• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF TUGAS AKHIR - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF TUGAS AKHIR - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

NILAI KEKUATAN KEKUATAN FLEKSIBEL KEKUATAN FOAM CONCRETE DENGAN PENAMBAHAN SERAT KELAPA MENGGUNAKAN BUBUK TELUR DAN ABU BENDERA BERAS. Judul skripsi “Nilai kuat lentur balok beton busa terhadap penambahan serabut kelapa dengan tepung cangkang telur dan abu sekam padi”.

Latar Belakang Masalah

2 yang digantikan oleh limbah dari industri makanan diharapkan menjadi beton yang lebih ekonomis dibandingkan beton busa tanpa pengganti limbah lainnya. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Nilai kuat lentur balok beton busa terhadap penambahan serat sabut kelapa dengan serbuk cangkang telur dan abu sekam padi” sebagai kajiannya.

Rumusan Masalah

Ruang Lingkup Penelitian

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan pengisi terhadap kekuatan lentur beton busa. Untuk mencari persentase maksimum dengan variasi dan 20% dengan penambahan tepung cangkang telur, dan abu sekam padi 2%.

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

Beton Busa (Foam Concrete)

Rommel dan rakan-rakannya menjalankan penyelidikan mengenai konkrit berbuih menggunakan bahan tambahan gentian dan agen berbuih. Fitriani dan rakan-rakan menjalankan kajian terhadap konkrit busa berusia 3-, 14-, dan 21 hari dengan campuran habuk kulit telur, abu kulit, dan sanga tembaga.

Tabel 2.1. Daftar hasil penelitian beton busa yang telah dilakukan
Tabel 2.1. Daftar hasil penelitian beton busa yang telah dilakukan

Kuat Tekan Beton

Rahamudin dan rakan-rakan menjalankan kajian terhadap konkrit ringan dengan variasi dan 20% campuran abu sekam padi. Fitriani dan rakan-rakan menjalankan kajian konkrit dengan campuran serbuk kulit telur, abu sekam padi dan sanga tembaga. Rommel dan rakan-rakan membuat kajian tentang konkrit busa dengan variasi dan 4% bahan tambahan abu.

Rommel dan rakan-rakannya membuat kajian tentang konkrit buih dengan variasi 0%, 1% dan 2% dengan tambahan gentian dan agen berbuih. Gunawan dan rakan-rakan menjalankan kajian ke atas konkrit busa dengan variasi dan 1% dengan bahan tambahan serat aluminium. Triastuti dan Nugroho menjalankan kajian terhadap konkrit berbuih berumur 7, 14 dan 28 hari dengan campuran abu sekam padi.

Wibowo dan Setiawan melakukan penelitian beton ringan dengan variasi 10% dan 30% dengan campuran abu sekam padi.

Tabel 2.8 Ukuran benda uji kuat tekan
Tabel 2.8 Ukuran benda uji kuat tekan

Diagram Alir

Persiapan Alat dan Bahan Membuat Beton 1. Peralatan Pembuatan Beton

Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam hasil penghancuran alami batuan (pasir alam) atau berupa pasir buatan yang dihasilkan dari alat pemecah batu berukuran kecil (0,15 mm - 5 mm). Semen yang direncanakan untuk penelitian ini adalah Semen PPC Andalas (Portland Pozzolan Cement) sesuai SNI. Air dalam campuran diperlukan untuk bereaksi dengan semen dan melumasi butiran agregat agar mudah dikerjakan dan.

Penggunaan foaming agent dimaksudkan untuk mengurangi jumlah material yang digunakan akibat berkurangnya berat beton, namun dengan volume yang tetap, meskipun demikian berarti kuat tekan beton berkurang karena adanya pori-pori udara di dalam beton. . Cangkang telur yang digunakan adalah cangkang telur ayam yang diperoleh dari sisa makanan di sekitar Medan. Kulit telur akan kita bersihkan terlebih dahulu, lalu jemur hingga kulit telur benar-benar kering.

Sebelum digunakan, serabut kelapa direndam dalam air bersih selama ± 24 jam agar serabut lebih lentur dan tidak pecah saat digunakan.

Gambar 3.3 (a) Saringan no.50 dan (b) Saringan no.100
Gambar 3.3 (a) Saringan no.50 dan (b) Saringan no.100

Metode Penelitian

Langkah-Langkah Pemeriksaan Bahan

  • Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus (Pasir)
  • Kadar Lumpur Agregat Halus (Pasir)
  • Berat Jenis dan Penyerapan Abu Sekam Padi
  • Berat Jenis dan Penyerapan Serbuk Cangkang Telur

Pemeriksaan kandungan lumpur agregat halus dilakukan dengan cara mencuci sampel dengan air kemudian disaring menggunakan saringan No. Cuci sampel dengan air bersih yang telah disiapkan, lalu saring dengan saringan No. 200 dan tempatkan dalam wadah. Uji kadar air ini berfungsi sebagai koreksi penggunaan air untuk campuran beton yang disesuaikan dengan kondisi agregat di lapangan.

