dengan pengembangan kurikulum dengan model lainnya?
dengan pengembangan kurikulum dengan model lainnya?
Pengembangan kurikulum UbD mengunakan desain dari belakang "backward", yang mana pada proses Pengembangan kurikulum UbD mengunakan desain dari belakang "backward", yang mana pada proses pengembangannya dimulai dari penentuan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai "desired learning pengembangannya dimulai dari penentuan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai "desired learning outcomes" kemudian berlanjut ke tahap penentuan kriteria atau indikator penilaian untuk memudahkan outcomes" kemudian berlanjut ke tahap penentuan kriteria atau indikator penilaian untuk memudahkan guru memonitoring perkembangan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang telah dibuat, terakhir guru memonitoring perkembangan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang telah dibuat, terakhir guru mulai mengembangkan rencana proses pembelajaran secara instruksional meliputi startegi yang guru mulai mengembangkan rencana proses pembelajaran secara instruksional meliputi startegi yang digunakan, langkah-langkah pembelajaran dan pengajaran, serta aktifitas-aktifitas yang akan digunakan digunakan, langkah-langkah pembelajaran dan pengajaran, serta aktifitas-aktifitas yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah dibuat. Jika kita
dalam proses pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah dibuat. Jika kita bandingkan dengan model lain yang mengunakan desain "forward" atau dari depan yang mana bandingkan dengan model lain yang mengunakan desain "forward" atau dari depan yang mana
langkah awal pengembangan dimulai dari konten atau materi ajar baru turun pada perencanaan proses langkah awal pengembangan dimulai dari konten atau materi ajar baru turun pada perencanaan proses pengajaran dan terakhir penentuan tujuan pembelajaran. Model forward adalah model "tradisional"
pengajaran dan terakhir penentuan tujuan pembelajaran. Model forward adalah model "tradisional"
yang pada umumnya guru gunakan dulunya dalam mengembangkan kurikulum.
yang pada umumnya guru gunakan dulunya dalam mengembangkan kurikulum.
3.
3.
Jika kurikulum UbD ini diterapkan di Indonesia, apa saja dampak positifnya bagi siswa, Jika kurikulum UbD ini diterapkan di Indonesia, apa saja dampak positifnya bagi siswa, guru, dan lembaga?
guru, dan lembaga?
Dampak yang dihasilkan jika pengembangan kurikulum menggunakan konsep UbD adalah: 1) guru Dampak yang dihasilkan jika pengembangan kurikulum menggunakan konsep UbD adalah: 1) guru dapat memfokuskan perencanaan pengalaman pembelajaran kepada hasil yang dicapai; 2) ada tujuan dapat memfokuskan perencanaan pengalaman pembelajaran kepada hasil yang dicapai; 2) ada tujuan pembelajaran yang jelas sehingga kegiatan pembelajaran berfokus pada tujuan yang sudah ditetapkan;
pembelajaran yang jelas sehingga kegiatan pembelajaran berfokus pada tujuan yang sudah ditetapkan;
3) instrument penilaian yang disusun oleh guru dapat lebih akurat dan efisien karena dibuat 3) instrument penilaian yang disusun oleh guru dapat lebih akurat dan efisien karena dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang dibuat sebelumnya.
berdasarkan tujuan pembelajaran yang dibuat sebelumnya.