Kandungan air dalam agregat dapat mempengaruhi faktor air-semen (FAS) untuk campuran beton dan mempengaruhi kuat tekan beton. Alat, bahan dan metode sesuai dengan SNI 1971-2011 dan mengikuti petunjuk praktikum konkrit mata kuliah Teknik Sipil Fakultas Teknik UMSU tentang Kelembaban Agregat Halus. Masukkan 100 gram abu sekam padi ke dalam piknometer kemudian isi piknometer dengan air sampai penuh.

Masukkan 200 gram bubuk kulit telur ke dalam piknometer kemudian isi piknometer dengan air sampai penuh.

Pembuatan Rencana Campuran (Mix Design)

Tambahkan air hingga setengahnya, lalu panaskan piknometer dengan alkohol selama ± 15 menit dan panaskan selama 5 menit, lalu kocok selama 1 menit, lakukan hingga 3 kali. 44 Dalam hal ini, Anda harus menentukan persentase atau komposisi masing-masing komponen bahan pembentuk beton busa untuk mendapatkan campuran beton yang memenuhi kekuatan dan daya tahan yang direncanakan serta memiliki tata letak yang tepat untuk mempermudah proses kerja dan sesuai dengan Jurnal terindeks scopus.

Pembuatan Benda Uji

Masukkan bahan adonan mulai dari semen, pasir, campuran abu sekam padi, bubuk cangkang telur dan sabut kelapa ke dalam mixer. Masukkan air dan bahan tambah berupa super plasticizer (sika) ke dalam mesin pengaduk dan tunggu hingga air dan bahan lainnya tercampur rata. Memompa generator busa yang mengandung campuran air dan bahan pembusa dengan perbandingan 1:40 terhadap busa yang stabil.

Melakukan pengujian kuat tekan menggunakan mesin uji tekan dan pengujian kuat lentur menggunakan mesin uji bending.

  • Pengujian Kuat Tekan
  • Pengujian Kuat Lentur

Nilai kuat tekan beton diperoleh melalui prosedur uji standar, dengan menggunakan mesin uji melalui beban tekan bertingkat dengan laju kenaikan beban tertentu dengan benda uji berbentuk silinder, kemudian benda uji tersebut ditekan dengan mesin press hingga pecah. Kuat lentur adalah besarnya nilai kuat tarik tidak langsung benda uji beton berupa balok yang diperoleh dari beban benda uji yang diletakkan mendatar pada permukaan meja tekan mesin uji lentur atau. Kuat lentur adalah besarnya nilai kuat tarik tidak langsung benda uji beton berupa balok yang diperoleh dari beban benda uji yang diletakkan mendatar pada permukaan meja tekan mesin uji lentur atau disebut juga hasil bagi antara momen lentur dan momen inersia balok beton.

Pada pengujian kuat lentur beton ringan pada penelitian ini digunakan benda uji berupa balok dengan ukuran 10 x 10 x 60 cm3. Itu ditandai pada sampel dengan garis sehingga patahan terlihat saat pengujian pada sampel. Beban maksimum yang dicapai oleh balok adalah beban yang diperhitungkan untuk menentukan kuat lentur beton yang diberikan pada Persamaan 3.2.

Bab ini juga menyajikan hasil sifat mekanik beton yaitu kuat lentur dengan variasi campuran dan 20%. pelajaran sebelumnya.

Gambar 3.30 Uji slump flow
Gambar 3.30 Uji slump flow

Hasil Analisa Pengujian Agregat Halus

  • Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus (Pasir)
  • Kadar Lumpur Agregat Halus
  • Kadar Air Agregat Halus (Pasir)
  • Berat Jenis dan Penyerapan Abu Sekam Padi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik UMSU, diperoleh hasil pengujian berat jenis dan serapan agregat halus rata-rata nilai berat jenis SSD sebesar 2,22, dan hasil tersebut memenuhi standar yang telah ditentukan. , yaitu Dry < SSD < Pseudo nilai 2,17 < 2,22 < 2,26 dan rata-rata penyerapan 1,83%. Dari hasil penelitian diperoleh data pada tabel 4.2, sehingga diketahui kandungan lumpur agregat halus yang diteliti. Dari hasil penelitian diperoleh data sehingga diketahui kadar air agregat halus yang ditelaah pada tabel 4.3 sebagai berikut :.

Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik UMSU, didapatkan hasil kadar air rata-rata sebesar 2,25%. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik UMSU, hasil pengujian berat jenis dan serapan abu sekam padi rata-rata berat jenis sampel kering adalah 1,41, berat jenis sampel kering Sampel SSD adalah 1,51, berat jenis sampel semu adalah 1,57, dan nilai rata-rata penyerapan adalah 0,07. Pada penelitian ini diperoleh berat jenis dan daya serap serbuk cangkang telur pada Tabel 4.5 sebagai berikut.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik UMSU, didapatkan hasil pengujian berat jenis dan daya serap serbuk cangkang telur bahwa berat jenis rata-rata sampel kering adalah 1,17, berat jenis berat jenis Sampel SSD adalah 1,28, berat jenis sampel semu adalah 1,31 dan nilai absorbansi rata-rata 0,091.

Tabel 4.2. Data-data hasil penelitian kadar lumpur agregat halus.
Tabel 4.2. Data-data hasil penelitian kadar lumpur agregat halus.

Perhitungan Rencana Campuran (Mix Design) 1. Perhitungan Mix Design Kuat Tekan

  • Perhitungan Mix Design Kuat Lentur

Pada penelitian ini dibuat sampel untuk setiap variasi, dimana setiap variasi memiliki 3 sampel cetakan.

Tabel 4.6 Bahan campuran beton untuk 1 kali mix (3 sampel) pada kuat tekan
Tabel 4.6 Bahan campuran beton untuk 1 kali mix (3 sampel) pada kuat tekan

Perhitungan Slump Flow

Berat Isi Beton Kuat Tekan

Hasil Uji Kuat Tekan Beton Ringan

65 Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh hasil pengujian kuat tekan beton ringan yang dirinci sebagai berikut pada Tabel 4.10. Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh nilai kuat tekan rata-rata beton ringan yang dirinci sebagai berikut pada Tabel 4.11. Adapun perbandingan hasil uji kuat tekan beton ringan digambarkan pada Gambar 4.1 dan nilai rata-rata kuat tekan beton ringan digambarkan pada Gambar 4.2.

Dari grafik di atas terlihat nilai kuat tekan tertinggi untuk setiap variasi sebesar 6,68 MPa pada variasi I (10%), sedangkan nilai kuat tekan terendah pada variasi III (20%) masing-masing sebesar 2,2 MPa sebesar 28 hari usia. 67 Gambar 4.3 Perbandingan nilai berat satuan beton dan kuat tekan Berdasarkan nilai berat satuan beton dan nilai kuat tekan, nilai tertinggi pada variasi campuran terdapat pada variasi I (10%) dengan nilai 5,02 Mpa dan nilai berat satuan beton 1576,35 kg/m3.

Tabel 4.10 Hasil pengujian kuat tekan beton ringan
Tabel 4.10 Hasil pengujian kuat tekan beton ringan

Berat Isi Beton Kuat Lentur

Hasil Uji Kuat Lentur Beton Ringan

Dari tabel 4.14 diperoleh nilai rata-rata kuat lentur beton ringan yang dirinci pada tabel 4.15 sebagai berikut. Adapun perbandingan hasil pengujian kuat lentur beton ringan dibuat grafik pada gambar 4.3 dan nilai kuat lentur beton ringan dibuat grafik pada gambar 4.4. Dari grafik di atas terlihat nilai kuat lentur tertinggi sebesar 2,7 MPa pada umur normal (0%) dan nilai kuat lentur terendah pada variasi III (20%) yaitu sebesar 0,9 MPa pada umur 28 hari.

Tabel 4.15 Nilai rata-rata kuat lentur beton ringan
Tabel 4.15 Nilai rata-rata kuat lentur beton ringan

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan serta pembahasan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai hasil dari penelitian ini. Berdasarkan data uji kuat lentur busa beton dengan variasi dan 20% dengan campuran abu sekam padi, tepung cangkang telur dan bahan tambahan sabut kelapa selama 28 hari diperoleh kuat lentur maksimum sebesar 2,7 MPa pada normal (0%) dan untuk variasi 1,5 MPa pada variasi 10% dan 15%.

Saran

Studi kuat tekan beton mutu rendah normal dengan abu sekam padi (RHA) dan limbah campuran beton. Pengaruh persentase sabut kelapa dan foaming agent terhadap sifat fisik dan mekanik pelat beton. Kekuatan lentur, ketangguhan dan kekakuan pada teknologi busa beton ringan dengan bahan tambah serat aluminium.

Daya belah dan tarik beton ringan agregat kasar (batu apung) dan abu sekam padi sebagai pengganti sebagian semen. Pengaruh penggunaan fly ash terhadap sifat beton busa (Tinjauan konduktivitas termal dan penyerapan suara beton). Pengaruh variasi persentase serbuk cangkang telur (BCT) sebagai bahan tambahan semen terhadap kuat tekan dan penyerapan mortar.

Gambar

Tabel 2.1. Daftar hasil penelitian beton busa yang telah dilakukan
Tabel 2.1. Lanjutan daftar hasil penelitian beton busa yang telah dilakukan
Tabel 2.3 Komposisi kimia abu sekam padi (Hadipramana &amp; Riza, 2016)
Gambar 2.1 Abu sekam padi  Sumber: (Hadipramana &amp; Riza, 2016)
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian ini menganalisis pengaruh penambahan serat sabut kelapa sebagai bahan tambah pada campuran beton dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik beton dan